PEMBAHASAN SOAL UKOM 2025 PROFESI KEBIDANAN.pptx

ainy5 0 views 33 slides Sep 27, 2025
Slide 1
Slide 1 of 33
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33

About This Presentation

SOAL UKOM


Slide Content

PEMBAHASAN SOAL UKOM SYAHRIANI AGUSTUS 2025

Hal yang dilakukan sebelum ujian Belajar , jauh hari sebelum ujian Banyak berdoa kepada Allah Banyak bersedekah dan berbuat baik kepada orang lain Menjauhi perbuatan dosa Menjalin silaturahim dengan orang tua dan keluarga Menjaga Kesehatan Sering sering membaca untuk melatih cara cepat membaca

Seorang perempuan, umur 23 tahun, G1P0A0, hamil 37 minggu, datang ke TPMB dengan keluhan mulas sejak 1 jam yang lalu. Hasil anamnesis: gerakan janin aktif. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 88 x/menit, P 24 x/menit, S 36,8°C, TFU 33 cm, DJJ 140 x/menit, kontraksi 1x/10’/5”, bra xt on hicks (+), pembukaan 1 cm, dan ketuban (+). Rencana asuhan apa yang paling tepat pada kasus tersebut? Menjelaskan fisiologi persalinan Menganjurkan ibu untuk istirahat seoptimal mungkin Memastikan asupan nutrisi ibu tinggi glukosa Mengajarkan teknik relaksasi Beri pilihan untuk pulang sampai his progesif

Pembahasan Poin Penting : G1P0A0 DJJ 140 x/menit kontraksi 1x/10’/5” pembukaan 1 cm ketuban (+). Jawaban : Beri pilihan untuk pulang sampai his progesif

2. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, dalam persalinan kala II di puskesmas. Riwayat kelahiran: bayi lahir spontan, menangis kuat, warna kulit kemerahan, dan bergerak aktif. Hasil pemeriksaan: TFU setinggi pusat, kontraksi uterus keras, kandung kemih kosong, dan tidak teraba janin kedua. Bidan menyuntikan oksitosin 10 IU secara IM. Apa tindakan lanjutan pada kasus tersebut Cek tanda pelepasan plasenta Peregangan tali pusat terkendali Lahirkan plasenta Observasi perdarahan Massase uterus

Jawaban B. Peregangan tali pusat terkendali

3. Seorang perempuan, umur 33 tahun, nulipara, datang ke TPMB untuk konsultasi agar segera hamil. Hasil anamnesis: lama pernikahan 1 tahun, hubungan seksual 2 x/seminggu, menstruasi teratur, siklus haid 35 hari, dan tidak menggunakan alat kontrasepsi. Hasil pemeriksaan: TD 130/90 mmHg, N 80 x/menit, S 36,5°C, P 20 x/menit, IMT 30 dan pada abdomen tidak teraba massa abnormal. Faktor predisposisi apa yang paling mungkin pada kasus tersebut? Obesitas Hipertensi Usia Siklus menstruasi Pola seksualitas

4. Seorang perempuan, umur 32 tahun, P1A0, dalam persalinan kala III di PONED. Riwayat kelahiran: lahir spon t an 15 menit lalu, aterm, t elah diberikan oksitosin 10 IU secara IM. Hasil pemeriksaan: TD 110/80 mmHg, N 80 x/menit, P 18 x/menit, S 36,5°C, TFU 1 setinggi pusat, kontraksi uterus keras, kandung kemih kosong dan perdarahan ± 100 cc Apa tindakan lanjutan yang paling tepat pada kasus tersebut? Lakukan masase uterus Berikan oksitosin 10 IU R u juk ke RS Lanjutkan PTT Manual plasenta

