PEMBELAJARAN dan ASESMEN PELATIHAN PENGGERAK KOMBEL MAPEL TINGKAT KABUPATEN/KOTA HOTEL MORAZEN , 29 NOVEMBER 2024
TUJUAN KEGIATAN
SKENARIO KEGIATAN
MATERI PRIMER
Pembelajaran: Interaktif, Inspiratif, Menyenangkan; Menantang; Memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; dan Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik Pemerintah tidak mengatur pembelajaran dan asesmen secara detail dan teknis. Namun demikian, untuk memastikan proses pembelajaran dan asesmen berjalan dengan baik, Pemerintah menetapkan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen . Pengantar
Perencanaan Pembelajaran Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen Pembelajaran ini dilakukan dengan memberikan materi pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan pemahaman peserta didik. Tujuan dari diferensiasi ini adalah agar setiap anak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan . Prinsip Pembelajaran dan Asesmen mengindikasikan pentingnya pengembangan strategi pembelajaran sesuai dengan tahap capaian belajar peserta didik (teaching at theright level ( TaRL )).
P E M B E L A J A R A N B E R D I F E R E N S I A S I Asesmen Formatif Asesmen Sumatif Asesmen Awal ( Asesmen Formatif di Awal Pembelajaran) Kesiapan Belajar Minat Belajar Profil Belajar “ Asesmen awal dan asesmen selama proses, untuk menentukan tingkat kesiapan , mengungkapkan potensi miskonsepsi , dan untuk mengukur kemajuan di sepanjang pembelajaran” ( Wiggins , dkk , 2007) . KONTEN PROSES PRODUK Diferensiasi konten merujuk pada strategi membedakan pengorganisasian dan format penyampaian konten Merujuk pada strategi membedakan proses yang harus dijalani peserta didik yang memungkinkan mereka berlatih dan memahami content Merujuk pada strategi memodifikasi produk hasil belajar peserta didik , hasil latihan , penerapan , dan pengembangan apa yang telah dipelajari Merujuk pada penguasaan materi prasyarat dan/atau materi yag akan dipelajari Memahami minat siswa dan menghubungkannya dengan konten untuk meningkatkan motivasi siswa Berkaitan erat dengan: gaya belajar, budaya, gender, preferensi kecerdasan Kemampuan Belajar Kemampuan anak dalam menyerap pelajaran
Diskusi/ Kerja Kelompok Dengan berpedoman / mengacu pada buku “Panduan Pembelajaran dan Asesmen” kerjakan : Lembar Kerja 01 Penyusunan ATP Lembar Kerja 02 Perencanaan Asesmen Lembar Kerja 03 Perencanaan Pembelajaran Lembar Kerja 04 Pengolahan Hasil Asesmen Sumatif
Penguatan: Asesmen dan Pembelajaran
Proses Pembelajaran dan Asesmen Pembelajaran: Interaktif, Inspiratif, Menyenangkan; Menantang; Memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; dan Memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik Pemerintah tidak mengatur pembelajaran dan asesmen secara detail dan teknis. Namun demikian, untuk memastikan proses pembelajaran dan asesmen berjalan dengan baik, Pemerintah menetapkan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen .
Pinsip Pembelajaran dan Asesmen
Perencanaan Pembelajaran Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran Secara Berkolaborasi
Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran ditulis dalam paragraf yang memadukan antara pengetahuan , keterampilan , dan sikap atau disposisi untuk belajar. ilmu pengetahuan yang dipelajari peserta didik menjadi suatu rangkaian yang berkaitan . Karakter dan kompetensi umum yang ingin dikembangkan dinyatakan dalam profil pelajar Pancasila secara terpisah . CP dirancang dengan banyak merujuk kepada teori belajar Konstruktivisme pengembangan kurikulum dengan pendekatan “Understanding by Design” ( UbD ) (Wiggins & Tighe, 2005) “ memahami ” merupakan kemampuan yang dibangun melalui proses dan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat menjelaskan , menginterpretasi dan mengaplikasikan , informasi , menggunakan berbagai perspektif , dan berempati atas suatu fenomena . pemahaman bukanlah suatu proses kognitif yang sederhana atau proses berpikir tingkat rendah .
