pengadaan barang dan jasa tentang pbjkaoa

gibranpes110402 1 views 106 slides May 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 106
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102
Slide 103
103
Slide 104
104
Slide 105
105
Slide 106
106

About This Presentation

bLo


Slide Content

SKRIPSI
PENGARUH KEPEMIMPINAN, DISIPLIN LATIHAN DAN MOTIVASI
TERHADAP PRESTASI ATLET KONI BANGKA SELATAN PADA
PORPROV VI 2023 BANGKA BELITUNG
Diajukan Oleh
NAMA : GIBRAN KELVIN ADAM
NIM : 3022011089
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2024
i

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sejalan terhadap kemajuan zaman serta perkembangan pola
pemikiran dari manusia yang kian bertambah maju, manusia tidak lagi
hanya memusatkan perhatian pada satu sektor seperti sektor ekonomi
untuk membuktikan keberadaannya dan meningkatkan kualitas hidup yang
lebih baik Pada konteks ini, sektor lainnya pun mulai hadir dan
memperoleh perhatian yang bertambah besar. Salah satunya adalah sektor
olahraga, yang berkembang pesat di hampir seluruh dunia, dengan
partisipasi negara-negara dari berbagai belahan dunia. Berbagai permainan
dan cabang olahraga mulai dimainkan dan dipertandingkan dalam
kompetisi-kompetisi skala global. Keberadaan sejumlah besar atlet yang
muncul dalam cabang-cabang olahraga tersebut telah meningkatkan
ketatnya persaingan, karena setiap individu menginginkan prestasi pribadi
terbaik dan posisi paling tinggi pada kontestasi yang diselenggarakan.
Sumber daya manusia mempunyai peran sangat krusial pada
tataran melakukan pemajuan sebuah perusahaan ataupun institusi. Menurut
Sulistyowati (2021) SDM merupakan manusia yang dipekerjakan di
sebuah instansi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai
tujuan organisasi. Atas dasar hal tersebut, perhatian khusus perlu
diberikan kepada sumber daya manusia oleh para pelaku perusahaan
ataupun institusi yang mempunyai posisi atasan ataupun krusial di
dalamnya, dengan tujuan mencapai hasil kerja yang menciptakan prestasi.
Menurut Harimurti, dkk (2017) Ada dua faktor yang
mempengaruhi prestasi yaitu Faktor internal dan faktor eskternal. Faktor
eskternal yang berasal dari diri sendiri seperti disiplin latihan dan motivasi
dari diri sendiri, sedangkan Faktor eskternal yang berasal dari
1

2
kepemimpinan dari atasan dan motivasi dari luar. Dalam upaya
mencapai prestasi maksimal, penting bagi atlet untuk mengoptimalkan
kedua faktor pendukung tersebut dan mempersiapkan segala hal secara
maksimal.
Salah satu dari beberapa faktor yang disebutkan untuk
meningkatkan prestasi adalah kepemimpinan dari atasan. Menurut
Ahmady, dkk (2019), mereka mengungkapkan bahwa pemimpin yang baik
tentunya dapat melakukan pantauan langsung serta mengarahkan dan
memberikan masukan positif untuk atlet sehingga akan meningkatkan
minat atlet yang kemudian akan menghasilkan prestasi yang maksimal.
Kepemimpinan berperan penting bagi seseorang atlet, karena
seseorang pemimpin dalam olahraga harus memiliki kualitas
kepemimpinan yang memotivasi, membimbing dan mendukung atlet
dalam mencapai potensi mereka paling tinggi. Menurut Kumala dan
Agustina (2018), menyebutkan bahwa kepemimpinan menjadi faktor
penting yang menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam organisasi.
Selain kepemimpinan, disiplin latihan juga perlu diperhatikan
karena dapat meningkatkan kemampuan atlet dan mendorong pencapaian
prestasi. Disiplin dapat didefinisikan sebagai ketaatan dalam menghormati
dan menjalankan suatu sistem yang memerlukan individu untuk patuh
terhadap keputusan, perintah, atau aturan yang berlaku (Riduwan, 2015).
Menurut Siagan (2014) disiplin di bedakan menjadi dua jenis, korektif dan
preventif. Disiplin preventif diberdayakan guna memberikan dorongan
bagi atlet agar mematuhi regulasi serta peraturan yang sudah ditetapkan.
Sementara itu, disiplin korektif diambil guna melakukan pencegahan
pelanggaran dalam konteks lanjutan, dengan tujuan supaya atlet senantiasa
ikut serta terhadap regulasi serta panduan yang sudah dilakukan penetapan
terhadapnya.
Motivasi juga memiliki peran yang amat krusial pada tataran
mencapai prestasi bagi seorang atlet, dikarenakan kehadiran motivasi bisa

3
berpengaruh secara positif terhadap peningkatan performa mereka.
Motivasi berdasarkan perspektif Komarudin (2018) ialah sokongan guna
melaksanakan sebuah hal baik yang sifatnya ekstrinsik ataupun instrinsik,
serta dari perspektif Henny (2018) motivasi melakukan pemberian energi,
mengatur serta menjadi pendorong terhadap pola tingkah laku atlit pada
usaha menggapai prestasi.
Berlandaskan penjabaran tersebut, tempat yang menarik guna
diteliti prestasi atletnya ialah KONI Bangka Selatan. Hal ini dikarenakan
KONI Bangka Selatan baru saja mengikuti Porprov VI Bangka Belitung
yang dilaksanakan pada 17-31 Agustus 2023. Oleh karena itu, sangat
menarik untuk meneliti pengaruh antara kepemimpinan, disiplin latihan,
dan motivasi dengan prestasi atlet KONI Bangka Selatan.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) merupakan lembaga
yang berfokus pada pencapaian prestasi dari atlet. KONI berperan sebagai
alat serta sarana untuk mewujudkan maksud dari organisasi, serta sebagai
unit yang mampu melakukan penampungan beragam aktivitas serta
program yang didesain guna menggapai maksud tersebut. Dalam
menghadapi keterbatasan dari segi dana, berbagai unsur internal dalam
organisasi KONI wajib menjadi efektif, efisien serta berorientasi pada
pencapaian sasaran.
Permasalahan yang penulis jumpai terkait prestasi atlit yaitu ada di
dalam data perolehan medali pada Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV)
2023 Bangka Belitung. Pada PORPROV kali ini Bangka selatan
menduduki peringkat terakhir dari seluruh kabupaten yang terdapat di
Bangka Belitung. Hal ini memperlihatkan bahwa ada permasalahan yang
membuat prestasi atlet KONI Bangka Selatan kurang maksimal.

4
Tabel I.1 Perolehan medali PORPROV Bangka Belitung 2023
NoKabupaten/
Kota
EmasPerakPerungguJumlahPeringkat
1Bangka
Tengah
71 51 47 169 1
2Bangka Barat58 29 63 150 2
3Bangka 56 46 53 155 3
4Pangkal
Pinang
52 59 77 188 4
5Belitung
Timur
30 48 65 143 5
6Belitung 19 34 74 127 6
7Bangka
Selatan
14 31 43 88 7
Total300298 422 1020
Sumber :porprov.bangkabaratkab.co.id, 2023
Berlandaskan pada Tabel 1.1, bisa dilihat bahwasanya atlet KONI
Kabupaten Bangka Selatan berada pada urutan terakhir dalam PORPROV
Bangka Belitung 2023 ini. Mereka meraih total 87 medali dari total 219
atlet yang dikirimkan untuk bertanding.
Berdasarkan pengamatan dari peneliti, berbagai faktor
berkontribusi terhadap rendahnya prestasi atlet KONI Bangka Selatan di
PORPROV VI Bangka Belitung 2023. Satu diantara berbagai faktor yang
signifikan adalah kepemimpinan. Kepemimpinan yang kurang baik akan
menghambat atlet dalam mengoptimalkan potensi mereka secara penuh,
yang pada akhirnya mempengaruhi pencapaian prestasi yang kurang
maksimal. Hal tersebut mendapat validasi dari penelitian sebelumnya oleh
Ferdian, dkk (2022) yang meneliti terkait "Pengaruh Kepemimpinan Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Atlet Dengan Motivasi Sebagai
Variabel Intervening Pada IPSI Kota Lubuklinggau", yang
memperlihatkan terdapatnya pengaruh yang signifikan antara
kepemimpinan dengan prestasi atlet.

5
Tabel I.2 Data Keikutsertaan Atlet KONI Bangka Selatan di
PORPROV Bangka Belitung 2023
No Cabang Olahraga Atlet PutraAtlet Putri
1Atletik 8 7
2Bola Volly
A. Outdoor 13 12
B. Pasir 4 4
3Sepak Takraw 12 12
4Sepak Bola 22 0
5Tenis Meja 3 3
6Tenis 4 4
7Bulu Tangkis 7 4
8Pencak Silat 15 10
9Karate 6 3
10Catur 7 7
11Tinju 4 2
12Biliar 2 1
13Gulat 11 3
14Taekwondo 6 4
15Panahan 13 6
Jumlah 137 82
Sumber : KONI Bangka Selatan, 2023
Dari Tabel 1.2, terlihat bahwa KONI Bangka Selatan telah
mengikutsertakan 15 cabang olahraga dalam PORPROV VI Bangka
Belitung. Jumlah total atlet yang berpartisipasi adalah 219, dengan 137
atlet putra (62,5%) dan 82 atlet putri (37,5%).
Selain kepemimpinan, faktor lain yang mempengaruhi prestasi atlet
KONI Bangka Selatan adalah tingkat disiplin dalam latihan. Rizki dan
Muhidin (2017) menyebutkan bahwa disiplin memiliki dampak pada
tingkat prestasi kerja individu dalam suatu perusahaan. Kurangnya disiplin
dalam menjalani latihan menghambat pengembangan potensi atlet,
sehingga berdampak negatif pada hasil prestasi yang dicapai. Bukti
kurangnya disiplin latihan pada atlet KONI Bangka Selatan didapatkan

6
oleh peneliti melalui data yang diperoleh dari Kantor KONI Bangka
Selatan
Tabel 1.3 Rekapitulasi jumlah latihan CABOR atlet KONI Bangka
Selatan Sebelum PORPROV 2023 Bangka Belitung
NoCabor
Apri
l
MeiJuniJuliAgustus
1Atletik 22242123 7
2Bola Volly 11121214 9
3Sepak Takraw 15182122 16
4Sepak Bola 7 141212 10
5Tenis Meja 6 8 810 8
6Tenis 6 8 810 8
7Bulu Tangkis 9 171318 10
8Pencak Silat 30312831 11
9Karate 11121214 12
10Catur 4 8 88 7
11Tinju 11131313 10
12Biliar 21222123 7
13Gulat 25262527 27
14Taekwondo 18171719 18
15Panahan 13182216 9
Sumber : KONI Bangka Selatan, 2023
Berdasarkan Tabel 1.3, terlihat bahwa cabang olahraga KONI
Bangka Selatan yang akan berpartisipasi dalam PORPROV VI Bangka
Belitung 2023 tidak memiliki jadwal latihan tetap setiap bulannya, yang
mengakibatkan variasi jumlah latihan yang berbeda tiap bulannya.
Motivasi juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap
prestasi atlet, selain disiplin latihan. Kurangnya motivasi dapat
menyebabkan penurunan semangat pada atlet, yang pada akhirnya
mempengaruhi pencapaian prestasi yang optimal. Menurut Uno (2017),
motivasi adalah faktor internal dan eksternal yang mendorong individu
untuk bertindak, dipicu oleh keinginan, minat, keperluan, dorongan,
ekspektasi, tujuan serta cita-cita. Motivasi ini memiliki peran penting

7
karena dianggap dapat meningkatkan antusiasme dan kerja keras atlet
untuk mencapai prestasi yang diinginkan.
Tabel 1.4 Rekapitulasi Perolehan medali Atlet KONI Bangka Selatan
di PORPROV Bangka Belitung 2023
No
Cabang
Olahraga
Total
medali
EmasPerakPerunggu
Estimasi
Emas
1Atletik 5 0 4 1 5
2Bola Volly
A. Outdoor 1 1 0 0 2
B. Pasir 0 0 0 0 2
3Sepak Takraw 7 0 5 2 1
4Sepak Bola 0 0 0 0 1
5Tenis Meja 1 0 0 1 1
6Tenis 7 0 2 5 0
7Bulu Tangkis 7 2 4 1 4
8Pencak Silat 15 4 2 9 5
9Karate 3 0 1 2 0
10Catur 10 2 4 4 14
11Tinju 5 1 1 3 2
12Biliar 3 0 0 3 3
13Gulat 10 1 1 8 2
14Taekwondo 2 0 0 2 3
15Panahan 11 3 7 1 7
Total 87 14 31 42 52
Sumber : KONI Bangka Selatan, 2023
Berlandaskan pada tabel 1.4, bisa dilihat bahwasanya cabor yang
paling banyak menyumbang medali ialah pencak silat dengan perolehan
total 15 medali. Namun, hampir seluruh cabor masih belum mencapai
estimasi perolehan medali emas yang sudah di tetapkan oleh KONI
Bangka Selatan.
Hasil observasi penulis dengan Ketua KONI Bangka Selatan
mengungkapkan bahwa faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi
atlet KONI Bangka Selatan salah satunya adalah kurang adanya Motivasi
pada atlet yang bertanding pada PORPROV VI Bangka Belitung 2023
Karena tidak ada jaminan reward ataupun sejenisnya ketika mendapatkan

8
medali. Kurangnya motivasi dapat menyebabkan penurunan semangat
pada atlet, yang pada akhirnya mempengaruhi pencapaian prestasi yang
optimal. Menurut Uno (2017), motivasi adalah faktor internal dan
eksternal yang mendorong individu untuk bertindak, dipicu oleh
keinginan, minat, keperluan, dorongan, ekspektasi, tujuan serta cita-cita.
Motivasi ini memiliki peran penting karena dapat meningkatkan
antusiasme dan kerja keras atlet untuk mencapai sebuah prestasi yang
diinginkan. Penelitian sebelumnya oleh Azhimi, Sulastri, Hudri (2021)
juga mendukung bahwasanya disiplin serta motivasi latihan memiliki
determinansi positif atas prestasi atlet, seperti yang terlihat dalam studi
mereka tentang "Pengaruh Motivasi dan Disiplin Latihan Terhadap
Prestasi Atlet Taekwondo di Kabupaten Ogan Ilir." Dengan demikian, bisa
dilakukan penarikan kesimpulan bahwasanya aspek penting yang
memberikan determinansi atas prestasi ialah disiplin latihan dan motivasi,
sebagaimana didukung oleh penelitian sebelumnya.
Berlandaskan pada penjabaran terkait penelitian terdahulu serta
latar belakang tersebut, dengan demikian penulis memiliki ketertarikan
guna melaksanakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan,
Disiplin Latihan dan Motivasi terhadap Prestasi atlet KONI Bangka
Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung”
1.2. Rumusan Masalah
Berlandaskan pada penjabaran latar belakang, dengan demikian
dapat dirumuskan pokok- pokok permasalahan sebagai berikut:
1.Bagaimana deskripsi variabel Kepemimpinan, Disiplin Latihan,
Motivasi dan Prestasi Atlet KONI Bangka Selatan pada
PORPROV VI 2023 Bangka Belitung ?
2.Apakah Kepemimpinan Berpengaruh terhadap Prestasi Atlet
KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka
Belitung ?

9
3.Apakah Disiplin Latihan Berpengaruh terhadap Prestasi Atlet
KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka
Belitung ?
4.Apakah Motivasi Berpengaruh terhadap Prestasi Atlet KONI
Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung ?
5.Apakah Kepemimpinan, Disiplin Latihan dan Motivasi
Berpengaruh secara simultan terhadap Prestasi Atlet KONI
Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung ?
1.3.Batasan Masalah
Batasan masalah ini ditetapkan guna memfokuskan pembahasan
pada variabel Kepemimpinan, disiplin latihan, motivasi, dan prestasi
dalam konteks KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Kabupaten
Bangka Selatan. Objek penelitian ini adalah KONI Kabupaten Bangka
Selatan dan respondennya adalah para atlet yang berpartisipasi dalam
PORPROV VI Bangka Belitung 2023. Dalam penelitian ini, peneliti akan
membatasi penyajian hanya pada variabel-variabel tersebut untuk
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengaruh Kepemimpinan,
disiplin latihan, motivasi serta prestasi atlet dalam konteks KONI
Kabupaten Bangka Selatan.
1.4. Tujuan Penelitian
Berlandaskan pada rumusan masalah yang dijabarkan sebelumnya,
dengan demikian tujuan penelitian yang akan dilaksanakan peneliti ialah:
1.Untuk Menganalisis dan Menguji Deskripsi Variabel
Kepemimpinan, Disiplin Latihan, Motivasi dan Prestasi Atlet
KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka
Belitung
2.Untuk Menganalisis dan Menguji Pengaruh Kepemimpinan
terhadap Prestasi Atlet KONI Bangka Selatan pada PORPROV
VI 2023 Bangka Belitung

10
3.Untuk Menganalisis dan Menguji Pengaruh Disiplin Latihan
terhadap Prestasi Atlet KONI Bangka Selatan pada PORPROV
VI 2023 Bangka Belitung
4.Untuk Menganalisis dan Menguji Pengaruh Motivasi terhadap
Prestasi Atlet KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023
Bangka Belitung
5.Untuk Menganalisis dan Menguji Apakah Kepemimpinan,
Disiplin Latihan dan Motivasi Berpengaruh secara simultan
terhadap Prestasi Atlet KONI Bangka Selatan pada PORPROV
VI 2023 Bangka Belitung
1.5. Manfaat Penelitian
Penyusunan ini diekspektasikan bisa melakukan pemberian
manfaat sebagaimana berikut:
1.Manfaat teoritis
Manfaat dari resultan penelitian ini bisa dipakai guna
memberikan tambahan informasi dan juga menambah semakin
luas pengetahuan berkenaan tentang kepemimpinan, disiplin
latihan dan motivasi yang terdapatnya korelasinya dengan
prestasi.
2.Manfaat Praktis
Penelitian ini bisa melakukan pemberian pengertian yang
semakin baik terkait berbagai faktor kunci yang memberikan
determinansi terhadap prestasi atlet. Pada konteks ini, faktor-
faktor seperti kepemimpinan, disiplin latihan, dan motivasi
akan secara khusus diteliti. Dengan pemahaman yang semakin
mendalam terkait berbagai faktor ini, akan ada kesempatan
untuk mengidentifikasi aspek yang perlu ditingkatkan atau
diperbaiki guna menggapai prestasi yang semakin baik pada
masa depan.
3.Manfaat Kebijakan

11
Resultan penelitian ini bisa melakukan pemberian rekomendasi
yang berharga untuk Ketua Koni, para pelatih dan pembina
atlet. Memberikan Informasi tentang bagaimana
kepemimpinan, disiplin latihan, dan motivasi berdampak pada
prestasi atlet dapat membantu dalam perancangan program
pelatihan yang lebih efektif serta pembinaan yang semakin
baik. Hal tersebut bisa berkontribusi pada peningkatan prestasi
atlet di masa depan
1.6. Sistematika Penulisan
Guna memperoleh visualisasi dalam konteks ringkas terkait
proposal ini, dengan demikian sistem penulisannya akan diklasifikasikan
beberapa bab diantaranya yakni:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang landasan teori yang digunakan
peneliti terdahulu, hubungan antar variabel, kerangka
pemikiran dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi penjelasan mengenai jenis penelitian,
waktu dan tempat penelitian, jenis data, metode
pengumpulan data, definisi operasional variabel dan
teknik analisis
data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sebagai bab terakhir penutup berisi tentang kesimpulan
hasil penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan dalam

