Penyakit Infeksi Masyarakat Komunitasn,m

bpme 7 views 42 slides Oct 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 42
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42

About This Presentation

DSFsd


Slide Content

PENYAKIT
INFEKSI
DI
MASYARAKAT
MADYO M, MNS

OUTLINE
Gambaran Umum infeksi
Keberadaan penyakit di masyarakat
Proses kejadian penyakit
Besar penyakit di masyarakat
Distribusi penyakit
Kekebalan dan daya tahan masyarakat

DEFINISI
Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan
berproliferasi didalam tubuh yang menyebabkan sakit
(potter & Perry 2005)
Smeltzer & Brenda (2002) infeksi adalah beberapa
penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan
organisme patogenik dalam tubuh manusia.

Agen infeksi  (infectious agent) adl bakteri , virus, ricketsia,
jamur dan parasit. Dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu: patogenitas,
virulensi, dan jumlah (dosis, atau load)
Reservoir
Tempat agen infeksi hidup, tumbuh, berkembang biak dan siap
ditularkan kepada mns. (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan,
tanah, air dan bahan-bahan organik lainnya. Pada manusia:
permukaan kulit, selaput lendir saluran nafas atas, usus dan
vagina
Port of exit ( Pintu keluar)
jalan agen infeksi meninggalkan reservoir. (saluran
pernafasan,pencernaan,kemih dan kelamin, kulit dan membrana
mukosa, dan darah serta cairan tubuh lain.
Transmisi (cara penularan)
Mekanisme bagaimana transport agen infeksi  dari reservoir ke
penderita (yang suseptibel).

Port of entry (Pintu masuk)
Tempat agen infeksi memasuki pejamu (yang
suseptibel). Pintu masuk bisa melalui:  saluran
pernafasan, saluran pencernaan, saluran kemih dan
kelamin, selaput lendir, serta kulit yang tidak utuh
(luka).
Pejamu rentan (suseptibel)
Orang tidak memiliki daya tahan tubuh cukup untuk
melawan agen infeksi atau penyakit.
Faktor yang mempengaruhi: Jenis kelamin, ras etnis
, ekonomi, gaya hidup, pekerjaan , herediter.umur,
gizi, imunisasi, peny kronis, luka bakar , trauma
/pembedahan.

RESERVOIR
Kontak tubuh (Penderita)
Makanan dan minuman
Hewan;Serangga
(arthropoda)
Smpah, limbah, sekreta
Udara dll

FAKTOR YG MEPENGARUHI
PROSES INFEKSI
Sumber peny
Kuman penyebab
Cara membebaskan sumber dr kuman
Cara penularan
Cara masuknya kuman
Daya tahan tubuh (host)

KLINIK.....

SUMBER INFEKSI
Berasal dari masyarakat/komunitas
(Community Acquired Infection)
Berasal dari rumah sakit (Healthcare-
Associated Infections/HAIs).
Penyakit infeksi yang didapat di rumah
sakit beberapa waktu yang lalu disebut
sebagai Infeksi Nosokomial (Hospital
Acquired Infection)

TIPE INFEKSI
1) Kolonisasi : proses mikroorganisme bisa tumbuh dan
berkembang biak tetapi tidak bisa menimbulkan penyakit.
2) Infeksi local Spesifik dan terbatas pada bagian tubuh
dimana mikroorganisme tinggal
3) Infeksi Sistemik Terjadi bila microorganisme menyebar
kebagian tubuh yang lain dan menimbulkan kerusakan
4) Bakterimia Terjadi ketika didalam darah ditemukan
adanya bakteri.
5) Septikimia Multiplikasi bakteri dalam darah sebagai hasil
dari infeksi sistemik
 6) Infeksi akut Infeksi yang muncul dalam waktu singkat.
 7) Infeksi kronik Infeksi yang terjadi secara lambat dalam
periode yang lama (dalam hitungan bulan/tahun)

KEBERADAAN PENYAKIT DI
MASYARAKAT
1.Communicable Disease /Transmitted
Disease (PENYAKIT MENULAR)
2.Non Communicable Disease (PENYAKIT
TIDAK MENULAR)

