LogoType www.googleslidesppt.com _ 30+ Ready Made Google Slides & PowerPoint Presentation for Free PERAN & KOMPETENSI DIETISIEN DALAM MODIFIKASI MAKANAN RS PADA DIET RG & RL RINI SITI HAERANI SP MARS
Agenda Style ISUE MAKANAN DI RS 01 KOMPETENS TENAGA GIZI 02 PELAYANAN MAKANAN RS 03 STANDAR MAKANAN RS 04 05 MODIFIKASI MAKANAN RS
APA PENDAPAT ANDA JIKA SEBAGAI PASIEN???
SUDUT PANDANG TERHADAP MENU Pasien : Makanan2 apa yang boleh / tidak boleh, makanan yang dianjurkan/disarankan kedirinya Ahli Gizi Hidangan yang harus disajikan kepada klien, menjadi acuan makan sehari yang direkomendasikan sesuai dengan kebutuhan gizi untuk mencapai status gizi normal
SUDUT PANDANG TERHADAP MENU 3 . Tamu Urutan makanan yang akan disajikan 4. Juru Masak Daftar makanan yang harus disiapkan 5 . Restoran Daftar makanan dan minuman yg disertai dgn harga dan penjelasan singkat ttg cara pengolahannya
HOSPITAL MALNUTRITION TANTANGAN BAGI DIETISIEN UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN GIZI YG BERKUALITAS LOS & HOSPITAL COST
FAKTOR PENYEBAB MAKANAN TERSISA PASIEN LINGKUNGAN MAKANAN STRES KRN PERAWATAN MEDIS SUASANA TDK MENYENANGKAN PORSI TERLLAU BESAR/BANYAK PREFERENSI MAKANAN PERSIAPAN MAKANAN TIDAK MAMPU MAKAN SENDIRI PENAMPILAN MAKANAN NAFSU MAKAN BURUK SUHU MAKANAN KONDISI KESEHATAN BURUK JADWAL MAKAN RASA MAKANAN TIDAK ENAK MENU TIDAK SESUAI DIET/ORDERAN
JURNAL PENELITIAN TERKAIT SISA MAKANAN
JURNAL PENELITIAN TERKAIT SISA MAKANAN
LogoType www.googleslidesppt.com _ 30+ Ready Made Google Slides & PowerPoint Presentation for Free Teori ( Moehyi , 1992) bahwa rasa makanan merupakan salah satu aspek utama yang menentukan selera makan pasien , sehingga menentukan banyak atau tidaknya sisa makanan .
MAKANAN RS MENDUKUNG PERAWATAN ORANG SAKIT PEMBERIAN MAKANAN YANG TEPAT MEMBERIKAN DAMPAK YANG BAIK BAGI PASIEN DENGAN GANGGUAN/PENYAKIT KHUSUS, PASIEN KRITIS, MALNUTRISI BERAT /SEDANG PEMEBERIAN DUKUNGAN GIZI AKAN MENINGKATKAN ASUPAN GIZI PEMBERIAN DUKUNGAN GIZI YANG TEPAT 2 HARI LEBIH AWAL PADA PASIEN DENGAN MALNUTRISI SAAT DATANG KE RS MENURUNKAN HOSPITAL STAY 1 HARI, MENURUNKA COST
KULINARI ADMINISTRASI WAKTU INVERONMENT MEDIS DIETETIK PROSES ASUHAN GIZI
KOMPETENSI TENAGA GIZI UU NO 36/ 2014 : Tenaga Kesehatan Pasal 11 point 1.h : Tenaga Gizi Pasal 11 point 9 : Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga gizi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h terdiri atas nutrisionis dan dietisien . www.themegallery.com DIETISIEN ??? NUTRISIONIS ???
