PERENCANAAN PERKEBUNAN SESUAI IKLIM ind.ppt

mileakrysti 6 views 19 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation

materi


Slide Content

PERENCANAAN PERKEBUNAN
TANAMAN SAWIT SESUAI IKLIM

Kualitas Lahan dan Karakteristik Lahan
•Temperatur : temperatur rerata atau elevasi
•Ketersediaan air : curah hujan, masa kering, RH
•Ketersediaan oksigen : drainase
•Media perakaran : drainase, tekstur, jeluk tanah,
ketebalan-kematangan gambut
•Retensi hara : KTK, kejenuhan basa, pH, C org
•Toksisisitas : Al, salinitas/DHL
•Sodisitas : alkalinitas
•Sulfidik : pyrit
•Erosi : lereng, erosi
•Banjir : genangan
•Penyiapan lahan : batuan

Syarat Tumbuh dan Kesesuaian Lahan
•Syarat tumbuh : keadaan
yang harus dipenuhi agar
tanaman dapat hidup,
tumbuh dan memberi hasil
yang tinggi
•Syarat tumbuh : iklim (suhu,
curah hujan), tanah
(tekstur, struktur, pH,
kesuburan)
•Syarat tumbuh : minimum,
optimum dan maksimum
•Lahan : bagian bentang
alam mencakup : iklim,
elevasi, topografi,
hidrologi, tanah dan
vegetasi
•Kesesuaian lahan :
kesuaian antara syarat
tumbuh dan kualitas
lahan

Klasifikasi Kesesuaian Lahan
•Cara membandingkan : syarat tumbuh,
kualitas dan karakteristik lahan, dengan
keadaan lahan
•Ordo : sesuai (S) dan tidak sesuai (N)
•Kelas : sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2),
sesuai marginal (S3), tidak sesuai saat ini (N1),
tidak sesuai permanen (N2)

Kriteria Kesesuaian
•S1: pembatas sangat kecil, tidak menurunkan
hasil nyata
•S2 : ada pembatas kecil, berpengaruh
terhadap hasil, perlu input, dapat diatasi
petani
•S3 : faktor pembatas berat, perlu input lebih
banyak, perlu modal besar dan bantuan
pemerintah
•N : tidak sesuai untuk diusahakan, sulit diatasi

Pada Komoditas Sawit
Daya hasil (ton/ha/tahun) tandan buah segar
berdasarkan kelas kesesuaian lahan:
•S1 : > 24 ton/ha/th
•S2 : 19-24 ton/ha/th
•S3 : 13-18 ton/ha/th
•N : < 12 ton/ha/th

Syarat tumbuh kelapa sawit
1.Iklim:
•Curah hujan dan evapotranspirasi
•Penyinaran
•Suhu
2.Tanah:
•Fisika tanah
•Kimia tanah
•Biologi tanah

Curah hujan dan evapotranspirasi
•2000 mm/tahun, terbagi merata sepanjang tahun,
tidak terdapat periode kering yang tegas
•CH tinggi: produksi bunga tinggi, prosentase bah jadi
rendah, penyerbukan terhambat, sebagian besar
pollen terhanyut oleh air hujan
•CH rendah: pembentukan daun dihambat,
pembentukan bunga dan buah dihambat
(bunga/buah terbentuk pada ketiak daun)

CH lanjutan ….
•Daerah dengan 2-4 bulan kering, kelapa
sawitnya memiliki produktifitas yang rendah
•Permasalahan 2-4 bulan kering bisa
diminimalkan pengaruhnya apabila di wilayah
tersebut :
a.tanahnya memiliki kemampuan menahan lengas tinggi
---- produktifitasnya bisa meningkat 100%
b.Permukaan air tanahnya dangkal ---- dapat meningkatkan
produktifitas kelapa sawit
c.Dilaksanakan pengembangan sistem irigasi

Evapotranspirasi lanjutan ….
•Evapotranspirasi < CH,
tidak ada masalah
•Evapotranspirasi > CH,
bisa timbul masalah,
pertanaman bisa
mengalami defisit air
Defisit air per
tahun (mm)
Status
/ klasifikasi
0 – 150 Optimal
150 – 250 Masih sesuai
250 – 350 Intermedier
350 – 400 Batas, limit
400 – 500 Kritis
> 500 Tidak sesuai

Penyinaran
Lama penyinaran:
•Minimal 5 jam penyinaran per hari, sepanjang tahun
•Kondisi ideal: paling tidak terdapat periode 3 bulan dalam 1
tahun yang penyinarannya 7 jam per hari
Intensitas penyinaran:
•Kelapa sawit termasuk sun plant
•> 80%
•< 80%: ternaungi, jarak tanam terlalu rapat --- akibatnya
adalah: bunga mengalami aborsi, produktivitas rendah
Lama penyinaran x Intensitas penyinaran: energi cahaya
total yang diterima oleh setiap tanaman per satuan waktu
(per bulan, per tahun) --- konsep penyinaran efektif

