PENGARUH PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SDN. No. 011 TEPPO

hilfarifbertiga 22 views 36 slides Jan 17, 2025
Slide 1
Slide 1 of 36
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36

About This Presentation

PENGARUH PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SDN. No. 011 TEPPO.


Slide Content

PENGARUH PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA SDN. No. 011 TEPPO
(Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian kuantitatif)





Dosen Pengampu :
Nurul Islam, S.Kom.,M.Si

Oleh
Sundari (10156122153)




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI MAJENE
2024/2025

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Hipotesis ........................................................................................................... 2
D. Kajian Pustaka .................................................................................................. 3
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORITIS ................................................................................ 4
A. Kurikulum Merdeka ......................................................................................... 4
B. Prestasi Belajar ................................................................................................. 7
C. Kerangka Teori ................................................................................................. 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 10
A. Jenis penelitian .............................................................................................. 10
B. Pendekatan Penelitian.................................................................................... 10
C. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 10
D. Metode pengumpulan data ............................................................................ 11
E. Definisi Variabel dan Operasional Konsep ................................................... 11
F. Uji Validasi dan Reliabilitas.......................................................................... 14
G. Teknik pengolahan dan analisis data ............................................................. 15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 17
A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 17
B. Pembahasan ................................................................................................... 30
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 31
A. Kesimpulan .................................................................................................... 31
B. Saran .............................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 32

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kurikulum merupakan komponen dalam pendidikan yang menjadi panduan
dalam melaksanakan pembelajaran baik pada tatanan satuan pendidikan maupun kelas.
Rangkaian komponen yang tertuang dalam kurikulum pada akhirnya merupakan upaya
perwujudan pencapaian tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa
seperti yang termuat dalam UUD 1945.
Kurikulum merupakan kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan guru
dan dipelajari siswa. Ronald C. Doll (Sukmadinata, 2011) berpendapat bahwa The
commonly accepted definition of the curriculum has changed from content of courses
of study and list of subjectsand courses to all the experiences which are offered to
learners under the auspicesor direction off the school
1

Seiring berjalannya waktu, isi pendidikan terus mengalami perkembangan
sejalan dengan kemajuan dalam ilmu pengetahuan, teknologi, serta perubahan dalam
tatanan sosial dan budaya. Oleh karena itu, perubahan kurikulum menjadi suatu
kebutuhan yang harus dilakukan. Indonesia telah melihat berbagai perubahan dalam
kurikulum sejak masa kemerdekaan, mulai dari rencana pengajaran, Garis Besar
Program Pengajaran (GBPP), kurikulum 84, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hingga pada akhirnya, di tahun 2012,
sistem pendidikan dihadapkan pada tantangan perubahan kurikulum yang direncanakan
untuk tahun ajaran baru 2013/2014.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam berbagai media
menegaskan bahwa wacana perubahan kurikulum merupakan persoalan penting dan
genting
2
. Karenanya, pemerintah kemudian berupaya melakukan transformasi melalui
pendidikan yang salah satunya adalah perubahan kurikulum untuk menjadikan generasi
saat ini memiliki kompetensi yang unggul sehingga mampu menjadi modal
pembangunan untuk 10 hingga 15 tahun mendatang
3
.

1
Neng Nurwiatin,” pengaruh pengembangan kurikulum merdeka belajar dan kesiapan kepala sekolah terhadap
penyesuaian pembelajaran di sekolah” Vol. 9, Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi (2022), hal 475.
2
Mohammad Nuh, “Perombakan Kurikulum Penting dan Genting”, Perombakan. Kurikulum. Penting dan.
Genting diakses tanggal 25 Maret 2013. http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/03/09221196/

3
Ibid

2

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1996:186), prestasi berarti hasil yang
telah dicapai, dikerjakan maupun dilakukan, Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa
suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan. Sementara yang
dimaksud dengan prestasi akademik sudah banyak didefinisikan oleh pakar ilmu
pendidikan salah satunya, Prestasi akademik merupakan penilaian pendidikan tentang
perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan
pelajaran yang diberikan kepada siswa. (Harahap, 2011:35)
Berdasarkan definisi di atas dapat di pahami bahwa prestasi adalah usaha
seseorang untuk mencapai tujuan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Kita melihat perkembangan siswa selama menerapkan kurikulum merdeka di
SDN N0. 11 Teppo, Apakah kurikulum tersebut dapat lebih meningkatkan prestasi
belajar terhadap siswa terkait adanya perubahan kurikulum tersebut?
Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul : Pengaruh Pengembangan Kurikulum Merdeka terhadap
Perkembangan Prestasi Belajar Siswa di SDN N0. 011 Teppo.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini: “Apakah ada pengaruh pengembangan kurikulum merdeka terhadap perkembangan
prestasi belajar siswa di SDN No. 011 Teppo”?

C. Hipotesis
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang
hendak dicari solusi pecahan melalui penelitian, yang dirumuskan atas dasar
pengetahuan, pengalaman dan logika yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui
penelitian yang hendak dilakukan. Adapun hasil hipotesis penelitian ini adalah:
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kurikulum merdeka dan prestasi belajar
siswa
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kurikulum merdeka dan prestasi
belajar siswa

3

D. Kajian Pustaka
1. Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka Belajar Hal tersebut merupakan bentuk penilaian terhadap
kurikulum 2013. Diadaptasi dari laman Kemendikbud, kurikulum Merdeka
merupakan kurikulum dengan pembelajaran intra kurikuler yang isinya akan lebih
optimal sehingga siswa memiliki waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat
kompetensi (Lie, 2022). Dilansir dari Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka,
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang
beragam. Pembelajaran akan lebih maksimal agar peserta didik memiliki cukup
waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya (Heppy S &
Bagja, 2022)
4
.
2. Prestasi Belajar

Haditomo dkk (1980 : 4), mengatakan “Prestasi belajar adalah kemampuan
seseoran Dewa Ketut Sukardi (1983 : 51), menyatakan “Untuk mengukur prestasi
belajar menggunakan tes prestasi yang dimaksud sebagai alat untuk mengungkap
kemampuan aktual sebagai hasil belajar atau learning”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
tentang pengaruh pengembangan kurikulum merdeka terhadap perkembangan
prestasi belajar siswa di SDN No. 011 Teppo
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah :
a. Manfaat Teoritis
Bagi peneliti yaitu sebagai tambahan wawasan dan pengetahuan yang
berkaitan dengan pengaruh pengembangan kurikulum merdeka terhadap
perkembangan prestasi belajar siswa.
b. Manfaat Praktis
Dapat memperluas ilmu pengetahuan dan sebagai petunjuk bagi pembaca
dan peneliti selanjutnya.