UU no 36 / 2014 TENAGA KESEHATAN Pasal 26 (1) Tenaga Kesehatan yang telah ditempatkan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib melaksanakan tugas sesuai dengan Kompetensi dan kewenangannya . Pasal 27 (1) Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan dan pelindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya . (2) Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki . Company Name www.themegallery.com
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN B ab III- Kualifikasi dan pengelompokan tenagakesehatan Pasal 11 ayat : Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok TENAGA GIZI sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf h terdisi dari NUTRISIONIS dan DIETISIEN
Pengelompokkan Tenaga Kesh (UU 36 / 2014) 3 Tenaga Medis T e n a g a Psikologi Klinis Tenaga K e p e r a w a t an T e n a g a Kebidanan Tenaga K e f armas i an Tenaga Kes Mas Tenaga Kesling Tenaga Gizi (Nutr & Diets) Bab III, Ps 11 (1.h) & (9) T e n a g a Keterapian Fi s ik Tenaga K e t e k ni s i an Medis Tenaga Teknik Biome d i k a Tenaga Kes Tradisonal T e n a g a Kesehatan Lain
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Bidan Perawat Tenaga Gizi Ahli Kesling Perawat Gizi DLL….. mampu melaksanakan pelayanan gizi dalam pencegahan dan penanggulangan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di bidang gizi. Dalam rangka mencegah terjadinya dan sekaligus menanggulangi masalah gizi diperlukan Nutritionis Yang Kompeten
TENAGA GIZI NUTRISION I S DIETISIEN belakang pendidikan Sarjana Gizi atau Sarjana Terapan Gizi, Ahli Madya Gizi, MGz, DrGz Dietisien adalah tenaga gizi yang berlatar belakang pendidikan Strata 1 Gizi (Sarjana Gizi) atau Diploma IV Gizi (Sarjana Terapan Gizi) dan menyelesaikan Pendidikan Profesi Dietisien (PPD)
Pengertian PROFESI GIZI suatu pekerjaan di bidang gizi yg dilaks berdasarkan suatu keilmuan ( body of knowledge ), memiliki kompetensi yg diperoleh melalui pendidikan yg berjenjang , memiliki kode etik dan bersifat melayani masyarakat
Ahli Gizi dan Ahli Madya Gizi seorang yg telah mengikuti & menyelesaikan pendidikan akademik dlm bid . gizi sesuai aturan yg berlaku , mempunyai tugas , tg G jawab & wewenang sec . penuh U/ melakukan kegiatan fungsional dlm bid . P ’YAN gizi , makanan dan dietetik baik di masyarakat , individu atau rumah sakit
Sarjana Gizi seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan minimal pendidikan formal sarjana gizi (S1) yang diakui pemerintah Republik Indonesia
Ahli Gizi-Ahli Diet Teregistrasi ( Registered Dietisien = RD) adalah sarjana gizi yang telah mengikuti pendidikan profesi ( internship ) dan ujian prOFESI MELALUI UJI KOMPETENSI serta dinyatakan lulus kemudian diberi hak untuk mengurus ijin memberikan pelayanan dan menyelenggarakan praktek gizi
STANDAR KOMPETENSI NUTRISIONIS DAN DIETISIEN Kualifikasi Tenaga Gizi berdasarkan pendidikan ( Permenkes NO 26 / 2013) KepMen Riset , Teknologi dan Pendidikan Tinggi no 257/M/KPT/2017 : Nomenklatur Ilmu Gizi , Gizi dan Gizi Masyarakat dan pendidikan vokasi serta pendidikan profesi Dietisien . ( sedangkan Gizi Klinis masuk dalam kelompok nomenklatur Rumpun Ilmu Terapan Kesehatan ( Kedokteran ) KIGI bersama PERSAGI dan AIPGI menyusun naskah akademik penyelenggaraan program studi profesi dietisien Standar Kompetensi merupakan standar profesi yang menjadi acuan dalam capaian pembelajaran pendidikan gizi www.themegallery.com
