PENDIDIKAN PROFESI GURU BIMBINGAN DAN
KONSELING/KONSELOR
2
HAKEKAT PROFESI (1)
•Profesi Pekerjaan Unik, Spesifik dan
Esensial/urgen/penting Pengabdian
1. Menunjukkan batas-batas wilayah bidang garapan yang
khas, uniq dan esensial.
2. Menuntut dan melibatkan kemampuan intelektual dan
tidak se-mata-mata manual/pekerjaan tangan.
3. Menuntut pendidikan khusus dalam waktu yang relatif
lama.
HAKEKAT PROFESI (2)
4. Terdapat suatu otonomi yang luas bagi praktisi, baik secara
individual maupun secara kelompok (kerabat kerja sejawat).
5. Terdapat tanggung jawab pribadi yang sangat luas dan
mendalam bagi penyandang profesi, baik berkenaan dalam
pembu-atan pertimbangan dan keputusan, maupun dalam
melakukan tindakan.
6. Menekankan pada pengabdian dari pada kepentingan ekonomi
penyandang profesi yang bersangkutan.
7. Memiliki organisasi yang menghimpun dan mengatur kelompok
yang bersangkutan.
8. Memiliki Kode Etik yang jelas dan dipahami serta dipatuhi oleh
semua anggota.
IDENTITAS PROFESI
Kode Etik
Sertifikasi dan
Akreditasi
Kredensialisasi
Suatu aturan yg melin-
dungi profesi dari campur
tangan pemerintah, men-
cegah ketidaksepakatan
internal, mencegah
perilaku malpraktik,
Predikat konselor didasar
kan atas sertifikasi
yang dimilikinya, yang
diperolehnya Melalui
program pendidi
kan profesi dari LPTK
yang terakreditasi.
Penganugrahan
Kepercayaan kepada
Konselor profesional
Yang menyatakan
Bahwa ybs memiliki
Kewenangan dan
Memperoleh lisensi
Untuk menyelengga-
Rakan layanan
Profesional.
KEMATANGAN PROFESIONAL
•RASA TANGGUNG JAWAB
•KOMTIMEN
•RASA KESEJAWATAN
•KEAKHLIAN
•JUJUR
•MENJUNJUNG TINGGI MORAL
•OBJEKTIF
6
B
G
M
N
S
O
S
O
K
G
U
R
U
S
E
S
U
A
I
U
U
R
I
N
O
1
4
/
2
0
0
5
?
KUALIFIKASI AKADEMIK S1/D4:
Kependidikan/Nonkependidikan
WAJIB
MEMILIKI
KOMPETENSI: Pedagogik, kepribadian,
Sosial, dan profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi
SERTIFIKAT PENDIDIK: diperoleh melalui
Pendidikan profesi dan lulus uji sertifikasi.
SEHAT: jasmani dan rohani,serta me-
miliki kemampuan untuk mewujudkan
Tujuan pendidikan nasional
PENDIDIKAN PROFESI
Penjelasan Pasal 15 UU No 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah
program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
Terkait dengan pendidikan profesi konselor, Permendiknas No. 27/2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor
menegaskan bahwa Pendidikan Profesi Konselor mensyaratkan pesertanya
memiliki kualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S1) dalam bidang
Bimbingan dan Konseling. Ketentuan ini mengandung penegasan bahwa
pendidikan konselor adalah pendidikan berkelanjutan atau
berkesinambungan antara program pendidikan akademik, yang bermuara
pada penganugerahan gelar sarjana (S-1) kependidikan bidang bimbingan
dan konseling, dengan pendidikan profesi, yang bermuara pada
penganugerahan gelar profesional Konselor, sebagai satu keutuhan.
TONGGAK-TONGGAK SINERGI PENGUTUHAN
PENDIDIKAN PROFESIONAL GURU
PENDIDIKAN AKADEMIK
(S-1 KEPENDIDIKAN)
PENDDK
PROFESI
PENDIDIKAN AKADEMIK
(S-1/D-IV NONDIK)
PEMBEKALAN
AKADEMIK
KEPENDDK
PENDDK
PROFESI
PROGRAM
MATRIKULASI DALAM
PERMENDIKNAS
08/2009
PENEGASAN MAKNA
PENDIDIKAN PROFESI
Pembentukan dan
pengasahan kiat
profesional secara
berkelanjutan, berupa
latihan menerapkan
perangkat utuh
kompetensi akademik
yang dipersyaratkan
bagi Guru, secara
kontekstual atau non-
rutin dalam praktek
nyata yang berlangsung
dalam seting otentik
PENDIDIKAN PROFESIONAL KONSELOR
(TERINTEGRASI/SINAMBUNG)
PROGRAM S-1 BIMBINGAN DAN KONSELING
PENDIDIKAN PROFESI
(PPK/PPGBK)
KOMPETENSI AKADEMIK
KOMPETENSI
PROFESIONAL
KONSELOR PROFESIONAL DENGAN GELAR KONSELOR (Kons) yang memberikan layanan ahli
bimbingan dan konseling dalam setting pendidikan, dengan konteks tugas…………………. dan
dengan menampilkan ekspektasi kinerja …...............................
