PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA SEJAK DINI.pdf

ElisUtari 1 views 17 slides Sep 26, 2025
Slide 1
Slide 1 of 17
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17

About This Presentation

PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DARI SISI PSIKOLOGI


Slide Content

PENCEGAHAN
KDRT SEJAK DINI
VERA BEKTI RAHAYU, M.PSI., PSIKOLOG

DATA PERCERAIAN
Data perceraian di Indonesia naik signifikan sebanyak 53,5%
pada tahun 2021 (447,743 kasus) dari tahun 2020 (291,677)
75.34 % kasus perceraian tahun 2021 berasal dari gugat cerai
istri
Sebagian besar terjadinya kasus perceraian karena
pertengkaran
Faktor lain dipengaruhi oleh permasalahan ekonomi, kekerasan
dalam rumah tangga, penelantaran, poligami (BPS, 2022)
CPMH UGM (2022)

Pasal 1 Undang-undang No. 23 tahun 2004 Tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah
setiap perbuatan terhadap seseorang terutama
perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau
penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan atau
penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk
melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan
kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup
rumah tangga
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Deklarasi internasional penghapusan kekerasan terhadap
perempuan :
Setiap perbuatan berdasarkan perbedaan jenis kelamin
yang berakibat kesengsaraan atau penderitaan fisik, psikis,
seksual atau psikologis termasuk ancaman perbuatan
tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara
sewenang-wenang, baik terjadi di depan umum ataupun
dalam kehidupan pribadi
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Didominasi dengan kekerasan fisik (pemukulan,
penganiayaan, dll)
Kekerasan psikis (perselingkuhan, pengancaman,
penelantaran, dan kekerasan non verbal)
Kekerasan menggunakan teknologi media (cybercrime)
Ekonomi (penelantaran dan eksploitasi kerja)
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Kasus laporan kekerasan terhadap anak tahun 2019 sebanyak
11,057, Tahun 2020 sebanyak 11,278, dan tahun 2021 sebanyak
14,517
Kasus laporan kekerasan terhadap perempuan tahun 2019
mencapai 8,864, sedangkan tahun 2020 sebanyak 8,686, dan
tahun 2021 menjadi 10.247
Kekerasan terhadap anak adalah seksual (45 %), psikis (19 %),
fisik (18%)
Kekerasan terhadap perempuan fisik (39%), kekerasan psikis
(30%), seksual dan ekonomi (12%)
DATA KDRT

Psikis --> ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya
kemampuan bertindak, rasa tidak berdaya, atau penderitaan
psikis berat
Fisik --> pemukulan, penganiayaan, dll
Kekerasan seksual --> kejahatan asusila, pemaksaan secara
seksual
Ekonomi --> penelantaran
KDRT terjadi secara kontinum sebagai bentuk perwujudan relasi
kuasi laki-laki terhadap perempuan dan anak-anak
JENIS-JENIS KDRT

SIKLUS KDRT
CINTA, HARAPAN, TEROR

DAMPAK KDRT

FAKTOR-FAKTOR KDRT
Kondisi psikologis yang kurang stabil
Perselingkuhan
Campur tangan pihak ketiga
Budaya patriaki
Rendahnya pendidikan
Diskriminasi dan ketergantungan ekonomi
Judi dan obat-obatan
Perbedaan prinsip
Masalah anak
Kecemburuan
Status perkawinan
Lemahnya pemahaman dan penanganan dari aparat penegak hukum

Kebijakan CEDAW tahun 1979
Indonesia mengesahkan Undang-undang Nomor 7 tahun 1984 tentang
ratifikasi konvensi penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap
perempuan yang disempurnakan dalam UU No. 23 Tentang penghapusan
Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)
Ketegasan bahwa tindak KDRT merupakan tindak kriminal
KDRT mencakup fisik, psikis,seksual dan ekonomi
Perlindungan terhadap pekerja rumah tangga terhadap majikan
KDRT bukan lagi dianggap sebagai permasalahan domestik

Ketahanan keluarga
Demografis
Sosial ekonomi
Emosi
Gender
Hubungan atau relasi
Keluarga besar
Kepercayaan
Kesehatan
Persiapan menikah
Komunikasi
Nilai-nilai interpersonal
Pemahaman agama

Pencegahan KDRT sejak Dini
Pentingnya menumbuhkan pemahaman tentang makna dan
komitmen pernikahan
Mencegah perkawinan pada anak
Pengetahuan dan keterampilan yang memadai pada
perempuan untuk berdaya
Peran lembaga pemerintah dalam meningkatkan ketahanan
keluarga
Pentingnya kesiapan menikah
Konseling pra nikah

Kesiapan menikah
Kesiapan agama
kesiapan fisiologis
Kesiapan psikologis
Kesiapan ekonomi
Kesiapan sosial dan budaya

Pencegahan KDRT
Relasi suami istri didasarkan pada peran masing-masing
dalam keluarga
Komitmen terhadap tujuan pernikahan
Pemahaman tentang makna sakinah mawaddah wa
rahmah
Konsultasi kepada lembaga yang menangani kasus
keluarga
Peran lembaga negara dan keagamanan dalam
mengokohkan ketahanan keluarga

Upaya penanggulangan
Perlunya edukasi sejak dini mengenai pernikahan
dan keluarga
Peran proporsional suami istri dalam rumah
tangga
Menjalin komunikasi yang efektif
Menumbuhkan komitmen (percaya, pengertian,
saling menghargai)

Penanganan Kasus KDRT
Dukungan dari keluarga
Membuat laporan ke lembaga yang
memberikan perlindungan dan penanganan
kasus KDRT
Perlindungan dan pemberdayaan korban KDRT
Trauma healing dan peningkatan kapasitas
keterampilan perempuan
Penguatan dari sesama perempuan