Undang-Undang No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan Tenaga Gizi (Nutrisionis & Dietisien)
Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 26 tahun 2013 tetang penyelenggaraan pekerjaan dan praktik tenaga gizi Pasal 17 Tenaga gizi dalam melaksanakan pelayanan gizi di fasilitas pelayanan Kesehatan, mempunyai kewenangan sebagai berikut : Memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi dan dietetic Pengkajian gizi, diagnosa gizi dan intervensi gizi dan dietetic meliputi perencanaan, preskripsi diet, implementasi , konseling dan edukasi serta fortisifikasi dan suplementasi zat gizi mikro dan makro, pemantauan dan evaluasi gizi. Merujuk kasus gizi dan dokumentasi pelayanan gizi Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan gizi Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak atau kelompok orang dalam jumlah besar
Melakukan pengkajian gizi Membuat Diagnosis Gizi Membuat Intervensi Gizi meliputi perencanaan, preskripsi diet, implementasi, konseling, edukasi, fortifikasi dan suplemen zat gizi makro dan mikro Melakukan Monitoring/pementauan dan Evaluasi Melakukan dokumentasi Merujuk kasus gizi Melakukan Konseling dan Edukasi gizi dan dietetik Melakukan Pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan pelayanan gizi Menyelenggarakan makanan untuk orang banyak KEWENANGAN TENAGA GIZI MENGACU PERMENKES RI NO 26 TAHUN 2013 PASAL 17
Tenaga GIZI Yang Kompeten Mampu secara nyata membantu pemerintah untuk menerapkan gaya hidup dan pola makan yang lebih sehat Kendala faktor ketenagaan : Pengadaan, pemerataan dan pendayagunaan tenaga. kompetensi teknis; kompetensi manajerial; dan kompetensi sosial kultural.
Brewster et al (2000) mengatakan bahwa istilah kompetensi SDM kadang digunakan untuk istilah kapabilitas atau keahlian , pengetahuan , atribut , dan karakteristik lainnya . Spencer and Spencer dalam Prihadi (2004) menyebutkan bahwa terdapat lima karakteristik kompetensi , yaitu : keahlian /skill, pengetahuan /knowledge, konsep diri /self concepts, sifat /traits, dan motivasi /motives. Penelitian yang dilakukan oleh Diez-Garcia et al (2013) di San Paolo tentang pelayanan indikator pelayanan gizi di rumah sakit menyebutkan bahwa salah satu indikator dari kualitas pelayanan makanan di rumah sakit adalah kualifikasi dari tenaga gizi sendiri . Penelitian Posuma (2013) menyatakan bahwa untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi ditunjang oleh beberapa factor, diantaranya pengetahuan . Seorang pegawai harus memiliki pengetahuan tentang pekerjaan mereka masing-masing agar apa yang dikerjakan bisa terlaksana dengan baik .
Apa yang Perlu Dimiliki Oleh Seorang Ahli Gizi Memiliki Pemikiran Kritis (Critical Thingking ) Sikap positif terhadap tugas Mempertahankan dan meningkatkan kemampuan kerja melalui belajar dan Pelatihan Pengalaman yang diperoleh dari praktek Dedikasi menentukan kualitas Memahami pengetahuan dasar
Profesional Mengolah Makanan (Chef dan Juru Masak /Koki) Menguasai teori , pendidikan skill. Perilaku dan sikap diutamakan dibandingkan skill.
