Penatalaksanaan Kasus Malaria (Pengobatan) - Copy.pptx
idris961758
5 views
39 slides
Sep 23, 2025
Slide 1 of 39
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
About This Presentation
P2M
Size: 2.99 MB
Language: none
Added: Sep 23, 2025
Slides: 39 pages
Slide Content
PENATALAKSANAAN KASUS MALARIA
TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikui pembelajaran ini peserta mampu memahami penatalaksanaan kasus malaria. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu memahami penatalaksanaan kasus malaria yang terdiri dari : Suspek Malaria Konfirmasi Laboratorium Pengobatan
SUSPEK MALARIA DAN KONFIRMASI LABORATORIUM
SUSPEK MALARIA Seseorang yang tinggal di daerah endemis malaria, atau Mempunyai riwayat bepergian ke daerah endemis malaria dalam 4 minggu terakhir SEBELUM Menderita sakit dengan gejala demam atau riwayat demam dalam 48 jam terakhir
KONFIRMASI LABORATORIUM Kepastian diagnosis malaria melalui pemeriksaan sediaan darah Mendapatkan pengobatan yang tepat DETEKSI DINI : pemeriksaan dan pengobatan malaria pada 24 - 48 jam pertama setelah kejadian penyakit PEMERIKSAAN LABORATORIUM, MELALUI : Mikroskop GOLD STANDAR Membuat SD tebal dan tipis untuk melihat ada / tidaknya parasit , spesies parasit dan kepadatan parasit RDT deteksi dini tidak untuk pemantauan pengobatan Molekuler seperti PCR, Genotyping penting untuk yang sub mikroskopis dapat membedakan parasit impor atau indigenous
DEFINISI MALARIA Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan parasit / Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia , ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina J enis Plasmodium : Plasmodium falciparum Plasmodium vivax Plasmodium malariae Plasmodium ovale Plasmodium Knowlesi
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK Keluhan Utama : Demam , menggigil , berkeringat , sakit kepala , mual , muntah , diare , nyeri otot Riwayat sakit malaria atau minum obat malaria satu bulan terakhir Riwayat tinggal atau berkunjung / bermalam 1-4 minggu yang lalu di daerah endemis malaria Demam Konjungtiva atau telapak tangan pucat Pembesaran Limpa Pembesaran hati
Diagnosis Didasarkan pada : Anamnesis Pemeriksaan fisik Laboratorium → Diagnosis pasti malaria apabila ditemukan parasit malaria di darah
PENGOBATAN MALARIA
Kenapa Harus ACT???
RESISTENSI PLASMODIUM THD OBAT MALARIA DI INDONESIA 2007
ARTEMISININ S pesifisitas yang luas terhadap berbagai stadium parasit malaria Mampu menghambat produksi gametosit Lebih efektif daripada antimalaria lain Derivat : D ihidroartemisinin A rtesunate A rtemether C o-artemether A rteether Relatif lebih poten daripada artemisinin
ARTEMISININ…(2) Segi farmakologis : T idak perlu penyesuaian dosis pada gangguan fungsi hati & ginjal T idak ditemukan interaksi obat & efek samping yang bermakna secara klinis T ½ sangat pendek Diberikan d alam jangka waktu lebih panjang mencegah kekambuhan Mencegah timbulnya resistensi Kombinasi Artemisinin & antimalaria lain Mekanisme kerja yang berbeda Durasi pemberian obat < T ½ >
