Perang Banjar 1859-1905 sejarah kelas 11 .pdf.pdf

akuntvhome12 5 views 13 slides Sep 18, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

materi sejarah kelas 11 kurikulum merdeka sejarah wajib


Slide Content

SEJARAH Perang
Banjar
1859-1905 Nayla,Sukma,Dezan 11.2

PERANG BANJAR PERANG BANJAR atau Perang Banjar-Barito atau Perang Kalimantan
Selatan adalah perang perlawanan terhadap penjajahan kolonial Belanda di
Kerajaan Banjar yang berlangsung hampir setengah abad (1859–1906),
sehingga menjadikannya perang terlama di Nusantara.
Konflik dengan Belanda sebenarnya sudah mulai sejak Belanda
memperoleh hak monopoli dagang di Kesultanan Banjar. Pada tahun 1785,
Pangeran Nata yang menjadi wali putra mahkota, mengangkat dirinya
menjadi raja dengan gelar Sultan Tahmidullah II (1761–1801) dan
membunuh semua putra almarhum Sultan Muhammad.
•Latar belakang perang Banjar adalah
campur tangan Belanda dalam sengketa internal perebutan takhta
Kesultanan Banjar setelah Sultan Adam wafat, ambisi Belanda untuk
menguasai monopoli perdagangan hasil kekayaan alam seperti emas, lada,
dan rotan, serta penyempitan kekuasaan Kerajaan Banjar akibat perjanjian-
perjanjian dengan Belanda.
Belanda mendukung Pangeran Tamjidillah II untuk menjadi raja Kerajaan
Banjar berikutnya, sedangkan Pangeran Anom didukung untuk menjadi
seorang Mangkubumi atau Perdana Menteri.
Tamjidillah II adalah seorang anak selir tertua Sultan Adam dan sangat
dekat dengan Belanda. Itulah salah satu alasan Belanda mendukungnya
untuk menjadi sultan, karena bisa dimanfaatkan demi melancarkan izin
daerah penghasil batu bara.LATAR
BELAKANG

Akar sejarah: Kesultanan Banjar merupakan penerus
Kerajaan Daha yang bercorak Hindu, kemudian mendapat
pengaruh Islam dari Demak pada akhir abad ke-15. Kerajaan
ini kaya sumber daya alam (emas, intan, lada, rotan, damar)
sehingga menarik perhatian Belanda.
Masuknya Belanda: Sejak 1840-an Belanda mulai ikut
campur dalam urusan internal Banjar dengan dalih
membantu menyelesaikan sengketa. Sebagai imbalannya,
Belanda mendapat hak khusus dalam urusan pemerintahan
Banjar.
Penyebab perlawanan: Tahun 1859, Belanda mengangkat
Pangeran Tamjidillah II sebagai Sultan menggantikan Sultan
Adam, padahal dalam wasiat Sultan Adam yang berhak naik
tahta adalah Pangeran Hidayatullah II. Hal ini memicu
perlawanan rakyat Banjar.
Perlawanan awal: 28 April 1859, Pangeran Antasari dan
Pangeran Hidayatullah II memimpin serangan. Benteng
Belanda dan tambang batu bara di Pengaron berhasil direbut. Kronologi

• PERTEMPURAN PENTING:
• BENTENG TABANIO (AGUSTUS 1859)
• BENTENG GUNUNG LAWAK (SEPTEMBER 1859)
• MUNGGU TAYUR (DESEMBER 1859)
• AMAWANG (MARET 1860)
• TINDAKAN BELANDA: BELANDA MENAWAN KELUARGA PANGERAN
HIDAYATULLAH II HINGGA BELIAU MENYERAH, LALU DITANGKAP
DAN DIASINGKAN KE CIANJUR.
• KEPEMIMPINAN PANGERAN ANTASARI: TETAP MELANJUTKAN
PERLAWANAN, MEMBANGUN 7 BENTENG DI TEWEH, NAMUN
KEMUDIAN WAFAT KARENA SAKIT PADA 11 OKTOBER 1862.
• PERLAWANAN BERLANJUT: DILANJUTKAN OLEH TOKOH LAIN
SEPERTI GUSTI MAT SEMAN, GUSTI ACIL, GUSTI MUHAMMAD
ARSYAD, DAN ANTUNG DURRAHMAN.
• AKHIR PERANG: PERLAWANAN RAKYAT BANJAR MELEMAH DAN
AKHIRNYA PADA TAHUN 1905 BELANDA BERHASIL MENAKLUKKAN
SERTA MENGHAPUS KESULTANAN BANJAR.KRONOLOGI

Perjuangan Pangeran Antasari terus berlanjut meskipun terganggu
oleh penyakit. Namun, pada tanggal 11 Oktober 1862, Setelah
Pangeran Hidayatullah tertangkap dan Pangeran Antasari wafat, dan
Perang Banjar meredup
tetapi perjuangan tetap berlanjut yang di pimpin oleh Gusti Mat
Seman, Gusti Acil, Gusti Muhammad Arsyad, dan Antung
Durrahman. Oleh pemimpin-pemimpin tersebut, rakyat masih
bergerilya dengan se-sekali melakukan serangan kepada Belanda
sampai awal abad ke-20.
Namun,perang ini secara resmi berakhir pada tahun 1905 dengan
kemenangan Belanda yang menghapus Kesultanan Banjar.
Akhir Perang Banjar menandai akhir dari sebuah konflik panjang
yang melibatkan perseteruan internal di Kesultanan Banjar dan
campur tangan kolonial Belanda.
Dampaknya terasa dalam perubahan politik, ekonomi, dan sosial di
wilayah Banjar dan sekitarnya.
Meskipun berakhir dengan kemenangan Belanda, Perang Banjar
meninggalkan jejak sejarah yang mendalam dalam perjuangan dan
ketahanan bangsa Indonesia. (AZ) AKHIR
PERANG MONUMEN KEMENANGAN
BELANDA DI PERANG BANJAR

