Pencemaran Udara Berbahaya di indonesia.docx

alnizasefrika26 5 views 19 slides Nov 21, 2024
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation

Pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti:
• Gangguan pernapasan, seperti asma, ISPA, bronkitis, dan pneumonia
• Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
• Kanker paru-paru
• Penyakit jantung dan stroke
• Diabetes melitus
• Neonatal disorders


Slide Content

Pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti:
Gangguan pernapasan, seperti asma, ISPA, bronkitis, dan pneumonia
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Kanker paru-paru
Penyakit jantung dan stroke
Diabetes melitus
Neonatal disorders 
 
Pencemaran udara dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti:
Kebakaran hutan, Pembangkit listrik, Gunung berapi meletus, Kendaraan
bermotor, Pabrik, Rumah tangga, Sampah, Pertanian. 
 
Pencemaran udara dapat membahayakan kesehatan karena mengandung
zat atau partikel yang dapat merusak kesehatan paru-paru. Polusi udara
juga dapat menyebabkan berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh
manusia. 
 
Faktor Penyebab Pencemaran Udara  – Berbagai hal dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran udara, terutama aktivitas yang kita lakukan sehari-hari.
Hal tersebut dikarenakan berbagai aktivitas manusia menggunakan alat yang
seringkali mengeluarkan asap dan juga udara kotor yang membuat udara
bersih yang ada menjadi tercemar.
Berdasarkan WHO atau World Health Organization atau Organisasi Kesehatan
Dunia, tingkat pencemaran udara yang ada di dunia saat ini sudah sangat
mengkhawatirkan. Dimana terdapat setidaknya 98 persen kota yang memiliki
penduduk di atas 100.000 orang dengan penghasilan rendah maupun
menengah tidak memiliki udara yang memenuhi standar kualitas udara yang
dibuat WHO. Namun, untuk negara yang memiliki penghasilan tinggi
persentasenya menurun menjadi 52 persen.
Dari hal di atas kita melihat, bahwa pencemaran udara terjadi dimana saja
khususnya bagi kota dengan penghasilan rendah dikarenakan berbagai
kegiatan yang mereka lakukan. Namun, apa saja kegiatan yang kita lakukan
yang bisa menjadi faktor penyebab terjadinya pencemaran udara? Simak
informasi berikut.
Berikut beberapa faktor penyebab terjadinya pencemaran udara pada suatu
wilayah.

Berdasarkan buku Aspek Kesehatan Pencemaran Udara halaman 18, dijelaskan
bahwa penyebab pencemaran udara dibagi menjadi dua faktor, sebagai
berikut.
1. Faktor Manusia 
Faktor pertama yang menjadi penyebab pencemaran udara adalah faktor
manusia yang merupakan faktor dominan yang menghasilkan udara tercemar
melalui berbagai kegiatannya, seperti asap kendaraan bermotor maupun asap
pabrik industri bahkan kegiatan rumah tangga juga dapat menghasilkan
pencemaran udara.
Sebuah pabrik industri seringkali melakukan aktivitas proses pembakaran yang
menghasilkan asap beracun yang kemudian dilepaskan ke udara dan
bercampur dengan udara bersih yang membuat terjadinya pencemaran udara.
Seperti salah satu contohnya yang kita bisa lihat adalah pembangkit listrik.
Pembangkit listrik menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya yang
dapat menghasilkan SO2 atau Partikel Oksida Sulfur dan NO2 atau Nitrogen
Oksida yang dapat berbahaya bagi manusia jika menghirup senyawa tersebut.
Berikut berbagai kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran udara pada suatu wilayah.
Kegiatan yang pertama adalah, proses pemanasan yang dihasilkan
dari adanya pengolahan bahan makanan seperti daging maupun
ikan yang dapat menghasilkan asap, debu, dan juga bau yang jika
dilakukan terus menerus dapat mencemari lingkungan.
Kegiatan yang kedua adalah, proses pembangunan ataupun
infrastruktur dimana dapat menghasilkan asap dan juga debu di
suatu kawasan. Apalagi jika pembangunan memakan waktu lama
dapat membuat terjadinya pencemaran udara.
Kegiatan yang ketiga adalah, proses kimia seperti halnya dapat kita
lihat pada proses fertilisasi atau pembuahan yang merupakan proses
peleburan dua gamet. Proses fertilisasi ini sendiri dapat
menghasilkan berbagai uap, debu, dan juga gas yang dapat
menimbulkan pencemaran udara.
Kegiatan yang keempat adalah, asap transportasi sebagai salah satu
penyebab terbesar dari polusi udara. Hal ini paling sering kita temui,
dimana banyak pengendara motor yang menghasilkan asap setiap
harinya yang membuat terciptanya polusi udara.

