Perang aceh & belanda oleh kelas X SMK WOnosari.pdf
andriassutono22
0 views
13 slides
Sep 11, 2025
Slide 1 of 13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
About This Presentation
Perang aceh & belanda oleh kelas X SMK WOnosari
Size: 41.77 MB
Language: none
Added: Sep 11, 2025
Slides: 13 pages
Slide Content
PERANG ACEHPERANG ACEH
& BELANDA& BELANDA
Anggota :
Arifa Nindy Thrisnasari (06)1.
Dheasita Savina (11)2.
Istiqomah Dwi Rahayu (19)3.
Karisa Nur Afifa (21)4.
Nesvia Qoirunnisa (27)5.
Razita Ghassani Quratuaini (29) 6.
Latar BelakangLatar Belakang
Perang Aceh dimulai akibat ambisi Belanda untuk menguasai Aceh yang strategis.
Meskipun Traktat London 1824 menghalangi Belanda, mereka terus berusaha dengan
politik adu domba dan manipulasi wilayah. Pada 1858, Traktat Siak mengakui dominasi
Hindia Belanda di Sumatera Timur, yang sebenarnya berada di bawah pengaruh Aceh.
Traktat Sumatera 1871 memberi Belanda kebebasan memperluas kekuasaan, menambah
ancaman terhadap Aceh. Aceh mencari bantuan internasional, namun setelah ultimatum
Belanda ditolak, perang diumumkan pada 26 Maret 1873. Aceh, di bawah Sultan Mahmud
Syah II, mempersiapkan diri dengan benteng, pasukan, dan senjata.
Sebab PerlawananSebab Perlawanan
Perang ini berawal dari Belanda yang ingin menguasai Aceh dan
mewujudkan Pax Netherlandica . Namun sebab perlawanan Aceh dibagi
menjadi 2 yaitu, sebab umum dan sebab khusus. Sebab Umumnya adalah
Belanda melanggar kesepakatannya dengan Inggris yaitu Traktat
london yang berisi bahwa ketika Belanda menerima kembali tanah
jajahannya dari Inggris, Belanda dapat menguasai seluruh Sumatra,
Kecuali Aceh.
ditandatanganinya Traktat Siak oleh sultan siak yang berisi bahwa
sultan siak harus mengakui beberapa daerah seperti Deli, Asahan,
Kampar, Indragiri berada dibawah dominasi Hindia Belanda, yang
sebenarnya wilayah tersebut berada dibawah lindungan kesultanan
Aceh.
Ditandatanganinya Traktat Sumatera antara Belanda-Inggris yang
berisi bahwa Inggris memberikan kebebasan kepada Belanda untuk
memperluas daerah kekuasaan di seluruh Sumatera.
Sementara itu, Sebab khusunya adalah Karena
Tuntutan Belanda kepada Aceh untuk mengakui
kedaulatannya pada 22 Maret 1873. Namun, Aceh
menolah dan dinilai sebagai pembangkang. Lalu
ketika Belanda mengetahui Hal bahwa Aceh
mengirim seseorang untuk mencari bantuan,
Belanda mengancam Aceh untuk tunduk
kepadanya, Aceh tidak menghiraukan ancaman
tersebut karena telah dinilai sebagai pembangkang.
Akhirnya pada saat itulah, 26 maret 1873 Melalui
Komisaris Nieuwenhuijzen Belanda mengumumkan
perang terhadap Aceh dan terjadilah perlawanan
tersebut.
Tokoh PerlawananTokoh Perlawanan
Cut Nyak Dien adalah tokoh penting
dalam perang Aceh yang memiliki
peran penting untuk memimpin
perlawanan Aceh yang menggunakan
strategi gerilya. Cut Nyak Dien juga
dijuluki sebagai ‘ratu Aceh” karena
tekadnya yang kuat dalam melawan
kolonial belanda.
Tokoh PerlawananTokoh Perlawanan
Johan Harmen Rudolf Kohler adalah
seorang Jenderal Belanda yang
memimpin ekspedisi Belanda untuk
menyerang Aceh. Namun, Dalam
pertempuran ini Kohler meninggal
dan pasukan tentara belanda
terpaksa mundur karena tidak ada
yang memimpin mereka.
