PENJADWALAN AGGREGAT dan keuangan dae.pptx

gekmanja86 5 views 39 slides Sep 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 39
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39

About This Presentation

buku untuk ekonomi


Slide Content

D asar penjadwalan menyeluruh (aggregate scheduling)

Penjadwalan menyeluruh (aggregate scheduling) adalah proses dalam manajemen operasi yang bertujuan untuk menyusun rencana produksi dan sumber daya dalam jangka menengah, biasanya mencakup periode waktu antara 3 hingga 18 bulan. Tujuan utama dari penjadwalan ini adalah untuk mencapai keseimbangan antara penawaran dan permintaan dengan cara yang efisien dan efektif. Proses perencanaan dalam manajemen operasional bertujuan untuk: Menyesuaikan kapasitas produksi dengan kebutuhan pasar Menghindari pemborosan sumber daya Menjamin kelancaran operasional perusahaan PENJADWALAN

Aggregate Planning = Perencanaan tingkat makro untuk menentukan kapasitas tenaga kerja, layanan, dan sumber daya dalam jangka menengah (3–18 bulan) agar selaras dengan perkiraan permintaan. Scheduling = Penjadwalan operasional rinci berdasarkan hasil aggregate planning, mencakup siapa yang bekerja, kapan, dan untuk pekerjaan apa, dalam jangka pendek (harian/mingguan). 👉 Aggregate planning menetapkan berapa banyak layanan yang harus disiapkan, sedangkan scheduling menetapkan bagaimana dan kapan layanan tersebut diberikan. PENJADWALAN

Scheduling pada perusahaan jasa perbankan : Membuat jadwal harian/mingguan pegawai di cabang Menyesuaikan jadwal shift CS dan teller berdasarkan hari sibuk (Senin, Jumat, tanggal tua) Mengatur waktu lembur untuk call center saat akhir bulan Menyusun rotasi petugas layanan mobile banking Scheduling pada perusahaan Asuransi : Menyusun shift dan lembur untuk petugas klaim Menyusun jadwal on-call petugas lapangan Menyesuaikan jadwal kerja tim aktuaria saat musim penilaian risiko Mengatur jadwal verifikasi fisik polis oleh surveyor PENJADWALAN

Perbandingan Agregat Planning vs Scheduling di Jasa Elemen Aggregate Planning Scheduling Fokus Perencanaan kapasitas jangka menengah Penjadwalan operasional jangka pendek Contoh di Bank Menentukan jumlah pegawai CS dan teller 6 bulan ke depan Jadwal harian CS di 3 shift (pagi, siang, sore) Contoh di Asuransi Merencanakan tambahan 15 staf klaim akhir tahun Jadwal lembur mingguan staf klaim setelah pukul 17.00 WIB Tujuan Efisiensi tenaga kerja dan layanan sesuai permintaan musiman Optimalisasi waktu kerja untuk pelayanan harian

Prinsip dasar aggregate scheduling meliputi: Keseimbangan Permintaan dan Kapasitas: Menyesuaikan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Efisiensi Biaya: Meminimalkan biaya produksi, tenaga kerja, inventaris, dan lainnya. Ketersediaan Sumber Daya: Memanfaatkan tenaga kerja, material, dan fasilitas secara optimal. Fleksibilitas: Mengatasi fluktuasi permintaan dan perubahan dalam lingkungan bisnis. PENJADWALAN

Forecasting (Peramalan) Membuat prediksi permintaan produk untuk periode yang akan datang. Ini melibatkan penggunaan data historis, tren pasar, dan faktor eksternal lainnya. 2. Pengembangan Rencana Produksi Berdasarkan peramalan permintaan, mengembangkan rencana produksi yang menguraikan jumlah barang yang perlu diproduksi setiap periode. 3. Analisis Kapasitas Menilai apakah kapasitas produksi saat ini mampu memenuhi rencana produksi. Jika tidak, perlu dilakukan penyesuaian seperti lembur atau outsourcing. 4. Pengembangan Alternatif Rencana Membuat beberapa alternatif rencana produksi yang mempertimbangkan berbagai skenario seperti fluktuasi permintaan, perubahan kapasitas, dan kendala lainnya. Langkah-Langkah dalam Penjadwalan Menyeluruh

