PENINGKATAN KINERJA DAN INTEGRITAS INSTANSI PEMERINTAH MELALUI ISO 9001 DAN ISO 37001.pdf

deddyrusdiana3 15 views 4 slides Nov 20, 2024
Slide 1
Slide 1 of 4
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4

About This Presentation

Tulisan ini mengkaji pentingnya penerapan ISO 9001 dan ISO 37001 dalam meningkatkan kinerja dan integritas instansi pemerintah. ISO 9001 membantu meningkatkan efisiensi operasional melalui prosedur yang terstandarisasi, sementara ISO 37001 memperkuat langkah-langkah anti-korupsi, meningkatkan transp...


Slide Content

Peningkatan Kinerja dan Integritas Instansi Pemerintah melalui Implementasi ISO 9001 dan ISO
37001

1
PENINGKATANM KINER JA DAN INTEGRITAS INSTANSI PEMERINTAH MELALUI
ISO 9001 DAN ISO 37001
Deddy Rusdiana, S.Si, SH, MH, PhD
IIM Consultant, [email protected]
Eko Sapto Aji, SKM
IIM Consultant, [email protected]

Edhykunto Wibowo, S.Si, M.Si
IIM Consultant, [email protected]
Joni S Kadir, S.Si, M.Si
IIM Consultant, [email protected]

Abstrak
Tulisan ini mengkaji pentingnya penerapan ISO 9001 dan ISO 37001 dalam meningkatkan kinerja dan
integritas instansi pemerintah. ISO 9001 membantu meningkatkan efisiensi operasional melalui prosedur
yang terstandarisasi, sementara ISO 37001 memperkuat langkah-langkah anti-korupsi, meningkatkan
transparansi, dan akuntabilitas. Secara bersama, kedua standar ini mendukung tata kelola yang lebih baik
dengan membangun kepercayaan publik yang lebih besar, mengurangi ketidakefisienan birokrasi, dan
mendorong pembangunan berkelanjutan. Penerapan standar internasional ini memberikan manfaat signifikan
dalam hal peningkatan layanan publik, pengurangan risiko korupsi, dan kontribusi terhadap reformasi
administrasi publik secara keseluruhan.
Kata Kunci: ISO 9001, ISO 37001, Tata Kelola
Abstract
This paper examines the importance of implementing ISO 9001 and ISO 37001 in enhancing the performance
and integrity of government institutions. ISO 9001 helps streamline operational efficiency through
standardized procedures, while ISO 37001 strengthens anti-corruption measures, improving transparency
and accountability. Together, these standards support better governance by fostering greater public trust,
reducing bureaucratic inefficiencies, and promoting sustainable development. The adoption of these
international standards offers significant benefits in terms of improving service delivery, reducing corruption
risks, and contributing to the overall reform of public administration.
Keyword : ISO 9001, ISO 37001, Good Governance

PENDAHULUAN
Pentingnya Good Governance dan Transparansi dalam
Pemerintahan. Good governance adalah fondasi utama
dalam penyelenggaraan pemerintahan yang bertujuan
untuk memberikan layanan publik yang efisien, akuntabel,
dan berdaya guna. Prinsip-prinsip seperti transparansi,
akuntabilitas, partisipasi publik, dan efektivitas tidak hanya
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah, tetapi juga menjadi faktor penting dalam
mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Sayangnya, banyak instansi pemerintah masih
menghadapi tantangan besar, termasuk birokrasi yang tidak
efisien, minimnya dokumentasi yang konsisten, serta
kurangnya pengendalian terhadap risiko korupsi. Di sinilah
standar internasional seperti ISO 9001 dan ISO 37001
memainkan peranan strategis. ISO 9001 fokus pada sistem
manajemen mutu yang terstruktur, sementara ISO 37001
dirancang untuk membantu organisasi dalam mencegah,
mendeteksi, dan menangani tindakan korupsi.
Implementasi kedua standar ini secara simultan
memberikan peluang besar untuk meningkatkan kinerja
operasional dan integritas organisasi pemerintah.