Suhu
•Suhu: mempengaruhi aktifitas biokimia dan
metabolisme dalam tubuh tanaman
•20
0
C: suhu minimal bagi pertumbuhan
vegetatif
•22-23
0
C: suhu rata-rata tahunan yang
diperlukan untuk produksi buah
•Suhu: terkait dengan garis lintang dan elevasi

Suhu lanjutan …
•Batas lintang ideal: 10 – 12
0
LU/LS, untuk ketinggian
tempat 5 – 400 m dpl
•Pada lintang > 12
0
, suhu optimal untuk tanaman
sawit tidak pernah tercapai
•Garis lintang juga berkaitan dengan CH dan
penyinaran. Di daerah dekat equator, cocok untuk
sawit karena CH tinggi, merata sepanjang tahun, IC
tinggi, panjang penyinaran rata-rata 11 jam
•Pada ketinggian > 400 m dpl, suhu mulai sejuk,
produksi terhambat, kurang optimal untuk
pembudidayaan sawit

Tanah
•Jenis tanah: latosol, aluvial, dan laterit
•Latosol: berwarna kemerahan, kecoklatan, dan
kekuningan
•Aluvial: sepanjang DAS dan sepanjang daerah pantai,
variasi kesuburan tanah sangat tinggi
•Laterit: tanah yang kesuburannya rendah, terdapat
oksida besi dan aluminium terhidrasi, menjadi lapisan
kedap, jika tebal menghambat perkembangan akar,
pada musim kemarau tanah cepat mengering
•Tanah mineral (latosol, aluvial, dan laterit) jumlahnya
terbatas dan sebagian besar telah dipergunakan untuk
budidaya tanaman

Tanah lanjutan ….
•Ke depan: pengembangan sawit di lahan gambut
(organik), luasannya melimpah di kalimantan dan
papua (17 – 27 juta ha)
•Sifat fisik tanah gambut: selalu tergenang air,
dekomposisi bahan organik lambat, konsistensi
lepas, kepadatan masa rendah, bersifat seperti spon
(menyerap dan manahan air dalam jumlah besar),
drainase pada gambut akan diikuti oleh penyusutan
masa, terjadi penurunan muka tanah, tanaman
tumbuh miring dan tumbang, mudah terbakar

Tanah lanjutan ….
•Sifat kimia tanah gambut: bahan organik
mentah sangat tinggi, asam humik dan fulfik
tinggi, pH 3 – 3.5, kandungan N tinggi dan
tersedia, C/N tinggi, KPK tinggi, status hara
rendah kecuali N dan tidak seimbang, P, K,
Mg, Cu, Zn, B dalam kondisi defisien

Tanah lanjutan ….
•Jenis tanah lain yang potensial untuk pengembangan
sawit: tanah sulfat masam (pasang surut)
•Luasan di Indonesia: 2 juta ha
•Kelebihan tanah sulfat masam: karena disekitar daerah
pantai (pasang surut) topografinya datar
•Kekurangan tanah sulfat masam untuk budidaya sawit:
kandungan senyawa pirit tinggi (FeS
2) dan potensial
mengalami oksidasi, letaknya di daerah pasang surut air
laut, NaCl dan MgCl sangat tinggi, EC tinggi, air tanahnya
sangat pekat, pertanaman akan mengalami plasmolisis
•Perlu ditemukan teknologi yang tepat untuk mengelola
sistem drainase pada tanah sulfat masam

Kesesuaian Lahan Kelapa SawitKesesuaian Lahan Kelapa Sawit
Persyaratan
 
Kelas Kesesuaian Lahan
S1 S2 S3 N
Temperatur (oC) 25-28 22-25/
28-32
20-22/
32-35
< 20/
> 35
Curah hujan (mm) 1700-25001450-1700/
2500-3500
1250-1450/
3500-4000
< 1250 / >
4000
Defisit air (mm/thn)0 - 150150 - 200250 - 400 > 400
Hari terpanjang tidak
hujan
< 10 < 10 < 10 > 10
Jeluk (cm) >100 50-100 25-50 < 25
Lereng (%) < 8 8-16 16-30 > 30
pH 5,0 – 6,54,2 – 5,0< 4,2 
Penyinaran (jam) ≥ 6 ≥ 6 < 6 < 6
Kelembaban (%) ≥ 80 ≥ 80 < 80 < 80

Persyaratan
Kelas Kesesuaian Lahan
S1 S2 S3 N
Tinggi (m dpl) 0-400 0-400 0-400 0-400
Topografi Datar-ombak Datar-
gelombang
berbukit Curam
Lereng (%) 0-15 16-25 25-36 > 36
Solum (cm) > 80 80 60-80 < 60
Dalam air (cm) > 80 60-80 50-60 40-50
Tekstur Lp-lpli Lip-li Plp-li P
Organik (cm) 5-10 5-10 5-10 < 5
Batuan dalam dalam dalam dangkal
Erosi t.a t.a t.a sedikit
Drainase baik baik Agak baikAgak baik
Banjir t.a t.a t.a Sedikit
Pasang surut t.a t.a t.a ada
Keterangan: Li: liat, p: pasir, lp: lempung, t.a.: tidak adaKeterangan: Li: liat, p: pasir, lp: lempung, t.a.: tidak ada
Tags