5. Evaluasi dan Seleksi Mengevaluasi alternatif rencana berdasarkan kriteria seperti biaya, efisiensi, dan kemampuan memenuhi permintaan. Memilih rencana terbaik yang seimbang antara berbagai faktor tersebut. 6. Implementasi Rencana Melaksanakan rencana produksi yang telah dipilih dan memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 7. Pengendalian dan Penyesuaian Mengontrol proses produksi dan melakukan penyesuaian jika terdapat perubahan dalam permintaan atau kapasitas produksi. Langkah-Langkah dalam Penjadwalan Menyeluruh

Beberapa strategi yang biasa digunakan dalam penjadwalan menyeluruh meliputi: 1. Strategi Levelling (Level Production Strategy) Produksi dilakukan dengan tingkat yang konstan sepanjang periode perencanaan, dengan mengabaikan fluktuasi permintaan. Persediaan digunakan untuk mengatasi perbedaan antara produksi dan permintaan. 2. Strategi Chase (Chase Demand Strategy) Produksi disesuaikan dengan permintaan setiap periode. Ini berarti kapasitas produksi dan tenaga kerja bisa berubah sesuai kebutuhan. 3. Strategi Hybrid Mengombinasikan elemen dari kedua strategi di atas untuk mencapai keseimbangan antara efisiensi produksi dan fleksibilitas dalam menghadapi permintaan. Strategi dalam Penjadwalan Menyeluruh

Permintaan Pasar : Fluktuasi permintaan pasar dapat mempengaruhi rencana produksi. Kapasitas Produksi: Kapasitas mesin, tenaga kerja, dan bahan baku yang tersedia. Biaya: Biaya produksi, biaya penyimpanan, biaya tenaga kerja, dan biaya lainnya. Ketersediaan Bahan Baku: Ketersediaan dan lead time bahan baku dari pemasok. Kebijakan Perusahaan: Kebijakan perusahaan terkait persediaan, tingkat layanan pelanggan, dan fleksibilitas produksi. Faktor yang Mempengaruhi Penjadwalan Menyeluruh

Penjadwalan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan, dan tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi serta menentukan urutan pelaksanaan kegiatan tersebut. Teknik-teknik yang digunakan dalam penjadwalan meliputi: Penjadwalan Dinamis: Mengubah jadwal secara real-time berdasarkan perubahan dalam permintaan atau ketersediaan sumber daya. Penjadwalan Statis: Membuat jadwal tetap berdasarkan data dan asumsi yang ada tanpa perubahan selama periode tertentu. Penjadwalan Batch: Mengelompokkan pekerjaan serupa untuk diproses bersama dalam satu batch. Penjadwalan Just-in-Time (JIT): Mengatur produksi dan pengiriman bahan baku tepat saat diperlukan, mengurangi persediaan. Teknik Penjadwalan

Penjadwalan Dinamis Mengubah jadwal secara real-time untuk menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan atau ketersediaan sumber daya. Aplikasi dalam Perbankan: Layanan Pelanggan: Bank menggunakan penjadwalan dinamis untuk mengatur staf di cabang atau call center berdasarkan volume pelanggan. Misalnya, jika ada lonjakan pelanggan di awal bulan (saat pembayaran gaji), bank dapat menambah staf secara real-time. Manajemen Risiko IT: Dalam sistem perbankan digital, jadwal pemeliharaan atau perbaikan infrastruktur IT sering diubah secara dinamis untuk mengatasi gangguan tak terduga dan memastikan layanan tetap tersedia. Teknik Penjadwalan

Penjadwalan Dinamis Mengubah jadwal secara real-time untuk menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan atau ketersediaan sumber daya. Aplikasi dalam Perbankan: Layanan Pelanggan: Bank menggunakan penjadwalan dinamis untuk mengatur staf di cabang atau call center berdasarkan volume pelanggan. Misalnya, jika ada lonjakan pelanggan di awal bulan (saat pembayaran gaji), bank dapat menambah staf secara real-time. Manajemen Risiko IT: Dalam sistem perbankan digital, jadwal pemeliharaan atau perbaikan infrastruktur IT sering diubah secara dinamis untuk mengatasi gangguan tak terduga dan memastikan layanan tetap tersedia. Teknik Penjadwalan

