Pengaruh-Pendapatan-Keluarga-terhadap-Pendidikan-Formal-Anak(1).pptx

8h5r8kf226 0 views 10 slides Sep 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

sidang skripsi


Slide Content

Pengaruh Pendapatan Keluarga terhadap Pendidikan Formal Anak Presentasi ini akan membahas secara mendalam bagaimana berbagai sumber pendapatan keluarga memengaruhi akses dan kelangsungan pendidikan formal anak di Indonesia.

BAB I Latar Belakang Masalah Pendidikan formal anak sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi keluarga. Kesenjangan sosial ekonomi seringkali tercermin dalam akses dan kualitas pendidikan yang diterima anak. Pendapatan keluarga tidak hanya bersifat tunggal, melainkan terbagi menjadi pendapatan tetap , tidak tetap , dan pendapatan tambahan , masing-masing dengan karakteristik dan dampaknya sendiri. "Studi menunjukkan bahwa pendapatan orang tua memiliki peran yang sangat signifikan dalam menentukan prestasi akademis dan kelanjutan pendidikan anak." — Manoppo & Bolung, 2020

BAB II Rumusan Masalah & Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Bagaimana pendapatan tetap, tidak tetap, dan tambahan keluarga berpengaruh signifikan terhadap pendidikan formal anak? Tujuan Penelitian Untuk mengukur dan menganalisis pengaruh ketiga jenis pendapatan tersebut secara kuantitatif terhadap pendidikan formal anak.

BAB III Kerangka Teori & Hipotesis Pendekatan Teoritis Pendapatan keluarga merupakan sumber daya ekonomi utama yang secara langsung dan tidak langsung mendukung akses dan kelangsungan pendidikan anak. Ini mencakup biaya langsung seperti SPP, buku, seragam, serta biaya tidak langsung seperti nutrisi, kesehatan, dan lingkungan belajar yang kondusif. "Kemampuan finansial keluarga menjadi pondasi bagi kesempatan pendidikan anak." — Pusponegoro, 2018 Hipotesis Penelitian 1 Pendapatan tetap berpengaruh positif signifikan terhadap pendidikan anak. 2 Pendapatan tidak tetap berpengaruh positif namun variatif terhadap pendidikan anak. 3 Pendapatan tambahan memperkuat kemampuan pendidikan anak.

BAB IV Metode Penelitian Desain Kuantitatif Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain survei cross-sectional untuk mengumpulkan data pada satu waktu tertentu. Sampel Sebanyak 100 keluarga yang memiliki anak usia sekolah formal menjadi responden penelitian ini, dipilih secara acak. Instrumen Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur mengenai pendapatan keluarga dan catatan data pendidikan anak (tingkat pendidikan, kelulusan). Analisis Data Analisis data dilakukan dengan regresi linear berganda untuk menguji pengaruh variabel pendapatan terhadap pendidikan anak.

BAB V Hasil Penelitian: Statistik Deskriptif Lanjut SMA Berhenti SMP Distribusi tingkat pendidikan anak menunjukkan 65% melanjutkan ke jenjang SMA, sementara 35% berhenti di tingkat SMP. Ini mengindikasikan adanya perbedaan akses pendidikan. Rata-rata Pendapatan Keluarga Pendapatan Tetap: Rp3.000.000/bulan Pendapatan Tidak Tetap: Rp1.200.000/bulan (fluktuatif) Pendapatan Tambahan: Rp800.000/bulan Data ini memberikan gambaran awal tentang kondisi finansial responden dan variabilitas sumber pendapatan.

BAB VI Hasil Analisis Regresi Berganda Pendapatan Tetap Koefisien positif signifikan (p < 0,01) menunjukkan pengaruh kuat terhadap kelanjutan pendidikan anak. Pendapatan Tidak Tetap Pengaruh positif tapi tidak signifikan (p > 0,05), mengindikasikan ketidakstabilan dampaknya. Pendapatan Tambahan Pengaruh positif signifikan (p < 0,05), mendukung pendidikan anak. R-squared (R²) Model regresi menjelaskan 48% variasi dalam pendidikan anak (R² = 0,48). Ini berarti 52% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar variabel pendapatan.

BAB VII Uji Asumsi Klasik Normalitas Uji normalitas menunjukkan data terdistribusi secara normal , memenuhi asumsi penting untuk analisis regresi parametrik. Multikolinearitas VIF (Variance Inflation Factor) menunjukkan tidak ada multikolinearitas antar variabel independen, artinya model regresi valid. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas (misalnya uji Glejser) menunjukkan tidak ada masalah heteroskedastisitas , memastikan varians residual konstan. Autokorelasi Uji Durbin-Watson menunjukkan tidak ada autokorelasi dalam model, memastikan independensi residual. Semua asumsi klasik terpenuhi, menegaskan validitas dan reliabilitas model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB VIII Uji Parsial & Simultan Uji Parsial (Uji-t) Pendapatan Tetap: Signifikan (p < 0.01), artinya pendapatan tetap secara individual memengaruhi pendidikan anak. Pendapatan Tidak Tetap: Tidak signifikan (p > 0.05), artinya secara individual tidak ada pengaruh signifikan. Pendapatan Tambahan: Signifikan (p < 0.05), artinya pendapatan tambahan secara individual memengaruhi pendidikan anak. Uji Simultan (Uji-F) Signifikan (p < 0.01) Secara bersama-sama, pendapatan tetap, tidak tetap, dan tambahan memiliki pengaruh signifikan terhadap pendidikan formal anak. Hasil uji-F mengindikasikan bahwa model regresi ini layak digunakan untuk memprediksi pendidikan anak berdasarkan ketiga variabel pendapatan.

BAB IX Uji Determinasi 48% Variasi pendidikan anak yang dijelaskan oleh model. Nilai R² sebesar 0,48 menunjukkan bahwa 48% variasi dalam tingkat pendidikan formal anak dapat dijelaskan oleh kombinasi pendapatan tetap, tidak tetap, dan tambahan. Faktor Lain (52%) Sisanya 52% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini, seperti: Kualitas pendidikan sekolah Motivasi anak Dukungan orang tua non-finansial Lingkungan sosial Uji determinasi ini memberikan gambaran tentang kekuatan prediktif model dan membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut.
Tags