STRATEGISTRATEGI PERLAWANANPERLAWANAN
strategi perlawanan yang digunakan dalam perang Aceh yang
digunakan oleh Aceh(lokal) pada perang aceh terdapat berbagai
macam yakni pada periode pertama dan kedua(1873-1880)
adalah perang semesta atau perang total, pada periode
ketiga(1881- 1896) Aceh menggunakan strategi gerilya, dan pada
periode keempat(1896-1910) Aceh menggunakan strategi gerilya
sprodis namun dalam tahun 1884 yang masih masuk kedalam
periode keempat para pemimpin Aceh memproklamasikan perang
Sabil yang bertujuan untuk melawan _kapbee beulanda_(kafir
belanda)
perang Sabil adalah perang suci yang bertujuan untuk membela
agama dan mempertahankan tanah air dan melawan kezaliman
di muka bumi
Sementara itu, pada perang Aceh Belanda menggunakan tiga
strategi yakni devide et impera(politik adu domba), konsentrasi
stelsel(memusatkan semua pasukan pada perlawanan musuh)
dan juga siasat licik dengan melakukan penyamaran seorang
tentara(snouck Hurgronje) untuk masuk ke pedalaman dan
mencari kelemahan dari rakyat Aceh untuk dipergunakan
sebagai senjata melumpuhkan mereka, dan pada akhirnya Aceh
dilumpuhkan oleh Belanda dan berakhir dengan
penandatanganan traktat pendek/perjanjian penyerahan
Akhir PerlawananAkhir Perlawanan
Setelah Belanda Berhasil mengirim Snouck HurGronje ke pedalaman Aceh, Snouck Hurgronje
mengusulkan beberapa hal kepada gubernur militer belanda Joannes Benedictus van heuts, yaitu :
·Perlu memecah belah persatuan dan kekuatan masyarakat aceh
·Menghadapi kaum ulama yang fanatic dalam memimpin perlawanan harus dengan kekerasan, yaitu
dengan kekerasan bersenjata
·Bersikap lunak terhadap kaum bangsawan dan keluarganya dan diberi kesempatan untuk masuk ke
dalam korps pamong raja dalam pemerintah colonial Belanda.
Usulan tersebut diterima dan belanda berhasil mengalahkan aceh. Perang diakhiri dengan
Penandatanganan Traktat pendek atau perjanjian penyerahan. Pada 1903, Sultan Alauddin
Muhammad daud syah dan panglima polem menyerah karena mengalami tekanan yang berat. Maka,
hasil akhir Perang Aceh adalah pembubaran kesultanan Aceh dan wilayahnya jatuh ke tangan
Belanda.
PENINGGALANPENINGGALAN
Kerkof atau Peutjoet adalah kompleks pemakaman seluas 150
x 200 meter di Jalan Teuku Umar, Banda Aceh, yang menjadi
tempat peristirahatan tentara Belanda, Jepang, pasukan
Marsose, KNIL, serta Meurah Pupok, putra Sultan Iskandar
Muda. Awalnya milik keluarga Bolchover, lahan ini diambil alih
oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1880 dan dijadikan
kuburan massal. Nama "Kerkof" berasal dari bahasa Belanda,
sedangkan "Peutjoet" dari nama bangsawan Aceh. Pada 1976,
Stichting Peutjut Fonds dibentuk di Belanda untuk merawat
situs ini.
PENINGGALANPENINGGALAN
Bank Indonesia di Banda Aceh, dulunya bernama De Javasche
Bank, terletak di Kelurahan Keudah, Kecamatan Baiturrahman,
dekat Pasar Aceh dan Sungai Krueng Aceh. Awalnya gedung
ini adalah rumah sakit Binnen Hospital, lalu menjadi bank pada
tahun 1828. Gedung ini dibangun pada 2 Desember 1918 oleh
pemerintah Hindia Belanda dengan arsitektur bergaya Neo-
Klasik tropis, dirancang oleh biro arsitek Hulswit, Fermont, dan
Cuypers. Ciri khasnya termasuk balustrade, cupola besar di
atap, dan bentuk menara kembar. Selama pendudukan Jepang,
bank ditutup, dan setelah kemerdekaan, dinasionalisasi menjadi
Bank Indonesia melalui UU No. 24 Tahun 1951 dan resmi
dibuka kembali pada 2 Maret 1962.
PENINGGALANPENINGGALAN
Gedung Sentral Telepon di Sukaramai, Banda Aceh, dibangun
Belanda tahun 1903 sebagai pusat komunikasi militer. Gedung
ini menghubungkan Aceh dengan berbagai daerah hingga
Sumatera Utara. Pada masa Jepang digunakan untuk perang,
lalu pascakemerdekaan dipakai Kodam Iskandar Muda. Kini,
gedung ini menjadi Kantor PSSI.
NILAI PENTINGNILAI PENTING
nilai penting dalam perang Aceh :
Memiliki Rasa tekad yang kuat untuk
melawan penjajah
rasa persatuan yang kuat
Membela agama, budaya, dan tanah
air
Memiliki semangat yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
Sebab Perlawanan :
https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20
230124150100-569-904261/sejarah-perang-
aceh-penyebab-tokoh-hingga-akhir-
perlawanan
Tokoh penting :
https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Cut_
Nyak_Dien
https://images.app.goo.gl/ou5gEuuW
AkjMi5ec8
Strategi perlawanan :
https://m.kumparan.com/sejarah-dan-
sosial/latar-belakang-perang-aceh-strategi-
dan-hasil-akhirnya-21CJ0pJZsfx/3 dan
Modul Sejarah.
Akhir Perlawanan :
https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/0
4/180000379/perang-aceh--latar-belakang-
kronologi-dan-akhir-pertempuran?page=all
Peninggalan
;https://www.kompasiana.com/lorongmandiri1237/656
96bf712d50f3609359112/10-bukti-sejarah-peninggalan-
belanda-di-banda-aceh?page=3&page_images=1