12
penelitian, saran-saran yang diberikan kepada objek
penelitian untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
tersebut dan saran penelitian yang akan datang.
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran dari
pembahasan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Landasan Teori
2.1.1Grand Teori
2.1.1.1Self- determination theory
Self- determination theory atau Teori Kemandirian Diri yang di
kemukakan oleh Edward L. Deci dan Richard Ryan adalah teori psikologis
yang mengemukakan bahwa kepuasan dan motivasi individu terhadap
aktivitas atau prestasi dapat dipengaruhi oleh tiga faktor dasar, yaitu
kebutuhan akan otonomi (autonomy), kompetensi (competence), dan
hubungan sosial (relatedness).
2.1.2Prestasi
2.1.2.1Pengertian Prestasi
Prestasi dan kesuksesan memiliki makna yang berbeda, menurut
Kriegstein (2018). Menurutnya, secara filosofis, prestasi merujuk pada
kemampuan individu untuk mencapai keberhasilan. Dalam hal ini,
pengertian prestasi lebih fokus pada kemampuan individu, sedangkan
keberhasilan atau kesuksesan dianggap sebagai hasil dari prestasi tersebut.
Hassan dan Morgan (2015) juga menyatakan bahwa prestasi individu
dapat dilihat dari sejauh mana individu menunjukkan kemampuannya
untuk mencapai sukses. Sementara itu, Portenga, dkk (2017)
mendefinisikan prestasi sebagai hasil dari performansi individu
berdasarkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan (KSAs) yang
dimiliki individu.
Prestasi dapat dijelaskan sebagai keterlibatan individu dalam
aktivitas tertentu dengan tujuan mencapai keberhasilan, terutama dalam
konteks atletik (Çepikkurt & Kale, 2019). Prestasi juga dapat dianggap
13

14
sebagai akhir atau tujuan dari sebuah kegiatan atau kompetisi yang diikuti
oleh individu atau atlet. Prestasi merupakan hasil akhir dari pekerjaan
yang dilakukan, dan dalam konteks kompetisi, tujuannya adalah untuk
meraih kemenangan dan prestasi yang tinggi sebagai bentuk penghargaan
terhadap usaha individu yang telah bekerja keras untuk mencapai tingkat
prestasi yang diinginkan (Syafi'i dkk.,2018).
Prestasi harus dibangun melalui proses pembinaan dan
pengembangan yang terencana, berjenjang, dan berkelanjutan, dengan
dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga (Utami, 2015).
Mencapai prestasi sebaik mungkin merupakan tujuan yang diinginkan oleh
klub dan setiap atlet dalam cabang olahraga tertentu. Kenyataannya,
prestasi yang dicapai oleh seorang atlet akan mencerminkan reputasi atlet
tersebut, klub, dan juga pelatih yang terlibat dalam pelatihan atlet tersebut.
2.1.2.2Faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi
Menurut Romadhon dan Rustiadi (2016), dalam mencapai prestasi,
terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhinya, yaitu faktor endogen
dan faktor eksogen. Dapat dikatakan bahwa prestasi dipengaruhi oleh
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor endogen merujuk pada faktor-
faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri, seperti kemampuan,
bakat, motivasi, dan sikap mental. Sedangkan faktor eksogen berkaitan
dengan faktor-faktor di luar individu, seperti kesempatan, lingkungan,
dukungan sosial, dan faktor-faktor situasional. Kedua faktor ini saling
berinteraksi dan dapat mempengaruhi pencapaian prestasi seseorang.
Untuk mencapai prestasi, para atlet perlu menguasai beberapa
faktor dan aspek yang mempengaruhi keberhasilan mereka. Menurut
Amemiya dan Sakairi (2019), terdapat beberapa aspek dan faktor yang
harus diperhatikan, yaitu aspek teknik, strategi, fisik, dan mental. Dalam
konteks ini, dapat dikatakan bahwa keberhasilan atlet dipengaruhi oleh
faktor-faktor dan aspek-aspek tersebut. Para atlet perlu memiliki

15
keterampilan teknik yang baik, pemahaman tentang strategi permainan,
kebugaran fisik yang optimal, serta kesiapan mental yang kuat. Semua
aspek dan faktor ini saling berhubungan dan berkontribusi terhadap
pencapaian prestasi yang baik dalam olahraga.
Dalam kesimpulannya, untuk mencapai prestasi yang baik dalam
olahraga, faktor endogen (internal) dan faktor eksogen (eksternal) perlu
dipertimbangkan. Para atlet perlu mengembangkan kemampuan teknis,
bakat, motivasi, dan sikap mental yang positif (faktor endogen), sambil
memanfaatkan kesempatan, lingkungan yang mendukung, dan dukungan
sosial (faktor eksogen). Selain itu, aspek teknik, strategi, fisik, dan mental
juga harus diperhatikan untuk mencapai prestasi yang optimal.
2.1.2.3Dimensi dan Indikator Prestasi
Berikut adalah indikator prestasi menurut Sutrisno (2016):
1.Hasil
2.Pengetahuan
3.Inisiatif
4.Kecekatan Mental
5.Sikap
6.Disiplin waktu dan absensi
Selain itu, menurut Yusuf (2017) prestasi memiliki empat dimensi
utama yaitu sebagai berikut :
1.Mutu
2.Kualitas
3.Ketangguhan
4.Sikap

16
2.1.3Kepemimpinan
2.1.3.1Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan menurut Wijono (2018), proses untuk memotivasi
orang lain untuk bekerja dengan giat demi tercapainya tujuan perusahaan.
Pengertian kepemimpinan tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh
Sutrisno (2020) yang menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan
aktivitas menggerakkan orang lain untuk mencapai hasil yang diharapkan
dengan cara memimpin, membimbing, dan mempengaruhi orang lain.
Pengertian kepemimpinan lainnya dikemukakan oleh Robbins dan Judge
(2015) yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mewujudkan visi atau tujuan yang telah ditetapkan dengan
caramenggerakkan individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tersebut.
Menurut Rizaldi (2017) Kepemimpinan adalah pola tingkah laku
para pemimpin dalam mengarahkan para bawahannya untuk mengikuti
kehendaknya dalam mencapai suatu tujuan. Arifin (2019) juga
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu kegiatan untuk
memengaruhi orang lain dan merubah perilaku seseorang untuk mencapai
suatu tujuan, baik tujuan perorangan maupun kelompok. Kepemimpinan
memegang peranan penting karena pimpinan adalah seseorang yang akan
menggerakan dan mengarahkan organisasi dalam pencapaian tujuan dan
seorang pemimpin harus memiliki kemampuan mempengaruhi dan
memberi motivasi pada pegawainya, yang berdampak pada prestasi atlet
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mencapai
tujuan organisasi yang dilakukan dengan cara menggerakkan,
mengarahkan, dan mempengaruhi orang lain untuk melakukan tugasnya.

17
2.1.3.2Ciri- Ciri Kepemimpinan
Enam ciri yang berkaitan dengan kepemimpinan menurut Affandi
(2018), antara lain:
1)Dorongan
Seorang pemimpin diharuskan untuk menunjukkan sikap kerja keras
dan pantang menyerah.
2)Kehendak untuk Memimpin
Pemimpin memiliki kehendak untuk memimpin, mempengaruhi, dan
menggerakkan orang lain.
3)Kejujuran dan Integritas
Pemimpin diharuskan untuk mampu menciptakan hubungan baik dan
rasa saling percaya dengan para karyawannya melalui dengan cara
yang jujur.
4)Kepercayaan Diri
Pemimpin diharuskan untuk memiliki tingkat kepercayaan diri yang
tinggi, sehingga tidak ada keraguan dari bawahan terhadap
pemimpinnya.
5)Kecerdasan
Pemimpin diharuskan untuk memiliki kecerdasan untuk
mengumpulkan data, menganalisis data, dan menafsirkan data
tersebut untuk mengambil keputusan secara tepat.
6)Pengetahuan mengenai Pekerjaan
Pemimpin diharuskan untuk memiliki pengetahuan yang luas tentang
tempat dia bekerja.

18
2.1.3.3Fungsi Kepemimpinan
Lima fungsi pokok kepemimpinan menurut Busro (2018) antara
lain :
1)Fungsi Instruktif
Pemimpin memiliki fungsi instruktif, dimana mereka bertugas untuk
memberikan instruksi mengenai apa yang harus dikerjakan, cara untuk
mengerjakan tugas tersebut, serta kapan pekerjaan tersebut harus
selesai.
2)Fungsi Konsultatif
Pemimpin memiliki fungsi konsultatif dimana mereka mendengarkan
dan mempertimbangkan saran dari pada bawahannya sebelum
mengambil sebuah keputusan.
3)Fungsi Partisipasi
Pemimpin memiliki fungsi partisipasi dimana mereka memberikan
dorongan agar setiap anggota atau pengikutnya untuk berpartisipasi
dalam setiap proses pencapaian tujuan.
4)Fungsi Delegasi
Pemimpin memiliki fungsi delegasi, dimana mereka dapat
mendelegasikan wewenangnya kepada bawahannya untuk
menyelesaikan suatu tugas tertentu.
5)Fungsi Pengendalian
Pemimpin memiliki fungsi pengendalian yang artinya mereka mampu
untuk mengendalikan setiap aktivitas atau pekerjaan para anggotanya
agar tidak keluar dari aturan yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan organisasi.
2.1.3.4Dimensi dan Indikator Kepemimpinan
Ada lima dimensi kepemimpinan yang dijabarkan oleh Kartono
(2016) di antaranya adalah sebagai berikut :

19
1.Kemampuan mengambil keputusan
2.Kemampuan memotivasi
3.Kemampuan komunikasi
4.Kemampuan mengendalikan bawahan
5.Kemampuan mengendalikan Emosi
Selain itu Edison (2016) juga menyebutkan bahwa ada 5 dimensi
kepemimpinan yaitu sebagai berikut :
1.Memiliki strategi yang jelas dan dikomunikasikan dengan baik.
2.Kepedulian kepada anggota dan lingkungan.
3.Merangsang anggota untuk mengingkatkan kompetensi
4.Menjaga kekompakan anggota tim.
5.Menghargai perbedaan dan keyakinan
2.1.4Disiplin Latihan
2.1.4.1Pengertian Disiplin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin dapat
didefinisikan sebagai ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan, tata
tertib, dan sejenisnya. Kata "disiplin" berasal dari bahasa Latin
"disciplina" yang merujuk pada latihan, pendidikan kesopanan,
kerohanian, dan pengembangan perilaku. Disiplin merupakan upaya untuk
membangun perilaku seseorang agar mereka memiliki kepatuhan terhadap
norma dan aturan, serta patuh pada prinsip-prinsip yang ada.
Menurut Hasibuan (2015), disiplin adalah kesadaran dan kesiapan
seseorang untuk mematuhi semua peraturan dan norma sosial yang
berlaku. Kedisiplinan berkaitan dengan usaha yang sungguh-sungguh dan
pencapaian target serta pengaturan waktu yang tepat. Disiplin diri
mengacu pada latihan yang membuat seseorang mampu melaksanakan

20
tugas tertentu atau mengadopsi pola perilaku tertentu, meskipun pada
awalnya mungkin ada rasa malas.
Disiplin juga dapat diartikan sebagai sikap mental yang tercermin
dalam tindakan atau perilaku individu atau kelompok masyarakat, yang
melibatkan ketaatan terhadap peraturan dan norma yang berlaku dalam
masyarakat (Mustari, 2017)
2.1.4.2Tujuan Disiplin
Melakukan sikap disiplin memiliki dampak positif, baik bagi
individu itu sendiri maupun lingkungan sosialnya. Menurut Dessler
(2015), terdapat beberapa tujuan disiplin, yaitu:
1.Membantu dan mengembangkan pengendalian diri
Disiplin membantu individu dalam mengendalikan diri mereka sendiri,
termasuk mengontrol emosi, mengatur waktu, dan mengelola
kebiasaan-kebiasaan yang tidak produktif.
2.Menghilangkan kebiasaan buruk
Disiplin membantu individu untuk mengubah atau menghilangkan
kebiasaan buruk yang dapat menghambat kemajuan dan perkembangan
mereka.
3.Menciptakan keteraturan
Disiplin membantu menciptakan keteraturan dalam kehidupan
individu. Dengan memiliki rutinitas dan jadwal yang teratur, individu
dapat mengoptimalkan penggunaan waktu dan sumber daya mereka.
4.Mencapai tujuan tertentu dalam hidup
Disiplin membantu individu dalam menciptakan prinsip-prinsip dan
aturan yang memandu mereka untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dengan memiliki disiplin, individu dapat mengarahkan
usaha dan energi mereka secara efektif untuk mencapai hasil yang
diinginkan.

21
Dengan demikian, melalui sikap disiplin, individu dapat
mengembangkan pengendalian diri, menghilangkan kebiasaan buruk,
menciptakan keteraturan, dan mencapai tujuan hidup yang diinginkan.
2.1.4.3Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Disiplin
Menurut Septirahmah dan Hilmawan (2021) terdapat beberapa
faktor internal yang mempengaruhi disiplin seseorang, yaitu:
1.Faktor Pembawaan
Aliran nativisme berpendapat bahwa pembawaan individu memainkan
peran yang sangat penting dalam menentukan nasib seseorang. Faktor
pembawaan, yang merupakan warisan atau keturunan, dapat
memengaruhi tingkat disiplin seseorang.
2.Faktor Kesadaran
Kesadaran merujuk pada pemahaman dan pikiran yang terbuka tentang
apa yang harus dilakukan. Disiplin akan lebih mudah dijalankan jika
timbul dari kesadaran setiap individu untuk selalu bertindak sesuai
dengan aturan tanpa adanya paksaan dari luar.
3.Faktor Minat dan Motivasi
Minat dan motivasi memainkan peran penting dalam meningkatkan
keinginan individu untuk berdisiplin. Jika minat dan motivasi
seseorang dalam berdisiplin kuat, mereka akan secara alami memiliki
perilaku yang disiplin tanpa memerlukan dorongan dari luar. Motivasi
dan dorongan psikologis dapat memberikan semangat dan kekuatan
yang lebih kepada individu dalam menjalankan tugas-tugasnya.
4.Faktor Pola Pikir: Pola pikir individu sebelumnya memiliki pengaruh
yang signifikan dalam menentukan apakah mereka akan melakukan
suatu kehendak atau keinginan. Jika seseorang mulai memahami
pentingnya disiplin dan memperoleh pola pikir yang mendukung,
mereka kemungkinan besar akan mengamalkannya.

22
Dalam konteks ini, faktor-faktor internal seperti pembawaan,
kesadaran, minat, motivasi, dan pola pikir individu mempengaruhi
kemampuan mereka untuk melaksanakan disiplin dalam kehidupan sehari-
hari.
2.1.4.4Dimensi dan Indikator Disiplin
Menurut Afandi (2018) Indikator disiplin terdiri atas dua dimensi
utama yang di antaranya adalah sebagai Berikut :
1.Ketaatan waktu, contoh indikatornya yaitu tiba tepat waktu pada
latihan, pertandingan, dan kegiatan tim lainnya. Mematuhi jadwal
latihan yang telah ditetapkan. Menghormati tenggat waktu yang
diberikan oleh pelatih atau manajemen tim.
2.Tanggung Jawab, contoh indikatornya yaitu Bertanggung jawab
terhadap kesiapan fisik dan mental dalam latihan dan pertandingan,
Melaksanakan tugas dan peran yang diberikan oleh pelatih atau
manajemen tim dengan sungguh-sungguh, Menghormati peraturan dan
etika olahraga yang berlaku.
Selain itu menurut Octorano (2015) juga menyebutkan bahwa ada
tiga dimensi yang dapat digunakan untuk mengukur disiplin di antara nya
adalah :
1.Kehadiran
2.Penggunaan jam latihan
3.Tanggung jawab
2.1.5Motivasi
2.1.5.1Pengertian Motivasi
Motivasi memiliki akar kata dari "movere" yang berarti "dorongan
atau daya gerak". Motivasi juga berasal dari kata "motif" yang mengacu
pada daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Motif dapat diartikan sebagai kekuatan internal yang mendorong individu

23
untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan (Matondang,
2018). Motivasi memiliki peranan penting karena diharapkan dapat
memotivasi individu untuk belajar dengan tekun dan antusias, sehingga
dapat mencapai tingkat produktivitas kerja yang tinggi dalam mencapai
prestasi. Motivasi dianggap sebagai upaya yang disadari untuk
menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga perilaku seseorang agar ia
termotivasi untuk bertindak dan mencapai hasil atau tujuan tertentu
(Febrita & Ulfah, 2019)
Motivasi pada dasarnya merupakan dorongan dasar yang
mempengaruhi perilaku seseorang. Dorongan ini berasal dari dalam diri
individu dan mendorongnya untuk melakukan tindakan yang sesuai
dengan motivasinya. Tindakan seseorang didasarkan pada dorongan
tertentu yang mencerminkan motivasi yang mendasarinya (Darni &
Edwarsyah 2018)
Selain itu, motivasi juga dapat dipahami sebagai perbedaan antara
kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu dan keinginan atau
kemauannya untuk melakukannya. Namun, motivasi lebih berkaitan
dengan keinginan untuk melaksanakan tugas atau tanggung jawab yang
diberikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Motivasi dapat berasal baik dari dalam diri maupun dari faktor-faktor
eksternal yang mendorong individu untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya (Hariani, dkk., 2020)
Motivasi juga dapat dijelaskan sebagai dorongan yang
berhubungan dengan prestasi, dimana individu memiliki keinginan untuk
menghadapi dan mengatasi tantangan dengan tujuan mencapai kemajuan
dan pertumbuhan. Motivasi ini melibatkan usaha untuk menguasai dan
mengatur lingkungan sosial atau fisik, serta mengatasi rintangan yang
mungkin terjadi. Selain itu, motivasi berprestasi juga mencakup

24
pemeliharaan kualitas kerja yang tinggi, persaingan untuk melebihi
pencapaian sebelumnya, dan mengungguli orang lain. Hal ini menjadi
kebutuhan individu untuk berhasil menyelesaikan tugas-tugas dengan
sukses demi mencapai prestasi yang tinggi (Putri & Rustika, 2018).
Menurut Shin (2018), motivasi dapat didefinisikan sebagai proses
dimana seseorang memulai dan mempertahankan aktivitas yang ditujukan
untuk mencapai tujuan. Hapsari, dkk (2021) menjelaskan bahwa motivasi
melibatkan berbagai tujuan yang memberikan dorongan dan arahan untuk
tindakan, baik secara fisik maupun mental. Motivasi mendorong individu
untuk memulai dan mempertahankan aktivitas yang termotivasi tersebut.
Motivasi memiliki peran penting dalam menghidupkan, mengarahkan, dan
mempertahankan perilaku seseorang. Motivasi membuat siswa bergerak,
memberikan arah pada mereka, dan menjaga mereka tetap bergerak.
Motivasi merupakan aspek internal dalam diri individu yang memberikan
energi, arah, dan pemeliharaan terhadap perilaku.
2.1.5.2Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi dalam konteks atletik sangat terkait dengan keinginan dan
dorongan pribadi atlet untuk mencapai prestasi. Motivasi dapat diamati
melalui tiga prilaku utama, yaitu pilihan, upaya, dan ketekunan. Motivasi
tercermin dalam pilihan atlet untuk berpartisipasi dalam olahraga, berlatih
secara intensif, dan menetapkan tujuan yang menantang. Motivasi juga
terlihat dari sejauh mana upaya yang diberikan oleh atlet, baik dalam
latihan, persaingan, maupun usaha keras untuk mencapai tujuan. Selain
itu, motivasi juga dapat dilihat dari seberapa lama atlet bertahan dalam
menghadapi kesulitan dan rintangan dalam upaya mencapai tujuan mereka.
Motivasi sering kali muncul secara alami ketika seseorang ingin mencapai
prestasi tertentu.