Penyakit tidak menular
Karena Perilaku manusia sendiri

Lain halnya dengan
penyakit menular

INNAPPARENT INFECTION
Orang yg telah terkena infeksi, tanpa gejala dan tanda
meskipun telah melewati masa inkubasinya, namun
pemeriksaan laboratoris menunjukan perubahan (positif).
SUBCLINICAL INFECTION
Orang yg telah terkena infeksi, tanpa gejala dan tanda karena
masa inkubasinya belum selesai, sedangkan pemeriksaan
laboratoris kemungkinan besar sudah positif.
PENDERITA (CASE)
Orang yg telah mempunyai gejala dan tanda penyakitnya,
serta pemeriksaan laboratorisnya jelas positif.
CARRIER
Orang yg pernah sakit tetapi gejala dan tanda penyakitnya
tidak tampak lagi, namun di tubuhnya masih mengandung
kuman maka laboratioris tetap positif.
Orang Menjadi Sumber Penyakit

Konsep Iceberg Phenomena
(Fenomena Gunung Es)
Mungkin karena :
1.Adanya inapparent
infection
2.Adanya carrier penyakit
3.Menderita sakit tetapi
ringan, sehingga tidak
berat
4.dll.

PROSES KEJADIAN PENYAKIT
Setiap penyakit pasti timbul melalui
proses kejadian, yang umumnya
relatif tetap

1.COMMUNICABLE DISEASE (PENYAKIT MENULAR),
dapat timbul karena :
AIR BORNE INFECTION: Agent dihamburkan ke udara lewat
batuk, bersin, dsb. Lalu langsung dihirup host, dapat pula
jatuh ke debu (transmiter) dulu, baru dihirup host.
FOOD AND WATER BORNE INFECTION : Agent jatuh ke air,
sayur, dsb, kemudian diminum atau makan oleh host.
Juga dapat agent langsung menempel tangan (transmiter)
lalu ke makanan dan terus ke host. Dapat pula ke
lingkungan (air, dsb) lalu menempel ke makanan karena
lewat alat yg dicuci dengan air yg terkontaminasi, baru
masuk ke host.

2.NON COMMUNICABEL DISEASE (PENYAKIT
TIDAK MENULAR), terjadinya :
•Kongenital (Heridity)
•Degeneration Process (proses degenerasi)
•Food Borne Process (proses lewat makanan), dapat
berupa :
–Deficiency (defisiensi),
–Intoxication (keracunan)
•Air Borne Process (Proses Lewat Udara)
•Penetration Borne Process (Proses Lewat Penetrasi)
•Contact Borne Process (Proses Lewat Kontak), Dapat
Berupa:
a.Psychogenic (Kejiwaan
b.Traumatic (Kekerasan)
c.Irritation (Iritasi)
d.Radiation (Radiasi)

BESAR PENYAKIT DI
MASYARAKAT
Besar atau tingkat penyakit sebelum program pemberantasan
dilaksanakan dan selama perjalanan program harus dapat
diketahui dengan baik.
Tujuannya ialah untuk dapat mengevaluasi hasil kegiatan
tersebut. Umumnya metode yang digunakan ialah memakai
parameter epidemiologi yang berupa angka insidens dan
prevalensi.

TIDAK TERJANGKIT
yaitu bila pd suatu daerah tersebut tdk ditemukan
penderita penyakit yg bersangkutan, atau
dahulunya ada tetapi telah hilang dlm beberapa
tahun belakangan.
EPIDEMI
yaitu keadaan suatu daerah yg dahulu tdk ada
penyakit yg bersangkutan kemudian timbul
penyakit tersebut, atau sebelumnya selalu ada
(endemis) kemudian meningkat signifikan (> 2-3 X)
dalam waktu yg relatif singkat.
PANDEMI
yaitu suatu epidemik ya telah meluas ke seluruh
regional yg luas di dunia ini.

