Pengendalian, Pemantauan dan Evaluasi Persediaan Obat.pdf

farmasibatu 0 views 70 slides Oct 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 70
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70

About This Presentation

Pengadaan Obat


Slide Content

Pengendalian, Pemantauan
dan EvaluasiPersediaanObat
Oleh:
Adji Prayitno
FF UBAYA

Distribution
Procurement
Use
Management Support
▪Organization
▪Financing
▪Information Management
▪Human Resources
Selection
Drug Management Cycle

2

Evaluasi Seleksi
obat
Tentukan kuantitas yang dibutuhkan
Kumpulkan
Informasi Konsumsi
Penyesuaian kebutuhan dan dana
Pilih Metode Pengadaan
Pemilihan Supplier
Penentuan Syarat Kontrak
Monitor Status PesananPenerimaan &
Pemeriksaan
Pembayaran
Distribusi Obat
3

TahapanKuantifikasi
Quantification of Health Commodities, May 2022

Planning
Procurement
Purchasing
Warehousing
Distribution
Usage
Control
5

PENGENDALIANPERSEDIAANOBAT
Pengendalianpersediaan:
kegiatanuntukmemastikantercapainyasasaranyangdiinginkansesuaidengananalisakebutuhan
danperencanaanyangtelahditetapkansehinggatidakterjadikelebihandankekurangan/kekosongan
obatdiPuskesmas.
Pengendalianpersediaanobat:
1.Pengendalianketersediaan;
2.Pengendalianpenggunaan;
3.Penangananketikaterjadikehilangan,kerusakan,dankedaluwarsa.

Dokumenyang diperlukan
a. Kebijakandan Pedoman
Dokumenkebijakandan pedomanyang dibutuhkan:
1)FormulariumNasional
2)FormulariumPuskesmas
3)Perjanjiankerjasamadenganpemasokobat
4)Mekanismepenyediaanuntukmengantisipasikekosonganstok, misalnya
kerjasamadenganpihakketigadan prosedurpemberiansaran substitusike
dokterpenulisresep.
5)Sistempengawasan, penggunaandan pengamananobat
6)Pedomanpelayanankefarmasian
7)Pedomanpengadaanobat

Dokumenyang diperlukan
b. StandarProsedurOperasional
SPO yang perludipersiapkanantaralain:
1)SPO penangananketidaktersediaanstokobat
2)SPO monitoring obatbarudan KejadianTidakDiinginkan(KTD) yang tidak
diantisipasi
3)SPO sistempengamananatauperlindunganterhadapkehilanganatau
pencurian
4)SPO proses untukmendapatkanobatpada saatfarmasitutup/ di luarjam
kerja
5)SPO untukmengatasikondisikekosonganobat
6)SPO untukpemenuhanobatyang tidakpernahtersedia

5.1Pengendalianketersediaan:
Pengendalianketersediaanadalahsuatuupayayangdilakukanuntuk
mencegah/mengatasikekosonganataukekuranganobatdiPuskesmas.
Kekosongan/kekuranganobatdapatterjadikarenabeberapahal:
a.Perencanaanyangkurangtepat
b.Obatyangdirencanakantidaktersedia/kosongdidistributor
c.Perubahankebijakanpemerintah(misalnyaperubahane-katalog,
sehinggaobatyangsudahdirencanakantahunsebelumnyatidakmasuk
dalamkatalogobatyangbaru)
d.ObatyangdibutuhkansesuaiindikasimedisdiPuskesmastidak
tercantumdalamFormulariumNasional

Langkah2 PengendalianObat
1)Melakukansubstitusiobatdenganobatlainyangmemilikizataktifyang
sama
2)Melakukansubstitusiobatdalamsatukelasterapidenganpersetujuan
dokterpenanggungjawabpasien
3)MembeliobatdariApotekyangmempunyaiperjanjiankerjasama
4)ApabilaobatyangdibutuhkansesuaiindikasimedisdiPuskesmastidak
tercantumdalamFormulariumNasionaldanharganyatidakterdapat
dalame-katalogobat,makadapatdigunakanobatlainberdasarkan
persetujuanketuaKomiteFarmasidanTerapi/KFTdenganpersetujuan
komitemedikataukepala/direkturPuskesmasyangbiayanyasudah
termasukdalamtarifINA-CBGs

Langkah2 PengendalianObat
5)MekanismepengadaanobatdiluarFormulariumNasionaldane-
katalogobatdilakukansesuaidenganketentuanperundang-
undangan.
6)ObatyangtidaktercantumdalamFormulariumNasionalataue-
katalogobatdapatdimasukandalamFormulariumPuskesmas.

