Penggantian Sub grade balas dengan menggunakan campuran tanah dan semen
RizalAffany
1 views
21 slides
Sep 17, 2025
Slide 1 of 21
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
About This Presentation
metode penggantian sub balas jalan KA
Size: 52.97 MB
Language: none
Added: Sep 17, 2025
Slides: 21 pages
Slide Content
METODE KERJA NORMALISASI TUBUH BAAN DAN PERBAIKAN SUBGRASE KM 157 + 100 S/D 157 + 200 JALUR HILIR ANTARA TRISI - KADONGKANGABUS DAOP 3 CIREBON
Direksi Keet TW di Direksi Keet segera memberi kabar kepada TW lintas/lokasi bahwasannya kereta dari stasiun sudah lepas, dan menghimbau untuk pekerjaan yang bersinggungan langsung dengan existing dan alat berat dimohon untuk sesegera mungkin dihentikan. Train Watcher Stasiun TW Stasiun memberi kabar kepada TW di Direksi Keet bahwa kereta sudah lepas stasiun dan akan melintas di lokasi pekerjaan terdekat. TW lintas menerima laporan dari TW direksi keet bahwasannya kereta akan melintas dilokasi pekerjaan, TW lintas segera memberi aba-aba kepada operator alat berat untuk menghentikan sejenak alat berat dan memberi waktu kereta untuk melintas. Kemudian berkomunikasi dengan operator kembali untuk melanjutkan aktivitas kembali setalah kereta melintas meninggalkan lokasi . TW Lintas segera memberi kabar ke TW Direksi keet bahwa kereta sudah melintas dilokasi pekerjaan
LOKASI PEKERJAAN STASIUN TERISI STASIUN TERISI STASIUN KADOKANGABUS LOKASI PERBAIKAN JPL 118 NOMIK BH 366
TAHAPAN PEKERJAAN RENCANA LOKASI PEKERJAAN & DIREKSI KEET KM 1 57 + 1/2 MENUJU CIERBON MENUJU CIKAMPEK
TAHAPAN PEKERJAAN MULAI PEKERJAAN PERSIAPAN PEKERJAAN SIPIL PEMBUATAN DIREKSI KEET PEMBELIAN MATERIAL GEOTEXTILE BALLAS SEMEN AIR KARUNG TANAH UNTUK JALAN AKSES PEMBUATAN WARNING SIGN PERSIAAPAN ALAT KERJA PENGADAAN APD PEKERJAAN PERBAIKAN JALAN KA SEWA EXCAVATOR PC 75 SEWA EXCAVATOR PC 200 SEWA TANDEM ROLLER MOBILISASI DAN DEMOBILISASI ALAT BERAT PEMASANGAN SAFTEY LINE
TAHAPAN PEKERJAAN PERBAIKAN JALAN KA MEMOTONG REL MEMBONGKAR SPUR BANTALAN BETON MENGELUARKAN BANTALAN BETON MENGELUARKAN BALLAS DARI TUBUH BAN MENGUPAS TANAH DENGAN KETEBALAN 37 CM PADA TUBUH BAAN MENGHAMPAR GEOTEXTILE PERTAMA MEMASUKAN TANAH BEKAS GALIAN DENGAN CAMPURAN SEMEN MENGGUNAKAN ALAT BERAT MENGHAMPAR GEOTEXTILE KEDUA MEMASUKAN SIRTU DAN PEMADATAN MENGGUNAKAN ALAT BERAT MEMASUKAN BALLAS EXISTING KE TUBUH BAAN MEMASUKAN BALLAS BARU MENGGUNAKAN ALAT BERAT MEMASUKAN BANTALAN BETON MENYETEL SPOOR BANTALAN BETON ANGKAT LISTRING PADA BANTALAN BETON UNTUK KECEPATAN 20 -40 km/jam ANGKAT LISTRING PADA BANTALAN BETON UNTUK KECEPATAN 60 km/jam MENGGUNAKAN MTT MENYAMBUNG REL DENGAN LAS TERMIT GALIAN TANAH JALAN AKSES MMEMBONGKAR BRONJONG BATU KALI
PERSIAPAN ALAT KERJA Sebelum memualai pekerjaan alat alat yang harus di siapkan adalah sebagai berikut : HTT (Hand Tie Tamper) Matisa Yamaguchi HT (Handy Talky) Pen Puller Hammer 16 Kg Mesin Potong Rel Mesin Bor Rel Lori Mesin Lori Dorong Alat Keruk Ballas Garpu Tarik Pikulan Bantalan Roles Blander Potong Impact Kunci Tirepon Linggis Rambu Semboyan 20. Alat bantu lainya
Pekerjaan ini meliputi pengadaan , pemgangkutan , penghamparan dan pemadatan tanah . Tanah timbunan umumnya diangkut langsung dari sumber pengambilan . Penumpukan tanah untuk persediaan biasanya tidak di perkenankan saat musim hujan . Tanah harus langsung di hamparkan pada area yang telah disediakan , setelah di hamparkan tanah di padatkan menggunakan alat berat . Pada saat pemadatan sesekali harus disiram air agar pemadatan lebih maksimal PEKERJAAN JALAN AKSES JALAN AKSES
