PENCATATAN DAN PELAPORAN PROGRAM KESEHATAN LANJUT USIA
PENCATATAN Rekam Medik/ Status Pasien BORCELLE 2. Buku Kesehatan Lansia (dipegang Pasien)
REKAM MEDIK BORCELLE 1.Pencatatan Hasil pemeriksaan meliputi : a.Anamnesis b.Status Fisik c.Status fungsional, - Activity Daliy Living (ADL) daribarthel, - Instrumen Activities of Daily Living (IADL) Lawton - RisikoJatuhPasien Lansia .d Status mental dan kognitif •Abbreviated Mental Test (AMT) •Mini Cog dan clock drawing test (CDT4) •Mini Mental State Examination (MMSE) •Geriatric Depression Scale (GDS) e. Status Nutrisi - Mini Nutritional Assessment (MNA) f. Status Sosial Ekonomi Skrining Lansia Sederhana/SKILAS ( penurunan kognitif, keterbatasan mobilitas, malnutrisi, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gejala depresi) dan tindak lanjutnya ( Mini-Cog, SPBB, MNA-SF, RAPUH, Snellen chart, Tes Bisik/Garpu Tala, GDS-4, SARC-Calf) Meliputi keluarga, lingkungan fisik, masyarakat sekitar, ekonomi dan aspek hukum yang dapat terkait dengan pasien lanjut usia. 2. Diagnosa dan Tata laksana
DATA YANG DILAPORKAN BORCELLE Kegiatan Dalam gedung • Jumlah sasaran pra lansia dan lansia • Jumlah kunjungan pasien baru dan lama • Jumlah lansia yang diskrining kesehatannya •Tingkat kemandirian lansia • Jumlah lansia dengan kelainan (ME, Gizi lebih /Kurang, DM, AsamUrat , Ggn paru , ggn ginjal , ggn Kognitif , ggn penglihatan , ggn pendengaran , imobilitas ) • Jumlah lansia yang diobati / dirujuk • Jumlah lansia yang diberikan konseling • Frekuensi penyuluhan • Jumlah Pemberdayaan Lansia • Jumlah panti wredha yang dibina • Jumlah kunjungan rumah •10 penyakit terbanyak pada lansia
DATA YANG DILAPORKAN BORCELLE Kegiatan di Luar gedung • Jumlah dan nama kelompok lanjut usia ( Posyandu Lansia / Posbindu ) • Jumlah kunjungan Lansia di kelompok •Tingkat kemandirian Lansia •Hasil pemeriksaan ( gangguan ME dan kognitif , gizi , Tekanan Darah, Hb, kolesterol , gula darah , asam urat , ggan paru , ggn ginjal , ggn penglihatan , ggn pendengaran , imobilitas ) • Jumlah Lansia yang diskrining kesehatannya • Jumlah lansia yang mendapatkan perawatan jangka panjang • JumlahLansia yang diobati / dirujuk • JumlahLansia yang diberikan konseling • Frekuensi penyuluhan • Jumlah pemberdayaan Lansia • Jumlah Lansia dengan kunjungan rumah
FORM PELAPORAN DI PUSKESMAS BORCELLE
FORM LAPORAN DI POSYANDU (UPDATE) BORCELLE
PETUNJUK PENGISIAN BORCELLE
2 5 No Variabel Definisi Operasional 11 Malnutrisi Diisi hasil pemeriksaan kapasitas intrinsik untuk malnutrisi menggunakan instrumen SKILAS (skrining lansia sederhana). Beri tanda centang “√” jika ada kemungkinan malnutrisi Beri tanda “ – “ jika tidak ada kemungkinan malnutrisi. 12 Gangguan Penglihatan Diisi hasil pemeriksaan kapasitas intrinsik untuk gangguan penglihatan menggunakan instrumen SKILAS (skrining lansia sederhana) dengan pemeriksaan tes melihat. Beri tanda centang “√” jika ada kemungkinan gangguan penglihatan Beri tanda “ – “ jika tidak ada kemungkinan gangguan penglihatan 13 Gangguan Pendengaran : Diisi hasil pemeriksaan kapasitas intrinsik untuk gangguan pendengaran menggunakan instrumen SKILAS (skrining lansia sederhana) dengan melakukan