KOMPETENSI
KEWENANGAN INTI TENAGA GIZI DI RS PEDOMAN PE LAYANAN GIZI DI RUMAH SAKIT Mengacu Per Menkes No.78 Tahun 2013 Asuhan Gizi Rawat Jalan Asuhan Gizi Rawat Inap Penyelenggaraan Makanan Penelitian & Pengembangan Gizi
PENYELENGGARAAN MAKANAN Pelayanan makanan yang berkualitas membantu mencapai status gizi yang optimal dan berpengaruh pada proses penyembuhan pasien . Sering terjadi kondisi pasien yang memburuk karena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi . Pelayanan makanan di rumah sakit harus dikelola dengan cermat sesuai standar
TAHAPAN DALAM PENYELENGGARAN MAKANAN Perencanaan menu sesuai dengan tujuan menu Pengembangan resep adalah rangkaian instruksi untuk menghasilkan masakan melalui metode tehnik dan tujuan resep Komposisi sesuai dengan tujuan Penampilan potongan bahan Proses memasak sesuai dengan ketentuan Penyajian melalui memasak secara hygienis , penempatan di piring sesuai dengan temperatur
TUJUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN RS Untuk menyediakan makanan yang berkualitas , bernilai gizi , aman , bercita rasa dan jumlah sesuai kebutuhan pelanggan serta pelayanan yang memadai
MERANCANG MENU Menyusun Menu merupakan salah satu kompetensi ahli gizi KHUSUSNYA yang bekerja di Institusi Penyelenggara Makanan Banyak (RS)
BATASAN Kata “MENU” berasal dari bahasa Perancis yang artinya suatu daftar yang tertulis secara rinci R angkaian dari b e b e r a p a macam hidangan atau masakan yang disajikan atau dihidangkan untuk seseorang atau kelompok orang untuk setiap kali makan , : hidangan pagi , siang dan malam Perencanaan menu adalah serangkaian kegiatan menyusun hidangan dalam yang sesuai dengan klien dan bagian dari kegiatan managemen penyelenggaraan makanan institusi
MERANCANG - MENYUSUN MENU ?? Macam Menu yg diinginkan (menu standart. Pilihan) Siklus Menu/putaran Menu Peraturan yang berkaitan (Kecukupan Gizi, harga Menu, sistim pengadaan BM) Macam dan Jumlah orang yang dilayani Pola makan dan kebiasaan makan Peralatan - perlengkapan dapur Macam dan jumlah pelaksana Dll
PENILAIAN MENU Menu dikatakan baik dan memenuhi syarat bila : Pola menu Aspek warna / kombinasi warna Texture dan konsistensi Rasa dan aroma Ukuran dan bentuk potongan Temperatur / suhu Tidak terjadi pengulangan menu dalam satu siklus Penyajian yang menarik dan saniter
BEBERAPA ISTILAH STANDAR RESEP resep masakan yg telah dimodifikasi dan dibakukan untuk menciptakan mutu / kualitas makanan yang relatif sama cita rasanya untuk setiap penghidangan STANDAR PORSI rincian macam dan jumlah bahan makanan dalam berat bersih mentah untuk setiap hidangan MENU STANDAR Menu yg telah disusun untuk jangka waktu ttt yg digunakan di suatu institusi
Banyak tugas yang dilakukan oleh para ahli gizi dengan tujuan informasi kesehatan . Sehingga diperlukan pengetahuan gizi kuliner . Keberhasilan pada penyelenggaraan makanan memerlukan : Standar resep dari segi rasa dan penampilan yang konsisten . Meningkatkan penampilan pada : - bentuk - rasa - temperatur - warna - tekstur Pengolahan secara profesional Garnish/ penyajian
Mengolah Makanan yang Tepat & Nikmat Bahan berkualitas Memilih metode pengolahan yang tepat Pemakaian bumbu yang sesuai untuk komposisi bahan Tepat pada hasil dan waktu pengolahan serta penampilan dan rasa
Rasa dan Flavor Dalam ilmu gizi sangat membantu untuk memenuhi gizi seseorang. Flavor beberapa sensasi berkaitan dengan rasa, aroma juga sentuhan tekstur dan temperatur di mulut. Perasaan rasa pada setiap orang berbeda tergantung pada kelenjar ludah. Misalnya tergantung pada diit yang biasa dilakukan, obat yang biasa diminum, merokok, penyakit tertentu, dan lain-lain, termasuk faktor usia.