ENDEMI, yaitu terjadi bila daerah tersebut
sepanjang waktu selalu ada penyakit yang
bersangkutan.
MESO ENDEMI : Bila penyakit terebut diderita
kurang dari 25 % jumlah penduduknya.
HIPER ENDEMI : Bila penderita telah mencapai
sekitar 25-75 % jumlah penduduk.
HOLO ENDEMI : Bila lebih dari 75 % jumlah
penduduk telah terkena penyakit tersebut

DISTRIBUSI PENYAKIT DI MASYARAKAT
Sebagai akibat interaksi banyak faktor, tiap penyakit akan
mempunyai tingkatan dan ciri-ciri khas, sehingga dapat
digolongkan dan didistribusikan sesuai ciri tersebut.
Usaha ini harus dijalankan dengan baik agar dapat dijalankan
secara efektif dan efisien

Penggolongan Penyakit Berdasarkan:

Jenis penyakit tersebut,
misalnya kholera asiatika dan elthor, malaria tropika
dan vivax, dsb
Berat-ringan penyakit,
misalnya ada anemi berat dan ringan, influensa
berat dan ringan, dsb
Besar-kecilnya angka penyakit,
yaitu menurut angka parameter atau
endemisitasnya
Kecenderungan angka penyakit,
yaitu melihat naik-turunnya angka penyakit dalam
kurun waktu beberapa tahun.

Distribusi penyakit di masyarakat yg paling
mudah ialah dilihat secara epidemiologik, yaitu
melihat distribusinya berdasarkan karakteristik :
Perseorangan, misalnya : penyakit kelamin
terutama pada golongan dewasa (15-45
tahun ), DHF pada golongan anak
Tempat, misalnya : Kholera terutama di dataran
rendah dekat pantai, penyakit gondok di
pegunungan
Waktu, misalnya: DHF angkanya tinggi pada
musim hujan, tetapi malaria justru menjelang
musim kemarau.

Angka, berat, dan distribusi penyakit yg ada pada suatu daerah
dapat berubah-ubah.

Contohnya : pada daerah yang sebelumnya bebas malaria atau
kholera. Kemudian terjangkit.
Mula-mula semua golongan umur dapat terkena, intensitas
penyakit cukup berat, merata ke seluruh daerah
Setelah endemis, kebanyakan yang sakit adalah anak-anak,
dan kurang pada golongan dewasa karena jadi kebal. Pada
golongan dewasa penderitanya juga tidak begitu parah.
Daerah sekitarnya lama-lama juga tertular penyakit ini, dengan
pola yang hampir sama

PENGARUH PERUBAHAN
MASYARAKAT
Perkembangan masyarakat dari zaman ke zaman akan
menimbulkan perubahan yang sangat besar.
Perubahan ini juga diikuti oleh perubahan POLA PENYAKIT
(gambaran distribusi penyakit secara menyeluruh) di
masyarakat.

Perubahan tersebut antara lain disebabkan :
Perubahan bentuk masyarakat,
Terbentuknya kota-kota,
Kemajuan trasportasi,
Kemajuan industri,
Perubahan sikap masyarakat.

Pada program pemberantasan penyakit, yang penting adalah
dapat
Memperkirakan karakteristik masyarakat yang dihadapi
Bagaimana pola penyakitnya. Gambaran skematis
Sesuiakan program pemberantasan penyakit apa saja yang
harus dilaksanakan
Sampai seberapa jauh intensitas kegiatannya akan dilakukan

KERANGKA KONSEP INFEKSI DALAM
MASYARAKAT (INDONESIA)
MENJELASKAN BAGAIMANA INFEKSI MUNCUL & MENYEBAR DI MASYARAKAT INDONESIA, FAKTOR-PENYEBAB UTAMA, TITIK
INTERVENSI KEBIJAKAN, DAN INDIKATOR PEMANTAUAN YANG BISA DIPAKAI OLEH PEMERINTAH DAERAH (DINKES), KEMENKES,
DINAS PERTANIAN.