Tujuan
Paper ini bertujuan untuk menguraikan manfaat
penerapan ISO 9001 dan ISO 37001 dalam meningkatkan
kinerja dan integritas instansi pemerintah. Dengan fokus
pada bagaimana kedua standar tersebut mendukung
pencapaian tata kelola yang baik, tujuan spesifik paper ini
meliputi:
1. Mengidentifikasi bagaimana ISO 9001 dapat
meningkatkan efisiensi operasional dan konsistensi
dalam prosedur kerja di instansi pemerintah.

Peningkatan Kinerja dan Integritas Instansi Pemerintah melalui Implementasi ISO 9001 dan ISO
37001

2
2. Menjelaskan peran ISO 37001 dalam menciptakan
sistem anti-korupsi yang kuat untuk meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas.
3. Memberikan gambaran tentang dampak positif
penerapan kedua standar tersebut terhadap kepuasan
masyarakat dan reformasi birokrasi.
Paper ini diharapkan menjadi acuan bagi instansi
pemerintah yang ingin mengadopsi sistem manajemen
berbasis ISO sebagai bagian dari upaya memperkuat tata
kelola organisasi mereka.

Ruang Lingkup
Paper ini berfokus pada manfaat penerapan ISO 9001
dan ISO 37001 dalam mendukung peningkatan kinerja dan
integritas instansi pemerintah. Pembahasan akan dibatasi
pada aspek-aspek spesifik berikut:
1. Prosedur Kerja Menjelaskan bagaimana penerapan
ISO 9001. membantu menciptakan prosedur kerja
yang terstandar, efisien, dan terukur. Membahas
pengaruh prosedur yang jelas terhadap pengurangan
kesalahan kerja, pengawasan kinerja, serta
peningkatan efektivitas pelayanan publik.
2. Tanggung Jawab dan Kompetensi Pelaksana.
Menguraikan pentingnya definisi tanggung jawab
yang jelas bagi setiap individu dalam struktur
organisasi, sebagaimana diatur dalam standar ISO.
Menjelaskan bagaimana pelaksanaan pelatihan
berbasis ISO dapat memastikan bahwa setiap pegawai
memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas
mereka.
3. Penatalaksanaan Anti-Korupsi Menyoroti langkah-
langkah pencegahan korupsi yang terintegrasi dalam
ISO 37001, seperti penilaian risiko, pengendalian
internal, dan kebijakan anti-penyuapan. Menjelaskan
dampaknya terhadap peningkatan transparansi,
akuntabilitas, dan pengurangan peluang
penyimpangan dalam pengelolaan sumber daya
publik.
4. Manfaat Tambahan Membahas manfaat tidak
langsung dari penerapan kedua standar tersebut,
seperti peningkatan kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan publik, peningkatan reputasi institusi, dan
percepatan reformasi birokrasi.

TINJAUAN PUSTAKA
1. ISO 9001 adalah standar internasional untuk sistem
manajemen mutu yang dirancang untuk membantu
organisasi meningkatkan efisiensi, konsistensi, dan
kepuasan pelanggan. Pertama kali diterbitkan pada
tahun 1987 oleh International Organization for
Standardization (ISO), standar ini terus diperbarui
untuk mengikuti perkembangan kebutuhan industri,
dengan revisi terakhir pada tahun 2015. Prinsip-
prinsip dasar ISO 9001 meliputi fokus pada
pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan individu,
pendekatan berbasis proses, perbaikan berkelanjutan,
pengambilan keputusan berbasis bukti, dan
manajemen hubungan. Dalam konteks instansi
pemerintah, ISO 9001 memastikan bahwa layanan
publik dikelola secara sistematis dan akuntabel untuk
memenuhi harapan masyarakat.