Kegiatan yang kelima adalah, penggunaan bahan radioaktif dimana
digunakan sebagai salah satu bahan untuk percobaan bom nuklir.
Bom nuklir sendiri dapat menghasilkan berbagai macam partikel
debu radioaktif yang dapat menimbulkan polusi udara.
Kegiatan yang keenam adalah, berbagai aktivitas pertambangan dan
juga penggalian yang dilakukan dapat menghasilkan debu serta
emisi yang menimbulkan polusi udara.
Kegiatan yang ketujuh adalah, aktivitas pembakaran. Berbagai
aktivitas pembakaran, seperti pembakaran sampah, terjadinya
kebakaran pada hutan, maupun peleburan baja yang berhubungan
dengan penggunaan api dapat menghasilkan asap, gas, serta uap
yang dapat menimbulkan terjadinya polusi udara.
 
2. Faktor Alam
Faktor kedua yang menjadi penyebab pencemaran udara adalah faktor alam
yang ternyata juga dapat menciptakan pencemaran pada udara. Faktor alam
ini, merupakan suatu kegiatan yang terjadi secara alamiah tanpa adanya
campur tangan manusia maupun berhubungan dengan kegiatan yang
dilakukan manusia.
Salah satu contoh dari faktor alam adalah, meletusnya gunung berapi yang
merupakan proses alam yang terjadi. Meletusnya gunung berapi dapat
menghasilkan berbagai partikel abu vulkanik dan juga gas yang sifatnya
mencemari lingkungan lainnya yang dapat membuat timbulnya pencemaran
udara.
Meletusnya sebuah gunung berapi pun, tidak hanya berdampak pada
pencemaran udara, namun bagaimana kita lihat dari kejadian yang sudah ada
bahwa dapat berdampak kepada kesehatan makhluk hidup yang tinggal di
daerah sekitar gunung tersebut, dan juga meletusnya gunung berapi dapat
menyebabkan anomali cuaca.
Penyebab Pencemaran Udara Berdasarkan
Kegiatan ataupun Aktivitas

1. Aktivitas Pertambangan
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah
yang pertama adalah aktivitas pertambangan. Hal ini masih seringkali
diabaikan oleh banyak pihak sebagai faktor timbulnya pencemaran udara di
suatu wilayah.
Aktivitas pertambangan dapat menghasilkan berbagai debu dan bahan kimia
lainnya yang akhirnya dilepaskan ke udara, hal tersebut dikarenakan proses
penambangan biasanya dilakukan untuk mengekstraksi mineral yang ada di
bawah bumi menggunakan alat besar yang menggunakan bahan bakar untuk
menggerakkannya.
Dengan banyaknya penggunaan alat besar dalam proses pertambangan, maka
gas maupun debu yang dihasilkan juga akan sama besarnya yang membuat
pencemaran udara semakin besar pula. Permasalahan ini sendiri sudah sering
kita lihat dimana banyak pegawai atau pekerja di bidang pertambangan
seringkali memiliki masalah dengan pernapasan mereka.
 

