Pengertian NIKAH dalam konteks islam.pptx

AnwarHidayat65 0 views 54 slides Oct 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 54
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54

About This Presentation

Nikah


Slide Content

NIKAH Menurut bahasa adalah : NIKAH الوطء الضم ( Wathi ’ atau bersetubuh ) ( berkumpul )

MENURUT ISTILAH Muhammad bin Qasim al Ghaziy dalam fathul qorib , nikah adalah : akad yang mengandung rukun-rukun dan syarat-syarat . Syaikh Muhammad asy-Syarbiniy Al Khatib dalam al Iqna ’, nikah adalah akad yang menjamin kebolehan hubungan seksual dengan lafadh انكح (nikah)atau تزويج (kawin) atau terjemahannya . Wahbah Az Zuhailiy , nikah adalah : Akad yang membolehkan terjadinya al Istimta ’ ( bersetubu h ) dengan seorang wanita , atau melakukan Wathi ’, dan berkumpul selama wanita tersebut bukan wanita yang diharamkan baik dengan sebab keturunan atau sepersusuan ”.

Abu Zahrah , dalam kitab al- Ahwal al Syakhsiyyah , bahwa “ Nikah adalah akad yang menimbulkan akibat hukum berupa halalnya melakukan persetubuhan antara laki-laki dengan perempuan , saling tolong menolong serta menimbulkan hak dan kewajiban diantara keduanya ”. Undang-undang Perkawinan No. 1 tahun l974, Pasal 1 ayat 2 ; Pernikahan adalah i katan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga , rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa . KHI ( Kompilasi Hukum Islam ) pada pasal 2 disebutkan : Pernikahan itu adalah Akad yang sangat kuat atau Miitsaqan Ghalidhan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan Ibadah

TUJUAN PERNIKAHAN Mewujudkan rumah tangga yang sakinah , mawaddah wa rohmah ومن ايته ان خلق لكم من انفسكم ازواجا لتسكنوا اليها وجعل بينكم مودة ورحمه “ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu pasangan dari jenismu sendiri agar dapat hidup damai bersamanya dan dijadikan rasa kasih sayang di antara kamu ” . (QS. Ar Ruum: 21) Untuk mem e lihara pandangan mata dan menjaga kehormatan diri يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فااليتزوج فانه اغض للبصر واحصن للفرج ومن لم يستطع فعليه باالصوم فانه له وجاء “ Hai sekalian pemuda , barangsiapa di antara kamu yang telah sanggup kawin maka hendaklah ia kawin , maka sesungguhnya kawin itu menghalangi pandangan ( terhadap yang dilarang oleh Allah) dan memelihara faraj . Dan barangsiapa yang tidak sanggup hendaklah berpuasa . Karena puasa itu adalah perisai baginya (HR. Bukhori dan Muslim)

Untuk mendapatkan keturunan yang sah serta sehat jasmani , rohani dan sosial . وجعل لكم من انفسكم ازواجا وجعل لكم من ازواجكم بنينا وحفدة ورزقكم من الطيبات “ Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagi kamu istri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu dan memberi rizki dari yang baik ”. (An- Nahl :72) mempererat dan memperluas hubungan kekeluargaan serta membangun hari depan individu , keluarga dan masyarakat yang lebih baik . Merupakan alat untuk memenuhi kebutuhan emosi dan seksual yang sah dan benar ولا تقربوا الزنى انه كان فا حشة وساء سبيلا

Merupakan perbuatan menuju taqwa . Merupakan suatu ibadah , yaitu pengabdian kepada Allah SWT dan mengikuti sunnah Rosulullah Saw. النكاح من سنتي فمن رغب عن سنتي فليس مني ” Pernikahan itu sunnahku , barang siapa yang benci terhadap sunnahku , bukanlah ia termasuk golonganku .” ( HR.Bukhari Muslim).

HIKMAH PERNIKAHAN badan menjadi segar , jiwa jadi tenang mata terpelihara dari melihat yang haram dan perasan tenang menikmati barang yang halal . ومن ايته ان خلق لكم من انفسكم ازواجا لتسكنوا اليها وجعل بينكم مودة ورحمه ان فى ذ لك لاية لقوم يتفكرون Dapat m embuat anak-anak menjadi mulya , memperbanyak keturunan , melestarikan hidup manusia serta memelihara nasab yang oleh Islam sangat diperhatikan . Sabda Rosul: تزوج الودود الولود فاني مكاثربكم الانبياء يوم القيامه Kawinlah dengan perempuan pecinta lagi bisa punya banyak anak , agar aku nanti dapat membanggakan jumlahmu yang banyak di hadapan para Nabi pada hari kiamat nanti .