25
Selain itu, motivasi juga dapat dipengaruhi oleh penilaian objektif
atlet terhadap kemampuan diri mereka yang mungkin belum sebanding
dengan lawan-lawan yang akan mereka hadapi. Rasa keraguan mengenai
kemampuan untuk mengalahkan lawan sering kali timbul akibat
kurangnya latihan yang maksimal.
Menurut Kuspriyani & Setyawati (2014), terdapat beberapa faktor
motivasi pada atlet, antara lain:
1.Kepribadian
Faktor-faktor seperti kesehatan fisik dan mental, bakat, dan
pengalaman yang dimiliki oleh atlet dapat memengaruhi motivasi
mereka.
2.Kecenderungan
Motivasi juga dipengaruhi oleh prediksi hasil yang atlet harapkan dari
penentuan tujuan yang ditetapkan.
3.Reaksi emosional
Hasil yang dicapai oleh atlet dapat memicu perasaan kebanggaan atas
kemenangan atau rasa malu atas kegagalan, yang pada gilirannya dapat
mempengaruhi motivasi mereka.
4.Faktor tingkah laku
Faktor-faktor ini berkaitan dengan perilaku yang mengarah pada
pencapaian prestasi yang telah diraih oleh atlet.
Dalam ringkasan, motivasi dalam konteks atletik dapat dilihat
melalui pilihan, upaya, dan ketekunan. Motivasi atlet dapat dipengaruhi
oleh faktor-faktor seperti kepribadian, kecenderungan, reaksi emosional,
dan faktor tingkah laku

26
Selain itu, Menurut Mylsidayu (2015), motivasi dipengaruhi oleh
dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
1)Faktor Internal
1.Perilaku Atlet
Perilaku individu, termasuk tingkat dedikasi, semangat, keterlibatan,
dan ketekunan, dapat mempengaruhi motivasi mereka dalam mencapai
prestasi.
2.Jenjang pendidikan
Tingkat pendidikan individu juga dapat mempengaruhi motivasi.
Individu dengan pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki
aspirasi dan tujuan yang lebih tinggi dalam mencapai prestasi.
3.Pengalaman
Pengalaman masa lalu, termasuk keberhasilan atau kegagalan
sebelumnya, dapat mempengaruhi motivasi individu untuk mencapai
prestasi di masa depan.
4.Cita-cita dan harapan
Tujuan, cita-cita, dan harapan individu dalam mencapai prestasi juga
merupakan faktor internal yang mempengaruhi motivasi mereka.
2)Faktor eksternal
1.Fasilitas latihan
Ketersediaan dan kualitas fasilitas latihan, seperti lapangan, alat, dan
infrastruktur pendukung lainnya, dapat mempengaruhi motivasi atlet.
2.Metode dan program latihan
Pendekatan, metode, dan program latihan yang digunakan dalam
pelatihan juga dapat mempengaruhi motivasi atlet.
3.Lingkungan latihan
Lingkungan fisik dan sosial di sekitar atlet, termasuk dukungan dari
pelatih, rekan tim, dan keluarga, juga dapat mempengaruhi motivasi
mereka.

27
Dalam ringkasan, faktor internal yang mempengaruhi motivasi
meliputi perilaku atlet, jenjang pendidikan, pengalaman, cita-cita, dan
harapan. Sedangkan faktor eksternal meliputi fasilitas latihan, metode dan
program latihan, serta lingkungan latihan.
2.1.5.3Jenis- Jenis Motivasi
Menurut Mylsidayu (2015), terdapat dua jenis motivasi yang dapat
mempengaruhi perilaku individu, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri atlet sendiri untuk
terlibat dalam aktivitas olahraga. Motivasi intrinsik bersifat permanen,
stabil, dan mandiri karena motivasi tersebut muncul dari jiwa individu itu
sendiri. Motivasi intrinsik dapat dibagi menjadi dua, yaitu motivasi
intrinsik positif, di mana terdapat keinginan untuk tumbuh dan
berkembang, mengekspresikan diri secara lebih baik dalam olahraga, dan
mencapai aktualisasi diri. Sedangkan motivasi intrinsik negatif terjadi
akibat tekanan, ancaman, ketakutan, dan kekhawatiran. Atlet yang
termotivasi secara intrinsik berpartisipasi dalam olahraga karena
kesenangan yang diperoleh dari aktivitas tersebut. Mereka menikmati
proses latihan atau pembelajaran dengan menguasai keterampilan yang
sulit, dan bermain untuk merasakan kebanggaan saat bekerja keras untuk
mencapai tujuan.
Menurut Komarudin (2016), motivasi ekstrinsik dapat dijelaskan
sebagai dorongan untuk berusaha dan mencapai prestasi terbaik yang
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti (1) hadiah yang dijanjikan kepada
atlet jika mereka berhasil memenangkan kompetisi, (2) kesempatan untuk
melakukan perjalanan ke luar negeri, (3) harapan akan dipuja atau
dihormati oleh orang lain, (4) keinginan untuk mendapatkan ketenaran
melalui eksposur di media massa, dan (5) motivasi untuk mendapatkan
status atau pengakuan dalam masyarakat, serta faktor-faktor lainnya.
Dengan kata lain, motivasi ekstrinsik mendorong atlet untuk mencapai

28
prestasi karena imbalan atau penghargaan eksternal yang dapat mereka
peroleh.
Dengan demikian, motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat
mempengaruhi perilaku individu, termasuk dalam konteks olahraga.
Kedua jenis motivasi ini dapat saling berinteraksi dan memainkan peran
penting dalam memotivasi individu untuk mencapai prestasi yang baik.
2.1.5.4Dimensi dan Indikator Motivasi
Dalam penelitian Smith dkk (2020) mereka menjelaskan ada empat
indikator utama yang digunakan untuk mengukur motivasi berprestasi
yaitu sebagai berikut :
1.Rasa tanggung jawab
Atlet yang termotivasi berprestasi memiliki rasa tanggung jawab yang
tinggi terhadap latihan, kompetisi, dan pencapaian tujuan mereka
dalam olahraga.
2.Penerimaan umpan balik
Atlet yang termotivasi berprestasi mampu menerima umpan balik
dengan terbuka dan positif.
3.Berani menghadapi risiko: Motivasi berprestasi atlet melibatkan
keberanian dalam menghadapi risiko dan tantangan dalam olahraga.
4.Kemampuan mengatur waktu dengan baik
Atlet yang termotivasi berprestasi memiliki kemampuan yang baik
dalam mengatur waktu mereka.
Selain itu Uno (2017) mengatakan ada dua dimensi yang
digunakan untuk mengukur motivasi atlet yaitu sebagai berikut :
1.Dorongan Internal
2.Dorongan Eskternal

29
2.2Penelitian Terdahulu
Tabel II.1 Penelitian terdahulu
N
O
Nama dan
Tahun
Judul Alat AnalisisHasil Penelitian
1Azhimi,
Sulastri,
Alman
Hudri (2021)
Pengaruh
Motivasi Dan
Disiplin
Latihan
Terhadap
Prestasi Atlet
Taekwondo Di
Kabupaten
Ogan Ilir
Probability
Sampling
dengan
teknik simple
random
sampling
menggunakan
SPSS 26
Berdasarkan hasil
penelitian dan
pembahasan pada
penelitian ini
dapat
disimpulkan
bahwa motivasi
dan disiplin
masing-masing
memberikan
pengaruh positif
dan signifikan
terhadap prestasi
atlet Taekwondo
di Kabupaten
OganIlir.
2Eko
Hermawan,
Isnurhadi ,R
udy Noor
Muktamar
(2021)
Pengaruh
Pelatihan Dan
Disiplin
Terhadap
Prestasi Atlet
Cabang
Olahraga
Beladiri
Kabupaten
Ogan Ilir
Sumatera
Selatan
Rancangan
penelitian ini
menggunakan
rancangan
penelitian
Pengujian
Hipotesis /
Testing
hypothesis
menggunakan
aplikasi SPSS
26
Berdasarkan hasil
penelitian
Variabel
Pelatihan dan
Disiplin
memberikan
pengaruh yang
positif dan
signifikan secara
parsial terhadap
variabel Prestasi.
3Furqhon
Okta
Ferdinan,
Betti
Nuraini,
Ahmad
Basri (2022)
Pengaruh
Kepemimpinan
dan
Lingkungan
Kerja terhadap
Prestasi Atlet
dengan
Motivasi
sebagai
Variabel
Intervening
Metode yang
digunakan
pada
penelitian ini
adalah
kuantitatif.
Dan
menggunakan
aplikasi SPSS
pengaruh
Kepemimpinan
terhadap Prestasi
atlet pada IPSI
Kota
Lubuklinggau
menunjukkan
hubungan yang
signifikan..

30
N
O
Nama dan
Tahun
Judul Alat AnalisisHasil Penelitian
pada IPSI Kota
Lubuklinggau
4Alfi Syifa,
Nila Muna,
Suhana
(2023)
Peran Efikasi
Diri, Disiplin
Latihan Dan
Motivasi
Latihan Pada
Prestasi Atlit
Beladiri (Studi
Pada KONI
Kabupaten
Kendal)
Metode
penelitian
Teknik
pemeriksaan
yang
digunakan
adalah
kualitatif
dan
kuantitatif,
menggunakan
SPSS
1. Hasil
pengujian
menunjukkan
bahwa adanya
pengaruh yang
positif dan
signifikan antara
Efikasi Diri
terhadap
Peningkatan
Prestasi Atlit
Beladiri pegawai,
2. Hasil
pengujian
menunjukkan
bahwa ada
pengaruh yang
positif dan
signifikan antara
Disiplin Latihan
terhadap
Peningkatan
Prestasi Atlit
Beladiri pegawai.
3. Hasil
pengujian
menunjukkan ada
pengaruh yang
positf dan
signifikan antara
Motivasi Latihan
dan peningkatan
Peningkatan
Prestasi Atlit
Beladiri Pegawai
KONI Kabupaten
Kendal
5Teodorus
Mone Kaka,
Jajuk
Pengaruh
Kepemimpinan,
Motivasi, dan
Penelitian ini
menggunakan
metode
1)kepemimpinan
berpengaruh
positif dan

31
N
O
Nama dan
Tahun
Judul Alat AnalisisHasil Penelitian
Herawati,
Epsilandri
Septyarini
(2022)
Lingkungan
Kerja Terhadap
Prestasi Kerja
Karyawan
penelitian
deskriptif
kuantitatif.
signifikan
terhadap prestasi
kerja karyawan.
2) Motivasi
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap prestasi
kerja karyawan.
3) Lingkungan
kerja berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap prestasi
kerja karyawan.
4)Kepemimpinan,
Motivasi
Ekstrinsik, dan
Lingkungan kerja
juga berpengaruh
positif signifikan
terhadap prestasi
kerja karyawan.
6Mbam,
Chimezie,
Ronald, &
Kenneth
(2015)
Roles of
Coaching
Styles,
Motivation and
Sports
Behaviour on
Youth Athletes
Sport
Performance
Metode cross
sectional,
purposive
samping,
dengan
analisis three
way ANOVA
Menyatakan
bahwa motivasi
atlet berpengaruh
signifikan
terhadap prestasi
atlet.
7Sana Mazhar
,
Muhammad
Farhan
Tabassum,
Sana Ullah
Khan, Rabia
Karim,
Saadia
Mahmood-
Impact of
Emotional
Intelligence
and Motivation
on Sport
Performance of
Female
Athletes
Cross-
sectional,
desain
penelitian
analitis
1. Terdapat
hubungan positif
antara motivasi
dan
kinerja olahraga
olahraga individu
2. Hubungan
positif antara
motivasi dan
kinerja olahraga

32
N
O
Nama dan
Tahun
Judul Alat AnalisisHasil Penelitian
ul-Hassan ,
Aqsa
Shamim
Ahmed
(2021)
olahraga individu
dan tim
diprediksi 3. tidak
ada hubungan
positif antara EI
dengan prestasi
olahraga individu
dan tim olahraga
4. hubungan
positif yang
signifikan tidak
diamati antara EI,
motivasi dan
prestasi olahraga
individu dan tim
5. pengaruh
motivasi yang
signifikan secara
statistik terhadap
prestasi olahraga
olahraga individu
dan tim
6. tidak terdapat
pengaruh EI yang
signifikan kinerja
olahraga
diamati.Efek
gabungan dari
motivasi dan EI
adalah tidak
signifikan secara
statistik
8Bilal Ali
Ahmed,
Muntadher
Mohammed
Mghames
and Rafid
Khalil Ismail
(2020)
The Relation of
the Motive
Sport
Achievement
and Self-
confidence with
the Level of
Achievement of
Throwing
Events in
Metode
deskriptif,
menggunakan
SPSS
1.Motif
pencapaian
prestasi olahraga
merupakan
variabel yang
sangat penting
pada sosok
seorang pemanah,
begitu pula rasa
percaya diri

33
N
O
Nama dan
Tahun
Judul Alat AnalisisHasil Penelitian
Athletics olahraga serta
mempengaruhi
hasil prestasi
pemain.
2. Motivasi
eksternal yang
diwakili oleh
perolehan materi
merupakan yang
terbesar diantara
motif perilaku
olahraga yang
diwakili oleh
motivasi
eksternal dan
perlunya
memperhatikan
aspek ini dalam
mempersiapkan
atlet untuk
jenjang yang
lebih tinggi dan
kompetisi
internasional.
3. Motivasi
internal dari
pandangan positif
atlet terhadap
dirinya sendiri
merupakan
penggerak
menuju kerja dan
rasa percaya diri.
4. Ada keharusan
bagi para pelatih
untuk mengenal
alat-alat
pengukuran
psikologis dan
menerapkannya
dalam
membangun

34
N
O
Nama dan
Tahun
Judul Alat AnalisisHasil Penelitian
program
pelatihan.
5. Kepercayaan
diri dalam
olahraga
diperoleh dengan
memberikan
kesempatan
keberhasilan yang
berulang-ulang
kepada pemain
dalam latihan,
yang akan
memberikan
pemain motivasi
yang tepat untuk
berprestasi.
9Jalil Moradi,
Alireza
Bahrami,
Amir Dana
(2020)
Motivation for
Participation in
SportsBased on
Athletes in
Team and
Individual
Sport
Metode
pengambilan
sampel
bertingkat,
aplikasi SPSS
22
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa terdapat
perbedaan yang
signifikan antara
motivasi
partisipasi
olahraga atlet
pada disiplin
beregu dan
individu. Hasil
penelitian juga
menunjukkan
bahwa terdapat
perbedaan yang
signifikan antara
motivasi
partisipasi
olahraga atlet
putra dan putri.
Selain itu,
penentuan
prioritas
komponen
motivasi

35
N
O
Nama dan
Tahun
Judul Alat AnalisisHasil Penelitian
partisipasi
olahraga juga
berbeda jika
dilihat dari sudut
pandang atlet
putra dan putri
2.3Kerangka Pemikiran
Menurut Sugiyono (2017) mengemukakan bahwa, kerangka
berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didentifikasi sebagai
masalah yang penting.Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah
Kepercayaan diri (X1) dan Disiplin latihan (X2), Motivasi (X3) sebagai
variabel bebas dan Prestasi Atlet (Y) sebagai variabel terikat. Berikut ini
adalah gambaran kerangka berfikir dalam penelitian ini.
Gambar II.1. Kerangka berpikir

Sumber : Sugiyono (2017), di modifikasi oleh peneliti, 2024

36
2.4Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2019), hipotesis adalah sebuah jawaban awal
atau sementara terhadap perumusan masalah penelitian. Hipotesis
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data.. Pendapat Muhajirin dan Maya (2017) sejalan dengan itu,
menggambarkan hipotesis sebagai dugaan sementara yang memprediksi
situasi yang diminati. Dalam kedua pandangan tersebut, hipotesis berperan
penting sebagai landasan untuk merumuskan prediksi dan melakukan
penelitian yang lebih mendalam.
a.Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Prestasi
Ahmady, dkk (2019), mengungkapkan bahwa pemimpin yang baik
tentunya dapat melakukan pantauan langsung serta mengarahkan dan
memberikan masukan positif untuk atlet sehingga akan meningkatkan
minat atlet yang kemudian akan menghasilkan prestasi yang maksimal.
Hal ini di perkuat oleh Ferdian, dkk (2022) yang meneliti terkait
"Pengaruh Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Atlet
Dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada IPSI Kota
Lubuklinggau", yang memperlihatkan terdapatnya pengaruh yang positif
dan signifikan antara kepemimpinan dengan prestasi atlet. Berdasarkan
penelitian terdahulu dan teori yang ada, maka hipotesis penelitian ini
adalah:
H1 :Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi
Atlet KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung.
b.Pengaruh Disiplin Latihan Terhadap Prestasi
Disiplin adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
prestasti, karena dengan adanya disiplin akan meningkatkan peforma atlet.
Menurut Sin (2017), Faktor disiplin merupakan hal yang sangat penting
dalam memaksimalkan hasil latihan dan mencapai prestasi yang

37
diinginkan dalam olahraga. Hal ini diperkuat oleh penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Muna dan Suhana (2023) yang berjudul “Peran
Efikasi Diri, Disiplin Latihan Dan Motivasi Latihan Pada Prestasi Atlit
Beladiri (Studi Pada KONI Kabupaten Kendal)” yang menyatakan bahwa
disiplin latihan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi
atlet Berdasarkan penelitian terdahulu dan teori yang ada, maka hipotesis
penelitian ini adalah:
H2 :Disiplin Latihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi
Atlet KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung.
c.Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi
Motivasi memiliki peran penting untuk mencapai sebuah prestasi
atlet, karena kehadiran motivasi dapat berpengaruh secara positif terhadap
peningkatan performa mereka. Henny (2018) mengatakan bahwa motivasi
memiliki peran penting sebagai pendorong, pengatur, dan sumber energi
bagi perilaku atlet dalam usaha mencapai prestasi. Hal ini di perkuat oleh
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mulyani (2022) yang berjudul
“Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Atlet Pemula Petanque Undikma”,
Hasil dari penelitiannya mengatakan adanya hubungan positif yang
signifikan antara motivasi dan prestasi atlet. Berdasarkan penelitian
terdahulu dan teori yang ada, maka hipotesis penelitian ini adalah :
H3 :Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Atlet
KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung.
d.Pengaruh Kepercayaan Diri, Disiplin Latihan, Dan Motivasi Secara
Simultan Terhadap Prestasi
Menurut Harimurti, dkk (2017) Ada dua faktor yang
mempengaruhi prestasi yaitu Faktor internal dan faktor eskternal. Faktor

38
eskternal yang berasal dari diri sendiri seperti disiplin latihan dan motivasi
dari diri sendiri, sedangkan Faktor eskternal yang berasal dari
kepemimpinan dari atasan dan motivasi dari luar. Pemimpin yang baik
tentunya akan membuat atletnya semakin semangat dalam latihan dan
termotivasi, sementara disiplin latihan yang konsisten mempertahankan
motivasi. Ketiga faktor ini saling mendukung untuk mencapai prestasi
atlet yang optimal. Hal ini di perkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh
Nailul Muna (2023) Yang Berjudul “Pengaruh Kepemimpinan, Displin,
Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Aparatur Sipil Negara Pada
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh” yang mengatakan terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan dari kepemimpinan, disiplin dan
motivasi terhadap prestasi. berdasarkan penelitian terdahulu dan teori yang
ada, maka hipotesis penelitian ini adalah:
H4 :Kepemimpinan, Disiplin Latihan, dan Motivasi secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Atlet KONI Bangka
Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2019), penelitian kuantitatif merupakan suatu metode penelitian
yang didasarkan pada filsafat positivisme.
3.2Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Komite Olahraga Nasional Indonesia
(KONI) Bangka Selatan yang beralamat di Jl. Toboali, Kecamatan Toboali
Kabupaten Bangka Selatan. Penelitian ini dimulai pada November 2023
sampai dengan selesai.
3.3Jenis dan Sumber Data
3.3.1Jenis Data
3.3.1.1Data Primer
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dengan
menggunakan kuisioner dan diperoleh dari hasil wawancara dengan ketua
KONI Bangka Selatan. Data primer yaitu sumber data yang langsung atau
sumber asli memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2019).
3.3.1.2Data Sekunder
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder.
Menurut Sugiyono (2019) Data sekunder adalah sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Data sekunder dari
penelitian ini diperoleh dari data yang diberikan oleh KONI Bangka
Selatan berupa data total perolehan medali, jadwal latihan atlet, dan total
atlet yang bertanding pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung
39

40
3.3.2Sumber Data
Sumber data penelitian ini di peroleh langsung dari Komite
Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bangka Selatan dengan cara
menyebarkan kuisioner kepada atlet yang berlaga pada PORPROV VI
2023 Bangka Belitung.
3.4Populasi dan Sampel
3.4.1Populasi
Sugiyono menyebutkan (2019) bahwa populasi adalah area
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian yang bertujuan untuk
dipelajari dan kemudian disimpulkan. Maka pada penelitian ini, yang
menjadi populasi penelitian adalah semua atlet Komite Olahraga Nasional
Indonesia (KONI) Bangka Selatan yang bertanding di PORPROV VI 2023
Bangka Belitung berjumlah 217 orang.
3.4.2Sampel
Menurut Sugiyono (2019) Sampel merupakan sebagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Oleh karena itu,
sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar mewakili. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan metode random sampling. Sugiyono
(2019) menjelaskan bahwa simple random sampling disebut demikian
karena proses pengambilan sampel dilakukan secara acak dari populasi
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Untuk
menghitung penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang
dikembangkan, maka digunakan rumus Slovin sebagai berikut: (Sugiyono,
2018)

