Dokumenyang diperlukan
b. StandarProsedurOperasional
SPO yang perludipersiapkanantaralain:
1)SPO penangananketidaktersediaanstokobat
2)SPO monitoring obatbarudan KejadianTidakDiinginkan(KTD) yang tidak
diantisipasi
3)SPO sistempengamananatauperlindunganterhadapkehilanganatau
pencurian
4)SPO proses untukmendapatkanobatpada saatfarmasitutup/ di luarjam
kerja
5)SPO untukmengatasikondisikekosonganobat
6)SPO untukpemenuhanobatyang tidakpernahtersedia
Gambar Penggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang WaktuQ
0
Jumlahyg
dipesan
(persediaan
maksimal)
Persediaan
minimum
Waktu
20
Gambar Kurva Titik Pemesanan Ulang(ROP)
Jumlah
Persediaan
WaktuQ*
ROP
21
ROP= Re Order Point
Q
SS
ROP
Waktu
Gambar RiilPenggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang Waktu
LT
Q yang terpakai selama LT
22
Q
ROP
Waktu
Gambar RiilPenggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang Waktu
LT
Q yang terpakai selama LT
23
Q
ROP
Waktu
Gambar RiilPenggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang Waktu
LT
Q yang terpakai selama LT
SS = =S min
24
Q
SS
ROP
Waktu
Terlambat datangDatang lebih cepat
LT
Q yang terpakai selama LT
25
S-max
SS
ROP
Waktu
Gambar RiilPenggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang Waktu
LT
Q yang terpakai selama LT
=S min
26
S-max= stock max
ROP
Waktu
Gambar RiilPenggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang Waktu
LT
Q yang terpakai selama LT
SS = =S min
S-max
27
S max
SS
S min
A
Waktu
Terlambat datangDatang lebih cepat
ROP=
LT
Q yang terpakai selama LT
28
S max
LT
S min
Waktu
29
Saat Pesan
Obat
diterima
LT LT
Working stock
Safety Stock
Qo
SS
Safety Stock
I
Average
inventory
SS+Qo
Waktu dalam bulan
30
Ketidak pastian
penggunaan
Grafik Model Persediaan
tidak mati & kaku, tapi
flexible.
31
Q = S-max
ROP = S-min
ROP = S-min = Safety Stock (SS)
SS bisa diset tersendiri di luar hal di
atas, tetapi jumlah (Q) antara ROP
(atau S-min) dengan SS adalah = Q
yang dibutuhkan selama Lead Time
(LT)
32
Q = S-max = rata2 X t-max
ROP = S-min = rata2 X t-min
ROP = S-min = Safety Stock
(SS) =rata2 X t-min/tss
SS = rata2 X tss
Bila SS = Q lead time
= rata2 X LT
33
Konsep Paling Sederhana?
❑Forecastingdengan rata2
sederhana
❑Forecastingdengan rata2 yang
disertai bobot
34
Rata2 sederhana penggunaan berdasarkan periode
waktu tertentu.
Contoh : Penggunaan Amoxycillin 500 mg
No.Minggu IMinggu IIMinggu IIIMinggu IV
1. 1.200 1.500 1.000 900
35
Rata-rata X = (a1m1+a2m2+a3m3+a4m4)
Di mana a = % bobot, m= quantity terpakai/periode
waktu
4= minggu/bulan terdekat dari periode waktu yang
akan diramalkan rata2 pemakaiannya
3= 1 minggu/1 bulan terdekat dari periode waktu
yang akan diramalkan rata2 pemakaiannya
2= 2 minggu/2 bulan terdekat dari periode waktu
yang akan diramalkan rata2 pemakaiannya
1= 3 minggu/3 bulan terdekat dari periode waktu
yang akan diramalkan rata2 pemakaiannya
Satuan waktu yang digunakan harus sama.
37
S-max = rata2 X t-max
= (a1m1+a2m2+a3m3+a4m4) X t -max
S-min = rata2 X t-min
= (a1m1+a2m2+a3m3+a4m4) X t -min
Satuan rata2 = ……buah/periode waktu
Satuan waktu = ……..periode waktu
38
Data terdekat dengan periode waktu yang
akan diforecasting diberi bobot tertinggi.