2. ISO 37001 adalah standar internasional yang
dirancang untuk membantu organisasi dalam
mencegah, mendeteksi, dan menangani praktik
penyuapan serta meningkatkan budaya anti-korupsi.
Diterbitkan pada tahun 2016, standar ini memberikan
pedoman tentang bagaimana menerapkan kebijakan
anti-penyuapan, mengidentifikasi risiko, serta
membangun sistem pengendalian internal yang
efektif. Prinsip-prinsip dasar ISO 37001 meliputi
komitmen manajemen, pelatihan dan komunikasi,
penilaian risiko, due diligence, pelaporan dan
investigasi, serta evaluasi berkelanjutan. Dalam
sektor publik, penerapan ISO 37001 mendukung
transparansi dan akuntabilitas dengan mengurangi
peluang terjadinya korupsi, sekaligus memperkuat
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

3. Studi Kasus Di Indonesia, penerapan ISO 9001 dan
ISO 37001 telah menunjukkan hasil yang positif
dalam meningkatkan kinerja dan integritas instansi
pemerintah. Salah satu contohnya adalah penerapan
ISO 9001 oleh Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di
beberapa provinsi. Dengan menggunakan standar ini,
proses pelayanan perizinan menjadi lebih terstruktur
dan efisien, sehingga waktu pemrosesan dokumen
berkurang secara signifikan, bahkan hingga 50% di
beberapa wilayah. Dampaknya, kepuasan masyarakat
terhadap layanan publik meningkat tajam. Sementara
itu, penerapan ISO 37001 dilakukan oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memperkuat
sistem anti-penyuapan di lembaga internal dan juga
dalam kemitraan dengan sektor publik dan swasta.
Contohnya, salah satu pemerintah daerah yang
mengadopsi ISO 37001 berhasil meningkatkan
transparansi dalam pengadaan barang dan jasa, yang
sebelumnya rentan terhadap praktik korupsi.
Implementasi ini termasuk pelatihan bagi pegawai
dan penguatan sistem pelaporan pelanggaran, yang
secara langsung berkontribusi pada peningkatan
akuntabilitas dan pengurangan risiko korupsi.

PEMBAHASAN
Manfaat ISO 9001 dan ISO 37001 untuk Instansi
Pemerintah
Penerapan ISO 9001 memberikan manfaat berupa
prosedur kerja yang lebih jelas, yang membantu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja. Dengan

Peningkatan Kinerja dan Integritas Instansi Pemerintah melalui Implementasi ISO 9001 dan ISO
37001

3
standar yang terstruktur, kesalahan dan pengulangan
pekerjaan (rework) dapat diminimalisir, sementara
pengawasan dan evaluasi kinerja menjadi lebih mudah
dilakukan. Selain itu, standar ini mendukung pendefinisian
tanggung jawab setiap individu dalam organisasi secara
jelas, sekaligus memastikan bahwa pegawai memiliki
kompetensi yang sesuai dengan tugas mereka melalui
pelatihan dan pengembangan yang terarah.
Sementara itu, penerapan ISO 37001 memberikan
manfaat signifikan dalam penatalaksanaan anti-korupsi.
Standar ini membantu mencegah tindakan korupsi dengan
mekanisme pengendalian internal yang kuat, meningkatkan
transparansi, serta memperkuat akuntabilitas dalam
pengelolaan sumber daya publik. Di luar manfaat utama
tersebut, kombinasi kedua standar ini juga mendukung
peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
publik, memperkuat daya saing instansi pemerintah, dan
mempercepat agenda reformasi birokrasi untuk
menciptakan pemerintahan yang bersih dan berintegritas.

Proses Implementasi ISO
Implementasi ISO di instansi pemerintah dimulai
dengan tahap perencanaan yang mencakup analisis gap
untuk mengidentifikasi perbedaan antara praktik yang ada
dengan persyaratan dalam standar ISO yang dipilih.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, instansi menyusun
rencana implementasi yang komprehensif, mencakup
langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai
kesesuaian dengan standar. Selanjutnya, tahap
implementasi dilakukan melalui pelatihan bagi seluruh
pegawai guna memastikan pemahaman yang memadai
tentang prinsip dan persyaratan ISO. Prosedur kerja yang
sesuai dengan standar dirancang dan diadopsi, disertai
dengan penerapan sistem dokumentasi yang baik untuk
mendukung kelangsungan dan pengawasan proses kerja.
Tahap evaluasi dan perbaikan menjadi bagian penting
dalam memastikan keberlanjutan sistem yang telah
diterapkan. Audit internal dilakukan secara berkala untuk
memantau kesesuaian dan efektivitas sistem. Dari hasil
audit, area yang memerlukan perbaikan diidentifikasi untuk
dilakukan tindakan korektif dan pencegahan guna
mengurangi risiko kegagalan di masa depan. Dengan siklus
ini, instansi pemerintah dapat menjaga dan meningkatkan
kinerja mereka sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh
ISO.