Dampak
Perang Banjar AWAL MELETUSNYA PERANG Pada tanggal 28 April 1859, Pangeran Antasari memimpin
rakyat Banjar dalam penyerangan terhadap Belanda di
benteng Oranye Nassau, menandai awal dari Perang Banjar. BERJALANNYA PERANG Berbagai pertempuran terjadi selama Perang Banjar, seperti Pertempuran
Benteng Tabanio pada 1859, Pertempuran Benteng Gunung Lawak,
Pertempuran Munggu Tayur, dan Pertempuran Amawang.
Berbagai konflik yang terjadi tersebut kemudian memakan banyak korban
dari kedua belah pihak. PENANGKAPAN PANGERAN
HIDAYATULLAH II Belanda menangkap keluarga Pangeran Hidayatullah II,
dan Pangeran Hidayatullah II sendiri karena keluar dari
persembunyiannya untuk menyelematkan keluarganya.
Keputusan Pangeran Hidayatullah II ini mengakibatkan
dirinya ditangkap dan diasingkan ke Cianjur.
Pihak belanda kemudian menerapkan aturan-aturan baru di
bawah Residentie Zuider en Ooster Afdeelingvan Borneo
(Keresidenan Bagian Selatan dan Timur Pulau Borneo).
Berbagai sumber daya di Kalimantan kemudian dikuasai dan
dimonopoli oleh Belanda yang mengakibatkan rakyat
menderita.•DAMPAK Perang Banjar
adalah terjadi penyatuan
gerakan rakyat di bawah
pimpinan Pangeran Antasari
dan Pangeran Hidayatullah
II.

1.PANGERAN ANTASARI
Seorang pemimpin perjuangan yang
menyatukan berbagai suku di Kalimantan
Selatan untuk melawan penjajah Belanda. Ia
juga berhasil mempersatukan rakyat Dayak
dan menjadi Sultan Banjar yang terakhir. TOKOH PERANG
BANJAR

2.PANGERAN
HIDAYATULLAH Sosok penting lainnya dalam Perang
Banjar yang bersama Pangeran
Antasari memimpin perlawanan
dengan strategi perang gerilya. 3.PANGLIMA BATUR Seorang pejuang dan panglima
perang yang juga menjadi salah satu
tokoh penting dalam kesultanan
Banjar.

Putra Pangeran Antasari yang
dilantik menjadi Sultan Banjar
dan melanjutkan perjuangan
melawan Belanda. 4.GUSTI MUHAMMAD
SEMAN
5.GUSTI ACIL, GUSTI MUHAMMAD
ARSYAD, DAN ANTUNG
DURRAHMAN:Beberapa tokoh lain yang
melanjutkan gerakan perlawanan
setelah Pangeran Antasari dan
Pangeran Hidayatullah tiada.
6.RATU ZALEHAPutri Jeleha bergelar Ratu
Zaleha atau Ratu Zulaiha adalah
puteri dari Sultan Muhammad
Seman dengan Nyai Salmah. Ia
gigih berjuang mengusir
Penjajah Belanda dalam Perang
Banjar melanjutkan perjuangan
Pangeran Antasari.

7.PANGLIMA WANGKANG Ia adalah sosok yang dianggap sebagai
ancaman oleh pihak Belanda karena
kesaktiannya yang luar biasa. Kebal
terhadap peluru, Panglima Wangkang
menjadi legenda hidup di medan
perang. 8.DEMANG LEHMAN Demang Lehman yang bergelar
Adhipattie Mangko Nagara adalah salah
seorang panglima perang dalam Perang
Banjar. Dia terlahir dengan nama Idis
Gelar Kiai Demang merupakan gelar
untuk pejabat yang memegang sebuah
lalawangan di Kesultanan Banjar. 9.KOLONEL AJ ANDRESEN Pada awalnya, tokoh Belanda yang
memimpin Perang Banjar adalah
Kolonel Augustus Johannes Andresen.
Pada saat meletus Perang Banjar,ia
mengambil alih komando militer di
Banjarmasin. Namun, kinerjanya dalam
Perang Banjar tidak disukai oleh para
pejabat Belanda di Jakarta.

10.LETNAN KOLONEL
GUSTAVE VERSPYCK Letnan Kolonel Gustave
Verspyck adalah tokoh
dalam Perang Banjar yang
menggantikan posisi AJ
Andersen.
Selama bertugas, Gustave
Verspyck harus
menghadapi perlawanan
sengit dari Pangeran
Antasari.

Perang Banjar (1859–1905) adalah perlawanan
panjang rakyat Kalimantan Selatan dan Tengah
melawan campur tangan Belanda, dipimpin oleh
Pangeran Antasari dan tokoh-tokoh Banjar
lainnya, namun berakhir dengan kekalahan dan
hilangnya Kesultanan Banjar.

TERIMA
KASIH
Tags