Pengambilan_spesimen pemeriksaan laboratorium

melypurnadianti1 0 views 31 slides Oct 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 31
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31

About This Presentation

tehnik pengambilan sampel pada manusia


Slide Content

TEKNIK PENGAMBILAN
SPESIMEN
Purna_D #2022

TEKNIK PENGAMBILAN
SPESIMEN
URINE
FAESES
SPUTUM
DARAH

TEKNIK PENGUMPULAN URINE
PENGERTIAN =
Suatu tindakan mengambil sample urine
yang dipakai untuk bahan pemeriksaan
laboratorium
TUJUAN =
Menentukan adanya mikroorganisme,
jenis organisme, dan antibiotik yang
dapat dipakai untuk pengobatannya

PERSIAPAN ALAT
Botol yang telah
disterilkan (tempat
penampung spesimen)
Label spesimen
Sarung tangan seklai
pakai
Larutan antiseptik
Kapas sublimat
Formulir laboratorium
Urinal / pispot jika
klien tidak dapat
berjalan
Baskom air hangat
Washlap
Sabun
handuk

PROSEDUR PELAKSANAAN
1.Beri tahu klien tujuan & prosedur
pelaksanaan
2.Untuk klien yang dapat berjalan =
- antar klien ke kamar kecil
- anjurkan klien membasuh &
mengelap daerah genetalia dan
perineal dg air bersih

Untuk Klien Wanita
Bersihkan daerah perineal dari depan ke belakang dg
menggunakan kapas desinfektan steril hanya sekali
pakai

Untuk Klien Laki Laki
Tarik perlahan kulit penis sehingga saluran penis
tertarik
Dengan gerakan memutar, bersihkan saluran kecing.
Gunakan kapas steril hanya sekali pakai kemudian
buang. Bersihkan area beberapa inci dari penis

Untuk Klien yang
memerlukan bantuan
1.Siapkan klien dan peralatannya
2.Bersihkan daerah perineal dengan sabun
dan air kemudian keringkan
3.Posisikan klien setegak mungkin jika
diperbolehkan
4.Buka peralatan, hati hati jangan sampai
mengontaminasi tempat sampel
5.Pakai sarung tangan
6.Bersihkan saluran kencing seperti langkah
no. 2

…langkah selanjutnya…
3. Ambil sampel dari klien yang tidak
dapat berjalan atau ajarkan klien
yang dapat berjalan bagaimana
mengambil sampel =
-Perintahkan klien utk mulai BAK
(Bakteri pd distal uretra dan di saluran
kencing akan hilang saat bbrp tetes
pertama urine keluar)

- Tempatkan wadah di tempat aliran urine dan ambil
sampel, jangan sampai wadah tersentuh penis
(untuk mencegah kontaminasi antara wadah dan
spesimen itu sendiri)
-Ambil + 30 – 60 ml urine di dalam wadah
-Tutup wadah, sentuh hya bagian luar wadah
-Jika perlu bersihkan wadah dg desinfektan
-Utk pengambilan urine aliran tengah (midstream),
anjurkan klien kencing dulu kmd menahannya dan
kencing kembali, lalu urine dimasukkan ke dlm botol
+ 30 – 60 cc, kmd klien dianjurkan mengeluarkan
urine/mengosongkan kandung kemih scr keseluruhan

4. Beri label pada botol dan bawa ke laboratorium
5. Catat data yang bersangkutan
6. Spesimen urine periodik (urine tampung)
-Dapatkan wadah spesimen dg zat pengawet dari
laboratorium, labeli wadah dg identitas klien,
kapan pengumpulan dimulai dan selesai
-Gunakan tempat yang bersih utk mengambil
sampel
-Simpan semua sampel dari setiap pengambilan
sampel dlm wadah & simpan wadah dlm lemari
pendingin.

7. Pengambilan spesimen urine dari
kateter
-Gunakan sarung tangan sekali pakai
-Ambil sampel urine secukupnya
(3 cc untuk kultur urine,
30 cc untuk analisis urine rutin)

TEKNIK PENGUMPULAN
FECES
PENGERTIAN =
= suatu tindakan pengumpulan
bahan feces untuk analisis
laboratorium
TUJUAN =
= untuk mengetahui adanya kelainan
dari feces

PERSIAPAN ALAT
Botol yang telah disterilkan
(tempat penampung spesimen)
Label spesimen
Lidi kapas
Sarung tangan sekali pakai
Format laboratorium
Pispot jika klien tidak dapat berjalan
Baskom air hangat
Washlap
Sabun
Handuk

PROSEDUR PELAKSANAAN
1.Beritahu klien tujuan & prosedur tindakan
2.Buang air besar ke dalam pispot
3.Jangan mengotori spesimen dg darah menstruasi
atau urine (karena tidak bisa dipakai)
4.Jangan letakkan tissu dlm pispot ketika selesai
BAB krn dpt merusak analisis laboratorium
5.Setelah selesai beri tahu perawat, cuci daerah
anus dg air, lap dg handuk (dg handscoen, k/p)
6.Ambil sampel feces dg menggunakan lidi kapas
steril, masukkan ke dlm wadah yg disediakan
(biasanya 2,5 cm feces, atau 15 – 30 ml cairan
feces)
7. Beri label dan kirim ke laboratorium

PERHATIAN
Pada bayi atau anak kecil, pengambilan sampel feces tidak
dilakukan di toilet, tetapi perawat mengambilnya dari popok
atau celana anak.

