Permenkes Nomor 23 Tahun 2022.pdf Intervensi HIV dan Napza

HusenBasalamah 15 views 119 slides Nov 12, 2024
Slide 1
Slide 1 of 119
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93
Slide 94
94
Slide 95
95
Slide 96
96
Slide 97
97
Slide 98
98
Slide 99
99
Slide 100
100
Slide 101
101
Slide 102
102
Slide 103
103
Slide 104
104
Slide 105
105
Slide 106
106
Slide 107
107
Slide 108
108
Slide 109
109
Slide 110
110
Slide 111
111
Slide 112
112
Slide 113
113
Slide 114
114
Slide 115
115
Slide 116
116
Slide 117
117
Slide 118
118
Slide 119
119

About This Presentation

SOP


Slide Content

www.peraturan.go.id

BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No.831, 2022 KEMENKES. Penanggulangan HIV. AIDS. IMS.
Pencabutan.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 23 TAHUN 2022
TENTANG
PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS, ACQUIRED IMMUNO -
DEFICIENCY SYNDROME , DAN INFEKSI MENULAR S EKSUAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa human immunodeficiency virus, acquired immuno -
deficiency syndrome, dan infeksi menular seksual masih
menjadi masalah kesehatan yang berdampak pada
penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat
menimbulkan berbagai masalah sosial ekonomi, sehingga
diperlukan upaya penanggulangan;
b. bahwa dalam rangka melaksanakan penanggulangan
human immunodeficiency virus, acquired immuno -
deficiency syndrome, dan infeksi menular seksual
diperlukan dukungan lintas sektor dan masyarakat untuk
mencapai eliminasi human immunodeficiency virus,
acquired immuno-deficiency syndrome, dan infeksi
menular seksual;
c. bahwa pengaturan mengenai penanggulangan human
immuno-deficiency virus, acquired immuno -deficiency
syndrome, dan infeksi menular seksual saat ini diatur
dalam beberapa peraturan menteri dan keputusan
menteri sudah tidak sesuai dengan kebutuhan hukum
dan teknis penanggulangan, sehingga perlu dilakukan
penataan, simplifikasi, dan penyesuaian pengaturan

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-2-
mengenai penanggulangan human immuno -deficiency
virus, acquired immuno-deficiency syndrome, dan infeksi
menular seksual;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, ser ta untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 44 Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular, perlu menetapkan
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penanggulangan
Human Immuno -deficiency Virus, Acquired Immuno -
Deficiency Syndrome, dan Infeksi Menular Seksual;

Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 3 9 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tah un 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang -
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 nonor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia nomor 5607);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2107 tentang

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-3-
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6041)
7. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang
Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Rep ublik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 83);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2 014
tentang Penanggulangan Penyakit Menular (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nom or
156);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG
PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS,
ACQUIRED IMMUNO -DEFICIENCY SYNDROME , DAN INFEKSI
MENULAR SEKSUAL.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Human Immunodeficiency Virus yang selanjutnya disingkat
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
yang dapat menyebabkan Acquired Immuno-Deficiency
Syndrome.
2. Acquired Immuno-Deficiency Syndrome yang selanjutnya
disingkat AIDS adalah sekumpulan gejala dan tanda
infeksi yang berhubungan dengan penurunan sistem
kekebalan tubuh yang didapat karena infeksi HIV.
3. Infeksi Menular Seksual yang selanjutnya disingkat IMS
adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual
secara vaginal, anal/lewat anus, dan oral/dengan mulut.

