PERAIRAN
LAUT
GEOGRAFI Christopher Jovison - 2602170934
Yessya Almalta Trinity - 2602076380
Christopher Jovison
2602170934
Computer Science Master Track
Yessya Almalta Trinity
2602076380
DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
PERKENALKAN
PERAIRAN
LAUT
Wilayah perairan yang sangat luas di permukaan bumi
yang berfungsi sebagai pemisah atau penghubung antara
satu benua atau pulau dengan benua atau pulau lainnya
WILAYAH PERAIRAN
Perairan laut merupakan bagian permukaan bumi yang
tertutup oleh air dengan kandungan garam yang tinggi.
Wilayah ini mencakup laut, teluk, selat, serta samudra, dan
menjadi komponen terbesar dari seluruh wilayah perairan
di Bumi
PERAIRAN
LAUT
WILAYAH PERAIRAN
Perairan laut adalah kumpulan air asin dengan kadar
garam yang cukup tinggi, yakni rata-rata sekitar 3,45%. Di
planet Bumi terdapat lima samudra utama, yaitu
Samudra Pasifik, Atlantik, Hindia, Antartika, dan Arktik. Luas
total lautan di Bumi diperkirakan mencapai 361 juta
kilometer persegi, yang berarti sekitar 70% dari
permukaan bumi tertutup oleh air, dengan kedalaman
rata-rata sekitar 3.730 meter."
ZONA PESISIR
DAN PANTAI Pantai (shore atau beach): merupakan bentuk
kenampakan alam yang terletak di perbatasan antara
wilayah daratan dan lautan
Shoreline: Area di mana air laut bertemu dengan
daratan disebut sebagai garis pantai
ZONA PESISIR
DAN PANTAI Pesisir: merupakan kawasan yang lebih luas dibandingkan
pantai, mencakup area daratan yang masih terpengaruh oleh
kondisi laut serta perairan laut yang masih dipengaruhi oleh
aktivitas dari daratan.
Sementara itu, menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional (BAKORSUTANAL), batas wilayah pesisir ditentukan
berdasarkan sejauh mana wilayah tersebut terpengaruh oleh
aktivitas kelautan dan kehidupan masyarakat nelayan
KLASIFIKASI
LAUT
Laut Transgresi Laut Inggresi Laut Regresi
Laut transgresi merupakan jenis laut yan
g terbentuk akibat naiknya permukaan air
laut atau turunnya daratan, sehingga
wilayah daratan yang sebelumnya kering
menjadi terendam. Perubahan ini
menyebabkan garis pantai bergeser ke arah
daratan yang lebih tinggi dan dapat
menimbulkan banjir. Fenomena ini umumnya
terjadi di daerah dataran rendah atau
kawasan pesisir, di mana kenaikan air laut
menyebabkan sebagian wilayah daratan
tertutup oleh air lautBerdasarkan terjadinya
suatu laut, laut dibagi
menjadi tiga macam, yaitu:
Laut ingresi adalah jenis laut yang
terbentuk akibat turunnya dasar laut,
sehingga terbentuk cekungan atau
palung yang kemudian terisi oleh air
laut. Proses ini biasanya disebabkan
oleh aktivitas tektonik, seperti
penurunan atau patahnya kerak
bumi di dasar laut, yang
menghasilkan lubuk atau palung laut
dan menjadikan wilayah tersebut
terendam
Laut regresi merupakan jenis laut
yang terbentuk akibat turunnya
permukaan air laut, sehingga
wilayah laut menjadi menyempit.
Proses ini bisa disebabkan oleh
naiknya permukaan daratan,
penumpukan sedimen di dasar
laut, atau perubahan iklim yang
mengurangi volume air laut.
Akibatnya, air laut tampak mundur
dari daratan
KLASIFIKASI
LAUT
Laut Tepi Laut Pertengahan Laut Pedalaman
Laut yang berada di pinggiran benua dan
tampak seperti terisolasi dari samudra
utama karena adanya daratan yang
membatasinya.
Laut berperan sebagai jalur penghubung
sekaligus sebagai batas pemisah antara
pulau-pulau maupun benua-benua.
Permukaan bumi sebagian besar didominasi
oleh lautan, yang mencakup sekitar 70% dari
total luasnya.Berdasarkan letaknya laut dibagi
menjadi tiga macam, yaitu:
Laut yang berada di antara dua atau
lebih benua dan sering disebut
sebagai celah antarbenua.