Penjadwalan dinamis pada perusahaan asuransi merupakan alat penting untuk: Menyesuaikan layanan klaim dan survei secara real-time Menjamin ketersediaan staf dan sistem saat dibutuhkan Menjaga layanan tetap prima dalam situasi tidak terduga Keuntungan Penjadwalan Dinamis di Asuransi Teknik Penjadwalan Aspek Dampak Positif Responsivitas Layanan lebih cepat saat kondisi darurat Efisiensi SDM Pemanfaatan tenaga kerja lebih optimal Kepuasan Nasabah Minim waktu tunggu dan penundaan layanan Fleksibilitas Operasional Bisa adaptasi terhadap situasi tak terduga

Penjadwalan Statis : Membuat jadwal tetap berdasarkan data dan asumsi tanpa perubahan selama periode tertentu. Aplikasi dalam Perbankan: Operasi Harian: Jadwal pengelolaan kas di ATM sering bersifat statis, dengan pengisian ulang dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan pola historis transaksi. Jam Kerja Staf: Penjadwalan shift kerja di cabang bank atau pusat operasional biasanya dilakukan secara statis, kecuali ada keadaan mendesak. Teknik Penjadwalan

Penjadwalan Statis : Membuat jadwal tetap berdasarkan data dan asumsi tanpa perubahan selama periode tertentu. Aplikasi dalam Perbankan: Operasi Harian: Jadwal pengelolaan kas di ATM sering bersifat statis, dengan pengisian ulang dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan pola historis transaksi. Jam Kerja Staf: Penjadwalan shift kerja di cabang bank atau pusat operasional biasanya dilakukan secara statis, kecuali ada keadaan mendesak. Teknik Penjadwalan

Penerapan Penjadwalan Statis di Perusahaan Asuransi 1. Penjadwalan Shift Call Center Jadwal dibuat berdasarkan data rata-rata volume panggilan harian Misal: 10 agen di pagi hari, 6 di malam hari, selama 1 bulan Penjadwalan hanya direvisi saat analisis bulan depan 2. Jadwal Pemeriksaan dan Validasi Dokumen Klaim Dokumen klaim diproses setiap hari dengan kapasitas tetap (misal 50 klaim/hari) Tim verifikasi dibagi berdasarkan hari kerja tanpa rotasi mendadak 3. Surveyor Lapangan (jadwal reguler) Penjadwalan kunjungan untuk verifikasi klaim kendaraan atau properti dilakukan 2 hari setelah pengajuan dan tetap setiap hari pukul 10.00 & 14.00 Tim surveyor sudah dijadwalkan tetap tiap minggu Teknik Penjadwalan

Penjadwalan Batch Mengelompokkan pekerjaan serupa untuk diproses bersama dalam satu batch. Aplikasi dalam Perbankan: Proses Transaksi Back-end: Penjadwalan batch digunakan untuk memproses transaksi yang tidak membutuhkan eksekusi real-time, seperti penyelesaian kliring cek, pengolahan laporan kredit, atau pembaruan rekening. Pemrosesan Data Pelanggan: Dalam analitik data perbankan, data pelanggan sering diproses dalam batch untuk segmentasi pasar atau evaluasi risiko kredit. Teknik Penjadwalan

Penerapan Batch Scheduling pada Perusahaan Asuransi 1. Pemrosesan Klaim Massal Klaim dari program tertentu (misalnya BPJS kerjasama, atau klaim bencana) diproses dalam satu waktu. Contoh: Semua klaim banjir dari tanggal 10–15 diproses dalam batch tanggal 16. Keuntungan: Efisiensi input data, validasi massal, dan satu kali output. 2. Pembaruan Data Polis Berkala Perubahan premi berdasarkan usia atau pembaruan data tahunan nasabah diproses dalam batch. Misalnya: Setiap awal bulan, sistem memperbarui otomatis premi untuk seluruh nasabah usia 60+. 3. Pengiriman Notifikasi Email/SMS Otomatis Pemberitahuan jatuh tempo polis, pembaruan status klaim, atau reminder tagihan dilakukan dalam batch. Dijalankan sistem pada pukul tertentu, misal setiap pukul 06.00 dan 18.00. 4. Analisis Data dan Evaluasi Risiko Aktuaria Data nasabah dan klaim dikumpulkan mingguan atau bulanan. Batch digunakan untuk proses analitik risiko, prediksi klaim, dan pricing premi. Teknik Penjadwalan