5.2Pengendalianpenggunaan
Pengendalianpenggunaanobatdilakukanuntukmengetahuijumlahpenerimaandanpemakaian
obatsehinggadapatmemastikanjumlahkebutuhanobatdalamsatuperiode.
Kegiatanpengendalianmencakup:
a.Memperkirakan/menghitungpemakaianrata-rataperiodetertentu.Jumlahstokinidisebut
stokkerja.
b.Menentukan:
1)Stok optimumadalahstokobatyang diserahkankepadaunit pelayananagar tidakmengalamikekurangan/
kekosongan.
2)Stok pengamanadalahjumlahstokyang disediakanuntukmencegahterjadinyasesuatuhalyang tidak
terduga, misalnyakarenaketerlambatanpengiriman.
3)Waktu tunggu(lead time) adalahwaktuyang diperlukandarimulaipemesanansampaiobatditerima.
4)Waktu kekosonganobat

5.2Pengendalianpenggunaan
Cara menghitungstokoptimum :
SO = SK + SWK + SWT + Buffer stock
Keterangan:
•SO= Stok Optimum
•SK= Stok Kerja(stokpada periodeberjalan)
•SWK = Stok Waktu Kosong(jumlahyang dibutuhkanpada waktu
kekosonganobat)
•SWT = Stok Waktu Tunggu(jumlahyang dibutuhkanpada waktutunggu
(lead time)
•Buffer stock =Stok pengaman

5.2Pengendalianpenggunaan
c. Pencatatan:
Pencatatanmerupakansuatukegiatanyangbertujuanuntukmemonitor
keluardanmasuknya(mutasi)obatdiPUSKESMAS.Pencatatandapat
dilakukandalambentukdigitalataumanual.Pencatatandalambentuk
manualbiasamenggunakankartustok.Fungsikartustokobat:
1)Mencatatjumlahpenerimaandanpengeluaranobattermasukkondisi
fisik,nomorbatchdantanggalkedaluwarsaobat
2)Satukartustokhanyadigunakanuntukmencatatsatujenisobatdari
satusumberanggaran
3)Datapadakartustokdigunakanuntukmenyusunlaporandanrencana
kebutuhanobatperiodeberikutnya

5.2Pengendalianpenggunaan
Hal yang harusdiperhatikan:
1)Kartustokobatharusdiletakkanberdekatandenganobatyang
bersangkutan.Pencatatanharusdilakukansetiapkaliadamutasi
(keluar/masukobatataujikaadaobathilang,rusakdan
kedaluarsa).
2)Penerimaandanpengeluarandijumlahkansetiapakhirperiode.
3)Pengeluaransatujenisobatdarianggaranyangberbeda
dijumlahkandandianggapsebagaijumlahkebutuhanobattersebut
dalamsatuperiode.

5.3Penangananketikaterjadikehilangan, kerusakan,
obatyang ditarikoleh pemerintahdan kedaluwarsa
Pemusnahandanpenarikanobatyangtidakdapatdigunakanharusdilaksanakan
dengancarayangsesuaidenganketentuanperundang-undangan.Penarikanobat
yangtidakmemenuhistandar/ketentuanperundang-undangandilakukanoleh
pemilikizinedarberdasarkanperintahpenarikanolehBPOM(mandatoryrecall)
atauberdasarkaninisiasisukarelaolehpemilikizinedar(voluntaryrecall)dengan
tetapmemberikanlaporankepadaKepalaBPOM.
Pemusnahandilakukanbila:
a.Produktidakmemenuhipersyaratanmutu/rusak
b.Telah kedaluwarsa
c.Dicabutizinedarnya