naluri kebapakan dan keibuan akan tumbuh saling melengkapi dalam suasana hidup dengan anak-anak dan akan tumbuh pula perasaan-perasaan ramah , cinta dan sayang yang merupakan sifat-sifat baik yang menyempurnakan kemanusiaan seseorang . Menimbulkan sikap rajin dan sungguh sungguh bekerja, karena dorongan tanggung jawab dan memikul kewajibannya , sehingga ia akan benyak bekerja dan mencari penghasilan yang dapat memperbesar jumlah kekayaan dan memperbesar produksi . Akan tumbuh rasa kekeluargaan , memperteguh kelanggengan rasa cinta antar keluarga dan memperkuat hubungan kemasyarakatan , sehingga tercipta masyarakat yang kuat dan hidup bahagia . S ebagian besar umur orang-orang yang kawin lebih panjang dari orang yang tidak kawin maupun janda / duda .

HUKUM MENIKAH Wajib , yaitu wajib bagi yang sudah mampu kawin , Nafsunya telah mendesak dan takut terjerumus pada perzinaan . Imam Qurtuby berkata : Orang bujangan yang sudah mampu kawin dan takut dirinya dan agamanya rusak , sedangkan tak ada jalan untuk menyelamatkan diri kecuali dengan kawin , maka tidak ada perselisihan pendapat tentang wajibnya ia kawin . Jika nafsunya telah mendesak dan belum mampu membelanjai istrinya , maka Allah yang akan melapangkan rizkinya . Firman Allah: وانكحوا الايا مى منكم والصلحين من عبادكم وامائكم ان تكونوا فقراء يغنهم الله من فضله Dan kawinilah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak ( berkawin ) dari hamba sahayamu yang perempuan , jika mereka miskin , Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya . (QS. An Nur:32)

Sunnah , yaitu bagi orang yang mampu kawin dan nafsunya mendesak , tetapi masih dapat menahan dirinya dari perbuatan Zina . Bagi orang yang seperti ini , lebih utama kawin daripada tekun beribadah tetapi tidak kawin . Karena hidup sebagai pendeta tidak dibenarkan oleh Islam. Rosulullah bersabda :   تزوجوا فاني مكاثربكم الامم ولاتكونوا كرهبنية النصا رى Kawinlah kalian, karena aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian pada umat-umat yang lain, dan janganlah kalian seperti pendeta-pendeta nasrani .

Haram , yaitu bagi orang yang tidak mampu memenuhi nahkah lahir batin kepada istri dan nafsunya tidak mendesak . Bagi mereka yang belum mampu kawin , maka Rosulullah memberi resep untuk menahan diri dengan berpuasa . Sabda Nabi : يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فااليتزوج فانه اغض للبصر واحصن للفرج ومن لم يستطع فعليه باالصوم فانه له وجاء Hai golongan pemuda , bila diantara kamu ada yang mampu kawin , maka hendaklah ia kawin , maka nanti matanya akan lebih terjaga dan kemaluannya akan terpelihara . Dan apabila ia belum mampu kawin , hendaklah ia berpuasa , karena puasa itu ibarat belenggu .

Makruh , Yaitu bagi orang yang lemah syahwatnya meskipun dia mampu memberikan nafkah belanja istrinya dan sebaliknya . Mubah , bagi laki-laki yang tidak terdesak oleh alasan-alasan yang mewajibkan segera kawin atau alasan-alasan yang mengharamkan untuk kawin .

PERNIKAHAN YANG DILARANG NIKAH MUT’AH Merupakan bentuk pernikahan yang dijalankan dalam waktu sementara untuk mendapatkan sesuatu yang telah ditentukan . Nikah mut’ah ini diperbolehkan pada masa awal pembentukan ajaran Islam, sebelum syari’ah Islam ditetapkan secara lengkap dan sempurna Nikah mut’ah pada awal islam hanya diperbolehkan bagi mereka yang berjuang dalam peperangan . ان رسول الله صلي الله عليه و سلم نهى عن المتعة وعن لحوم الحمر Sesungguhnya Rasulullah Saw melarang kawin mut’ah dan memakan daging keledai . (HR. Bukhori )

NIKAH SHIGHAR Mengawini seorang perempuan tanpa memberi mas kawin atau mahar . واتواالنساء صدقاتهن نحلة Dan berikanlah mas kawin ( mahar ) kepada wanita (yang kamu nikahi ) sebagai pemberiaan dengan penuh kerelaan . TUKAR MENUKAR ISTRI MENIKAHI SAUDARA SEPERSUSUAN الرضاعة تحرم ما تحرم الولادة Persusuan mengharamkan perkawinan seperti haramnya persaudaraan darah . (HR. Bukhori ).