Penjadwalan Just-in-Time (JIT) Mengatur kegiatan tepat waktu untuk meminimalkan pemborosan sumber daya atau inventaris yang tidak diperlukan. Aplikasi dalam Perbankan: Manajemen Likuiditas: Bank menggunakan JIT untuk mengatur pencairan dana tepat saat diperlukan, misalnya untuk pembayaran nasabah atau investasi yang jatuh tempo. Pengadaan dan Distribusi Sumber Daya: Misalnya, pencetakan buku tabungan hanya dilakukan saat ada permintaan, mengurangi penyimpanan stok yang berlebihan. Layanan Digital: Dalam mobile banking, sistem JIT memastikan bahwa transaksi seperti transfer atau pembayaran tagihan dieksekusi secara langsung tanpa perlu penyimpanan data sementara. Teknik Penjadwalan

Penerapan JIT pada Perusahaan Asuransi 1. Verifikasi Klaim Otomatis Real-Time Sistem memproses dan memverifikasi data klaim segera setelah diajukan oleh nasabah melalui aplikasi atau portal online. Tidak ada lagi antrian verifikasi manual atau batch di akhir hari. Contoh: Pengajuan klaim rawat jalan langsung diverifikasi oleh sistem underwriting dalam beberapa detik. 2. Pengiriman E-Polis atau Sertifikat Elektronik Saat Diperlukan Dokumen polis atau sertifikat asuransi tidak dicetak atau dikirim lebih awal. Hanya dibuat dan dikirim secara digital saat pembelian sudah berhasil dan pembayaran diterima. Menghindari pemborosan kertas, biaya pengiriman, dan penyimpanan dokumen fisik. Teknik Penjadwalan

3. Pencairan Klaim atau Manfaat Asuransi Secara Tepat Waktu Pencairan dana klaim dilakukan hanya saat semua dokumen lengkap, dan langsung dieksekusi oleh sistem pembayaran. Tidak ada dana “ditahan” atau “disiapkan” sebelumnya. Ini menghindari idle cash dan membuat likuiditas perusahaan lebih sehat. 4. Pengelolaan Tenaga Surveyor atau Tim Lapangan Tim surveyor atau investigasi dijadwalkan ke lapangan hanya saat ada permintaan valid (bukan standby). Contoh: Saat klaim kendaraan masuk dan dinyatakan layak survei, sistem JIT langsung menjadwalkan tim yang tersedia berdasarkan lokasi dan waktu optimal. Teknik Penjadwalan

Penjadwalan harus mempertimbangkan beberapa kriteria berikut: Adil (Fairness): Pembagian sumber daya yang adil di antara berbagai pekerjaan. Efisiensi (Efficiency): Penggunaan sumber daya yang optimal. Waktu Tanggap (Response Time): Waktu yang diperlukan untuk memulai pekerjaan setelah diterima. Turnaround Time: Waktu total yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Throughput: Jumlah pekerjaan yang diselesaikan dalam periode waktu tertentu. Kriteria Penjadwalan Proses

Tujuan utama penjadwalan produksi adalah: Meningkatkan Penggunaan Sumber Daya: Mengoptimalkan penggunaan mesin, tenaga kerja, dan fasilitas untuk memaksimalkan output. Mengurangi Waktu Tunggu: Mengurangi waktu yang dihabiskan untuk menunggu sumber daya tersedia, sehingga total waktu proses dapat berkurang. Meningkatkan Produktivitas: Dengan penjadwalan yang efektif, aliran kerja lebih lancar dan efisien, meningkatkan produktivitas keseluruhan. Tujuan utama penjadwalan

Penjadwalan mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan, dan tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi serta menentukan urutan pelaksanaan kegiatan tersebut. Teknik-teknik yang digunakan dalam penjadwalan meliputi: Penjadwalan Dinamis: Mengubah jadwal secara real-time berdasarkan perubahan dalam permintaan atau ketersediaan sumber daya. Penjadwalan Statis: Membuat jadwal tetap berdasarkan data dan asumsi yang ada tanpa perubahan selama periode tertentu. Penjadwalan Batch: Mengelompokkan pekerjaan serupa untuk diproses bersama dalam satu batch. Penjadwalan Just-in-Time (JIT): Mengatur produksi dan pengiriman bahan baku tepat saat diperlukan, mengurangi persediaan. Teknik Penjadwalan