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-4-
4. Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS adalah segala upaya
yang meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang ditujukan untuk:
1. menurunkan angka kesakitan, kecacatan,
atau kematian;
2. membatasi penularan HIV, AIDS, dan IMS agar tidak
meluas; dan
3. mengurangi dampak negatif yang ditimbulkannya.
5. Eliminasi adalah upaya pengurangan terhadap penyakit
secara berkesinambungan di wilayah tertentu sehingga
angka kesakitan penyakit tersebut dapat ditekan
serendah mungkin agar tidak menjadi masalah kesehatan
di wilayah yang bersangkutan.
6. Komunitas adalah kelompok masyarakat yang memiliki
ketertarikan atau kondisi yang relatif sama terkait HIV,
AIDS, dan IMS.
7. Orang Dengan HIV yang selanjutnya disingkat ODHIV
adalah orang yang terinfeksi HIV.
8. Populasi Kunci adalah kelompok masyarakat yang
perilakunya berisiko tertular dan menularkan HIV dan
IMS meliputi pekerja seks, pengguna Napza suntik
(penasun), waria, dan lelaki yang berhubungan seks
dengan lelaki (LSL).
9. Populasi Khusus adalah kelompok masyarakat yang
berisiko tertular dan menularkan HIV dan IMS meliputi
pasien Tuberkulosis, pasien IMS, ibu hamil, tahanan dan
warga binaan pemasyarakatan.
10. Populasi Rentan adalah kelompok masyarakat yang
kondisi fisik dan jiwa, perilaku, dan/atau lingkungannya
berisiko tertular dan menularkan HIV dan IMS seperti
anak jalanan, remaja, pelanggan pekerja seks, pekerja
migran, dan pasangan populasi kunci/ODHIV/pasien
IMS.
11. Surveilans adalah kegiatan pengamatan yang sistematis
dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang
kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi
yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-5-
penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk
memperoleh dan memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan pengend alian da n
penanggulangan secara efektif dan efisien.
12. Antiretroviral yang selanjutnya disingkat ARV adalah obat
yang diberikan untuk pengobatan infeksi HIV untuk
mengurangi risiko penularan HIV, menghambat
perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas
hidup penderita HIV, dan menurunkan jumlah virus
dalam darah sampai tidak terdeteksi.
13. Tenaga Kesehatan adalah adalah setiap orang yang
mengabadikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki
pengetahuan dan/atau keterampilan melalui Pendidikan
di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
14. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
15. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan.
16. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, Walikota
dan perangkat daerah sebagai unsur penyelengg ara
pemerintahan daerah.

Pasal 2
Ruang lingkup pengaturan Penanggulangan HIV, AIDS, dan
IMS meliputi:
a. Target dan Strategi;
b. Promosi Kesehatan;
c. Pencegahan Penularan;
d. Surveilans;
e. Penanganan Kasus;
f. Pencatatan dan Pelaporan;
g. Tanggung Jawab Pemerintah Pusat d an Pemerintah

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-6-
Daerah;
h. Peran Serta Masyarakat;
i. Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi;
j. Pedoman Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS;
k. Pendanaan; dan
l. Pembinaan dan Pengawasan.

Pasal 3
Pengaturan penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS bertujuan
untuk:
a. menurunkan hingga meniadakan infeksi baru HIV dan
IMS;
b. menurunkan hingga meniadakan kecacatan dan kematian
yang disebabkan oleh keadaan yang berkaitan dengan
AIDS dan IMS;
c. menghilangkan stigmatisasi dan diskriminasi terhadap
orang yang terinfeksi HIV dan IMS;
d. meningkatkan derajat kesehatan orang yang terinfeksi
HIV dan IMS; dan
e. mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV, AIDS,
dan IMS pada individu, keluarga dan masyarakat.

BAB II
TARGET DAN STRATEGI

Pasal 4
(1) Untuk mengukur keberhasil an Penanggulangan HIV,
AIDS, dan IMS ditetapkan target mencapai Eliminasi HIV,
AIDS, dan IMS pada akhir tahun 2030.
(2) Target mencapai Eliminasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk HIV didasarkan pada indikator sebagai
berikut:
a. Jumlah infeksi HIV baru (insidens) menjadi 7 (tujuh)
per 100.000 (seratus ribu) penduduk berusia 15
tahun ke atas yang tidak terinfeksi.
b. 95% (sembilan puluh lima persen) ODHIV ditemukan
dari estimasi;