4
AL-IBANAH Edisi “Impresi Kurikulum Merdeka Belajar” Vol.8. No.1, Tahun 2023,hal. 2

4

BAB II
TINJAUAN TEORIRIS
A. Kurikulum Merdeka
1. Pengertian Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler
yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup
waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi
5
.
Kemunculan kurikulum merdeka belajar menunjang tersebar luasnya
pendidikan di Indonesia secara merata dengan kebijakan afirmasi yang dibuat oleh
pemerintah terhadap peserta didik yang berada didaerah tertinggal, terdepan, dan terluar
(3T). Tidak hanya itu saja kurikulum merdeka belajar juga akan mengubah metode
belajar yang awalnya dilaksanakan di ruang kelas dan diubah menjadi pembelajaran di
luar kelas. Pembelajaran di luar kelas akan memberikan peluang yang lebih besar bagi
peserta didik untuk berdiskusi dengan guru. Pembelajaran di luar kelas akan
membentuk karakter peserta didik baik dalam keberanian mengutarakan pendapat saat
diskusi, kemampuan bergaul secara baik, menjadi peserta didik yang berkompetensi
sehingga dengan sendirinya karakter peserta didik semakin terbentuk.
Kurikulum merdeka belajar juga tidak mematokkan kemampuan dan
pengetahuan siswa hanya dari nilai saja tetapi juga melihat bagaimana kesantunan dan
keterampilan siswa dalam bidang ilmu tertentu. Peserta didik diberikan kebebasan
untuk mengembangkan bakat yang ia punya. Hal ini menunjang kekreatifan siswa dan
akan terwujud dengan sendirinya melalui bimbingan guru. Tuntutan bagi guru harus
mampu mengembangkan konsep pembelajaran yang inovatif bagi peserta didik juga
akan terwujud.
2. Konsep Kurikulum Merdeka
Konsep kurikulum merdeka belajar merupakan terbentuknya kemerdekaan
dalam berpikir. Kemerdekaan berpikir ditentukan oleh guru. Artinya guru menjadi
tonggak utama dalam menunjang keberhasilan dalam pendidikan
6
.


5
Yulianti marsela, ”peran guru dalam mengembangkan kurikulum merdeka” Vol. 1, Jurnal Ilmu Pendidikan dan
Sosial (2022), hal 293
6
Pernando Sitohang, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar”, vol 1, Journal
mahesa center (2022), hal 83.

5

Pada era digitalisasi saat ini perkembangan teknologi mempengaruhi kualitas
dalam pendidikan. Di mana dalam setiap aktivitas yang dilakukan baik guru maupun
peserta didik tidak terlepas dari perangkat yang berbasis digital. Konsep pendidikan
kurikulum merdeka belajar mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan
pengetahuan, keterampilan dan sikap serta penguasaan teknologi. Nah, Melalui konsep
ini peserta didik diberikan kebebasan dalam berpikir untuk memaksimalkan
pengetahuan yang harus ditempuh. Konsep kurikulum abad 21 menuntut peserta didik
harus mandiri dalam memperoleh ilmu baik dalam pendidikan formal maupun non
formal. Kebebasan yang diterapkan dalam konsep abad 21 tersebut akan memberikan
peluang kepada peserta didik untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya
7
. Salah satu
hal yang bisa dilakukan yaitu melalui kegiatan literasi, mengembangkan bakat melalui
keterampilan dan hal-hal positif yang menunjang perkembangan setiap peserta didik.
Konsep kurikulum merdeka belajar ini sudah sewajarnya diterapkan secara
merata di instansi pendidikan Indonesia saat ini. Selain berpengaruh terhadap
perkembangan peserta didik, konsep ini juga akan mempermudah guru dalam
menerapkan proses pembelajaran yang inovatif. Beban yang ditanggung guru selama
ini dapat dipecahkan melalui kurikulum merdeka belajar. Selain itu, konsep kurikulum
merdeka belajar juga akan menjadi solusi dalam menjawab tantangan pendidikan pada
era digitalisasi seperti sekarang ini. Nah untuk itu, kita selaku kaum akademisi harus
mampu menjadi garda terdepan dalam menggerakkan kurikulum merdeka belajar
tersebut di ranah pendidikan Indonesia saat ini.
Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh kaum akademisi saat ini adalah dengan
menggiatkan kegiatan literasi ditengah-tengah masyarakat yang mampu
mengembangkan pengetahuan, kekreatifan, kemampuan dalam berpikir kritis,
kemampuan berkomunikasi dengan baik, dan kecakapan dalam menggunakan
perangkat yang berbasis teknologi.
Kurikulum merdeka belajar diberlakukan untuk seluruh tingkat satuan
pendidikan. Perguruan tinggi juga menerapkan kurikulum merdeka belajar yang biasa
disebut dengan kampus merdeka. Pada gambar di atas menjelaskan tahap tahap
penerapan kurikulum merdeka belajar dilingkup perguruan tinggi. Sehingga penerapan


7
Pernando Sitohang, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar”, vol 1, Journal
mahesa center (2022), hal 84.

6

kurikulum merdeka belajar digunakan secara merata di seluruh instansi pendidikan
termasuk perguruan tinggi.

3. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Merdeka
Setiap kurikulum yang diterapkan di Indonesia memiliki kelebihan dan juga
kekurangan, jika dibandingkan dengan Kurikulum 2013, maka ada beberapa
kelebihan yang dimiliki Kurikulum Merdeka, di antaranya ialah:
1) Kurikulum lebih sederhana, meskipun sederhana namun kurikulum ini cukup
mendalam.
2) Kurikulum merdeka lebih memfokuskan pada pengetahuan esensial dan
pengembangan peserta didik berdasarkan tahapan dan prosesnya.
3) Pembelajaran lebih bermakna, tidak tergesa-gesa atau terkesan menuntaskan
materi, pembelajaran lebih terasa menyenangkan
4) Peserta didik lebih merdeka, contohnya pada siswa SMA tidak ada lagi program
peminatan Peserta didik boleh menentukan mata pelajaran yang diminati sesuai
hakat dan aspirasinya.
5) Kelebihan Kurikulum Merdeka bagi guru ialah pada saat kegiatan belajar
mengajar guru dapat melaksanakan pengajaran sesuai penilaian terhadap jenjang
capaian dan perkembangan peserta didik.
Setelah mengemukakan kelebihan dari Kurikulum Merdeka. yang diluncurkan
Kemenristekdikti, maka di bawah ini akan diuraikan beberapa kekurangan dari
Kurikulum Merdeka, di antaranya ialah:
1) Dari segi implementasinya Kurikulum Merdeka masih kurang matang
2) Sistem pendidikan dan pengajaran yang dirancang belum terealisasi dengan baik.
3) Kurangnya sumber daya manusia (SDM), serta sistem yang belum terstruktur.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa Kurikulum Merdeka
jauh lebih sederhana dibandingkan kurikulum sebelumnya, baik itu kurikulum
2004, 2006, 2013, dan kurikulum lainnya. Dalam praktik dan penerapannya,
Kurikulum Merdeka lebih membebaskan siswa untuk kreatif dalam proses belajar.
Siswa juga diberi kebebasan untuk mengembangkan minat dan hakatnya sehingga
proses pembelajaran akan terasa jauh lebih menyenangkan. Pada Kurikulum
Merdeka guru juga diberikan kebebasan untuk menentukan bahan ajar. Dibalik
kelebihan yang dimiliki Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa kelemahan yang
menjadi kendala untuk menerapkannya, di antaranya ialah belum memadainya

7

fasilitas dan sumber daya manusia untuk mendukung penerapan Kurikulum.
Merdeka. Dalam penerapannya, Kurikulum Merdeka juga harus memiliki fasilitas
yang mendukung Untuk saat ini secara kasat mata hanya sekolah yang memiliki
fasilitas yang mendukung yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka, terutama
sekolah negeri.

