Pencegahan Infeksi pada Persalinan dan Bayi Baru Lahir 110218 edit2.pdf

wahidamasum 7 views 57 slides Oct 21, 2025
Slide 1
Slide 1 of 57
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57

About This Presentation

Pencegahan infeksi


Slide Content

MATERI INTI 1
PencegahanInfeksipadaPersalinan
danBayiBaruLahir

TujuanPembelajaran
TujuanPembelajaranUmum
Setelahselesaimengikutimateriini, pesertamampu
melakukanpencegahaninfeksipadapersalinandanbayi
barulahir.

TujuanPembelajaranKhusus
Setelahselesaipelatihanini,pesertapelatihanmampu:
1)Melakukanmetodemencucitangandanpersiapandiri
2)Melakukanpersiapanpersalinandanpenerimaanbayi
barulahirdenganmemperhatikankebersihanlingkungan
perawatan
3)Pencegahaninfeksipadapemasanganjalurinfusdan
terapiintravena
4)Menjelaskanpengolahanalat,linendanbahanhabis
pakai

PokokBahasan
Dalammoduliniakandibahaspokok
bahasandansubpokokbahasansebagai
berikutyaitu:
1. Metodecucitangandanpersiapandiri
a.Metodemencucitangan(Handhygiene)
b.Lima kesempatanmencucitangan(5
Moment Handhygiene)
c.AlatPelindungdiri

2. Persiapanpersalinandanpenerimaanbayibarulahir
denganmemperhatikankebersihanlingkungan
perawatan
a.Persiapanpersalinandenganmemperhatikan
kebersihanlingkunganperawatan
b.Penerimaanbayidenganmemperhatikankebersihan
lingkunganperawatan
3. Pencegahaninfeksipadapemasanganjalurinfusdan
terapiintravena
a. Penyiapancairaninfusdanobat–obatan
b. Pencegahaninfeksipadapemasanganinfus

4. Menjelaskanpengolahanalat, linen, bahanhabispakai
danjaringan
a. Pengolahanalatyang akandipakaiulang
b. Pengolahanlinen
c. Pengolahanbahanhabispakai
d. Pengolahanjaringan

URAIAN MATERI
1.Metode Cuci Tangan dan
Persiapan Diri

1. Metodemencucitangan
Metode mencuci tangan ada tiga macam yaitu
dengan menggunakan air dan sabun, menggunakan
alkohol (handrub) dan cuci tangan prosedural.
Cucitangandengansabundanair
mengalir(handwash) dilakukanapabila:
➢Tanganterlihatkotoratauterkontaminasidarahdan
cairantubuh,
➢setelahmenggunakantoilet,
➢terbuktiataudicurigaikuatmemilikikontakdengan
patogensepertidiare,
➢sebelumtindakaninvasife.
➢Setelahmelepassarungtangansterilatausarung
tangantidaksteril.

Pelaksanaanhandwashdenganmenggunakanair
mengalirselama40 –60 detikdanmelepaskansemua
aksesorisyang adadi tangan

Lima KesempatanMencuciTangan
(5 moment handhygiene)

AlatPelindungDiri
Pedomanumumalatpelindungdiri
•Tanganharusselalubersihwalaupun
mengunakanAPD.
•Lepasataugantibilaperlusegala
perlengkapanAPDyangdapatdigunakan
kembalijikasudahrusakatausobek.
•LepaskansemuaAPDsesegeramungkinsetelah
selesaimemberikanpelayanandanhindari
kontaminasiantarapasiendanpetugas
kesehatan.

•BuangsemuaperlengkapanAPDdenganhati-
hatidansegeracucitangan.
•PilihAPDsesuaidenganperkiraanresiko
terjadinyapajanan.
•MenyediakansaranaAPDyangsesuai.

Jenis-JenisAlatPelindungDiri
Sarung tangan
Topi pelindung
Apron
Sarung tangan
Masker
Kacamata pelindung

Jenis Pajanan Contoh Pilihan Alat Pelindung Diri
Risiko Rendah :
· Kontak dengan Kulit
Tidak terpajan darah langsung


Injeksi vit. K

Sarung tangan esensial
Risiko Sedang :
Kemungkinan terpajan darah
namun tidak ada cipratan

· Pemasangan kateter intra
vena
Pengambilan darah


Sarung tangan, masker, mungkin
perlu apron
Risiko Tinggi :
· Kemungkinan terpajan darah
dan kemungkinan terciprat
· Perdarahan massif