5. Seorang perempuan, umur 32 tahun, hamil 38 minggu, dirujuk oleh bidan ke RS. Hasil anamnesis: keluar darah dari kemaluan sejak 1 jam yang lalu dan merasa cemas dengan kondisinya. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36°C, TFU 33 cm, DJJ 144 x/menit, kontraksi (-), kepala 5/5. Hasil USG: nampak sebagian plasenta menutup jalan lahir. Dokter Sp,OG menyarankan untuk SC Apa rencana asuhan yang paling tepat pada kasus tersebut? Melakukan enema Memantau kemajuan persalinan Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan nutrisi Memberikan dukungan psikologis Mencukur rambut pubis

6. Seorang perempuan, umur 30 tahun, G3P2A0, hamil 39 minggu, dalam kala I persalinan di puskesmas. Hasil pemeriksaan: tampak gelisah kesakitan, TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36,5°C, TFU 33 cm, DJJ 145 x/menit reguler, pembukaan 5 cm, dan kepala H-II. Bidan melakukan massase pada daerah sakrum dengan dengan telapak tangan, lepas dan ditekan lagi secara terus-menerus untuk mengurangi keluhan. Apa teknik pengurangan nyeri yang dilakukan pada kasus tersebut? Pelvic rocking Deep Back Effleurage Abdominal Lifling Firm Counter Pressure

Deep back massage adalah   pijatan lembut dengan menekan daerah sakrum menggunakan telapak tangan . Pijat ini diberikan dengan menggunakan dasar teori gate control yang dikemukakan oleh Melzack dan Wall (1997) Counter pressure massage adalah Teknik pijatan yang dilakukan dengan memberikan tekanan secara terus menerus dengan menggunakan kepalan salah satu telapak tangan pada tulang sacrum ibu bersalin. Effleurage merupakan   manipulasi gosokan yang halus dengan tekanan relatif ringan sampai kuat , gosokan ini mempergunakan seluruh permukaan tangan satu atau permukaan kedua belah tangan , sentuhan yang sempurna dan arah gosokan selalu menuju ke jantung atau searah dengan jalannya aliran pembuluh darah balik Pelvic rocking merupakan salah satu gerakan dengan menggoyangkan panggul kesisi depan, belakang, sisi kiri dan kanan.  Abdominal lifting adalah usapan yang dilakukan secara berlawanan ke bagian puncak abdomen tanpa adanya penekanan ke bagian dalam dan dilakukan berulang kali, dengan memposisikan ibu pada posisi terlentang dan bagian kepala agak tinggi. B. Deep back massage

7. Seorang perempuan, umur 28 tahun, G3P2A0, baru saja melahirkan plasenta secara spontan di TPMB. Hasil anamnesis: kelelahan dan pusing. Hasil pemeriksaan: TD 100/80 mmHg, N 70 x/menit, P 20 x/menit, S 36,5°C, kontraksi uterus lembek, perdarahan ±400 cc. Bidan melakukan eksplorasi dan kompresi bimanual interna. Setelah 5 menit uterus sudah mulai berkontraksi tetapi belum adekuat. Apa tindakan lanjutan yang paling tepat pada kasus tersebut? Rujuk ke RS Ukur jumlah darah Kompresi aorta abdominalis Evakuasi bekuan darah Pasang infus RL. Drip oksitosin 20 IU

8. Seorang perempuan, umur 22 tahun, G1P0A0, hamil 32 minggu, datang ke RS dengan keluhan gusi berdarah sejak 1 minggu. Hasil anamnesis: sering terjadi saat gosok gigi. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 22 x/menit, S 37°C, gusi tampak kemerahan, TFU 29 cm, dan DJJ 140 x/menit. Apa penyebab yang paling tepat pada kasus tersebut? Tingginya kadar trombosit dalam darah Terjadinya hemodilusi Peningkatan vaskularisasi Kurang menjaga kebersihan mulut Fragmentasi sel darah merah yang tinggi

