Penjasorkes Tolak Peluru dan Lempar Lembing.pptx

duta24 9 views 14 slides Aug 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 14
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14

About This Presentation

tugas


Slide Content

Tugas PENJASORKES LEMPAR LEMBING & TOLAK PELURU SMA NEGERI 1 GRABAG DISUSUN Oleh : KELOMPOK 1 Adzril Mauzaky (01) Bagus Pratama . S (08) Faidatul Alwan Duta. S (15) Marwati (22) Rio Wahyu . S (29)

LEMPAR LEMBING A. Pengertian Lempar Lembing Lempar lembing adalah salah satu cabang dalam olahraga atletik , pada olahraga ini peralatan yang wajib adalah lembing . Cara melakukan olahraga lempar lembing adalah dengan melakukan teknik lemparan yang baik dan benar agar mendapatkan lemparan yang jauh . Pemenang pada olahraga ini diukur dari jauhnya jarak lemparan . Berikut ini beberapa teknik yang harus diketahui jika kamu ingin melakukan permainan ini .

B. Teknik Dasar Menggunakan Lembing Cara Memegang Cara Finlandia : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung atau mata lembing serong hamper menuju arah badan . Kemudian jari tengah memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang ( dilingkarkan , dibantu dengan ibu jari ndiletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing . Jari telunjuk harus lemas ke belakang membantu menahan badan lembing . Sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan pegangan di atasnya dalam keadaan lemas . Cara Amerika : Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan , dengan ujung atau mata lembing serong hamper menuju kea rah badan . Kemudian jari telunjuk memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing , dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing serta dalam keadaan lurus . Sedangkan ketiga jari lainya berimpit dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan menutupi lilitan tali lembing . Cara Menjepit : caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua jari tengah dan jari telunjuk , sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa .

C. Cara membawa lembing Membawa lembing diatas pundak : Lembing dipegang di atas pundak disamping kepala dengan mata lembing serong ke atas , siku tangan dilipat atau ditekuk menuju depan . Cara ini digunakan oleh para pelempar yang menggunakan awalan gaya jangkit (hop-step) pada waktu akan melempar . Membawa lembing Di bawah Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke bawah , mata lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju serong ke bawah hampir dekat dengan tanah . Membawa lembing di depan dada Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan ekornya menuju serong ke atas melewati pundak sebelah kanan .

D. Peralatan lembing Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan lembing dan (3) tali pegangan . Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata lembing yang runcing . Tali pegangan ( melilit pada badan lembing ) berada dititik pusat gravitasi dan tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi , tanpa sabuk atau benjolan Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.

E. Peraturan lomba lempar lembing Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing , badan lembing dan tali pegangan lembing . Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung lemparan

Jalur Lari Awalan Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4 m Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000. Garis Lengkung Lemparan Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah . Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat putih , lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m.

TOLAK PELURU A. Pengertian Tolak Peluru Tolak peluru   adalah salah satu cabang olahraga atletik dalam nomor lempar . Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin . Peluru ini merupakan peralatan utama dalam olahraga ini . Bentuknya bulat seperti bola dan terbuat dari besi .

B. Teknik Dasar Tolak Peluru Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru , diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang peluru : Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru , sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya . Untuk orang yang berjari kuat dan panjang . Jari-jari agaka rapat , ibu jari di samping , jari kelingking berada di samping belakang peluru . Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas , letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping . Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan .

C. Teknik Memegang Peluru Cara memegang peluru , yaitu : 1.   Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas 2.   Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka , jari manis , jari tengah , dan jari telunjuk dipergunakan untuk menekan dan memegang peluru bagian belakang . Sedangkan jari kelingking dan ibu jari dipergunakan untuk memegang atau menahan peluru bagian samping agar tidak jatuh atau tergelincir . 3.   Setelah peluru tersebut dipegang dengan baik , kemudian letakkan pada bahu dan menmpel ( melekat ) di leher . Siku diangkat ke samping , sedikit serong ke depan . 4.   Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu , usahakan agar seluruh badan dan tangan dalam keadaan lemas

D. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru Cara memegang Awalan Gerakan Tolakan Sikap badan saat menolak Ketentuan diskualifikasi / kegagalan peserta tolak peluru : Menyentuh balok batas sebelah atas Menyentuh tanah di luar lingkaran   Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah Dipangil selama 3 menit belum menolak Peluru di taruh di belakang kepala Peluru jatuh di luar sektor lingkaran Menginjak garis lingkar lapangan Keluar lewat depan garis lingkar Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan

E. Peralatan 1.  Rol Meter 2.  Bendera Kecil 3.  Kapur / Tali Rafia 4.  Peluru a )  Untuk senior putra = 7.257 kg b)  Untuk senior putri = 4 kg c)  Untuk yunior putra = 5 kg d)  Untuk yunior putri = 3 kg 5.   Obrient : gaya membelakangi arah tolakan 6.   Ortodox : gaya menyamping

F. Lapangan Tolak Peluru Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi , baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan , bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya . Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin . Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi . Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu . Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih . Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur / lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak , sehingga lebih kokoh .   Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam , tebal 9,8-10,2 cm.

TERIMA KASIH Selesai ,,,,,,,
Tags