PERBAIKAN JALAN KA Memotong Rel Memotong rel di titik yang telah ditentukan. Menyetel mesin potong rel cutting wheel dan kunci agar pada saat pemotongan tidak bergeser atau meleset. Untuk mempercepat waktu saat pelaksanaan switch over pemotongan rel dapat dilakukan sebelum waktu window time dengan pengawasan pihak terkait yang kemudian disambung kembali dengan lasplat. Pemotongan dilakukan tiap 25 meter atau sesuai arahan dari PT. KAI. Membongkar Spoor Bantalan Beton Setelah Pembongkaran bronjong kemudian dilakukan pembongkaran spoor bantalan beton Melepas semua penambat yang mengunci antara bantalan dengan rel eksisting. Mengeluarkan rel eksisting dengan yamagochi atau di keluarkan oleh pekerja secara bersamaan dengan alat bantu manual seperti linggis dan pipa besi/gool. Tumpuk material rel eksisting di sisi selatan rel dan pastikan tidak mengganggu akses pekerjaan lainnya Membo ngkar Bronjong Batu Kali Setelah rel dipotong kemudian dilakukan pembongkaran Bronjong batu kali eksisting pembongkaran di lakukan untuk memudahkan akses pekerjaan pada track hilir
PERBAIKAN JALAN KA Mengeluarkan Bantalan Beton Setelah rel di keluarkan selanjutnya bongkar bantalan eksisting dengan alat bantu linggis dan dipikul oleh pekerja. Bantalan bekas eksisting ditumpuk / disusun pada tempat yang sudah ditentukan. Penambat dan aksesoris bekas di kumpulkan dan di masukan ke dalam karung sesuai dengan jenisnya masing – masing. Material rel bekas dan aksesoris yang sudah di bongkar di data dan di masukan ke dalam cek list material untuk selanjutnya akan dipasang Kembali. Mengeluarkan balas dari tubuh baan Siapkan peralatan kerja seperti gorekan balas dan keranjang pengki, Balas di gorek secara manual dan bertahap dengan cara selang seling atau gorekan balas dilakukan dengan jarak antara bantalan yang satu dengan bantalan yang lain. Gorekan ballas dilakukan secara berkelompok dengan didampingi train watcher yang selalu berkoordinasi dengan pihak stasiun terdekat. Material balas bekas dikumpulkan di lokasi penumpukan sementara (di sisi utara track) yang tidak jauh dari lokasi pekerjaan bersamaan dengan ballast baru
PERBAIKAN JALAN KA Galian Tubuh Jalan Rel Menggunakan Alat Berat Sebelum pekerjaan dilakukan, telah dilakukan pekerjaan pengamanan pada jalur eksisting dan juga telah dilakukan pengaman - pengamanan utilitas jika ada pada lokasi tersebut. Dan pekerjaan penggalian sebelumnya juga sudah disiapkan akses serta platform untuk alat berat. Untuk pengamanan galian agar tidak longsor kembali juga dilakukan pengamanan pada dinding galian. Galian yang dilakukan mengacu pada gambar dan lokasi kerja yang telah ditentukan. Untuk tanah bekas gaalian tidak dibuang tetapi disingkirkan dari lokasi dengan jarak yang tidak jauh dari lokasi galian. Hal ini bertujuan agar Ketika uruugan Kembali dilakukan maka jarak tempuh kendaraan/alat tidak jauh . Galian di lakukan dengan Panjang 100 m lebar 6 m dan kedalaman 37 cm. Menghampar Geotextile Pertama Geotextioe ini berfungsi untuk memperkuat tanah lunak dengan menahan beban tanah mendistribusikan beban secara merata. Penggunaan geotextile juga dapat membantu meningkatkan drainase dan mengurangi erosi pada tanah. Geotextile juga digunakan sebagai penghalang air, sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya pengikisan tanah akibat paparan air atau banjir . Geotextile di bentangan dengan lebar 6 meter dan Panjang 100 m untuk sambungan antar geotextile menggunakan metode tumpang tindih dengan overlap kurang lebih 1- 2 m
PERBAIKAN JALAN KA Memasukkan Tanah Bekas Galian, Semen dan pemadatan menggunakan alat berat Setelah geotextile pertama selesai dihamparkan, selanjutnya geotextile tersebut ditimbun Kembali menggunakan tanah bekas galian dengan dicampur semen dan air. Selanjutnya tanah timbunan tersebut dipadatkan menggunakan alat berat. Pemadatan dilakukan sedemikian rupa agar didapatkan kepadatan yang diinginkan. Menghampar Geotextile Kedua Setelah kepadatan yang diinginkan tercpai, selanjutnya menghamparkan geotextile kedua. Untuk geotextile kedua ini, beban yang diterima bukan tanah seperti pada lapis pertama, tetapi lapisan sirtu yang ada diatasnya dengan fungsi yang sama dengan geotextile lapis pertama.