2. Aktivitas Pertanian
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah
yang kedua adalah aktivitas pertanian. Hal ini dikarenakan, seringkali dalam
aktivitas pertanian melakukan proses pembakaran lahan yang jika dilakukan
dengan tepat akan sangat bermanfaat bagi para petani, namun jika dilakukan
secara berlebihan maka kegiatan pembakaran tersebut dapat menghasilkan
asap dan debu yang dapat menciptakan pencemaran udara.
Selain itu, kegiatan pertanian seringkali berkaitan dengan amonia yang
merupakan bahan kimia yang sangat reaktif dan seringkali digunakan dalam
industri pupuk untuk memproduksi berbagai bahan padat seperti garam
amonium, garam nitrat, dan juga urea.
Amonia sendiri merupakan salah satu gas yang paling berbahaya bagi lapisan
atmosfer. Selain itu juga, seringkali para petani menggunakan pupuk kimia
yang dapat mempengaruhi proses panen mereka dan ketika melakukan
kegiatan pembakaran lahan maka gas ataupun asap yang dikeluarkan akan
lebih berbahaya dan menimbulkan pencemaran udara.
 
3. Penggunaan Listrik yang Berlebihan
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah
yang ketiga adalah penggunaan listrik yang berlebihan. Hal tersebut
dikarenakan dalam membuat listrik di Indonesia saat ini masih mengandalkan
bahan bakar batu bara. Oleh sebab itu, semakin banyaknya penggunaan listrik
maka limbah batu bara yang dibuang ke udara akan semakin banyak yang
menimbulkan pencemaran udara.
Pembakaran pembangkit listrik tersebut seringkali terjadi dengan kurang
sempurna dan dalam prosesnya mengeluarkan gas yang berbahaya bagi
lingkungan dan makhluk hidup. Berikut beberapa senyawa yang dikeluarkan
adalah gas sulfur dioksida, nitrogen oksida, karbon dioksida, maupun
partikulat. Senyawa dalam bentuk gas inilah yang dapat membahayakan
lingkungan dan penyebab adanya pemanasan global.
 
4. Asap yang Dihasilkan Pabrik

Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah
yang keempat adalah asap yang dihasilkan oleh industri pabrik. Dalam proses
produksinya, industri pabrik akan menggunakan berbagai alat dalam jumlah
yang besar sekaligus yang mengeluarkan asap dalam jumlah dan kuantitas
yang besar pula. Asap tersebut kemudian dikeluarkan dan dapat menimbulkan
pencemaran udara dan juga membahayakan lingkungan.
Pada sebuah pabrik biasanya asap tersebut dibuang melalui cerobong asap
besar dalam jumlah yang besar. Berdasarkan data yang ada, asap yang
dikeluarkan industri pabrik merupakan salah satu penyumbang terbesar gas
karbon yang ada di udara. Dengan banyaknya faktor tersebut, bukan hanya
dapat mencemari udara, namun adanya kegiatan industri pabrik dapat menjadi
salah satu penyebab terjadinya pemanasan global.
 
5. Limbah yang Dihasilkan Kegiatan Rumah Tangga
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah
yang kelima adalah limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Hal ini
dikarenakan berbagai kegiatan rumah tangga seringkali menghasilkan
sampah, seperti bekas kemasan plastik, kertas, dan juga sebagainya.
Walaupun dengan membakar sampah merupakan langkah yang efektif untuk
mengurai dan mengurangi sampah yang ada, namun dapat menyebabkan
pencemaran udara. Sampah hasil kegiatan rumah tangga tersebut kemudian
dibuang dan dibakar sehingga menghasilkan asap yang membuat munculnya
pencemaran udara.
Bukan hanya itu, beberapa kegiatan lain seperti mengecat rumah dan juga
penggunaan alat elektronik yang mengeluarkan asap dan juga gas dapat
menjadi faktor penyebab pencemaran udara.
 
6. Penggunaan Kendaraan Pribadi
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah
yang keenam adalah penggunaan kendaraan pribadi khususnya bagi
pengendara motor. Kendaraan roda dua ini, seringkali menjadi salah satu
penyebab terjadinya pencemaran udara terus meningkat di Indonesia saat ini.