Umumnya merupakan wilayah laut
dalam, dan disebut laut pertengahan
karena posisinya yang terletak di
tengah-tengah benua
"Laut yang sebagian besar
dikelilingi oleh daratan dan hanya
terhubung ke laut lepas melalui
jalur sempit seperti selat, sungai,
atau lengan laut. Perairannya
cenderung lebih payau
dibandingkan danau air tawar,
namun memiliki kadar garam yang
lebih rendah daripada laut pada
umumnya
KLASIFIKASI
LAUT Zona Litoral Zona Neritik Zona Batial Berdasarkan
kedalamannya
yaitu: Merupakan bagian perairan
dangkal di lautan yang berada
di atas landas kontinen, dengan
kedalaman sekitar 200 meter
(660 kaki). Zona ini masih
mendapatkan cahaya matahari
yang cukup untuk mendukung
proses fotosintesis, sehingga
menjadi habitat bagi berbagai
organisme laut seperti
fitoplankton, zooplankton, dan
ikan-ikan kecil Zona ini dikenal juga sebagai
laut dalam, dengan
kedalaman antara 200 hingga
2.000 meter. Karena tidak
mendapatkan cahaya
matahari, wilayah ini hampir
tidak dihuni oleh tumbuhan
laut. Zona batial memiliki
kemiringan yang curam dan
suhu sekitar 4 °C, serta hanya
dihuni oleh sedikit makhluk
laut Zona Abisal Wilayah laut yang terletak
langsung berbatasan
dengan daratan dan sering
dikenal sebagai zona pesisir
atau zona pasang surut.
Area ini berada di antara
garis pasang dan surut,
sehingga saat air laut
pasang akan tergenang,
dan saat surut akan tampak
sebagai daratan Zona ini merupakan bagian laut
yang berada pada kedalaman
lebih dari 2.000 meter, dengan
suhu yang sangat rendah. Kondisi
ekstrem tersebut menyebabkan
hanya sedikit spesies hewan laut
yang mampu bertahan hidup,
sementara tumbuhan laut tidak
ditemukan di wilayah ini. Zona ini
termasuk ke dalam wilayah lubuk
laut dan palung laut, di mana
tekanan air sangat tinggi.
KLASIFIKASI
LAUT
Zona Ekonomi Eksklusif Teritorial KontinenBerdasarkan wilayah
kekuasaannya yaitu: Definisi: Wilayah laut sejauh 200 mil laut
(370 km) dari garis pangkal pantai suatu
negara.
Hak negara:
Eksklusif untuk eksplorasi dan eksploitasi
sumber daya alam (ikan, minyak, gas, dll.).
Tidak memiliki kedaulatan penuh (bukan
wilayah negara), tapi hak khusus ekonomi.
Negara lain: Boleh melakukan pelayaran
dan pemasangan kabel bawah laut
asalkan tidak merugikan negara pemilik
ZEE. Definisi: Wilayah laut sejauh 12 mil
laut (22,2 km) dari garis pangkal
pantai.
Hak negara:
Memiliki kedaulatan penuh atas
wilayah ini, setara dengan wilayah
daratan.
Termasuk ruang udara di atas dan
dasar laut di bawahnya.
Negara lain: Diperbolehkan lintas
damai, asalkan tidak
mengganggu keamanan atau
ketertiban. Definisi: Dasar laut yang secara
geologis merupakan kelanjutan dari
daratan suatu negara, bisa meluas
hingga 200 mil laut atau lebih.
Hak negara:
Eksklusif untuk eksplorasi dan
eksploitasi sumber daya alam di dasar
laut (seperti minyak dan gas).
Tidak mengganggu hak pelayaran atau
aktivitas di kolom air di atasnya.
Batas maksimal: Bisa diklaim hingga
350 mil laut, tetapi harus didukung bukti
ilmiah dan disetujui oleh Komisi PBB
tentang Batas Landas Kontinen.
BENTUK-BENTUK
MORFOLOGI DASAR
LAUT Paparan Benua: Merupakan bagian daratan benua yang tertutup oleh air laut, membentuk area dasar laut yang dangkal
dan membentang dari garis pantai hingga mencapai lereng benua, dengan kedalaman sekitar 200 meter.
Palung Laut: adalah cekungan sempit, memanjang, dan sangat dalam di dasar laut yang terbentuk akibat proses subduksi,
yaitu ketika satu lempeng tektonik bergerak masuk ke bawah lempeng lainnya. Palung ini merupakan salah satu bagian
terdalam di permukaan bumi.
Lubuk Laut: merupakan cekungan atau lembah dalam di dasar laut yang menyerupai sungai dengan bagian terdalamnya.