PENDIDIKAN PROFESI MENGOKOHKAN JATI DIRI
TUGAS KONSELOR (GURU BIMBINGAN DAN KONSELING)
KAWASAN BK
“Kawasan terapan yang bertujuan memandirikan
individu normal dan sehat dalam menavigasi
perjalanan hidupnya dalam memilih, meraih, serta
mempertahankan karir untuk mewujudkan kehidupan
yang produktif dan sejahtera, serta untuk menjadi
warga masyarakat yang peduli kemaslahatan umum
(the Common Good) melalui pendidikan” (Sternberg,
2003).
PENEGASAN SETING DAN KONTEKS
TUGAS LAYANAN KONSELOR
WILAYAH
INFORMAL
PENDIDIKAN FORMAL
PENDIDIKAN NONFORMAL
M
E
M
A
N
D
I
R
I
K
A
N
Tujuan PPG BK/KONSELOR
Tujuan PPG BK/K adalah untuk menghasilkan guru
bimbingan dan konseling atau konselor yang mampu
menyelengarakan bimbingan dan konseling yang
memandirikan melalui empat komponen bimbingan dan
konseling yakni layanan dasar, layanan responsif,
perencanaan individual, dan dukungan sistem.
KURIKULUM (MATA KULIAH)
PPGBK/KONSELOR
No.Kegiatan Workshop dan PPL SKS
1Asesmen dan Pemahaman Individu 6
2Pengembangan dan Evaluasi Program
Bimbingan dan Konseling
6
3Pengembangan Media Bimbingan dan
Konseling
4
4Penelitian Tindakan Bimbingan dan
Konseling
2
5Konseling Individual 8
6Bimbingan dan Konseling Kelompok 6
7Bimbingan Klasikal 6
Total SKS 38
Bagaimana Sosok
Kompetensi Konselor
Profesional ?
MenyelenggarakanBimbingandan
Konselingyang Memandirikan:
Memahamisecara
MendalamKonseli
yang hendakdilayani:
a. Menghargaidanmenjunjung
tingginilai-nilaikemanusiaan,
individualitas, kebebasan
memilihdanmengedepankan
kemaslahatankonselidalam
kontekskemaslahatanumum
b. Mengaplikasikanperkem-
banganfisiologisdan
psikologissertaperilaku
konselidalambingkaibudaya
Indonesia, dalamkonteks
kehidupanglobal yang
beradab
MenguasaiLandasan
TeoretikBimbingan
danKonseling
a.Menguasaiteoridan
praksispendidikan
b.Menguasaikerangka
teoretikdanpraksis
bimbingandankonseling
c.Menguasaiesensi
pelayananbimbingandan
konselingdalamjalur, jenis
danjenjangsatuan
pendidikan
d.Menguasaikonsepdan
praksispenelitiandalam
bimbingandankonseling
MengembangkanPribadidanProfesionalitassecaraBerkelanjutan
UnjukKerja
BimbingandanKonseling
yang Memandirikan
a.Menguasaikonsepdanpraksisasesmen
untukmemahamikondisi, kebutuhan, dan
masalahkonseli.
b.Merancangprogram bimbingandan
konseling.
c.Mengimplementasikanprogram
bimbingandankonselingyang
komprehensif
d.Menilaiprosesdanhasilkegiatan
bimbingandankonseling
e. Memanfaatkanhasilpenilaianterhadap
prosesdanhasilkegiatanbimbingandan
konseling
a.Berimandan bertakwakepadaTuhanYangMahaEsa
b.Menunjukkanintegritas dan stabilitaskepribadianyang
kuat
c.Memilikikesadarandan komitmenterhadapetika
profesional
d. Mengimplementasikan kolaborasi intern di tempat
bekerja
e. Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi
bimbingan dan konseling
f. Mengimplementasikan kolaborasi antarprofesi
MenyelenggarakanBimbingandan
Konselingyang Memandirikan:
Memahamisecara
MendalamKonseli
yang hendakdilayani:
a. Menghargaidanmenjunjung
tingginilai-nilaikemanusiaan,
individualitas, kebebasan
memilihdanmengedepankan
kemaslahatankonselidalam
kontekskemaslahatanumum
b. Mengaplikasikanperkem-
banganfisiologisdan
psikologissertaperilaku
konselidalambingkaibudaya
Indonesia, dalamkonteks
kehidupanglobal yang
beradab
MenguasaiLandasan
TeoretikBimbingan
danKonseling
a.Menguasaiteoridan
praksispendidikan
b.Menguasaikerangka
teoretikdanpraksis
bimbingandankonseling
c.Menguasaiesensi
pelayananbimbingandan
konselingdalamjalur, jenis
danjenjangsatuan
pendidikan
d.Menguasaikonsepdan
praksispenelitiandalam
bimbingandankonseling
MengembangkanPribadidanProfesionalitassecaraBerkelanjutan
UnjukKerja
BimbingandanKonseling
yang Memandirikan
a.Menguasaikonsepdanpraksisasesmen
untukmemahamikondisi, kebutuhan, dan
masalahkonseli.