Cara Untuk Mendapat Flavor Lebih Makan buah segera setelah dipetik. Untuk mengenal flavor dapat melalui aroma saat mengunyah sempurna. Makan masakan segera setelah dimasak karena flavor masih tepat. Masakan Indonesia yang banyak memakai rempah, dapat dimanfaatkan sebagai penggugah selera.
Bumbu Indonesia Bumbu segar antara lain empu-empuan, daun jeruk, daun salam, bawang, cabai, kucai, jeruk limau, asem dan lain-lain. Bumbu kering antara lain merica, ketumbar, jintan, adas, biji pala, cengkeh, kayu manis, kapulaga, kemiri, pekak dan lain-lain. Bumbu diproses antara lain terasi, petis, kecap, saos tomat, gula merah, gula pasir, garam dan lain-lain.
Penyajian Hidangan Indonesia Tingkat Hotel, Rumah Sakit dan lain-lain Pembuka Main course Penutup
Garnish Untuk meningkatkan selera makan , dihidangkan lebih menarik dengan sentuhan garnish, syaratnya : Ambil bahan yang aman dimakan Warna dipadukan dengan makanan Bentuk tidak besar Berseni dan menggugah selera Dapat disiapkan sehari sebelumnya
Contoh GARNIS
MODIFIKASI RESEP
TATA LAKSANA Diet hipertensi Tujuan dari penatalaksanaan diet pada pasien hipertensi adalah untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan tekanan darah menjadi normal. untuk menurunkan faktor resiko lain seperti berat badan yang berlebih , tingginya kadar lemak kolesterol dan asam urat darah , dan harus memperhatikan pula penyakit degeneratif yang lain yang menyertai darah tinggi seperti jantung , ginjal dan diabetes mellitus. Prinsip utama dari pengaturan makanan untuk orang yang hipertensi adalah membatasi konsumsi makanan ataupun bahan makanan yang mengandung ikatan natrium. kunci untuk mengurangi konsumsi natrium atau garam adalah bijak memilih makanan yang dikonsumsi .
Sumber natrium bukan hanya didapatkan dari garam dapur tetapi juga banyak ditambahkan selama proses pemasakan khususnya dalam makanan kemasan Makanan yang dipanggang , sereal tertentu , kecap , bumbu penyedap , baking soda, saus tomat atau saus sambal kemasan mengandung natrium tinggi dengan kadar bervariasi . Batasi / Hindari semua makanan / bahan makanan yang diolah menggunakan garam natrium, makanan kalengan , makanan yang diawetkan dan makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi Anjuran konsumsi garam dapur tidak lebih dari 1⁄4 - 1⁄2 sendok teh / hari atau dapat menggunakan garam lain diluar natrium.
Bagaimana pengaturan di rs ?? Anjuran diet yang terdapat pada Diet Garam Rendah sesuai dengan kandungan garam/natrium yakni : Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na) untuk pasien dengan edema , ascites dan / atau hipertensi berat . Pada pengolahan masakannya tidak menambahkan garam dapur . Diet Garam Rendah II (600-800 mg Na) untuk pasien dengan edema , asites dan / atau hipertensi tidak terlalu berat . Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1⁄2 sendok teh garam dapur . Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na) untuk pasien dengan edema , asites dan / atau hipertensi ringan . menggunakan 1 sendok teh (4 gram) garam dapur .