JENIS ACT DI INDONESIA Artesunate Amodiaquine (AS-AQ) Dihidroartemisinin Piperaquine (DHP) Artemeter Lumefantrine (AL) Artemisinin Naphthoquine
ACT
Permenkes Tatalaksana Malaria
stanDAR PENGOBATAN Pengobatan penderita malaria harus mengikuti kebijakan nasional pengendalian malaria di Indonesia Pengobatan dengan ACT hanya diberikan kepada penderita dengan hasil pemeriksaan darah positif malaria Penderita malaria tanpa komplikasi harus diobati dgn terapi kombinasi berbasis artemininin (ACT) plus primakuin , sesuai dengan jenis plasmodiumnya Penderita malaria berat harus diobati dgn artesunat intravena / artemet h er intramuskular & dilanjutkan dgn ACT oral plus primakuin Jika penderita malaria berat akan dirujuk, sebelum dirujuk penderita harus diberi dosis awal Artemet he r intramuskuler atau Artesunat intravena/intramuskular
PENGOBATAN MALARIA TANPA KOMPLIKASI
Pengobatan Malaria Tanpa Komplikasi Pengobatan radikal membunuh semua stadium parasit dalam tubuh manusia memutus rantai penularan Obat Anti Malaria (OAM) : kombinasi ACT, Kina, Doksisiklin / Tetrasiklin , Clindamycin , Primakuin pengobatan efektif dan mencegah terjadinya resistensi parasit Dosis : sesuai BB Dihidroartemisinin 2 - 4 mg/ kgBB Piperakuin 16 - 32 mg/ kgBB Kina : 3x10mg/ KgBB / hari Prinsip pengobatan : penemuan dini , memberantas parasit , mencegah kekambuhan , mencegah kematian , mengurangi penularan
Hari Jenis obat Jumlah tablet per hari menurut berat badan < 5 Kg 6-10 Kg 11-17 Kg 18-30 Kg 31-40 Kg 41-59 Kg > 60 Kg 0-1 Bln 2-11 Bln 1-4 Thn 5-9 Thn 10-14 Thn > 15 Thn > 15 Thn 1 - 3 DHP ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 1 Primakuin - - ¾ 1½ 2 2 3 Pengobatan Malaria Falsiparum LINI - 1 ( dengan Dihydroartemisinin-Piperakuin (DH-P)) Dihydroartemisinin (DH) : 2 - 4 mg ( 2,2mg)/ kgBB (1tablet = 40 mg) Piperakuin phosphate(P ) : 16 - 32mg ( 18mg)/ kgBB (1tablet = 320 mg) Primakuin : 0.75 mg/kg BB Primakuin tidak boleh pada anak < 1 tahun dan ibu hamil
Pengobatan Malaria Falsiparum LINI - 2 Hari Jenis obat Jumlah tablet menurut kelompok umur Dosis tunggal 0 – 11 Bulan 1 - 4 Tahun 5 - 9 Tahun 10 – 14 Tahun > 15 Tahun 1 Kina *) 3 x ½ 3 x 1 3 x 1 ½ 3 x (2-3) Doksisiklin -- -- -- 2 x 50 mg 2 x 100 mg Primakuin - ¾ 1 ½ 2 2 – 3 2 - 7 Kina *) 3 x ½ 3 x 1 3 x 1 ½ 3 x 2 Doksisiklin -- -- -- 2 x 50 mg 2 x 100 mg Dosis TETRASIKLIN -- -- -- 4x4 mg/kg BB 4 x 250 mg Dosis CLINDAMYCIN 2x10 mg/ kgBB 2x10 mg/kg BB 2x10 mg/kg BB 2x10 mg/kg BB 2x10 mg/kg BB Doksisiklin ( Doksisiklin / Tetrasiklin tidak boleh pada anak <8 tahun dan ibu hamil ) : - Dosis dewasa : 2 x 3.5mg/ kgBB / hari Dosis anak (8 – 14 Tahun ) : 2 x 2.2 mg/kg BB/ hari Kina adalah 10 mg/ KgBB (200 mg/tablet kina fosfat atau sulfat )