TES BISIK. Beri tanda centang “ √ ” jika ada kemungkinan gangguan pendengaran Beri tanda “ – “ jika tidak ada kemungkinan gangguan pendengaran Jika lanjut usia tidak dapat mendengar bisikan saat TES BISIK, maka RUJUK PUSKESMAS untuk pemeriksaan lebih lanjut Jika tidak dapat dilakukan TES BISIK, maka RUJUK PUSKESMAS untuk pemeriksaan TES BISIK (tulis rujuk di kolom gangguan pendengan) 14 Gejala Depresi Diisi hasil pemeriksaan kapasitas intrinsik untuk Gejala Depresi menggunakan instrumen SKILAS (skrining lansia sederhana) Beri tanda centang “ √ ” jika ada gejala depresi Beri tanda “ – “ jika tidak ada gangguan depresi
15 Hb : Tuliskan nilai/kadar Hemoglobin hasil pemeriksaan pada kolom sesuai kriteria: N (Normal) N (Normal) : bila kadar Hemoglobin 13 g% untuk pria dan 12 g% untuk Wanita K (Kurang) K (Kurang) : bila kadar Hemoglobin di bawah kadar normal sesuai jenis kelamin Contoh: pada kolom N ditulis 12 16 Kolesterol (KL) : Diperoleh dari hasil pemeriksaan kolesterol N = Normal Tuliskan nilai/kadar kolesterol hasil pemeriksaan pada kolom sesuai kriteria: T = Tinggi N (Normal) : bila kadar kolesterol total < 190 mg/dL T (Tinggi) : bila kadar kolesterol total ≥ 190 mg/dL Contoh: pada kolom N ditulis 165 17 Gula Darah (GD) : Diperoleh dari hasil pemeriksaan gula darah N (Normal) Tuliskan nilai/kadar gula darah hasil pemeriksaan pada kolom sesuai kriteria: T (Tinggi) N (Normal) : bila kadar gula darah sewaktu < 200 mg/dL T (Tinggi) : bila kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL Contoh: pada kolom N ditulis 188 18 Asam Urat (AU) : Diperoleh dari hasil pemeriksaan asam urat N (Normal) Tuliskan nilai/kadar asam urat hasil pemeriksaan pada kolom sesuai kriteria: T = Tinggi N (Normal) : bila kadar asam urat L (3,5 mg/dL – 7 mg/dL) dan P (2,6 mg/dL – 6,0 mg/dL) T (Tinggi) : bila kadar asam urat L > 7 mg/dL dan P > 6 mg/dL Contoh: pada kolom N ditulis 4
No Variabel Definisi Operasional 19 Gangguan paru : Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik: Beri tanda (+) apabila ditemukan gejala gangguan paru Beri tanda (-) apabila tidak ditemukan gejala gangguan paru 20 Gangguan ginjal : Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik: - Beri tanda (+) apabila ditemukan gejala gangguan ginjal - Beri tanda (-) apabila tidak ditemukan gejala gangguan ginjal 21 Diobati : Beri tanda (+) atau (-) bila: Catatan: Kader mengisi sesuai dengan informasi dari petugas kesehatan (+) : bila lanjut usia diobati (-) : bila lanjut usia tidak diobati 22 Dirujuk Beri tanda (+) atau (-) bila: Catatan: Kader mengisi sesuai dengan informasi dari petugas Kesehatan (+) : bila lanjut usia dirujuk ke tingkat pelayanan Kesehatan yang lebih tinggi (-) : bila lanjut usia tidak dirujuk/hanya sampai di Puskesmas 4
