PENYULUHAN TTG PTM & IVA TES DINKES NEW.pptx

Nurhayati67376 0 views 44 slides Oct 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 44
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44

About This Presentation

Presentasi terkait Peyuluhan kesehatan tentang penyakit tidak menular dan materi IVA


Slide Content

PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) 9 PENYAKIT PERIORITAS DINKES KAB.BERAU NURHAYATI,S.KEB

HIPERTENSI Suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg Prevalensi Hipertensi di Kalimantan Timur Data Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas ) 2021 : Prevalensi hipertensi di Kaltim mencapai 26,5%, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 23,3%. Data Kementerian Kesehatan RI 2024 : Sebanyak 83% penduduk Kaltim menderita hipertensi , menempatkan provinsi ini pada peringkat ketiga tertinggi secara nasional .

KLASIFIKASI HIPERTENSI

PENYEBAB HIPERTENSI Konsumsi makanan tinggi garam & lemak Stress & Kurang tidur Kurang aktivitas fisik / olahraga Faktor Genetik

DAMPAK HIPERTENSI Kerusakan Organ Vital Gangguan Jantung Gangguan Fungsi Kognitif Kelelahan dan Sakit Kepala Kronis

Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat / glukosa akibat kurangnya jumlah insulin atau insulin tidak berfungsi sempurna Diabetes Melitus Prevalensi Diabetes Melitus Riskesdas 2018 : Prevalensi DM di Kalimantan Timur tercatat sebesar 3,1% , menempatkannya sebagai provinsi dengan prevalensi DM tertinggi kedua di Indonesia pada saat itu . Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 : Data terbaru menunjukkan peningkatan prevalensi DM di semua kelompok usia dibandingkan dengan tahun 2018. Meskipun angka spesifik tidak disebutkan , tren ini mengindikasikan peningkatan beban penyakit DM di provinsi ini .

GEJALA UMUM DM Diabetes Melitus 1.Sering haus dan serimg kencing 2.Berat badan turun dratstis tanpa sebab 3.Lemes dan cepat lelah 4.Luka sulit sembuh 5.Penglihatan kabur ( buram )

KOMPLIKASI Diabetes Melitus 1.Gagal ginjal 2.Kebutaan 3.Penyakit jantung & stroke 4.Neuropati 5.Luka sulit sembuh

Kadar Gula Darah

Data Nasional : * Secara nasional, prevalensi PPOK di Indonesia diperkirakan mencapai 3,7% .

\ Mendeteksi Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK ) 2 . Pemeriksaan Fisik oleh Dokter Dokter akan mendengarkan suara napas Anda menggunakan stetoskop untuk mendeteksi suara mengi atau perubahan pola pernapasan . Menanyakan riwayat kesehatan terkait faktor risiko seperti kebiasaan merokok , paparan polusi , atau pekerjaan dengan paparan zat berbahaya ( debu , bahan kimia ). 1. Identifikasi Gejala Awal Batuk kronis ( terus-menerus selama berbulan-bulan ) . Dahak berlebihan ( terutama di pagi hari ) Sesak napas yang makin memburuk , terutama saat aktivitas fisik Mengi ( napas berbunyi ) Sering mengalami infeksi paru seperti bronkitis

\ Mendeteksi Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK ) 3. Tes Diagnostik untuk PPOK Tes Spirometri ( Tes Fungsi Paru ) – Standar Emas PPOK Pasien diminta untuk meniup alat spirometer sekuat mungkin untuk mengukur kapasitas paru-paru dan aliran udara . Hasil utama yang diperiksa : FEV1 (Forced Expiratory Volume in 1 second) → Volume udara yang bisa dikeluarkan dalam 1 detik . FVC (Forced Vital Capacity) → Total volume udara yang bisa dikeluarkan setelah menarik napas dalam-dalam . Jika FEV1/FVC < 70% , kemungkinan besar Anda mengalami PPOK.

OBESITAS 2 Kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan lemak tubuh secara berlebihan , yang dapat mengganggu kesehatan dan meningkatkan risiko berbagai penyakit serius .

