SILASE
(SILAGE)
Hijauan yang diawetkan dalam
bentuk segar (kandungan air 65 –
70 %) dalam suasana asam, tanpa
O
2 pada suatu tempat yang disebut
SILO
ENSILASE (ensilage)
Adalah proses yang terjadi
selama pembuatan silase
Kata Kunci :
•Segar
•Asam
•An-aerob (tanpa O
2
)
•SILO
Segar
•Kandungan air hijauan yang akan
dibuat silase masih tinggi sekitar 65-
70% atau kandungan bahan kering
(BK) 30 – 35 %.
•Hijauan saat dipanen kandungan BK
sekitar 18 – 22 % sehingga
memerlukan pelayuan terlebih dahulu.
•Kandungan air yang tinggi
mengindikasikan bahwa sel tanaman
masih hidup dan melakukan
aktifitasnya.
Asam
•Hijauan dapat awet dengan cara
disimpan dalam kondisi asam.
•Asam yang ideal sebagai pakan
adalah asam organik yang dihasilkan
oleh mikro-organisme.
•Asam organik yang mampu untuk
membuat pH < dari 4 adalah Asam
Laktat.
•Asam laktat dapat dihasilkan dari
mikro-organisme penghasil asam
laktat.
An-aerob
•An-aerob adalah salah satu kondisi
tanpa adanya oksigen (O
2
) .
•An-aerob dapat dikondisikan dengan
cara mengeluarkan semua udara, baik
melalui pompa vacum atau
pemampatan ruangan dengan isi yang
padat.
•An-aerob sangat perlu agar sel
tanaman mati, selain itu juga
merupakan syarat tumbuhnya bakteri
penghasil asam laktat.
Silo
•Adalah tempat untuk menyimpan
bahan pakan.
•Dapat dibuat dari semua bahan
dengan pertimbangan harus
tahan asam, kuat untuk
dikondisikan an-aerob.
•Mudah digunakan, baik untuk
mengisi maupun mengeluarkan
bahan yang disimpan.
Tujuan
Untuk mengawetkan hijauan pakan
ternak
Manfaat
•Sebagai upaya pemanfaatan
kelebihan produksi hijauan pakan
ternak untuk diberikan saat
kekurangan
•Sebagai upaya pemanfaatan
limbah pertanian sumber serat
untuk pakan ternak
Kelebihan dan
Kekurangan
SILASE
Kelebihan Silase
•Diawetkan dalam kondisi basah,
hal ini sangat sesuai karena saat
kelebihan hijauan umumnya
terjadi musim hujan, dimana
proses pengeringan sulit
dilakukan
•Lebih disukai ternak
dibandingankan pengawetan
dengan cara kering
Kekurangan Silase
•Sifatnya asam, sehingga ukuran
partikel hijauan harus kasar agar
bisa dikunyah ternak dan proses
ruminasi dapat berjalan normal.
Dengan demikian saliva tetap
mampu mempertahankan kondisi
rumen netral.
•Memerlukan peralatan pemotong
hijauan, silo dan additive yang
dapat meningkatkan biaya
pakan.
Prinsip pembuatan
Hijauan awet dalam kondisi asam
(pH < 4)
Asam yang diharapkan adalah ASAM
LAKTAT
Bakteri asam laktat dapat
berkembang bila cukup air dan
karbohidrat dalam kondisi an-aerob
Pendekatan teoritis
•Pada suasana asam, hampir tidak
dijumpai aktivitas mikroba yang
merusak bahan organik pakan sehingga
pakan tetap dapat awet.
•Untuk menghasilkan asam dapat
digunakan bantuan mikroba penghasil
asam.
•Asam yang mudah dihasilkan oleh
mikroba yang hidup dalam suasana
asam adalah asam laktat.
•Bakteri penghasil asam laktat dapat
tumbuh dengan baik pada kondisi an-
aerob.
•Bakteri penghasil asam laktat akan
tumbuh dengan cepat apabila tersedia
substrat yang ideal yaitu material
karbohidrat yang mudah terfermentasi.
•Dengan tumbuhnya bakteri penghasil
asam laktat, menyebabkan silase
menjadi asam, sehingga bakteri lain
tidak tumbuh.
•Bakteri penghasil asam laktat nantinya
akan juga mati saat pH < 4