2 1 No Variabel Definisi Operasional 23 Konseling : Beri tanda (+) bila lansia diberikan konseling sesuai dengan masalah kesehatannya sesuai kolom: - B (Baru) = apabila konseling diberikan untuk kasus baru - L (Lama) = apabila konseling diberikan untuk kasus lama - S (selesai) = apabila lansia sudah diberikan konseling untuk satu kasus Beri tanda (-) bila lansia tidak diberikan konseling. 24 Penyuluhan : Beri tanda (+) jika lansia mendapat penyuluhan, dan tulis jenis penyuluhan yang diberikan Beri tanda (-) bila lansia tidak mendapat penyuluhan. Dibelakangnya dituliskan materi penyuluhan yang disampaikan Contoh : (+) Hipertensi Note: pada bagian ini dapat dituliskan tentang edukasi PHBS 25 Pemberdayaan lansia : Pemberdayaan lansia dalam meningkatkan status Kesehatan keluarga atau masyarakat atau pemberdayaan lansia dalam bidang lain yang difasilitasi oleh tenaga puskesmas Beri tanda: (+) : bila lanjut usia dilakukan pemberdayaan dalam meningkatkan Kesehatan keluarga atau masyarakat atau bidang lainnya. Kemudian di bagian belakang dituliskan jenis pemberdayaannya:
No Variabel Definisi Operasional IH = untuk Kesehatan ibu hamil B = untuk Kesehatan balita R = untuk Kesehatan anak usia sekolah dan remaja D = untuk Kesehatan usia dewasa dan pra lansia L = untuk Kesehatan lansia BL = untuk bidang lainnya (-) : bila lanjut usia tidak dilakukan pemberdayaan dalam meningkatkan Kesehatan keluarga atau masayarakat atau bidang lainnya 22 Keterangan : Apabila ada keterangan yang dirasa perlu untuk ditambahkan Pada bagian ini dapat diisi Anamnesa Faktor Risiko (AFR ) Ditulis: AFR (+) = jika dilakukan anamnesa factor risiko 22
FORM LAPORAN (Puskesmas) Update 7
PETUNJUK PENGISIAN CATPOR PUSKESMAS 28 No Variabel Keterangan 1 No. Urut : Sudah jelas 2 Nama Desa : Sudah jelas 3 Jumlah kelompok/posyandu lansia : Sudah jelas 4 Jumlah Panti Wredha : Jumlah panti wredha yang ada di wilayah kerja 5 Sasaran Lanjut Usia : Jumlah Sasaran Lanjut Usia yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun, yang ditulis berdasarkan umur dan jenis kelamin, berdasarkan data BPS atau hasil pendataan. 6 Kunjungan lanjut usia Jumlah Lanjut Usia yang kontak dengan tenaga kesehatan baik di Puskesmas, Posyandu Lanjut Usia maupun yang dlakukan kunjungan rumah, yang ditulis berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin. : B: Baru adalah pasien yang berkunjung untuk pertama kali dalam tahun berjalan L: Lama adalah pasien yang berkunjung untuk yang kedua dan seterusnya dalam tahun berjalan Kunjungan berlaku untuk 1 tahun berjalan
No Variabel Keterangan 7 IMT (Indeks Masa Tubuh) : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan Lanjut Usia Lebih (L) Normal (N) Kurang (K) Indeks Masa Tubuh ditentukan dengan mencari titik temu antara garis bantu yang menghubungkan berat badan yang sudah diukur dengan tinggi badan. Atau dengan menggunakan rumus: IMT = BB (kg) TB (m)² Nilai normal IMT untuk Lanjut Usia berkisar antara 18.5 – 25. L: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna merah (IMT lebih dari 25) N: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna hijau K: bila titik temu terdapat pada daerah grafik dengan warna kuring (IMT kurang dari 18.5) 8 TD : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan Tekanan Darah yang tinggi atau rendah T = Tinggi Ukur tekanan darah dengan tensimeter dan stetoskop N = Normal T (Tinggi) : bila salah satu dari sistole atau diastole atau keduanya di atas normal R = Rendah N (Normal) : bila sistole antara 100-140 mmHg dan diastole 70-95 mmHg