Tujuan Pembelajaran (TP) yang dikembangkan ini perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Tujuan Pembelajaran Komponen Tujuan Pembelajaran Mengacu Taksonomi Bloom Teori Tighe dan Wiggins Teori Marzano
Taksonomi Bloom untuk TP
Teori Tighe dan Wiggins (2005)
Teori Tighe dan Wiggins (2005)
Teori Tighe dan Wiggins (2005)
Teori Tighe dan Wiggins (2005)
Teori Tighe dan Wiggins (2005)
Teori Tighe dan Wiggins (2005)
Teori Tighe dan Wiggins (2005)
Teori Tighe dan Wiggins (2005)
Teori Marzano (2000)
Tujuan-Tujuan Pembelajaran yang sudah disusun perlu diurutkan, urutan TP-TP ini disebut dengan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) memiliki fungsi yang serupa dengan apa yang dikenal selama ini sebagai “silabus”. Cara memperoleh ATP: (1) merancang sendiri berdasarkan CP, (2) mengembangkan dan memodifikasi contoh yang disediakan, ataupun (3) menggunakan contoh yang disediakan pemerintah Alur Tujuan Pembelajaran Pengurutan ATP
Alur Tujuan Pembelajaran
Contoh Hasil Pemetaan CP, TP, ATP Matematika, Fase D
Contoh Hasil Pemetaan CP, TP, ATP Matematika, Fase D
Contoh Hasil Pemetaan CP, TP, ATP Matematika, Fase D
TP ke ATP Fase D Matematika
Pembagian TP ke kelas VII, VIII dan IX
Perencanaan Asesmen
Asesmen yang dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran Asesmen dalam Pembelajaran Jenis Asesmen
Asesmen dilakukan untuk mencari bukti ataupun dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran . Maka dari itu , pendidik dianjurkan untuk melakukan asesmen-asesmen berikut ini : Asesmen dalam Pembelajaran
Asesmen Formatif SWOT
Hal Penting dalam Meyusun Asesmen Formatif
Asesmen Sumatif Sebagai Alat Ukur Asesmen sumatif sebagai alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu atau lebih tujuan pembelajaran di periode tertentu ;. Untuk Capaian Hasil Belajar Asesmen Sumatif bisa untuk mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria capaian yang telah ditetapkan ; Asesmen sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/ atau CP peserta didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/ atau kelulusan dari satuan pendidikan . Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran . Penentuan Kelanjutan Asesment Sumatif untuk menentukan kelanjutan proses belajar siswa di kelas atau jenjang berikutnya .
Jangan menyeragamkan hal-hal yang tidak perlu atau tidak bisa diseragamkan, perbedaan bakat dan keadaan hidup anak dan masyarakat yang satu dengan yang lain harus menjadi perhatian dan diakomodasi. (Ki Hajar Dewantara) Asesmen awal seperti ibu yang akan memasak untuk sarapan . Ada bahan apa, akan dimasak apa. Asesmen bukan hanya menilai tetapi mengumpulkan data dan menginterpretasikan data untuk mendapat pemahaman awal. Kemampuan murid, minat murid, profil murid. Hobinya apa, dari lingkungan keluarga seperti apa, kapan biasanya belajar. Perlengkapan belajar di rumah apa saja. Asesmen Awal
Asesmen Bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali . Dirancang sesuai fungsi asesmen. Dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar Laporan belajar bersifat sederhana dan informatif Hasil belajar sebagai refleksi untuk mutu pendidikan Anak-anak , ujian kita hari ini adalah menghindari bahaya
Instrumen Penilaian
Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Setiap satuan pendidikan dan pendidik akan menggunakan alur tujuan pembelajaran dan modul ajar yang berbeda , oleh sebab itu untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran pendidik akan menggunakan kriteria yang berbeda , baik dalam bentuk angka kuantitatif atau data kualitatif sesuai dengan karakteristik tujuan pembelajaran , aktivitas pembelajaran dan asesmen yang dilaksanakan . Kriteria ini disebut dengan kriteria ketercapaian tujuan Pembelajaran . Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran diturunkan dari indikator asesmen suatu tujuan pembelajaran , yang mencerminkan ketercapaian kompetensi pada tujuan pembelajaran .
Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran berfungsi untuk merefleksikan proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar pendidik dapat memperbaiki proses pembelajaran dan atau memberikan intervensi pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik. Setiap peserta didik mungkin berada pada kriteria pencapaian yang berbeda , dengan demikian kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi sumber informasi atau data bagi pendidik untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.
Menentukan Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Menggunakan Deskripsi Kriteria
Menentukan Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Menggunakan Rubrik
Menentukan Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Menggunakan Interval Nilai Interval Kriteria 0-40% belum mencapai, remedial di seluruh bagian 41-65% belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan 66-85% sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial 86-100% sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian, pendidik menentukan interval nilai. Pendidik dapat menggunakan interval nilai yang diolah dari rubrik.