PERKAWINAN PEREMPUAN DENGAN LELAKI YANG TELAH MENIKAHI BIBINYA. Nabi bersabda : نهي رسول الله ص.م.ان تنكح المرأة على عمتها او خا لتها Rasulullah melarang seorang perempuan yang akan dinikahkan dengan lelaki yang telah menikahi bibinya , baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu . (HR. Bukhori ). NIKAHTAHLIL Yaitu menikahnya seorang laki-laki dengan seorang wanita yang sudah ditalak tiga oleh suami sebelumnya . Lalu laki-laki tersebut mentalaknya . Hal ini bertujuan agar wanita tersebut dapat dinikahi kembali oleh suami sebelumnya (yang telah mentalaknya tiga kali) setelah masa ‘ iddah wanita itu selesai . Rasulullah shallallaahu ‘ alaihi wa sallam bersabda : “ Rasulullah shallallaahu ‘ alaihi wa sallam melaknat muhallil muhallala lahu .”

NIKAH DALAM MASA ‘IDDAH. Berdasarkan firman Allah Ta’ala : “Dan janganlah kamu menetapkan akad nikah , sebelum habis masa ‘ iddahnya .” [Al- Baqarah : 235] NIKAH DENGAN WANITA KAFIR SELAIN YAHUDI DAN NASRANI. Berdasarkan firman Allah Ta’ala : “Dan janganlah kaum nikahi perempuan musyrik , sebelum mereka beriman . Sungguh , hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun ia menarik hatimu . Dan janganlah kamu nikahkan orang ( laki-laki ) musyrik ( dengan perempuan yang beriman ) sebelum mereka beriman . Sungguh , hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun ia menarik hatimu . Mereka mengajak ke Neraka , sedangkan Allah mengajak ke Surga dan ampunan dengan izin-Nya . (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran .” [Al- Baqarah : 221]

NIKAH DENGAN ISTERI YANG TELAH DITALAK TIGA. Berdasarkan firman Allah Ta’ala : “ Kemudian jika ia menceraikannya ( setelah talak yang kedua ), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya sebelum ia menikah dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya , maka tidak ada dosa bagi keduanya ( suami pertama dan bekas isteri ) untuk menikah kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah ketentuan-ketentuan Allah yang diterangkan-Nya kepada orang-orang yang berpengetahuan .” [Al- Baqarah : 230]

NIKAH PADA SAAT MELAKSANAKAN IBADAH IHRAM. Orang yang sedang melaksanakan ibadah ihram tidak boleh menikah , berdasarkan sabda Nabi shallal-laahu ‘ alaihi wa sallam : “ Orang yang sedang ihram tidak boleh menikah atau melamar .” NIKAH DENGAN WANITA YANG MASIH BERSUAMI. Berdasarkan firman Allah Ta’ala : “Dan ( diharamkan juga kamu menikahi ) perempuan yang bersuami ...” [An- Nisaa ' : 24]

NIKAH DENGAN WANITA PEZINA/PELACUR. Berdasarkan firman Allah Ta’ala : " Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan , atau dengan perempuan musyrik ; dan pezina perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-laki atau dengan laki-laki musyrik ; dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang mukmin .” [An- Nuur : 3] NIKAH DENGAN LEBIH DARI EMPAT WANITA. Berdasarkan firman Allah Ta’ala : “Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap ( hak-hak ) perempuan yatim ( bilamana kamu menikahinya ), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi : dua , tiga , atau empat ...” [An- Nisaa ' : 3] apa bila takut tidak adil maka menikahlah cukup 1

PEMINANGAN Meminang adalah seorang laki-laki yang meminta kepada seorang perempuan untuk menjadi istrinya dengan cara yang sudah umum di tengah-tengah masyarakat . Meminang merupakan usaha pendahuluan dalam rangka perkawinan . Allah menggariskan agar masing-masing pasangan yang mau menikah , lebih dulu saling mengenal , sehingga pelaksanaan perkawinan nanti benar-benar berdasarkan pandangan dan penilaian yang jelas .

PEREMPUAN YG BOLEH DIPINANG Pada waktu dipinang , tidak ada halangan hukum yang melarang dilangsungkannya perkawinan . Belum dipinang orang lain secara sah .