B. Prestasi Belajar
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dilakukan melalui proses belajar
mengajar. Pada pelaksanaannya tidak selalu berjalan dengan baik, karena sering
terdapat hambatan. Hambatan itu akan dapat diatasi apabila proses belajar mengajar
dilakukan dengan disiplin. Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah mengacu
pada kurikulum yang telah dirumuskan oleh semua pihak yang kompeten. Kurikulum
memuat sejumlah standar kompetensi yang wajib dipenuhi dan menjadi indikator
prestasi belajar siswa. Menurut Slavin (2009: 271) prestasi belajar siswa diukur sejauh
mana konsep atau kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran (instructional
objective) atau tujuan perilaku (behavioral objective) mampu dikuasai siswa pada akhir
jangka waktu pengajaran
8
.
Prestasi belajar adalah suatu usaha atau kegiatan anak untuk menguasai bahan-
bahan pelajaran yang diberikan guru di sekolah. Prestasi belajar adalah istilah yang
telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami secara langsung. Menurut Didin
Mukodim, Ritandiyono dan Harumi Ratna Sita (2004: 112), prestasi belajar adalah hasil
penilaian pendidik terhadap proses dan hasil belajar siswa yang menggambarkan
penguasaan siswa atas materi pelajaran atau perilaku yang relatif menetap sebagai
akibat adanya proses belajar yang dialami siswa dalam jangka waktu tertentu.
Prestasi belajar siswa memperlihatkan bahwa dirinya telah mengalami proses
belajar dan telah mengalami perubahan-perubahan baik perubahan dalam memiliki
pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap. Prestasi belajar dapat menunjukkan tingkat
keberhasilan seseorang setelah melakukan proses belajar dalam melakukan perubahan
dan perkembangannya. Hal ini disebabkan prestasi belajar merupakan hasil penilaian
atas kemampuan, kecakapan dan keterampilan- keterampilan tertentu yang dipelajari
selama masa belajar. Oleh karena itu Johnson (2009: 30) menegaskan bahwa seorang


8
Izuddin Syarif “pengaruh model blended learning terhadap motivasi dan prestasi belajar” Jurnal Pendidikan
Vokasi, Vol 2, Nomor 2, Juni 2012, hal 237.

8

guru harus menyiapkan serangkaian tes yang bertujuan untuk menyimpulkan prestasi
belajar siswa meliputi:
(1) ketuntasan pada materi tertentu dalam kurikulum,
(2) kemampuan kognitif, dan
(3) potensi siswa.
Sementara itu menurut Daryanto (2009: 51) terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi proses belajar siswa, yaitu:
1. Faktor Intern, meliputi: kondisi jasmani, kondisi psikologis dan faktor kelelahan
siswa
2. Faktor Ekstern, meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat
9
.
Prestasi belajar menurut Taksonomi Bloom dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Kognitif
kognitif adalah proses mental yang terjadi secara internal ketika manusia
berpikir. Kognitif dapat diartikan sebagai aktivitas mental yang membuat individu
mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan peristiwa, sehingga
individu dapat mendapatkan pengetahuan setelahnya
2. Afektif
afektif adalah istilah yang digunakan dalam psikologi untuk merujuk pada
komponen atau aspek dari domain psikologis yang berhubungan dengan emosi,
perasaan, dan afeksi yang dialami oleh seseorang. Aspek afektif meliputi perasaan
dan emosi, afeksi, kepribadian afektif, regulasi emosi, dan motivasi emosional.
Perasaan dan emosi yang dialami seseorang dapat bervariasi tergantung pada situasi
dan pengalaman hidup mereka, namun perasaan afektif yang umum seperti senang,
sedih, marah, dan takut dapat dialami oleh banyak orang.

3. Psikomotorik
Psikomotorik adalah aspek perkembangan anak yang berkaitan dengan
keterampilan individu dalam suatu bidang, termasuk kemampuan fisik dan
gerakan tubuh seseorang setelah mereka mengalami pengalaman belajar.
Psikomotorik melibatkan koordinasi sistem saraf motorik yang memungkinkan
individu untuk melakukan berbagai rangkaian kerja saraf yang terkoordinasi,
mencakup gerakan motorik, manifestasi fungsi mental yang bersifat kognitif, dan
kemampuan untuk mempengaruhi atau mendayagunakan orang
lain. Psikomotorik juga mencakup kemampuan untuk meniru gerakan atau

9

Kurikulum Merdeka
(X)
Prestasi Belajar
(Y)
tindakan yang diamati dari orang lain atau lingkungan, memanipulasi objek, dan
melakukan gerakan yang presisi. Psikomotorik adalah bagian penting dalam
proses pembelajaran, terutama dalam pendidikan formal, dan penting untuk
memahami aspeknya dalam mendukung perkembangan keterampilan individu
secara optimal.
C. Kerangka Teori

Pengaruh pengembangan kurikulum merdeka terhadap prestasi belajar siswa di
SDN No. 011 Teppo, yang terdiri dari pengembangan kurikulum merdeka dalam
meningkatkan prestasi belajar sehingga kita dapat mengetahui prestasi belajar
meningkat atau menurun.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa apabila adanya perubahan
kurikulum merdeka ini, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.