5.3Penangananketikaterjadikehilangan, kerusakan,
obatyang ditarikoleh pemerintahdan kedaluwarsa
Tahapanpemusnahanterdiridari:
a.Membuatdaftarobatyangakandimusnahkan
b.Menyiapkanberitaacarapemusnahan
c.Mengkoordinasikanjadwal,metodedantempatpemusnahankepadapihakterkait
d.Menyiapkantempatpemusnahan
Pemusnahandilakukansesuaidenganjenis,bentuksediaandanperaturanyangberlaku.Untuk
pemusnahannarkotika,psikotropikadanprekursordilakukanolehapotekerdandisaksikanoleh
dinaskesehatankab/kotadandibuatberitaacarapemusnahan.Jikapemusnahanobatdilakukan
olehpihakketigamakainstalasifarmasiharusmemastikanbahwaobattelahdimusnahkan.

Manajemen
persediaan
18

19 19

Gambar Penggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang WaktuQ
0
Jumlahyg
dipesan
(persediaan
maksimal)
Persediaan
minimum
Waktu
20

Gambar Kurva Titik Pemesanan Ulang(ROP)
Jumlah
Persediaan
WaktuQ*
ROP
21
ROP= Re Order Point

Q
SS
ROP
Waktu
Gambar RiilPenggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang Waktu
LT
Q yang terpakai selama LT
22

Q
ROP
Waktu
Gambar RiilPenggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang Waktu
LT
Q yang terpakai selama LT
23

Q
ROP
Waktu
Gambar RiilPenggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang Waktu
LT
Q yang terpakai selama LT
SS = =S min
24

Q
SS
ROP
Waktu
Terlambat datangDatang lebih cepat
LT
Q yang terpakai selama LT
25

S-max
SS
ROP
Waktu
Gambar RiilPenggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang Waktu
LT
Q yang terpakai selama LT
=S min
26
S-max= stock max

ROP
Waktu
Gambar RiilPenggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang Waktu
LT
Q yang terpakai selama LT
SS = =S min
S-max
27

S max
SS
S min
A
Waktu
Terlambat datangDatang lebih cepat
ROP=
LT
Q yang terpakai selama LT
28

S max
LT
S min
Waktu
29

Saat Pesan
Obat
diterima
LT LT
Working stock
Safety Stock
Qo
SS
Safety Stock
I
Average
inventory
SS+Qo
Waktu dalam bulan
30

Ketidak pastian
penggunaan
Grafik Model Persediaan
tidak mati & kaku, tapi
flexible.
31

Q = S-max
ROP = S-min
ROP = S-min = Safety Stock (SS)
SS bisa diset tersendiri di luar hal di
atas, tetapi jumlah (Q) antara ROP
(atau S-min) dengan SS adalah = Q
yang dibutuhkan selama Lead Time
(LT)
32

Q = S-max = rata2 X t-max
ROP = S-min = rata2 X t-min
ROP = S-min = Safety Stock
(SS) =rata2 X t-min/tss
SS = rata2 X tss
Bila SS = Q lead time
= rata2 X LT
33

Konsep Paling Sederhana?
❑Forecastingdengan rata2
sederhana
❑Forecastingdengan rata2 yang
disertai bobot
34

Rata2 sederhana penggunaan berdasarkan periode
waktu tertentu.
Contoh : Penggunaan Amoxycillin 500 mg
No.Minggu IMinggu IIMinggu IIIMinggu IV
1. 1.200 1.500 1.000 900
35

Rata-rata X = (1.200+1.500+1.100+1.000)/4
=1/4 (1.200)+1/4 (1.500)+1/4 (1.100)+
1/4 (1.000)
= 25% (1.200)+25%(1.500)+25%(1.100)+
25% (1.000)
= 1.200
Apakah boleh persentasenya diganti sbb?
= 10% (1.200)+20%(1.500)+30%(1.100)+40% (1.000)
= 120+300+330+400
=1.100
36