Meminang bekas istri orang lain yang sedang Iddah Haram hukumnya meminang bekas istri orang lain yang masih dalam masa iddah , baik iddah karena kematian atau karena perceraian , baik talak raja’i maupun bain . Perempuan yang masih dalam masa iddah talak raja’i hukumnya haram untuk dipinang karena ia masih ada ikatan dengan bekas suaminya , dan suaminya masih berhak merujuknya sewaktu-waktu ia mau merujuknya . Jika perempuan dalam masa iddah talak bain , maka ia haram dipinang secara terang-terangan , karena bekas suaminya masih tetap mempunyai hak terhadap dirinya dan juga masih punya hak untuk mengawininya kembali dengan akad nikah baru .

Kalangan ahli fikih berbeda pendapat tentang boleh atau tidaknya meminang perempuan yang sedang iddah secara sindiran . Jika perempuan yang iddah karena kematian suaminya , maka ia boleh dipinang dengan sindiran di masa iddahnya , karena hubungan suami-istri di sini sama sekali sudah putus karena kematiannya , sehingga hak bekas suami terhadap istrinya hilang sama sekali karena kematiannya . Sekalipun demikian , diharamkan meminangnya secara terang-terangan , karena untuk menjaga agar si perempuan tidak terganggu dan tercemar oleh para tetangganya , serta menjaga perasaan anggota keluarga si mati dan para ahli warisnya .

والذين يتوفون منكم ويذرون ازواخا يتربصن بانفسهن اربعة اشهر وعشرا فاذا بلغن اجلهن فلا جناح عليكم فيما فعلن في انفسهن بالمعروف والله بما تعملون خبير Orang-orang yang meninggal dunia di antara kamu dengan meninggalkan istri-istri ( hendaklah para istri itu ) menangguhkan dirinya ( beriddah ) empat bulan sepuluh hari . Kemudian apabila telah habis masa iddahnya , maka tiada dosa bagimu ( para wali ) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut . Allah mengetahui apa yang kamu perbuat . (al Baqarah : 234)

ولا جناح عليكم فيما عرضتم به من خطبة النساء اواكننتم في انفسكم علم الله انكم ستذ كرونهن ولكن لا تواعدوهن سرا الا ان تقولوا قولا معروفا ولا تعزموا عقد ة النكاح حتى يبلغ الكتاب اجله واعلموا ان الله يعلم ما في انفسكم فحذروه Dan tidaklah salah bagi kamu meminang perempuan-perempuan dengan sindiran atau kamu rahasiakan di dalam hatimu sendiri . Allah mengetahui bahwa kamu sesungguhnya akan selalu mengingat mereka , tetapi janganlah kamu mengikat janji dengan mereka secara rahasia , kecuali untuk mengatakan sesuatu perkataan yang baik dan janganlah kamu menginginkan mengikat tali perkawinan sebelum habis masa iddah mereka . Ketahuilah bahwa Allah mengetahui rahasia di dalam hatimu , karena itu berhati-hatilah kamu kepada-Nya . (al Baqarah:235 )

CONTOH PINANGAN DG SINDIRAN Saya ingin kawin Saya mengharapkan sekali Allah akan memudahkan bagiku memperoleh istri yang sholehah Memberi hadiah kepada wanita yang beriddah karena kematian Memuji dirinya sendiri dihadapan wanita tersebut

Meminang perempuan yang masih dalam iddah tetapi pelaksanaan akad nikahnya sesudah iddahnya habis Imam malik berkata : Harus dibatalkan baik sudah terlanjur berkumpul atau belum Imam Syafi’i berkata : aqad nikahnya sah , tetapi meminang secara terang-terangan tetap haram , karena antara meminang dan aqad nikah itu berlainan . fuqoha sepakat , bila akad nikahnya terjadi di masa iddah maka harus dibatalkan , sekalipun sudah terjadi persetubuhan antara mereka . Sesudah iddahnya habis boleh dikawin lagi Imam Malik , Laits dan Auza’iy berkata : tidak boleh lagi mereka kawin sekalipun habis masa iddahnya . Jumhur ulama : boleh mereka kawin lagi jika iddahnya sudah habis .

Meminang pinangan orang lain Diharamkan seseorang meminang pinangan saudaranya , karena berarti menyerang hak dan menyakiti hati peminang pertama , memecah belah hubungan kekeluargaan dan mengganggu ketentraman . Dari uqbah bin Amir. Rasulullah Saw bersabda : المؤ من اخو المؤمن فلا يحل له ان يبتا ع على بيع اخيه ولا يخطب على خطبة اخيه Orang mukmin satu dengan lainnya saudara , tidak boleh ia membeli barang yang sudah dibeli saudaranya , dan meminang pinangan saudaranya sebelum ia tinggalkan . (HR. Ahmad dan Muslim).

