Explaining marriage in perspective of national law system
Size: 10.08 MB
Language: none
Added: Oct 08, 2025
Slides: 28 pages
Slide Content
PERNIKAHAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM OLEH: NIRMALA SARI Disampaikan dalam Empowerment Space Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Banjarbaru AULA DP3APMP2KB, Banjarbaru Ahad, 2 Maret 2025
PERNIKAHAN MENURUT HUKUM NASIONAL INDONESIA Di Indonesia, Pernikahan diatur dalam UU no 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas UU no 1 tahun 1974 tentang perkawinan Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang Wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga kekal dan Bahagia berdasarkan ketuhanan yang maha esa (Pasal 1) Tujuan pernikahan adalah membentuk keluarga ( rumah tangga ) yang kekal dan bahagia berdasarkan ketuhanan yang maha esa
SAHNYA PERKAWINAN Pasal 2 Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku
PERATURAN PERKAWINAN YANG BERLAKU DI INDONESIA Peraturan Perkawinan untuk Golongan Islam Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas UU no 1 tahun 1974 tentang perkawinan : Peraturan ini berlaku untuk semua warga negara Indonesia, termasuk umat Islam. Kompilasi Hukum Islam (KHI): KHI adalah kumpulan peraturan hukum Islam yang berlaku di Indonesia. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Perkawinan : Peraturan ini mengatur tentang proses perkawinan , termasuk pengajuan permohonan perkawinan dan pelaksanaan akad nikah.
PERATURAN PERKAWINAN YANG BERLAKU DI INDONESIA Peraturan Perkawinan untuk Golongan Katolik Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas UU no 1 tahun 1974 tentang perkawinan : Peraturan ini berlaku untuk semua warga negara Indonesia, termasuk umat Katolik . Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Perkawinan : Peraturan ini mengatur tentang proses perkawinan , termasuk pengajuan permohonan perkawinan dan pelaksanaan upacara perkawinan . Kanon Hukum Gereja Katolik : Kanon hukum gereja Katolik juga berlaku untuk umat Katolik yang ingin menikah .
PERATURAN PERKAWINAN YANG BERLAKU DI INDONESIA Peraturan Perkawinan untuk Golongan Kristen Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas UU no 1 tahun 1974 tentang perkawinan : Peraturan ini berlaku untuk semua warga negara Indonesia, termasuk umat Kristen. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Perkawinan : Peraturan ini mengatur tentang proses perkawinan , termasuk pengajuan permohonan perkawinan dan pelaksanaan upacara perkawinan . Peraturan Gereja : Peraturan gereja Kristen juga berlaku untuk umat Kristen yang ingin menikah .
PERATURAN PERKAWINAN YANG BERLAKU DI INDONESIA Peraturan Perkawinan untuk Golongan Hindu Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas UU no 1 tahun 1974 tentang perkawinan : Peraturan ini berlaku untuk semua warga negara Indonesia, termasuk umat Hindu. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Perkawinan : Peraturan ini mengatur tentang proses perkawinan , termasuk pengajuan permohonan perkawinan dan pelaksanaan upacara perkawinan . Peraturan Agama Hindu: Peraturan agama Hindu juga berlaku untuk umat Hindu yang ingin menikah .
PERATURAN PERKAWINAN YANG BERLAKU DI INDONESIA Peraturan Perkawinan untuk Golongan Buddha Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas UU no 1 tahun 1974 tentang perkawinan : Peraturan ini berlaku untuk semua warga negara Indonesia, termasuk umat Buddha. Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Perkawinan : Peraturan ini mengatur tentang proses perkawinan , termasuk pengajuan permohonan perkawinan dan pelaksanaan upacara perkawinan . Peraturan Agama Buddha: Peraturan agama Buddha juga berlaku untuk umat Buddha yang ingin menikah .
