Penuh Warna Ceria Lucu Presentasi Tugas Kelompok.pptx.pptx
RenyTriwahyuni
0 views
15 slides
Sep 24, 2025
Slide 1 of 15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
About This Presentation
HGCJNIVDRDJKNU
Size: 2.75 MB
Language: none
Added: Sep 24, 2025
Slides: 15 pages
Slide Content
Presentasi Tugas Kelompok TELUR ASIN
Sinta Wulandari 23313001P Alya Adinda Putri 24312004P Fabila Fatya Putri 23313002P Elsa Vadila Candra 24312001P Reni tri wahyuni 24312001P Anggota Kelompok :
Latar Belakang MORFOLOGI TELUR Bentuk telur secara fisik berbeda-beda sesuai denga nasal hewan atau induknya, ada yangberbentuk bulat dan ada pula yang berbentuk lonjong.Bentuk telur juga dipengaruhi oleh faktor turun-temurun, umur induk ketika bertelur serta sifat fisiologis didalam tubuh induk. Ukuran telur biasanya dinyatakan dengan indeks perbandingan lebar dan Panjang dikalikan 100.
Morfologi telur Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi besartelur : a. Jenis hewan b. Umur hewan c. Perubahan musim petelur d. Sifat turun-temurun induk e. Umur pembuahan f. Berat tubuh induk g. Zat-zat makanan induk Kebanyakan telur asin dibuat dari telur bebek, bukan dari telur ayam ataupun telur yang lainnya. Telur bebek dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu yang berwarna biru dan berwarna putih. Telur bebek memiliki komposisi kadar air 70.4%, kadar protein 13.3%, kadar lemak 14.5%, karbohidrat 0.7%, dan abu 1.1%. Ada beberapa alasan mengapa telur asin dibuat daritelur bebek, yaitu 1.Cangkang telur bebek lebih tebal sehingga tidak mudah retak atau pecah. Hal ini berpengaruh pada proses pengasinan yaitu saat telur direndam dalam campuran media (abu gosok atau batubata). Tebalnya cangkang 2. Pori-pori telur bebek lebih besar 3. Nilai gizi telur bebek lebih tinggi. 4.Masa simpan telur bebek yang lebih lama. Masasimpan lebih lama karena pengaruh ketebalan cangkang yang mampu melindungi telur.
Telur asin adalah istilah umum untuk masakanberbahan dasar telur yang diawetkan dengan caradiasinkan (diberikan garam berlebih untukmenonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur bebek dengan massa kadaluarsa mencapai 30 hari. Telur terdiri atas protein 13%, lemak 12%, serta vitamin dan mineral. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur, adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60% dari bagian telur mengandung lima jenis protein dan sedikit karbohidrat. Kandungan Gizi Telur
Kualitas telur asin Bersifat Stabil 1 2 Letak kuning telur berada di tengah
Kualitas telur asin Aroma dan rasanya enak 3 4 Warna putih telur
Alat dan bahan 1 Telur bebek 2 Garam 3 Abu gosok
Alat dan bahan 1 Batu bata halus 2 Tanah liat 3 Air matang
Alat dan bahan 1 Baskom 2 Ayakan 3 Pengaduk serta toples plastik
Telur yang direndam dalam media garam akan mengalami osmosis yaitu proses perpindahanmolekul zat terlarut dari konsentrasi rendah kekonsentrasi lebih tinggi sehingga telur menjadi asin. Berat terlur akan bertambah akibat masuknya suatu molekul ke dalam telur, dalam hal ini air garam yang masuk kedalam telur. Tekstur kuning telur akan berubah menjadi lebih keras karena ketika molekul garam masuk kedalam telur, maka air garam masuk kedalam putih telur karena konsentrasi putih telur lebih pekat daripada larutan garam. Proses Pengeraman 1
Metode 1 Metode 2 Metode 3 Pengasinan telur umumnya dilakukan dengan duacara, yaitu perendaman dalam larutan garam dan pengeraman oleh adonan campuran garam dengan tanah liat, abu gosok atau bubuk batu bata merah Garam NaCl akan masuk kedalam telur dengan cara merembes melalui pori-pori kulit, menuju bagian putih dan akhirnya menuju kuning telur. Garam NaCl mula-mula akan terurai menjadi ion Na+ dan Cl-. Ion klor akan berperan menjadi pengawet dengan menghambat pertumbuhan mikroba pada telur. Semakin lama telur dibungkus dengan adonan, maka semakin banyak garam yang merembes ke dalamnya, sehingga telur menjadi lebih awet dan asin. Pada proses pembuatan telur asin terjadi pertukaran ion yang bersifat stoikiometri, yakni satu H+ diganti oleh suatu Na+, ion Na+ berasal dari garam dan ion H+ berasal dari air, dengan demikian ion Na+ masuk kedalam telur dan kadar air berkurang sehingga telur menjadi asin Proses Masuknya Garam ke dalam Telur
Dokumentasi Penemuan
Daftar Pustaka Ariani, Sri Retno, dkk. (2020). Modul Praktikum PrakaryaKimia. Surakarta : Laboratorium Kimia FKIP UNS Cotton, Wilkison (2002), Kimia Anorganik Lanjutan, Jakarta : Erlangga Haryoto (1996), Membuat Telur Asin, Yogyakarta : Penerbit Kanisius Pringgodigdo(1977), Ensiklopedia Umum, Yogyakarta : PenerbitKanisius Suprapti, Les (2002), Pengawetan Telur, Yogyakarta : Penerbit Kanisius