Meminang pinangan orang lain yg diharamkan Jika pinangan sudah diterima oleh si perempuan Jika walinya sudah memberikan ijin

Melihat pinangan Hukumnya sunnah   اذاخطب احدكم المراة فان استطا ع ان ينظر منها الى ما يدعوه الى نكا حها فليفعل Jika seseorang dari kamu mau meminang seseorang perempuan , kalau bisa melihat terlebih dahulu apa yang menjadi daya tarik untuk mengawininya , maka hendaklah dilakukannya . Jabir berkata : Maka akupun meminang seorang perempuan dari bani salamah , tetapi sebelumnya saya rahasiakan maksudku itu kepadanya , maka dapatlah kusaksikan bagian-bagian yang karenanya aku tertarik kepadanya . (HR Abu dawud )  

عن المغيرة بن شعبة انه خطب امراة فقا ل له رسول الله صلعم انظرت اليها فانه احرى ان يؤد م بينكما Dari Mughiroh bin Syu’bah , ia pernah meminang seorang perempuan , lalu kata Rosulullah kepadanya : Sudahlah kau lihat dia ? Sabdanya : Lihatlah dia lebih dahulu agar nantinya kamu bisa hidup bersama lebih langgeng . (HR. Nasa’I , Ibnu Majjah dan Tirmidzi , Hadits hasan ) Dari Abu Hurairah , pernah seorang sahabat meminang seorang anshor , lalu kata Rosulullah kepadanya انظرت اليها؟ قال: لا, قال فاذهب فانظر اليها فان في اعين الانصار شيأ Sudahkah engkau lihat ? Jawabnya : belum . Sabdanya : pergilah dan lihatlah dia karena pada mata orang anshor ada cacatnya .

Bagian yang boleh dilihat Jumhur ulama : wajah dan telapak tangan . Dengan melihat mukanya bisa dilihat cantik atau tidak . Dengan melihat telapak tangan dapat diketahui badannya subur atau tidak . Imam Daud : seluruh badan si perempuan boleh dilihat . Imam Auza’i : tempat-tempat yang berdaging saja yang boleh dilihat . Adapun sifat yang bertalian dengan akhlak dapat diketahui dari sifat lahirnya atau ditanyakan kepada orang-orang yang dapat dipercaya seperti ibunya dan saudara-saudara perempuannya .

Perempuan melihat laki-laki Perempuan juga berhak melihat laki-laki yang meminangnya . Umar berkata : Janganlah anda nikahkan putri-putri anda dengan seorang laki-laki yang jelek . Karena hanya dia ( laki-laki yang jelek ) yang merasa senang kepadanya , sedang di ( wanita ) tidak menyukainya .

Larangan menyendiri dg tunangan Walaupun sudah bertunangan , tetapi haram hukumnya menyendiri dengan tunangan karena bukan mahramnya sebab belum dinikahi . Dari Jabir, Rasulullah saw.bersabda :   من كان يؤمن باالله واليوم الاخر فلا يخلون باءمرأة ليس معها ذو محرم منها فاءن ثا لثهما الشيطا ن Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah sekali -kali menyendiri dengan seorang perempuan yang tidak disertai oleh mahramnya sebab nanti yang jadi orang ketiganya adalah syaitan . Dari Amir bin Rabiah , Rasulullah pernah bersabda : لا يخلون رجل باءمرأة لا يحل له فاءن ثا لثهما الشيطا ن الا لمحرم   Jangan sekali -kali seorang laki-laki menyendiri dengan perempuan yang tidak halal baginya , karena orang yang ketiganya nanti adalah syaitan , kecuali kalau ada mahramnya . (HR. Ahmad).

KAFAAH Kafa’ah berarti sama , sederajat,sepadan atau sebanding . Kafaah dalam perkawinan adalah laki-laki sebanding dengan calon istrinya , sama dalam kedudukan , sebanding dalam tingkat sosial dan sederajat dalam akhlak dan kekayaan .