Tabel 2.1

Gambar : Kerangka Berpikir












9
Izuddin Syarif “pengaruh model blended learning terhadap motivasi dan prestasi belajar” Jurnal Pendidikan
Vokasi, Vol 2, Nomor 2, Juni 2012, hal 238

10



A. Jenis Penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kuantitatif. Disebut
kuantitatif karena data yang terkumpul dalam penelitian ini dapat di analisis dengan
menggunakan analisis statistik dan data tersebut berupa data-data numerical (angka).
Apabila di kaitkan dengan penelitian ini maka penulis mendeskripsikan Pengaruh
Pengembangan Kurikulum Merdeka terhadap Prestasi Belajar Siswa berdasarkan
indikator masing-masing variabel, selanjutnya mengumpulkan data yang bersifat
kuantitatif kemudian di analisis menggunakan data statistik.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian adalah rencana dan prosedur penelitian yang terdiri dari langkah-
langkah berdasarkan asumsi luas sebagai dasar menentukan metode dalam pengumpulan data,
analisis atau interpretasi data. Adapun pendekatan yang di gunakan pada penelitian ini adalah
Pendekatan survei yang merujuk pada metode pengumpulan data dalam penelitian yang
menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan informasi dari responden.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang,
peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana
menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Dari pengertian di atas
dapat di simpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang ada dan
merupakan sasaran sesungguhnya dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah peserta didik SDN No. 011 Teppo yang berada di bangku kelas 5 dan 6 yang
berjumlah 27 peserta didik.
2. Sampel
Sampel merupakan dari populasi yang ingin di teliti. Apabila populasi di anggap
cukup homogen dan jumlahnya lebih dari 100 maka dapat di ambil antara 10%-25%.
Namun apabila jumlahnya kurang dari 100 dapat di ambil semua atau di ambil
sebanyak 30% sampai 70%. Berdasarkan pendapat di atas dapat di pahami bahwa, populasi
dalam penelitian ini kurang dari 100, maka yang menjadi sampel penelitian ini adalah seluruh
jumlah populasi yaitu 27 peserta didik

11

D. Metode pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting di peroleh dalam
metode ilmiah, dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
a. Kuesioner (Angket)
Kuesioner ini juga sering di sebut sebagai angket di mana dalam kuesioner
tersebut terdapat beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah
penelitian yang hendak di pecahkan, di susun, dan di sebarkan ke responden untuk
memperoleh informasi di lapangan. Dalam penelitian kuantitatif, penggunaan
kuesioner adalah yang paling sering di temui karena jika di buat secara intensif dan
teliti, kuesioner mempunyai keunggulan jika di banding dengan alat pengumpul
lainnya. Pendapat di atas dapat di definisikan bahwa yang di maksud dengan angket
atau kuesioner adalah daftar sejumlah pertanyaan yang di bagikan kepada sampel
penelitian guna memperoleh jawaban tentang data yang di perlukan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau vasilitas yang di gunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen penelitian merupakan
alat yang digunakan dalam penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah
dan hasilnya lebih baik. Adapun pendapat menurut Riduwan instrumen penelitian merupakan
alat bantu peneliti dalam pengumpulan data, mutu instrumen akan menentukan mutu data yang
dikumpulkan, sehingga tepatlah dikatakan bahwa hubungan instrumen dengan data adalah
sebagai jantungnya penelitian yang saling terkait.
a. Definisi variabel

Tabel 3.1 Definisi variabel



No. Variabel Definisi Variabel
1. X = Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan
pembelajaran intrakurikuler yang beragam, membebaskan
peserta didik untuk belajar di luar, dan tidak mematokkan
dari nilai saja tetapi guru melihat keterampilan peserta
didik. Tuntutan bagi guru harus mampu mengembangkan

12

konsep pembelajaran yang inovatif bagi peserta didik juga
akan terwujud.
2. Y = Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa memperlihatkan bahwa dirinya telah
mengalami proses belajar dan telah mengalami perubahan-
perubahan baik perubahan dalam memiliki pengetahuan,
keterampilan, ataupun sikap.
b. Operasionalisasi Konsep
Tabel 3.2 Operasionalisasi Konsep

No.

Variabel
Dimensi Indikator Pernyataan/
pertanyaan
Skala
penguku
ran
1. X =
Kurikulum
Merdeka
1. Ekstrakurikuler
yang beragam
2. Keterangan
peserta didik
1. Mengikuti
pembelajaran
intrakurikuler
1.1 Saya mengikuti
pembelajaran
intrakurikuler
Ordinal

3. Guru mampu
mengembangkan
konsep
pembelajaran.
2. Meningkatkan
keterampilan
peserta didik
1.2 Saya aktif
dalam proses
pembelajaran


3. Mengikuti 2.1 Saya


karakteristik
peserta didik
berpartisipasi
dalam
pembelajaran

agar
meningkatkan
keterampilan

2.2 Saya kreatif

dalam
mengerjakan
tugas
praktikum.

3.1 Saya

berkomitmen
untuk
memahami
peserta didik.

3.2 Saya harus


mampu


mengamati

13

keadaan peserta
didik.

2. Y =
Prestasi
Belajar
1. Kognitif
2. Afektif
3. Psikomotor
1. Pengetahuan dan
Pemahaman.
2. Penerapan
1.1.Saya
mengetahui dan
memahami materi
konseptual dari
guru.
2.1 .Saya
menerapkan materi
praktik dari guru
3.1 saya
menganalisis terkait
tugas yang
diberikan.
4.1 Saya
mengerjakan
latihan yang
diberikan oleh guru
4.2 saya
mengulangi
pembelajaran
ketika di rumah
5.1 Saya mendapat
nilai tugas yang
memuaskan.
6.1 Saya menerima
terhadap nilai yang
saya dapatkan dari
guru.
6.2 Saya mendapat
nilai yang
memuaskan.
7.1 Saya aktif
dalam proses
Ordinal
3. Analisis
4. Evaluasi
5. Nilai
6. Sikap menerima
7. Memberi respon
8. Karakteristik
9. Keterampilan
bergerak

14

pembelajaran di
kelas dan bertindak
cepat terhadap
perintah guru yang
telah diberikan
8.1 Saya berusaha
memahami
karakteristik setiap
guru
9.1 Saya kreatif
dalam mengerjakan
tugas keterampilan



F. Validasi dan Reliabilitas
a. Uji Validasi
Uji Validitas adalah proses untuk menentukan sejauh mana suatu alat ukur atau
instrumen penelitian benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas
memastikan bahwa hasil yang diperoleh dari instrumen tersebut valid dan dapat
dipercaya. Kuesioner dinyatakan valid jika hasil pengukurannya memiliki hubungan
yang kuat dan signifikan dengan kriteria eksternal yang diakui. Ini dapat berupa validitas
konkuren (hubungan dengan pengukuran lain yang diambil pada saat yang sama) atau
validitas prediktif (kemampuan memprediksi hasil di masa mendatang), (Kerlinger
(1986).


b. Uji Reliabilitas

Uji reliabelitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indicator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu (Ghozali,2012). Dalam penelitian ini pengujian validitas instrumen diuji
dengan menggunakan program SPSS. Reliabilitas artinya dapat dipercaya juga dapat
diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama
(konsisten). Pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara eksternal (stability/test