41
n=
N
1+N(e)
2
Keterangan :
n=
217
1+217(0,05)
2
n=
217
1+217(0,0025)
n=
217
1,5425
n=140,68
Berdasarkan perhitungan di atas sampel yang menjadi responden
dalam penelitian ini di sesuaikan sebanyak 141 orang dari seluruh total
populasi atlet Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bangka
Selatan yang bertanding di PORPROV VI 2023 Bangka, hal ini bertujuan
mempermudah dalam pengolahan data dan hasil pengujian yang lebih
baik.
3.5Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.5.1Definisi Operasional
Sugiyono (2019) menjelaskan bahwa variabel penelitian adalah
atribut, sifat, atau nilai yang dimiliki oleh individu, objek, atau kegiatan
yang menjadi fokus penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian digunakan untuk mengambil kesimpulan.
Menurut Sugiyono (2014) menjelaskan bahwa definisi operasional adalah
proses spesifikasi tentang bagaimana suatu variabel yang akan diteliti
n =Ukuran Sampel
N =Jumlah Populasi
e =Persentasi kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan yang
masih dapat di tolerir (dalam penelitian ini menggunakan 5%)

42
didefinisikan secara operasional dan diukur. untuk mempermudah
pembahasan dalam penulisan, penelitian ini menggunakan beberapa
variabel yang di kelompokkan sebagai berikut :
a.Variabel Bebas (Independent Variabel)
Sugiyono (2019) menjelaskan bahwa variabel independen, sering
disebut sebagai variabel bebas, adalah variabel yang memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi atau menjadi penyebab perubahan
atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah :
X1 : Kepemimpinan
X2 : Disiplin Latihan
X3 : Motivasi
b.Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Sugiyono (2019) menjelaskan bahwa variabel dependen, sering disebut
sebagai variabel terikat, adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat dari adanya variabel independen.
Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah :
Y : Prestasi Atlet
Berikut adalah tabel definisi operasional variabel tentang
kepemimpinan (X1), Disiplin Latihan (X2), Motivasi (X3) dan Prestasi
Atlet (Y) dapat dilihat pada tabel 3.1. Uraian definisi operasional dari
masing- masing variabel penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel III.1 Definisi Operasional dan Variabel penelitian
Definisi variabelDimensi Indikator ItemSkala
Kepemimpinan
kepemimpinan
merupakan
aktivitas
menggerakkan
orang lain untuk
mencapai hasil
yang diharapkan
1.Kemampuan
mengambil
keputusan
2.Kemampuan
1.Pengambilan
keputusan
2.Keputusan
alternatif
1.Mendorong
atlet
1
2
3
Likert

43
Definisi variabelDimensi Indikator ItemSkala
dengan cara
memimpin,
membimbing,
dan
mempengaruhi
orang lain.
(Sutrisno, 2020)
memotivasi
3.Kemampuan
komunikasi
4.Kemampuan
mengendalika
n bawahan
5.Kemampuan
mengendalika
n Emosi
(Kartono, 2016)
2.Memberi
semangat
1.Komunikasi
langsung
2.Komunikasi
tidak langsung
1.Memberi
pengaruh
2.Dapat Mengatur
1.Mengontrol
emosi
2.Pemisah
masalah
4
5
6
7
8
9
10
Disiplin Latihan
Disiplin adalah
kesadaran dan
kesiapan
seseorang untuk
mematuhi semua
peraturan dan
norma sosial
yang berlaku.
(Hasibuan, 2015)
1.Kehadiran
2.Penggunaan
jam latihan
3.Tanggung
jawab
(Octorano, 2015)
1.Tingkat
kehadiran
dalam latihan
2.Tidak terlambat
saat latihan
1.Memanfaatkan
waktu latihan
dengan efektif
dan efisien
2.Menjalankan
program latihan
yang ditetapkan
oleh pelatih
1.Menjaga
peralatan dan
fasilitas latihan
2.Menunjukkan
rasa tanggung
jawab dalam
menjaga
kesehatan dan
kebugaran
11
12
13
14
15
16
Likert

44
Definisi variabelDimensi Indikator ItemSkala
pribadi
Motivasi
Motivasi
berprestasi
adalah dorongan
internal yang
khusus yang
mendorong
seseorang untuk
mengatasi
hambatan,
menggunakan
kekuatannya, dan
berusaha
melakukan
sesuatu yang sulit
dengan sebaik-
baiknya dan
secepat mungkin.
(Anggriawan,
2021)
1.Rasa
Tanggung
jawab
2.Penerimaan
umpan balik
3.Berani
menghadapi
resiko
1.Mengambil
inisiatif dan
bertanggung
jawab atas
tugas-tugas
yang diberikan.
2.Memiliki
keinginan untuk
mencapai hasil
yang baik dan
memenuhi
ekspektasi yang
ditetapkan.
1.Terbuka
terhadap umpan
balik dari orang
lain, termasuk
pelatih atau
rekan satu tim.
2.Menggunakan
umpan balik
tersebut untuk
belajar dan
meningkatkan
performa
mereka secara
keseluruhan.
1.Bersedia
mengambil
tantangan baru
dan keluar dari
zona nyaman
2.Tidak takut
menghadapi
kegagalan dan
melihatnya
sebagai
kesempatan
untuk belajar
dan tumbuh.
17
18
19
20
21
22
Likert

45
Definisi variabelDimensi Indikator ItemSkala
4.Kemampuan
mengatur
waktu dengan
baik
(Smith dkk,
2020)
1.Mampu
mengelola
waktu dengan
efektif antara
latihan,
pertandingan,
dan tanggung
jawab lainnya.
2.Memiliki
jadwal yang
terorganisir dan
kemampuan
untuk mengatur
prioritas secara
efisien
23
24
Prestasi Atlet
Prestasi
merupakan hasil
akhir dari
pekerjaan yang
dilakukan, dan
dalam konteks
kompetisi,
tujuannya adalah
untuk meraih
kemenangan dan
prestasi yang
tinggi sebagai
bentuk
penghargaan
terhadap usaha
individu yang
telah bekerja
keras untuk
mencapai tingkat
prestasi yang
diinginkan
(Syafi'i
dkk.,2018).
1.Hasil
2.Pengetahuan
3.Inisiatif
1.Rekor pribadi
yang
ditingkatkan
secara
konsisten.
2.Pencapaian
target individu
atau tim yang
ditetapkan.
1.Pemahaman
yang mendalam
tentang teknik,
strategi, dan
taktik olahraga
yang relevan.
2.Pengetahuan
tentang aturan
dan regulasi
yang berlaku
dalam olahraga
tersebut.
1.kemampuan
untuk
mengambil
tindakan
25
26
27
28
29
Likert

46
Definisi variabelDimensi Indikator ItemSkala
4.Kecekatan
Mental
5.Sikap
proaktif dalam
mencari
peluang dan
mengatasi
tantangan.
2. Mengusulkan
ide atau strategi
baru yang dapat
meningkatkan
kinerja individu
atau tim.
1.Kemampuan
untuk tetap
tenang dan
fokus dalam
situasi tekanan
dan stres.
2.Mengatasi
kegagalan atau
kesalahan
dengan cepat
dan bangkit
kembali dengan
motivasi yang
tinggi.
1.Memiliki sikap
yang positif,
termasuk
semangat juang,
kepercayaan
diri, dan
keberanian
untuk
menghadapi
tantangan.
2.Kemauan untuk
belajar dan
menerima
umpan balik
untuk terus
berkembang.
30
31
32
33
34

47
Definisi variabelDimensi Indikator ItemSkala
6.Disiplin
waktu dan
absensi
(Sutrisno, 2016)
1.Kehadiran yang
konsisten
2.Menghormati
batas waktu
35
36
Sumber : penelitian terdahulu, 2023
3.5.2Pengukuran Variabel
Dalam pengukuran variabel, metode yang umum dipakai ialah
melalui jawaban yang dilakukan pemberiannya dari sisi responden melalui
melakukan pemberian nilai pada pilihan-pilihan yang disediakan.
Sugiyono (2019) menjelaskan bahwa skala Likert dipakai guna melakukan
pengukuran persepsi, pendapat serta sikap kelompok orang ataupun
individu atas gejala sosial. Skala Likert merupakan alat pengukuran yang
populer dalam penelitian sosial dan behavioralis skala yang sering dipakai
ialah skala Likert. jawaban dari tiap-tiap item pada instrumen yang
memakai skala Likert memiliki gradasi sangat negatif sampai pada gradasi
sangat positif. Berikut nilai jawaban dari setiap pertanyaan
Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel
No Alternatif Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu- Ragu (RR) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2019)
3.6Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, nilai dari jawaban setiap responden akan
dijumlahkan untuk mendapatkan respon mereka atas indikator tiap-tiap
variabel penelitiannya. Metode analisis terhadap data yang sukses
dihimpun memakai alat bantu berupa komputer lewat program SPSS 26.
Hasil analisis data tersebut akan ditampilkan pada bentuk tabel yang

48
bermaksud guna memberikan kemudahan di sisi pembaca pada konteks
memahami serta mengkaji data yang disajikan.
3.6.1Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah metode statistik yang digunakan
untuk menggambarkan atau memberikan deskripsi tentang data yang telah
terkumpul, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau melakukan generalisasi (Sugiyono, 2018). Dalam analisis
statistik deskriptif, data dapat disajikan dalam berbagai bentuk, seperti
tabel, diagram lingkaran, grafik, dan pictogram. Selain itu, metode yang
umum digunakan dalam analisis ini meliputi perhitungan ukuran pusat
seperti mean, modus, dan median, perhitungan ukuran penyebaran seperti
rata-rata, standar deviasi, dan varians, serta perhitungan persentil dan desil.
Selain itu, persentase juga sering digunakan untuk menggambarkan
proporsi data dalam bentuk persen.
3.6.2Uji Validitas dan Uji Realibilitas
3.6.2.1Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2018), uji validitas ialah suatu proses
membandingkan data yang dilakukan pelaporannya dari sisi peneliti dan
juga data yang didapatkan dalam konteks langsung dari subyek pada
penelitian. Tujuan dari uji validitas adalah guna melakukan pengukuran
sejauh mana sebuah kuesioner dapat dianggap valid atau dapat dipercaya
dalam mengukur variabel yang ingin diteliti. Untuk menentukan validitas
suatu kuesioner, pernyataan-pernyataan yang ada pada kuesioner tersebut
harus dapat mengungkapkan variabel yang sedang dilakukan pengukuran
terhadapnya tersebut.
Pada konteks menghitung uji validitas, salah satu metode yang
digunakan adalah memakai cara mengomparasikan skor r hitung
(correlated item-total correlation) dan juga skor r tabel. Menurut Ghozali
(2014), jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, dan memiliki arah

49
positif, maka bisa dilakukan penarikan kesimpulan bahwasanya
pertanyaan ataupun tersebut dikategorikan valid.
3.6.2.2Uji Realibilitas
Berdasarkan perspektif Sugiyono (2017), uji reliabilitas ialah
seberapa jauh resultan dari pengukuran yang memakai objek yang sama,
akan mendapatkan resultan data yang sama. Untuk mengukur reliabilitas
suatu pertanyaan atau variabel, peneliti dapat memakai alat bantu seperti
program SPSS for Windows. Dalam SPSS, terdapat fasilitas yang
disediakan guna melakukan pengukuran reliabilitas menggunakan
pengujian statistik Cronbach Alpha (α). Sebuah pertanyaan atau variabel
di anggap reliabel jikalau skor α > 0,60. Dengan demikian, konsistensi
jawaban seseorang terhadap pertanyaan atau variabel tersebut dapat diukur
menggunakan nilai Cronbach Alpha (α) yang diperoleh melalui analisis
statistik dengan SPSS.
3.7Uji Asumsi Klasik
3.7.1Uji Normalitas
Sugiyono (2019) menjelaskan bahwa uji normalitas digunakan
untuk menguji apakah variabel terikat dan variabel bebas dalam model
regresi memiliki distribusi yang normal atau tidak. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2018)
3.7.2Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2016), uji multikolinearitas dilakukan untuk
mengevaluasi apakah terdapat korelasi antara variabel bebas (independen)
dalam model regresi. Tujuan dari melakukan uji multikolinearitas adalah
untuk menentukan apakah terdapat hubungan linear yang sangat kuat
antara variabel bebas. Jadi, pada analisis regresi seharusnya tidak terjadi
masalah multikolinieritas (Nurgiyantoro dkk, 2015). Untuk mengetahui

50
ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai
tolerance dan VIF melalui SPSS. Memberikan pernyataan landasan
pengambilan terkait keputusan pengujian multikolinearitas ialah yakni:
1.Jikalau skor VIF > 10 ataupun skor tolerance < 0,10 dengan demikian
ada multikolinearitas
2.Jikalau skor VIF < 10 ataupun skor tolerance > 0,10 dengan demikian
tidak ada multikolinearitas.
3.7.3Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2018), uji heteroskedastisitas digunakan untuk
menguji apakah terdapat perbedaan variansi dalam residual antara satu
pengamatan dengan pengamatan lain dalam model regresi. Jika variansi
residual tetap atau sama antara pengamatan-pengamatan tersebut, maka
kondisinya disebut homoskedastisitas. Sebagian besar data crossection
cenderung mengalami heteroskedastisitas karena data tersebut mencakup
berbagai ukuran yang berbeda, baik itu ukuran yang kecil, sedang, maupun
besar. Untuk mendeteksi keberadaan heteroskedastisitas, dapat dilihat
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi
sedangkan sumbu X menunjukkan residual. Menurut Ghozali (2014), jika
terdapat pola teratur yang tertentu maka terjadi heterokesdatisitas. Dan
apabila tidak adanya pola yang jelas dan titik- titik tersebar pada atas dan
bawah sumbu Y, maka itu menunjukkan tidak adanya heterokesdatisitas.
3.8Uji Regresi Linier Berganda
Pengujian hipotesis dari penelitian ini menggunakan analisis linier
berganda. Analisis regresi linear berganda adalah metode statistik yang
dipakai guna mengetahui pengaruh dari beberapa variabel bebas atas satu
variabel terikat.

51
Persamaan umum regresi linier berganda ialah sebagaimana
dibawah ini :
Y= a + b1K + b2DL + b3M + e
Keterangan :
Y = Prestasi Atlet
a = Nilai konstanta (intersept)
b1 = Koefisien regresi variabel Kepemimpinan
b2 = Koefisien regresi variabel Disiplin latihan
b3 = Koefisien regresi variabel Motivasi
X1 = Kepemimpinan
X2 = Disiplin Latihan
X3 = Motivasi
e = Standard error
Untuk menilai keakuratan terhadap fungsi-fungsi tersebut fungsi
regresi sampel melakukan penafsiran skor aktual bisa dilakukan
pengukurannya melalui goodness of fit nya. Dengan demikain dalam
konteks statistik bisa dilakukan pengukuran lewat skor statistik t, skor
statistic F serta skor koefisien diterminasi (Ghozali, 2014)
3.9Penguji Hipotesis
3.9.1Uji t
Pengujian ini di lakukan guna mendapatkan informasi apakah
variabel bebas memiliki determinansi terhadap variabel terikat. Menurut
Ghozali (2017), uji statistik t dipakai guna melakukan pengukuran
seberapa jauh determinansi sebuah variabel independen atas variabel
dependen, yang mana memiliki asumsi bahwasanya variabel independen
lainnya senantiasa konstan. Penelitian ini di dasarkan pada tingkat
signifikansinya 0,05.

52
Penolakan serta penerimaan hipotesis di dasarkan ke beberapa
kriteria sebagai berikut :
1.Jikalau skor signifikansinya < 0,05 dengan demikian variabel
independen dalam konteks parsial memiliki determinansi atas variabel
dependen
2.Jikalau skor signifikansinya > 0,05 dengan demikian variabel
independen dalam konteks parsial tidak memiliki determinansi atas
variabel dependen.
3.9.2Uji F
Uji f adalah uji signifikansi serentak (simultan). Sugiyono (2014)
menyebutkan maksud dari Uji F ialah guna mendapatkan informasi
determinansi variabel independen dalam konteks simultan atas variabel
dependen. Cara melakukan pengujian F adalah dengan cara
mengomparasikan antara Ftabel dan juga Fhitung. Jikalau Fhitung lebih besar dari
Ftabel, dengan demikian hipotesis alternatif dapat di terima atau layak di
gunakan, dan begitupun sebaliknya. Pada penelitian ini, tingkatan
signifikansi yang dipakai ialah (α) 0.05 atau 5%. Tingkat signifikansi
tersebut dipakai guna melakukan pengujian apakah hipotesis yang
dilakukan pengajuannya pada penelitian ini ditolak ataupun diterima
melalui pengujian skor F. Jikalau skor f positif artinya hipotesis di terima,
dan jikalau skor f negatif bermakna hipotesis di tolak.
3.9.3Analisis Koefisien Determinasi (R)
Ghozali (2018) memberikan penjelasan bahwasanya koefisien
determinasi (R) dipakai guna mengevaluasi sejauh mana model bisa
memberikan penjelasan variasi yang terjadi pada variabel dependen.
Koefisien determinasi memiliki rentang antara nol hingga satu. Ketika
dkor R
2
kecil, itu menunjukkan bahwa berbagai variabel yang independen
memiliki keterbatasan pada konteks memberikan penjelasan variasi
variabel dependen. Sementara itu, skor yang mendekati satu menunjukkan

53
bahwa berbagai variabel independen melakukan pemberian sebagian besar
atau hampir keseluruhan informasi yang diperlukan guna memperkirakan
variasi variabel dependen.
Selain itu, Ghozali (2018) mencatat bahwa kelemahan utama
dalam pemakaian koefisien determinasi ialah adanya bias atas jumlah
variabel independen yang dilakukan pemasukannya pada model. Dalam
hal ini, tiap kali variabel independen ditambahkan ke dalam model,
koefisien determinasi akan mengalami peningkatan, bahkan jika variabel
tersebituut tidak signifikan dalam konteks statistik atas variabel dependen.
Atas dasar hal tersebut, penting untuk mempertimbangkan dengan hati-
hati jumlah dan signifikansi statistik variabel independen yang dilakukan
pemasukannya ke model agar hasil analisis lebih akurat dan bermakna.
Banyak peneliti merekomendasikan penggunaan nilai adjusted R
2
sebagai
pengukuran yang lebih baik dalam melakukan evaluasi terhadap model
regresi terbaik. Lain halnya dengan R
2
, adjusted R
2
bisa turun ataupun naik
disaat ditambahkannya sebuah variabel independen ke dalam model. Hal
ini mempertimbangkan total variabel independen serta ukuran sampel
yang dipakai dalam analisis. Atas dasar hal tersebut, adjusted R
2
memberikan penilaian yang lebih objektif tentang seberapa baik model
regresi dalam memberikan penjelasan variasi variabel dependen, sambil
memperhatikan kompleksitas model dan jumlah variabel yang
digunakan.Resultan koefisien determinasi ini bis disimak melalui program
SPSS ataupun manual memakai rumus :
Kd=r
3
x100%
Keterangan :
Kd = Koefisien determinasi
r = Koefisien Korelasi

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1Profil KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) merupakan sarana dan alat
mencapai tujuan organisasi. KONI memiliki tugas pokok merencanakan,
mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan dan peningkatan prestasi Atlet,
kinerja Wasit, Pelatih dan Manajer, guna mewujudkan prestasi keolahragaan
nasional menuju prestasi internasional, serta turut memperkokoh persatuan dan
kesatuan dan ketahanan nasional dalam rangka mengangkat harkat serta martabat
Indonesia. KONI dibentuk pada 15 Oktober 1938 yang pada awal dikukuhkan
bernama Ikatan Sport Indonesia (ISI) kemudian mengalami perubahan lagi
menjadi Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI). Pada awal dibentuknya
ISI sebagai organisasi olahraga yang mewadahi seluruh aspirasi perkumpulan
olahraga, dan merupakan bentuk perjuangan bangsa Indonesia melalui olahraga
pertandingan multi event. Pada 25 Desember 1965 dibentuk Sekretariat Bersama
Induk-induk Organisasi Cabang Olahraga. Muncul gagasan untuk mengganti
Dewan Olahraga Indonesia menjadi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)
sebagai organisasi yang mandiri dan bebas dari pengaruh politik. Surat Keputusan
Presiden Nomor 143A dan 156A tahun 1966 mengukuhkan dibentuknya KONI
sebagai pengganti Dewan Olahraga Indonesia (DORI). KONI baru dibentuk oleh
Induk Organisasi Olahraga pada 31 Desember 1966 yang dipimpin oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono IX dan KOI diketuai oleh Sri Paku Alam VIII. KONI
dikukuhkan dengan SK Presiden Nomor 57 Tahun 1967.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bangka Selatan
memiliki tugas pokok membantu pemerintah daerah dalam membuat kebijakan
dalam bidang pengelolaan, pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi pada
tingkat nasional maupun daerah. KONI Bangka Selatan bertanggungjawab
54

55
langsung kepada pemerintah daerah. Menurut Undang-Undang No.3 tahun 2005
tentang Sistem Keolahragaan Nasional, KONI merupakan organisasi yang bersifat
mandiri, artinya dalam menentukan kebijakan KONI tidak boleh terintervensi dari
pihak manapun. KONI Bangka Selatan terletak di Jl. Toboali, Kecamatan Toboali
Kabupaten Bangka Selatan 33783.
4.1.2Visi dan Misi KONI Bangka Selatan
a.Visi
1.Membangun karakter olahragawan guna menciptakan atlet
berprestasi di tingkat daerah
2.Meningkatkan prestasi olahraga melakukan pembinaan dan
peningkatan sumber daya olahraga yang efektif
3.Meningkatkan kualitas binaan atlet- atlet serta dalam rangka
meperkuat kesatuan dan persatuan melalui pembinaan olahraga
b.Misi
Membantu atlet yang berprestasi untuk mencapai prestasi yang lebih
optimal serta mencetak bibit atlet yang berpotensi
4.1.3Penjabaran Tugas Pokok KONI Bangka Selatan
a.Ketua Umum
Penanggungjawab tertinggi dalam memimpin organisasi KONI,
Merumuskan kebijakan umum di bidang pembinaan dan
pengembangan olahraga prestasi, Mengoordinasi penyelenggaraan
pembinaan dan pengembangan kegiatan olahraga prestasi yang
pelaksanaannya dilakukan oleh anggota.
b.Wakil ketua umum
Membantu Ketua Umum dalam menjalankan tugasnya, Mewakili
Ketua Umum apabila berhalangan, melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Ketua Umum, dalam melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada Ketua Umum.