1. Penentuan Waktu: Menentukan kapan memulai dan menyelesaikan setiap tugas. Mengatur urutan pelaksanaan tugas untuk memaksimalkan efisiensi dan mengurangi waktu tunggu. 2. Penggunaan Sumber Daya: Memastikan sumber daya yang tepat (tenaga kerja, mesin, bahan baku) digunakan untuk setiap tugas. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya agar tidak ada pemborosan. 3. Urutan Pelaksanaan: Menentukan urutan pelaksanaan tugas untuk meminimalkan waktu henti dan meningkatkan aliran produksi. Mengkoordinasikan tugas agar berjalan lancar tanpa gangguan. ELEMEN KUNCI DALAM PENJADWALAN

1. Efisiensi Operasional: Mengurangi alokasi tenaga operator, mesin, dan peralatan produksi. Mengatur penggunaan sumber daya secara optimal untuk mencapai efisiensi maksimal. 2. Kontrol Biaya: Meminimalkan biaya produksi dengan merencanakan penggunaan sumber daya secara tepat waktu. Menghindari pemborosan dan memastikan penggunaan sumber daya sesuai kebutuhan. Fungsi Penjadwalan dalam Perusahaan

3. Pencapaian Target Produksi: Memastikan proses produksi berjalan sesuai waktu yang telah direncanakan. Memastikan kuantitas produk yang diinginkan dapat diproduksi tepat waktu. 4. Konsistensi dengan Strategi Jangka Panjang: Penjadwalan harus konsisten dengan strategi jangka panjang manajemen. Menggunakan sumber daya yang dialokasikan oleh keputusan strategis sebelumnya. Fungsi Penjadwalan dalam Perusahaan

1. Prediksi Jangka Panjang Prediksi jangka panjang membantu manajer menangani masalah kapasitas /quantity dan membuat keputusan strategis . Fokusnya adalah kebijakan seperti penempatan dan perluasan fasilitas, pengembangan produk baru, pembiayaan penelitian, dan investasi untuk beberapa tahun ke depan, memastikan kesiapan perusahaan terhadap perubahan permintaan dan kondisi pasar. 2. Perencanaan Jangka Menengah Setelah keputusan kapasitas jangka panjang dibuat, manajer operasi onal melakukan perencanaan jangka menengah untuk memenuhi target produksi agregat. Perencanaan ini menghubungkan perencanaan jangka panjang dan jangka pendek dengan mengatur penggunaan sumber daya dalam beberapa bulan hingga setahun untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. 3. Perencanaan Jangka Pendek Perencanaan jangka pendek mencakup periode kurang dari tiga bulan, meskipun bisa diperpanjang hingga setahun. Bagian operasional biasanya menguraikan rencana jangka menengah menjadi jadwal mingguan, harian, dan jam-an. Taktik yang digunakan meliputi pemuatan (mengalokasikan pekerjaan), pengurutan (menentukan urutan pekerjaan), percepatan (prioritas pekerjaan), dan pengiriman (memastikan produk atau layanan dikirim tepat waktu). Perencanaan dalam penjadwalan

Perencanaan Tugas dan Tanggung Jawab

Metode Grafik dan Diagram T ahapan dalam metode grafik : Tentukan permintaan pada setiop periode. Tentukan kapasitas untuk waktu reguler, lembur, dan subkontrak pada setiap periode. Tentukan biaya tenaga kerja, merekrut dan mem-PHK, dan biaya penyimpanan persediaan. Pertimbangkan kebijakan perusahaan yang dapat diterapkan pada pekerja atau tingkat persediaan. Buat rencana alternatif dan kaji biaya totalnya. METODE UNTUK PERENCAAN AGREGAT

Contoh Metode Grafik Sebuah manufaktur pasokan atap di Juarez, Meksiko, telah membuat prediksi bulanan untuk sebuah produk yang penting dan menampilkan periode 6 bulan selama Januari hingga Juni . Permintaan rata-rata = Total permintaan yang diperkirakan = 6.200 = 50/hari Jumlah waktu produksi 124

Grafik PerbandinganTingkat Produksi dan Prediksi Permintaan

Strategi yang dapat digunakan : Strategi yang mungkin digunakan oleh manufaktur yang dijelaskan dalam c ont oh di atas: Strategi yang pertama adalah mempertahankan tingkat tenaga kerja yang tetap sepanjang periode 6 bulan . Strategi yang kedua adalah menjaga tingkat tenaga kerja yang tetap pada suatu tingkatan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan bulanan yang paling rendah (Maret) dan untuk memenuhi semua permintaan di atas tingkatan ini dengan subkontrak. Kedua rencana 1 d an 2 memiliki tingkat produksi dan oleh karena itu, disebut strategi bertingkat. Strategi yang ketiga adalah perusahaan merekrut atau memberhentikan pekerja untuk memenuhi kebutuhan produksi bulanan dengan tepat, tanpa menimbun inventaris yang berlebihan atau mengalami kekurangan —strategi perburuan.