15

retest, equivalent atau gabungan keduanya) dan secara internal (analisis konsistensi
butir-butir yang ada pada instrumen)
G. Teknik pengolahan dan analisis data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan SPSS
(Statistical Product and Service Solution). Hal ini dikarenakan program ini memiliki kemampuan
analisis statistik yang sangat tinggi dan sistem pengelolaan data dalam lingkungan grafis dengan
menu deskriptif dan kotak dialog sederhana sehingga mudah untuk dipahami dan bagaimana cara
menggunakannya.
Penelitian pendekatan kuantitatif, maka perlu menggunakan analisis data. Analisis ini
adalah tentang merumuskan masalah, menghitung jawaban dan menguji hipotesis yang diajukan.
Bentuk hipotesis mana yang diajukan menentukan teknik statistik mana yang digunakan. Jadi,
Setelah rancangan selesai, metode analisis data ini akan ditetapkan. Jika peneliti tidak
merumuskan hipotesis, rumusan masalah penelitian harus dijawab. Tetapi, jika hanya menjawab
masalah maka akan sulit untuk menggeneralisasi dari pertanyaan, sehingga kesimpulan hanya
berlaku untuk sampel yang digunakan dan mungkin tidak berlaku untuk populasi umum.
Pengujian hipotesis dilakukan dalam analisis data. Adapun cara yang dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh dari penggunaan media sosial terhadap akhlak peserta didik
maka dilakukan uji regresi. Uji regresi linear sederhana akan diolah dengan menggunakan bantuan
aplikasi SPSS for windows. Rumus yang digunakan dalam pengujian regresi linear sederhana
adalah:
Y = a + b.X
Dimana:
Y = variabel terikat
X = variabel bebas
a & b = konstanta.
Untuk mencari nilai: a =
∑ �.∑�
2
− ∑�.�
, � =
�.∑��−∑�.∑ �
18
�.∑�
2
−(∑�)
2
�.∑�
2
−(∑ �)
2
Kriteria pengujian hipotesis adalah Ho ditolak jika �
2ℎ??????���?????? lebih besar dari �
2 ���??????�,
atau Ho diterima jika �
2 ℎ??????���?????? lebih kecil dari�
2 ���??????�, dengan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0.05 (< 0,05). Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (> 0,05) maka,
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara kurikulum merdeka dan prestasi belajar siswa
Ho = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kurikulum merdeka dan prestasi
belajar siswa.
Setelah menyelesaikan uji regresi, maka untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh kurikulum merdeka terhadap akhlak prestasi belajar peserta didik. Maka,
digunakan rumus koefisien determinasi. Uji koefisien determinasi akan diolah dengan

16

menggunakan bantuan aplikasi SPSS for windows Rumusnya yaitu,


??????&#3627408482;&#3627408474;&#3627408482;&#3627408480; &#3627408479;
2 ∑(&#3627408460;−&#3627408460; )
2
−∑(&#3627408460;−&#3627408460; )
2
. 19
∑(&#3627408460;−&#3627408460; )
2
Dimana:
&#3627408479;
2
= koefisien determinasi
Y = observasi respon .
&#3627408460; = rata-rata
&#3627408460; = harapan respon.
Dari hasil pengujian determinasi, maka peneliti akan mengetahui seberapa besar
pengaruh yang ditimbulkan dari Pengaruh kurikulum merdeka terhadap prestasi belajar

17

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Sejarah SDN NO. 011 Teppo
SDN NO. 011 Teppo didirikan sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat
setempat akan fasilitas pendidikan yang memadai. Awalnya, masyarakat sekitar harus
menempuh jarak yang cukup jauh untuk mendapatkan pendidikan dasar. Melihat hal
ini, pemerintah daerah bersama dengan tokoh masyarakat berinisiatif untuk
mendirikan sebuah sekolah dasar di Dusun Teppo.
Seiring berjalannya waktu SDN No. 011 Teppo terus mengalami perkembangan
baik dari segi fasilitas maupun jumlah murid. Awalnya, sekolah ini hanya memiliki
beberapa ruang kelas sederhana dan tenaga pengajar yang terbatas. Namun, lama
kelamaan, dan meningkatnya perhatian dari pemerintah serta dukungan masyarakat,
fasilitas sekolah diperbaiki dan diperluas.
SDN No. 011 Teppo telah berperan penting dalam memberikan pendidikan dasar
yang berkualitas bagi anak-anak di Dusun Teppo dan sekitarnya. Sekolah ini tidak
hanya fokus pada pendidikan akademik, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai moral dan
sosial kepada para siswa. Berbagai kegiatan ekstrakurikuler juga diselenggarakan
untuk mengembangkan bakat dan minat siswa di berbagai bidang.
Meskipun telah mengalami banyak kemajuan, SDN No. 011 Teppo masih
menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan fasilitas dan sumber daya.
Namun, dengan semangat gotong royong dan kerja sama antara pemerintah,
masyarakat, dan pihak sekolah, diharapkan sekolah ini dapat terus berkembang dan
memberikan pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
b. Profil Sekolah SDN NO. 011 Teppo
Nama Sekolah : SDN NO. 011 Teppo
Alamat Sekolah : Jalan Poros Salarri, Dusun Teppo, Kecamatan Limboro,
Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.
Status : Negeri
NPSN 40600579
TERAKREDITASI : B
Kegiatan Belajar : Pagi sampai Siang

18

c. Visi dan Misi SDN NO. 011 Teppo
1). Visi SDN No. 011 Teppo
"Mewujudkan siswa yang cerdas, berakhlak mulia, dan berwawasan lingkungan."
2). Misi SDN NO. 011 Teppo
a). Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas: Memberikan pembelajaran yang
efektif dan efisien untuk meningkatkan prestasi akademik siswa.
b). Mengembangkan karakter dan akhlak mulia: Melalui kegiatan keagamaan dan
bimbingan moral agar siswa memiliki sikap yang baik dan santun.
c). Meningkatkan keterampilan dan kreativitas: Melalui kegiatan ekstrakurikuler dan
pengembangan minat dan bakat siswa.
d). Mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman: Menjaga kebersihan,
keamanan, dan kenyamanan lingkungan sekolah agar proses belajar mengajar dapat
berlangsung dengan baik.
e). Menjalin kerja sama dengan orang tua dan masyarakat: Melibatkan orang tua dan
masyarakat dalam mendukung program-program sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan yang optimal.

d. Keadaan Sarana dan Prasarana SDN NO. 011 Teppo
SDN NO. 011 Teppo telah menyediakan berbagai sarana dan prasarana
pendukung untuk para peserta didiknya dalam menjalani Proses pendidikan. Tersedianya
fasilitas pendukung membuat proses belajar mengajar bisa berjalan dengan efektif.
Sarana dan prasarana yang terdapat di SDN NO. 011 Teppo adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana

No. SARANA DAN PRASARANA JUMLAH
1. Ruang Belajar 6
2. Perpustakaan 1
3. Kantor 1
4. Lapangan Olahraga 1
5. Tempat Parkir 1
6. WC 2



e. Keadaan tenaga pengajar SDN No. 011 Teppo
Demi berjalannya sebuah pembelajaran dengan baik, SDN No. 011 Teppo
memiliki beberapa tenaga pengajar yang tersedia. Tenaga pengajar yang ada di SDN

19

No. 011 Teppo dapat di lihat pada tabel di bawah ini.