Standar penggunaan natrium dalam makanan pasien di rs RG I TIDAK DIBERIKAN GARAM DALAM MAKANAN RG II DIBERIKAN GARAM DISALAH SATU WAKTU MAKAN (MAKAN SIANG ATAU MAKAN MALAM ) DAN DIBERIKAN HANYA DI SALAH SATU JENIS MENU MAKANAN ( LAUK SAJA, ATAU SAYUR SAJA) RG III DIBERIKAN GARAM DI 2 X WAKTU MAKAN ( MAKAN SIANG DAN MAKAN MALAM) DAN DIBERIKAN HANYA DI SALAH SATU JENIS MENU MAKANAN ( LAUK SAJA, ATAU SAYUR SAJA) MENINGKATKAN RASA DENGAN MENAMBAHN BUMBU DASAR SEPERTI DAUN SALAM, SEREH, JAHE , BWG PUTIH DLL MTSJ UNTUK MENU BUBUR AYAM STANDAR RECIPE MENMABHAKAN AIR KADLU DAN DAUN SALAM
HASIL PENELITIAN National Hearth, Lung and Blood Institute menemukan hasil bahwa tekanan darah bisa turun dengan mengurangi makanan sumber lemak jenuh , kolesterol dan lemak. Menjalankan diet DASH sekaligus mengurangi konsumsi garam dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi . Diet DASH yang mengandung 1500 mg natrium (4 gram atau 2/3 sendok the garam) per hari selama satu bulan dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ataupun prahipertensi Metode Diet DASH menyarankan peningkatan konsumsi sayur-sayuran dan buah - buahan 4-5 porsi sehari , serat (7-8 porsi per hari ), produk susu rendah lemak (2 atau 3 porsiper hari ). ditingkatkan konsumsi biji-bijian , kacang-kacangan , produk unggas dan telur . (kaya akan kalium , magnesium, kalsium , protein dan serat serta rendah natrium, lemak jenuh , kolesterol dan rendah gula .)
TATA LAKSANA DIET RENDAH LEMAK Tujuan Adalah Untuk Menurunkan Berat Badan Bila Kegemukan , Mengubah Jenis Dan Asupan Lemak Makanan , Menurunkan Asupan Kolesterol Makanan , Meningkatkan Asupan Karbohidrat Kompleks Dan Menurunkan Asupan Karbohidrat Sederhana .
Syarat Diet pada penderita dislipidemia adalah sebagai berikut : Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan aktivitas fisik . Bila kegemukan , penurunan berat badan dapat dicapai dengan asupan energi rendah dan meningkatkan aktivitas fisik . Lemak diberikan sedang yaitu < 30% dari kebutuhan energi total. Lemak jenuh untuk Diet Dislipidemia I diberikan sebesar < 10% dari kebutuhan energi total dan untuk Diet Dislipidemia II diberikan < 7% dari kebutuhan energi total. Lemak tak jenuh ganda dan tunggal untuk Diet Dislipidemia I dan II adalah 10 – 15% dari kebutuhan energi total. Kolesterol < 300 mg untuk Diet Dislipidemia I dan < 200 mg untuk Diet Dislipidemia II. Protein diberikan 10 – 20% dari kebutuhan energi total. Sumber protein hewani yang berasal dari ikan dan protein nabati lebih dianjurkan . Karbohidrat sedang , yaitu 50 – 60 % dari kebutuhan energi total. Serat tinggi , terutama serat larut air yang terdapat dalam apel , beras tumbuk atau beras merah , havermout dan kacang-kacangan . Vitamin dan mineral cukup . Suplemen multivitamin dianjurkan untuk pasien yang mengkonsumsi < 1200 kkal energi sehari .
STANDAR MAKANAN DI RS?? Teknik Pengolahan Tanpa Digoreng Penggunaan Santan Diganti Dengan Kemiri Atau Susu Rendah Lemak ( Lodeh , Opor , Sayur Bobor ) Penggunaan Minyak Hanya Untuk Menumis
PENGEMBANGAN KULINER DENGAN MEMODIFIKASI RESEP/MENU Membuat Variasi dari suatu resep lama menjadi resep baru . Untuk keperluan Pengaturan makanan ( diit tertentu ) Agar sesuai dengan tujuan pengaturan makanan tersebut . Untuk Peningkatan Cita Rasa, bentuk dan penampilan ( hasil yang diberoleh rasa termodifikasi , bentuk makanan berubah tampilan penyajian makanan berubah ). Untuk melatih kemampuan ketrampilan kuliner .
