Pengantar Mata Kuliah Qur'an Hadist.pptx

hmcompany92 0 views 17 slides Sep 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 17
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17

About This Presentation

materi MPI


Slide Content

Pengantar Mat Kul Studi al-Qur’an- Hadist MPI Shofwan Al Jauhari

Tafsir Sumber : ( Mashadir ) Ma’tsur , Ro’yi , Isyary Metode: Tahlili , Ijmaly , Muqorin , maudlui Manhaj : Fiqhi , ilmi dll

Tafsir فسّر :اى الإيضاح والبيان artinya menjelaskan , menerangkan , memaparkan , mengungkapkan sesuatu yang tertutup Menjelaskan dan menerangkan ayat-ayat al Qur’an yang belum Jelas

Pendekatan Atsar : Tafsir bil Ma’tsur /bi Riwayah Ra’yi : Tafsir bi Ra’yi / Bil Ijtihadi Isyari : Tafsir bil Isyari / Bi Ta’wil

Manhaj ( Thariqah ) Tafsir Tafsir Tahlili : Menafsirkan al Qur’an dengan memaparkan segala aspeknya sesuai urutan mushaf usmani . Disebut juga tafsir tajzi’I , karena menafsirkan al Qu’ran secara perbagian atau parsial , Langkah- langkahnya : 1. menjelaskan munasabah ayat . 2. menjelaskan asbabun nuzul 3. menganalisis mufradat 4. memaparkan kandungan ayat secara umum dan maksudnya 5. menerangkan unsur-unsur balaghahnya 6. menjelaskan hukum 7. menjelaskan dengan ayat lain, hadist atau qaul shahabi

Tafsir Ijmaly Tafsir yang menjelaskan dan Menerangkan makna al Qur’an secara umum /global, juga tidak semua ayat di tafsiri , tafsir ringkas . seperti Tafsir al Qur’an al Karim karang farid Wajdi (Mesir)

C. Tafsir Muqaran menafsirkan dengan membandingkan ayat dengan ayat lainnya atau antarhasil penafsiran para mufassir , baik mazhab fikih , kalam, perbedaan masa ( klasik / kontemporer ), dan sebagainya .  Contoh : Tafsir al-Jami’ li Ahkami al-Quran karya al- Qurthubi yang membandingkan penafsiran para mufasir , khususnya ttg hukum .

III. Lawn (Corak)  Tafsir:  fiqhi , fikih  ilmi , ilmu pengetahuan  falsafi , filsafat  adabi ijtima’I , sastera kemasyarakatan  siyasi , ideologi politik  dsb .

Tafsir Maudhu’i   Maudhu’i : isim maful wadha’a , yadhi’u wadh’an wadhi’un maudhu’un . Artinya diletakkan , ditempatkan . Dalam perkembangan selanjutnya diartikan topik / tema , tematik . • Tafsir Maudhu’I menafsirkan AlQuran dengan mengungkap ayat-ayat yang bertopik sama dan dikaji secara mendalam dalam lingkup tema tersebut .

Ide awal Tafsir   Maudhu’i  Ibrahim bin Umar al- Biqa’I (809-885 H): semua ayat-surat al-Quran memiliki keterkaitan / munasabah . Karena itu tidak dibenarkan menafsirkan satu ayat tanpa melihat ayat lain yang berkaitan .  Pendapat ini ditegaskan oleh Imam al- Syathibi (W. 1388 M). Al-Quran itu satu kesatuan karenanya harus dipahami secara integral/ menyeluruh . Tidak boleh sepotong-sepotong . 12.  Ide selanjutnya  Tahun 1960,   Syaikh Mahmud Syaltut ( Rektor Al-Azhar Mesir) menggalakkan kajian-kajian tematik Al-Quran.  Sehingga muncul ; sejumlah karya ttg tafsir tematik : al- Insan fil Quran dan al- Mar’ah fil Qur’an karya Abbas Mahmud al-’Aqqad.  Juga muncul karya al-Riba fil Quran karya Abul A’la al- Maududi . 13.  lanjutan  Tahun 1981, Kajur  Tafsir hadis Al-Azhar, Dr. Ahmad sayyid al- Kummy mencetuskan metode tafsir maudhu’I di Jurusannya .  Dr. al-Husaini Abu Farhah menulis buku al- Futuhat al- Rabbaniyyah fi al-Tafsir al- Maudhu’I li al-Ayat al- Qur’aniyyah dengan memilih banyak topik dalam al-Quran.  Prof. Dr. Abdul Hayyi al- Farmawi , al- Bidayah fi al-Tafsir al- Maudhu’I yang mereangkan langkah2 tafsir maudhu’i .

Macam tafsir Maudhu’i   Pertama : mengkaji satu topik dalam satu surat . Setiap surat punya topik topik tertentu . Topik itu menjadi pusat perhatain .  Kedua : mengkaji satu topik tertentu dalam semua surat al-Quran; misalnya : topik kemiskinan dalam al- quran . Jadi semua ayat yg bicara soal kemiskinan , kefakiran , kadaifan , kemustad’afin , dst . Dikaji secara utuh .

Jenis Tafsir Maudhu’i : Membahas   tema-tema dalam satu surat secara lengkap , misal dalam surat Al-Isra’ terdapat sejumlah tema , kemudian tema tersebut dikaji .  Membahas satu tema yang dipilih dari Al- Quran, tanpa terikat oleh suatu surat . Misalnya , tema kemiskinan dalam perspektif al-Quran, riba dalam Al-Qur’an, dsb .

Langkah dalam Tafsir   Maudhu’i : 1. Tentukan topik / tema 2. Himpun dan tetapkan ayat ttg topik yg dipilih 3. Rangkai urutan ayat berdasar masa turun , Asbab Nuzul , Munasabah 4. Analisis - Susun pembahasan dlm suatu kerangka
Tags