Pengembangan hidroksiapatite untuk injectable bone subtitute
sotaaugo
8 views
10 slides
Sep 05, 2025
Slide 1 of 10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
About This Presentation
Perkembangan penelitian ibs
Size: 1.35 MB
Language: none
Added: Sep 05, 2025
Slides: 10 pages
Slide Content
Injectable Bone
Subtitute~CPC :
Klasifikasi, Sifat, dan
Riset Pendahuluan
Serpong, 28 September 2022
BSS
Biokeramik Sharing Session
IBS: Definisi dan Kriteria
IBS merupakan bahan keramik atau polimer yang dapat mengisi defek tulang kompleks secara optimal
melalui intervensi invasif minimal
Kriteria IBS “Ideal” (DOI: 10.1002/jbm.b.31619)
Radiopasitas tinggi
Setting time sekitar 15 menit
Kemudahan persiapan dan penanganan
Tingkat penyerapan yang tidak terlalu tinggi atau terlalu
rendah
Injeksi mudah dilakukan (kurang dari 250 N)
Osteokonduktivitas yang baik
Tidak ada toksisitas
Osteoinduktivitas yang baik
Biaya rendah
Suhu curing rendah
Biokompatibilitas dan bioaktivitas yang baik
Working time sekitar 6–10 menit
Sifat mekanik yang memadai seperti tulang alami (E = 7–30 GPa
per compressive strength = 160–190 MPa) atau cancellous bone
(E = 50–500 MPa per compressive strength = 1.9–10 MPa).
Kohesi yang tepat
Memiliki viskositas awal rendah
Memiliki mikroporositas (d < 10 µm), untuk memungkinkan
sirkulasi cairan tubuh dan makroporositas (d>100 µm), untuk
menyediakan perancah bagi kolonisasi sel darah.
https://
youtu.be/
GtNfDTcZuLY
synthes.vo.llnwd.net
https://daewoong.co.id/
product/excelos-inject/
https://youtu.be/
To7oe7gruVQ
IBS : Klasifikasi (DOI: 10.1039/d2ma00410k)
Matriks yang mengeras
Matriks organik yang tidak
mengeras
Nama lainnya injectable
calcium phosphate ceramic
suspension
Keunggulan : injektabilitas
(+), interaksi material-sel (+),
kohesivitas (+)
Kelemahan : kebocoran
material, potensi untuk
menirukan pembentukan tulang
rendah, biodegradasi partikel
terbatas, sifat mekanik rendah
Contoh : granul
biphasiccalciumphosphate
(hidroksiapatit dan
trikalsiumposfat) makropori
dalam
Hidroksipropilmetilselulosa
Class I
Organik yang mengeras
konsep : self-hardening
hydrogel
Nama lainnya self-hardening
calcium phosphate ceramic
suspension
Keunggulan : injektabilitas (+
+), interaksi material-sel (+),
kohesivitas (++), tidak ada
bahan yang bocor, dapat diatur
pelepasan bahan-bahannya
Kekurangan : potensi untuk
menirukan pembentukan tulang
rendah, biodegradasi partikel
terbatas, sifat mekanik rendah
Contoh : serbuk
hidroksiapatit dalam kitosan
deasetilasi dan pati teroksidasi
Matriks mineral resorbable
Nama lain : semen kalsium
posfat (CPC)
Menggunakan konsep
mengerasnya bahan dasar
yang berubah menjadi fasa
deficient apatit dan fasa
brushite
Kelebihan : formulasi bioaktif
kaku, tidak ada kebocoran
material, biodegradable, sifat
mekanis (++)
Kekurangan : potensi untuk
menirukan pembentukan tulang
rendah, biodegradasi partikel
terbatas
Contoh : fasa serbuk Sr-β-
