UPAYA PENYIDIK DALAM MENANGANI KASUS PENIPUAN BERKEDOK ARISAN ONLINE (STUDI KASUS DI POLRESTA P. AMBON DAN P.P LEASE) Oleh: JERMIAS DONAL DOMAKUBUN NIM. 201 4- 21 - 437
laTAR Belakang Masalah Arisan online merupakan salah satu dampak positif hasil dari kemajuan teknologi . Kemajuan teknologi yang merupakan hasil budaya manusia di samping membawa dampak positif , ternyata dalam perkembangannya juga telah membawa dampak negatif bagi manusia dan lingkungannya , yaitu dalam bentuk perbuatan kejahatan dari pelanggaran , yang kemudian muncul istilah cybercrime, yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari computercrime . Salah satu kejahatan cyber yang terjadi adalah penipuan berkedok arisan online. Salah satu kasus tindak pidana penipuan berkedok Arisan Online yang ditangani oleh Penyidik Polresta P. Ambon dan P.P. Lease adalah yang terjadi di Kota Ambon Tahun 2019 yang dilakukan oleh pelaku J.M.D terhadap korban H.K.
Tindak Pidana Penipuan online diatur dan diancam dengan aturan berikut :
Mengetahui upaya yang telah dilakukan oleh Penyidik Polresta P. Ambon dan P.P. Lease dalam menangani kasus penipuan berkedok arisan online di Kota Ambon 5 Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait terlebih khusus Polresta P. Ambon dan P.P. Lease dalam menangani kasus penipuan berkedok arisan online di Kota Ambon. KEGUNAAN PENULISAN
Metode Penelitian Tipe Pelitian : Lokasi Penelitian Yuridis Empiris Polresta P. Ambon dan P.P. Lease Sampel : Polresta P. Ambon & P.P. Lease Responden : Penyidik Polresta P. Ambon & P.P. Lease 6 Jenis & Sumber Data : Primer : observasi pada Kantor Kepolisoan Resor Kota P. Ambon dan P.P. Lease . Sekunder : KUHP , KUHAP beberapa Undang-Undang , PP, PERKAP, Putusan Pengadilan Negeri Ambon Nomor: 66/Pid.B/2019/PN.Amb, dokumen hukum, bahan hukum sekunder dari buku-buku ilmu hukum dan tulisan-tulisan hukum lainnya yang relevan dengan masalah penelitian . Populasi : Kantor Polisi di Maluku yg menangani kasus arisan online Teknik Pengumpulan Data : Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara , studi kepustakaan dan observasi serta pengumpulan bahan dan data yang ada di Polresta P. Ambon dan P.P. Lease . Teknik Pengolahan Data : Teknik pengolahan data dilakukan dengan tahapan pemeriksaan data, kalsifikasi data, analisis dan pembuatan kesimpulan . Analisis Data : Data yang telah dikumpulkan, kemudian dianalisis secara kualitatif
Tinjauan Pustaka Penyidik Polresta P. Ambon & P.P. Lease Tindak Pidana Penipuan Jenis-Jenis Kejahatan Dunia Maya 7
HASIL DAN PEMBAHASAN Mekanisme Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana oleh Penyidik Polresta P. Ambon dan P.P. Lease .
Penyelidik Polresta P. Ambon dan P.P. Lease dalam menangani kasus tindak pidana penipuan berkedok arisan online yang terjadi di tahun 2019, melakukan tindakan-tindakan yang dilakukan dalam tahap penyelidikan dengan urutan sebagai berikut: Menetukan siapa pelapor atau pengadunya; Menetukan peristiwa apa yang dilaporkan ; Kapan peristiwa terjadi ; Menetukan siapa korban atau pihak yang dirugikan; Serta menentukan bagaimana peristiwa itu terjadi . Untuk kasus tindak pidana penipuan yang berkedok arisan online di Kota Ambon yang ditangani di tahun 2019, Penyelidik telah memenuhi seluruh syarat yang dipersyaratkan untuk ditingkatkan ke tahap Penyidikan. Syarat tersebut antara lain: Adanya laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta P. Ambon dan P.P. Lease, oleh salah satu korban dari 30-an korban yakni Hendra Khairuphan. Identitas terlapor yakni Judia Mega Diasz dengan dugaan Tindak Pidana Penipuan (Pasal 378 KUHP) dan atau Penggelapan (Pasal 372 KUHP). Diketahuinya tempat kejadian, waktu kejadian dan uraian tentang bagaimana kasus tersebut terjadi. Penyelidikan : pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana
Setalah dilakukan penyelidikan, maka langkah selanjutnya adalah me l a k ukan penyidikan. Penyidikan menu r ut Pasal 1 butir 2 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang terjadi dan guna menentukan tersangkanya . Penyidik Polresta P. Ambon dan P.P. Lease dalam melakukan penyidikan kasus tindak pidana penipuan berkedok arisan online di Kota Ambon tahun 2019, telah berhasil melakukan : Menentukan 2 orang saksi yakni Novan Sapteno dan Maria Kaya selain Hendra Khairuphan selaku saksi korban. Novan dan Maria adalah juga korban dari aksi pelaku. Menentukan barang bukti berupa 1 lembar bukti transferan ATM BCA a.n. Hendra Kairuphan, 1 lembar rekening koran bank BCA a.n. Hendra Kairuphan dengan nomor rekening 4150214641 dan 4 lembar rekening koran bank BNI a.n. Novan Sapteno dengan nomor rekening 0574337688. Melakukan penggeledahan dan penangkapan terhadap pelaku. Kemudian pelaku ditahan oleh penyidik sejak tanggal 20 Januari 2019 sampai dengan tanggal 8 Februari 2019 . PENYIDIKAN : pasal 1 BUTIR 2 Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana
Salah satu tahap an dalam proses penyidikan adalah tahap pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan oleh penyidik/penyidik pembantu terhadap saksi, ahli dan tersangka yang dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Tahap pemeriksaan meliputi : Pemeriksaan saksi-saksi; Pemneriksaan saksi ahli atau keterangan ahli; serta Pemeriksaan tersangka . Tahap terakhir dari proses penegakan hukum oleh Poresta Ambon terhadap kasus tindak pidana penipuan berkedok arisan online adalah tahap penyelesaian dan penyerahan berkas perkara kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Kantor Kejaksaan Negeri Ambon. Penyerahan berkas perkara kepada JPU dilakukan sebagai berikut : Pada tahap pertama, penyidik hanya menyerahkan berkas perkara kepada Jaksa Penuntut Umum; dan Pada tahap kedua, dalam hal penyidikan sudah dianggap selesai, penyidik menyerahkan tanggungjawab tersangka dan barang bukti kepada Jaksa Penuntut Umum setelah berkas perkara dinyatakan lengkap. Apabila dalam Waktu 14 hari berkas perkara tidak dikembalikan oleh JPU, berkas perkara dianggap lengkap (P21) dan penyidik dapat menyerahkan tersangka dan barang bukti.
Kornologis Kasus Tindak Pidana Penipuan Berkedok Arisan Online di Kota Ambon. Bahwa tersangka JUDIA MEGA DIASZ alias UDI sejak hari selasa tanggal 15 Januari 2019 sekira pukul 13.31 WIT bertempat di ATM BCA Jln. Sultan Khairun Kec. Sirirmau Kota Ambon dan pada hari Rabu tanggal 16 Januari 2019 sekira pukul 11.00 WIT bertempat di KFC Kakialy Kota Ambon atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan Januari tahun 2019, atau pada tempat lain yamg masih termaksud dalam daerah hukum Polresta P. Ambon dan P.P. Lease. Tersangka JUDIA MEGA DIASZ alias UDI, dengan maksud untuk menguntungkan dirinya sendiri atau oranglain secara melawan hukum, dengan memepergunakan sebuah nama palsu atau suatu sifat palsu, dengan menggunakan tipu-muslihat ataupun dengan mempergunakan susunan kata-kata bohong, menggerakkan seseorang untuk menyerahkan sesuatu banda, untuk mengadakan perjanjian hutang ataupun untuk meniadakan piutang, terhadap uang milik saksi korban HENDRA KAIRUPHANA alias HENDRA Sebesar Rp. 5.000.000,- (lima jutah Rupiah) yang dilakukan dengan cara-cara antara lain sebagai berikut : Bahwa pada waktu dan tempat sebagai mana yang telah di sebutkan di atas, tersangka menghubungi saksi korban dan menawarkan bisnis arisan duel (peminjam dan pendonor), yang mana terdakwa mengiming-iming keuntungan yang akan di terima saksi korban, dengan posisi saksi korba sebagai pendonor dengan menggunakan istilah kursi, di mana untuk harga 1 (satu) kursi sebesar Rp. 250.000.- (dua ratu lima puluh rupiah), sebagai contoh apabila mengambil 1 (satu) kursi sebesar Rp. 250.000.- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) maka dengan tempo 4 (empat) hari, uang saksi korban sebesar Rp. 250.000.- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) tersebut akan di kembalikan plus dengan keuntungan ysng diterima saksi korban akan mendapatkan pengembalian sebesar Rp. 400.000.- (empat ratus ribu rupiah) per satu kursi yang saksi korban ambil .