Makin jauh periode waktunya bobotnya
makin kecil.
Jumlah keseluruhan bobot adalah 100%.
Konsep forecastingdengan rata2 yang
disertai bobot adalah memberi bobot yang
relatif adil terhadap data yang ada.
Hasilnya adalah forecasting/prediksi rata2
pemakaian untuk periode waktu berikutnya.
39
Q
SS
ROP
Waktu
Gambar RiilPenggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang Waktu
LT
Q yang terpakai selama LT
(Rata2 x T3)
(Rata2 x T2)
(Rata2 x T1)
40
Q
ROP
Waktu
Gambar RiilPenggunaan Persediaan/Inventory
Sepanjang Waktu
LT
Q yang terpakai selama LT
(Rata2 x T1)
(Rata2 x T2)
41
Variabel rata-rata
Variabel waktu
42
Variabel 1 =Rata-rata
Variabel 2 = Waktu
Kesimpulan :
◦Q = rata-rata x waktu (3)
◦ROP = rata-rata x waktu (2)
◦SS = rata-rata x waktu (1)
Konsep Lead Time (Waktu Tunggu) →dari pesan sampai
barang tiba.
Selama menunggu tetap terpakai/tidak?
Jumlah terpakai (Q) = Rata2 X Lead Time.
43
Ketidak pastian penggunaan oleh dokter
dapat diantisipasi
Mindsetdetailer bahwa setelah masuk
formularium aman adalah salah
Detailer harus tetap bekerja keras untuk
detail dokter meskipun obatnya sudah
masuk formularium
Membuat formularium aman dan dipatuhi
Bila penggunaan oleh dokter menurun,
maka rata2, S-max, S-min, ROP turun, dan
tidak pernah disarankan beli →coret dari
formularium.
45
❑Tiga model persediaan yang biasa
digunakan, dan tergantung
frekwensi order terhadap supplier
adalah :
❑Annual purchasing
❑Scheduled purchasing
❑Perpetual purchasing.
48
❑Dua formula dasar dan sederhana yang
biasa dipakai sebagai metode pengadaan:
❑Minimum-maximum
❑Consumption based.
❑Pada presentasi ini akan dibahas :
❑Minimum dan maximum stock level formula
(MMSL)
❑Untuk pemahamannyasudahdibahas grafik
model manajemen persediaan.
49
❑Aslinya digunakan untuk scheduled purchasing dengan
pengaturan interval waktu pemesanan
❑Setiap item harus ditentukan level stock maksimumnya
agar cukup dan tidak berlebihan
❑Kapan stock habis dari satu pemesanan ke pemesanan
berikutnya
❑Level stock minimum
❑Level Reorder Point
❑Safety stock yang termasuk level stock minimum
❑Atau jumlah tertentu untuk melindungi terhadap variasi
pemakaian dan kinerja supplier.
50
❑Rata-rata pemakaian setiap bulan,
penyesuaian untuk stockout(CA)
❑Supplier lead time (LT)
❑Periode Pengadaan (PP)
❑Safety stock (SS)
❑Stock on hand in inventory (Si)
❑Stock yang lagi dipesan belum diterima
(So)
❑Jumlah dari pemesanan kembali
persediaan (stock back ordered) untuk
mencapai level terendah (Sb)
51
❑Stock minimum =(Pemakaian rata-
rata X LT) + SS atau (CA X LT) + SS
❑Periode waktu biasanya dalam bulan
❑Stock maksimum = S min + (PP X
CA)
52
❑Minimum stok = Safety Stock (SS) atau :
❑Minimum stok = SS+(LT x CA), di mana CA =
rata-rata pemakaian (per bulan/minggu).
❑Maksimum stok = Minimum stok + (PP x CA),
= SS+(LT x CA) + (PP x CA),
= SS+(LT + PP) x CA.