56
c.Sektretais dan Wakil Sekretaris
Mewakili Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum apabila berhalangan,
mengoordinasi, mengarahkan dan bertanggung jawab terhadap
kegiatan kerja Kesekretariatan KONI, mengelola seluruh kebutuhan
fasilitas dan perlengkapan di lingkungan Kesekretariatan KONI,
Melaksanakan kegiatan ketatausahaan, pembinaan personel,
pembinaan material, perlengkapan dan kegiatan pembinaan
kerumahtanggaan KONI, mempersiapkan dan menyelenggarakan
rapat-rapat pengurus KONI, Mengoordinasi penyusunan laporan
Kesekretariatan KONI secara periodik, mengkoordinasi persiapan dan
penyelenggaraan setiap Musyawarah Olahraga, dan Rapat Kerja,
menjadi pendamping dan narasumber pada setiap Musyawarah
Olahraga dan Rapat Kerja.
d.Bendahara dan Wakil Bendahara
Melaksanakan kebijakan umum serta kebijakan Ketua Umum dalam
urusan keuangan, perbendaharaan keuangan dan anggaran berdasarkan
peraturan perundangan yang berlaku, mengoordinasi pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja yang telah disetujui, bertanggung
jawab terhadap pembukuan, verifikasi, dan pengeluaran sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
e.Bidang audit Internal
Membantu Ketua Umum KONI dalam pengawasan internal semua
kegiatan mengenai keuangan KONI baik penerimaan maupun
pengeluaran oleh KONI atau program-program yang pendanaannya
dibiayai KONI, dalam pelaksanaan tugas, Auditor Internal KONI harus
mengacu kepada Prinsip Akuntansi Indonesia dan peraturan
perundang-undangan, Secara periodik melakukan pemeriksaan laporan
Keuangan KONI dan melaporkan kepada Ketua Umum KONI, yang
terdiri atas laporan bulanan dan tahunan.
f.Bidang Pembinaan Prestasi

57
embantu Ketua Umum dalam bidang pembinaan prestasi olahraga,
Menyusun rancangan program pembinaan prestasi olahraga KONI
termasuk antara lain program menuju multi-event internasional,
program pemusatan latihan, program pembinaan usia dini dan program
pembinaan Pekan Olahraga yang dikoordinasikan KONI, membantu
dalam menyusun program pembinaan prestasi organisasi para anggota,
melaksanakan program pembinaan prestasi olahraga KONI.
g.Bidang penelitian dan pengembangan
Membantu Ketua Umum dalam bidang penelitian dan pengembangan,
Menyusun rancangan program bidang penelitian dan pengembangan
KONI termasuk antara lain mengenali dan penggalian serta penerapan
berbagai disiplin ilmu yang tepat dalam peningkatan prestasi olahraga,
membantu dalam menyusun program bidang penelitian dan
pengembangan para anggota, melaksanakan program bidang penelitian
dan pengembangan KONI.
h.Bidang perencanaan dan anggaran program
Menyusun rancangan program perencanaan kegiatan dan anggaran
KONI termasuk antara lain mengoordinasikan pembuatan berbagai
acuan (ToR) kegiatan, pembuatan rencana kerja organisasi KONI
jangka panjang dan jangka pendek, penyusunan anggaran tahunan,
pengajuan anggaran kepada instansi pemerintah dan pihak terkait,
membantu dalam penyusunan program perencanaan dan anggaran para
anggota, memberikan pengarahan di bidang perencanaan anggaran dan
kegiatan dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga yang diadakan dan
atau dikoordinasikan oleh KONI, melaksanakan program perencanaan
program dan anggaran KONI, , memonitor dan membantu pelaksanaan
perencanaan program dan anggaran para anggota.
i.Bidang media dan humas
Melaksanakan program bidang media dan humas KONI, memonitor
dan membantu pelaksanaan program bidang media dan humas para

58
anggota, memberikan pengarahan di bidang media dan kehumasan
serta dokumentasi kegiatan dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga
yang diadakan dan atau dikoordinasikan oleh KONI, menyusun
laporan bidang media dan humas secara periodik;
j.Bidang Promosi dan Pemasaran
Melaksanakan program bidang promosi dan pemasaran KONI,
membantu dan memonitor pelaksanaan program bidang promosi dan
pemasaran
k.Bidang Kerja Sama Hubungan Antar Lembaga
Membantu Ketua Umum dalam bidang kerjasama antar lembaga,
menyusun rancangan program kerjasama dengan berbagai pihak
contohya badan, instansi, perguruan tinggi/Universitas baik negeri
maupun swasta, perusahaan dan badan-badan keolahragaan
internasional, membantu dalam menyusun program kerjasama dalam
dan luar negeri para anggota, Melaksanakan program kerjasama dalam
dan luar negeri, Memonitor dan membantu pelaksanaan program
kerjasama dalam dan luar negeri para anggota
l.Bidang Kesejahteraan Pelaku Olahraga
Membantu Ketua Umum dalam bidang kesejahteraan pelaku olahraga,
menyusun rancangan program kesejahteraan pelaku olahraga KONI
termasuk antara lain merekomendasi dan mengkoordinasikan
pengumpulan data pelaku olahraga berprestasi, melakukan verifikasi
dan seleksi data pelaku olahraga untuk direkomendasikan dalam
pemberian penghargaan;
m.Bidang pembibitan dan pemandu bakat
Membantu ketua umum mencari bibit atlet, menyusun rancangan
program bidang pembibitan dan pemandu bakat, membantu atasan
KONI mengembangkan bakat atlet

59
n.Bidang pendidikan dan penataran
Membantu Ketua Umum dalam bidang pendidikan dan penataran
keolahragaan, menyusun rancangan program pendidikan dan penataran
KONI termasuk antara lain pendidikan dan penataran teknis untuk para
pelatih dan wasit, pendidikan dan penataran system manajemen
olahraga untuk para administrator olahraga dan mensosialisasikan
seminar-seminar terkait dengan pembinaan olahraga prestasi,
membantu dalam menyusun program pendidikan dan penataran
organisasi para anggota, melaksanakan program pendidikan dan
penataran KONI.
o.Bidang Pusat data dan Aset
Membantu Ketua Umum dalam bidang pengumpulan dan pengelolaan
data, menyusun rancangan program bidang pengumpulan dan
pengelolaan data KONI termasuk antara lain pengumpulan dan
pengolahan data untuk mendukung bidang-bidang dan kegiatan
pengadaan, tata kelola, pemeliharaan, pemanfaatan dan pengawasan
software dan hardware dalam rangka maksimalisasi kegiatan dalam
rangka meningkatkan kualitas kinerja KONI, membantu dalam
menyusun program bidang pengumpulan dan pengelolaan data para
anggota, melaksanakan program bidang pengumpulan dan pengelolaan
data KONI termasuk antara lain pengembangan dan pemutakhiran data
keolahragaan serta mensosialisasikannya.
p.Bidang IPTEK Olahraga
Membantu Ketua Umum dalam Bidang Sport Science dan Iptek,
menyusun rancangan program Sport Science dan Iptek KONI termasuk
antara lain penerbitan Jurnal Iptek Olahraga, mensosialisaikan
artikelartikel dari penerbitan Jurnal Iptek Olahraga Dunia, kerjasama
dengan bidang-bidang IPTEK Olahraga, pelaksanaan Seminar Iptek
Olahraga dan mendesiminasikan hasilnya, membantu dalam
penyusunan program Sport Science dan Iptek para anggota,

60
melaksanakan program Sport Science dan Iptek KONI, memonitor dan
membantu pelaksanaan program Sport Science dan Iptek para anggota,
membantu program Sport Science dan Iptek pada pemusatan latihan,
memberikan pengarahan pelaksanaan seminar ilmiah keolahragaan.
q.Bidang Organisasi
Membantu Ketua Umum dalam Bidang Organisasi, menyusun
rancangan program pembinaan organisasi KONI termasuk antara lain
pelaksanaan musyawarah olahraga, pelaksanaan Rapat Kerja,
verifikasi keanggotaan, mensosialisasikan dan membantu penerapan
berbagai peraturan organisasi dan pembinaan organisasi, membantu
dalam menyusun program pembinaan organisasi para anggota,
Melaksanakan program pembinaan organisasi KONI, memonitor dan
membantu pelaksanaan program pembinaan organisasi para anggota,
4.2.Hasil Penelitian
Dalam Penelitian ini jumlah atlet yang bertanding pada PORPROV VI
2023 Bangka Belitung yang dimiliki oleh KONI Bangka Selatan adalah 217 orang
atlet. Dimana prosedurnya dengan cara menyebarkan kuesioner dan meminta atlet
KONI Bangka Selatan untuk mengisi Kuesioner dalam bentuk pertanyaan yang
berkaitan dengan variabel kepemimpinan, disiplin latihan, motivasi, dan prestasi
atlet.
4.2.1.Hasil Deskriptif Karakteristik Responden
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple
random sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 141 orang yang
sudah dihitung menggunakan rumus slovin. Karakteristik responden terdiri dari
jenis kelamin dan cabang olahraga.
Berikut adalah karakteristik yang terdiri dari jenis kelamin dan cabang
olahraga yang diuraikan sebagai berikut :

61
a.Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel IV.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 93 66%
2 Perempuan 48 34%
Total 141 100%
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.1 menunjukkan hasil karakteristik responden yang
berjenis kelamin laki- laki berjumlah 93 orang dengan tingkat persentase sebesar
66% dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 48 orang dengan
tingkat persentase sebesar 34%.
Berdasarkan tabel dan gambar di atas menunjukkan sebagian besar
sebagian besar atlet pada atlet KONI Bangka Selatan yang bertanding pada
PORPROV Bangka Belitung 2023 di dominasi oleh laki- laki dengan total 93
orang atlet dan tingkat persentase 66%.
b.Karakteristik Responden Berdasarkan Cabang Olahraga
Tabel IV.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Cabang Olahraga
No Cabang Olahraga Jumlah Persentase
1 Atletik 12 8,5%
2 Volly Indoor 16 11,3%
3 Volly Outdoor 11 7,8%
4 Sepak Takraw 13 9,2%
5 Sepak Bola 22 15,6%
6 Tenis Meja 1 0,7%
7 Tenis 2 1,4%
8 Bulu Tangkis 7 5%
9 Pencak Silat 5 3,5%
10 Karate 10 7,1%
11 Catur 12 8,5%
12 Tinju 3 2,1%

62
No Cabang Olahraga Jumlah Persentase
13 Billiard 3 2,1%
14 Gulat 10 7,1%
15 Taekwondo 3 2,1%
16 Panahan 11 7,8%
Total 141 100%
Berdasarkan Tabel IV.2 dan Gambar IV.3 menunjukkan hasil karakteristik
responden berdasarkan cabang olahraga atletik dan catur yang berjumlah 12 orang
dengan tingkat persentase 8,5%, cabang olahraga volly indoor dengan total 16
orang dengan tingkat persentase 11,3%, volly outdoor dan panahan dengan total 11
orang dengan tingkat persentase 7,8%, sepak takraw dengan total 13 orang dengan
tingkat persentase 9,2%, sepakbola dengan total 22 orang dengan tingkat persentase
15,6%, Tenis Meja dengan hanya 1 orang dan tingkat persentase 0,7%, Tenis
dengan total 2 orang dan tingkat persentase 1,4%, Bulu Tangkis dengan total 7
orang dengan tingkat persentase 5%, cabang olahraga Billiard, Taekwondo, dan
Tinju masing- masing dengan total 3 orang dan tingkat persentase 2,1 %, Gulat
dengan total 10 orang tingkat persentase 7,1%
Berdasarkan tabel dan gambar menunjukkan hasil karakteristik responden
berdasarkan cabang olahraga yang paling banyak adalah sepakbola dengan total 22
orang dan persentase sebesar 15,6% dan cabang olahraga paling sedikit yaitu tenis
meja dengan hanya 1 orang dan tingkat persentase sebesar 0,7%.
4.2.2.Hasil Deskriptif Variabel
1.Variabel Kepemimpinan
Variabel kepemimpinan memiliki 5 dimensi yang memiliki 10 indikator
dengan tanggapan responden pada setiap indikator variabel kepemimpinan yang
dapat diketahui dari tabel sebagai berikut :

63
Tabel IV.3 Indikator Pengambilan Keputusan
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Atasan KONI
mampu
mengambil
keputusan
dengan cepat
STS 1 38 38 27
TS 2 35 70 24,8
RR 3 38 114 27 2,50
S 4 20 80 14,2
SS 5 10 50 7,1
Total 141 352 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.3 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori sangat tidak setuju (STS) dan ragu- ragu (RR) sebanyak 38
orang dengan persentase 27% dan dengan rata- rata sebesar 2,50 yang masuk ke
kategori rendah. Hal ini berarti jawaban responden di dominasi kategori sangat
tidak setuju terhadap pernyataan atasan KONI mampu mengambil keputusan
dengan cepat.
Tabel IV.4 Indikator Keputusan Alternatif
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Atasan KONI
mampu
menghasilkan
alternatif
keputusan untuk
mengatasi
masalah
STS 1 36 36 25,5
TS 2 34 68 24,1
RR 3 34 102 24,1 2,60
S 4 24 96 17
SS 5 13 65 9,2
Total 141 367 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.4 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori sangat tidak setuju (STS) sebanyak 36 orang dengan persentase
25,5% dan dengan rata- rata sebesar 2,60 yang masuk ke kategori rendah. Hal ini
berarti jawaban responden di dominasi kategori tidak setuju terhadap pernyataan
atasan KONI mampu menghasilkan alternatif keputusan untuk mengatasi masalah

64
Tabel IV.5 Indikator Mendorong Atlet
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Atasan KONI
mampu
memberikan
hadiah kepada
atlet saat
mendapatkan
prestasi
STS 1 35 35 24,8
TS 2 34 68 24,1
RR 3 35 105 24,8 2,65
S 4 20 80 14,2
SS 5 17 85 12,1
Total 141 373 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.5 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori sangat tidak setuju (STS) dan ragu- ragu sebanyak 35 orang
dengan persentase 24,8% dan dengan rata- rata sebesar 2,65 yang masuk ke
kategori sedang. Hal ini berarti jawaban responden di dominasi kategori tidak
setuju terhadap pernyataan atasan KONI mampu memberikan hadiah kepada atlet
saat mendapatkan prestasi.
Tabel IV.6 Indikator Memberi Semangat
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Atasan KONI
sering
memberikan
pujian/
pengakuan
kepada usaha
atau prestasi
atlet
STS 1 21 21 14,9
TS 2 33 66 23,4
RR 3 34 102 24,1 2,99
S 4 33 132 23,4
SS 5 20 100 14,2
Total 141 421 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.6 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori ragu- ragu (RR) sebanyak 34 orang dengan persentase 24,1%
dan dengan rata- rata sebesar 2,99 yang masuk ke kategori sedang. Hal ini berarti

65
jawaban responden di dominasi kategori ragu- ragu terhadap pernyataan atasan
KONI sering memberikan pujian/ pengakuan kepada usaha atau prestasi atlet.
Tabel IV.7 Indikator Komunikasi Langsung
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Atasan KONI
sering
berkomunikasi
secara langsung
dengan bawahan
STS 1 20 20 14,2
TS 2 28 56 19,9
RR 3 43 129 30,5 3,00
S 4 32 128 22,7
SS 5 18 90 12,8
Total 141 423 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.7 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori ragu- ragu (RR) sebanyak 43 orang dengan persentase 30,5%
dan dengan rata- rata sebesar 3,00 yang masuk ke kategori sedang. Hal ini berarti
jawaban responden di dominasi kategori ragu- ragu terhadap pernyataan atasan
KONI sering berkomunikasi secara langsung dengan bawahan.
Tabel IV.8 Indikator Komunikasi Tidak Langsung
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Atasan KONI
sering
memberikan
pesan dan
arahan melalui
media
komunikasi
STS 1 17 17 12,1
TS 2 31 62 22
RR 3 51 153 36,2 2,94
S 4 28 112 19,9
SS 5 14 70 9,9
Total 141 414 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.8 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori ragu- ragu (RR) sebanyak 51 orang dengan persentase 36,2%
dan dengan rata- rata sebesar 2,94 yang masuk ke kategori sedang. Hal ini berarti
jawaban responden di dominasi kategori ragu- ragu terhadap pernyataan atasan
KONI sering memberikan pesan dan arahan melalui media komunikasi
Tabel IV.9 Indikator Memberi Pengaruh

66
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Atasan KONI
mampu
mengarahkan
bawahan untuk
mencapai tujuan
yang di tetapkan
STS 1 24 24 17,0
TS 2 33 66 23,4
RR 3 37 111 26,2 2,85
S 4 34 136 24,1
SS 5 13 65 9,2
Total 141 402 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.9 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori ragu- ragu (RR) sebanyak 37 orang dengan persentase 26,2%
dan dengan rata- rata sebesar 2,85 yang masuk ke kategori sedang. Hal ini berarti
jawaban responden di dominasi kategori ragu- ragu terhadap pernyataan atasan
KONI mampu mengarahkan bawahan untuk mencapai tujuan yang di tetapkan.
Tabel IV.10 Indikator Dapat Mengatur
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Atasan KONI
mampu
mengatur
bawahan
dengan baik
STS 1 27 27 19,1
TS 2 32 64 22,7
RR 3 38 114 27 2,80
S 4 30 120 21,3
SS 5 14 70 9,9
Total 141 395 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.10 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori ragu- ragu (RR) sebanyak 38 orang dengan persentase 27% dan
dengan rata- rata sebesar 2,80 yang masuk ke kategori sedang. Hal ini berarti
jawaban responden di dominasi kategori ragu- ragu terhadap pernyataan atasan
KONI mampu mengatur bawahan dengan baik.
Tabel IV.11 Indikator Mengontrol Emosi
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuens
i
PersentaseRata-
Rata
Atasan KONI
tetap terlihat
STS 1 19 19 13,5
TS 2 36 72 25,5