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-7-
c. 95% (sembilan puluh lima persen) ODHIV
mendapatkan pengobatan ARV;
d. 95% (sembilan puluh lima persen) yang masih
mendapat pengobatan ARV virusnya tidak terdeteksi;
dan
e. menurunnya infeksi baru HIV pada bayi dan balita
dari ibu kurang dari atau sama dengan 50 (lima
puluh) per 100.000 (seratus ribu) kelahiran hidup.
(3) Target mencapai Eliminasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk AIDS didasarkan pada indikator
terwujudnya “Akhiri AIDS” yaitu;
a. menurunkan infeksi baru HIV sebesar 90% (sembilan
puluh persen) dari tahun 2010;
b. menurunkan kematian akibat AIDS; dan
c. meniadakan stigma dan diskriminasi yang berkaitan
dengan HIV.
(4) Target mencapai Eliminasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk IMS didasarkan pada indikator sebagai
berikut:
a. jumlah kasus sifilis baru (insidens) pada laki-laki
menjadi 6 (enam) per 100.000 (seratus ribu)
penduduk berusia 15 tahun ke atas yang tidak
terinfeksi;
b. jumlah kasus sifilis baru (insidens) pada perempuan
5 (lima) per 100.000 (seratus ribu) penduduk berusia
15 tahun ke atas yang tidak terinfeksi; dan
c. infeksi baru sifilis pada anak (sifilis kongenital)
kurang dari atau sama dengan 50 per 100.000
kelahiran hidup.

Pasal 5
(1) Pencapaian target Eliminasi HIV, AIDS, dan IMS
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilaksanakan
melalui penerapan Strategi Nasional Eliminasi HIV, AIDS,
dan IMS.
(2) Strategi Nasional Eliminasi HIV, AIDS, dan IMS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-8-
a. penguatan komitmen dan kepemimpinan dari
kementerian/lembaga terkait di tingkat pusat,
provinsi dan kabupaten/kota;
b. peningkatan dan perluasan akses masyarakat pada
layanan skrining, diagnostik dan pengobatan HIV,
AIDS, dan IMS yang komprehensif dan bermutu;
c. intensifikasi kegiatan Penanggulangan HIV, AIDS dan
IMS yang meliputi promosi kesehatan, pencegahan
penularan, Surveilans, dan penanganan kasus;
d. penguatan, peningkatan, dan pengembangan
kemitraan dan peran serta lintas sekt or, swasta,
organisasi kemasyarakatan/komunitas, masyarakat
dan pemangku kepentingan terkait;
e. peningkatan penelitian dan pengembangan serta
inovasi yang mendukung program Penanggulangan
HIV, AIDS, dan IMS; dan
f. penguatan manajemen program melalui monitoring ,
evaluasi, dan tindak lanjut.

BAB III
PROMOSI KESEHATAN

Pasal 6
(1) Promosi kesehatan ditujukan untuk memberdayakan
masyarakat agar mampu berpera n aktif dalam
mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta
menjaga dan meningkatkan kesehatan sehingga terh indar
dari HIV, AIDS, dan IMS.
(2) Promosi kesehatan dilaksanakan melalui pemberdayaan
masyarakat, advokasi, dan kemitraan dengan cara
komunikasi perubahan perilaku, informasi dan edukasi.
(3) Sasaran promosi kesehatan meliputi pembuat kebijakan,
swasta, organisasi kemasyarakatan/ komunitas, dan
masyarakat terutama pada Populasi Sasaran dan Populasi
Kunci.

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-9-
Pasal 7
(1) Promosi Kesehatan HIV, AIDS, dan IMS dilaksanakan oleh
tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku dan/atau
pengelola program pada dinas kesehatan kabupaten/kota,
dinas kesehatan provinsi dan Kementerian Kesehatan.
(2) Selain dilaksanakan oleh tenaga sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) promosi kesehatan dapat dilaksanakan oleh
tenaga kesehatan lain yang terlatih.
(3) Lintas sektor, swasta, organisasi kemasyarakat an/
komunitas, dan masyarakat dapat membantu
melaksanakan promosi kesehatan berkoordinasi dengan
puskesmas dan/atau dinas kesehatan kabupaten/kota.

Pasal 8
(1) Promosi kesehatan HIV, AIDS, d an IMS dilakukan
terintegrasi dengan pelayanan kesehatan atau promosi
kesehatan lainnya.
(2) Promosi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilakukan dengan pemanfaatan media cetak, media
elektronik, dan tatap muka yang memuat pesan
pencegahan dan pengendalian HIV, AIDS, dan IMS.
(3) Promosi kesehatan HIV, AIDS, dan IMS yang terintegrasi
pada pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diutamakan pada pelayanan:
a. Hepatitis;
b. kesehatan reproduksi dan keluarga berencana;
c. kesehatan ibu dan anak;
d. Tuberkulosis;
e. kesehatan remaja; dan
f. rehabilitasi napza.