❑PP = jarak waktu dua pemesanan atau jarak
waktu antara S-max dan S-min
53
❑Misal 6bulan ( u/model scheduled
purchasing)
❑Level stok pada stok minimum atau
di bawahnya, kuantitas pemesanan
(Qo) = (S.max+Sb)–(S1+So)
54
❑Sb = stock back-ordered
❑S1 = stock on hand
❑So = Stock on order.
Contoh :
❑LT capsul tetracycline : 2 bulan
❑Pemakaian rata-rata/bulan = 1.000
capsul (termasuk penyesuaian
stockout)
❑SS = 2.000 capsul.
❑PP = 6 bulan
55
❑Setting stok untuk level minimum
dan maksimum:
❑S min = ( 2 x 1.000) + 2.000 = 4.000
❑S max = 4.000 + ( 8x 1.000) = 12.000
❑S1= 3.000, So = 2.000, maka Qo
menjadi:
(12.000 + 0)–(3.000 +2.000) = 7.000
❑Bila waktu order tiba, level stok =
S.min, maka :
(PP+LT) x CA→untuk menghitung S max.
56
❑Updating pada :
❑Lead time
❑Pola pemakaian/rata-rata
pemakaian
❑Kebutuhan SS
❑Interval pemesanan (PP)
❑S max dan S min
❑Sistem Informasi dengan Komputer
57
❑Stockoutuntuk item fast moving yang lebih cepat
daripada setting level stock-nya
❑Overstockuntuk item yang “moving slower”
daripada sebelumnya.
58
❑Modified Optional Replenishment
❑Emergency Warning Level
❑Stock di atas reorder level pada tanggal reorder, tidak
ada pesanan
❑Stock berada pada emergency warning level di antara
tanggal pemesanan, dilakukan pesanan emergency
59
❑Untuk menghilangkan kelemahan tersebut PP bukan
merupakan scheduled purchasing tetapi bisa dirubah
menjadi perpetual purchasing, dengan komputer sebagai
warning system bila stok telah menjadi S.min atau sampai
pada Reorder Point.
60
❑Formula ini mem-bypass-tahapan untuk
menentukan/menghitung S.max dan S.min
❑Yang dihitung : Jumlah reorder langsung
❑Jumlah pesanan yang akan datang dihitung:
❑Konsumsi rata-rata
❑LT
❑Level SS yang diinginkan
❑Posisi stock
❑Waktu pemakaian yang tercover dengan
pembelian tsb.
❑SS = S min di formula sebelumnya
61
❑Dengan formula ini jumlah pesanan
dapat dihitung setiap saat tanpa
menunggu mencapai level SS. (Teori)
❑Kenyataannya : Jumlah pesanan kembali
seharusnya sama untuk kedua formula,
karena variabel yang sama.
❑Cocok untuk perpetual purchasing,
dengan asumsi ada software komputer
yang menghitung kembali jumlah order
yang disarankan, idealnya setiap selesai
transaksi.
62
❑Qo = CA x (LT+PP) + SS –(S1+S0)
❑Qo= CA x (LT+PP) + SS+Sb–(S1+S0)
atau
63
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
6.2 EvaluasiKesesuaianPerencanaandenganpenerimaanObat
Kesesuaianperencanaandenganpenerimaanobat, meliputi:
a.Kesesuaianrealisasipengadaanterhadaprencanakebutuhanobat
A= Jumlahrencanapengadaan
B= Jumlahrencanakebutuhanobat
R= Realisasipengadaanterhadapperencanaan
Rumus:
R= ??????/B X 100%
Cth: jumlahpesanan(A) untuksatuperiode1.000 tab, Jumlahrencanakebutuhanobat(B) untuk
satuperiode2.000 tab.
Realilisasipengadaanterhadapperencanaan(R) = 1000/2000 x 100% = 50 %
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
b. Kesesuaianjumlahpenerimaanobatterhadaprencanapengadaan
A = Jumlahpesanan
C = Jumlahobatdatang
P = Kesesuaianjumlahpenerimaanobatterhadapjumlahpesanan
Rumus:
P = C/A x 100%
Dikatakanbaikjikapersentasekesesuaian100%.
Jikapersentaserendahperludievaluasilagipemilihandistributordan
pembayaranobat.