9 Kemandirian : Sesuai dengan hasil pemeriksaan instrumen AKS / ADL Kategori A: apabila lansia masih mampu melakukan aktifitas kegiatan sehari-hari tanpa bantuan sama sekali dari orang lain (mandiri) Kategori B: apabila ada gangguan dalam melakukan sendiri, hingga kadang-kadang perlu bantuan (ketergantungan ringan dan ketergantungan sedang). Kategori C: apabila lansia sama sekali tidak mampu melakukan kegiatan sehari- hari, sehingga sangat tergantung (ketergangungan berat dan total). Contoh: pada kolom Ringan ditulis 10 10 Penurunan kognitif : Diisi hasil pemeriksaan kapasitas intrinsik untuk penurunan kognitif dengan menggunakan instrumen SKILAS (skrining lansia sederhana) Beri tanda centang “ √ ” jika ada kemungkinan gangguan kognitif Beri tanda “ – “ jika tidak ada kemungkinan gangguan kognitif 11 Keterbatasan mobilitas Diisi hasil pemeriksaan kapasitas intrinsik untuk keterbatasan mobilisasi menggunakan instrumen SKILAS (skrining lansia sederhana) dengan melakukan Tes Berdiri dari Kursi Beri tanda centang “ √ ” jika ada kemungkinan keterbatasan mobilitas Beri tanda “ – “ jika tidak ada kemungkinan keterbatasan mobilitas 12 Malnutrisi Diisi hasil pemeriksaan kapasitas intrinsik untuk malnutrisi menggunakan instrumen SKILAS (skrining lansia sederhana) Beri tanda centang “√” jika ada kemungkinan malnutrisi Beri tanda “ – “ jika tidak ada kemungkinan malnutrisi
2 No Variabel Definisi Operasional 13 Gangguan Penglihatan Diisi hasil pemeriksaan kapasitas intrinsik untuk gangguan penglihatan menggunakan instrumen SKILAS (skrining lansia sederhana) dengan Tes Melihat Beri tanda centang “√” jika ada kemungkinan gangguan penglihatan Beri tanda “ – “ jika tidak ada kemungkinan gangguan penglihatan 14 Gangguan Pendengaran : Diisi hasil pemeriksaan kapasitas intrinsik untuk gangguan pendengaran menggunakan instrumen SKILAS (skrining lansia sederhana) dengan melakukan TES BISIK. Beri tanda centang “ √ ” jika ada kemungkinan gangguan pendengaran. Beri tanda “ – “ jika tidak ada kemungkinan gangguan pendengaran Jika di posyandu tidak dapat dilakukan TES BISIK, maka RUJUK PUSKESMAS untuk pemeriksaan TES BISIK, tulis rujuk di kolom pendengaran 15 Gejala Depresi Diisi hasil pemeriksaan kapasitas intrinsik untuk Gejala Depresi menggunakan instrumen SKILAS (skrining lansia sederhana) Beri tanda centang “ √ ” jika ada kemungkinan gejala depresi Beri tanda “ – “ jika tidak ada kemungkinan gejala depresi 16 Mini Cog/AMT : Ditulis hasil pemeriksan Mini Cog/AMT yang merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian kapasitas intrinsik untuk penurunan kognitif menggunakan instrumen Mini Cog/AMT Beri tanda (+) apabila ada kemungkinan gangguan kognitif Beri tanda (-) apabila tidak ada kemungkinan gangguan kognitif 3
