Nama : Lily Rusmita
NPM : 13819410
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Pembimbing : Dr. Budi Santoso, ST, MMSI, M.IKom
PERAN IBU DALAM DIGITAL
PARENTING UNTUK
MENCEGAH KECANDUAN
AKAN GAGDET PADA ANAK
USIA DINI
LATAR BELAKANG
Gadget pada era digital ini sudah seperti teman, karena selalu ada dan dipakai setiap
harinya guna membantu keperluan sehari-hari. Namun faktanya penggunaan gagdet yang
terlalu sering akan membuat seseorang kecanduan dalam menggunakannya.
Dari data yang dikutip katadata.co.id, pada tahun 2020 sebanyak 29 persen anak usia
dini di Indonesia menggunakan telepon seluler selama tiga bulan terakhir (data diambil
pada 16 Desember 2020).
Tentunya dengan keseringan memakai gadget akan di pernyatanyakan bagaimana pola
asuh (komunikasi) dari orang tua, khususnya seorang Ibu yang merupakan orangtua paling
sering berada disamping anak.
Dalam kontrolnya seorang ibu harus mampu mengawasi setiap kegiatan anak, baik
diruangan maupun diluar ruangan. Selain itu, Ibu juga berperan sebagai role model atau
contoh paling dekat dalam setiap aktivitas anak.
Rumusan
Masalah
Untuk mengetahui peran ibu dalam digital
parenting untuk mencegah kecanduan
akan gadget pada anak usia
Bagaimana peran ibu dalam digital parenting
untuk mencegah kecanduan akan gadget
pada anak usia
Tujuan
Batasan Masalah
Pada penelitian ini peneliti membatasi
permasalahan penelitian yaitu kepada Ibu
yang mempunyai anak usia dini, dan rentan
usia antara 2-6 tahun.
LANDASAN TEORI
Teori Interaksi Simbolik
Pada dasarnya, teori ini berakar dan berfokus pada hakikat manusia sebagai
makhluk relasional. Interaksi itu sendiri membutuhkan simbol-simbol tertentu.
Interaksi simbolik ada karena ide-ide dasar dalam membentuk makna yang
berasal dari pikiran manusia ( Mind) mengenai diri (Self), dan
hubungannya di tengah interaksi sosial, dan bertujuan akhir untuk memediasi,
serta menginterpretasi makna di tengah masyarakat (Society) dimana
individu tersebut menetap.
KERANGKA PEMIKIRAN
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian Kualitatif
Alat Pengumpulan
Data
1.Observasi
2.Wawancara
3.Dokumentasi
4.Studi Pustaka
Objek Kecanduan Gadget
Subjek Ibu rumah tangga
usia 25-35
1.
3.
4.
2.
Teknik Keabsahan
Data
5.
Triangulasi Sumber
HASIL PENELITIAN
Proses komunikasi ibu kepada anak tentang penggunaan gadget terkait asumsi mind, yaitu kemampuan
manusia untuk memahami simbol dan menghubungkannya dengan pengalaman di dunia. Komunikasi
tersebut melibatkan peraturan, perjanjian, dan penggunaan simbol-simbol, baik bahasa maupun
gerakan tubuh, untuk mencapai pemahaman dan kesepakatan antara ibu dan anak.
1.Proses Komunikasi Interpersonal yang dilakukan Oleh Ibu Kepada Anaknya
2.Proses Pengawasan Dan Pencegahan Yang Dilakukan Oleh Ibu Kepada Anaknya
Proses ini terkait penggunaan gadget pada anaknya, dan termasuk dalam asumsi self dan society.
Asumsi self mencakup pandangan ibu terhadap peran dan tanggung jawabnya sebagai orang tua dalam
mengontrol gadget anak. Asumsi society mencakup norma dan nilai sosial yang membentuk pola
perilaku dan interaksi sosial dalam penggunaan gadget.
HASIL PENELITIAN
Proses ini terkait penggunaan gadget pada anaknya, dan termasuk dalam asumsi self dan society.
Asumsi self mencakup pandangan ibu terhadap peran dan tanggung jawabnya sebagai orang tua dalam
mengontrol gadget anak. Asumsi society mencakup norma dan nilai sosial yang membentuk pola
perilaku dan interaksi sosial dalam penggunaan gadget.
3.Hambatan Dalam Proses Pencegahan Melalui Digital Parenting
4.Solusi Dari Hambatan Yang Dilalui Saat Melakukan Digital Parenting
Dari pendapat para informan, Solusi yang baik dalam digital parenting yaitu dengan mengurangi rasa
marah. Solusi ini termasuk dalam asumsi self dan society dalam teori interaksi simbolik. Asumsi self
berarti solusi didasarkan pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap pribadi seseorang. Contohnya,
ibu bisa diam untuk menghindari marah atau mengajak anak bermain di luar untuk mengalihkan
perhatiannya dari gadget. Asumsi society berarti bagaimana ibu mengatasi hambatan dipengaruhi oleh
norma, nilai, dan praktik dalam masyarakat. Misalnya, jika ada perbedaan pendapat dengan orang tua
lain, ibu bisa mendengarkan tetapi tetap memegang prinsip keluarganya.
KESIMPULAN
1.Proses komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh ibu ialah dengan
mengkomunikasikan tentang peraturan dan hukuman bagi anak jika terjadi
pelanggaran dalam konteks penggunaan gadget.
2.Proses pencegahan dan pengawasan pada anak, hal ini meliputi pengontrolan
secara langsung yaitu dengan melihat, menemani, memfilter tontonan anak
dan manajemen waktu seperti bermain, belajar dan juga penggunaan gadget.
3.Hambatan meliputi peran dan tanggung jawab ibu, serta perbedaan persepsi
dengan lingkungan sekitar.
4.Solusi untuk hambatan yang dilalui yaitu, menahan emosi dengan menemani,
mengajak bermain dan bahkan diam terhadap anak supaya tidak terjadi
ledakan emosi antara ibu dan anak. Dan mengelola pengaruh dari lingkungan
sekitar dengan tetap pada prinsip masing-masing.
SARAN
1.Saran Praktis
a.Bagi Ibu atau orang tua
•Meningkatkan pengetahuan tentang parenting dengan
membaca, melihat, atau mendengarkan sumber-sumber
terkait. Hal ini membantu mengelola emosi dan
menahan emosi negatif saat berinteraksi dengan anak.
•Membuat grup atau teman diskusi terkait penggunaan
gadget pada anak, untuk saling berdiskusi, berbagi
pengalaman, dan wawasan serta pengetahuan tentang
digital parenting.
b.Untuk Lembaga Pendidikan
Untuk lembaga pendidikan, diharapkan dapat membuat
workshop atau seminar mengenai digital parenting
tentang penggunaan gagdet pada anak, khususnya anak
usia dini. Dengan ini diharapkan seorang ibu dapat
mengerti, mengetahui, memahami dan memiliki wawasan
yang luas tentang digital parenting dengan lebih baik.
2.Saran Akademis
Untuk hambatan dalam digital parenting
hanya menjelaskan hambatan secara emosional,
sehingga saran dari peneliti untuk peneliti
selajutnya dapat meneliti lebih luas lagi tentang
digital parenting untuk mencegah kecanduan
akan gadget pada anak usia dini, bisa dengan
menambahkan wilayah studi kasus, atau dengan
menambahkan analisis lainnya yang sesuai
dengan konteks digital parenting.