Lubuk ini, yang juga dikenal sebagai basin atau palung, terbentuk akibat penurunan atau amblasnya dasar laut, sehingga
menciptakan wilayah yang lebih dalam dan luas dibanding sekitarnya.
au'
BENTUK-BENTUK
MORFOLOGI DASAR
LAUT Gunung Laut: merupakan gunung yang terbentuk di dasar laut namun tidak menjulang hingga ke permukaan air,
sehingga tidak membentuk pulau. Puncaknya biasanya berada pada kedalaman antara 1.000 hingga 4.000 meter di
bawah permukaan laut. Gunung ini umumnya terbentuk melalui aktivitas vulkanik, meskipun tidak selalu disertai letusan
yang aktif.
Punggung Laut: merupakan struktur geologis di dasar laut yang mirip dengan perbukitan atau tanggul besar. Formasi ini
bisa memiliki lereng curam, yang disebut ridge, atau lereng yang landai, yang dikenal sebagai rise. Bentuknya
menyerupai bukit bawah laut dan dalam beberapa kasus dapat muncul hingga ke permukaan laut.
BENTUK-BENTUK
MORFOLOGI DASAR
LAUT Atol: adalah pulau yang terbentuk dari struktur terumbu karang berbentuk cincin yang mengelilingi sebuah laguna atau
perairan dalam. Pembentukannya terjadi melalui proses geologis, yakni pelapukan gunung berapi yang kemudian disusul
oleh pertumbuhan terumbu karang di sekitarnya.
Laguna: merupakan perairan dangkal yang terletak di wilayah pesisir dan dipisahkan dari laut terbuka oleh penghalang
alami seperti terumbu karang, pulau penghalang, atau semenanjung. Meskipun masih terhubung dengan laut, laguna
memiliki perairan yang lebih tenang. Istilah 'laguna' berasal dari bahasa Italia yang berarti 'kolam' atau 'danau'
GERAKAN
AIR LAUT
Gelombang yang tidak
bergerak ke arah horizontal
Gelombang yang airnya
bergerak maju
Berdasarkan suhu dibagi
menjadi dua bagian:
Arus panas
Arus dingin
Arus laut angin muson
Arus pengisi tegak /
konveksi
Arus pasang surut
Gelombang Laut Arus Laut
Arus Laut di
Indonesia
KUALITAS
AIR LAUTSalinitas, Suhu, Warna
SALINITAS
AIR LAUTSalinitas adalah tingkat kadar garam yang terlarut dalam
air laut.
Rata-rata salinitas: Sekitar 35‰ (permil) atau 35 gram
garam per liter air laut.
Faktor yang memengaruhi:
Penguapan tinggi → salinitas naik.
Curah hujan tinggi atau masuknya air tawar dari
sungai → salinitas turun.
Lokasi geografis → salinitas lebih tinggi di daerah
tropis dan gurun, lebih rendah di kutub atau muara
sungai.
SUHU
AIR LAUTUkuran panas atau dinginnya air laut, dipengaruhi oleh
sinar matahari dan arus laut.
Rata-rata suhu permukaan laut: Sekitar 17°C – 30°C
(tergantung lokasi dan musim).
Faktor yang memengaruhi:
Lintang geografis: Tropis lebih hangat, kutub lebih
dingin.
Kedalaman air: Makin dalam, suhu makin rendah.
Arus laut: Arus hangat (seperti arus Kuroshio) bisa
meningkatkan suhu, sedangkan arus dingin
menurunkannya.
WARNA
AIR LAUTPengertian: Warna yang tampak pada permukaan laut,
tergantung pada pantulan cahaya dan zat di dalam air.
Warna umum:
Biru: Umum di laut dalam yang jernih, karena panjang
gelombang biru dipantulkan lebih banyak.
Hijau: Biasanya akibat fitoplankton atau kandungan zat organik.
Cokelat atau keruh: Di muara sungai atau laut dangkal karena
lumpur atau pasir teraduk.
Faktor yang memengaruhi:
Kedalaman laut
Kandungan plankton, lumpur, sedimen
Cuaca dan sinar matahari
KESIMPULAN
Laut adalah sumber kehidupan — menyediakan oksigen,
makanan, dan pengatur iklim global.
Dengan mengenal laut, kita menyadari peran pentingnya
dalam keseimbangan ekosistem bumi.
Pemahaman tentang laut mendorong kita untuk lebih peduli
dan bertanggung jawab terhadap pelestariannya.
Laut juga memiliki nilai ekonomi, budaya, dan ilmiah yang
besar bagi masyarakat pesisir dan dunia secara umum.
Mengenal laut adalah langkah awal untuk melindunginya —
demi keberlangsungan hidup manusia dan makhluk laut.