DAFTAR PUSTAKA
Allen, G.R., . FAO species catalogue. Vol. 6. 1985 Snappers of the world. An annotated and
illustrated catalogue of lutjanid species known to date. FAO Fish.Synop., (125)Vol.6:208 p. Rome,
Italy.
Coral Reef Management and rahabilitation Program (COREMAP). 2005. Kementerian Kelautan
dan Perikanan Republik Indonesia.
Garuda Indonesia Cargo, 2009. Workshop Komisi Tuna Indonesia. Jakarta, 10 Desember 2009.
Heemstra ., Phillip C. And Randall., John E. 1993. FAO SPECIES CATALOGUE. VOL. 16.
GROUPERS OF THE WORLD. Family Serranidae, Subfamily Epinephelinae, An Annotated and
Illustrated Catalogue of the Grouper, Rockcod, Hind, Coral Grouper and Lyretail Species. Rome,
Italy.
Packard, MacArthur, APEC, NMFS, TNC, MAC. July 2004. The International Standard for the
Trade in Live Reef Food Fish.
S www.seafdec.orgoutheast Asian Fisheries Development Center (SEAFDEC). .
Sudirman. 1997. Analisis Struktur Populasi dan Tekanan Eksploitasi Ikan Kerapu (Grouper) di
Kepulauan Spermonde Sulawesi Selatan. Tesis Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin,
Makassar.
www.fishbase.org
PENYUSUN & EDITOR BMP
TIM PERIKANAN WWF-INDONESIA
Da Perikanan Tangkappatkan Juga Serial Panduan – Panduan Praktik Lainnya, Yaitu :
Selain panduan praktik perikanan , WWF-Indonesia juga menerbitkan panduan lainnya tentang tangkap
Perikanan , Perikanan Tangkapan Sampingan ( ), Wisata Bahari, dan Kawasan Budidaya Bycatch
Konservasi Perairan. Untuk keterangan lebih lanjut dan mendapatkan versi elektronik dari seluruh
panduan tersebut, silahkan kunjungi www.wwf.or.id
.1
2 .
3 .
4 .
5 .
BMP Perikanan Kerang, Panduan
Penangkapan dan Penanganan.
BMP Perikanan Tuna, Panduan Penangkapan
dan Penanganan.
BMP Perikanan Cakalang ), (Pole And Line
Panduan Penangkapan dan Penanganan.
BMP Penangkapan Udang Ramah
Lingkungan
BMP Perikanan Abalone
8.
BMP Perikanan Lobster, Panduan
Penangkapan dan Penanganan.
BMP Perikanan Kepiting Bakau, Panduan
Penangkapan dan Penanganan.
BMP Baronang - KakatuaIkan , Panduan
Penangkapan dan Penanganan.
BMP Right Based Fisheries Management
( RBFM )
Mengenali Produk Perikanan Hasil
Destructive Fishing (Bom dan Bius).
9.
6.
7.
10.
Dwi Ariyogagautama, Bycacth Fisheries Coordinator
(
[email protected])
Yoga bergabung di klub selam Marine Diving Club pada tahun 2003 dan lulus dari Ilmu
Kelautan, Universitas Diponegoro pada tahun 2007. Karirnya dalam bidang kelautan dimulai
bersama Yayasan Pelangi Indonesia dalam program adaptasi perubahan iklim bersama
nelayan ikan hias di Banyuwangi. Tahun 2009 bergabung dalam program Kelautan WWF-
Indonesia sebagai Fisheries Officer di Kab. Flores Timur, Lembata, dan Alor. Sejak tahun 2013,
Yoga dipercaya membawahi program perbaikan performa perikanan tuna sebagai Tuna
Specialist Senior Officer dan setahun kemudian berperan sebagai Bycatch and Sharks
Conservation Coordinator.
Muhammad Yusuf, Coordinator Fisheries National for Research and Development
(
[email protected])
Muhammad Yusuf, menyelesaikan pendidikan S-1 dan S-2 di Universitas Hasanuddin,
Makassar. Gelar Sarjana Perikanan (S.Pi) diperoleh dari program studi Budidaya Perairan, dan
Master Sains (M.Si) dari konsentrasi Manajemen Lingkungan Hidup. Yusuf bergabung di WWF-
Indonesia pada Februari 2009, tugasnya dalam program perikanan WWF-Indonesia adalah
pendataan perikanan, capacity building, penyusunan atau panduan terbaik dan best practices
publikasi ilmiah. Sampai saat ini paling tidak sudah 27 panduan terb ik bidang perikanan a
tangkap, budidaya dan bycatch telah disusun di bawah koordinasinya.
Sugiyanta, Southern Eastern Sulawesi Project Leader
( @wwf.or.id)sugiyanta
Lulus dari Fakultas Biologi UGM pada tahun 1994, jurusan Biologi Lingkungan. Pada tahun 1995
-1997 sebagai tenaga lepas di P3O LIPI dalam program survei Kelautan “Operation Wallacea”
di Wakatobi Kabupaten Buton untuk posisi Junior Scientist. Selanjutnya bergabung
dengan Yayasan Badan Pengembangan Wallacea masih diprogram yang sama kerjasama
dengan Operation Wallacea dari 1998 hingga 1999, tahun 2000 melaksanakan program
percontohan Budidaya Ikan Bandeng dan Kerapu tikus. Agustus 2008 bergabung dengan WWF
Wakatobi sebagai Fisheries Officer, 2010 sebagai Senior Officer dan Project Leader Wakatobi
sejak 2011.
Abdullah Habibi, Aquaculture and Fisheries Improvement Manager
(
[email protected])
Abdullah Habibi bergabung di WWF-Indonesia sejak tahun 2009, Habib dipercaya sebagai
Fisheries and Aquaculture Improvement Program Manager. Habib bertanggungjawab
diantaranya untuk mensupervisi inisiatif untuk mentransformasi praktek perikanan tangkap dan
budidaya sesuai dengan standar serta sertifikasi ekolabel Better Management Practices Marine
Stewardship Council Aquaculture Stewardship Councildan . Habib memiliki gelar sarjana dari
Jurusan Ilmu Kelautan dari Universitas Diponegoro serta master dari Enviromental Science and
Management dari Southern Cross University di Australia.
Candhika Yusuf, Aquaculture Program Coordinator
(
[email protected])
Candhika terlibat pada kegiatan konservasi kelautan dan perikanan berkelanjutan sejak kuliah
di Kelautan Universitas Diponegoro, Semarang. Dia bergabung di WWF-Indonesia pada tahun
2009 sebagai Fisheries Officer di Berau dan sebagai Koordinator Nasional Program Aquaculture
pada tahun 2011. Tugasnya sekarang adalah memastikan implementasi Program
Pengembangan Akuakultur untuk 11 komoditi.
Achmad Mustofa, Capture Fisheries Coordinator
(
[email protected])
Achmad Mustofa, bergabung dengan WWF Indonesia sejak tahun 2010. Sarjana Ilmu Kelautan
Undip Semarang ini aktif di dunia konservasi perikanan dan kelautan semenjak bergabung
dengan Marine Diving Club Undip (2006-2009) dan Yayasan TAKA Semarang (2009-2010).
“Menarik sekali melihat nelayan menangkap tuna sebesar 87 kg hanya dengan pancing ulur, dan
menjadi tantangan tersendiri bagi saya untuk menjaga kelestariannya”.