PENYEBAB OBESITAS 2 Kurang aktifitas fisik Faktor genetic & hormonal Pola makan tidak sehat Kebiasaan duduk lama Stres , gangguan tidur,obat-obatan tertentu

Hipertensi Diabetes Penyakit jantung Kolesterol tinggi dn asam urat Masalah Kesehatan Fisik Dampak Psikologis Penurunan Kualitas Hidup Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Dampak Obesitas

CARA MENGETAHUI OBESITAS IMT = Berat Badan Tinggi Badan ( m2) Kategori IMT : 1.Normal : 18,5 -22,9 2.Kelebihan berat badan : 23-24,9 3.Obesitas 1 : 25-29.9 4.Obesitas tingkat 2 : diatas 30

Kanker Serviks

Prevalensi Kanker Serviks di Indonesia Kasus Baru : Menurut data GLOBOCAN 2020, terdapat 36.633 kasus baru kanker serviks di Indonesia, yang mencakup 17,2% dari total kasus kanker pada perempuan . Angka Kematian : Pada tahun yang sama , kanker serviks menyebabkan 21.003 kematian , atau sekitar 19,1% dari total kematian akibat kanker pada perempuan di Indonesia. Prevalensi Kanker Serviks di Kalimantan Timur Data Deteksi Dini : Pada tahun 2023, melalui pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) terhadap 74.082 perempuan berusia 30-50 tahun , ditemukan 179 kasus positif kanker serviks . Pada tahun 2024, hingga saat ini , telah ditemukan 31 kasus melalui upaya deteksi dini

Kanker Payudara Kanker Payudara adalah jenis kanker yang terjadi Ketika sel-sel ganas tumbuh di dalam jaringan payudara , sel-sel ini dapat membentuk tumor yang bisa teraba pada pemeriksaan fisik atau terdeteksi melalui pemeriksaan mamografi . Jumlah Kasus Baru (2020): Menurut data Globocan 2020, terdapat 68.858 kasus baru kanker payudara di Indonesia, yang menyumbang 16,6% dari total 396.914 kasus kanker baru di negara ini . Angka Kematian : Pada tahun yang sama , lebih dari 22.000 kematian di Indonesia disebabkan oleh kanker payudara . Deteksi pada Stadium Lanjut : Sekitar 70% kasus kanker payudara di Indonesia terdeteksi pada tahap lanjut , yang mempengaruhi efektivitas pengobatan dan angka harapan hidup pasien .

Komplikasi Kanker Payudara Limfadenopati Lesi lokal yang tidak terkontrol Metastasis tulang Metastasis otak

Stroke Stroke Terjadi Apabila pembuluh darah otak mengalami penyumbatan atau pecah . Akibatnya Sebagian otak tidak mendapatkan pasokan darah yang membawa oksigen yang diperlukan sehingga mengalami kematian sel / jaringan . Berdasarkan laporan hasil Riskesdas 2018 prevalensi stroke di Indonesia meningkat 56% dari 7 per 1000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Prevalansi tertinggi berada di provinsi Kalimantan Timur (14,7).

Penyakit Jantung Koroner (PJK) Menurut survei terbaru dari Kemenkes bertajuk Survei Kesehatan Indonesia 2023, Tingkat prevalensi penyakit jantung di Indonesia mencapai 0,85% di tahun 2023. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (2023) Kalimantan Timur menduduki Peringkat ke 5 tertinggi yaitu mencapai angka 1,08 %

Gangguan Indera & Fungsional (GIF) Gangguan Indera : 1. Gangguan Penglihatan : Buta Rabun Katarak Glaukoma 2. Gangguan Pendengaran : Tuli Gangguan Pendengaran Konduktif Gangguan Pendengaran Sensorineural 3. Gangguan Perasa : Mati Rasa Kesemutan Neuropati Gangguan Fungsional : Gangguan Motorik : Kelumpuhan Paralisis Distrofi Otot 2. Gangguan Keseimbangan Vertigo Labirintis 3. Gangguan Koordinasi Ataksia Diskoordinasi 4. Gangguan Bahasa : Afasia Disartria 5. Gangguan Kognitif : Demensia Gangguan Memori