Tabel 4.2 Tenaga pengajar SDN No. 011 Teppo

No. Nama Status
1. Abdul Salam S.Pd.I PNS
2. Asmirawati S.Pd. PNS
3. Hj. Husbaniah S.Pd.I PNS
4. Hj. Mardewi S.Pd.I PNS
5. M. Syukur S.Pd.I PNS
6. Resqi S.Pd PNS
7. Subriadi Anton S.Hum Non PNS
8. Nurvasyirah S.Pd Non PNS
9. Sahara S.Pd Non PNS



B. Deskripsi Hasil Penelitian
Pada penelitian ini karakteristik responden hanya pada jenis kelamin dalam tabel
berikut:
Tabel 4.3

jenis kelamin

Frequenc
y


Percent


Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid perempua
n
14 51.9 51.9 51.9
laki-laki 13 48.1 48.1 100.0
Total 27 100.0 100.0

Dari hasil uji frekuensi menunjukkan bahwa dari total 27 responden terdapat 13
responden laki-laki dan 14 responden perempuan.
a. Jawaban Responden
Dari hasil uji frekuensi menunjukkan bahwa dari total 30 responden terdapat
21 responden laki-laki dan 9 responden perempuan.

20

VARIABEL X
Pertanyaan 1


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 7 19.4 25.9 25.9
Setuju 11 30.6 40.7 66.7
Kadang-kadang 7 19.4 25.9 92.6
Tidak Setuju 1 2.8 3.7 96.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.8 3.7 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0



Pertanyaan 2


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 16 44.4 59.3 59.3
Setuju 6 16.7 22.2 81.5
Kadang-kadang 3 8.3 11.1 92.6
Tidak Setuju 1 2.8 3.7 96.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.8 3.7 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0



Pertanyaan 3


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat setuju 13 36.1 48.1 48.1
Setuju 5 13.9 18.5 66.7
Kadang-kadang 4 11.1 14.8 81.5
Tidak setuju 3 8.3 11.1 92.6
Sangat Tidak Setuju 2 5.6 7.4 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0



Pertanyaan 4

21



Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 8 22.2 29.6 29.6
Setuju 5 13.9 18.5 48.1
Kadang-kadang 10 27.8 37.0 85.2
Tidak Setuju 3 8.3 11.1 96.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.8 3.7 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0



Pertanyaan 5


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 7 19.4 25.9 25.9
Setuju 7 19.4 25.9 51.9
Kadang-kadang 10 27.8 37.0 88.9
Tidak Setuju 1 2.8 3.7 92.6
Sangat Tidak Setuju 2 5.6 7.4 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0



Pertanyaan 6


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 8 22.2 29.6 29.6
Setuju 8 22.2 29.6 59.3
Kadang-kadang 8 22.2 29.6 88.9
Tidak Setuju 2 5.6 7.4 96.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.8 3.7 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0

22

VARIABEL Y

Pertanyaan 7


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 15 41.7 55.6 55.6
Setuju 7 19.4 25.9 81.5
Kadang-kadang 1 2.8 3.7 85.2
Tidak Setuju 2 5.6 7.4 92.6
Sangat Tidak Setuju 2 5.6 7.4 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0



Pertanyaan 8


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 11 30.6 40.7 40.7
Setuju 10 27.8 37.0 77.8
Kadang-kadang 3 8.3 11.1 88.9
Tidak Setuju 1 2.8 3.7 92.6
Sangat Tidak Setuju 2 5.6 7.4 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0



Pertanyaan 9


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat setuju 9 25.0 33.3 33.3
Setuju 5 13.9 18.5 51.9
Kadang-kadang 7 19.4 25.9 77.8
Tidak setuju 5 13.9 18.5 96.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.8 3.7 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0

23

Pertanyaan 10


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 11 30.6 40.7 40.7
Setuju 9 25.0 33.3 74.1
Kadang-kadang 5 13.9 18.5 92.6
Tidak Setuju 1 2.8 3.7 96.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.8 3.7 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0



Pertanyaan 11


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 10 27.8 37.0 37.0
Setuju 10 27.8 37.0 74.1
Kadang-kadang 4 11.1 14.8 88.9
Tidak Setuju 2 5.6 7.4 96.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.8 3.7 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0



Pertanyaan 12


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 11 30.6 40.7 40.7
Setuju 9 25.0 33.3 74.1
Kadang-kadang 3 8.3 11.1 85.2
Tidak Setuju 3 8.3 11.1 96.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.8 3.7 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0

24

Pertanyaan 13


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 12 33.3 44.4 44.4
Setuju 5 13.9 18.5 63.0
Kadang-kadang 7 19.4 25.9 88.9
Tidak Setuju 2 5.6 7.4 96.3
Sangat Tidak
Setuju
1 2.8 3.7 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0



Pertanyaan 14


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 10 27.8 37.0 37.0
Setuju 8 22.2 29.6 66.7
Kadang-kadang 4 11.1 14.8 81.5
Tidak Setuju 4 11.1 14.8 96.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.8 3.7 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0



Pertanyaan 15


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat setuju 10 27.8 37.0 37.0
Setuju 12 33.3 44.4 81.5
Kadang-kadang 2 5.6 7.4 88.9
Tidak setuju 2 5.6 7.4 96.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.8 3.7 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0

25

Pertanyaan 16


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 11 30.6 40.7 40.7
Setuju 9 25.0 33.3 74.1
Kadang-kadang 3 8.3 11.1 85.2
Tidak Setuju 3 8.3 11.1 96.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.8 3.7 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0



Pertanyaan 17


Frequency


Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Setuju 18 50.0 66.7 66.7
Setuju 5 13.9 18.5 85.2
Kadang-kadang 2 5.6 7.4 92.6
Tidak Setuju 1 2.8 3.7 96.3
Sangat Tidak Setuju 1 2.8 3.7 100.0
Total 27 75.0 100.0

Missing System 9 25.0

Total 36 100.0




C. Analisis data
a. Uji validitas
Uji Validitas adalah proses untuk menentukan sejauh mana suatu alat ukur atau
instrumen penelitian benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas
memastikan bahwa hasil yang diperoleh dari instrumen tersebut valid dan dapat
dipercaya. Kuesioner dinyatakan valid jika hasil pengukurannya memiliki hubungan
yang kuat dan signifikan dengan kriteria eksternal yang diakui. Ini dapat berupa
validitas konkuren (hubungan dengan pengukuran lain yang diambil pada saat yang
sama) atau validitas prediktif (kemampuan memprediksi hasil di masa mendatang),
(Kerlinger (1986).
Dalam melakukan uji validitas ini peneliti memakai 28 responden dan taraf
siginifika 5% dengan bantuan spss. Suatu item pernyataaan dikatakan valid jika nilai
r hitung melebihi dari nilai r tabel pada tingkat signifikan 0,05 sebagai berikut:

26

Tabel 4.4 Hasil pengujian validitas
Variabel No. Soal r hitung r tabel Keterangan


Kurikulum
Merdeka (X)
1. 0,784 0,374 Valid
2. 0,856 0,374 Valid
3. 0,795 0,374 Valid
4. 0,846 0,374 Valid
5. 0,704 0,374 Valid
6. 0,749 0,374 Valid





Prestasi
Belajar (Y)
7. 0,814 0,374 Valid
8. 0,824 0,374 Valid
9. 0,820 0,374 Valid
10. 0,931 0,374 Valid
11. 0,937 0,374 Valid
12. 0,942 0,374 Valid
13. 0,949 0,374 Valid
14. 0,928 0,374 Valid
15. 0,957 0,374 Valid
16. 0,968 0,374 Valid

Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai r hitung ( corrected item- total
coreletion ) dari uji validitas mempunyai nilai besar dari nilai r tabel dengan ?????? =0,05,
kemudian degree of freedom (df) n-2 dimana n adalah jumlah sampel, jadi : df = 28-2=
26
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabelitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indicator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali,2012). Suatu varibel dikatakan reliabel apabilab Cronbach alpha > 0,60.
Berikut hasil uji reliabilitas variabel linkungan keluarga dan motivasi belajar sebagai
berikut:

27

Tabel 4.5 Hasil uji Reliabilitas



Variabel Nilai Cronbach
alpha
Nilai reliabilitas
coefficient SPSS
Keterangan
Kurikulum
Merdeka
0,60 < 0,876 Reliabel
Prestasi
Belajar
0,60 < 0,985 Reliabel
Dari hasil tabel 4 dapat diketahui suatu variabel dinyatakan variabel jika Cronbach alpha
>0,60. Tabel diatas menunjukkan bahwa semua varibel memiliki Cronbach alpha cukup
besar yaitu 0.60. sehingga, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dari variabel lingkungan
keluarga dan motivasi belajar siswa yang diteliti adalah reliabel.

c. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah prosedur statistik yang digunakan untuk menentukan apakah
data dalam suatu sampel mengikuti distribusi normal. Prosedur ini penting karena
banyak teknik statistik, seperti regresi linier dan analisis varians (ANOVA),
mengasumsikan bahwa data mengikuti distribusi normal (Gujarati 2004).

Tabel 4.6 Uji Normalitas









One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N 27
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 4,39536430
Most Extreme Differences Absolute ,162
Positive ,121
Negative -,162
Test Statistic ,162

28

Asymp. Sig. (2-tailed)c ,065
Monte Carlo Sig. (2-tailed)d Sig. ,064
99% Confidence
Interval
Lower Bound ,058
Upper Bound ,070
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Lilliefors' method based on 10000 Monte Carlo samples with starting seed 2000000.

Pada uji normalitas ini kami menggunakan uji statistik Kolmogorav Smirnov, uji
normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah nilai residual ber distribusi normal atau
tidak, model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang ber distribusi normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikan 0,070 > 0, 05, maka
dapat disimpulkan bahwa nilai residual ber distribusi normal.

D. Uji Hipotesis
Tabel 4.7 Hasil Output

Variables Entered/Removed
a

Model

Variables Entered
Variables
Removed

Method
1 X
b
. Enter
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.

Tabel 4.8 Output Bagian Kedua: Model Summary

Model Summary

Model

R

R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,916
a
,838 ,832 4,48241
a. Predictors: (Constant), X

Tabel di atas menjelaskan besarnya nilai korelasi (R) yaitu sebesar 0,916. dan
dijelaskan besarnya presentase pengaruh variabel bebas (prestasi belajar) terhadap

29

variabel terikat (kurikulum merdeka) yang disebut koefisien determinasi yang merupakan
hasil dari penguadratan R. Hasil dari koefisien determinasi diperoleh dengan nilai 0,838
atau 83,8% sehingga dapat dipahami bahwa, pengaruh kurikulum merdeka terhadap
prestasi belajar siswa SDN No. 011 Teppo, memiliki pengaruh 83,8% dan 17,2% di
pengaruhi oleh variabel lain.

Tabel 4.9 Output bagian ketiga : Anova

ANOVA
a

Model
Sum of
Squares

df
Mean
Square

F

Sig.
1 Regressio
n
2606,663 1 2606,663 129,736 <,001
b

Residual 502,300 25 20,092
Total 3108,963 26
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X

Dari output tersebut diketahui bahwa nilai F hitung = 129,736 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi
variabel Kurikulum Merdeka atau dengan kata lain ada pengaruh variabel Kurikulum
Merdeka (X) terhadap variabel Prestasi Belajar (Y).


Tabel 4.10 coefficients
Coefficients
a


Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients


t


Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2,413 2,307 -1,046 ,306
X 1,864 ,164 ,916 11,390 <,001
a. Dependent Variable: Y

Diketahui nilai Constant (a) sebesar -2,413 sedangkan nilai Y (b/ koefisien regresi)
sebesar 1,864 sehingga persamaan regresinya dapat ditulis:
Y= a + bX
Y= -2,413 + 1,864X
Persamaan tersebut dapat diterjemahkan :

30

- Kostanta sebesar –2,413 mengandung arti bahwa nilai konsisten variabel X sebesar –
2,413
- Koefisien regresi X sebesar 1,864 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 % nilai Y
(Bobot badan) bertambah sebesar 1,864. Koefisien regresi tersebut bernilai positif
sehingga dapat dikatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap Y adalah positif.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM UJI REGRESI SEDERHANA:
- Berdasarkan nilai signifikansi dari tabel coefficients diperoleh nilai signifikansi sebesar
0,001 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X (Kurikulum Merdeka)
berpengaruh terhadap variabel Prestasi Belajar (Y).
- Berdasarkan nilai t : diketahui nilai t hitung sebesar 11,390 > t tabel 2,064 sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.

B. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kurikulum Merdeka terhadap
Prestasi belajar siswa SDN No. 011 Teppo. Berdasarkan hasil analisis, beberapa poin
penting dapat disimpulkan sebagai berikut:
Nilai korelasi (R) antara variabel Kurikulum Merdeka (X) dengan Prestasi Belajar
(Y) sebesar 0,916, menunjukkan hubungan yang sangat kuat. Koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0,838, yang berarti 83,8% variasi dalam Prestasi Belajar dapat dijelaskan
oleh variabel Kurikulum Merdeka. Hasil ANOVA menunjukkan F hitung sebesar 129,736
dengan tingkat signifikansi 0,001. Karena nilai signifikansi < 0,05, model regresi
dianggap signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh Kurikulum
Merdeka terhadap Prestasi Belajar.
Persamaan regresi yang dihasilkan adalah Y = -2,413 + 1,864X. Konstanta sebesar -
2,413 menunjukkan nilai konsisten variabel Y saat X = 0. Koefisien regresi sebesar 1,864
berarti setiap peningkatan 1% dalam variabel X (Kurikulum Merdeka) akan
meningkatkan variabel Y (Prestasi Belajar) sebesar 1,864%. Nilai signifikansi untuk
variabel X adalah 0,001, yang lebih kecil dari 0,05. Ini menunjukkan bahwa variabel X
berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. Nilai t hitung untuk variabel X sebesar
11,390 lebih besar dari t tabel 2,064, yang juga mengindikasikan pengaruh signifikan
variabel X terhadap Y.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa dapat bahwa
Kurikulum Merdeka memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Belajar
siswa di SDN No. 011 Teppo. Dan Ini di tunjukkan oleh koefisien determinasi yang tinggi,
hasil ANOVA yang signifikan, serta koefisien regresi yang positif dan signifikan.

31

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis terhadap data-data yang berhasil
dihimpun oleh Penulis, dengan rumusan masalah “Apakah ada Pengaruh Kurikulum
merdeka terhadap prestasi belajar siswa SDN No. 011 Teppo ” Maka Penulis mengambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh Kurikulum merdeka terhadap prestasi belajar siswa SDN No. 011 Teppo
Hal ini dapat dibuktikan dengan menggunakan rumus uji regresi linear sederhana dengan
nilai t hitung sebesar 11,390 > t tabel 2,064 atau nilai signifikansi 0,001 < 0,05, yang
artinya ada pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y.
2. Berdasarkan uji koefisien determinasi didapatkan bahwa pengaruh yang ditimbulkan dari
kurikulum merdeka terhadap prestasi belajar siswa 0,838 atau 83,8% sehingga
disimpulkan bahwa pengaruh yang ditimbulkan dari penggunaan media sosial terhadap
akhlak tergolong cukup kuat. Dan 17,2% dipengaruhi oleh variabel lain.
B. SARAN
1. Bagi peserta didik diharapkan mampu untuk menjadikan prestasi belajar ini sebagai
prioritas utama agar dapat meningkatkan kecerdasan dan meraih cita-cita dengan prestasi
yang didapatkan.
2. Bagi guru diharapkan mampu agar selalu rajin dalam mengajar kepada peserta didik agar
mereka dapat meningkatkan prestasi belajar.
3. Bagi orang tua diharapkan mampu agar selalu membimbing anak agar selalu belajar
dengan sungguh – sungguh agar dapat meningkatkan prestasi belajar .
4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan penelitian ini dengan
tema yang sama namun dengan metode yang berbeda.

32

DAFTAR PUSTAKA

Neng Nurwiatin,” pengaruh pengembangan kurikulum merdeka belajar dan kesiapan
kepala sekolah terhadap penyesuaian pembelajaran di sekolah” Vol. 9, Jurnal Pendidikan,
Sains dan Teknologi (2022), hal 475.
Mohammad Nuh, “Perombakan Kurikulum Penting dan Genting”, Perombakan.
Kurikulum. Penting dan. Genting diakses tanggal 25 Maret 2013.
Yulianti marsela, ”peran guru dalam mengembangkan kurikulum merdeka” Vol. 1,
Jurnal Ilmu Pendidikan dan Sosial (2022), hal 293
Pernando Sitohang, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Belajar”, vol 1, Journal mahesa center (2022), hal 83.
Izuddin Syarif “pengaruh model blended learning terhadap motivasi dan prestasi belajar”
Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2, Nomor 2, Juni 2012, hal 237
Agustina, Rizki, dan Fajri Ismail. “IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA,” t.t
Alawiyah, Faridah. “PERAN GURU DALAM KURIKULUM 2013” 4 (2013).
Anggraini, Wulan Putri. “PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM
KELUARGA TERHADAP AKHLAK REMAJA DI DESA BANJARREJO KECAMATAN
BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN 2017 -2018,” t.t.
Fauzi, Achmad. “Implementasi Kurikulum Merdeka Di Sekolah Penggerak: (Studi Kasus
Pada SMAN 1 Pengaron Kabupaten Banjar).” Pahlawan: Jurnal Pendidikan-Sosial-Budaya 18,
no. 2 (31 Oktober 2022): 18–22. https://doi.org/10.57216/pah.v18i2.480.
Fauziah, Zumrotul, dan M Pd. “PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI 2023,” t.t
Imelda Pratiwi, Elza, Septie Putri Ismanti, Risma Fitriya Zulfa, Khofiyatul Jannah, dan
Imron Fauzi. “Impresi Kurikulum Merdeka Belajar Terhadap Pembelajaran SD/MI.” AL-
IBANAH 8, no. 1 (28 Januari 2023): 1–12. https://doi.org/10.54801/ibanah.v8i1.146.
Kurniati, Pat, Andjela Lenora Kelmaskouw, Ahmad Deing, Bonin Bonin, dan Bambang
Agus Haryanto. “Model Proses Inovasi Kurikulum Merdeka Implikasinya Bagi Siswa Dan Guru
Abad 21.” Jurnal Citizenship Virtues 2, no. 2 (1 September 2022): 408–23.
https://doi.org/10.37640/jcv.v2i2.1516.

33

Manalu, Juliati Boang, Pernando Sitohang, dan Netty Heriwati Henrika Turnip. “Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Belajar” 1 (2022)
Nurwiatin, Neng. “PENGARUH PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
DAN KESIAPAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PENYESUAIAN PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH.” EDUSAINTEK: Jurnal Pendidikan, Sains dan Teknologi 9, no. 2 (1 Agustus 2022): 472–
87. https://doi.org/10.47668/edusaintek.v9i2.537.
Rahmah, Iffah Zulva. “PENGARUH KURIKULUM MERDEKA TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA DI UPT SPF SD NEGERI BONTORAMBA KOTA MAKASSAR,” t.t.
Soapatty, Lisnawati. “PENGARUH SISTEM SEKOLAH SEHARI PENUH (FULL DAY
SCHOOL) TERHADAP PRESTASI AKADEMIK SISWA SMP JATI AGUNG SIDOARJO” 2
(2014).
Syarif, Izuddin. “Pengaruh model blended learning terhadap motivasi dan prestasi belajar
siswa SMK.” Jurnal Pendidikan Vokasi 2, no. 2 (8 Januari 2013).
https://doi.org/10.21831/jpv.v2i2.1034.

34
Tags