Bahwa setelah saksi korban tertarik dengan tawaran yang diberikan tersangka, selanjutnya saksi korban menyerahkan sejumlah uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) kepada tersangka sebanyak dua tahap, yakni untuk tahap pertama pada hari Selasa tanggal 15 Januari 2019 sekitar pukul 13.31 WIT saksi korban mentransfer melalui rekening Bank BCA milik saksi korban No Rek. 4150214641 ke Rek BCA Atas nama terdakwa sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) selanjutnya pada keesokan harinya pada hari Rabu tanggal 16 Januari 2019 sekitar pukul 11.00 WIT saksi korban dan terdakwa bertemu di KFC Kakialy, dan selanjutnya saksi korban menyerahkan kembali sejumlah uang sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah). Bahwa penyerahan uang sebesar Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) tersebut kepada tersangka untuk mendapatkan 20 (dua) puluh kursi, dengan demikian dalam jangka waktu 4 (empat) hari maka saksi korban akan mendapatkan uang sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah). Bahwa selanjutnya uang milik saksi korban selaku pemdonor pada arisan duel yang ada pada tersangka selaku admin arisan duel tersebut dipergunakan untuk membayar keuntungan pada pendonor arisan duel yang lainnya, hingga pada akhirnya tersangka tidak mampu untuk mengganti uang dari para pendonor tersebut. Bahwa akibat dari perbuatan tersangka tersebut Saksi Korban HENDRA KHAIRUPHAN alias HENDRA mengalami kerugiaan materiil lebih kurang sebsesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah). Perbuatan tersangka JUDIA MEGA DIASZ alias UDI tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut Pasal 37 8 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP.
C. Upaya Penyidik Polresta P. Ambon dan P.P. Lease dalam Menangani Kasus Penipuan Berkedok Arisan Online di Kota Ambon . Upaya yang telah dilakukan oleh Penyidik Polresta P. Ambon dan P.P. Lease dalam menangani kasus penipuan berkedok arisan online di Kota Ambon antara lain adalah dengan mengunakan upaya preventif dan represif . Upaya preventif atau upaya pencegahan yang dilakukan oleh pihak Polresta P. Ambon dan P.P. Lease bertujuan untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya tindakan penipuan berkedok arisan online di wilayah hukum Polresta P. Ambon dan P.P. Lease. Upaya preventif dilakukan dengan memberikan himbauan dan penjelasan hukum kepada korban dan masyarakat agar agar terhindar dari kasus penipuan berkedok arisan online , yakni dengan cara; kenali identitas pemiik akun, cari tahu sistem arisannya, tolak dan wasapada dengan tawaran keuntungan yang besar, serta berani melapor ke kepolisian jika terjadi penipuan. Hanya saja menurut penulis, upaya Polresta P. Ambon dan P.P. Lease dalam memberikan himbauan belum terlalu sering dilakukan via media online . Sedangkan upaya represif yang telah dilakukan oleh Penyidik Polresta P. Ambon dan P.P. Lease adalah dengan mealukan penanganan perkara atas nama tersangka JMD. Penangan perkara tindak penipuan berkedok arisan online di Kota Ambon dilakukan melalui beberapa tahap. Berdasarkan laporan dari koban, pihak Polresta P. Ambon dan P.P. Lease kemudian melakukan penyelidikan. Tahapan selanjutnya adalah melakukan penyidikan, pemeriksaan dan penyusunan BAP, hingga sampai ke tahap penyelesaian BAP dan penyerahan berkas perkara, terangka, dan barang bukti kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Kesimpulan Upaya yang telah dilakukan oleh Penyidik Polresta P. Ambon dan P.P. Lease dalam menangani kasus penipuan berkedok arisan online di Kota Ambon antara lain adalah dengan menggunakan upaya preventif dan represif. Upaya preventif dilakukan dengan memberikan himbauan dan penjelasan hukum kepada korban dan masyarakat agar lebih berhati-hati dengan tawaran arisan onliene di media sosial yang meniming-imingkan keuntungan yang besar, serta memberikan kiat-kiat agar terhindar dari kasus penipuan berkedok arisan online . Sedangkan upaya represif yang telah dilakukan adalah dengan mealukan penanganan perkara atas nama tersangka JMD, berupa penyelidikan dan penyidikan hingga melimpahkan berkas ke kejaksaaan. Perkara ini pun sudah diputus di Pengadilan Negeri Ambon.
SARAN Pihak kepolisan Resor Kota Ambon agar lebih meningkatkan upaya pre-emtive dan prefentif dengan melakukan sosialisasi secara terjadwal akan bahaya penipuan berkedok arisan olnline. Selain itu perlu dibuka layanan pengaduan berbasis online untuk memudahkan masyarakat sebagai korban untuk melapor, apalagi ditengah pandemi Covid-19, bila perlu harus dilakukan patroli cyber untuk mendeteksi adanya akun-akun yang berindikasi melakukan penipuan. Selanjutnya disarankan kepada penyidik Polresta P. Ambon dan P.P. Lease untuk lebih menggali korban-korban lainnya serta menerapkan pasal pada KUHP serta Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik untuk menjerat pelaku. 16 Korban dan masyarakat diminta untuk melakukan 4 kiat agar terhindar dari kasus penipuan berkedok arisan online , yakni dengan cara; kenali identitas pemiik akun, cari tahu sistem arisannya, tolak dan wasapada dengan tawaran keuntungan yang besar, serta berani melapor ke kepolisian jika terjadi penipuan.