Kendaraan bermotor mengeluarkan asap dalam jumlah yang besar di Jakarta
setiap harinya, karena mayoritas penduduk di Indonesia mengendarai
kendaraan roda dua ini. Hal tersebut yang membuat indeks udara yang ada di
ibukota Jakarta ini lebih buruk jika kita bandingkan dengan daerah pedesaan.
Berikut beberapa zat dan senyawa yang dikeluarkan dan dihasilkan dari
penggunaan kendaraan bermotor.
Timbal atau timah hitam (Pb)
Suspended Particulate Matter (SPM)
Oksida Nitrogen (NOx)
Hidrokarbon (HC)
Karbon Monoksida (CO)
Oksida Fotokimia (OX)
 
7. Asap yang Dihasilkan Rokok
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara pada suatu wilayah
yang ketujuh adalah asap yang dihasilkan dari pengkonsumsian rokok.
Seringkali kita temui banyak perokok yang tidak peka akan akibat dari asap
rokok bagi orang lain dan juga lingkungannya yang bisa menjadi faktor
penyebab timbulnya pencemaran udara. Ditambah lagi, asap rokok memiliki
kandungan yang berbahaya bagi yang menghirupnya karena dapat
menimbulkan masalh kesehatan.
Seringkali kita temui, banyak orang yang mengalami masalah ataupun penyakit
yang berhubungan dengan pernapasan walaupun tidak merokok, karena
mereka terus menerus terpapar asap rokok yang menjadikan mereka perokok
pasif. Untuk mengantisipasi hal ini, bagi para perokok dapat melakukan
kegiatannya di tempat khusus dan bukan di sembarang tempat, selain untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya pencemaran udara, dengan begitu orang
yang tidak merokok juga tidak ikut terpapar asap rokok tersebut.
 
8. Erupsi Gunung Berapi
Kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara adalah erupsi
gunung berapi. Namun, inilah salah satu faktor alam yang menyebabkan
terjadinya pencemaran udara karena meletusnya gunung berapi tidak dapat
dikendalikan oleh seseorang.

Dengan adanya erupsi gunung berapi, seringkali bersamaan dengan
menyemburkan abu vulkanik dari dalam. Abu vulkanik ini mengandung
berbagai senyawa berbahaya seperti timah, tembaga, seng, krom besi, hingga
silika yang dapat beresiko menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Solusi Pencemaran Udara

Berikut beberapa kegiatan yang dapat kamu lakukan untuk mencegah dan
mengurangi pencemaran udara yang terjadi saat ini.
1. Jalan Kaki dan Mengendarai Sepeda
Solusi yang pertama untuk mencegah serta mengurangi pencemaran udara
yang ada adalah dengan berjalan kaki dan mengendarai sepeda. Hal ini
dikarenakan dengan berjalan kaki untuk jarang yang dekat dan mengendarai
sepeda untuk jarang yang cukup jauh dapat mengurangi penggunaan motor
yang merupakan salah faktor penyebab pencemaran udara.
Kendaraan bermotor mengeluarkan asap yang mengandung sulfur dioksida
yang merupakan salah satu dari enam polutan berbahaya yang menjadi
penyebab timbulnya pencemaran udara. Dengan mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor dan menggantinya dengan berjalan kaki serta
mengendarai sepeda kamu bisa mengurangi efek dari pencemaran udara.
Selain itu, dengan bersepeda kamu akan mendapatkan berbagai manfaat bagi
tubuh karena dengan bersepeda dapat mengoptimalkan kinerja sistem
kardiovaskular, yaitu organ jantung dan juga pembuluh darah, dengan
memperkuat otot yang ada pada jantung serta membantu meningkatkan
peredaran darah ke berbagai bagian tubuh.
 
