Peran-PR-dalam-Manajemen-Risiko bisnis saat ini

firdaus78 0 views 10 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

Peran PR dalam Resiko Bisnis


Slide Content

Peran Hubungan masyarakat (PR) dalam Manajemen Risiko Hubungan Masyarakat (PR) merupakan aspek penting dalam dunia bisnis modern. PR tidak hanya berperan dalam membangun citra positif perusahaan, tetapi juga memiliki peran krusial dalam mengelola risiko yang dapat mengancam reputasi dan keberlangsungan bisnis.

Definisi PR dan Pentingnya dalam Manajemen Risiko PR adalah upaya strategis dalam mengelola komunikasi antara perusahaan dan publiknya untuk membangun dan memelihara reputasi yang baik. PR memainkan peran vital dalam mitigasi risiko dengan menjaga komunikasi yang jelas dan transparan dengan stakeholder. Ketika risiko tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat menimbulkan krisis yang berakibat pada kerusakan reputasi. Membangun Kepercayaan PR membantu membangun kepercayaan publik melalui komunikasi yang jujur dan transparan. Mitigasi Risiko PR berperan dalam mengidentifikasi dan mengurangi potensi risiko yang dapat merusak reputasi. Membangun Reputasi PR membantu membangun dan memelihara reputasi positif perusahaan.

Tantangan PR dalam Krisis Komunikasi yang buruk atau terlambat dapat memperburuk krisis. Ketika terjadi krisis, PR harus mampu mengelola komunikasi dengan cepat dan efektif untuk meminimalkan dampak negatif pada reputasi perusahaan. 1 Informasi yang Salah Informasi yang tidak akurat atau terlambat dapat memperburuk persepsi publik. 2 Kurangnya Transparansi Keengganan untuk memberikan informasi yang jujur dapat memicu ketidakpercayaan publik. 3 Respons yang Lambat Penundaan dalam merespons krisis dapat memperburuk situasi dan memperpanjang dampak negatif.

Peran PR dalam Pencegahan Risiko PR dapat membantu mengidentifikasi risiko reputasi sebelum terjadi krisis, seperti isu sosial, lingkungan, atau produk cacat, dengan proaktif mendengarkan opini publik melalui media massa atau media sosial. 1 Pemantauan Media Memantau media massa dan media sosial untuk mengidentifikasi potensi risiko. 2 Analisis Sentimen Menganalisis opini publik untuk memahami persepsi terhadap perusahaan. 3 Komunikasi Proaktif Menyampaikan informasi penting kepada publik untuk membangun kepercayaan dan transparansi.

Komunikasi Krisis yang Efektif PR memiliki peran kunci dalam memastikan bahwa komunikasi dengan media dan publik selama krisis tepat waktu dan informatif untuk mengurangi dampak buruk. Komunikasi yang efektif harus transparan, jujur, dan empati. Transparansi Memberikan informasi yang jujur dan lengkap kepada publik. Empati Menunjukkan rasa peduli dan memahami perasaan publik. Kecepatan Merespons krisis dengan cepat dan tepat waktu.

Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah potensi kerugian atau penurunan nilai perusahaan akibat penurunan kepercayaan publik, pelanggan, atau stakeholder. Hal ini bisa disebabkan oleh skandal, pelanggaran hukum, kecelakaan produk, atau mismanajemen. Dampak Contoh Hilangnya Pelanggan Penurunan penjualan akibat skandal produk. Turunnya Harga Saham Investor menarik investasi akibat krisis keuangan. Meningkatnya Biaya Mitigasi Pengeluaran tambahan untuk mengatasi krisis lingkungan.

Strategi PR dalam Mitigasi Risiko PR harus memiliki strategi yang siap untuk menangani masalah reputasi dengan cepat dan efektif, termasuk komunikasi yang baik dengan media, pelanggan, dan karyawan. PR juga harus proaktif dalam membangun citra yang positif melalui inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Komunikasi Proaktif Menyampaikan informasi penting kepada publik sebelum terjadi krisis. Mengelola Persepsi Publik Membangun citra positif melalui kampanye komunikasi yang tepat. Pelatihan Juru Bicara Mempersiapkan juru bicara yang dapat berkomunikasi dengan efektif selama krisis. Manajemen Media Sosial Menggunakan media sosial untuk merespons krisis secara langsung dan tepat waktu.

Manajemen Krisis Perusahaan harus memiliki rencana manajemen krisis yang mencakup siapa yang akan bertanggung jawab, bagaimana informasi akan disebarkan, dan langkah-langkah mitigasi awal. PR harus mengambil kendali dan segera berkomunikasi dengan publik, menjelaskan apa yang terjadi, apa yang sedang dilakukan perusahaan, dan kapan krisis diharapkan berakhir. Persiapan Membuat rencana manajemen krisis yang komprehensif. Respon Mengambil tindakan cepat dan tepat untuk mengatasi krisis. Pemulihan Memulihkan reputasi dan kepercayaan publik setelah krisis.

Krisis: Pada tahun 2019, Garuda Indonesia terlibat dalam skandal laporan keuangan, di mana perusahaan melaporkan laba yang ternyata tidak mencerminkan kondisi keuangan sebenarnya. Dua komisaris menolak menandatangani laporan keuangan, yang memicu sorotan publik dan regulator. Respon PR: Perusahaan memberikan klarifikasi, namun terlambat dan dianggap tidak transparan, sehingga memperburuk situasi. Media dan publik mempertanyakan integritas manajemen, yang berdampak pada kepercayaan konsumen dan investor. Dampak: Kepercayaan stakeholder turun, saham perusahaan terpengaruh, dan perusahaan harus menghadapi investigasi lebih lanjut dari regulator. Pelajaran yang Bisa Diambil: Pentingnya komunikasi yang cepat dan transparan dalam mengelola risiko reputasi, terutama dalam kasus yang melibatkan keuangan perusahaan. PR harus proaktif dalam mengelola krisis agar tidak memperburuk dampak reputasi. “Kasus ini akan mengilustrasikan bagaimana kegagalan PR dalam merespons krisis dapat memperburuk reputasi perusahaan. “ CASE

Latar Belakang: Pada tahun 2021, PT Sido Muncul, perusahaan jamu dan produk herbal ternama di Indonesia, menghadapi tuduhan bahwa beberapa produknya mengandung bahan-bahan ilegal. Tuduhan ini menyebar di media sosial dan media massa, yang dengan cepat menyebabkan kekhawatiran publik mengenai keamanan produk mereka. Risiko yang Dihadapi: Isu ini menimbulkan risiko reputasi besar bagi Sido Muncul, karena dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan konsumen, penurunan penjualan, dan sorotan dari regulator. Di era informasi digital, informasi negatif menyebar dengan cepat dan dapat memengaruhi citra perusahaan. Respons Sido Muncul: Perusahaan merespons tuduhan ini dengan cepat dan efektif melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan pemeriksaan resmi dan memastikan keamanan produk. Mereka juga aktif berkomunikasi melalui media untuk menenangkan kekhawatiran konsumen dan menjamin bahwa produk mereka sesuai dengan standar regulasi. Hasil: Dengan tindakan cepat dan kerja sama dengan regulator, Sido Muncul berhasil memitigasi dampak negatif pada reputasi mereka. Publik kembali percaya, dan perusahaan terus tumbuh setelah insiden ini. CASE
Tags