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-10-
BAB IV
PENCEGAHAN PENULARAN

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 9
(1) Pencegahan penularan HIV dan IMS merupakan berbagai
upaya atau intervensi untuk mencegah seseorang
terinfeksi HIV dan/atau IMS.
(2) Pencegahan penularan HIV dan IMS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diarahkan untuk mencegah:
a. penularan melalui hubungan seksual;
b. penularan melalui hubungan non seksual; dan
c. penularan dari ibu ke anaknya.
(3) Pencegahan penularan HIV dan IMS dilakukan dengan
cara:
a. penerapan perilaku aman dan tidak berisiko;
b. konseling;
c. edukasi;
d. penatalaksanaan IMS;
e. sirkumsisi;
f. pemberian kekebalan;
g. pengurangan dampak buruk Napza;
h. pencegahan Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B
dari Ibu ke Anak;
i. pemberian ARV profilaksis;
j. uji saring darah donor, produk darah, dan organ
tubuh; dan
k. penerapan kewaspadaan standar.
(4) Pencegahan penularan HIV dan IMS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh pengelola
program pada fasilitas pelayanan kesehatan, dinas
kesehatan kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi,
Kementerian Kesehatan, lintas sektor, dan masyarakat.

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-11-
Bagian Kedua
Penerapan Perilaku Aman dan Tidak Berisiko

Pasal 10
(1) Setiap orang harus menerapkan perilaku aman dan tid ak
berisiko agar terhindar dari infeksi HIV dan IMS.
(2) Penerapan perilaku aman dan tidak berisiko sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. tidak melakukan hubungan seksual sebelum
menikah atau tidak melakukan hubungan seksual
pada saat mengalami IMS;
b. setia hanya dengan satu pasangan seks (tidak
berganti-ganti pasangan);
c. cegah penularan IMS dan infeksi HIV melalui
hubungan seksual deng an menggunakan kondom
dengan benar; dan
d. tidak menyalahgunakan Napza.

Bagian Ketiga
Konseling

Pasal 11
(1) Konseling sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3)
huruf b dilakukan untuk memotivasi orang agar
melakukan Pemeriksaan HIV dan/atau IMS, melakukan
pengobatan dengan patuh jika hasil tesnya positif,
melakukan pencegahan penularan HIV dan IMS, dan
tidak melakukan perilaku berisiko.
(2) Konseling sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh Tenaga Kesehatan atau tenaga non kesehatan yang
terlatih.
(3) Konseling dapat dilakukan secara terintegrasi dengan
layanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana,
kesehatan reproduksi, pelayanan IMS, pelayanan
Hepatitis dan pelayanan Napza, atau tersendiri oleh klinik
khusus.

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-12-
Bagian Keempat
Edukasi

Pasal 12
(1) Edukasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3)
huruf c ditujukan agar masyarakat mengetahui,
memahami, dan dapat melakukan pencegahan penularan
HIV dan IMS.
(2) Edukasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan kepada setiap orang yang berisiko terinfeksi
HIV dan IMS.
(3) Orang yang berisiko terinfeksi HIV dan IMS sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), meliputi orang yang memenuhi
kategori Populasi Kunci, Populasi Khusus, dan Populasi
Rentan.

Bagian Kelima
Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual

Pasal 13
(1) Penatalaksanaan IMS sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat (3) huruf d merupakan kegiatan penegakan
diagnosis dan pengobatan pasien IMS yang ditujukan
untuk menurunkan risiko penularan HIV.
(2) Penatalaksanaan IMS berupa penegakan diagnosis
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diprioritaskan
kepada:
a. Populasi Kunci;
b. Ibu hamil; dan
c. Orang yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan
dengan gejala IMS.
(3) Penatalaksanaan IMS dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama dan fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan tingkat lanjut mengikuti standar
pemeriksaan dan pengobatan IMS yang berlaku.