2. Bercocok Tanam
Solusi yang kedua untuk mencegah serta mengurangi pencemaran udara yang
ada adalah dengan melakukan aktivitas bercocok tanam, dimana dapat
membantu mengurangi polusi udara yang disebabkan dari pencemaran udara
dengan menanam berbagai tanaman yang dapat menangkal polusi.
Beberapa tanaman yang dapat digunakan untuk mengurangi dan menangkal
pencemaran udara seperti, krisan, lidah buaya, bambu, dracaena, lidah mertua,
dan masih banyak lagi. Tanaman yang disebutkan tersebut dapat membantu
dalam mengurangi dan menangkal polusi yang ada di udara karena mampu
menyaring zat berbahaya yang dihasilkan polusi melalui pori-pori mereka.
Tanaman juga memiliki fungsi lain, dalam jangka panjang tanaman mampu
meningkatkan ekosistem serta kualitas udara yang ada di lingkungan rumah

kamu, dan juga membantu menstabilkan dan mengurangi tingkat polusi udara
yang ada di bumi.
3. Tidak Membakar Sampah
Solusi yang ketiga untuk mencegah serta mengurangi pencemaran udara yang
ada adalah dengan tidak membakar sampah karena dapat mengeluarkan asap
yang menimbulkan pencemaran udara. Seringkali banyak orang yang
membakar sampah mereka karena menganggap dengan membakarnya dapat
mengurai dan menghilangkan tumpukan sampah dengan cepat. Namun,
langkah tersebut salah karena dapat merusak lingkungan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh US Environmental Protection
Agency, senyawa yang dihasilkan dari pembakaran sampah dapat
menimbulkan polusi udara, seperti karbon monoksida dan juga formaldehida
yang dikenal sebagai dua zat berbahaya penyebab polusi dan penyebab dari
berbagai masalah kesehatan dan penyakit pernapasan
 

4. Menghemat Penggunaan Listrik
Solusi yang keempat untuk mencegah serta mengurangi pencemaran udara
yang ada adalah dengan menghemat penggunaan listrik. Seperti yang sudah
dijelaskan di atas, untuk menghasilkan tenaga listrik memerlukan pembakaran
batu bara maupun minyak yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
udara.
Dengan menggunakan listrik secara berlebihan, maka akan semakin besar pula
asap yang dilepaskan ke udara yang dapat berdampak pada lapisan ozon
karena adanya pelepasan sulfur dioksida yang dilepaskan ke permukaan tanah,
lalu menguap dan menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Penyebab Pencemaran Udara
Dalam beberapa waktu terakhir, Jakarta menghadapi masalah
serius dalam hal polusi udara. Pasalnya, Ibu Kota Indonesia ini
berada di posisi 3 teratas dengan tingkat kualitas udara
terburuk di dunia menurut situs IQAir dalam beberapa waktu
terakhir di bulan Agustus 2023.
Pada umumnya, Pencemaran udara yang terjadi akibat adanya
bentuk gas, cair, dan padat tertentu yang terpendam di udara.
Partikel berasal dari aerosol, debu, asap pabrik, kebakaran
hutan, asap kendaraan bermotor, dan asap rokok.
Beberapa polutan yang biasanya menyebar, yakni logam berat,
karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), ozon (O3),
senyawa organik volatil (VOC), dan sulfur dioksida (SO2).
Indonesia sendiri masuk dalam jajaran negara yang tingkat
polusinya cukup tinggi.

Untuk memahami lebih mendalam, berikut penyebab utama
pencemaran udara:
1. Emisi Kendaraan Bermotor
Kendaraan bermotor adalah salah satu penyebab utama
pencemaran udara di daerah perkotaan. Gas buang yang
dihasilkan dari mesin kendaraan mengandung berbagai
polutan seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida
(NO2), dan partikel-partikel berbahaya. Emisi ini terutama
terjadi akibat pembakaran bahan bakar fosil di mesin
kendaraan.
2. Industri dan Pabrik
Proses produksi dan operasional pabrik serta industri dapat
menghasilkan polutan udara dalam jumlah besar. Gas buang,
asap, dan partikel-partikel beracun dari industri dapat
mencemari udara di sekitar lokasi tersebut. Polutan yang
dihasilkan meliputi sulfur dioksida (SO2), hidrokarbon, partikel-
partikel kecil, dan senyawa kimia berbahaya.
3. Pembakaran Sampah dan Limbah
Pembakaran sampah dan limbah padat di tempat pembuangan
akhir atau sembarang tempat menghasilkan asap dan gas
berbahaya yang mencemari udara. Polutan seperti dioksin,
furan, dan bahan kimia beracun lainnya dapat terlepas ke

