PENYULUHAN TINJAUAN YURIDIS PENTINGNYA UU PKDRT.pptx

budi799654 0 views 39 slides Sep 25, 2025
Slide 1
Slide 1 of 39
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39

About This Presentation

PENYULUHAN TINJAUAN YURIDIS PENTINGNYA UU PKDRT


Slide Content

ISU PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

TINJAUAN YURIDIS PENTINGNYA DIADAKAN UU PKDRT Karena Undang-undang yang ada tidak mengatur secara khusus tentang kekerasan dalam rumah tangga Kekerasan hanya bersifat fisik Tidak ada ketentuan yang spesifik untuk korban perempuan Tidak ada perlindungan hukum bagi korban kekerasan dalam rumah tangga

HARAPAN DALAM PENEGAKAN UU PKDRT Masyarakat dapat memahami penghormatan hak-hak asasi manusia Ada toleransi yang didasarkan atas perilaku kesetaraan dan keadilan gender dalam setiap rumah tangga sehingga terhindar dari kekerasan dalam rumah tangga

UU NO.23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

TERDIRI DARI 10 BAB 56 PASAL KETENTUAN UMUM ( Pasal 1 – Pasal 2) Asas dan Tujuan ( Pasal 3 – Pasal 4) Larangan Kekerasan Dalam Rumah ( Pasal 5 – Pasal 9) HAK-HAK KORBAN ( Pasal 10) Kewajiban Pemerintah dan Masyarakat ( Pasal 11 – Pasal 15) Perlindungan ( Pasal 16 – Pasal 38) Pemulihan Korban ( Pasal 39 – Pasal 43) Ketentuan Pidana ( Pasal 44 – Pasal 53) Ketentuan Lain-lain ( Pasal 54 – Pasal 55) Ketentuan Penutup ( Pasal 56)

DEFINISI KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA Adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan , yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik , seksual psikologis , dan / atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan , pemaksaan , atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga . ( Pasal 1 butir 1)

LINGKUP RT Suami Istri Anak Keluarga Pembantu RT

Apakah Ibu / Bapak pernah mengalami Merasa takut karena diancam akan dipisahkan dari anak . Merasa was-was pasangan akan menyebarkan rahasia masa lalu . Merasa tidak berdaya saat disuruh melakukan hal yang merendahkan . Merasa terancam dan diteror mis : pasangan kebut-kebutan , pasangan “ bermain ” senjata , merusak barang , membunuh binatang peliharaan . KORBAN-PSIKIS

Apakah Ibu/ Bapak pernah mengalami Merasa tidak memiliki harga diri karena pasangan menyerang kepribadian , sikap atau keyakinan dengan cara merendahkan . Merasa selalu diawasi karena pasangan mengontrol aktivitas , mengganggu rutinitas , sengaja mengganggu kebutuhan tidur , makan , seks , uang . Merasa sendiri karena tidak punya teman akibat terisolasi dari teman dan keluarga . KORBAN-PSIKIS

Apakah Ibu/ Bapak pernah mengalami Diam-diam merasa sakit hati karena diejek , dijadikan gurauan , diberikan panggilan yang merendahkan . Merasa bersalah karena menolak dipaksa disentuh pada tempat-tempat yang tidak diinginkan , dipaksa berhubungan seks yang memuakkan atau menyakitkan . Merasa tersiksa karena harus menahan aktifitas seksual . Tidak berdaya karena pasangan hidup sengaja menceritakan affair-affair dengan laki-laki / perempuan lain. KORBAN-SEKSUAL

Apakah Ibu / Bapak pernah mengalami Didorong , ditampar , ditinju , dicekik , digigit , dipukul dengan menggunakan sebuah objek ( misalnya ikat pinggang , rotan ), dilempar dari kendaraan , ditempelkan rokok yang menyala , diancam atau dilukai dengan senjata / pisau / badik . KORBAN-FISIK

Tidak diberi makan berbulan-bulan Tidak Boleh Bekerja Anak dan Istri ditelantarkan PENELATARAN RUMAH TANGGA (EKONOMI)

Pelaku memang memiliki kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan ancaman .

TIDAK SEKEDAR FISIK PSIKIS SEKSUAL EKONOMI

SIKLUS KEKERASAN

Tekanan Agama Ketegangan Tekanan Ada t KONTROL SIKLUS KEKERASAN Masa bulan madu Tekanan Keluarga Penganiayaan Tekanan Keuangan

Korban Ketegangan Korban Masa bulan madu Penganiayaan Merasa Bahagia,punya harapan Memberi pengertian pada pasangan Penganiaya Menyalahkan pasangan Seringkali cemburu Menggunakan teror , penganiayaan untuk mengontrol Menyabarkan diri Merasa was-was Merasa selayaknya diperlakukan begitu Merasa wajib menyelamatkan keluarga Penganiaya Merasa bersalah & sedih Mungkin menangis & memohon maaf Berjanji untuk berubah Menunjukkan rasa sayang Korban Merasa takut Melepas marah dengan melawan Sesudahnya merasa tidak berdaya dan depresi Penganiaya Kemarahan meledak Ingin memberi pelajaran pada pasangan Alasannya mungkin sedang “ Lupa diri ”

Apakah Bapak / Ibu pernah melakukan hal-hal di bawah kepada anak atau pembantu R.T Memukul , menyekap , mengurung . Merendahkan martabat . Mengisolasi . Melakukan pelecehan seksual , memaksa melakukan hubungan badan , Menelantarkan dengan tidak memberi makan , pakaian yang layak , pengobatan / jaminan kesehatan . Mempekerjakan habis-habisan PRT, menahan gaji . PELAKU

Apakah Bapak / Ibu pernah menyaksikan kekerasan di rumah tangga lain ?

Apakah Bapak / Ibu pernah menyaksikan kekerasan di rumah tangga lain SAKSI Pernikahan Usia Dini Nikah di bawah tangan Hamil di luar nikah 30 % Kawin < 16 Tahun 50 % Pendidikan < SMP

Anak yang diperdagangkan

Anak yang dipekerjakan

Anak yang dipekerjakan dalam bisnis seks & pornografi Perempuan pengemis Setelah umur 12 tahun cenderung menjadi pekerja seks

STOP KEKERASAN TERHADAP ANAK DAN PEREMPUAN

UPAYA-UPAYA PENANGANAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

UPAYA-UPAYA PERLINDUNGAN LSM (FPMP) PENDAMPING HUKUM KESEHATAN Shelter Kepolisian

SECARA UMUM PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN DI BERBAGAI BIDANG YAITU PENDIDIKAN, KESEHATAN, EKONOMI, HUKUM DAN POLITIK
Tags