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-13-
Bagian Keenam
Sirkumsisi

Pasal 14
(1) Sirkumsisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
huruf e merupakan tindakan medis membuang kulup
penis yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan
HIV dan IMS.
(2) Sirkumsisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan pada orang utamanya di daerah dengan
epidemi HIV meluas dan tidak mempunyai tradisi atau
budaya sirkumsisi.

Bagian Ketujuh
Pemberian Kekebalan

Pasal 15
(1) Pemberian kekebalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat (3) huruf f merupakan pemberian imunisasi sejak
usia dini yang ditujukan untuk mencegah infeksi Human
Papiloma Virus (HPV).
(2) Imunisasi Human Papiloma Virus (HPV) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada pere mpuan
sejak usia lebih dari 9 (sembilan) tahun.
(3) Ketentuan mengenai dosis, jadwal dan tata cara
pelaksanaan imunisasi Human Papiloma Virus (HPV)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Bagian Kedelapan
Pengurangan Dampak Buruk Na pza

Pasal 16
(1) Pengurangan dampak buruk Napza sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) huruf g difokuskan pada
pengguna Napza suntik (penasun).
(2) Pengurangan dampak buruk Napza sebagaimana

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-14-
dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:
a. pelaksanaan layanan alat suntik steril;
b. mendorong pengguna Napza suntik (penasun)
khususnya pecandu opiat menjalani terapi rumatan
metadona/substitusi opiat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
c. mendorong pengguna Napza suntik (penasun) untuk
melakukan pencegahan penularan seksual;
d. layanan Pemeriksaan HIV dan pengobatan ARV bagi
yang positif HIV;
e. skrining Tuberkulosis dan pengobatannya;
f. skrining IMS dan pengobatannya; dan
g. skrining Hepatitis C dan pengobatannya.

Bagian Kesembilan
Pencegahan Penularan Human Immunodeficiency Virus,
Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak

Pasal 17
(1) Pencegahan penularan HIV, sifilis, dan Hepatitis B dari
ibu ke anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3)
huruf h difokuskan pada ibu hamil dan bayinya sebagai
satu kesatuan yang utuh.
(2) Pencegahan penularan HIV, sifilis, dan Hepatitis B dari
ibu ke anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara terpadu dengan kegiatan Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA), menggunakan sarana/prasarana yang
tersedia dan tidak terpisah-pisah serta dengan mekanisme
pelaporan yang terintegrasi.
(3) Pencegahan Penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari
ibu ke anak dilakukan oleh seluruh fasilitas pelayanan
kesehatan baik milik pemerin tah maupun
swasta/masyarakat.
(4) Pencegahan penularan HIV, Sifilis, dan Hepatitis B dari
ibu ke anak dilakukan melalui:
a. skrining HIV, Sifilis, dan Hepatitis B pada setiap ibu
hamil dan pasangannya yang datang ke fasilitas

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-15-
pelayanan kesehatan;
b. pemberian obat ARV kepada ibu dan pasangannya
yang terinfeksi HIV dan pemberian obat Sifilis kepada
ibu dan pasangannya yang terinfeksi Sifilis;
c. pertolongan persalinan dilakukan sesuai indikasi;
d. pemberian profilaksis HIV dan/atau Sifilis diberikan
pada semua bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi
HIV dan/atau Sifilis;
e. pemberian ASI kepada bayi dari ibu yang terinfeksi
HIV dilakukan sesuai dengan standar dan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
f. penanganan ibu hamil terinfeksi Hepatitis B dan
bayinya dilakukan ses uai dengan standar dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kesepuluh
Pemberian Antiretroviral Profilaksis

Pasal 18
(1) Pemberian ARV profilaksis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 9 ayat (3) huruf i dilakukan kepada orang yang
memiliki risiko HIV baik orang yang sudah terpajan HIV
maupun yang belum terpajan HIV.
(2) Penyediaan ARV profilaksis bagi orang yang sudah
terpajan HIV sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
(3) Penyediaan ARV profilaksis bagi orang yang sudah
terpajan HIV sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditujukan untuk Tenaga Kesehatan yang me ngalami
kecelakaan kerja, dan orang yang mengalami kekerasan
seksual yang pemberiannya dapat mencegah penularan
HIV.