Peningkatan vaskularisasi Untuk mendukung pertumbuhan janin , oksigen dan nutrisi akan dialirkan melalui darah ibu hamil lalu ke plasenta . Inilah alasan mengapa sirkulasi darah cenderung meningkat selama kehamilan . Tidak hanya pada plasenta , peningkatan sirkulasi darah juga terjadi di bagian lain tubuh ibu hamil , termasuk gigi dan mulut . Ketika sirkulasi darah di sekitar gigi meningkat , gusi bisa menjadi lebih sensitif sehingga mudah berdarah . C. Peningkatan vaskularisasi

9. Seorang perempuan, umur 35 tahun, P4A0, dalam kala IV persalinan di TPMB. Riwayat persalinan: plasenta lahir spontan dan tidak lengkap. Hasil pemeriksaan: TD 90/60 mmHg, N 98 x/menit, P 24 x/menit, S 36°C, kotraksi uterus lemah, TFU 1 jari dibawah pusat, perineum utuh dan perdarahan aktif ± 450 cc. Apa tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut? Pasang infus Lakukan KBI Masase fundus Eksplorasi uterus Beri uterotonika

Pembahasan Poin Penting Riwayat persalinan: plasenta lahir spontan dan tidak lengkap Apa tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut Jawaban : Eksplorasi uterus adalah   pemeriksaan rongga rahim yang dilakukan setelah melahirkan .  Eksplorasi uterus dilakukan untuk menemukan sisa konsepsi atau cedera traumatis pada rahim .  Eksplorasi uterus juga dilakukan untuk mencegah perdarahan pascapersalinan .  Tujuan eksplorasi uterus  Menemukan sisa konsepsi yang tidak diduga , Menemukan cacat traumatis rahim , Mencegah perdarahan pascapersalinan lanjut , Mengungkap adanya pecahnya plasenta . 

10. Seorang bidan puskesmas dipanggil oleh seorang warga yang istrinya melahirkan spontan di rumah. Saat tiba di rumah pasien, didapatkan bayi sudah lahir 10 menit yang lalu dan terbungkus kain, tali pusat belum dipotong dan plasenta belum lahir. Apa tindakan yang paling tepat pada kasus tersebut? Melakukan manajemen fisiologi kala III Membawa ibu dan bayi ke puskesmas Merujuk ke rumah sakit Menjaga kehangatan ibu dan bayi Mendampingi ibu dan bayi terus menerus

Pembahasan Poin Penting terbungkus kain tali pusat belum dipotong plasenta belum lahir Jawaban : Melakukan manajemen fisiologi kala III

11. Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, datang ke puskesmas dengan keluhan sakit perut hilang tersebut sejak tadi pagi. Hasil anamnesis: sudah keluar cairan dari jalan lahir sejak 6 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 83 x/menit, P 18 x/menit, S 36,5°C, DJJ 125 x/menit, pembukaan 5 cm, ke tuban mengalir dengan warna kehijauan dan kepala Hodge II. Apa rencana asuhan yang paling tepat pada kasus tersebut? Observasi kemajuan persalinan Rujuk segera ke RS Ajarkan teknik relaksasi Observasi ketat kesejahteraann janin Hadirkan pendamping persalinan

Pembahasan Poin Penting keluhan sakit perut hilang tersebut sejak tadi pagi keluar cairan dari jalan lahir sejak 6 jam yang lalu pembukaan 5 cm Keluhan ketuban mengalir dengan warna kehijauan : d ilansir Very Well Health , cairan ketuban mengandung komponen vital seperti nutrisi , hormon , dan antibodi penangkal infeksi . Namun , jika cairan ketuban berwarna hijau maka menandakan bayi telah mengeluarkan mekonium sebelum lahir . Mekonium sendiri merupakan feses bayi untuk kali pertama . Stres yang dialami bayi sebelum atau selama kelahiran dapat menyebabkan keluarnya kotoran mekonium saat masih berada di dalam rahim . Kotoran ini kemudian bercampur dengan cairan ketuban yang mengelilingi janin Jawaban : Rujuk segera ke RS

