Tumbuh belum tentu berkembang Berkembang juga tidak selalu tumbuh dg baik
Perkembangan
Apa itu perkembangan?
Perkembangan keseluruhan (totalitas) & berkesinambungan yg berlangsung scr bertahap Proses perubahan dlm pertumbuhan pd suatu waktu sbg fungsi kematangan & interaksi dg lingkungan Proses perubahan akibat pengalaman
Prinsip perkembangan
Santrock (2011)
Teori Perkembangan PSYCHOANALYTIC THEORIES
TAHAP PERKEMBANGAN FISIK
TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF
Teori Perkembangan COGNITIVE DEVELOPMENTAL THEORIES
TAHAP PERKEMBANGAN SOSIAL
Teori Perkembangan PSYCHOSOSIAL THEORIES 1 2 3 7 6 5 4 8
TAHAP PERKEMBANGAN MORAL
Moral = mores; Tata cara, adat istiadat, kebiasaan Bayi yang baru lahir dikatakan belum memiliki moral karena belum memiliki pengetahuan dan pengertian yang diharapkan oleh masyarakat di lingkungan ia hidup Sejak kecil seorang anak sudah dapat belajar mengenai hal yang benar dan hal yang salah, atau mengenai memberikan bantuan kepaa orang lain atau justru menyakiti orang lain. Menurut Psikolog Kohlberg, orang harus melalui tahap perkembangan moral secara berurutan
Perkembangan Moral (Kohlberg)
Pra Konvensional Menilai moralitas dari suatu tindakan berdasarkan konsekuensi fisik perbuatannya secara langsung. Tingkah laku individu tunduk pada peraturan dari luar –bukan dari standar dirinya.
Pra Konvensional Tahap 1 : “Orientasi Hukuman dan Kepatuhan” Anak menyesuaikan diri supaya tidak dihukum, taat kepada aturan yang dibuat oleh kekuatan yang lebih tinggi Misalnya : “ saya tidak mau berbohong, karena kalau berbohong Bapak saya akan memukul saya” Tahap 2 : “Orientasi Instrumental” Perilaku yg bnr didefinisikan dg apa yg paling diminatinya. Kurang menunjukkan perhatian pd kebutuhan orang lain, hanya sampai tahap bila kebutuhan itu juga berpengaruh thdp kebutuhannya sendiri. Anak menyesuaikan diri thdp harapan sosial utk memperoleh penghargaan. Contoh : Anak aktif sesuai anjuran guru agar dipuji
Konvensional Umumnya ada pd seorang remaja/ orang dewasa. Orang di tahapan ini menilai moralitas dari suatu tindakan dg membandingkannya pd pandangan dan harapan masyarakat (bersifat konformitas)
Konvensional Tahap 3 : “Orientasi keserasian interpersonal & konformitas ” Anak menyesuaikan diri terhadap peraturan dengan tujuan untuk menyenangkan orang lain. Misalnya : “ Kalau Ayah tahu saya telah berbohong, lain kali ayah tidak akan percaya lagi padaku, karena itu saya tidak mau berbohong.” Tahap 4 : “Orientasi otoritas & pemeliharaan aturan” Penting untuk mematuhi hukum, keputusan, dan konvensi sosial krn berguna dlm memelihara fungsi dari masyarakat (ketertiban) Anak menyesuaikan diri krn turut memperhatikan kepentingan org lain & bkn sekedar krn kepentingan kelompok sendiri. Misalnya : “saya harus taat kepada hukum karena hal itu adalah kewajiban saya sbg warga negara yg baik. Hal itu akan membuat kehidupan yg lancar dan mudah bagi semua pihak.”
Pasca Konvensional Prinsip-prinsip moral diterima atas kehendaknya sendiri.
Pasca Konvensional Tahap 5 : “Orientasi kontak sosial ” individu-individu dipandang sebagai memiliki pendapat-pendapat dan nilai-nilai yang berbeda, dan adalah penting bahwa mereka dihormati dan dihargai tanpa memihak Misalnya : “ saya taat pada peraturan atau hukum, karena suatu masyarakat tidak akan dapatberfungsi baik kecuali bila warganya saling menghormati dan menyesuaikan satu sama lainnya.” Tahap 6 : “Orientasi prinsip etika universal” Individu menyesuaikan diri supaya tidak menyakiti diri sendiri dan hidup sesuai dengan prinsip etika yang universal Misalnya : “ kekerasan, artinya menginjak-injak hak asasi orang lain. Kehidupan manusia adalah suci dan harus didahulukan kepentingannya.”