udara dan berdampak buruk pada kesehatan manusia dan
lingkungan.
Dampak Pencemaran Udara bagi Kesehatan
Dampak polusi udara atau pencemaran udara terhadap
kesehatan manusia dapat menyebabkan infeksi saluran
pernapasan akut dikarenakan kualitas udara yang tidak baik.
Apa dampak pencemaran udara bagi kesehatan? Berikut
informasinya!
1. Pernapasan Jadi Terganggu
Dampak pencemaran udara dari asap kendaraan, asap pabrik,
asap rokok, dan lain-lain bisa memicu terjadinya gangguan
pernapasan, seperti asma, ISPA, dan kanker paru-paru.  Selain
itu, pencemaran udara juga bisa berakhir pada berkurangnya
kadar oksigen di dalam tubuh manusia, sehingga
membahayakan kesehatan.
2. Mengganggu Jalannya Oksigen yang Ada dalam Darah
Bukan hanya saluran pernapasan, sistem peredaran darah juga
dapat terganggu karena akibat polusi udara. Hal ini disebabkan
oleh karbon monoksida (CO) yang jumlahnya sangat banyak
sehingga membuat kadar protein inflamasi dan jumlah

kekentalan darah bertambah. Itulah yang memicu radang
pembuluh darah yang bisa mengakibatkan penyakit
kardiovaskular.
3. Memicu Keguguran dan Autisme
Bagi ibu hamil, polusi udara juga sangat membahayakan diri
dan janinnya. Dampak pencemaran udara bagi ibu hamil bisa
memicu peradangan di seluruh tubuhnya dan memicu
kelahiran prematur. Sementara untuk janin, keadaan ini dapat
mengakibatkan keguguran, asma untuk anaknya kelak, dan
memicu autisme.
4. Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Pencemaran udara dapat meningkatkan risiko terkena penyakit
kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, serangan
jantung, dan stroke. Partikel-partikel berbahaya dalam udara
dapat merusak sistem peredaran darah dan memicu
peradangan pada dinding pembuluh darah.
5. Gangguan pada Sistem Pernapasan Kronis
Paparan jangka panjang terhadap pencemaran udara dapat
menyebabkan gangguan pernapasan kronis seperti penyakit
paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma. Partikel-partikel dan
bahan kimia beracun dalam udara dapat merusak paru-paru
dan saluran pernapasan.

6. Pengaruh Terhadap Fungsi Otak dan Kognitif
Pencemaran udara juga dapat berdampak negatif pada fungsi
otak dan kognitif. Paparan bahan kimia berbahaya dalam udara
dapat memengaruhi fungsi saraf dan kognitif, serta
meningkatkan risiko gangguan seperti demensia.
7. Peningkatan Risiko Kanker
Beberapa polutan udara, terutama polutan udara dalam bentuk
partikel ultrafine, telah terkait dengan peningkatan risiko
kanker paru-paru dan kanker lainnya. Polutan ini dapat
merusak DNA dan memicu pertumbuhan sel kanker.
8. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Paparan polusi udara dapat merusak sistem kekebalan tubuh,
melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan
penyakit. Hal ini dapat membuat individu lebih rentan terhadap
penyakit menular.
9. Dampak pada Kesehatan Mental
Pencemaran udara juga dapat berdampak pada kesehatan
mental. Lingkungan yang tercemar udara dapat menyebabkan
stres, gangguan tidur, dan berkontribusi terhadap masalah
kesejahteraan mental seperti kecemasan dan depresi.
Baca juga: 5 Tanaman Herbal Peningkat Imun Tubuh