SYARAT-SYARAT PERKAWINAN Adanya persetujuan dari kedua calon mempelai (Pasal 6 Ayat (1)) Kedua belah pihak yang melangsungkan perkawinan tersebut harus menyetujui pernikahan , tanpa ada paksaan dari pihak manapun agar suami dan isteri dapat membentuk keluarga yang kekal dan Bahagia. Adanya izin kedua orang tua / wali bagi calon mempelai yang belum mencapai 21 tahun . (Pasal 6 Ayat (2) Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa pernikahan dilakukan dengan pertimbangan yang matang dengan melibatkan pihak yang lebih dewasa dan bijaksana dalam proses pengambilan Keputusan
SYARAT-SYARAT PERKAWINAN Usia calon mempelai sudah mencapai 19 tahun (Pasal 7 Ayat (1)) Antara calon mempelai pria dan Wanita tidak dalam hubungan sedarah (Pasal 8) Tidak ada dalam ikatan perkawinan dengan pihak lain (Pasal 9)
SYARAT-SYARAT PERKAWINAN Apabila suami dan istri telah bercerai dua kali, mereka tidak boleh menikah lagi untuk ketiga kalinya kecuali ditentukan lain oleh agama dan kepercayaannya (Pasal 10) Tidak dalam masa tunggu bagi mempelai Wanita yang janda (Pasal 11)
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI Hak adalah sesuatu yang merupakan milik atau dapat dimiliki oleh suami atau isteri yang diperoleh dari hasil perkawinannya Kewajiban adalah hal-hal yang harus dilaksanakan atau diadakan oleh salah seorang dari suami atau istri untuk memenuhi hak dari pihak yang lain
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI Pasal 30 Suami dan Istri memikul kewajiban yang luhur untuk menegakkan rumah tangga yang menjadi sendi dasar dari susunan masyarakat Pasal 31 Hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan suami dalam kehidupan rumah tangga dan pergaulan hidup Bersama dalam Masyarakat (2) Masing-masing pihak berhak untuk melakukan perbuatan hukum (3) Suami adalah kepala keluarga dan isteri ibu rumah tangga Pasal 32 Suami isteri harus mempunyai tempat kediaman yang tetap Rumah tempat kediaman yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditentukan oleh suami isteri bersama
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI Pasal 33 Suami isteri wajib saling cinta-mencintai , hormat menghormati , setia dan memberi bantuan lahir bathin yang satu kepada yang lain Pasal 34 (1). Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya (2). Istri wajib mengatur rumah tangga sebaik-baiknya (3). Jika suami atau istri melalaikan kewajibannya masing-masing dapat mengajukan gugatan kepada pengadilan
MASALAH YANG SERING MUNCUL DALAM PERNIKAHAN Kesabaran yang Kurang: Generasi muda cenderung memiliki kesabaran yang kurang dalam menghadapi masalah dalam pernikahan . Komunikasi yang Buruk : Komunikasi yang buruk antara pasangan dapat menyebabkan konflik dan masalah dalam pernikahan . Masalah Keuangan : Masalah keuangan dapat menjadi sumber konflik dalam pernikahan , terutama jika pasangan memiliki pendapat yang berbeda tentang pengelolaan keuangan .
BEBERAPA KASUS MUTAKHIR DALAM PERNIKAHAN DI INDONESIA Peningkatan Kasus KDRT: Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) meningkat dan menjadi salah satu penyebab penurunan angka pernikahan di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pernikahan di Indonesia mengalami penurunan sebesar 7,51 persen pada tahun 2023. Pencatatan Nikah yang Tidak Sah: Isu mutakhir tentang pencatatan nikah yang tidak sah menjadi bahasan serius dalam Musyawarah Besar Imam ( Mabims ). Hal ini perlu dilakukan terobosan dengan merumuskan Standar Operating Procedure (SOP) yang lebih ketat dalam melakukan pencatatan nikah.
BEBERAPA KASUS MUTAKHIR DALAM PERNIKAHAN DI INDONESIA Penundaan Pernikahan : Penundaan pernikahan menjadi isu yang perlu diperhatikan . Penundaan pernikahan dapat disebabkan oleh berbagai faktor , termasuk faktor ekonomi , pendidikan , dan karier . Pernikahan Anak: Kasus pernikahan anak masih menjadi isu yang perlu diperhatikan . Pernikahan anak dapat menyebabkan berbagai masalah , termasuk masalah kesehatan , pendidikan , dan ekonomi . Pesta Perkawinan Tanpa Pencatatan Nikah: Fenomena pesta perkawinan tanpa pencatatan nikah menjadi isu yang perlu diperhatikan . Hal ini dapat menyebabkan pernikahan yang tidak sah dan dapat menimbulkan masalah hukum di kemudian hari /
BEBERAPA ISU AKTUAL DALAM PERNIKAHAN DI INDONESIA Perkawinan Sesama Jenis : Masih menjadi isu yang kontroversial di Indonesia, karena perbedaan pendapat dan keyakinan tentang hak-hak LGBTQ+.- Kawin Kontrak : Perkawinan yang dilakukan untuk tujuan tertentu , seperti untuk mendapatkan kewarganegaraan atau untuk memperoleh hak-hak tertentu .- Pengaturan Status dan Kedudukan Anak: Masih menjadi isu yang perlu diperhatikan , terutama dalam kasus perkawinan campuran atau perkawinan yang tidak tercatat secara resmi.²- Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga : Masih menjadi isu yang perlu diperhatikan , terutama dalam kasus kekerasan fisik , psikologis , atau seksual dalam rumah tangga .