HUKUM KAFAAH DAN UKURANNYA Ibnu Hazm : tidak ada ukuran-ukuran kafaah Semua orang Islam asal tidak berzina , berhak kawin dengan semua wanita muslimah , asal tidak tergolong perempuan lacur . semua orang Islam bersaudara , walaupun ia keturunan orang hitam yang tidak dikenal . Walau seorang muslim yang sangat fasiq asal tidak berzina , maka ia kufu dengan wanita Islam yang fasiq asal bukan perempuan pezina .   انما المؤمنون اخوة –الحجرات : .ا Sesungguhnya semua orang mukmin bersaudara (QS. Al Hujurat:10) فانكحواماطاب لكم من النساء – النساء: Kawinlah kamu dengan wanita yang kamu senangi (QS. An nisa’:3)  

Allah telah menyebutkan mana perempuan-perempuan yang diharamkan bagi kita , kemudian berfirman : واحل لكم ما وراء ذ لكم – النساء: …… dan dihalalkan bagi kamu selain daripada itu ….. (QS. An Nisa’:24)   Rosulullah telah mengawinkan Zainab dengan Zaid bekas budak beliau . Dan mengawinkan Miqdad dengan Dhaba’ah binti Zubair bin Abdul Muthalib .

UKURAN KUFU Segolongan ulama ’ berpendapat bahwa soal kufu perlu diperhatikan , tetapi yang menjadi ukuran kufu adalah sikap hidup yang lurus dan sopan , bukan dengan ukuran keturunan , pekerjaan , kekayaan dsb . Bagi perempuan yang shalehah jika dikawinkan oleh bapaknya dengan laki-laki yang fasiq , kalau perempuannya masih gadis dan dipaksa oleh orangtuanya , maka ia berhak untuk menuntut pembatalan . Dalam madzab Malik berpendapat : Jika seorang gadis dikawinkan oleh bapaknya dengan laki-laki peminum khamr atau laki-laki yang fasiq , maka ia berhak menolak perkawinannya dan hakim hendaknya memperhatikan hal itu . Begitu pula jika ayahnya mengawinkannya dengan laki-laki yang berpenghsilan haram atau dengan laki-laki yang suka mengancam perceraian maka perempuan tersebut berhak menuntut pembatalan .

Alasan madzab Maliki adalah : Firman Allah: .....ان اكرمكم عند الله اتقاكم –الحخرات: Sesungguhnya yang lebih mulia diantara kamu di sisi Allah adalah yang paling taqwa di antara kamu . (QS. Al Hujurat:13) Riwayat T irmidzi dengan sanad hasan dari Abu Hasim al Muzani . ان رسول الله ص.م. قال: اذا اتا كم من ترضون دينه وخلقه فانكحوه, الا تفعلوا تكن فتنة فى الارض فساد كبير. قالوا يا رسول الله وان كان فيه! قال: اذا جاءكم من ترضون دينه وخلقه فانكحوه ثلاث مرات Jika datang kepadamu laki-laki yang akhlak dan agamanya kamu sukai , maka kawinkanlah ia . Jika kamu tidak berbuat demikian , akan terjadi fitnah dan kerusakan yang hebat dimuka bumi . Lalu sahabat bertanya : Wahai Rosulullah , bagaimana jika ia sudah punya …? Jawab beliau : Jika datang kepadamu laki-laki yang akhlak dan agamanya kamu sukai , maka kawinkanlah ia ( tiga kali).

Rasulullah Saw pernah meminang Zainab binti Jahsy untuk Zaid bin Haritsah , tetapi ia dan saudara laki-lakinya (Abdullah) menolaknya . Karena ia merasa keturunan Quraisy , sedangkan Zaid adalah budak Nabi . Maka turunlah firman Allah: ومن كان لمؤمن ولا مؤمنة اذا قضى الله ورسوله امرا ان يكون لهم الخيرة من امرهم ومن يعص الله ورسوله فقد ضل ضلالا مبينا- الاحزاب: Dan tak patut bagi mukmin laki-laki dan perempuan bila Allah dan Rosul-Nya telah memutuskan sesuatu perkara , lalu mereka memilih pilihan mereka sendiri . Barang siapa durhaka kepada Allah dan Rosul-Nya maka sesungguhnya ia telah sesat dalam kesesatan yang nyata . (QS. Al Ahzab:36) Lalu Abdullah berkata kepada Rosulullah : Perintahkanlah kepada saya apa yang tuan kehendaki . Kemudian ia kawinkan Zainab dengan Zaid . Abu Hudzaifah mengawinkan Salim seorang bekas budak perempuan Anshar dengan Hindun binti Walid bin Utbah bin Rabi’ah . Bilal bin Rabah kawin dengan saudara perempuan Abdurrahman bin Auf. Ali Bin Abi Thalib ditanya orang tentang hukum kawin kufu . Jawabnya : Semua manusia kufu satu dengan lainnya , baik Arab dengan Ajam , Quraisy dengan Hasyim asal mereka sama-sama Islam dan beriman .

