Pengujian Kloramfenikol untuk mata kuliah analisis kimia hasil perikanan.pptx
ssuserbf4174
0 views
10 slides
Oct 13, 2025
Slide 1 of 10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
About This Presentation
Pengujian kloramfenikol
Size: 461.31 KB
Language: none
Added: Oct 13, 2025
Slides: 10 pages
Slide Content
Pengujian Kloramfenikol Widya Pangestika , M.T
Apa itu Kloramfenikol (CAP)? Kloramfenikol ( disingkat CAP) merupakan antibiotik yang memiliki aktivitas melawan bakteri aerobik , anaerobik dan fungi. Kloramfenikol banyak digunakan karena harganya yang relatif murah , ketersediaannya banyak . Kloramfenikol dianggap dapat menghambat timbulnya penyakit serta meningkatkan berat dari udang budidaya Kloramfenikol merupakan salah satu dari sembilan jenis bahan tambahan makanan yang dilarang di Indonesia berdasarkan Permenkes No. 1168/ Menkes /PER/X/1999. Walaupun demikian penggunaan kloramfenikol masih banyak digunakan sehingga menghambat dan menggagalkan ekspor ke berbagai negara dunia . Puncak kegagalan ekspor terjadi saat diterapkannya zero tolerance kandungan kloramfenikol oleh negara Uni Eropa terhadap komoditas udang yang diimpornya sehingga pemerintah memberlakukan kewajiban uji residu
Apa bahayanya ? Penyalahgunaan antibiotik ini dapat mengakibatkan tertinggalnya bahan kimia sebagai residu dalam daging udang yang berdampak pada gangguan kesehatan konsumennya . Residu kloramfenikol akan mengakibatkan anemia aplastik , gangguan lambung , usus , neuropati optis dan perifer , radang pada mulut dan kerusakan sumsum tulang belakang
Standar Bahan Baku Udang
Standar Produk Akhir Udang Beku
BMR (Batas Maksimum Residu ) Batas Maksimum Residu (BMR) yang ditetapkan oleh SNI sesuai dengan SNI 01-6366-2000 kandungan kloramfenikol sebesar 0,01 ppm. Beberapa Negara seperti Uni Eropa (EU) menetapkan batas maksimum residu kloramfenikol pada udang sebesar 0,3 ppb.
Prinsip Pengujian ( Kualititatif ) Menggunakan rapid test kit khusus untuk pengujian Kloramfenikol .
Prinsip Pengujian ( Kuantitatif ) Perbedaan penggunaan metode dalam pengujian kandungan residu kloramfenikol dapat menghasilkan nilai kandungan residu kloramfenikol yang berbeda . Pengujian residu kloramfenikol dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain : Metode ELISA ( Enzym Link Immunosorbent Assay) dan M etode HPLC (High Performance Liquid Chromatography).
Kelebihan dan Kelemahan setiap Pengujian Setiap metode pengujian kloramfenikol memiliki kelemahan . Kelemahan penggunaan metode HPLC adalah membutuhkan waktu yang lama, terutama pada saat proses pengaliran larutan ABCD pada alat HPLC. Selain itu , hasil pengujian yang diperoleh juga kurang akurat , pengoperasian alat cukup menyulitkan , dan harus membutuhkan teknisi khusus . Adapun kelebihan dari metode HPLC adalah hasil pengujian dapat cepat diketahui secara langsung , Kelemahan dari metode ELISA yaitu tidak dapat mendeteksi larutan apabila warna yang dihasilkan oleh sampel tidak berwarna atau bening . Kelebihan antara lain memiliki kepekaan deteksi tinggi , prosedurnya relatif sederhana dan cepat serta dapat digunakan untuk menguji sampel dalam jumlah besar sekaligus . Metode ELISA ini lebih efektif untuk pengujian kloramfenikol .
Tugas 2 Jelaskan prinsip pengujian ELISA Jelaskan prinsip pengujian kloramfenikol menggunakan HPLC