BEBERAPA PERMASALAHAN PERNIKAHAN TERKINI Jadi Generasi Sandwich: Banyak pasangan yang menikah harus menanggung nafkah keluarga inti dan keluarga orang tua karena persoalan ekonomi .- Marry Scary: Generasi muda takut menghadapi pernikahan karena khawatir salah memilih pasangan , cemas soal finansial , dan cemas pendidikan anak .- Cemas Soal Anak: Pasangan generasi muda khawatir tentang lingkungan sosial yang tidak aman untuk anak dan tidak mampu mendidik anak dengan baik .- Ekspresif Emosional Pada Pasangan : Generasi muda cenderung ekspresif emosional terhadap pasangan , namun juga rawan dalam menampakkan kemarahan pada pasangan .-
BEBERAPA PERMASALAHAN PERNIKAHAN TERKINI Lebih Bebas , Rawan Selingkuh : Generasi muda hidup di era ketika budaya sekulerisme-liberalisme makin terasa , sehingga banyak yang menganggap perselingkuhan itu bisa ditolerir .- Doom Spending: Pasangan generasi muda rentan terkena fenomena doom spending, yaitu perilaku belanja impulsif akibat stres atau kecemasan .- Pinjaman Online Dan Judi Online: Banyak keluarga generasi muda yang terjerat pinjaman online dan judi online, yang mengancam keutuhan pernikahan.¹ Faktor-factor lain Seperti kondisi mental yang belum siap , faktor sosial budaya yang modern dan terbuka , banyaknya kasus perceraian , perselingkuhan , dan KDRT.
MENGAPA SEBAGIAN GENERASI MUDA SAAT INI ENGGAN MENIKAH? Pernikahan dianggap sebagai Hubungan yang Rumit : Banyak orang menganggap pernikahan sebagai hubungan yang rumit dan penuh aturan , sehingga mereka tidak ingin terikat dalam pernikahan .- Pernikahan dianggap sebagai Ancaman terhadap Karier : Beberapa orang menganggap pernikahan sebagai ancaman terhadap karier mereka , terutama bagi wanita yang khawatir harus memilih antara karier dan kehidupan keluarga .
MENGAPA SEBAGIAN GENERASI MUDA SAAT INI ENGGAN MENIKAH? Trauma Masa Lalu: Pengalaman yang kurang menyenangkan dalam sebuah hubungan atau perasaan trauma dapat membuat seseorang tidak ingin menikah .- Alasan Finansial : Biaya pernikahan yang mahal dan kekhawatiran tentang keuangan juga menjadi alasan untuk tidak menikah .-
Mengenal Karakter dan Sifat: Dengan mengenal calon pasangan , Anda dapat memahami karakter dan sifat mereka , termasuk kelebihan dan kekurangan 2. Menghindari Konflik : Mengenal calon pasangan dapat membantu Anda menghindari konflik yang tidak perlu dalam pernikahan . 3. Membangun Komunikasi yang Baik: Mengenal calon pasangan dapat membantu Anda membangun komunikasi yang baik dan efektif . PENTINGNYA M ENGENAL CALON PASANGAN SEBELUM MENIKAH
Mengenal Nilai dan Prioritas : Dengan mengenal calon pasangan , Anda dapat memahami nilai dan prioritas mereka , termasuk tujuan hidup dan harapan . Menghindari Kecemasan dan Keraguan : Mengenal calon pasangan dapat membantu Anda menghindari kecemasan dan keraguan tentang pernikahan . Membangun Kepercayaan : Mengenal calon pasangan dapat membantu Anda membangun kepercayaan yang kuat dan stabil . PENTINGNYA M ENGENAL CALON PASANGAN SEBELUM MENIKAH
PENTINGNYA M ENGENAL CALON PASANGAN SEBELUM MENIKAH Mengenal Latar Belakang Keluarga : Dengan mengenal calon pasangan , Anda dapat memahami latar belakang keluarga mereka , termasuk nilai dan tradisi . Mengenal Tujuan dan Harapan: Mengenal calon pasangan dapat membantu Anda memahami tujuan dan harapan mereka tentang pernikahan dan kehidupan bersama
CARA MENGENAL CALON PASANGAN Berbicara secara Terbuka: Berbicara secara terbuka dan jujur tentang diri Anda dan harapan Anda. Menghabiskan Waktu Bersama: Menghabiskan waktu bersama untuk memahami satu sama lain. Mengenal Teman dan Keluarga : Mengenal teman dan keluarga calon pasangan untuk memahami latar belakang mereka
CARA MENGENAL CALON PASANGAN Mengunjungi Tempat Tinggal : Mengunjungi tempat tinggal calon pasangan untuk memahami gaya hidup mereka . Mengikuti Aktivitas Bersama: Mengikuti aktivitas bersama untuk memahami minat dan hobi calon pasangan.Dengan mengenal calon pasangan sebelum menikah , Anda dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan stabil , serta menghindari konflik dan kecemasan yang tidak perlu .