Rata-rata X = (a1m1+a2m2+a3m3+a4m4)
Di mana a = % bobot, m= quantity terpakai/periode
waktu
4= minggu/bulan terdekat dari periode waktu yang
akan diramalkan rata2 pemakaiannya
3= 1 minggu/1 bulan terdekat dari periode waktu
yang akan diramalkan rata2 pemakaiannya
2= 2 minggu/2 bulan terdekat dari periode waktu
yang akan diramalkan rata2 pemakaiannya
1= 3 minggu/3 bulan terdekat dari periode waktu
yang akan diramalkan rata2 pemakaiannya
Satuan waktu yang digunakan harus sama.
37

S-max = rata2 X t-max
= (a1m1+a2m2+a3m3+a4m4) X t -max
S-min = rata2 X t-min
= (a1m1+a2m2+a3m3+a4m4) X t -min
Satuan rata2 = ……buah/periode waktu
Satuan waktu = ……..periode waktu
38

Data terdekat dengan periode waktu yang
akan diforecasting diberi bobot tertinggi.
Makin jauh periode waktunya bobotnya
makin kecil.
Jumlah keseluruhan bobot adalah 100%.
Konsep forecastingdengan rata2 yang
disertai bobot adalah memberi bobot yang
relatif adil terhadap data yang ada.
Hasilnya adalah forecasting/prediksi rata2
pemakaian untuk periode waktu berikutnya.
39

Q
SS
ROP
Waktu
Gambar RiilPenggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang Waktu
LT
Q yang terpakai selama LT
(Rata2 x T3)
(Rata2 x T2)
(Rata2 x T1)
40

Q
ROP
Waktu
Gambar RiilPenggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang Waktu
LT
Q yang terpakai selama LT
(Rata2 x T1)
(Rata2 x T2)
41

Variabel rata-rata
Variabel waktu
42

Variabel 1 =Rata-rata
Variabel 2 = Waktu
Kesimpulan :
◦Q = rata-rata x waktu (3)
◦ROP = rata-rata x waktu (2)
◦SS = rata-rata x waktu (1)
Konsep Lead Time (Waktu Tunggu) →dari pesan sampai
barang tiba.
Selama menunggu tetap terpakai/tidak?
Jumlah terpakai (Q) = Rata2 X Lead Time.
43

No.Rata2
(hari)
S-max
(10 hari)
S-min
(5 hari)
ROP
(5 hari)
LT
(1 hari)
1 100 1.000 500 500 100
2 200 2.000 1.000 1.000 200
3 50 500 250 250 50
4 10 100 50 50 10
No.Rata2
(hari)
S-max
(14 hari)
S-min
(7 hari)
ROP
(7 hari)
LT
(2 hari)
1 100 1.400 700 700 200
2 200 2.800 1.400 1.400 400
3 50 700 350 350 100
4 10 140 70 70 20
44

Ketidak pastian penggunaan oleh dokter
dapat diantisipasi
Mindsetdetailer bahwa setelah masuk
formularium aman adalah salah
Detailer harus tetap bekerja keras untuk
detail dokter meskipun obatnya sudah
masuk formularium
Membuat formularium aman dan dipatuhi
Bila penggunaan oleh dokter menurun,
maka rata2, S-max, S-min, ROP turun, dan
tidak pernah disarankan beli →coret dari
formularium.
45

Minggu
I
Minggu
II
Minggu
III
Minggu
IV
Rata2
Simple
Rata2
dg
bobot
10% 20% 30% 40%
875 900 1.200 1.500 1.119 1.228
Sisa
Stok
S-max
(14 hari)
S-min
(7 hari)
ROP
(7 hari)
LT
(2 hari)
Q beli
2 1 1 0,286
1.102 2.455 1.228 1.228 351 1.704
46

KONSEP MINIMUM -
MAKSIMUM STOK
LEVEL (MMSL)
47

❑Tiga model persediaan yang biasa
digunakan, dan tergantung
frekwensi order terhadap supplier
adalah :
❑Annual purchasing
❑Scheduled purchasing
❑Perpetual purchasing.
48