MODIFIKASI RESEP SEBAGAI DASAR MODIFIKASI DIET Menghilangkan bahan makanan tertentu yang di duga menimbulkan masalah kesehatan. Menyesuaikan komposisi zat gizi yang diberikan sesuai dengan kemampuan tubuh untuk menerima, dan memetabolisme, zat gizi dan zat lain dari dalam tubuh. Memperhatahankan dan atau mempertahankan status gizi seseorang. Memperbaiki kekurangan zat gizi secara klinis maupun sub klinis. Mengistirahatkan organ tubuh tertentu.
MODIFIKASI RESEP/MENU SEBAGAI DASAR MODIFIKASI DIET Terapi diet memerlukan tindakan anjuran terhadap modifikasi diet dari segi kualitas dan kuantitas , dari segi kualitas diarahkan ada penyesuaian jenis makanan yang diperbolehkan dan konsistesi dari makanan yang di konsumsi , sedangkan dari kualitas modifikasi diet adalah dilihat dari peningkatan atau penambahan enargi dan zat gizi dan pengurangan atau penurunan energi dan zat gizi . Dari modifikasi ini akan didapatkan hasil ; Perubahan nilai gizi , Merubah Bentuk Makanan Merubah Penampilan Makanan , Merubah rasa makanan .
PENGEMBANGAN DAN MODIFIKASI MENU Menciptakan hidangan yang sehat maka ilmu yang terkait adalah tentang ilmu bahan makanan , efek memasak terhadap nilai gizi makanan , sifat kandungan bio aktif dari bahan makanan yang akan di masak . Sehingga upaya meliputi : Memilih Teknik Masak Yang Sehat , prinsipnya semakin lama memasak maka peluang kerusakan bio aktif bahan makanan semakin besar . Hindari memasak yang over cooking. Bahan penghantar panas yang rendah adalah air dibandingkan dengan minyak yang mempunyai titih didih diatas 100 derajat celsius . Memilih bahan pengganti ketika membuat resep modifikasi , misalnya gantikan kuning telur sebagai pengental dapat di subtitusi dengan tepung maezena , bila saudara ingin mengurangi kandungan lemak atau kolesterol dalam saus tersebut . Memperkaya kandungan vitamin dan mineral dengan menambahkan aneka jenis sayuran atau buah dalam salad yang suadara buat .
3 macam modifikasi Resep; diperuntukkan dalam penyelenggaraan makanan dan pengembangan kuliner Modifikasi dari Segi Bahan Makanan (menambah, mengurangi, menggantikan dengan suatu bahan makanan, bumbu dan bahan tambahan makanan). Modifikasi dari segi Teknik Memasak (Panas basah, panas kering, Lemak). Modifikasi dari segi merubah jumlah porsi yang dibuat. Pada modifikasi jenis 1 dan 2 lebih terfokuskan dalam aspek kuliner, dari kedua modifikasi ini akan didapatkan hasil; a . Perubahan nilai gizi, b . Merubah Bentuk Makanan c. Merubah Penampilan Makanan, d. Merubah rasa makanan.
Berbagai variasi potongan bahan makanan
PERALATAN MENGHIDANGKAN MAKANAN, ALAT MAKAN DAN MINUM DAPAT MENJADI SENTUHAN DAN PENMAPILAN MAKANAN KESESUAIAN JENIS ALAT MAKAN DENGAN JENIS MAKANAN AKAN BERPENGARUH KEPADA PENAMPILAN MAKANAN YANG DISAJIKAN
Tips bila Kesulitan Mengunyah Memasak sayuran hingga lembut , mencacah hingga potongan kecil , menghaluskan hingga lumat Buah yang banyak air dan lunak makan langsung . Buah sulit dikunyah dipotong kecil-kecil , dilumatkan , dijus
CONTOH MELAKUKAN MODIFIKASI RESEP DAN PENGEMBANGAN KULINER Sayur Bening bayam yang semula hanya berisi bayam saya di tambahkan labu kuning untuk meningkatkan nilai beta caroten . Modifikasi berikutnya dari sayur bening bayam adalah menggantikan cairan yang semula air biasa di ganti santan yang merupakan sumber lemak, hal ini dengan tujuan untuk menciptakan rasa gurih serta membantu penyerapan betacaroten dari lemak.