67
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuens
i
PersentaseRata-
Rata
tenang disaat
ada
permasalahan
RR 3 42 126 29,8 2,90
S 4 28 112 19,9
SS 5 16 80 11,3
Total 141 409 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.11 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori ragu- ragu (RR) sebanyak 42 orang dengan persentase 29,8%
dan dengan rata- rata sebesar 2,90 yang masuk ke kategori sedang. Hal ini berarti
responden ragu- ragu terhadap pernyataan atasan KONI tetap terlihat tenang
disaat ada permasalahan.
Tabel IV.12 Indikator Pemisah Masalah
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuens
i
PersentaseRata-
Rata
Atasan KONI
tidak pernah
membawa
permasalahan
dari luar ke
dalam
lingkungan kerja
STS 1 24 24 17
TS 2 19 38 13,5
RR 3 50 150 35,5 3,01
S 4 28 112 19,9
SS 5 20 100 14,2
Total 141 424 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.12 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori ragu- ragu (RR) sebanyak 50 orang dengan persentase 35,5%
dan dengan rata- rata sebesar 3,01 yang masuk ke kategori sedang. Hal ini berarti
responden ragu- ragu terhadap pernyataan atasan KONI tidak pernah membawa
permasalahan dari luar ke dalam lingkungan kerja.
Tabel IV.13 Rekapitulasi Rata-Rata Penilaian Variabel Kepemimpinan
No Indikator pernyataan Rata - Rata Penilaian
1 XI.1 2,50 Rendah
2 XI.2 2,60 Rendah
3 XI.3 2,65 Sedang
4 XI.4 2,99 Sedang

68
No Indikator pernyataan Rata - Rata Penilaian
5 XI.5 3,00 Sedang
6 XI.6 2,94 Sedang
7 XI.7 2,85 Sedang
8 XI.8 2,80 Sedang
9 XI.9 2,90 Sedang
10 XI.10 3,01 Sedang
Rata- Rata Penlilaian 2,82 Sedang
Sumber : data diolah peneliti, 2024
Tabel IV.13 Menunjukkan rentang rata- rata jawaban responden atlet
KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung variabel
kepemimpinan masuk ke kategori Sedang sebesar 2,82 yang berarti masuk ke
dalam klasifikasi penilaian sedang yang interval nya 2,61-3,40. Hal ini
menunjukkan bahwa kepemimpinan KONI Bangka Selatan masih kurang.
2.Variabel Disiplin Latihan
Variabel Disiplin latihan memiliki 3 dimensi yang memiliki 6 indikator
dengan tanggapan responden pada setiap indikator variabel disiplin latihan yang
dapat diketahui dari tabel sebagai berikut :
Tabel IV.14 Indikator Tingkat Kehadiran Dalam Latihan
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuens
i
PersentaseRata-
Rata
Saya memiliki
tingkat
kehadiran yang
tinggi saat
latihan
STS 1 0 0 0
TS 2 1 2 0,7
RR 3 5 15 3,5 4,39
S 4 73 292 51,8
SS 5 62 310 44
Total 141 619 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.14 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Setuju (S) sebanyak 73 orang dengan persentase 51,8% dan
dengan rata- rata sebesar 4,39 yang masuk ke kategori sangat tinggi. Hal ini
berarti responden memiliki tingkat kehadiran yang tinggi saat latihan.
Tabel IV.15 Indikator Tidak Terlambat Saat Latihan
Item KategorSkorFrekuensiHasilPersentaseRata-

69
i Frekuens
i
Rata
Saya selalu
datang tepat
waktu dalam
latihan
STS 1 0 0 0
TS 2 1 2 0,7
RR 3 13 39 9,2 4,24
S 4 78 312 55,3
SS 5 49 245 34,8
Total 141 598 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.15 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Setuju (S) sebanyak 78 orang dengan persentase 55,3% dan
dengan rata- rata sebesar 4,24 yang masuk kategori sangat tinggi. Hal ini berarti
responden selalu datang tepat waktu pada saat latihan.
Tabel IV.16 Indikator Memanfaatkan Waktu Latihan Dengan Efektif Dan
Efisien
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya selalu
memanfaatkan
waktu latihan
dengan efektif
dan efisien
STS 1 0 0 0
TS 2 1 2 0,7
RR 3 13 39 9,2 4,35
S 4 63 252 44,7
SS 5 64 320 45,4
Total 141 613 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.16 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Sangat Setuju (SS) sebanyak 64 orang dengan persentase
45,4% dan dengan rata- rata sebesar 4,35 yang masuk kategori sangat tinggi. Hal
ini berarti responden memanfaatkan waktu latihan dengan efektif dan efisien.
Tabel IV.17 Indikator Menjalankan Program Latihan Yang Di Tetapkan
Oleh Pelatih
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya dengan
disiplin
mengikuti
program latihan
yang di
tetapkan
STS 1 0 0 0
TS 2 2 4 1,4
RR 3 11 33 7,8 4,37
S 4 61 244 43,3
SS 5 67 335 47,5
Total 141 616 100

70
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.17 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Sangat Setuju (SS) sebanyak 67 orang dengan persentase
47,5% dan dengan rata- rata sebesar 4,37 yang masuk ke kategori sangat tinggi.
Hal ini berarti responden dengan disiplin mengikuti program latihan yang di
tetapkan.
Tabel IV.18 Indikator Menjaga Peralatan Dan Fasilitas Latihan
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuens
i
PersentaseRata-
Rata
Saya selalu
menjaga
peralatan
latihan dengan
baik
STS 1 1 1 0,7
TS 2 1 2 0,7
RR 3 9 27 6,4 4,39
S 4 61 244 43,3
SS 5 69 345 48,9
Total 141 619 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.18 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Sangat Setuju (SS) sebanyak 69 orang dengan persentase
48,9% dan dengan rata- rata sebesar 4,39 yang masuk ke kategori sangat tinggi.
Hal ini berarti responden selalu menjaga peralatan latihan dengan baik.
Tabel IV.19 Indikator Menunjukkan Rasa Tanggung Jawab Dalam Menjaga
Kesehatan Dan Kebugaran Pribadi
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuens
i
PersentaseRata-
Rata
Saya menjaga
rutintitas tidur
yang cukup
untuk
mendukung
pemulihan dan
peforma yang
optimal
STS 1 0 0 0
TS 2 1 2 0,7
RR 3 24 72 17 4,16
S 4 67 268 47,5
SS 5 49 245 34,8
Total 141 587 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024

71
Berdasarkan Tabel IV.19 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Setuju (S) sebanyak 67 orang dengan persentase 47,5% dan
dengan rata- rata sebesar 4,16 yang masuk ke kategori tinggi. Hal ini berarti
responden menjaga rutintitas tidur yang cukup untuk mendukung pemulihan dan
peforma yang optimal.
Tabel IV.20 Rekapitulasi Rata-Rata Penilaian Variabel Disiplin Latihan
No Indikator pernyataan Rata - Rata Penilaian
1 X2.1 4,39 Sangat Tinggi
2 X2.2 4,24 Sangat Tinggi
3 X2.3 4,35 Sangat Tinggi
4 X2.4 4,37 Sangat Tinggi
5 X2.5 4,39 Sangat Tinggi
6 X2.6 4,16 Tinggi
Rata- Rata Penlilaian 4,31 Sangat Tinggi
Sumber : data diolah peneliti, 2024
Tabel IV.20 Menunjukkan rentang rata- rata jawaban responden atlet
KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung variabel
disiplin latihan sebesar 4,31 yang berarti masuk ke dalam klasifikasi penilaian
sangat tinggi yang skala intervalnya 4,21- 5,00. Hal ini menunjukkan bahwa
disiplin latihan KONI Bangka Selatan sudah baik.
3.Variabel Motivasi
Variabel motivasi memiliki 4 dimensi yang memiliki 8 indikator dengan
tanggapan responden pada setiap indikator variabel motivasi yang dapat diketahui
dari tabel sebagai berikut :
Tabel IV.21 Indikator Mengambil Inisiatif Dan Bertanggung Jawab Atas
Tugas- Tugas yang diberikan
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuens
i
PersentaseRata-
Rata
Saya merasa
tanggung jawab
STS 1 1 1 0,7
TS 2 0 0 0

72
untuk
melakukan
kesempatan
yang diberikan
kepada saya
dengan baik
RR 3 6 18 4,3 4,43
S 4 64 256 45,4
SS 5 70 350 49,6
Total 141 625 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.21 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Sangat Setuju (SS) sebanyak 70 orang dengan persentase
49,6% dan dengan rata- rata sebesar 4,43 yang masuk ke kategori sangat tinggi.
Hal ini berarti responden merasa mempunyai tanggung jawab yang telah
diberikan.
Tabel IV.22 Indikator Memiliki Keinginan Untuk Mencapai Hasil Yang Baik
Dan Memenuhi Ekspektasi Yang Di Tetapkan
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuens
i
PersentaseRata-
Rata
Saya memiliki
keinginan yang
baik dalam
kompetisi
STS 1 0 0 0
TS 2 0 0 0
RR 3 6 18 4,3 4,55
S 4 52 208 36,9
SS 5 83 415 58,9
Total 141 641 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.22 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Sangat Setuju (SS) sebanyak 83 orang dengan persentase
58,9% dan dengan rata- rata sebesar 4,55 yang masuk ke kategori sangat tinggi.
Hal ini berarti responden memiliki keinginan yang baik dalam kompetisi.
Tabel IV.23 Indikator Terbuka Terhadap Umpan Balik Dari Orang Lain,
Termasuk Pelatih Atau Rekan Satu Tim
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuens
i
PersentaseRata-
Rata
Saya menerima
umpan balik
membangun
untuk
STS 1 1 1 0,7
TS 2 1 2 0,7
RR 3 11 33 7,8 4,33
S 4 65 260 46,1

73
meningkatkan
prestasi saya
SS 5 63 315 44,7
Total 141 611 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.23 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Setuju (S) sebanyak 65 orang dengan persentase 46,1% dan
dengan rata- rata sebesar 4,33 yang masuk ke kategori sangat tinggi. Hal ini
berarti responden menerima umpan balik membangun untuk meningkatkan
prestasi.
Tabel IV.24 Indikator Menggunakan Umpan Balik Tersebut Untuk Belajar
Dan Meningkatkan Peforma Mereka Secara Keseluruhan
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuens
i
PersentaseRata-
Rata
Saya menerima
umpan balik
untuk menjadi
masukan bagi
diri saya
kedepannya
STS 1 1 1 0,7
TS 2 0 0 0
RR 3 8 24 5,7 4,34
S 4 73 292 51,8
SS 5 59 295 41,8
Total 141 612 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.24 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Setuju (S) sebanyak 73 orang dengan persentase 51,8% dan
dengan rata- rata sebesar 4,34 yang masuk ke kategori sangat tinggi. Hal ini
berarti responden menerima umpan balik untuk menjadi masukan kedepannya.
Tabel IV.25 Indikator Bersedia Mengambil Tantangan Baru Dan Keluar
Dari Zona Nyaman
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya tidak
takut gagal
keluar dari
zona nyaman
STS 1 0 0 0
TS 2 0 0 0
RR 3 4 12 2.8 4,45
S 4 69 276 48.9
SS 5 68 340 48.2
Total 141 628 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024

74
Berdasarkan Tabel IV.25 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Setuju (S) sebanyak 69 orang dengan persentase 48,9% dan
dengan rata- rata sebesar 4,45 yang masuk ke kategori sangat tinggi. Hal ini
berarti responden tidak takut gagal keluar dari zona nyaman.
Tabel IV.26 Indikator Tidak Takut Menghadapi Kegagalan Dan Melihatnya
Sebagai Kesempatan Untuk Belajar Dan Tumbuh
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya tidak takut
menghadapi
kegagalan dalam
berkompetisi
dan akan
menjadikan
pelajaran
kedepannya
STS 1 1 1 0,7
TS 2 0 0 0
RR 3 3 9 2,1 4,53
S 4 56 224 39,7
SS 5 81 405 57,4
Total 141 639 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.26 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Sangat Setuju (SS) sebanyak 81 orang dengan persentase
57,4% dan dengan rata- rata sebesar 4,53 yang masuk ke kategori sangat tinggi.
Hal ini berarti responden tidak takut menghadapi kegagalan dalam berkompetisi
dan akan menjadikan pelajaran kedepannya.
Tabel IV.27 Indikator Mampu Mengelola Waktu Dengan Efektif Antara
Latihan, Pertandingan Dan Tanggung Jawab Lain
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya mampu
mengatur waktu
dengan baik
untuk
memastikan
adanya
keseimbangan
antara latihan
Pertandingan
dan tanggung
jawab lain
STS 1 0 0 0
TS 2 0 0 0
RR 3 14 42 9,9 4,38
S 4 59 236 41,8
SS 5 68 340 48,2
Total 141 618 100

75
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.27 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Sangat Setuju (SS) sebanyak 68 orang dengan persentase
48,2% dan dengan rata- rata sebesar 4,38 yang masuk ke kategori sangat tinggi.
Hal ini berarti responden mampu mengatur waktu dengan baik untuk memastikan
adanya keseimbangan antara latihan Pertandingan dan tanggung jawab lain
Tabel IV.28 Indikator Memiliki Jadwal Yang Terorganisir Dan Kemampuan
Untuk Mengatur Prioritas Secara Efisien
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya dapat
memilih
prioritas saya
dan membuat
keputusan yang
tepat terhadap
jadwal saya
STS 1 0 0 0
TS 2 2 4 1,4
RR 3 6 18 4,3 4,40
S 4 66 264 46,8
SS 5 67 335 47,5
Total 141 621 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.28 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Sangat Setuju (S) sebanyak 67 orang dengan persentase 47,5%
dan dengan rata- rata sebesar 4,40 yang masuk ke kategori sangat tinggi. Hal ini
berarti responden mampu memilih prioritas dan membuat keputusan yang tepat
terhadap jadwalnya.
Tabel IV.29 Rekapitulasi Rata-Rata Penilaian Variabel Motivasi
No Indikator pernyataan Rata - Rata Penilaian
1 X3.1 4,43 Sangat Tinggi
2 X3.2 4,55 Sangat Tinggi
3 X3.3 4,33 Sangat Tinggi
4 X3.4 4,34 Sangat Tinggi
5 X3.5 4,45 Sangat Tinggi
6 X3.6 4,53 Sangat Tinggi
7 X3.7 4,38 Sangat Tinggi
8 X3.8 4,40 Sangat Tinggi
Rata- Rata Penlilaian 4,43 Sangat Tinggi
Sumber : data diolah peneliti, 2024

76
Tabel IV.29 Menunjukkan rentang rata- rata jawaban responden atlet
KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung variabel
Motivasi sebesar 4,43 yang berarti masuk ke dalam klasifikasi penilaian sangat
tinggi yang skala intervalnya 4,21- 5,00. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi
atlet KONI Bangka Selatan sudah baik.
4.Variabel Prestasi Atlet
Variabel prestasi atlet memiliki 6 dimensi yang memiliki 12 indikator
dengan tanggapan responden pada setiap indikator variabel prestasi atlet yang
dapat diketahui dari tabel sebagai berikut :
Tabel IV.30 Indikator Rekor Pribadi Yang Di Tingkatkan Secara Konsisten
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuens
i
PersentaseRata-
Rata
Saya secara
konsisten
berhasil
meningkatkan
rekor pribadi
saya dalam
kompetisi
STS 1 7 7 5
TS 2 17 34 12,1
RR 3 28 84 19,9 3,67
S 4 52 208 36,9
SS 5 37 185 26,2
Total 141 518 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.30 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Setuju (S) sebanyak 52 orang dengan persentase 36,9% dan
dengan rata- rata sebesar 3,67 yang masuk ke kategori tinggi. Hal ini berarti
responden secara konsisten berhasil meningkatkan rekor pribadi dalam kompetisi.
Tabel IV.31 Indikator Pencapaian Target Individu Atau Tim Yang Di
Tetapkan
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya mampu
mencapai target
yang saya
STS 1 8 9 5,7
TS 2 24 48 17
RR 3 35 105 24,8 3,43

77
tetapkan S 4 48 192 34
SS 5 26 130 18,4
Total 141 484 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.31 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Setuju (S) sebanyak 48 orang dengan persentase 34% dan
dengan rata- rata sebesar 3,43 yang masuk ke kategori tinggi. Hal ini berarti
responden mampu mencapai target yang ditetapkan
Tabel IV.32 Indikator Pemahaman Yang Mendalam Tentang Teknik,
Strategi Dan Taktik Olahraga Yang Relevan
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya memiliki
pemahaman
yang mendalam
tentang teknik
olahraga yang
saya tekuni
STS 1 0 0 0
TS 2 0 0 0
RR 3 14 42 9,9 4,30
S 4 70 280 49,6
SS 5 57 285 40,4
Total 141 607 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.32 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Setuju (S) sebanyak 70 orang dengan persentase 49,6% dan
dengan rata- rata sebesar 4,30 yang masuk ke kategori sangat tinggi. Hal ini
berarti responden memiliki pemahaman yang mendalam tentang teknik olahraga
yang ditekuni.
Tabel IV.33 Indikator Pengetahuan Tentang Aturan Dan Regulasi Yang
Berlaku Dalam Olahraga Tersebut
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya memiliki
pemahaman
yang mendalam
tentang aturan
dan regulasi
yang berlaku
dalam olahraga
yang saya
STS 1 0 0 0
TS 2 1 2 0,7
RR 3 12 36 8,5 4,32
S 4 69 276 48,9
SS 5 59 295 41,8

78
tekuni
Total 141 609 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.33 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Setuju (S) sebanyak 69 orang dengan persentase 48,9% dan
dengan rata- rata sebesar 4,32 yang masuk ke kategori sangat tinggi. Hal ini
berarti responden memiliki pemahaman yang mendalam tentang aturan dan
regulasi yang berlaku dalam olahraga yang di tekuni.
Tabel IV.34 Indikator Kemampuan Mengambil Tindakan Proaktif Dalam
Mencari Peluang Dan Mengatasi Tantangan
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya memiliki
inisiatif untuk
mengambil
langkah yang
diperlukan
untuk mencapai
prestasi
STS 1 1 1 0,7
TS 2 0 0 0
RR 3 5 15 3,5 4,39
S 4 72 288 51,1
SS 5 63 315 44,7
Total 141 619 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.34 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Setuju (S) sebanyak 72 orang dengan persentase 51,1% dan
dengan rata- rata sebesar 4,39 yang masuk ke kategori sangat tinggi. Hal ini
berarti responden memiliki inisiatif untuk mengambil langkah yang diperlukan
untuk mencapai prestasi
Tabel IV.35 Indikator Mengusulkan Ide atau Strategi Baru Yang Dapat
Meningkatkan Kinerja Individu Atau Tim
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuens
i
PersentaseRata-
Rata
Saya
mengusulkan ide
atau strategi
baru yang dapat
meningkatkan
kinerja individu
STS 1 0 0 0
TS 2 7 14 5
RR 3 23 69 16,3 4,12
S 4 57 228 40,4
SS 5 54 270 38,3

79
atau tim
Total 141 581 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.35 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Setuju (S) sebanyak 57 orang dengan persentase 40,4% dan
dengan rata- rata sebesar 4,12 yang masuk ke kategori tinggi. Hal ini berarti
responden mengusulkan ide atau strategi baru yang dapat meningkatkan kinerja
individu atau tim.
Tabel IV.36 Indikator Kemampuan Untuk Tetap Tenang Dan Fokus Dalam
Situasi Tekanan Dan Stres
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya dapat tetap
tenang dan
fokus dalam
situasi yang
tertekan atau
stres selama
pertandingan
STS 1 0 0 0
TS 2 3 6 2,1
RR 3 9 27 6,4 4,31
S 4 70 280 49,6
SS 5 59 295 41,8
Total 141 608 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.36 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Setuju (S) sebanyak 70 orang dengan persentase 49,6% dan
dengan rata- rata sebesar 4,31 yang masuk ke kategori sangat tinggi. Hal ini
berarti responden dapat tetap tenang dan fokus dalam situasi yang tertekan atau
stres selama pertandingan.
Tabel IV.37 Indikator Mengatasi Kegagalan Atau Kesalahan Dengan Cepat
Dan Bangkit Kembali Dengan Motivasi Yang Tinggi
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya mampu
menghadapi
kegagalan
dengan sikap
positif dan tetap
memiliki
motivasi yang
STS 1 0 0 0
TS 2 0 0 0
RR 3 9 27 6,4 4,42
S 4 64 256 45,4
SS 5 68 340 48,2