PERBAIKAN JALAN KA Memasukkan Sirtu dan Pemadatan Seletah geotextile lapis kedua dihamparkan, selanjutnya lapisan ditimbun menggunakan sirtu. Ketebalan timbunan ini mengikuti sirtu eksisting atau sesuai gambar kerja yang telah disiapkan. Ini juga memerlukan pemadatan dengan alat berat, sehingga kepadatan tubuh baan dapat dimaksimalkan. Setelah di hamparkan secara merata tutup bagian atas sirtu menggunakan geotextile. Memasukkan Balas Eksisting Jika sirtu telah selesai dipadatkan, maka dilanjutkan memasukkan ballas Kembali yang telah dimasukkan ke dalam karung. Proses memasukkan balas ini juga diikuti dengan memprofil balas untuk menyingkat waktu, sehingga dapat langsung dilanjutkan dengan memasang Kembali bantalan.
PERBAIKAN JALAN KA Memasukkan Balas Baru Jika sirtu telah selesai dipadatkan, maka dilanjutkan memasukkan ballas Kembali yang telah dimasukkan ke dalam karung. Proses memasukkan balas ini juga diikuti dengan memprofil balas untuk menyingkat waktu, sehingga dapat langsung dilanjutkan dengan memasang Kembali bantalan . Memasukan ballas baru di mulai dari ballas eksisting terlebih dahulu . Memasukkan Bantalan Beton R. 54 Balas yang telah diprofil da p at langsung disusul dengan bantalan beton. Pemasangan ini mengikuti patok atau garis bantu agar pemasangan bantalan yang dihasilkan dapat lurus dan sejajar dengan jalur eksisting. Kemudian dilanjutka dengan memasang penambat untuk selamjutnya dilakukan pemasangan rel R. 54 bantalan beton beserta aksesorisnya. Bantalan beton dipasang setiap 60 cm lengkap dengan rubber pad serta penambat dan dilanjutkan pemasangan rel diatas bantalan beserta penambatanya
PERBAIKAN JALAN KA Pengelasan Dengan Las Thermite Setelah bantalan terpasang maka dapat dilakukan pemasangan rel lengkap dengan penambatnya. Setelah terpasang dengan baik maka selanjutnya dilakukan pengelasan dengan menggunakan las thermite. Pengelasan ini harus dilakukan sedemikian rupa agar rel menyatu sempurna dan tidak ada lubang yang dapat mengakibatkan korosi dadi dalam rel. Mamasang Kembali Rel R. 54 Setelah bantalan terpasang maka dapat dilakukan pemasangan rel lengkap dengan penambatnya yang selanjutnya di lakukan pekerjaan pecok untuk mengatur geometri pada jalan rel dengan cara mengangkat dan menggeser bantalan rel
PERBAIKAN JALAN KA Angkat Listring Dengan MTT Jika pekerjaan Angkatan listring dengan HTT telah selesai dilakukan, maka selanjutnya dilakukan angkat listring dengan menggunakan MTT untuk mencapai keceppatan KA >60 km per jam. Memasukkan Balas Baru dan Angkat Listring Dengan HTT Jika rel sudah terpasang maka balas baru dapat dimasukkan pada celah antar bantalan diikuti dengan angkat listring dengan HTT. Hal ini dilakukan untuk mencapai kepadatan sempurna dari balas agar dapat dilalui KA dengan kecepatan yang diinginkan. Proses Angkatan ini harus dilakukan dengan bertahap atau berulang agar elevasi rel baru dengan rel eksisting sama. Pekerjaan ini dilakukan untuk memperoleh jalan rel denga kecepatan KA 20-40 km per jam.