TCP dan Ca(H2PO4)2 dalam
fasa cair air
(https://doi.org/10.1016/j.bioma
terials.2008.08.026)
Class II
Semen Kalsium Posfat dalam
Polimer
Menggabungkan tipe class I
dengan class I lainnya
Keunggulan : injektabilitas
(++), formulasi bioaktif kaku,
tidak ada kebocoran material,
osteokonduktif (++), sifat
mekanis (++), berpotensi
untuk menstimulasi
pertumbuhan tulang, dapat
diatur pelepasan bahan-
bahannya
Kekurangan : Sifat mekanis
tidak mencukupi akibat
makropori
Contoh : komposit kitosan-
kalsiumposfat sebagai fasa
CPC dan alginate microbead
sebagai fasa polimer
IBS : Mekanisme Reaksi
Class I ~ CPC
Reaksi Dissolusi
CaHPO
4(s) Ca
→
2+
(aq) + HPO
4
2-
(aq)
Ca
4
(PO
4
)
2
O(s) + H
2
O(l) 4Ca
→
2+
(aq) + 2PO
4
3-
(aq) + 2OH
-
(aq)
Reaksi asam-basa
10 Ca
2+
(aq) + 6PO
4
3-
(aq) + 2OH
-
(aq) Ca
→
10(PO
4)
6(OH)
2 (s)
HPO
4
2-
(aq) + 2OH
-
(aq) PO
→
4
3-
(aq) + H
2
O (l)
Reaksi Setting Secara Keseluruhan
2CaHPO
4
(s) + 2Ca
4
(PO
4
)
2
O(s) Ca
→
10
(PO
4
)
6
(OH)
2
(s)
(doi:10.1016/S0142-9612(03)00238-2)
(DOI: 10.1177/2280800019872594)
Class II ~ CPC + Hidrogel (gelatin+Genipin)
DOI: 10.3390/ma7043106 (Michaela Rödel 2019)
Class II ~ CPC + thermosensitive Copolymer
doi:10.3390/ma13245779
IBS : Sifat (10.1016/j.actbio.2013.11.001)
Kohesi dan Anti-washout
Kohesi : kemampuan IBS
untuk mengeras dalam keadaan
lingkungan statis berair tanpa
hancur menjadi partikel kecil
Anti washout : kemampuan
IBS untuk mengeras dalam
keadaan lingkungan dinamis
berair tanpa hancur menjadi
partikel kecil
Cara meningkatkan kohesi
Meningkatkan gaya tarik
antar partikel CPC
Mengurangi tekanan osmosis
Meningkatkan viskositas
Memperkecil ukran partikel
fasa padat
Metode : Pasta komposit
disuntikkan ke SBF pada 37 C
dan dikocok pada 60 rpm selama
0 dan 30 menit
(doi:10.3390/ma13245779)
Setting Time
Definisi : waktu yang dibutuhkan untuk IBS (CPC)
menjadi cukup kuat untuk menahan gaya yang
diterapkan.
initial setting time : Saat awal CPC kehilangan
plastisitas
Final setting time : saat CPC kehilangan seluruh
plastisitasnya dan mulai mengeras
Cara menurunkan setting time
Memperkecil ukuran partikel
Mengurangi kristalinitas
Menambahkan accelerators pada fasa padat & cair
Meningkatkan suhu setting
Mengurangi rasio liquid-to-powder L/P
Metode Uji
Gillmore Needle (ASTM C266)
Initial setting time : 113.4± 0.5 g dan tip diameter
2.12± 0.05 mm
Final Setting time : 453.6±0.5 g tip diameter of
1.06±0.05 mm
Vicat Needle (ASTM 191)
Batang bergerak 300± 0.5 g dan jarum diameter
1.00±0.05 mm dengan panjang kurang dari 50 mm
Initial setting time : waktu ketika penetrasi kurang
dari 25 mm
Final setting time : saat jarum tidak meninggalkan
bekas melingkar sempurna pada permukaan pasta
Mekanis
Sifat tulang cancellous
alami
Kuat tekan : 2-12 Mpa
Densitas : 0.2 – 0.5
g/cm3
Porositas 75 – 85%
Ukuran Pori : pori 300-
600 µm
Faktor yang
mempengaruhi
Porositas
Ukuran, Morfologi, dan
distribusi kristal apatit