· Persalinan pervaginam

Topi, Sarung tangan, Apron,
Kacamata pelindung, Masker,
Sepatu

2. PERSIAPANPERSALINANDAN
PENERIMAANBAYIBARULAHIRDENGAN
MEMPERHATIKAN KEBERSIHAN
LINGKUNGANPERAWATAN

A.PersiapanPersalinandenganMemperhatikan
KebersihanLingkunganPerawatan
•Persiapanpenolong
•Persiapanibudankeluarga
•Persiapantempat
•Mengaturkebersihandankerapihan
•Pembuangansampah
•Persiapanalat

B. PenerimaanBayiBaruLahirdengan
MemperhatikanKebersihanLingkungan
Perawatan
StandarProsedurPenerimaanBayi
a)PersiapanAlatdanBahan:
•Sarungtangan
•Masker
•Lap handukkecil(3 buah)
•Larutandesinfektan
•Baktempathandukkotor

•Baktempathandukkotor
•Timbanganbayi
•Alas bayi
•Popokbayi
•Mejatindakan/ infant warmer/ inkubator/ Boks
bayi, dll.
•Troliobat

b) Penerimaanbayi
•Mencucitangansesuaiprosedurdanmemakaisarung
tanganyang baru.
•Mendapatkaninformasiyang lengkapterkaitkondisibayi
barulahirdanmenerimabayi.
•Menimbangbayidanmeletakkanpadainfant warmeratau
boksbayiatauinkubator(sesuaikebutuhanperawatan
bayibarulahir).

•Membukasarungtangandanmembuangnyapadatempat
sampahinfeksiuskemudianmencucitangansesuai
prosedur.
•Memakaisarungtanganyang baruuntukmembersihkan
timbangan
•Membukasarungtangandanmembuangnyapadatempat
sampahinfeksiuskemudianmencucitangansesuai
prosedur.

3. PENCEGAHAN INFEKSIPADAPEMASANGAN
JALURINFUSDANTERAPIINTRAVENA

•Set infus
•IV cathsesuaino yang
dibutuhkan
•Handrub
•Kapasalkohol
•Tornikuet
•KassaBetadine/Tegaderm
kecil
•Plester/microfore
•Perlakkecil/handukkecil
•Nirbaken
Pencegahan infeksi pada Pemasangan Infus(Ibu):

•Spuit
•Gunting
•Sarungtangan
•Safety box
•TiangInfus
•Baskomberisilarutan
klorin0,5%
•Alattulis
•Jam tangan

PadaBayiBaruLahir
•Set Infus
•IV cath no.24
•Handrub
•Alkohol 70%
•Alkohol Swab
•NaCl 0,9% 25 cc

PadaBayiBaruLahir
•SetSterilpemasanganinfusyangterdiridarinirbakenyang
berisi4buahkapasalkohol,2buahkasaukuran3x4cm,
kertaspengalasukuran25x35cmataukainpengalasdan
dukbolongsteril,plestersterilukuranpanjang3buah,
ukurankotak2buah,kassakecil,danpinsetanatomis)
•Spuit1ccdan10cc
•ThreeWay
•ExtensionTube
•SarungTanganSteril

4. PENGOLAHAN ALAT,
LINEN, BAHANHABISPAKAI
DANJARINGAN

PengolahanAlatyang DipakaiUlang
✓MerupakanbagiandariPencegahan
Infeksi
✓Terdapat4 langkahpemrosesanalat:
1.Dekontaminasi
2.Pencucian
3.DesinfeksiTingkat Tinggi
4.Penyimpanan

Dekontaminasi
•Tujuan dekontaminasi adalah untuk membunuh berbagai jenis
virus dan kuman, membuat alat atau barang aman sewaktu
pencucian dan membuat alat atau barang tersebut lebih mudah
dicuci.
•Cara melakukan dekontaminasi adalah sebagai berikut :
•Segera sesudah dipakai, taruhlah alat dalam ember atau panci plastik
berisi larutan klorin/kaporit/ pemutih pakaian 0,5%.
•Tutuplah ember / panci tersebut.
•Rendamlah alat selama 10 menit.
•Angkat alat dari larutan perendam dengan menggunakan sarung
tangan.
•Bilaslah alat dengan air dan keringkan segera.
•Gantilah larutan perendam setiap pagi hari, atau kapan saja bila
larutan sangat terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh lainnya,
atau bila cairan menjadi keruh

dekontaminasi
Catatan:
•Jangan biarkan alat terendam lebih dari 10 menit karena dapat
merusak alat atau barang lainnya.
•Selalu gunakan sarung tangan pelindung setiap kali
mengangkat alat dari larutan klorin

Efektivitas berbagai proses eradikasi mikroorganisme pada alat
bekas pakai Dekontaminasi Pencucian
(hanya air)
Pencucian
(deterjen
dan bilas)
DTT
1
Sterilisasi
1

