PENGERTIAN KOKURIKULER Kokurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan untuk penguatan , pendalaman , dan/atau pengayaan kegiatan Intrakurikuler dalam rangka pengembangan kompetensi , terutama penguatan karakter . Kompetensi yang dimaksud adalah delapan dimensi profil lulusan , yaitu : keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa ; kewargaan ; Penalaran kritis ; kreativitas ; 5) kolaborasi ; 6) kemandirian ; 7) kesehatan ; dan 8) komunikasi . Delapan dimensi profil lulusan merupakan hasil dari capaian pengetahuan , keterampilan , dan karakter . Disamping itu, delapan dimensi profil lulusan menumbuhkembangkan lulusan yang memiliki kepemimpinan efektif yang berintegritas , profesional , dan transformatif .
Kokurikuler berisi kegiatan eksperiensial , langsung , berorientasi pada tindakan dan berdasarkan keterampilan . Dari landasan tersebut , kegiatan kokurikuler dalam panduan ini disajikan dalam bentuk pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu , gerakan 7 ( tujuh ) kebiasaan anak Indonesia hebat , dan/atau cara lainnya untuk memahami , mengaplikasi , dan merefleksi materi terhadap isu atau permasalahan nyata yang relevan bagi murid. Eksperiensial Pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pengalaman langsung dan refleksi untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan.Pembelajaran eksperiensial memungkinkan siswa untuk: 1. Belajar melalui pengalaman langsung 2. Mengembangkan keterampilan praktis 3. Meningkatkan pemahaman konsep 4. Mengembangkan kemampuan reflektif , Contoh pembelajaran eksperiensial : 1. Proyek lapangan 2. Praktikum 3. Simulasi 4. MagangPembelajaran eksperiensial dapat membantu siswa menjadi lebih aktif , kreatif , dan siap menghadapi tantangan di masa depan .
2. PENTINGNYA KOKURIKULER Dalam upaya mewujudkan bangsa yang cerdas dan maju , pendidikan bermutu untuk semua adalah komitmen yang harus selalu dipegang teguh . Komitmen ini tidak cukup diwujudkan hanya melalui pengalaman belajar intrakurikuler dan ekstrakurikuler saja , tetapi juga perlu diperkuat melalui kegiatan kokurikuler yang dirancang secara sistematis , bermakna , dan kontekstual . Kokurikuler memiliki peran strategis untuk menjembatani antara pembelajaran konseptual di kelas dan penerapannya dalam kehidupan nyata , sehingga murid dapat mengembangkan kompetensi secara lebih utuh dan kontekstual . Kompetensi dalam hal ini adalah delapan dimensi profil lulusan . Kokurikuler juga memiliki peran untuk menciptakan ekosistem belajar yang menyenangkan , bermakna , dan memberdayakan , yang memungkinkan murid tumbuh menjadi pribadi yang utuh . Hal ini sejalan dengan konsep pembelajaran mendalam sebagaimana didefinisikan oleh Kemendikdasmen (2025), yaitu pendekatan yang memuliakan manusia dengan menekankan penciptaan suasana belajar yang berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful). Pembelajaran ini tidak hanya melibatkan olah pikir , tetapi juga olah hati , olah rasa, dan olah raga, secara holistik dan terpadu . 5
6
DELAPAN DIMENSI LULUSAN 7
8
KERANGKA PEMBELAJARAN KOKURIKULER Disusun dengan memperhatikan empat komponen penting yang saling terhubung : 1. praktik pedagogis , 2. lingkungan pembelajaran , 3. kemitraan pembelajaran , dan 4. pemanfaatan teknologi digital. 9
1. PRAKTIK PEDAGOGIK Pendidik berperan sebagai aktivator , kolaborator , dan pengembang budaya belajar , yang mendampingi proses berpikir , merasakan , dan bertindak murid secara reflektif , serta melibatkan murid mengembangkan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran . Praktik pedagogis dalam kokurikuler mengutamakan pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu melalui pembelajaran aktif seperti model pembelajaran Kerangka Pembelajaran Kokurikuler 1. berbasis penyelidikan (inquiry), 2. pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), 3. pembelajaran berbasis masalah , dan 4. ruang eksplorasi yang memungkinkan murid mengonstruksi pengetahuan dan membangun makna secara mandiri maupun kolaboratif . 10
11
12
13
14
ALOKASI JP
19 Sebuah kegiatan dapat dikembangkan sebagai bagian dari kokurikuler jika bertujuan untuk memperkuat delapan dimensi profil lulusan , menunjang kegiatan intrakurikuler baik secara langsung maupun tidak langsung , serta memberi pengalaman belajar yang bermakna dan kontekstual bagi murid. Dalam konteks ini, kokurikuler dapat dilaksanakan dalam tiga cara , yaitu : Pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu ; Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH); dan/atau 3) cara lainnya . Cara lainnya mengacu pada kurikulum satuan pendidikan dan/atau kebijakan pemerintah . Satuan pendidikan dapat memilih cara pelaksanaan kokurikuler disesuaikan dengan analisis potensi dan kebutuhan . Kriteria kegiatan kokurikuler adalah : 1. Memiliki tujuan untuk memperkuat satu atau lebih dari delapan dimensi profil lulusan . 2. Mengembangkan tema sebagai muatan pembelajaran yang relevan dengan konteks sosial budaya dan karakteristik murid. 3. Mengelola alokasi waktu secara fleksibel mengacu pada struktur kurikulum yang berlaku . 4. Mengembangkan rangkaian kegiatan secara terencana ( memuat tujuan , Langkah- langkah pelaksanaan , dan asesmen ).