Pendekatan_Diagnosis_Demam_Akut.pptx.pdf

zz

1. Pendekatan Diagnosis Demam Akut Makalah Ilmiah – Ringkasan dalam Bentuk Presentasi

2. Definisi • Demam: peningkatan suhu tubuh ≥38°C (oral) atau ≥38,3°C (rektal) • Demam akut: <14 hari • Disebabkan oleh infeksi maupun non-infeksi

3. Klasifikasi Demam Berdasarkan durasi: - Akut: <14 hari - Subakut: 14–28 hari - Kronis: >28 hari Berdasarkan etiologi: - Infeksi (bakteri, virus, parasit) - Non-infeksi (autoimun, keganasan, obat)

4. Patofisiologi Demam • Pirogen endogen (IL-1, IL-6, TNF-α) → hipotalamus • Produksi prostaglandin E2 • Peningkatan set point suhu tubuh • Mekanisme konservasi panas: vasokonstriksi, menggigil

5. Manifestasi Klinis • Gejala umum: malaise, mialgia, sakit kepala, anoreksia • Malaria: demam periodik, anemia, splenomegali • DBD: demam tinggi mendadak, ruam, trombositopenia • Tifoid: demam bertahap, gangguan pencernaan, hepatosplenomegali

6. Pendekatan Diagnosis 1. Anamnesis: onset, pola, riwayat perjalanan, paparan 2. Pemeriksaan fisik: organ target (hepar, limpa, kulit) 3. Pemeriksaan penunjang: - Darah rutin, fungsi hati & ginjal - Malaria: hapusan darah, RDT - DBD: NS1, serologi dengue - Tifoid: kultur darah, Widal (terbatas)

7. Tatalaksana • Umum: hidrasi adekuat, antipiretik, monitoring vital • Malaria: ACT, klorokuin (jika sensitif) • DBD: terapi suportif, monitoring cairan • Tifoid: antibiotik (sefalosporin, azitromisin, fluorokuinolon)

8. Prognosis & Komplikasi • Prognosis tergantung etiologi & penanganan dini • Malaria: risiko serebral, gagal ginjal • DBD: risiko syok, perdarahan masif • Tifoid: risiko perforasi ileum, perdarahan GI