Efektivitas
(menghilangkan
atau menon -
aktifkan
mikroorganisme)
Membunuh
virus AIDS dan
Hepatitis
Hingga
50%
Hingga 80% 95% 100%
Waktu yang
diperlukan agar
proses berjalan
efektif
Rendam selama
10 menit
Cuci hingga
bersih
Cuci hingga
terlihat
bersih
Rebus,
kukus atau
secara
kimia: 20
menit
Kukus: 20–30
menit 106 kPa,
121
o
C
Panas kering:
60 menit pada
suhu 170
o
C

Pembuatan Larutan Klorin

Pembuatan Larutan Klorin (2)

Pencucian
•Tujuan Pencucian adalah untuk
menghilangkan darah, cairan tubuh lain,
jaringan dan kotoran yang menempel pada
alat dan bahan habis pakai, mengurangi
jumlah kuman serta membuat sterilisasi atau DTT menjadi efektif.
•Cara melakukanpencucian:
1.Gunakan sarung tangan berbahan karet (sarung tangan rumah
tangga) bila alat terkena banyak darah atau cairan ketuban, gunakan
juga masker dan pelindung mata
2.Gunakan sikat yang lembut, sabun,dan air.
3.Sikatlah alat/barang dengan baik sambil memegangnya di dalam air
(jangan mencoba menyiramkan air). Sikatlah bagian-bagian celah
dan sambungan di mana darah dan jaringan melekat
4.Bilaslah dengan air bersih secara baik untuk menghilangkan semua
sabun

DesinfeksiTingkat Tinggi (DTT)
•Tujuan DTT adalah untuk membunuh kuman.
•DTT dapat digunakan untuk alat atau barang yang akan
kontak dengan kulit maupun mukosa membran yang tidak
utuh.
•Bila sterilisasi tidak tersedia, DTT merupakan satu-
satunya pilihan.
•DTT dapat dilakukan dengan merebus, mengukus,atau
secara kimiawi.
•JenisDTT:
1.Merebus
2.Mengukus
3.Kimiawi

Langkah-langkah DTT: Perebusan
•Pisahkan/bukabagian-bagianperalatan
•Taruhlah semua alat atau barang lain dalam bak untuk
merebus.
•Semua barang harus terendam dalam air. Permukaan air
berada 2,5 cm di atas alat.
•Tutup dan rebus, tunggu hingga mendidih selama 20
menit.
•Hitungwaktusetelahair mendidih
•Janganmenambahkanperalatanlain selamaproses
perebusan

•Angkatlah barang/alat dari bak dengan korentang atau
tang pengambil yang telah di desinfeksi.
•Letakkan alat atau barang dalam bak yang telah di
desinfeksi tingkat tinggi.
•Keringkan dalam udara sebelum memakai atau
menyimpan

Langkah-langkahDTT: Pengukusan
•Taruh air di dasar panci penguap (dandang), sampai 2/3
panci penguap.
•Taruh rak berlubang di atas permukaan air.
•Letakkan semua barang dalam panci kukusan yang
berlubang (pisahkan semua bagian tabung resusitasi dan
alat lain yang memiliki sambungan) dan tutuplah panci.

•Panaskan air sampai mendidih.
•Biarkan mendidih selama 20 menit. Hitungwaktusetelah
air mendidih
•Janganmenambahkanperalatanlain selamaproses
pengukusan
•Ambil alat/barang dari panci dengan korentang DTT.
•Letakkan alat/barang dalam bak yang telah desinfeksi.
•Keringkan alat/barang di udara terbuka.
•Bila telah kering gunakan atau simpan alat tersebut.

Langkah-langkahDTT: Kimiawi
Cara DTT kimiawi.
•Letakkan peralatan dalam keadaan kering (sudah
didekontaminasi dan cuci bilas).
•Pastikan bahwa peralatan terendam seluruhnya dalam
larutan kimia.
•Rendam peralatan selama 20 menit.
•Bilas peralatan dengan air matangdanangin-anginkan
sampai kering.
•Setelah kering, peralatan dapat segera digunakan atau
disimpan dalam wadah DTT yang berpenutup.

Penyimpanan
•Rangkai kembali seluruh bagian alat resusitasi. Gunakan sarung
tangan steril pada saat merangkai alat.
•Selalu simpan alat di dalam tromol atau bak instrumen dalam
keadaan kering.
•Jagalah agar tempat penyimpanan bersih, kering dan bebas debu.
•Jangan gunakan kotak karton karena dapat berdebu,dan
berserangga.
•Bak instrumen atau tromol disimpan:
•20 –25 cm dari atas lantai
•45 –50 cm dari atap/langit-langit
•15 –20 cm dari dinding luar
•Beri tanggal dan susun bahan habis pakai (masuk dulu -keluar dulu).
•Batas waktu penyimpanan alat adalah 2 minggu.
•Setelah lebih dari 2 minggu alat tidak dipakai, lakukan proses DTT
ulang.
•Seluruh alat selalu dalam kondisi steril dan siap pakai.