Planning Example 1 Figure 13.3 70 – 60 – 50 – 40 – 30 – – Jan Feb Mar Apr May June = Month       22 18 21 21 22 20 = Number of working days Production rate per working day Level production using average monthly forecast demand Forecast demand

Planning Example 1 Table 13.3 Cost Information Inventory carrying cost $ 5 per unit per month Subcontracting cost per unit $10 per unit Average pay rate $ 5 per hour ($40 per day) Overtime pay rate $ 7 per hour (above 8 hours per day) Labor-hours to produce a unit 1.6 hours per unit Cost of increasing daily production rate (hiring and training) $300 per unit Cost of decreasing daily production rate (layoffs) $600 per unit

Planning Example 1 Table 13.3 Cost Information Inventory carry cost $ 5 per unit per month Subcontracting cost per unit $10 per unit Average pay rate $ 5 per hour ($40 per day ) Overtime pay rate $ 7 per hour ( above 8 hours per day ) Labor-hours to produce a unit 1.6 hours per unit Cost of increasing daily production rate (hiring and training) $300 per unit Cost of decreasing daily production rate (layoffs) $600 per unit Month Production at 50 Units per Day Demand Forecast Monthly Inventory Change Ending Inventory Jan 1,100 900 +200 200 Feb 900 700 +200 400 Mar 1,050 800 +250 650 Apr 1,050 1,200 -150 500 May 1,100 1,500 -400 100 June 1,000 1,100 -100 1,850 Total units of inventory carried over from one month to the next = 1,850 units Workforce required to produce 50 units per day = 10 workers

Planning Example 1 Table 13.3 Cost Information Inventory carry cost $ 5 per unit per month Subcontracting cost per unit $10 per unit Average pay rate $ 5 per hour ($40 per day ) Overtime pay rate $ 7 per hour ( above 8 hours per day ) Labor-hours to produce a unit 1.6 hours per unit Cost of increasing daily production rate (hiring and training) $300 per unit Cost of decreasing daily production rate (layoffs) $600 per unit Month Production at 50 Units per Day Demand Forecast Monthly Inventory Change Ending Inventory Jan 1,100 900 +200 200 Feb 900 700 +200 400 Mar 1,050 800 +250 650 Apr 1,050 1,200 -150 500 May 1,100 1,500 -400 100 June 1,000 1,100 -100 1,850 Total units of inventory carried over from one month to the next = 1,850 units Workforce required to produce 50 units per day = 10 workers Costs Calculations Inventory carrying $9,250 (= 1,850 units carried x $5 per unit ) Regular-time labor 49,600 (= 10 workers x $40 per day x 124 days ) Other costs (overtime, hiring, layoffs, subcontracting) Total cost $58,850

PT AmanSentosa, perusahaan asuransi jiwa dan kesehatan, mengalami pola permintaan musiman yang cukup tajam, terutama di akhir tahun, saat banyak nasabah melakukan klaim dan pendaftaran polis baru. Selama dua tahun terakhir, perusahaan mengalami keterlambatan layanan, antrian panjang di call center, dan penurunan kepuasan nasabah. Pimpinan perusahaan meminta manajer operasi untuk menyusun strategi perencanaan agregat jangka menengah dan pendek, dengan memperhatikan tanggung jawab yang digambarkan dalam struktur perencanaan organisasi berikut (gambar terlampir) Pertanyaan: 1. Jika Anda menjadi manajer operasional PT AmanSentosa, strategi aggregate planning seperti apa yang akan Anda pilih untuk mengantisipasi lonjakan permintaan akhir tahun? Jelaskan alasan pemilihan strategi tersebut berdasarkan prinsip efisiensi dan kepuasan pelanggan. 2. Bandingkan dua alternatif strategi yang mungkin diterapkan (misalnya: strategi chase vs level) dan simpulkan mana yang lebih cocok diterapkan dalam konteks industri asuransi. SOAL KASUS