Syaukani berkata : Diriwayatkan dari Umar , Ibnu Mas’ud , Muhammad bin sirin , Umar bin Abdul Aziz dan dikuatkan oleh Ibnul Qaiyim : sebagai akibat dari hukum Rasulullah tentang kafa’ah diukur dari asal agama dan kesempurnaannya , maka tidak boleh perempuan Islam kawin dengan laki-laki kafir , perempuan yang luhur dengan laki-laki durhaka . Al Qur’an dan Sunnah tidak membuat ukuran selain daripada itu . Begitu pula dengan perempuan Islam dilarang kawin dengan laki-laki pezina sebab Islam tidak mengukur kufu dari keturunan , pekerjaan , kekayaan dan keahlian .

RUKUN DAN SYARAT NIKAH RUKUN NIKAH : adalah sesuatu yang harus ada dalam pernikahan . Tidak adanya salah satu rukun bisa mengakibatkan suatu pernikahan tidak sah . Rukun Nikah terdiri dari : 1. Calon Suami 2. Calon istri 3. Wali Nikah عن ابى مو سى ان رسول الله ص. قا ل :لا نكاح الا بولى Dari Abu Musa sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda : tidak sah nikah tanpa wali . 5. Dua orang saksi 6. Ijab Qobul ( sighat )

SYARAT2 PERNIKAHAN A. Calon suami , syaratnya : 1. Beragama Islam 2. Terang laki-lakinya 3. Tidak dipaksa 4. Tidak beristri empat orang walaupun salah satu istrinya dalam masa iddah talak raja’i . 5. Calon suami bukan orang yang haram dinikahi oleh calon istrinya ( bukan muhrim ). 6. Tidak mempunyai istri yang haram dimadu dengan calon istrinya . 7. Mengetahui calon istri tidak haram dinikahi . 8. Tidak sedang ihram haji atau umroh .

B. Calon istri, syaratnya : 1. Beragama Islam 2.Terang wanitanya 3.Telah mendapat izin walinya عن عائشة ان رسول الله ص قال: ايما امرأة نكحت بغير اذن وليها فنكحها باطل فنكحها باطل فنكحها باطل. فان دخل بها فلها المهر بما استحل من فرجها. Siapapun diantara wanita yang menikah tanpa seizing walinya maka nikahnya batal , nikahnya batal,nikahnya batal . Jika lelakinya telah mencampurinya maka ia berhak atas maharnya , karena ia telah menghalalkan kehormatannya . 4. Tidak bersuami

5. Tidak dipaksa عن ابي هريرة رضي الله عنه , ان رسول الله ص. قال: لا تنكح الايم حتى تستأمر ولا البكر حتى تستأذن. قالوا: يا رسول الله كيف اذنها؟ قال ان تسكت Dari Abu Hurairah ra.bahwa Rasulullah Saw bersabda : Janda tak boleh dinikahkan sebelum diajak berunding , dan ( tidak dinikahkan seorang gadis ) sebelum dimintai persetujuannya . Mereka bertanya : Bagaimana izinnya ? Jawab Rasulullah : Diamnya . عن ابن عباس ان رسول الله ص. قال: الثيب احق بنفسها من وليها. والبكر تستأذن في نفسها واذنها صما تها. Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Saw bersabda : Janda lebih berhak atas dirinya sendiri daripada walinya . Dan gadis hendaknya diminta izinnya dalam perkara dirinya , dan izinnya adalah diamnya . (HR. Jamaah kecuali Bukhari ) 6. Tidak dalam masa iddah 7. Bukan muhrim dari calon suaminya 8. Terang orangnya 9. Tidak dalam ihram haji atau umroh

C. Wali nikah , syaratnya : 1. Beragama Islam ولن تجعل الله للكافرين على المؤمنين سبيلا : النساء: Dan Allah tidak akan sekali -kali memberikan jalan kepada orang kafir menguasai orang-orang Mukmin . (an Nisa’:141) 2. Merdeka 3. Sudah baligh 4. Berakal 5. Adil 6. Laki - laki 7. Tidak sedang ihram haji atau umroh 8. Tidak dicabut haknya dalam menguasai harta 9. Tidak rusak pikirannya karena sudah tua

SUSUNAN WALI NIKAH Wali nikah ada 2 macam yaitu : wali nasab wali hakim. Selama masih ada wali nasab maka tidak boleh berpindah ke wali hakim kecuali walinya mogok yang ditetapkan oleh pengadilan . selama masih ada wali aqrob tidak boleh berpindah ke wali ab’ad kecuali wali aqrobnya belum baligh .