PEMERIKSAAN DAHAK
(sputum)
Pengertian =
mengambil dahak (sputum) dri bronkhi dan trakea
untuk bahan pemeriksaan laboratorium
TUJUAN =
mengetahui adanya bakteri tahan asam atau
mikroorganisme yang lain

INDIKASI
Dilakukan pada klien yang
mengalami infeksi saluran
pernafasan sesuai dengan
kebutuhan
PERSIAPAN ALAT
1.Sputum pot yang tertutup
2.Botol tempat bahan pemeriksaan
3.Formulir pemeriksaan dan kertas
etiket

PROSEDUR PELAKSANAAN
1.Minta klien untuk membatukkan dahaknya ke dalam pot
sputum yang sudah disiapkan
2.Dahak diambil sekurang-kurangnya adalah 5 cc, lalu
masukkan ke dalam botol
3.Botol diberi etiket bersama formulir pemeriksaan yang
telah diisi lengkap, lalu segera kirim ke laboratorium.

PERHATIAN
Dahak tidak boleh bercampur dengan ludah
Bahan pemeriksaan harus dahak segar, kental, berwarna,
atau berdarah
Pada anak – anak sebagai ganti dahak, bahan
pemeriksaan diambil dengan cara menyadap cairan atau
getah lambung

LABORATORIUM HEMATOLOGI
Mrpkn bgn dr Patologi klinik yg melakukan
pemeriksaan laboratorium klinik yg ada kaitannya dg
komponen darah
Pemeriksaan laboratorium tsb lazimnya disebut
pemeriksaan laboratorium klinik dan dikelompokkan
berdasarkan cara-cara pemeriksaannya :
- Kimia klinik
- Hematologi
- Imunologi Klinik
- Mikrobiologi Klinik (termasuk
parasitologi)

KEGUNAAN PEMERIKSAAN LAB KLINIK
Menentukan diagnosis penyakit
Memastikan diagnosis yg disangka scr klinikal
Mengesampingkan kemungkinan adanya penyakit lain
Mencari penyakit atau kelainan yg terselubung
Membantu kepentingan medicolegal
Menentukan beratnya penyakit
Menentukan stadium penyakit
Membantu penilaian pasien selama pengobatan & membantu
menentukan keadaan pasien apakah sdh dpt dibebaskan dr RS
Persiapan pasien utk rawatan RS atau operasi
Membantu dlm ush genetic councilling
Memperoleh waktu utk observasi pasien

BAHAN PEMERIKSAAN
Darah
Komponen Darah tertentu
misal : Plasma

Hal2 yg perlu diperhatikan utk
pemeriksaan Hemaologi
PERSIAPAN PENDERITA
PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN
PENAMPUNGAN BAHAN PEMERIKSAAN
PENYIMPANAN BAHAN PEMERIKSAAN

PERSIAPAN PENDERITA
a. Puasa (pengaruh makan)
Perubahan volume plasma akn pengaruhi jmlh sel per vol darah
/susunan plasma
b. Obat-obatan
Pemberian obat2an dpt pengaruhi jmlh sel darah, komposisi
darah & hemostasis darah
c. Pengaruh Aktifitas
Aktifitas OR/otot yg giat dpt meningkatkan kadar Hb, jmlh eritrosit
& Limposit
d. Variasi Diurnal
= hitung eosinofil & kdr besi serum
Pagi Hari > tinggi dr pada sore hari

PENGAMBILAN BAHAN PEMERIKSAAN
a.Darah Kapiler
- Penusukan hrs cukup dalam
- Lokasi : Bayi : Ujung Ibu Jari kaki
Tumit
Dewasa : Ujung jari tangan (jari
tengah & jari manis)
- didesinfeksi
- yg digunakan tetes darah yg kedua

b. Darah Vena
Dgn Pembendungan lengan
Tdk boleh dilakukan pd sirkulasi vena yg ada
jalur infus, krn drh ak diencerkan
Pd px hemostasis hrs sekali tusukan utk
menghindari kontaminasi dg cairan jaringan
Dlm pengambian darah hendaknya
digunakan peralatan yg benar2 kering

c. Darah Arteri
Utk Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD)
Lokasi : - Arteri Radialis : 30 - 45°
- Arteri Brachialis : 45 - 60°
- Arteri Dorso Pedis : 30 - 45°
- Arteri Femoralis : 90° (tegak
lurus)
Indikator apabila insersi tepat pada arteri :
a. Penghisap dlm spuit akan terdorong
ke atas
b. Warna Darah lebih merah/segar
Tdk boleh menarik penghisap krn akan mempengaruhi hasil Pa
O2 & Pa CO2
Tutup ujung jarum dg karet/gabus
Tempatkan spuit pada es/cold pack pd pengiriman
Kirim beserta formulir yg tlh diisi lengkap & data suhu badan
serta Hb terakhir
AGD : 1. PCO2 : 36 – 44 mmHg
2. Pa O2 : 85 – 100 mmHg
3. Saturasi O2: 97 %
4. Ph : 7,35 – 7,45

PENAMPUNGAN BAHAN PEMERIKSAAN
Penampung yg baik kering, besih tertutup rapat
& dilengkapi tabel
Bila bahan dikehendaki tdk beku, pastikan sdh
menggunakan antikoagulan (Heparin)
Pencampuran hny cukup dg menggoyan2kan
botol penampung bbrp kali stlh darah tertuang
dlm penampung
Jgn lupa beri label

PENYIMPANAN BAHAN PEMERIKSAAN
Mengingat perubahan2 yg terjadi selama
penympanan sedapat mungkin darah
segera diperiksa stlh berhasil ditampung
Bila menggunakan botl EDTA bts waktu
penyimpanan dlm suhu kamar utk
keperluan bbrp pemeriksaan

TERIMAKASIH