4. Sistem Surveilans & Deteksi Dini
Integrasi multisumber (kesehatan manusia, hewan, laboratorium),
digitalisasi laporan, sentinel sites, dan sistem notifikasi provinsi kunci

menahan wabah lebih cepat. Indonesia tengah memperkuat surveilans
multisource untuk dengue dan EID.
5. Pengendalian Infeksi & Layanan Kesehatan (health systems / IPC)
Kapasitas rumah sakit, praktik IPC, ketersediaan laboratorium, dan
protokol manajemen kasus memengaruhi angka kesakitan & kematian.
Penilaian 2024 menunjukkan kemajuan IPC rumah sakit di banyak fasilitas

6. Antimicrobial resistance (AMR)
•pemakaian antibiotik di manusia & hewan, sanitasi, dan kapasitas
diagnostik mempercepat AMR. Indonesia mengevaluasi &

memperbarui strategi nasional AMR (NAP) menjadi prioritas 2025–2029.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)+1
7. Kebijakan & Tata Kelola (Governance)
•regulasi vaksinasi, karantina hewan, pengendalian vektor, protokol
laboratorium, dana darurat, dan koordinasi antar-kementerian
(Kemenkes, Kementan, KLHK, BNPB). One Health governance dan
mekanisme koordinasi lokal kritikal.

8. Perilaku masyarakat, komunikasi risiko & sosial
Literasi kesehatan, stigma, kepercayaan publik terhadap otoritas, dan
informasi mis/disinformasi menentukan kepatuhan NPIs (non-
pharmaceutical interventions) dan uptake vaksin.
9. Lingkungan & faktor eksternal
Iklim (musim hujan dengue), perubahan habitat, bencana alam

yang merusak sistem sanitasi/pelayanan memicu lonjakan penyakit.

(Contoh: gelombang dengue 2024).

KEKEBALAN DAN DAYA TAHAN MASYARAKAT
Dalam tubuhnya ada KEKEBELAN DAN DAYA TAHAN

Ada beberapa macam kekebalan di dalam
tubuh, yaitu :
•KEKEBALAN ALAMI, yaitu kekebalan yang memang ada
secara alami, sehingga kuman menjadi tidak patogen
terhadap manusia.
Contoh : penyakit difteri ayam tidak dapat menyerang
manusia.
•KEKEBALAN AKTIF, yaitu kekebalan akibat pernah menderita
penyakit tersebut, atau telah diimunisasi dengan vaksin-nya.
Contoh : Pernah menderita campak, atau pernah
diimunisasi dengan vaksin campak.
•KEKEBALAN PASIF, yaitu kekebalan yang didapat dari ibu
sewaktu masih di kandungan (lewat darah plasenta), atau
mendapat suntik zat kebal berupa gamma globulin.
Contoh :janin mendapat kekebalan terhadap tetanus
(pada ibu yang diimunisasi tetanus) Atau mendapat suntikan
serum anti tetanus.

KEKEBALAN MASYARAKAT (HERD IMMUNITY), yaitu kekebalan
masyarakat secara menyeluruh terhadap penyakit ybs dan
tidak sama dengan kekebalan individu

Selain kekebalan, yang juga penting adalah
daya tahan tubuh, hal ini dapat dicapai
dengan kecukupan :
Gizi baik,
Hidup teratur
Kehidupan jiwa yang tenteram (tidak
tegang)
Personal Hygiene yang baik
Olah raga dan atau rekreasi yang cukup
dan teratur
Menghindari bahan-bahan penganggu
kesehatan

Imunisasi 80-90 % sudah dianggap cukup
bila :
Teknis benar
Vaksin poten
Umur pemberian tepat
Kondisi bayi waktu imunisasi relatif baik

TANTANGAN/MITOS TENTANG
VAKSIN DI MASYARAKAT
Penyakit infeksi bisa dihindari dengan gaya hidup sehat
saja
Penyakit infeksi bisa dihindari dengan gaya hidup sehat
saja
Vaksin ada kandungan zat berbahaya
Vaksin sebabkan autism.
Vaksin mengandung sel janin aborsi
Penyakit yang sudah ada vaksinnya, tak perlu vaksinasi
lagi
Halal-haram vaksin

Terima kasih
Tags