adonan yang dijadikan creppes atau dadar dapat dibuat apa saja; diisi udang yang di beri bumbu Jepang menjadi Ekado , di beri tumis sayura menjadi lumpia basah, diberi adonan roux isi daging atau ayam menjadi risoles ada bentuk segitiga ada yang bulat panjang, lapisan pada Lasagna makanan Italia, dijadikla mangkuk isi telur dan susu ( custard ), atau diiisi dengan raghout tempe.
MIX VEGETABLE CCG, GARLIC SAUCE SEMUR BOLA BOLA DAGING ROLADE AYAM BB WOKUE MINCED TEMPEH BALINES SAUCE
Rollade Tahu Mun Tahu Perkedel Tahu Perkedel Tempe
DIET RENDAH LEMAK DIET RENDAH LEMAK
DIET RG RL DIET RG RL
DIET MB RG RL DIET BIASA
DIET MB RG RL DIET BIASA
DIET MB RG RL DIET BIASA
DIET BIASA RL RG DIET LUNAK RL
DIET MB DIET ML RG
DIRT CCG RG RL DIET CCG RL
DIET LUNAK RL DIET MB
KESIMPULAN SEBAGAI AHLI GIZI YANG KOMPETEN : MEMILIKI PEMIKIRAN YANG KRITIS (CRTICAL THINGKING) PATIENT ORIENTED (POSISI DIRI KITA SEBAGAI PASIEN/CUSTOMER) ATAU “BILA PASIEN ITU SAYA” BERPIKIR OUT THE BOX, TIDAK HANYA BERADA DI ZONA NYAMAN, RUBAH PARADIGMA BAHWA PELAYANAN GIZI BISA MENJADI REVENUE CENTER MENGIKUTI PELATIHAN PERENCANAAN MENU DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEMAMPUAN UNTUK MEMAHAMI : Pengetahuan bahan makanan . Metode tehnik sesuai standar Internasional. Menguasai kuliner Internasional dan tradisional disesuaikan dengan kondisi setempat. Menguasai dunia baru dalam selera inovatif dalam memanfaatkan bumbu, mengurangi lemak & garam. Mahir membaca resep yang mudah diserap dalam bahasa sendiri. Melakukan banyak uji coba resep baru. Pengalaman praktek hanya didapat dari seringnya melakukan uji coba sehingga dapat kreatif untuk memberikan order pada pelaksana dapur.
UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit UU RI No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Queensland Health (2011) Allied Health Clinical Governance Framework Australian Capital Territory Government. 2004 . Standards of Practice for ACT Allied Health Professionals : Canberra Boulder Community Health. 2012. Credentialing Manual. Department of Health. 2014. Allied health: credentialing, competency and capability framework: States Government of Victoria, Melbourne. Department of Health. 2015. Guideline for Credentialing, Defining the Scope of Clinical Practice and Professional Support for Allied Health Professionals : Queensland Government. National Environmental Health Association. 2016. Credentialing Handbook . Colorado Huntington Hospital. 2013. Allied Health Professions Rules and Regulations: California S outh Australia Health. 2014. Allied Health Clinical Supervision Framework: Adelaide Safety & Quality Council. 2004. Standard for Credentialing and Defining the Scope of Clinical Practice. Commonwealth of Australia. Referensi :