PEMBELAJARAN IPA SD PEMBELAJARAN IPA SD_

muthiasdaily 1 views 5 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 5
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5

About This Presentation

pembelajaran IPA SD berbasis lingkungan


Slide Content

Definisi Pendidikan IPA & Pendidikan Lingkungan
Pendidikan IPA adalah penerapan ilmu pendidikan dalam disiplin Ilmu Pengetahuan
Alam, yang bertujuan untuk mengajarkan konsep dan keterampilan IPA kepada
peserta didik agar mampu memahami fenomena alam dan menggunakan
pendekatan ilmiah dalam memecahkan masalah.
Pendidikan lingkungan adalah proses edukasi untuk menumbuhkan kesadaran,
pengetahuan, keterampilan, dan sikap peduli terhadap isu-isu lingkungan guna
mendorong individu dan masyarakat berperan aktif dalam menjaga dan
memperbaiki lingkungan untuk masa kini dan mendatang.
Meningkatkan kesadaran ekologis sejak dini pada peserta didik.
Melatih keterampilan berpikir kritis melalui pengamatan fenomena alam
dan masalah lingkungan.
Menghubungkan teori IPA dengan kehidupan nyata sehingga
pembelajaran lebih kontekstual.
Mendorong kebiasaan hidup berkelanjutan (hemat
energi, pengelolaan sampah, konservasi air).
Manfaat Pendidikan IPA SD Topik Pendidikan
Lingkungan

Aspek Analisis
Identitas Artikel
Judul : Experiencing Environment and Place through Children's Literature Penulis : Amy Cutter-Mackenzie, Phillip G. Payne, Alan
Reid Tahun : 2010 Sumber : Environmental Education Research
Latar Belakang &
Masalah
Kurangnya pendekatan pembelajaran lingkungan yang kontekstual di SD. Literatur anak dipandang sebagai media potensial
untuk membangun kesadaran lingkungan.
Tujuan Penelitian Mengeksplorasi peran literatur anak dalam membantu siswa memahami lingkungan & keterhubungan dengan tempat.
Metode Penelitian Kualitatif, berbasis analisis literatur anak & teori pedagogi lingkungan. Tidak ada eksperimen langsung pada siswa.
Hasil Penelitian Literatur anak mampu menumbuhkan empati, kesadaran ekologis, dan imajinasi siswa tentang hubungan manusia dengan alam.
Diskusi & Kesimpulan
Literatur anak efektif sebagai sarana pendidikan lingkungan di SD; membuka ruang pembelajaran imajinatif, reflektif, dan
berbasis tempat.
Kekuatan Topik aktual & relevan, pendekatan kreatif (literatur anak), kontribusi teoretis pada pendidikan lingkungan berbasis tempat.
Kelemahan Tidak ada data empiris dari siswa, sulit digeneralisasi, instrumen analisis kurang detail.
Interpretasi
(Implikasi)
Menumbuhkan empati & cinta lingkunganterhadap peserta didik, Menambah strategi pembelajaran kreatif & kontekstual untuk
guru, serta mendukung Kurikulum Merdeka berbasis literasi & projek lingkungan.
Analisis Artikel 1