12. Seorang perempuan, umur 25 tahun, G1P0A0, hamil 40 minggu, kala I persalinan di TPMB, tidak ada kemajuan persalinan sejak 4 jam yang lalu dan frekuensi kontraksi menurun. Hasil pemeriksaan: TD 120/70 mmHg, N 82 x/menit, P 20 x/menit, S 36,7°C, TFU 34 cm, kontraksi 2x/10’/15”, DJJ 130 x/menit, pembukaan 5 cm, k e tuban (-), teraba ubun-ubun besar, kepala Hodge II. Apa penatalaksanaan yang paling tepat pada kasus tersebut? Melakukan rujukan Mengatur posisi ibu Memberikan dukungan emosional Melanjutkan observasi kemajuan persalinan Memfasilitasi untuk mobilisasi

Pembahasan Poin Penting di TPMB tidak ada kemajuan persalinan sejak 4 jam yang lalu dan frekuensi kontraksi menurun teraba ubun-ubun besar : Jawaban : A. Melakukan rujukan

13. Seorang perempuan, umur 40 tahun, G3P2A0, hamil 36 minggu, datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala sejak 1 hari yang lalu. Hasil anamnesis: penglihatan kabur, nyeri epigastrium disertai mual, tidak ada riwayat hipertensi sebelum hamil. Hasil pemeriksaan: TD 170/100 mmHg, N 90 x/menit, S 36,5°C, P 22 x/menit, edema pada kedua ekstremitas atas dan protein urin (+++). Apa diagnosis yang paling mungkin pada kasus tersebut? Hipertensi kronik Preeklampsia Preeklampsia berat Eklampsia Superimposed pre eklampsia

C. Preeklampsia berat

14. Seorang perempuan, umur 26 tahun, G1P0A0, hamil 38 minggu, datang ke TPMB dengan keluhan mules sejak 6 jam yang lalu. Hasil anamnesis: mengeluarkan lendir bercampur darah dari kemalua n . Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 37°C, TFU 32 cm, DJJ 140 x/menit, kontraksi 4x/10’/50”, pembukaan lengkap. Ketuban (-), teraba UUK kiri depan, dan kepala Hodge III. Asuhan apa yang paling tepat pada kasus tersebut? Membimbing meneran Melakukan amniotomi Menganjurkan miring kiri Memenuhi kebutuhan nutrisi Membantu relaksasi

 Miring ke kiri pada saat persalinan membuat ibu lebih nyaman dan efektif untuk meneran dan membantu perbaikan oksiput yang melintang pada bayi untuk berputar menjadi posisi oksiput anterior serta mengurangi risiko terjadinya laserasi dan memperlancarkan aliran darah melalui plasenta serta suplai oksigen kejanin . C. Menganjurkan miring kiri

15. Seorang perempuan, umur 27 tahun, G2P1A0, hamil 38 minggu, datang ke puskesmas dengan keluhan mulas sejak 6 jam yang lalu. Hasil anamnesis: keringat dingin, lelah, tidak selera makan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/menit, P 20 x/menit, S 36°C, TFU 30 cm, presentasi kepala, DJJ 136 x/menit, kontraksi 4x/10’/45”, pembukaan 8 cm, selaput ketuban (+). Rencana asuhan apa yang tepat pada kasus tersebut? Dampingi mobilisasi Berikan minuman manis Fasilitasi berkemih spontan Motivasi relaksasi Fasilitasi miring kiri

Pembahasan Poin Penting : keringat dingin, lelah, tidak selera makan Jawaban : B. Berikan minuman manis Minuman manis dapat menjadi   sumber energi bagi ibu bersalin karena mengandung gula yang mudah diolah tubuh .  Minuman manis yang bisa dikonsumsi ibu bersalin di antaranya teh manis, jus buah , dan sari kurma . 

Setelah Ujian Banyak Berdoa Berbuat Baik Bertawakkal kepada Allah
Tags