Sertifikat ISO sebagai Bonus
Sertifikat ISO, meskipun sering dianggap sebagai
pencapaian utama, seharusnya tidak menjadi tujuan utama
dari implementasi standar ini. Sertifikat tersebut hanyalah
bukti formal bahwa sebuah instansi telah berhasil
menerapkan sistem manajemen yang baik sesuai dengan
persyaratan ISO. Fokus sebenarnya dari implementasi ISO
adalah pada manfaat yang diperoleh dari penerapan
prinsip-prinsipnya, seperti peningkatan efisiensi,
transparansi, dan akuntabilitas. Namun demikian, sertifikat
ISO memiliki manfaat tidak langsung yang signifikan,
termasuk meningkatkan reputasi instansi di mata
masyarakat dan pemangku kepentingan. Selain itu,
sertifikat ini juga dapat memberikan keunggulan
kompetitif, terutama bagi instansi yang bekerja sama
dengan pihak internasional, karena memudahkan akses ke
pasar global dan membangun kepercayaan mitra terhadap
kualitas layanan yang diberikan.


PENUTUP
Penerapan ISO 9001 dan ISO 37001 menawarkan manfaat
yang signifikan bagi instansi pemerintah, mulai dari
peningkatan efisiensi prosedur kerja, penetapan tanggung
jawab yang jelas, peningkatan kompetensi pegawai, hingga
pencegahan korupsi melalui sistem pengendalian internal
yang kuat. Standar-standar ini juga mendukung terciptanya
transparansi, akuntabilitas, dan kepuasan masyarakat, serta
memberikan kontribusi penting dalam mempercepat
agenda reformasi birokrasi. Namun, keberhasilan
implementasi ISO sangat bergantung pada komitmen
manajemen puncak, yang harus mendukung penuh setiap
langkah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sistem
yang diterapkan. Oleh karena itu, instansi pemerintah
disarankan untuk segera mengadopsi ISO 9001 dan ISO
37001 sebagai bagian dari upaya strategis untuk
memperkuat tata kelola organisasi, meningkatkan
kepercayaan publik, dan membangun pemerintahan yang
bersih dan profesional.

DAFTAR PUSTAKA
ISO 9001:2015. (2015). Quality management systems –
Requirements. International Organization for
Standardization.
ISO 37001:2016. (2016). Anti-bribery management
systems – Requirements with guidance for use.
International Organization for Standardization.
Austrian Standards Institute. (2018). Implementing ISO
9001 in the Public Sector. Austrian Standards Institute.
Suryadi, I.. (2020). Penerapan ISO 37001 dalam
Meningkatkan Integritas Pemerintah: Studi Kasus di
Indonesia. Jurnal Administrasi Publik, 7(1), 55-67.
Lembaga Administrasi Negara (LAN). (2019). Reformasi
Birokrasi dan Implementasi Standar ISO di Indonesia.
LAN Press.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). (2021).

Peningkatan Kinerja dan Integritas Instansi Pemerintah melalui Implementasi ISO 9001 dan ISO
37001

4
Evaluasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu pada
Instansi Pemerintah.
Sukarto, H., & Haryadi, M.. (2022). Meningkatkan
Kinerja Pemerintah melalui Sistem Manajemen ISO:
Perspektif Pemerintahan di Asia Tenggara. Jurnal
Kebijakan Publik, 11(2), 123-139.