Aspek Analisis
Identitas Artikel
Judul: Penerapan Pembelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Sekolah Dasar. Penulis: Kamaluddin & Edi Firmansyah . Tahun: 2023. Sumber: Jurnal TERAMPIL, Vol. 9 No. 2, hlm.
239–248
Latar Belakang &
Masalah
Hasil belajar IPA siswa rendah, banyak belum mencapai KKM. Pembelajaran masih konvensional dan kurang memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
Tujuan Penelitian
Mengetahui peningkatan hasil belajar IPA melalui pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran pada siswa kelas IV
SD Negeri Risa.
Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK), model spiral Kemmis & Taggart. Subjek: 21 siswa kelas IV. Instrumen: tes hasil belajar &
observasi aktivitas siswa. Prosedur: 2 siklus, masing-masing 4 pertemuan.
Hasil Penelitian
Siklus I: 43% siswa tuntas (9/21). Siklus II: 85,7% siswa tuntas (18/21). Hasil belajar meningkat signifikan.
Diskusi & Kesimpulan
Lingkungan sekitar membuat pembelajaran lebih nyata & bermakna. Pemanfaatan lingkungan efektif meningkatkan hasil
belajar IPA di SD.
Kekuatan
Ada data empiris langsung di kelas, peningkatan hasil belajar terbukti signifikan, mudah diterapkan guru dalam konteks lokal.
Kelemahan
Sampel kecil (21 siswa), fokus lebih ke kognitif, aspek afektif & psikomotor kurang digali, tidak ada kelompok kontrol
pembanding.
Interpretasi
(Implikasi)
Hasil belajar meningkat & cinta lingkungan, menjadi strategi praktis memanfaatkan lingkungan sebagai media, serta
mendukung Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran kontekstual & projek.
Analisis Artikel 2

Aspek Analisis
Identitas Artikel
Judul: Pembelajaran IPA Berbasis Lingkungan untuk Siswa Sekolah Dasar: Sebuah Kajian Literatur . Penulis: Christina Wahyu
Cahyani & Tomo Djudin. Tahun: 2024. Sumber: Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa, Vol. 10(2), hlm. 1102–1116
Latar Belakang &
Masalah
Pembelajaran IPA masih teoritis, kurang mengaitkan dengan lingkungan nyata, belum ada gambaran komprehensif penerapan,
kendala, dan manfaat pembelajaran berbasis lingkungan.
Tujuan Penelitian Mengeksplorasi penerapan, kendala, dan manfaat pembelajaran IPA berbasis lingkungan di SD.
Metode Penelitian
Jenis: Studi literatur (analisis isi). Subjek: 14 artikel hasil penelitian. Instrumen: analisis dokumen. Prosedur: penelusuran – seleksi
– analisis – sintesis.
Hasil Penelitian
Penerapan: modul kearifan lokal, model RADEC/ESD, media dongeng/komik/video, metode
observasi/eksperimen/proyek/outdoor. Kendala: pelatihan guru, waktu, manajemen luar kelas, literasi sains rendah, bahan
bacaan terbatas. Manfaat: hasil belajar meningkat, pembelajaran bermakna, peduli lingkungan, motivasi tinggi.
Diskusi & Kesimpulan
Lingkungan membuat pembelajaran IPA lebih kontekstual & bermakna. IPA berbasis lingkungan layak diterapkan di SD.
Kekuatan
Topik aktual & relevan. Analisis komprehensif dari 14 artikel. Mengangkat aspek kognitif, afektif, psikomotor.
Kelemahan -
Interpretasi
(Implikasi)
belajar bermakna, peduli lingkungan serta mendukung Kurikulum Merdeka (projek, kontekstual, Profil Pelajar Pancasila).
Analisis Artikel 3

Menganalisis dan mengkritik penelitian pendidikan IPA SD dengan topik
pendidikan lingkungan merupakan kegiatan penting untuk melatih
kemampuan berpikir kritis, sistematis, dan reflektif. Melalui kegiatan ini,
teman-teman mahasiswa dapat memahami struktur penelitian, menilai
ketepatan metode yang digunakan, serta melihat relevansi hasil
penelitian dengan pembelajaran IPA di sekolah dasar. Proses analisis
tidak hanya berhenti pada mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
penelitian, tetapi juga menginterpretasikan temuan agar bermanfaat
bagi pengembangan praktik pembelajaran yang lebih kontekstual.
Dengan demikian, pengalaman belajar ini mampu memperkuat
kesadaran ekologis, menumbuhkan kepedulian lingkungan, serta
mendorong terciptanya inovasi pembelajaran IPA yang selaras dengan
kebutuhan abad 21.
Kesimpulan
TERIMA KASIH