PENGKAJIAN, PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN FAKTOR RESIKO PTM
Komorbid Penyebab Kematian pasien Covid 19 Penyakit Ginjal (13,7 x ) Jantung ( 9 x ) Hipertensi ( 6 x ) Penyakit Imun ( 6 x ) Kanker ( 3,3 x ) Penyakit Hati ( 3,3 x ) PPOK ( 3,3 x ) TBC ( 3,3 x )
Pasien dgn 1 komorbid resiko kematian 6,5 x Pasien dgn 2 komorbid resiko kematian 15x Pasien dgn 3 komorbid resiko kematian 29x
Deteksi dini FR PTM sangat penting dilaksanakan agar dapat diketahui kondisi seseorang sejak dini , apakah dia sehat , atau sudah memiliki FR PTM atau sudah menyandang PTM. Deteksi dini Faktor Risiko PTM/ skrining dimasa pandemi COVID-19 dapat dilakukan secara mandiri dengan alat pemeriksaan yang dimiliki sendiri dan hasil nya dapat dikomunikasikan dengan dokter online (telemedicine) atau kader di posbindu melalui pemanfaatan teknologi informasi yang ada (HP, HT, WA, TELEGRAM, dsb ) Dapat juga dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan posbindu dengan memperhatikan kebijakan penanganan pandemi yang ditetapkan oleh Pemda setempat 11 DETEKSI DINI FR PTM
POSBINDU PTM Upaya / Kegiatan Deteksi dini, Monitoring dan Tindak Lanjut Dini Faktor Risiko PTM bersumberdaya Masyarakat secara rutin dan berkesinambungan Posbindu PTM = Bindu PTM di PosKan pada kegiatan rutin Masyarakat
Meja 1 - Pendaftaran - Menyalin KMS ke buku register - Memberi nomer urut - Menyalin KMS ke buku register sesuai nomer urut Meja 2 Wawancara Hasil wawancara dicatat pd KMS Meja 3 Pengukuran TB,BB (IMT), LP Hasil pengukuran dicatat pd KMS Meja 4 Pengukuran TD, GDA, Kol , APE, dll Hasil pengukuran dicatat pd KMS Meja 5 Identifikasi FR PTM, konseling , tindak lanjut - Konseling sesuai FR PTM - Rujukan bila perlu , catat di KMS Kegiatan Posbindu
CONTOH GAMBAR LAYOUT TEMPAT PELAKSANAAN POSBINDU 2
PENGUKUR AN FR PTM: Berat Badan Tinggi Badan Lingkar Perut Indeks Massa Tubuh (IMT) 15
1. BERAT BADAN : Persiapan : Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus plastiknya. Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar. Warga posbindu PTM yang akan ditimbang diminta membuka alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat seperti kunci. Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0 . Prosedur : Sesuai tatalaksana penimbangan . 16
Pengukuran Berat Badan 17
2. TINGGI BADAN : Pengukuran tinggi badan (cm) dimaksudkan untuk mendapatkan data tinggi badan semua kelompok umur. Persiapan : Gunakan a lat pengukur tinggi badan : microtoise dengan kapasitas ukur 2 meter dan ketelitian 0,1 cm . Prosedur : Sesuai tatalaksana 18
Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan untuk mendapatkan nilai IMT Obesitas . Penilaian IMT menggunakan rumus : IMT = Berat Badan (Kg) Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m) C ut off ≥ 27 penentu kategori obesitas ( PGS,2014) 19
Tabel Kategori IMT Pada Orang Dewasa IMT Klasifikasi IMT < 18,5 Berat badan kurang (underweight) IMT 18,5 – 22,9 Berat badan normal IMT 23 – 24,9 Kelebihan berat badan dengan risiko IMT 25 – 29,9 Obesitas I IMT > 30 Obesitas II
3. LINGKAR PERUT : D i maksudkan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas abdominal/ sentral . Alat yang dibutuhkan : Ruangan yang tertutup dari pandangan umum. Jika tidak ada gunakan tirai pembatas Pita pengukur Spidol atau pulpen . Jelaskan tujuan pengukuran lingkar perut dan tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam pengukuran . 21
Cara Pengukuran Lingkar Perut : 22 1 Untuk pengukuran ini warga Posbindu PTM diminta dengan cara yang santun untuk membuka pakaian bagian atas atau menyingkapkan pakaian bagian atas dan raba tulang rusuk terakhir warga Posbindu PTM untuk menetapkan titik pengukuran 2 Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah 3 Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal paha / panggul
Tabel 3. Lingkar Perut dan Risiko Penyakit N o Lingk a r Perut Jenis Kelamin Risiko Penyakit 1 ≥ 90 cm Laki – laki Meningkat 2 ≥ 102 cm Laki - laki Sangat Meningkat 3 ≥ 80 cm Perempuan Meningkat 4 ≥ 88 Perempuan Sangat Meningkat 23
Pengukuran Lingkar Perut 24
MENGUKUR TEKANAN DARAH (TD) Gunakan tensimeter air raksa . Posisi duduk atau berbaring ( sebaiknya berbaring ). Manset 2/3 lengan atas , ujung bawah manset 2 jari di atas lipatan lengan . Raba denyut nadi Arteri Brachialis, pompa sampai denyut nadi tidak teraba , letakan stetoskop di atasnya turunkan tekanan perlahan . Saat denyut nadi mulai terdengar lihat angka pada tensimeter ( TD sistolik ) Suara denyut nadi terdengar mengeras kemudian melemah , menghilang (TD Diastolik ) 2x pengukuran TD, rata- ratanya . 25
MENGUKUR TEKANAN DARAH (TD)- 2 Tensimeter digital Pemasangan baterai Balikkan alat Buka tutup baterai sesuai tanda panah Masukkan baterai Pasang kembali penutup baterai 26
Tensimeter digital Pemasangan manset Masukkan ujung pipa manset pada bagian alat Perhatikan arah masuknya perekat manset Pakai manset , perhatikan arah selang Jarak manset dengan garis siku ± 1 – 2 cm 27
Tensimeter digital Saat pengukuran Duduk dengan posisi badan tegak Lipat lengan baju hingga manset menempel kulit lengan Tangan dalam posisi telapak tangan menghadap keatas , posisi manset sejajar jantung Hal yang tidak boleh dilakukan : Jangan bicara Jangan banyak bergerak Jangan memegang manset 28