b.Merancangprogram bimbingandan
konseling.
c.Mengimplementasikanprogram
bimbingandankonselingyang
komprehensif
d.Menilaiprosesdanhasilkegiatan
bimbingandankonseling
e. Memanfaatkanhasilpenilaianterhadap
prosesdanhasilkegiatanbimbingandan
konseling
a.Berimandan bertakwakepadaTuhanYangMahaEsa
b.Menunjukkanintegritas dan stabilitaskepribadianyang
kuat
c.Memilikikesadarandan komitmenterhadapetika
profesional
d. Mengimplementasikan kolaborasi intern di tempat
bekerja
e. Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi
bimbingan dan konseling
f. Mengimplementasikan kolaborasi antarprofesi
SOSOK KOMPETENSI
KONSELOR PROFESIONAL
1. Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.1 Menampilkan kepribadian yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.2 Konsisten dalam menjalankan kehidupan
beragama dan toleran terhadap pemeluk agama
lain
1.3 Berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur
2. Menunjukkan integritas dan
stabilitas kepribadian yang kuat
2.1 Menampilkan kepribadian dan perilaku yang
terpuji (seperti berwibawa, jujur, sabar, ramah, dan
konsisten )
2.2 Menampilkan emosi yang stabil.
2.3 Peka, bersikap empati, serta menghormati
keragaman dan perubahan
2.4 Menampilkan toleransi tinggi terhadap konseli
yang menghadapi stres dan frustrasi
3. Memiliki kesadaran dan komitmen
terhadap etika profesional
3.1 Memahami dan mengelola kekuatan dan
keterbatasan pribadi dan profesional.
3.2 Menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan
kewenangan dan kode etik profesional konselor
3.3 Mempertahankan objektivitas dan menjaga agar
tidak larut dengan masalah konseli.
3.4 Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan
3.5 Peduli terhadap identitas profesional dan
pengembangan profesi
3.6 Mendahulukan kepentingan konseli daripada
kepentingan pribadi konselor
3.7 Menjaga kerahasiaan konseli.
4. Mengimplementasikan kolaborasi intern di tempat
bekerja
4.1 Memahami dasar, tujuan, organisasi, dan peran pihak-pihak lain (guru,
wali kelas, pimpinan sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah) di
tempat bekerja
4.2 Mengkomunikasikan dasar, tujuan, dan kegiatan pelayanan bimbingan
dan konseling kepada pihak-pihak lain di tempat bekerja
4.3 Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di dalam tempat bekerja
(seperti guru, orang tua, tenaga administrasi)
5. Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi
bimbingan dan konseling
5.1 Memahami dasar, tujuan, dan AD/ART organisasi profesi bimbingan dan
konseling untuk pengembangan diri dan profesi
5.2 Menaati Kode Etik profesi bimbingan dan konseling
5.3 Aktif dalam organisasi profesi bimbingan dan konseling untuk
pengembangan diri dan profesi
6. Mengimplementasikan kolaborasi antarprofesi 6.1 Mengkomunikasikan aspek-aspek profesional bimbingan dan konseling
kepada organisasi profesi lain
6.2 Memahami peran organisasi profesi lain dan memanfaatkannya untuk
suksesnya pelayanan bimbingan dan konseling
6.3 Bekerja dalam tim bersama tenaga paraprofesional dan profesional profesi
lain.
6.4 Melaksanakan referal kepada ahli profesi lain sesuai dengan keperluan
TANGGUNG JAWAB SEBAGAI SALAH SATU ASPEK
KEPRIBADIAN PENDIDIK
Kesediaan dan kemauan
Pendidik yang tulus untuk
mewujudkan visi, misi, dan
tujuan pendidikan.
Karakteristik Pendidik yg Memiliki
Komitmen :
1.Menerima dgn senang hati
Jabatannya sbg pendidik
2. Berdedikasi tinggi melaksanakan
tugasnya dgn sebaik mungkin
3.Memiliki sense of belongingness
4.Thd pendidikan, sehingga lahir
5.Sense of responsibility thd per-
6.Kembangan dan mutu pend.
Sosok pribadi pendidik yang :
1. Utuh : mentalnya sehat
2. Kokoh : memiliki prinsip, konsisten
dalam berperilaku sesuai dgn
norma, tdk mudah terpengaruh
dengan dorongan/ajakan yg
menyesatkan.
3. Ketauladanan : sebagai figur
moral yg menjadi rujukan bagi
para peserta didik.
Dapat juga dikatakan bahwa
karakteristik pendidik yg memiliki
Integritas Pribadi adalah : disiplin, jujur,
konsekuen, konsisten, self-control,
dan menggunakan agama sbg acuan
moral atau berperilaku.
Komitmen
Integritas
Pribadi