Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit TB dan TBC

KecamatanArcamanik 7 views 21 slides Sep 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

Mencegah Penyakit TB


Slide Content

MULTIDRUGS RESISTANT TUBERCULOSIS

DEFINISI Resistensi ganda adalah M. Tuberculosis yang resisten minimal terhadap Rifampisin dan INH dengan atau tanpa OAT lainnya Rifampisin dan INH merupakan 2 obat yang sangat penting pada pengobatan TB yang diterapkan pada strategi DOTS

JENIS RESISTENSI TERHADAP OAT Resistensi Primer  apabila pasien sebelumnya tidak pernah mendapat pengobatan OAT atau telah mendapat pengobatan OAT kurang dari 1 bulan Resistensi Initial  apabila kita tidak tahu pasti apakah pasien sudah ada riwayat pengobatan OAT sebelumnya atau belum pernah Resistensi Sekunder  apabila pasien telah mempunyai riwayat pengobatan OAT minimal 1 bulan

KATEGORI TB-MDR MONO-RESISTANCE  kekebalan terhadap salah satu OAT POLY-RESISTANCE  kekebalan terhadap lebih dari satu OAT, selain kombinasi INH dan Rifampisin MULTIDRGUS-RESISTANCE (MDR)  kekebalan terhadap sekurang-kurangnya INH dan Rifampisin EXTENSIVE DRGUS-RESISTANCE  TB-MDR ditambah kekebalan terhadap salah satu obat golongan Fluorokuinolon , dan sedikitnya salah satu dari OAT injeksi lini kedua ( Kapreomisin , Kanamisin dan Amikasin )

SUSPEK TB-MDR …. 1 Kasus TB paru kronik Pasien TB paru gagal pengobatan kategori 2 Pasien TB yang pernah diobati TB termasuk OAT lini kedua seperti Kuinolon dan Kanamisin Pasien TB paru yang gagal pengobatan kategori 1 Pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan dahak tetap positif setelah sisipan dengan kategori 1

SUSPEK TB-MDR …. 2 TB paru kasus kambuh Pasien TB yang kembali setelah lalai /default pada pengobatan kategori 1 dan atau kategori 2 Suspek TB dengan keluhan , yang tinggal dekat dengan pasien TB-MDR konfirmasi , termasuk petugas kesehatan yang bertugas dibangsal TB-MDR

Pasien yang memenuhi “ kriteria suspek ” harus dirujuk ke laboratorium dengan jaminan mutu eksternal yang ditunjuk untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan obat

DIAGNOSIS TB-MDR Diagnosis TB-MDR dipastikan berdasarkan uji kepekaan Semua suspek TB-MDR diperiksa dahaknya untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan biakan dan uji kepekaan . Jika hasil uji kepekaan terhadap M. Tuberculosis yang resisten minimal terhadap Rifampisin dan INH maka dapat ditegakan diagnosis TB-MDR

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA TB-MDR

1. FAKTOR MIKROBIOLOGIK Resisten yang natural Resisten yang didapat Ampli fier effect ( pasien dengan OAT yang resisten terhadap kuman tuberkulosis yang mendapat pengobatan jangka pendek dengan monoterapi akan menyebabkan bertambah banyak Oat yang resisten ) Virulensi kuman Tertular galur kuman - MDR

2. FAKTOR KLINIK .. 1 Penyelenggaran Kesehatan : Keterlambatan diagnosis Pengobatan tidak mengikuti guideline Penggunaan paduen OAT yang tidak adekuat Tidak ada guideline Tidak ada / kurangnya pelatihan TB Tidak ada pemantauan pengobatan Fenomena addition syndrome ( suatu obat yang ditambahkan pada satu paduan yang telah gagal ) Organisasi program nasional TB yang kurang baik

2. FAKTOR KLINIK .. 2 Obat : Pengobatan TB jangka waktunya lama lebih dari 6 bulan sehingga membosankan pasien Obat toksik menyebabkan efek samping sehingga pengobatan sampai selesai gagal Obat tidak dapat diserap dengan baik misal Rifampisin diminum setelah makan atau ada diare Kualitas obat kurang baik Regimen / dosis obat yang tidak tepat Harga obat yang tidak terjangkau Pengadaan obat terputus

2. FAKTOR KLINIK .. 3 Pasien : PMO tidak ada / kurang baik Kurangnya informasi atau penyuluhan Kurang dana untuk obat , pemeriksaan penunjang dll Efek samping obat Sarana / prasarana transportasi sulit / tidak ada Masalah sosial Gangguan penyerapan obat

3. FAKTOR PROGRAM Tidak ada fasilitas untuk biakan atau uji kepekaan Ampli fier effect Tidak ada program DOTS-PLUS Program DOTS belum berjalan dengan baik Memerlukan biaya yang besar

4. FAKTOR HIV-AIDS Kemungkinan terjadi TB-MDR lebih besar Gangguan penyerapan Kemungkinan terjadi efek samping lebih besar

5. FAKTOR KUMAN Kuman M. Tuberculosis super strain Sangat virulen Daya tahan hidup lebih tinggi Berhubungan dengan TB-MDR

Strategi DOTS merupakan tulang punggung pengobatan TB Penatalaksanaan TB-MDR yang diterapkan adalah strategi DOTS-plus “ S ” diartikan Strategi “ Plus ” yang dimaksud adalah menggunakan OAT lini kedua dan kontrol infeksi