Hari Jenis obat Jumlah tablet per hari menurut berat badan < 5 Kg 6-10 Kg 11-17 Kg 18-30 Kg 31-40 Kg 41-59 Kg > 60 Kg 0-1 Bln 2-11 Bln 1-4 Thn 5-9 Thn 10-14 Thn > 15 Thn > 15 Thn 1 - 3 DHP ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 1 - 14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1 1 Pengobatan Malaria Vivax LINI - 1 ( dengan Dihydroartemisinin-Piperakuin (DH-P)) Dihydroartemisinin (DH) : 2 - 4 mg ( 2,2mg)/ kgBB (1tablet = 40 mg) Piperakuin phosphate(P ) : 16 - 32mg ( 18mg)/ kgBB (1tablet = 320 mg) Primakuin : 0.25 mg/kg BB Primakuin tidak boleh pada anak < 1 tahun dan ibu hamil
Kina : 10 mg/kgBB Primakuin : 0,25 mg/ kgBB Hari Jenis obat Jumlah tablet menurut kelompok umur ( dosis tunggal ) < 1 Tahun 1 - 4 Tahun 5 – 9 Tahun 10 - 14 Tahun > 15 Tahun 1 - 7 Kina *) 3 x ½ 3 x 1 3 x 1 ½ 3 x 2 1 – 14 Primakuin - ¼ ½ ¾ 1 Pengobatan Malaria Vivax LINI - 2
PENGOBATAN MALARIA OVALE ACT + PRIMAKUIN ACT (DHP ) : Selama 3 hari Primakuin : Dosis 0.25 mg/kg BB selama 14 hari Primakuin tidak boleh pada anak < 1 tahun dan ibu hamil LINI 2 = Malaria Vivaks
PENGOBATAN MALARIA MALARIAE ACT Tanpa Primakuin ACT (DHP ) : Selama 3 hari
PENGOBATAN MALARIA FALCIPARUM + VIVAKS (MIX) ACT + PRIMAKUIN ACT (DHP ) : Selama 3 hari Primakuin : Dosis 0.25 mg/kg BB selama 14 hari Primakuin tidak boleh pada anak < 1 tahun dan ibu hamil
PENGOBATAN MALARIA PADA IBU HAMIL
Umur Kehamilan Pengobatan Trimester I ( 0 – 3 Bulan ) Kina tablet + Klindamisin selama 7 hari Trimester II ( 4 – 6 Bulan ) ACT T ablet selama 3 hari Trimester III ( 7 – 9 Bulan ) ACT T ablet selama 3 hari Pengobatan Malaria Falsiparum pada ibu hamil
Umur Kehamilan Pengobatan Trimester I ( 0 – 3 Bulan ) Kina T ablet selama 7 hari Trimester II ( 4 – 6 Bulan ) ACT Tablet selama 3 hari Trimester III ( 7 – 9 Bulan ) ACT Tablet selama 3 hari Pengobatan Malaria Vivax pada ibu hamil
PENGOBATAN MALARIA KOMPLIKASI
Dahulu malaria berat hanya disebabkan oleh Plasmodium falciparum Biasanya timbul pada kasus Plasmodium falciparum ringan-sedang yang terlambat ditangani dengan baik Penemuan sekarang , malaria berat juga dapat disebabkan oleh : P.vivax dan P.knowlesi MALARIA KOMPLIKASI
Faktor Predisposisi Anak usia balita Wanita hamil Penderita dengan imunokompromais Penduduk daerah endemis yang telah lama meninggalkan daerah tersebut dan kembali lagi Turis atau wisatawan dari daerah hipoendemis
PENGOBATAN MALARIA BERAT Lini - 1 Artemeter DILANJUTKAN Artesunate Dosis awal : 2,4mg/ kgBB /iv → jam ke Diikuti : 2,4mg/ kgBB /iv → jam ke 12 & 24 Selanjutnya : 2,4mg/ kgBB /hr/iv s/d hr ke 7 Setelah os sadar dengan pemberian artemisin im /iv dapat dilanjutkan dengan obat anti-malaria oral (ACT) kombinasi : Artesunat + amodiakuin atau kombinasi ACT lain Kina tab + Tetrasiklin / Doksisiklin / Klindamisin ATAU Artemisinin supp 7,9-8,5 mg/ kgBB /12 jam sampai terapi definitif Hari I : 1,6 mg/ kgBB pada jam ke 0,12 dan 24 ; im Hari II – IV : 1,6mg/ kgBB / hari / im
PENGOBATAN MALARIA BERAT Lini - 2 Kina HCl Kina HCl 25% dilarutkan dalam 250 – 500 cc Dextrose 5% Bila pasien sadar dan dapat minum obat , dilanjutkan tablet kina, kombinasi dengan tetrasiklin / doksisiklin / klindamisi Total pemberian kina: iv + oral = 7 hari