2 No Variabel Definisi Operasional 17 Short Physical Performamce Battery (SPPB) : Ditulis hasil pemeriksaan SPPB yang merupakan tindak lanjut dari penilaian kapasitas intrinsik untuk keterbatasan mobilitas. Beri tanda (+) apabila terdapat mobilitas terbatas Beri tanda (-) apabila mobilitas normal 18 MNA-SF : Ditulis hasil pemeriksaan MNA-SFyang merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian kapasitas intrinsik untuk malnutrisi. Beri tanda (+) apabilta terdapat malnutrisi Beri tanda (-) apabila status gizi normal 19 RAPUH (Frailty Syndrome) : Ditulis hasil pemeriksaan RAPUH yang merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian kapasitas intrinsik untuk keterbatasan mobilitas. Beri tanda (+) apabilta terdapat sindroma kerapuhan (frailty syndrome) Beri tanda (-) apabila tidak terdapat sindroma kerapuhan 20 Tes penglihatan (Snellen chart/E-Chart) : Ditulis hasil pemeriksaan tes penglihatan dengan bagan mata sederhana WHO (menggunakan Snellen chart/E chart) yang merupakan tindak lanjut dari kapasitas intrinsik untuk gangguan penglihatan Beri tanda (+) : apabila ditemukan gangguan penglihatan Beri tanda (-) : tidak ditemukan gangguan penglihatan 3
No Variabel Definisi Operasional 21 Tes pendengaran : Ditulis hasil pemeriksaan gangguan pendengaran (Tes Bisik/Garpu Tala, dll) yang merupakan tindak lanjut kapasitas intrinsik untuk gangguan pendegaran. Beri tanda (+) jika ada kemungkinan gangguan pendengaran Beri tanda (-) jika tidak ada kemungkinan gangguan pendengaran 22 GDS-4 : Ditulis hasil pemeriksaan tindak lanjut kapasitas intrintik untuk gejala depresi menggunakan instrumen Geriatri Depression Scale-4 (GDS-4) Beri tanda (+) jika ada kemungkinan gangguan depresi Beri tanda (-) jika tidak ada kemungkinan gangguan depresi 23 SARC-CalF : Ditulis hasil pemeriksaan kuesioner SARC-CalF Beri tanda (+) jika ditemukan gangguan Beri tanda (-) jika tidak ada ditemukan gangguan 24 Hb : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan Hemoglobin yang kurang N (Normal) Pemeriksaan hemoglobin : K (Kurang) Bila menggunakan sahli maka : N (Normal) : bila kadar Hemoglobin 13 g% untuk pria dan 12 g% untuk Wanita K (Kurang) : bila kadar Hemoglobin di bawah kadar normal sesuai jenis kelamin 25 Kolesterol (KL) : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan kolesterol tinggi N = Normal Diperoleh dari hasil pemeriksaan kolesterol. T = Tinggi N (Normal) : bila kadar kolesterol total < 190 mg/dL T (Tinggi) : bila kadar kolesterol total ≥ 190 mg/dL 24
31 No Variabel Definisi Operasional 26 Gula Darah (GD) : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan gula darah tinggi N (Normal) Diperoleh dari hasil pemeriksaan gula darah. T (Tinggi) N (Normal) : bila kadar gula darah sewaktu < 200 mg/dL T (Tinggi) : bila kadar gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dL 27 Asam Urat (AU) : Ditulis rekapan hasil pemeriksaan Asam Urat tinggi N (Normal) Diperoleh dari hasil pemeriksaan asam urat. T = Tinggi N (Normal) : bila kadar asam urat L (3,5 mg/dL – 7 mg/dL) dan P (2,6 mg/dL – 6,0 mg/dL) T (Tinggi) : bila kadar asam urat L > 7 mg/dL dan P > 6 mg/dL 28 Gangguan paru : Berdasarkan anamnesa, dan pemeriksaan fisik dan labiratorium Beri tanda (+) apabila ditemukan gangguan paru Beri tanda (-) apabila tidak ditemukan gangguan paru 29 Gangguan ginjal : Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan laboratorium: - Beri tanda (+) apabila ditemukan gangguan ginjal - Beri tanda (-) apabila tidak ditemukan gangguan ginjal 30 Lain - lain : Ditulis bila ada penyakit lain yang banyak ditemukan pada Lanjut Usia di wilayah kerja.