❑Dua formula dasar dan sederhana yang
biasa dipakai sebagai metode pengadaan:
❑Minimum-maximum
❑Consumption based.
❑Pada presentasi ini akan dibahas :
❑Minimum dan maximum stock level formula
(MMSL)
❑Untuk pemahamannyasudahdibahas grafik
model manajemen persediaan.
49

❑Aslinya digunakan untuk scheduled purchasing dengan
pengaturan interval waktu pemesanan
❑Setiap item harus ditentukan level stock maksimumnya
agar cukup dan tidak berlebihan
❑Kapan stock habis dari satu pemesanan ke pemesanan
berikutnya
❑Level stock minimum
❑Level Reorder Point
❑Safety stock yang termasuk level stock minimum
❑Atau jumlah tertentu untuk melindungi terhadap variasi
pemakaian dan kinerja supplier.
50

❑Rata-rata pemakaian setiap bulan,
penyesuaian untuk stockout(CA)
❑Supplier lead time (LT)
❑Periode Pengadaan (PP)
❑Safety stock (SS)
❑Stock on hand in inventory (Si)
❑Stock yang lagi dipesan belum diterima
(So)
❑Jumlah dari pemesanan kembali
persediaan (stock back ordered) untuk
mencapai level terendah (Sb)
51

❑Stock minimum =(Pemakaian rata-
rata X LT) + SS atau (CA X LT) + SS
❑Periode waktu biasanya dalam bulan
❑Stock maksimum = S min + (PP X
CA)
52

❑Minimum stok = Safety Stock (SS) atau :
❑Minimum stok = SS+(LT x CA), di mana CA =
rata-rata pemakaian (per bulan/minggu).
❑Maksimum stok = Minimum stok + (PP x CA),
= SS+(LT x CA) + (PP x CA),
= SS+(LT + PP) x CA.
❑PP = jarak waktu dua pemesanan atau jarak
waktu antara S-max dan S-min
53

❑Misal 6bulan ( u/model scheduled
purchasing)
❑Level stok pada stok minimum atau
di bawahnya, kuantitas pemesanan
(Qo) = (S.max+Sb)–(S1+So)
54

❑Sb = stock back-ordered
❑S1 = stock on hand
❑So = Stock on order.
Contoh :
❑LT capsul tetracycline : 2 bulan
❑Pemakaian rata-rata/bulan = 1.000
capsul (termasuk penyesuaian
stockout)
❑SS = 2.000 capsul.
❑PP = 6 bulan
55

❑Setting stok untuk level minimum
dan maksimum:
❑S min = ( 2 x 1.000) + 2.000 = 4.000
❑S max = 4.000 + ( 8x 1.000) = 12.000
❑S1= 3.000, So = 2.000, maka Qo
menjadi:
(12.000 + 0)–(3.000 +2.000) = 7.000
❑Bila waktu order tiba, level stok =
S.min, maka :
(PP+LT) x CA→untuk menghitung S max.
56

❑Updating pada :
❑Lead time
❑Pola pemakaian/rata-rata
pemakaian
❑Kebutuhan SS
❑Interval pemesanan (PP)
❑S max dan S min
❑Sistem Informasi dengan Komputer
57

❑Stockoutuntuk item fast moving yang lebih cepat
daripada setting level stock-nya
❑Overstockuntuk item yang “moving slower”
daripada sebelumnya.
58

❑Modified Optional Replenishment
❑Emergency Warning Level
❑Stock di atas reorder level pada tanggal reorder, tidak
ada pesanan
❑Stock berada pada emergency warning level di antara
tanggal pemesanan, dilakukan pesanan emergency
59

❑Untuk menghilangkan kelemahan tersebut PP bukan
merupakan scheduled purchasing tetapi bisa dirubah
menjadi perpetual purchasing, dengan komputer sebagai
warning system bila stok telah menjadi S.min atau sampai
pada Reorder Point.
60