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-16-
Bagian Kesebelas
Uji Saring Darah Donor dan Produk Darah

Pasal 19
(1) Uji saring darah donor dan produk darah sebagaimana
dimaksud dalam Pas al 9 ayat (3) huruf j merupakan
kegiatan penyaringan/pemilahan darah donor dan produk
darah agar aman digunakan melalui transfusi darah serta
bebas dari dari HIV dan IMS khususnya Sifilis.
(2) Uji saring darah donor dan produk darah sebagaimana
dimaksud pada a yat (1) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kedua belas
Penerapan Kewaspadaan Standar

Pasal 20
(1) Penerapan kewaspadaan standar sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (3) huruf k ditujukan untuk
melindungi pasien dan T enaga Kesehatan, serta
masyarakat dan lingkungan dari cairan tubuh dan zat
tubuh yang terinfeksi yang dilaksanakan sebagai bagian
dari upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.
(2) Penerapan kewaspadaan standar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

BAB V
SURVEILANS

Pasal 21
(1) Surveilans ditujukan untuk menilai perkembangan
epidemiologi, kualitas pelayanan, kinerja program,
dan/atau dampak program Penanggulangan HIV, AIDS,
dan IMS.
(2) Kegiatan Surveilans dilakukan untuk menghasilkan
informasi yang meliputi:

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-17-
a. kaskade pelayanan HIV dan IMS;
b. estimasi jumlah orang dari masing-masing Populasi
Kunci;
c. estimasi jumlah ODHIV dan IMS; dan
d. insidens kasus HIV dan IMS.
(3) Surveilans sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui:
a. pengumpulan data;
b. pengolahan data;
c. analisis data; dan
d. diseminasi informasi.

Pasal 22
(1) Pengumpulan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal
21 ayat (3) dilakukan secara aktif dan secara pasif.
(2) Pengumpulan data secara aktif sebagaimana dimak sud
pada ayat (1) dilakukan melalui:
a. penjangkauan populasi berisiko;
b. penemuan kasus HIV, AIDS, dan IMS; dan
c. survei sentinel dan survei terpadu biologi dan
perilaku (STBP).
(3) Pengumpulan data secara pasif sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan melalui kegiatan pencatatan dan
pelaporan pelayanan HIV, AIDS, dan IMS di fasilitas
pelayanan kesehatan.

Pasal 23
(1) Penemuan kasus HIV, AIDS, dan IMS sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2) huruf b dilakukan
secara aktif dan pasif.
(2) Penemuan secara aktif sebagai mana pada ayat (1)
dilakukan dengan penjangkauan, deteksi dini atau
skrining serta notifikasi pasangan dan anak yang
dilakukan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tenaga non
kesehatan.
(3) Penemuan secara aktif sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat dilakukan secara massal.

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-18-
(4) Penemuan secara pasif sebagaimana pada ayat (1)
dilakukan terhadap orang yang datang ke fasilit as
pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.
(5) Penemuan kasus HIV, AIDS, dan IMS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus dikonfirmasi melalui
pemeriksaan laboratorium.

Pasal 24
(1) Pemeriksaan laboratorium sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 ayat (5) ditujukan untuk penegakan diagnosis
HIV, AIDS, dan IMS.
(2) Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. pemberian informasi kepada pasien untuk membantu
pasien mengerti tujuan pemeriksaan dan tindak
lanjut yang akan diberikan;
b. persetujuan pemeriksaan laboratorium dilakukan
secara lisan dan tidak diperlukan persetujuan tertulis
dari pasien atau walinya;
c. bagi pasien atau wali yang menolak pemeriksaan
laboratorium setelah diberi penjelasan harus
menandatangani surat pernyataan peno lakan
pemeriksaan;
d. pemberian persetujuan pemeriksaan laboratorium
bagi pasien yang berusia kurang dari 18 (delapan
belas) tahun dilakukan oleh keluarganya atau yang
mengantar; dan
e. menjaga kerahasiaan hasil pemeriksaan pasien,
kecuali diminta oleh pasien atau walinya, petugas
yang menangani dan petugas lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 25
(1) Selain untuk penegakan diagnosis sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 24, pemeriksaan laboratorium dapat
ditujukan untuk skrining HIV dan IMS d alam rangka

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-19-
menentukan status seseorang reaktif atau negatif HIV
dan/atau IMS.
(2) Skrining cepat HIV dengan menggunakan sampel cairan
tubuh selain darah dapat dilakukan oleh tenaga non
kesehatan terlatih.
(3) Skrining HIV dan IMS pada kelompok Populasi Kunci dan
Populasi Khusus dapat diulang bilamana diperlukan.
(4) Skrining HIV dilakukan dengan 1 (satu) jenis pemeriksaan
rapid tes.
(5) Dalam hal hasil skrining HIV menunjukan hasil reaktif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), wajib
mendapatkan konfirmasi diagnosis.