Data Hipertensi dan Diabetes Melitus Kab . Berau Tahun 2024 No SPM Program PTM Capaian di Aplikasi SIPTM Diluar Aplikasi Total Capaian di Aplikasi ASIK Diluar Aplikasi Total 1 Hipertensi 9249 (52%) 11.689 (65,4%) 20.938 (117,2%) 11793 (66%) 11.689 (65,4%) 131,4 % 2 Diabetes Melitus (DM) 2176 (47%) 2.995 (65%) 5.171 (112%) 2685 (58%) 2.995 (65%) 123%

Penyakit Tidak Menular Tertinggi May NO PENYAKIT JUMLAH 1 Hipertensi 17.858 2 Obesitas 4746 3 Diabetes Melitus 4625

Business Plan Business Proposal Introducction Tincidunt enim bibendum pretium sit amet . Consectetur adipiscing elit .

Pencegahan : Mencegah Sebelum Sakit

Screening PTM Apa Saja ?

DAN SKRINING PTM Nurhayati, S.Keb SOSIALISASI IVA TES/SADANIS

Pengertian Kanker Serviks Kanker Leher Rahim ( Kanker Serviks ) adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim / serviks ( bagian terendah dari Rahim yang menempel pada puncak vagina).

Penyebab Kanker Serviks . Penyebab Kanker Serviks hinga saat ini masih belum diketahui.Namun , penelitianmenunjukkan lebih dari 99% kasus kanker serviks terkait dengan HPV (Human Papilloma Virus) HPV adalah kelompok virus yang menginfeksi leher Rahim. Virus ini umumnya menular melalui hubungan seksual terutama HPV 16 dan Hpv 18.

Gejala “Haid” Tidak normal, dengan perdarahan yang banyak , atau perdarahan diluar masa haid Keputihan berulang atau keluar cairan encer putih kekuningan yang berbau seperti nanah dan bercampur darah Perdarahan dari kemaluan pasca senggama atau perdarahan spontan Nyeri saat berhubungan seksual Gangguan berkemih Nyeri panggul Kanker Serviks

Faktor Resiko Melakukan hubungan seksual diusia muda (<18 tahun ) Berganti-ganti pasangan seksual Melakukan hubungan seksual dengan pria yang sering berganti -Ganti pasangan Merokok ataupun sebagai perokok pasif ( terpapar asap rokok Infeksi berulang pada Alat kelamin , salah satunya karna kurang menjaga kebersihan alat kelamin . Kanker Serviks

Pemeriksaan Dapat Dilakukan Dengan Cara :

Apa Itu IVA Tes ? IVA ( Inspeksi Visual dengan Asam Asetat ) adalah metode sederhana untuk mendeteksi dini kanker leher rahim . • Dilakukan dengan mengoleskan asam asetat ( cuka ) ke leher rahim dan melihat perubahan warna . • Hasil langsung terlihat dalam beberapa menit .

Keuntungan dari Pemeriksaan IVA Tes

1 Siapa yang harus di tes IVA ? 1.Wanita usia 30-50 th 2.Sudah pernah berhubungan badan 3.Tidak sedang haid,hamil,atau nifas

1 Jadwal & frekuensi pemeriksan ? 1.Mulai usia 30-50 th 2.Dilakukan setiap 3 th sekali atau kalau cek awal ada tampak kelainan cek ulang di 6 bulan atau 1 thn lagi 3.Dan dilakukan di PKM atau BPM

1 Dan apabila iva positif tindahan nya ? Tindakan awal dilakukan krioterapy dan selanjutnya diperiksa ulang 6 bulan lagi . Dan wajib pemeriksaan / konsul lagi ke dokter spesialis untuk pemeriksaan lanjutan ke spesialis unkologi

Apa Itu SADANIS ? SADANIS ( Pemeriksaan Payudara Klinis ) adalah pemeriksaan oleh tenaga kesehatan untuk mendeteksi kelainan pada payudara . • Bertujuan untuk mendeteksi dini kanker payudara . • Dapat dikombinasikan dengan SADARI ( pemeriksaan sendiri ).

42

VIDIO

TERIMAKASIH……