❑Formula ini mem-bypass-tahapan untuk
menentukan/menghitung S.max dan S.min
❑Yang dihitung : Jumlah reorder langsung
❑Jumlah pesanan yang akan datang dihitung:
❑Konsumsi rata-rata
❑LT
❑Level SS yang diinginkan
❑Posisi stock
❑Waktu pemakaian yang tercover dengan
pembelian tsb.
❑SS = S min di formula sebelumnya
61

❑Dengan formula ini jumlah pesanan
dapat dihitung setiap saat tanpa
menunggu mencapai level SS. (Teori)
❑Kenyataannya : Jumlah pesanan kembali
seharusnya sama untuk kedua formula,
karena variabel yang sama.
❑Cocok untuk perpetual purchasing,
dengan asumsi ada software komputer
yang menghitung kembali jumlah order
yang disarankan, idealnya setiap selesai
transaksi.
62

❑Qo = CA x (LT+PP) + SS –(S1+S0)
❑Qo= CA x (LT+PP) + SS+Sb–(S1+S0)
atau
63

Memahamipenilaianstatus stokAnda pada
tingkatyang lebihtinggi
•Jikakitamenilaistatuspasokandarigudangpusatsaja,
kitamungkinberpikirstoksemakinmenipisdengancepat
danmembutuhkanstokyanglebih.
•Grafiktersebutmenunjukkanbahwahalinitidakbenar;
stoksecarabertahapdidistribusikanketingkatyanglebih
rendahdidalampipa.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI
6.1 Pemantauanstatus pesanan
Pemantauanstatus pesananbertujuanuntuk:
a.Mempercepatpengirimansehinggaefisiensidapatditingkatkan.
b.Mengevaluasikinerjapenyedia
Apotekermemantaustatuspesananobatsecaraberkala.Pemantauandapatdilakukan
berdasarkankepadasistemVEN.Pemantauandanevaluasipesananharusdilakukan
denganmemperhatikan:
1)Nama obat
2)Satuankemasan
3)Jumlahobatdiadakan
4)Obatyang sudahditerima
5)Obatyang belumditerima

PEMANTAUAN DAN EVALUASI
6.2 EvaluasiKesesuaianPerencanaandenganpenerimaanObat
Kesesuaianperencanaandenganpenerimaanobat, meliputi:
a.Kesesuaianrealisasipengadaanterhadaprencanakebutuhanobat
A= Jumlahrencanapengadaan
B= Jumlahrencanakebutuhanobat
R= Realisasipengadaanterhadapperencanaan
Rumus:
R= ??????/B X 100%
Cth: jumlahpesanan(A) untuksatuperiode1.000 tab, Jumlahrencanakebutuhanobat(B) untuk
satuperiode2.000 tab.
Realilisasipengadaanterhadapperencanaan(R) = 1000/2000 x 100% = 50 %

PEMANTAUAN DAN EVALUASI
b. Kesesuaianjumlahpenerimaanobatterhadaprencanapengadaan
A = Jumlahpesanan
C = Jumlahobatdatang
P = Kesesuaianjumlahpenerimaanobatterhadapjumlahpesanan
Rumus:
P = C/A x 100%
Dikatakanbaikjikapersentasekesesuaian100%.
Jikapersentaserendahperludievaluasilagipemilihandistributordan
pembayaranobat.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI
c.Waktutungguantarapemesanandankedatanganobat(leadtime).Waktutungguini
digunakansebagaibahanuntukmengevaluasimutupemasokdanbahanevaluasi
untukperencanaanberikutnya.
d.Evaluasiobatrusakdankedaluarsa
Terjadinyaobatrusakmencerminkanketidaktepatanperencanaan,kurangbaiknyasistem
distribusidankurangnyapengamatanmutudalampenyimpananobatsertaperubahan
polapenyakit.
Rumus:
•Persentasiobatrusak=TotaljenisObatYangRusak/TotalJenisObatYangTersedia
•Persentaseobatrusaktidakbolehlebih0,1%darinilaitotalpembelianobat

TERIMA KASIH
Tags