80
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
tinggi
Total 141 623 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.37 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Sangat Setuju (SS) sebanyak 68 orang dengan persentase
48,2% dan dengan rata- rata sebesar 4,42 yang masuk ke kategori sangat tinggi.
Hal ini berarti responden saat menerima kegagalan tetap mempunyai sikap positif
dan memiliki motivasi yang tinggi.
Tabel IV.38 Indikator Memiliki Sikap Yang Positif, Termasuk Semangat
Juang, Kepercayaan Diri Dan Keberanian Untuk Menghadapi Tantangan
Item KategoriSkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya percaya
pada
kemampuan dan
potensi diri saya
untuk mencapai
kesuksesan
dalam olahraga
STS 1 0 0 0
TS 2 0 0 0
RR 3 5 15 3,5 4,48
S 4 63 252 44,7
SS 5 73 365 51,8
Total 141 632 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.38 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Sangat Setuju (SS) sebanyak 73 orang dengan persentase
51,8% dan dengan rata- rata sebesar 4,48 yang masuk ke kategori sangat tinggi.
Hal ini berarti responden percaya pada kemampuan dan potensi diri mereka untuk
mencapai kesuksesan dalam olahraga.
Tabel IV.39 Indikator Kemampuan Untuk Belajar Dan Menerima Umpan
Balik Untuk Terus Berkembang
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya memiliki
keinginan yang
kuat untuk terus
belajar dan
STS 1 0 0 0
TS 2 1 2 0,7
RR 3 5 15 3,5 4,52
S 4 55 220 39

81
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
mengembangkan
potensi saya
SS 5 80 400 56,7
Total 141 637 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.39 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Sangat Setuju (SS) sebanyak 80 orang dengan persentase
56,7% dan dengan rata- rata sebesar 4,52 yang masuk ke kategori sangat tinggi.
Hal ini berarti responden memiliki keinginan yang kuat untuk terus belajar dan
mengembangkan potensi mereka.
Tabel IV.40 Indikator Kehadiran Yang Konsisten
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya menyesal
ketika harus
melewati
jadwal latihan
STS 1 3 3 2,1
TS 2 1 2 0,7
RR 3 9 27 6,4 4,28
S 4 68 272 48,2
SS 5 60 300 42,6
Total 141 604 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.40 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Setuju (S) sebanyak 68 orang dengan persentase 48,2% dan
dengan rata- rata sebesar 4,28 yang masuk ke kategori sangat tinggi. Hal ini
berarti responden menyesal ketika harus melewati jadwal latihan.
Tabel IV.41 Indikator Menghormati Batas Waktu
Item Kategor
i
SkorFrekuensiHasil
Frekuensi
PersentaseRata-
Rata
Saya memahami
bahwa ketepatan
waktu
mencerminkan
kedisiplinan dan
komitmen
STS 1 0 0 0
TS 2 0 0 0
RR 3 6 18 4,3 4,57
S 4 48 192 34
SS 5 87 435 61,7

82
sebagai atlet
Total 141 645 100
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.41 menunjukkan bahwa jawaban responden di
dominasi kategori Sangat Setuju (SS) sebanyak 87 orang dengan persentase
61,7% dan dengan rata- rata sebesar 4,57 yang masuk ke kategori sangat tinggi.
Hal ini berarti responden memahami bahwa ketepatan waktu mencerminkan
kedisiplinan dan komitmen sebagai atlet.
Tabel IV.42 Rekapitulasi Rata-Rata Penilaian Variabel Prestasi Atlet
No Indikator pernyataan Rata - Rata Penilaian
1 Y1.1 3,67 Tinggi
2 Y1.2 3,43 Tinggi
3 Y1.3 4,30 Sangat Tinggi
4 Y1.4 4,32 Sangat Tinggi
5 Y1.5 4,39 Sangat Tinggi
6 Y1.6 4,12 Tinggi
7 Y1.7 4,31 Sangat Tinggi
8 Y1.8 4,42 Sangat Tinggi
9 Y1.9 4,48 Sangat Tinggi
10 Y1.10 4,52 Sangat Tinggi
11 Y1.11 4,28 Sangat Tinggi
12 Y1.12 4,57 Sangat Tinggi
Rata- Rata Penlilaian 4,23 Sangat Tinggi
Sumber : data diolah peneliti, 2024
Tabel IV.42 Menunjukkan rentang rata- rata jawaban responden atlet
KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung variabel
Prestasi Atlet sebesar 4,23 yang berarti masuk ke dalam klasifikasi penilaian
tinggi yang skala intervalnya 4,21-5,00 . Hal ini menunjukkan bahwa prestasi atlet
KONI Bangka Selatan sudah baik.
4.2.3.Rekapitulasi Deskriptif Variabel
Pengolahan data rekapitulasi nilai rata- rata analisis statistik deskriptif dari
setiap item variabel kepemimpinan, disiplin latihan, motivasi dan prestasi atlet
adalah sebagai berikut

83
Tabel IV.43 Rekapitulasi Rata-Rata Penilaian Variabel Prestasi Atlet
Variabel Rata - RataKategori Penilaian
Kepemimpinan 2,82 Sedang
Disiplin Latihan 4,31 Sangat Tinggi
Motivasi 4,43 Sangat Tinggi
Prestasi Atlet 4,23 Sangat Tinggi
Sumber : data diolah peneliti, 2024
Tabel IV.43 menunjukkan hasil masing- masing variabel kepemimpinan
dengan nilai rata- rata 2,82, variabel disiplin latihan dengan nilai rata- rata 4,31,
variabel motivasi dengan nilai rata- rata 4,43 dan variabel prestasi atlet dengan
nilai rata rata 4,23.
Berdasarkan data menunjukkan bahwa analisis statistik deskriptif variabel
kepemimpinan di kategori sedang, variabel disiplin latihan, motivasi dan prestasi
masuk dalam kategori sangat tinggi.
4.3.Hasil Analisis Data
4.3.1.Uji Validitas
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur valid atau tidak
suatu butir dari kuesioner yang digunakan sebagai instrumen penelitian. Untuk
mengetahui hasil uji validitas adalah dengan membandingkan nilai r hitung
dengan r tabel yang rumus nya df= n-2, n yaitu banyaknya sampel dan signifikansi
sebesar 5%(0,05). Jika nilai dari r hitung > r tabel dan bernilai positif maka
pertanyaan tersebut di nyatakan valid. Perhitungan r tabel penelitian ini sebesar
141-2= 139, maka di peroleh nilai r tabel sebesar 0,1654. Hasil uji validitas dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel IV.44 Hasil Uji Validitas
Variabel Item R Hitung R Tabel Keterangan
XI.1 0,822 0,1654 Valid
XI.2 0,813 0,1654 Valid
XI.3 0,781 0,1654 Valid
XI.4 0,790 0,1654 Valid

84
Kepemimpinan XI.5 0,791 0,1654 Valid
XI.6 0,825 0,1654 Valid
XI.7 0,846 0,1654 Valid
XI.8 0,807 0,1654 Valid
XI.9 0,781 0,1654 Valid
XI.10 0,696 0,1654 Valid
X2.1 0,689 0,1654 Valid
X2.2 0,668 0,1654 Valid
Disiplin LatihanX2.3 0,778 0,1654 Valid
X2.4 0,766 0,1654 Valid
X2.5 0,713 0,1654 Valid
X2.6 0,722 0,1654 Valid
X3.1 0,738 0,1654 Valid
X3.2 0,621 0,1654 Valid
X3.3 0,569 0,1654 Valid
Motivasi X3.4 0,706 0,1654 Valid
X3.5 0,686 0,1654 Valid
X3.6 0,663 0,1654 Valid
X3.7 0,656 0,1654 Valid
X3.8 0,617 0,1654 Valid
Y1.1 0,587 0,1654 Valid
Y1.2 0,579 0,1654 Valid
Y1.3 0,650 0,1654 Valid
Y1.4 0,657 0,1654 Valid
Y1.5 0,540 0,1654 Valid
Prestasi AtletY1.6 0,606 0,1654 Valid
Y1.7 0,656 0,1654 Valid
Y1.8 0,636 0,1654 Valid
Y1.9 0,604 0,1654 Valid

85
Y1.10 0,529 0,1654 Valid
Y1.11 0,393 0,1654 Valid
Y1.12 0,493 0,1654 Valid
Sumber: data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.44 menunjukkan validitas pengujian instrument penelitian
dengan masing- masing pernyataan mendapatkan nilai r hitung > r tabel, sehingga
keseluruhan item pernyataan dinyatakan sudah valid.
4.3.2.Uji Reliabilitas
4.3.3.Uji Asumsi Klasik
Variabel dinyatakan reliabel jika memiliki nila Cronbach Alpha > 0,60.
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV.45 Hasil Uji Realibilitas
Variabel Item Cronbach
Alpha
Keterangan
Kepemimpinan X1 0,935 Reliable
Disiplin Latihan X2 0,817 Reliable
Motivasi X3 0,809 Reliable
Prestasi Atlet Y1 0,799 Reliable
Sumber : data diolah peneliti, 2024
Tabel IV.45 menunjukkan hasil dari uji reliabilitas bahwa semua variabel
mempunyai nilai Cronbach Alpha > 0,60, sehingga dapat dinyatakan bahwa
instrumen kuesioner dari setiap variabel penelitian ini sudah reliabel.
4.3.3.1Uji Normalitas
Tabel IV.46 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 141

86
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.87309448
Most Extreme DifferencesAbsolute .033
Positive .033
Negative -.031
Test Statistic .033
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
c,d
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.46 menunjukkan hasil dari pengujian normalitas
yang di dapatkan dari responden dengan nilai signifikansi yang terdapat pada
Kolmogorov-Smirnov dengan nilai 0,200 > 0,05 sehingga dapat dinyatakan
bahwa pada model regresi data terdistribusi normal.
4.3.3.2Uji Multikolinieritas
Uji ini dilakukan untuk melihat pada model persamaan regresi di temukan
korelasi antara variabel bebas. Model regresi dapat dikatakan baik jika korelasi
antara variabel bebas tidak terjadi
Tabel IV.47 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Kepemimpinan 0,971 1,030 Tidak multikolinieritas
Disiplin Latihan 0,489 2,046 Tidak multikolinieritas
Motivasi 0,481 2,077 Tidak multikolinieritas
Sumber : data diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.47 menunjukkan hasil multikolinieritas melalui perhitungan
nilai tolerance dapat dilihat bahwa seluruh variabel bebas mempunyai nilai
tolerance > 0,01 dan VIF < 10, jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi
tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas.
4.3.3.3Uji Heterokedastisitas
Gambar IV.4 Hasil Uji Heterokedastisitas

87
Sumber : data diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Gambar IV.4 dapat dilihat bahwa titik- titik menyebar secara
baik dan acak diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak
terjadi gejala heterokedastisitas sehingga model regresi layak digunakan. Apabila
tidak terjadi heterokedastisitas maka model regresi dapat dikatakan baik (Ghozali,
2018).
4.3.4.Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda digunakan untuk melihat arah dan sebarapa besar
dampak variabel independen terhadap variabel dependen
Tabel IV.48 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 15,357 3,608
1 TOTAL_X1 ,093 ,034 ,179
2 TOTAL_X2 ,559 ,162 ,318
3 TOTAL_X3 ,518 ,143 ,335
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024

88
Tabel IV.48 menunjukan hasil analisi regresi linier berganda di peroleh
persamaan regresi sebagai berikut
PA = 15,357 + 0,093 K + 0,559 DL + 0,518 M + e
Ket :
PA = Prestasi Atlet
K = Kepemimpinan
DL = Disiplin Latihan
M = Motivasi
e = Error
Persamaan regresi dapat di jelaskan sebagai berikut :
a.Konstanta 15,357
Artinya apabila kepemimpinan (K), Disiplin latihan (DL) dan motivasi (M)
sebesar 0, maka Prestasi atlet (PA) akan bernilai sebesar 15,357. Sehingga
dapat dinyatakan bahwa prestasi atlet (PA) akan bernilai sebesar 15,357
apabila tidak ada kepemimpinan (K), Disiplin latihan (DL) dan motivasi (M).
b.Nilai koefisien regresi Kepemimpinan (b1) = 0,093
Variabel kepemimpinan berpengaruh terhadap prestasi atlet sebesar 0,093 atau
berpengaruh positif terhadap prestasi atlet, artinya jika variabel kepemimpinan
meningkat maka prestasi atlet juga akan meningkat. Sebaliknya, jika variabel
kepemimpinan menurun maka prestasi atlet juga akan menurun.
c.Nilai koefisien regresi disiplin latihan (b2) = 0,559
Variabel disiplin latihan berpengaruh terhadap prestasi atlet sebesar 0,559 atau
berpengaruh positif terhadap prestasi atlet, artinya jika variabel disiplin latihan
meningkat maka prestasi atlet juga akan meningkat. Sebaliknya, jika variabel
disiplin latihan menurun maka prestasi atlet juga akan menurun.
d.Nilai koefisien regresi motivasi (b3) = 0,518
Variabel motivasi berpengaruh terhadap prestasi atlet sebesar 0,518 atau
berpengaruh positif terhadap prestasi atlet, artinya jika variabel motivasi

89
meningkat maka prestasi atlet juga akan meningkat. Sebaliknya, jika variabel
motivasi menurun maka prestasi atlet juga akan menurun.
4.3.5.Uji Hipotesis
4.3.5.1Uji Parsial (Uji t)
Uji digunakan untuk menguji variabel independen secara individual
dengan alpha 0,05 (5%), kriteria pengujian yaitu :
a.Perbandingan antara t hitung dengan t tabel
1.Jika t hitung > t tabel maka variabel bebas berpengaruh secara parsial
terhadap variabel terikat
2.Jika t hitung < t tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh secara
parsial terhadap variabel terikat
b.Berdasarkan probabilitas
1.Variabel independen secara parsial berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen jika tingkat sig t < α = 0,05
2.Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen jika tingkat sig t > α = 0,05
Tabel IV.49 Hasil Analisis Uji Parsial (Uji t)
Coefficients
Model t Tabel t hitung Sig.
Kepemimpinan 1,977 2,742 ,007
Disiplin Latihan 1,977 3,450 ,001
Motivasi 1,977 3,610 ,000
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Berdasarkan Tabel IV.49 dapat dilihat hasil coefficients melalui pengujian
hipotesis dan kemudian dibandingkan dengan t tabel, adapun cara mencari tabel
adalah dengan rumus df = n-k, dimana n adalah jumlah sampel sedangkan k adalah
banyak nya variabel penelitian. Sampel penelitian ini adalah atlet KONI Bangka
Selatan yang bertanding pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung yang
berjumlah 141 responden, dengan tingkat signifikansi 0,05 maka di dapat nilai t

90
tabel sebesar 1,977, jadi dari tiap-tiap variabel dapat diketahui manakah yang
berpengaruh terhadap prestasi atlet sebagai berikut :
H1 :Uji Hipotesis Kepemimpinan terhadap Prestasi Atlet
Berdasarkan tabel perhitungan diperoleh t hitung untuk kepemimpinan
(X1) sebesar 2,742 lebih besar dari t tabel 1,977 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,007 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, sehingga
dapat disimpulkan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Atlet
KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung.
H2 :Uji Hipotesis Disiplin Latihan terhadap Prestasi Atlet
Berdasarkan tabel perhitungan diperoleh t hitung untuk disiplin latihan
(X2) sebesar 3,450 lebih besar dari t tabel 1,977 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, sehingga
dapat disimpulkan H2 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa disiplin
latihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Atlet KONI
Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung.
H3 :Uji Hipotesis Motivasi terhadap Prestasi Atlet
Berdasarkan tabel perhitungan diperoleh t hitung untuk Motivasi (X3)
sebesar 3,610 lebih besar dari t tabel 1,977 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, sehingga dapat
disimpulkan H3 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Atlet KONI Bangka
Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung.
4.3.5.2Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk pengujian variabel independen secara simultan
terhadap variabel dependen dengan taraf signifikansi yang telah di tetapkan alpha
5% (0,05). Pengujian ini digunakan untuk menguji tingkat hubungan semua
koefisien regresi variabel dependen. Kriteria pengujian yaitu sebagai berikut :
a.Perbandingan antara F hitung dengan F tabel

91
1.Jika F hitung > F tabel maka variabel bebas berpengaruh secara
simultan terhadap variabel terikat
2.Jika F hitung < F tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh secara
simultan terhadap variabel terikat
b.Berdasarkan probabilitas
1.Jika probabilitas signifikan < 0,05 (alpha) maka variabel independen
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
2.Jika probabilitas signifikan > 0,05 (alpha) maka variabel independen
secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen
Tabel IV.50 Hasil Analisis Uji Simultan (Uji F)
ANOVA
Model Sum of
Squares
dfMean
Square
F Sig.
1Regression 1596,44
7
3532.14934,71
4
.000
Residual 2100,12
1
13715.329
Total 3696,56
7
140 ,000
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Hasil ANOVA melalui pengujian hipotesis kemudian dibandingkan
dengan F tabel. Untuk mencari F tabel yaitu dengan rumus df =k-1 dan df2 = n-k,
dimana n adalah jumlah sampel sedangkan k adalah banyak nya variabel penelitian.
Sampel penelitian ini adalah atlet KONI Bangka Selatan yang bertanding pada
PORPROV VI 2023 Bangka Belitung yang berjumlah 141 responden, dengan
tingkat signifikansii 0,05 maka di dapat nilai F tabel 2,679.
Berdasarkan tabel IV.50 dapat diketahui hasil perhitungan uji F responden
menunjukkan bahwa F hitung sebesar 34,714. Hal ini menunjukkan bahwa F hitung
lebih besar dari F tabel yaitu 2,679, dan nilai signifikansi signifikansi 0,000 lebih

92
kecil dari taraf signifikan 0,05. Hal ini dapat dinyatakan bahwa H4 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa Kepemimpinan, Disiplin Latihan, dan Motivasi secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Atlet KONI Bangka
Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung.
4.3.5.3Analisis Koefisien Determinasi (R
2
)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.
Apabila R2 = 0, maka tidak ada persentase sumbangan pengaruh yang diberikan
oleh variabel dependen. Sebaliknya jika R2 = 1, maka persentase sumbangan
pengaruh yang diberikan variabel independent terhadap variabel dependen adalah
sempurna.
Tabel IV.51 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R
2
)
Model Summary
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,657 ,432 ,419 3,915
Sumber : data primer diolah peneliti, 2024
Tabel IV.51 menunjukkan angka Adjusted R Square 0,491 atau 49,1%
yakni variabel prestasi atlet bisa di pengaruhi oleh kepemimpinan, disiplin latihan
dan motivasi, sisanya 51,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
4.4.Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel
kepemimpinan, disiplin latihan dan motivasi secara parsial maupun simultan
terhadap prestasi atlet KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka
Belitung. Berdasarkan hasil pengujian dan penelitian maka dapat di jelaskan
dalam pembahasan sebagai berikut
4.4.1Gambaran umum kepemimpinan, disiplin latihan, motivasi dan
prestasi
Pada hasil penelitian yang sudah dilakukan peneliti berdasarkan tanggapan
responden bisa dinyatakan bahwa semua variabel penelitian yaitu kepemimpinan,

93
disiplin latihan dan motivasi terhadap prestasi atlet KONI Bangka Selatan pada
PORPROV VI 2023 Bangka Belitung. Masuk ke kategori sedang pada interval
2,61-3,40 dan kategori sangat tinggi pada interval 4,21-5,00. Hal ini bisa dilihat
melalui pernyataan yang diajukan pada responden yang diperoleh skor rata- rata
variabel kepemimpinan (X1) dengan nilai rata- rata sebesar 2,82, variabel disiplin
latihan (X2) dengan nilai rata-rata sebesar 4,31, variabel motivasi (X3) dengan
nilai rata- rata 4,43 serta variabel prestasi atlet (Y) dengan nilai rata-rata sebesar
4,23.
Berdasarkan hasil penelitian deskriptif tanggapan responden mendapatkan
fakta bahwa variabel kepemimpinan masuk kategori sedang di interval 2,61-3,40,
serta variabel disiplin latihan dan motivasi berada pada kategori sangat tinggi,
yang ada pada interval 4,21-5,00. Hal ini menunjukkan semakin baik
kepemimpinani pada KONI Bangka Selatan maka akan meningkatkan prestasi
atlet. Variabel kepemimpinan memiliki rata- rata nilai sebesar 2,82 masuk ke
kategori sedang. Peneliti menemukan pada kepemimpinan KONI Bangka Selatan
berdasarkan jawaban responden dari kuesioner bahwa pernyataan mengenai
atasan KONI tidak pernah membawa permasalahan dari luar ke dalam lingkungan
kerja memperoleh nilai rata- rata tertinggi yaitu, 3,01. Dan nilai terendah dari
pernyataan mengenai atasan KONI mampu mengambil keputusan dengan cepat
yaitu sebesar 2,50.
Berdasarkan uraian di atas, perlu untuk memperhatikan peningkatan
kepemimpinan di KONI Bangka Selatan. Meningkatkan terutama dalam hal
pengambilan keputusan yang cepat dan efektif. Dengan langkah-langkah yang
tepat, KONI dapat mencapai peningkatan kepemimpinan atasan KONI yang pada
akhirnya akan berdampak positif pada prestasi atlet. Dengan demikian, diharapkan
kepemimpinan yang lebih efektif dapat berkontribusi pada peningkatan prestasi
atlet.