31 No Variabel Definisi Operasional 31 Diobati : Ditulis jumlah rekapan Lanjut Usia yang diobati 32 Dirujuk : Ditulis rekapan jumlah Lanjut Usia yang dirujuk ke tingkat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi 33 Konseling : Ditulis rekapan jumlah Lanjut Usia yang diberikan konseling - B (Baru) = apabila konseling diberikan untuk kasus baru - L (Lama) = apabila konseling diberikan untuk kasus lama - S (selesai) = apabila lansia sudah diberikan konseling untuk satu kasus 34 Penyuluhan Ditulis rekapan jumlah penyuluhan yang dilakukan 35 Pemberdayaan lansia : Ditulis rekapan jumlah Lanjut Usia yang dilakukan pemberdayaan dalam meningkatkan kesehatan keluarga 36 Jumlah Kunjungan Rumah : Ditulis rekapan jumlah Lanjut Usia yang dilakukan kunjungan rumah 37 Ket : Apabila ada keterangan yang dirasa perlu untuk ditambahkan
BUKU KESEHATAN LANSIA 20 Buku Kesehatan Lanjut Usia : Buku bagi Pra Lansia (45-59 tahun) dan Lansia (60 tahun ke atas) yang berisi catatan kesehatan serta berbagai informasi cara memelihara kesehatan Pra Lansia/Lansia, sehingga kesehatan Pra Lansia/Lansia dapat terpantau dengan baik.
39 Juga berisi KIE pralansia/lansia, Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan Intelegensia, Kesehatan Haji, Kesehatan Olah Raga LEMBAR PENCATATAN KESEHATAN LANSIA DIBACA DAN DIMENGERTI SELALU DIBAWA BUKU HARUS DIJAGA MENJELASK AN BUKU KES LANSIA BAB 1 IDENTITAS BAB 2 RIWAYAT KESEHATAN BAB 3 CATATAN KEADAAN KESEHATAN DAN KELUHAN BAB 4 CATATAN PERKEMBANGAN KESEHATAN PRA- LANSIA/ LANSIA BAB 5 PEMANTAUAN PENGGUNAAN OBAT BAB 6 INFORMASI KESEHATAN / KIE
PENGISIAN BUKU KESEHATAN LANSIA 40 Bagian Buku Kesehatan Lansia yang diisi oleh tenaga kesehatan: Lembar pengenal buku dan foto (hal 1) Riwayat kesehatan (hal 10-27) Catatan perkembangan kesehatan Pra Lansia / Lansia (hal 36-51) Bagian Buku Kesehatan Lansia yang diisi oleh Pra Lansia/Lansia sendiri/ keluarga/ pengasuh/ kader Identitas (hal 8-9) Catatan keadaan kesehatan dan keluhan (hal 28) Pemantauan penggunaan obat (hal 52 – 57)
41 BAB 1: Identitas Berisi tentang data pribadi Pra Lansia/Lansia Diisi oleh Lansia/keluarga
BAB 2: RIWAYAT KESEHATAN 42 Riwayat keluarga Pekerjaan terakhir Riwayat penyakit keluarga Riwayat alergi Analisis tempat tinggal Imunisasi Penyakit/masalah kesehatan yang pernah atau sedang diderita Jenis operasi yang pernah dialami Rawat inap di Puskesmas/ Rumah Sakit/ dll Perawatan di rumah ( homecare )/ Panti/ nursing care Obat-obatan yangsedang digunakan atau digunakan dalam jangka waktu lama Kebiasaan sehari- hari Aktivitas sosial yang dilakukan Keluhan saat ini Keadaan Fisik Pemeriksaan mental Tingkat kebugaran Pen ilaian risiko jatuh Pemeriksaan status gizi Penilaian tingkat kemandirian Pemeriksaan penunjang Kesimpulan Saran dan tindak lanjut
25
26
x 27
28
Catatan ini dapat diisi dengan apa yang dirasakan oleh Lansia dan tindakan apa yang diambil untuk mengatasi keluhan tersebut. Diisi oleh Pra Lansia/Lansia/ Keluarga/ Kader BAB ini berisi catatan obat yang dikonsumsi pra Lansia/Lansia sesuai anjuran dokter Pemantauan penggunaan obat ini dapat diisi oleh Pra Lansia/Lansia/ Keluarga/ Kader 29