Menentukan Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Menggunakan Interval Nilai 68,75%
Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen Pembelajaran ini dilakukan dengan memberikan materi pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan pemahaman peserta didik. Tujuan dari diferensiasi ini adalah agar setiap anak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan . Prinsip Pembelajaran dan Asesmen mengindikasikan pentingnya pengembangan strategi pembelajaran sesuai dengan tahap capaian belajar peserta didik (teaching at theright level ( TaRL )).
DIFERENSIASI Note that differentiation relates more to addressing students’ different phases of learning from novice to capable to proficient rather than merely providing different activities to different (groups of) students. —John Hattie, Visible Learning for Teachers Tomlinson, Carol Ann & Moon, Tonya R. (2013). Assessment and Student Success in a Differentiated Classroom . Alexandria Virginia (VA): ASCD. Halaman : 01
51
Ilustrasi siklus perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen
Alternatif pendekatan pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik
Contoh Diferensiasi pembelajaran
Modul Ajar
Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP. Rencana pembelajaran ini dapat berupa : (1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk modul ajar. Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP atau lebih lengkap daripada RPP 01 02 03 Merencanakan Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka
Perbedaan RPP dan Modul Ajar
Modul Ajar
Menyusun Modul Ajar Guru-guru di satuan pendidikan menyepakati Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) untuk setiap TP, dijadikan acuan guru dalam menyusun modul ajar. Meliputi : indikator ketercapaian TP, dan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) Modul Ajar memiliki peran seperti RPP, jadi setiap guru punya Modul Ajar/ Skenario Pembelajaran sendiri-sendiri sesuai dengan preferensi dan Pemahaman guru yang bersangkutan
Langkah-Langkah Menyusun Modul Ajar Pilih TP yang akan dibuat modul ajar- nya Berdasarkan TP tersebut , identifikasi kompetensi pra-syarat yang harus dimiliki siswa Menyusun asesmen awal untuk mengukur kompetensi pra-syarat tersebut , ( asesmen awal bisa juga menggunakan hasil asesmen sumatif TP sebelumnya yang berkaitan ) Mencermati KKTP, kemudian berdasarkan KKTP menentukan target pembelajaran (Tujuan khusus) setiap pertemuan Mencermati KKTP, kemudian berdasarkan KKTP menyusun asesmen akhir ( sumatif ) TP ala Angga Kristiyajati Mencermati target pembelajaran setiap pertemuan , berdasarkan ini membuat langkah-langkah pembelajaran Berdasarkan Langkah-langkah pembelajaran menyusun aktifitas pembelajaran (LKPD) / Asesmen Formatif Mengemas hasil kerja tadi menjadi modul ajar
Pengolahan Hasil Asesmen
Contoh Pengelolaan Penilaian dari Tujuan Pembelajaran TP1 : menggunakan sifat-sifat operasi ( komutatif , asosiatif , dan distributif ) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen . TP2 : membuat jaring-jaring bangun ruang dan membuat bangun ruang tersebut dari jaring-jaringnya . TP3 : merumuskan pertanyaan, mengumpulkan , menyajikan , dan menganalisis data untuk menjawab pertanyaan, TP4 : menggunakan diagram batang dan diagram lingkaran untuk menyajikan dan menginterpretasi data * Kriteria Ketercapaian TP setiap TP dimungkinkan berbeda atau sama
Contoh Pengelolaan Nilai Rapor Nilai Rapor diperoleh dari Nilai Akhir Sumatif Semester (AS) dan Rata-rata nilai Sumatif TP (S) Pembobotan perhitungan diserahkan ke masing-masing satuan pendidikan
Laporan Hasil Belajar (Rapor) TP1 : menggunakan sifat-sifat operasi ( komutatif , asosiatif , dan distributif ) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen . TP2 : membuat jaring-jaring bangun ruang dan membuat bangun ruang tersebut dari jaring-jaringnya . TP3 : merumuskan pertanyaan, mengumpulkan , menyajikan , dan menganalisis data untuk menjawab pertanyaan, TP4 : menggunakan diagram batang dan diagram lingkaran untuk menyajikan dan menginterpretasi data Nama : Andi Akbar Matematika 76.1 Menunjukkan penguasaan yang baik dalam merumuskan pertanyaan, mengumpulkan , menyajikan , dan menganalisis data untuk menjawab pertanyaan Perlu pendampingan dalam menggunakan sifat-sifat operasi ( komutatif , asosiatif , dan distributif ) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen . Perlu pembimbingan lebih lanjut agar kemempuan tersebut dikuasai secara konsisten
Contoh Pengelolaan Nilai Rapor
Mekanisme Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Mekanisme Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Pertimbangan
TENTANG TIDAK NAIK KELAS
Mekanisme Kelulusan Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/ program pendidikan setelah : menyelesaikan seluruh program pembelajaran; dan mengikuti penilaian sumatif yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.