94
Berdasarkan penelitian deskriptif didapat tanggapan responden atas
variabel disiplin latihan memiliki nilai rata- rata sebesar 4,31 yang berada pada
interval sangat tinggi di angka 4,21-5.00. Peneliti menemukan disiplin latihan
pada atlit KONI Bangka Selatan berdasarkan tanggapan responden dari kuesioner
bahwa pernyataan yang memiliki nilai tertinggi yaitu atlet memiliki tingkat
kehadiran yang tinggi dalam latihan dan pernyataan atlet selalu menjaga peralatan
dengan baik dengan nilai rata- rata sebesar 4,39, dan nilai terendah ada pada
pernyataan atlet menjaga rutintitas tidur yang cukup demi mendukung peforma
yang optimal dengan nilai rata- rata sebesar 4,16.
Berdasarkan uraian, dapat dilihat bahwa disiplin latihan di KONI Bangka
Selatan sangat dipengaruhi oleh tingkat kehadiran dan kebiasaan menjaga
peralatan dengan baik. Namun, kesadaran akan menjaga rutinitas tidur yang cukup
masih perlu ditingkatkan. Hal ini menunjukkan bahwa perlu ada upaya untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran atlet akan pentingnya tidur yang cukup
dalam mendukung peningkatan performa mereka. Sehingga disiplin latihan yang
baik kemudian akan berdampak positif terhadap prestasi mereka kedepannya.
Berdasarkan penelitian deskriptif didapat tanggapan responden atas
variabel motivasi memiliki nilai rata- rata sebesar 4,43 yang berada pada skala
interval sangat tinggi di angka 4,21-5,00. Peneliti menemukan motivasi pada atlit
KONI Bangka Selatan berdasarkan tanggapan responden dari kuesioner bahwa
pernyataan yang memiliki nilai tertinggi yaitu atlit tidak takut menghadapi
kegagalan dalam kompetisi bahkan menjadikan pelajaran kedepannya dengan
nilai rata- rata sebesar 4,53, dan nilai terendah ada pada pernyataan atlet
menerima umpan balik untuk membangun prestasi dengan nilai rata- rata sebesar
4,33.
Berdasarkan uraian, dapat dilihat bahwa motivasi pada KONI Bangka
Selatan sangat dipengaruhi oleh keberanian atlet dalam menghadapi kompetisi dan
mampu menjadikan kekalahan sebagai motivasi untuk masa depan. Namun,

95
kesadaran atlet dalam menerima masukan konstruktif untuk membangun prestasi
masih perlu ditingkatkan. Hal ini menunjukkan perlunya upaya untuk
mengembangkan sikap yang lebih terbuka terhadap umpan balik dan
memanfaatkannya sebagai alat untuk pertumbuhan dan peningkatan. Sehingga
atlet yang mempunyai motivasi yang kuat tentunya akan menghasilkan atlet yang
berprestasi kedepannya.
Berdasarkan penelitian deskriptif didapat tanggapan responden atas
variabel prestasi memiliki nilai rata- rata sebesar 4,23 yang berada pada skala
interval sangat tinggi di angka 4,21-5.00. Peneliti menemukan prestasi pada atlit
KONI Bangka Selatan berdasarkan tanggapan responden dari kuesioner bahwa
pernyataan yang memiliki nilai tertinggi yaitu atlit sadar bahwa kedisiplinan
mencerminkan bahwa mereka berkomitmen sebagai atlet dengan nilai rata- rata
sebesar 4,57, dan nilai terendah ada pada pernyataan atlet mampu mencapai target
yang di tetapkan dengan nilai rata- rata sebesar 3,43.
Berdasarkan uraian, dapat dilihat bahwa prestasi atlet KONI Bangka
Selatan sangat dipengaruhi oleh kedisiplinan atlet dalam menghormati batas
waktu dan komitmen mereka sebagai atlet. Namun, perlu ada peningkatan dalam
mencapai target yang ditetapkan. Ini menunjukkan perlunya upaya untuk
meningkatkan efektivitas perencanaan dan strategi pencapaian target, serta
memperkuat motivasi atlet untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
4.4.2Pengaruh Kepemimpinan terhadap Prestasi Atlet
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat
dinyatakan bahwa variabel kepemimpinan secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi atlet KONI Bangka Selatan. Hal tersebut sesuai
dengan perhitungan kuantitatif yang mana variabel kepemimpinan menghasilkan t
hitung 2,742 lebih besar dari t tabel yaitu 1,977 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,007 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05.

96
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai koefisien regresi
kepemimpinan sebesar 0,093. Hal ini bisa dikatakan jika kepemimpinan
meningkat sebesar 1 maka berpengaruh terhadap presasi atlet sebesar 0,093. Nilai
regresi tersebut mengindikasikan bahwa ada pengaruh positif antara
kepemimpinan dan prestasi atlit. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan
secara parsial berpengaruh positif dan signifikan. Selanjutnya dapat dikatakan
bahwa H1 diterima dan menunjukkan jika kepemimpinan meningkat maka prestasi
atlet juga meningkat, begitupun sebaliknya jika kepemimpinan turun maka
prestasi atlet juga turun.
Peningkatan kepemimpinan pada KONI Bangka Selatan di tentukan dari
beberapa indikator, bila dilihat dari penelitian ini dari hasil penyebaran kuesioner
kepemimpinan dimana hasil tanggapan responden lebih di tentukan oleh atasan
KONI sebagai pemisah masalah. Peningkatan kepemimpinan KONI didukung
oleh atasan KONI yang tidak pernah membawa permasalahan dari luar ke dalam
lingkungan kerja.
Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa indikator atasan KONI
mampu membuat keputusan dengan cepat memperoleh nilai paling rendah dari
seluruh indikator lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mengoptimalkan
kepemimpinan perlu adanya pemimpin yang mampu membuat keputusan dengan
cepat dan tepat. penting bagi atasan KONI untuk meningkatkan kesadaran akan
pentingnya kemampuan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Diperlukan
pemimpin yang memiliki pengetahuan yang luas, pemahaman yang mendalam
tentang situasi, dan kepercayaan diri yang cukup untuk mengambil keputusan
yang berdampak positif. Hasil dari penelitian ini di dukung oleh penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Ferdian, dkk (2022) yang meneliti terkait
"Pengaruh Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Prestasi Atlet Dengan
Motivasi Sebagai Variabel Intervening Pada IPSI Kota Lubuklinggau", yang
memperlihatkan terdapatnya pengaruh yang positif signifikan antara
kepemimpinan dengan prestasi atlet.

97
Berdasarkan uraian di atas, kepemimpinan berpengaruh terhadap prestasi
atlet hal ini dapat dibuktikan oleh hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
beberapa atlet yang bertanding untuk Bangka Selatan di PORPROV VI 2023
Bangka Belitung yang dimana mereka menyebutkan kepemimpinan dari ketua
koni masih terbilang kurang yang dilihat ketika ketua koni dalam mengambil
keputusan, arahan yang diberikan kurang jelas, dan kurangnya kejujuran. Jika
Ketua KONI memiliki kepemimpinan yang sudah baik maka atlet yang bertanding
tidak terbebankan oleh masalah yang bukan menjadi tanggung jawab atlet, dan
bisa terfokus ke prestasi yang ingin di capai. jadi dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi atlet KONI
Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung, yang dimana berarti
jika kepemimpinan sudah baik, maka prestasi yang dihasilkan pun akan baik, dan
sebaliknya jika kepemimpinan masih kurang maka prestasi atlet juga akan kurang.
4.4.3Pengaruh Disiplin Latihan terhadap Prestasi Atlet
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat
dinyatakan bahwa variabel disiplin latihan secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi atlet KONI Bangka Selatan. Hal tersebut sesuai
dengan perhitungan kuantitatif yang mana variabel disiplin latihan menghasilkan t
hitung 3,450 lebih besar dari t tabel yaitu 1,977 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,001 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05.
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai koefisien regresi disiplin
latihan sebesar 0,559. Hal ini bisa dikatakan jika disiplin latihan meningkat
sebesar 1 maka berpengaruh terhadap prestasi atlet sebesar 0,559. Nilai regresi
tersebut mengindikasikan bahwa ada pengaruh positif antara disiplin latihan dan
prestasi atlit. Hal ini menunjukkan bahwa disiplin latihan secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa H2
diterima dan menunjukkan jika disiplin latihan meningkat maka prestasi atlet juga
meningkat, begitupun sebaliknya jika disiplin latihan turun maka prestasi atlet
juga turun.

98
Peningkatan disiplin latihan pada KONI Bangka Selatan di tentukan dari
beberapa indikator, bila dilihat dari penelitian ini dari hasil penyebaran kuesioner
disiplin latihan dimana hasil tanggapan responden yang memiliki nilai tertinggi
yaitu atlet memiliki tingkat kehadiran yang tinggi dalam latihan dan pernyataan
atlet selalu menjaga peralatan dengan baik. Peningkatan disiplin latihan pada
KONI didukung oleh tingkat kehadiran dan menjaga peralatan dengan baik.
Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa indikator atlet menjaga
rutintitas tidur yang cukup demi mendukung peforma yang optimal memperoleh
nilai paling rendah dari seluruh indikator lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa
untuk mengoptimalkan disiplin latihan perlu ditingkatkan kesadaran untuk
menjaga rutintitas tidur yang cukup. Jadi, penting bagi atlet untuk meningkatkan
kesadaran akan pentingnya menjaga rutintitas tidur yang cukup guna mendukung
prestasi mereka secara optimal. Hasil dari penelitian ini di dukung oleh penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Muna dan Suhana (2023) yang berjudul “Peran
Efikasi Diri, Disiplin Latihan Dan Motivasi Latihan Pada Prestasi Atlit Beladiri
(Studi Pada KONI Kabupaten Kendal)” yang menyatakan bahwa disiplin latihan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi atlet
Berdasarkan uraian di atas, disiplin latihan berpengaruh terhadap prestasi
atlet hal ini dapat dibuktikan oleh hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
beberapa atlet yang bertanding untuk Bangka Selatan di PORPROV VI 2023
Bangka Belitung yang dimana mereka menyebutkan bahwa setiap cabor tidak
memiliki jadwal latihan yang tidak teratur, latihan yang kadang tiba-tiba di
batalkan secara mendadak. Jika atlet KONI Bangka Selatan sudah memiliki
jadwal latihan yang pasti dan pelatih mempunyai komitmen untuk melakukan
latihan agar adanya kepastian/ tidak di batalkan maka dari disiplin latihan ini bisa
meningkatkan kemampuan atlet jadi prestasi yang diraih pun menjadi maksimal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin latihan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi atlet KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka
Belitung, yang dimana berarti jika disiplin latihan sudah baik, maka prestasi yang

99
dihasilkan pun akan baik, dan sebaliknya jika disiplin masih kurang maka prestasi
atlet juga akan kurang.
4.4.4Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Atlet
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti dapat
dinyatakan bahwa variabel motivasi secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi atlet KONI Bangka Selatan. Hal tersebut sesuai
dengan perhitungan kuantitatif yang mana variabel motivasi menghasilkan t
hitung 3,610 lebih besar dari t tabel yaitu 1,977 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05.
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai koefisien regresi motivasi
sebesar 0,518. Hal ini bisa dikatakan jika motivasi meningkat sebesar 1 maka
berpengaruh terhadap presasi atlet sebesar 0,518. Nilai regresi tersebut
mengindikasikan bahwa ada pengaruh positif antara motivasi dan prestasi atlit.
Hal ini menunjukkan bahwa motivasi secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa H3 diterima dan menunjukkan jika
motivasi meningkat maka prestasi atlet juga meningkat, begitupun sebaliknya jika
motivasi turun maka prestasi atlet juga turun.
Peningkatan motivasi pada KONI Bangka Selatan di tentukan dari
beberapa indikator, bila dilihat dari penelitian ini dari hasil penyebaran kuesioner
motivasi dimana hasil tanggapan responden yang memiliki nilai tertinggi yaitu
atlit tidak takut menghadapi kegagalan dalam kompetisi bahkan menjadikan
pelajaran kedepannya. Peningkatan motivasi pada KONI didukung oleh
keberanian atlet dalam berkompetisi serta menjadikan kekalahan untuk motivasi
kedepannya.
Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pernyataan atlet
menerima umpan balik untuk membangun prestasi memperoleh nilai paling
rendah dari seluruh pernyataan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa untuk
mengoptimalkan motivasi ditingkatkan kesadaran kepada atlet untuk menerima
masukan membangun. Dengan meningkatkan kesadaran dan menghilangkan rasa

100
takut atau resistensi terhadap umpan balik, atlet dapat secara efektif
memanfaatkannya untuk meningkatkan prestasi mereka. Oleh karena itu,
pendekatan yang berfokus pada pengembangan penerimaan umpan balik dapat
menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan motivasi dan kinerja atlet. Hasil
dari penelitian ini di dukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh oleh
Mulyani (2022) yang berjudul “Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Atlet Pemula
Petanque Undikma”, Hasil dari penelitiannya mengatakan adanya hubungan
positif yang signifikan antara motivasi dan prestasi atlet.
Berdasarkan uraian di atas, Motivasi berpengaruh terhadap prestasi atlet
hal ini dapat dibuktikan oleh hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada
beberapa atlet yang bertanding untuk Bangka Selatan di PORPROV VI 2023
Bangka Belitung yang dimana mereka menyebutkan tidak adanya motivasi yang
diberikan dari pihak KONI contohnya, jaminan reward ketika mendapatkan
medali, kurangnya dorongan dari atasan, bahkan atlet kurang memiliki motivasi
untuk menang dalam kompetisi. Jika motivasi atlet KONI Bangka Selatan yang
sudah baik maka atlet akan lebih bersemangat untuk mendapatkan medali dengan
jaminan reward, motivasi dari dalam diri atlet pun akan semakin tinggi sehingga
prestasi yang di dapat atlet akan menjadi maksimal. Dapat disimpulkan bahwa
motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi atlet KONI Bangka
Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung, yang dimana berarti jika
motivasi sudah baik, maka prestasi yang dihasilkan pun akan baik, dan sebaliknya
jika motivasi masih kurang maka prestasi atlet juga akan kurang.
4.4.5Pengaruh Kepemimpinan, Disiplin Latihan dan Motivasi terhadap
Prestasi Atlet
Kepemimpinan, disiplin latihan dan motivasi secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Prestasi Atlet KONI Bangka Selatan pada
PORPROV VI 2023 Bangka Belitung Hal ini di dasari hasil perhitungan uji F
responden menunjukkan bahwa F hitung sebesar 34,714. Hal ini berarti F hitung
lebih besar dari F tabel yaitu 2,679, dan nilai signifikansi signifikansi 0,000 lebih

101
kecil dari taraf signifikan 0,05. Hal ini dapat dinyatakan bahwa H4 diterima. Hal
ini menunjukkan bahwa Kepemimpinan, Disiplin Latihan, dan Motivasi secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Atlet KONI Bangka
Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung.
Hasil uji koefisien determinasi (R
2
) menunjukkan angka Adjusted R
Square 0,491 atau 49,1% berarti variabel prestasi atlet bisa di pengaruhi oleh
kepemimpinan, disiplin latihan dan motivasi, sisanya 51,9% dipengaruhi oleh
variabel lain diluar penelitian ini, hal ini berarti untuk mempengaruhi atau
meningkatkan prestasi atlet KONI Bangka Selatan dapat dilakukan dengan
peningkatan kepemimpinan, disiplin latihan dan motivasi. Hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan Nailul Muna (2023) Yang Berjudul “Pengaruh
Kepemimpinan, Displin, Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Aparatur
Sipil Negara Pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh” yang
mengatakan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari kepemimpinan,
disiplin dan motivasi terhadap prestasi.
Berdasarkan uraian, Variabel kepemimpinan, disiplin latihan dan motivasi
terhadap berpengaruh secara simultan terhadap prestasi atlet pada KONI Bangka
Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung, adanya hubungan simultan
antara kepemimpinan, disiplin latihan, dan motivasi, prestasi atlet KONI Bangka
Selatan dapat ditingkatkan secara signifikan. Seorang pemimpin yang baik akan
mampu menciptakan budaya disiplin di tim, memberikan motivasi kepada atlet,
dan mengarahkan mereka menuju prestasi yang lebih tinggi. Disiplin latihan yang
konsisten akan memastikan atlet menjalani program latihan dengan baik, yang
pada gilirannya akan meningkatkan kemampuan mereka. Sementara itu, motivasi
yang kuat akan membantu atlet tetap fokus dan bertahan ketika menghadapi
tantangan dalam upaya mencapai prestasi yang lebih tinggi.

102

BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
di tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.Hasil analisis deskriptif tentang gambaran umum kepemimpinan, disiplin
latihan, motivasi dan prestasi pada atlet KONI Bangka Selatan yang mengikuti
PORPROV VI 2023 Bangka Belitung termasuk ke kategori sedang dan sangat
tinggi
2.Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi atlet
KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung.
3.Disiplin latihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi atlet
KONI Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung.
4.Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi atlet KONI
Bangka Selatan pada PORPROV VI 2023 Bangka Belitung.
5.Kepemimpinan, disiplin latihan dan motivasi secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap prestasi atlet KONI Bangka Selatan pada
PORPROV VI 2023 Bangka Belitung.
5.2Saran
Berdasarkan dari keterbatasan penelitian tersebut, maka diajukan saran- saran
sebagai berikut :
a.Saran Untuk KONI Bangka Selatan
1.KONI diharapkan bisa memperbaiki kepemimpinan melalui evaluasi
terhadap kepemimpinan yang telah dilakukan, serta melakukan
perubahan untuk meningkatkan prestasi atlet kedepannya dengan cara
lebih berkontribusi langsung ke atlet dan komunikasi yang baik
102

2.Koni diharapkan bisa melakukan evaluasi untuk memperkuat disiplin
latihan atlet yang terfokus pada kehadiran, penggunaan jam latihan, dan
tanggung jawab untuk meningkatkan prestasi atlet kedepan nya.
3.KONI diharapkan bisa memperkuat motivasi atletnya dengan cara
menyiapkan reward yang menarik untuk atlet, memberi masukkan dan
memberi kesempatan yang setara kepada para atlit. KONI dengan
langkah mendorong atlit untuk meningkatkan jiwa keberanian untuk
meningkatkan prestasi kedepannya.
4.KONI dapat meningkatkan prestasi atlet dengan cara memberi pelatihan
tentang teknik yang perlu pada masing-masing cabor, melatih mental
dan sikap atlet
b.Saran Untuk Peneliti Selanjutnya
Bagi penelitian selanjutnya hendaknya penelitian ini dapat dilakukan
kembali dengan menggunakan instrumen penelitian lebih diperdalam dan
dikembangkan lagi dengan menambah dimensi serta menambahkan variabel lain
juga yang dapat mempengaruhi prestasi atlet seperti variabel sarana prasarana,
kompetensi, reward dan variabel pendukung lainnya. Selain itu, penelitian
selanjutnya dapat mengganti objek atau menambah sampel lebih menjadi lebih
luas lagi.
103

104
Tags