PengolahanLinen
•Linen terbagi menjadi linen kotor dan linen
terkontaminasi.
•Linen terkontaminasi adalah linen yang terkena darah
atau cairan tubuh lainnya, termasuk juga benda tajam.
•Penatalaksanaan linen yang sudah digunakan harus
dilakukan dengan hati –hati→penggunaan
perlengkapan APD yang sesuai dan membersihkan
tangan secara teratur sesuai pedoman kewaspadaan
standar

Prinsipkewaspadaanstandar
•TerdapatSPO penatalaksanaan linen→Prosedur
penanganan, pengangkutan dan distribusi linen harus
jelas, aman, dan memenuhi kebutuhan pelayanan
•Petugas yang menangani linen harus mengenakan APD
(sarung tangan rumah tangga, gaun, apron, masker, dan
sepatu tertutup)
•Linen dipisahkan berdasarkan linen kotor dan linen
terkontaminasi cairan tubuh, pemisahan dilakukan sejak
dari lokasi penggunaannya oleh perawat atau petugas

•Linen kotorsegera dibungkus/dimasukkan ke dalam
kantong kuning di lokasi penggunaannya dan tidak boleh
disortir atau dicuci di lokasi dimana linen dipakai
•Linen yang terkontaminasi dengan darah atau cairan
tubuh lainnya harus dibungkus, dimasukkan kantong
kuning dan diangkut/ditransportasikan secara berhati-hati
agar tidak terjadi kebocoran

•Buang terlebih dahulu kotoran seperti faeceske washer
bedpan, spoelhookatau toilet dan segera tempatkan linen
terkontaminasi ke dalam kantong kuning/infeksius.
Pengangkutan dengan troli yang terpisah, untuk linen
kotor atau terkontaminasi dimasukkan ke dalam kantong
kuning. Pastikan kantong tidak bocor dan lepas ikatan
selama transportasi. Kantong tidak perlu ganda
•Pastikan alur linen kotor dan linen terkontaminasi sampai
di laundryTERPISAH dengan linen yang sudah bersih

•Cuci dan keringkan linen di ruang laundry. Linen
terkontaminasi seyogyanya langsung masuk mesin cuci
yang segera diberi disinfektan
•Untuk menghilangkan cairan tubuh yang infeksius pada
linen dilakukan melalui 2 tahap yaitu menggunakan
deterjen dan selanjutnya dengan Natrium hipoklorit
(Klorin) 0,5%. Apabila dilakukan perendaman maka harus
diletakkan di wadah tertutup agar tidak menyebabkan
toksik bagi petugas

PengolahanBahanHabisPakai
•Letakkan benda-benda tajam di atas baki steril atau
disinfeksi tingkat tinggi atau dengan menggunakan
“daerah aman” yang sudah ditentukan (daerah khusus
untuk meletakkan dan mengambil peralatan tajam).
•Hati-hati saat melakukan penjahitan agar terhindar dari
luka tusuk secara tak sengaja.
•Gunakan pemegang jarum dan pinset pada saat menjahit.
Jangan pernah meraba ujung atau memegang jarum jahit
dengan tangan.
•Jangan menutup kembali, melengkungkan, mematahkan,
atau melepaskan jarum yang akan dibuang

•Buang benda-benda tajam dalam wadah
tahan bocor dan segel dengan perekat jika
sudah dua per tiga penuh. Jangan
memindahkan benda-benda tajam tersebut
ke wadah lain. Wadah benda tajam yang
sudah disegel tadi harus dibakar di dalam
insinerator.
•Jika benda-benda tajam tidak bisa dibuang
secara aman dengan cara insinerasi, bilas
tiga kali dengan larutan klorin 0,5%
(dekontaminasi), tutup kembali
menggunakan teknik satu tangan dan
kemudian dikubur.

PengolahanJaringan
•Seluruh petugasatau karyawan harus mengetahui
tentang penatalaksanaan patogen yang
berhubungan dengan darah, cairan,atau duh tubuh.
•Khusus untuk limbah infeksius dimasukkan ke dalam
kantong plastik khusus yang berlabel sampah
infeksius
•kantong plastik tersebut diambil paling sedikit satu
hari sekali atau bila sudah mencapai tiga perempat
penuh. Kemudian diikat kuat sebelum diangkut dan
ditampung sementara di bak sampah klinis. Bak
sampah tersebut juga hendaknya diikat dengan kuat
bila mencapai tiga perempat penuh atau sebelum
jadwal pengumpulan sampah yang nantinya akan
dimusnahkan dengan insinerator.

TERIMAKASIH