Susunan wali Nasab 1. Ayah 2. Kakek dari garis ayah 3. Ayahnya kakek ( buyut ) dan seterusnya 4. Saudara laki-laki kandung 5. Saudara laki-laki seayah 6. Anak laki-laki saudara laki-laki kandung 7. Anak laki-laki saudara laki-laki seayah 8. Paman kandung 9. Paman seayah 10. Anak laki-laki paman kandung 11. Anak laki-laki paman seayah 12. Cucu laki-laki paman kandung

13. Cucu laki-laki paman seayah 14. Saudara laki-laki kakek kandung 15. Saudara laki laki kakek seayah 16. Anak laki-laki saudara laki-laki kakek kandung 17. Anak laki-laki saudara laki-laki kakek seayah 18. Cucu laki-laki saudara laki-laki kakek kandung 19. Cucu laki-laki saudara laki-laki kakek seyah Bila semua wali diatas tidak ada maka berpindah ke wali hakim: فا اسلطان ولى من لا ولي لها Sulthon ( penguasa ) menjadi wali bagi wanita yang tidak mempunyai wali .

Perpindahan wali ( intiqol wali ) 1. Perpindahan dari wali aqrab ke wali ab’ad : a. Wali nasabnya tidak beragama Islam sedang pengantin perempuannya beragama Islam. b. Wali aqrabnya fasiq c. Wali aqrabnya belum dewasa d. Wali aqrabnya pikun e. Wali aqrabnya bisu atau tuli dan tidak bisa bahasa isyarat .

2. Perpindahan dari wali nasab ke wali hakim a. Tidak mempunyai wali nasab sama sekali b. Wali nasabnya adhol / mogok c. Walinya sendiri yang akan menikahi sedang wali yang sederajat tidak ada d. Wali nasabnya murtad e. Wali nasabnya berada di tempat yang jauh ( masafatul qasri ) f. Wali nasabnya sakit pitam / ayan g. Wali nasabnya dipenjara dan tidak bisa ditemui h. Wali nasabnya sedang ihram haji / umrah i . Wali nasab yang mujbir tidak ada sedang pengantin wanitanya gila .

D. Dua orang saksi syaratnya : 1. Beragama Islam 2. Sudah Baligh 3. Berakal 4. Laki - laki 5. Adil 6. Bisa mendengar , melihat , dapat berkata dan tidak pelupa 7. Menjaga diri 8. Mengerti maksud ijab dan qobul 9. Tidak merangkap menjadi wali

E. Ijab dan Qabul ( sighat ) syaratnya : 1. Harus menggunakan lafadz nikah atau tazwij atau terjemahan dari keduanya ( Imam syafi’I , Imam Ahmad) , Tidak sah ijab dengan أزوجك ( saya akan / sedang mengawinkanmu ) atau أنكحك ( saya akan / sedang menikahkan kamu ). Tidak sah pula dengan kiasan / kinayah , contoh : saya halalkan putriku untukmu atau saya ikat dia kepadamu . Menurut hanafi , boleh ijab qobul dengan selain nikah / tazwij dan terjemahannya atau dengan kiasan / kinayah . Alasannya Nabi pernah mengijabkan seorang sahabat kepada pasangannya dengan sabdanya : قد ملكتكها بما معك من القرأن Aku telah milikkan dia kepadamu dengan mahar ayat-ayat al Qur’an yang kau mengerti (HR. Bukhari ). Imam Ahmad : akad nikah harus dengan bahasa arab , kalau belum bisa harus belajar sampai bisa .

2. Qabul dari calon suami harus bersambung dengan Ijab Qobul yang utama adalah dengan kata kata قبلت نكاحها ( saya menerima nikahnya ). Atau terjemahannya . Antara Ijab dan qobul bila diselingi dengan khutbah maka tetap sah . Ijab qobul sah tanpa menyebutkan mahar , tetapi hukumnya makruh dan berlaku mahar mitsil . 3. Akad nikah tidak dibatasi oleh waktu ( mut’ah ) 4. Ijab Qobul dilaksanakan dalam satu majelis . 5. Ijab qobul harus mutlak , tidak diembel-embeli suatu syarat . Ijab Qabul orang bisu cukup dengan isyarat yang dapat dimengerti . Tetapi jika salah satu pihak tidak mengerti isyaratnya , maka nikahnya tidak sah .
Tags