Cara Mencegah Pencemaran Udara
Mencegah pencemaran udara sangat penting untuk menjaga
kesehatan manusia dan lingkungan. Berbagai tindakan dapat
diambil untuk mengurangi emisi polusi udara dan
mengendalikan faktor-faktor penyebab pencemaran. Berikut
adalah beberapa cara mencegah pencemaran udara:
1. Menggunakan Transportasi Umum
Dengan menggunakan kendaraan umum, bersepeda, atau
berjalan kaki sebagai alternatif berkendara sendiri dapat
mengurangi emisi kendaraan bermotor. Jika menggunakan
kendaraan pribadi, pilih kendaraan yang lebih efisien bahan
bakar atau berbasis listrik.
2. Recycle dan Kelola Sampah
Mendaur ulang material dan mengelola sampah dengan benar
dapat mengurangi pembakaran sampah terbuka yang
menghasilkan polutan udara. Pilihlah opsi daur ulang dan
komposisi untuk mengurangi limbah yang dibuang ke tempat
pembuangan akhir.
3. Melakukan Penghijauan
Dalam upaya mengurangi polusi udara, sebuah alternatif
adalah dengan melakukan penanaman pohon di sekitar
lingkungan rumah tangga. Menurut temuan dari para peneliti

di University of Southampton, pohon memiliki kemampuan
untuk menyerap sekitar 850-2.000 ton partikel berbahaya dari
udara perkotaan setiap tahunnya.
Selain mampu menghilangkan partikel berbahaya dari
atmosfer, pohon juga dapat mengurangi kadar sejumlah
polutan udara seperti nitrogen dioksida, sulfur dioksida, karbon
dioksida dan monoksida, ozon, benzena, dan dioksin. Pohon-
pohon yang ditanam di sekitar area perumahan juga memiliki
efek memperlambat gerakan udara yang tercemar, sehingga
mencegah pencemaran terbawa jauh oleh angin.
4. Pemakaian Listrik Secara Efisien
Mengurangi konsumsi listrik di rumah dan tempat kerja dapat
mengurangi emisi dari pembangkit listrik. Gunakan peralatan
listrik yang hemat energi, matikan peralatan yang tidak
digunakan, dan pertimbangkan menggunakan lampu hemat
energi.
5. Pemantauan dan Pengendalian Industri
Industri harus mematuhi standar emisi yang telah ditetapkan
dan menggunakan teknologi bersih untuk mengurangi polutan
udara yang dihasilkan.
6. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat

Kampanye edukasi dan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya menjaga kualitas udara bersih dapat mendorong
perubahan perilaku yang lebih ramah lingkungan.
Nah, itu tadi adalah penjelasan bahayanya dampak
pencemaran udara bagi kesehatan manusia. Berdasarkan
pembahasan di atas, ada beberapa cara yang bisa dilakukan
sebagai cara mencegah pencemaran udara, diantaranya
menghindari penggunaan listrik berlebihan, memanfaatkan
transportasi umum, menerapkan
konsep reduce (mengurangi), reuse (gunakan kembali),
dan recycle (daur ulang). Selain itu, tinggal di perkotaan juga
sering dilanda bencana banjir yang memiliki banyak dampak
buruk. Baca juga artikel berikut untuk memahami dari dampak
banjir yang perlu Anda ketahui.
Berikut ini adalah beberapa hal yang diatur dalam Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup: 
Pasal 98 ayat (1) mengatur ancaman hukuman bagi pelaku yang dengan
sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran
udara. Hukumannya adalah pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda
paling banyak 10 miliar rupiah. 
Pasal 41 mengatur bahwa setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang
dapat mengakibatkan pencemaran udara. 
Selain Undang-Undang, ada juga Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22
Tahun 2021 yang mengatur tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. PP ini mengatur tentang baku mutu udara ambien
nasional, yang menjadi acuan untuk melakukan pengujian kualitas udara di
area industri.