48 Berisi informasi-nformasi mengenai lansia yang dapat menjadi pembelajaran bagi lansia itu sendiri – Hal yang perlu diperhatikan oleh pra lansia/lansia Kenali perubahan pada lansia Persiapan diri untuk memasuki masa pra lansia/lansia Perilaku hidup bersih dan sehat bagi pra lansia/lansia Keluhan yang perlu diperhatikan Masalah kesehatan pada pra lansia/lansia Berisi 12 penyakit terbanyak yang diderita lansia BAB ini merupakan catatan perkembangan kesehatan Pra Lansia dan Lansia. Bagian ini berfungsi sebagai Kartu Menuju Sehat (KMS) sehingga menjadi bagian yang tidak terpisah dari buku ini. Catatan ini diisi berdasarkan keluhan serta tindakan termasuk konseling dan tindak lanjut pada setiap kali kunjungan. Untuk pengisian tingkat kemandirian, risiko jatuh, MNA, status mental dan tingkat kebugaran dapat merujuk pada instrument di lampiran.
BAB 6 (Lanjutan...) 31 Makanan gizi seimbang pra lansia/lansia Bahan makanan yang dianjurkan untuk lansia Bahan makanan yang dibatasi untuk lansia Menu pra lansia/lansia dengan penyulit Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan makanan Masalah yang sering dihadapi lansia yang dapat menimbulkan masalah gizi Aktivitas fisik bagi pra lansia/lansia Manfaat latihan fisik bagi pra lansia/lansia Kaidah dan tahapan latihan fisik bagi pra lansia/lansia Latihan fisik Jenis latihan fisik yang tidak dianjurkan bagi pra lansia/lansia Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi lansia yang akan melakukan perjalanan jauh Peran anggota keluarga terhadap pra lansia/lansia
INDIKATOR YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMANTAU PENGGUNAAN BUKU KESEHATAN LANJUT USIA ADALAH: 32 Jumlah Pra Lansia yang mendapatkan buku Kesehatan Lanjut Usia Jumlah Lansia yang mendapatkan buku Kesehatan Lanjut Usia Jumlah Pra Lansia yang membawa buku Kesehatan Lanjut Usia Jumlah Lansia yang membawa buku Kesehatan Lanjut Usia
PENCATATAN DAN PELAPORAN 33 Hasil pencatatan Puskesmas dilaporkan ke Dinas kesehatan Kabupaten/Kota setiap bulan. Hasil kegiatan yang dilaporkan merupakan penggabungan dari hasil kegiatan di dalam dan di luar gedung Untuk memantau kesehatan lanjut usia digunakan Buku Kesehatan Lansia dengan memindahkan hasil pemeriksaan di Rekam Medik ke dalam Buku tersebut, kemudian hasil pencatatan dipindahkan ke dalam fomulir pelaporan. Setiap lansia yang dilayani baik di dalam maupun di Luar gedung Puskesmas harus memiliki Buku Kesehatan lansia
41
42
B . DEFINIS I ICO P E Integrated Care for Older People (ICOPE) adalah kerangka kerja perawatan terpadu lansia untuk skrining, penilaian/ pengkajian, dan mengelola penurunan kapasitas intrinsik lansia. 43 Sistem perawatan terpadu untuk lansia artinya lansia mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dimanapun dan kapanpun (WHO).
44
45
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA Saya berharap presentasi ini dapat memberikan wawasan baru dan solusi yang bermanfaat untuk Anda SELESAI