yang terbentuk
Metode uji
Uji tekan : d = 6 mm t =
12 mm crosshead : 0.5
mm/detik
(doi:10.3390/ma1324577
9)
Porositas (DOI:
10.1002/jbm.b.33173)
Water evaporation
Helium Picnometry
Metanol Resaturation
Injektabilitas
Definisi : kekuatan injeksi yang harus
diterapkan ke jarum suntik untuk
mengeluarkan pasta semen
Cara meningkatkan Injektabilitas
Mengurangi ukuran partikel
Meningkatkan rasio L/P
menggunakan partikel sperik
menggunakan partikel terdeaglomerasi
menggunakan partikel dengan distribusi
ukuran yang luas
Menambahkan ion atau polimer
mengurangi interaksi partikel
Meningkatkan viskositas fasa liquid
Metode uji : Pasta dikeluarkan dari
syringe (8G) dengan kecepatan crosshead
15 mm/menit sampai tercapai gaya
maksimum 100-250 N
(doi:10.3390/ijms23147590)
IC = [(Mi-Mr)/Mi] × 100
doi:10.1016/j.biomaterials.2004.05.010
IBS : Aditif
Aditif Efek Sumber
Asam Sitrat Meningkatkan injektabilitas dengan cara menunda waktu hidrasi
Menunda pertumbuhan kristal apatit
Menurunkan setting time
DOI : 10.1002/jbm.b.31619
DOI : 10.1007/bf00122399
DOI : 10.1002/jbm.b.30481
Phytic acid (Inositol-
6-posfat, IP6)
Meningkatkan setting time, menunda pertumbuhan Kristal
(brusit)
DOI:10.1038/s41598-017-00731-
6
sodium
pyrophosphate
Meningkatkan setting time, menunda pertumbuhan Kristal
(brusit)
DOI:10.1111/j.1151-
2916.1996.tb08746.x
Asam asetat Mempercepat reaksi pembentukan HA karena efek pH DOI : 10.1007/bf00122399
Sodium phosphate Menurunkan setting time, menurunkan injektabilitas, DOI: 10.1002/jbm.b.30403
PLGA Membentuk makropori DOI: 10.1002/jbm.b.31619
Kitosan& alginat Anti washout agent, meningkatkan kuat tekan DOI: 10.1002/jbm.b.31619
PEG Meningkatkan setting time, kuat tekan, injectabilitas, dan
porositas
DOI : 10.31436/iiumej.v19i2.913
HPMC Meningkatkan injektabilitas, meningkatkan kohesivitas,
cenderung meningkatkan sifat mekanis
DOI: 10.1002/jbm.b.30403
Soybean/gelatin
foam
Meningkatkan makroporositas dan biodegradasi DOI: 10.1039/d2ma00410k
N-(2-
hydroxypropyl)-3-
trimethyl chitosan
chloride
Meningkatkan sifat anti bakteri dan wound healing DOI: 10.1039/d2ma00410k
IBS : Riset Pendahuluan
Kuat tekan : 17 – 26 Mpa
Degradasi : 9 – 10 %
(BCP/Gelatin) : CarboxyMethylCelluloce
(Hera Julita 2016)
Kuat tekan : 4 – 14 Mpa
Degradasi : 7 – 8 %
BCP - (Gelatin/CarboxyMethylCelluloce)
(M Sholeh 2016)
BCP/Alginat/Aditif (CaCl2, Asam sitrat,
Na2HPO4 (Aslam Louis 2016)
Kuat tekan : 3.04 Mpa Porositas : 67%
Degradasi 7 hari : 37%
BCP/Alginat/Aditif (CaCl2, Asam sitrat,
K2HPO4 (Sri Harjanti 2016)
Kuat tekan : 2.15 Mpa Porositas : 61%
Degradasi 7 hari : 20%
(HA/Gelatin) – Granul HA
(Fitriayu Lestari 2016)
Kuat tekan : 10.32 Mpa Porositas : 10%
Degradasi 7 hari : 20%
BCP/CarboxyMethylCelluloce
(Letia Oktri Diana 2016)
Kuat tekan : 9.86 Mpa
Degradasi 5 hari : 14%
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik
Kesuwun!
Please keep this slide for attribution