Pasal 26
(1) Pada wilayah dengan epidemi HIV meluas, skrining HIV
dilakukan pada semua orang yang datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan untuk men dapatkan pelayanan
kesehatan.
(2) Khusus untuk ibu hamil pemeriksaan laboratorium HIV
dan Sifilis wajib dilakukan di seluruh fasilitas pelayanan
kesehatan.

Pasal 27
Ketentuan mengenai standar pemeriksaan dan pemantapan
mutu laboratorium HIV, AIDS, dan IMS dit etapkan dengan
Keputusan Menteri.

Pasal 28
(1) Pengumpulan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal
21 ayat (3) huruf a meliputi: ditindaklanjuti dengan
pengolahan dan analisis data.
(2) Pengolahan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan cara mema sukan/menginput data,
pengeditan data, pengkodean data, validasi, dan/atau
pengelompokan antara lain berdasarkan tempat, waktu,
usia, jenis kelamin dan tingkat risiko, interkoneksi antar
aplikasi, dan pemilahan data.

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-20-
(3) Analisis data sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan cara membandingkan data
menggunakan metode epidemiologi untuk selanjutnya
dilakukan interpretasi untuk menghasilkan informasi
yang sesuai dengan tujuan Surveilans.
(4) Diseminasi informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
21 ayat (3) huruf d dilakukan dengan cara menyampaikan
informasi kepada pengelola program terkait, lintas sektor,
pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk
mendapatkan umpan balik.
(5) Diseminasi informasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) dilakukan melalui pemanfaatan sis tem informasi
kesehatan.

Pasal 29
(1) Kegiatan Surveilans dilaksanakan oleh pengelola program
atau pengelola sistem informasi kesehatan pada fasilitas
pelayanan kesehatan, dinas kesehatan kabupaten/kota,
dinas kesehatan provinsi, Kementerian Kesehatan, dan
lintas sektor.
(2) Hasil kegiatan Surveilans HIV, AIDS, dan IMS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib diinput atau
dicatat dalam sistem informasi HIV, AIDS, dan IMS yang
terintegrasi dengan sistem informasi Kementerian
Kesehatan.

BAB VI
PENANGANAN KASUS

Pasal 30
(1) Kasus yang ditemukan sebagai hasil dari penemuan
kasus HIV, AIDS, dan IMS sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 23 wajib ditindaklanjuti dengan penanganan kasus.
(2) Penanganan kasus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan melalui Promosi kesehatan dan pencegahan,
pengobatan, perawatan, dan dukungan orang yang
terdiagnosis HIV, AIDS, dan IMS di fasilitas pelayanan

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-21-
kesehatan.
(3) Penanganan kasus sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. penentuan stadium klinis HIV dan tata laksana
infeksi oportunistik serta penapisan IMS lainnya
sesuai indikasi;
b. pemberian profilaksis;
c. pengobatan IMS dan penapisan lainnya;
d. skrining kondisi kesehatan jiwa;
e. komunikasi, informasi, dan edukasi
kepatuhan minum obat;
f. notifikasi pasangan dan anak;
g. pernyataan persetujuan p enelusuran pasien bila
berhenti terapi;
h. tes kehamilan dan perencanaan kehamilan;
i. pengobatan ARV; dan
j. pemantauan pengobatan.
(4) Dalam hal fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) belum mampu memberikan
pengobatan, perawatan, dan dukungan untuk kasus HIV,
AIDS, dan IMS, dilakukan peningkatan kapasitas petugas
dan sumber daya yang diperlukan atau dapat merujuk ke
fasilitas pelayanan kesehatan lain.

Pasal 31
(1) Setiap orang yang telah terdiagnosis HIV, AIDS, dan IMS
wajib mendapatkan komunik asi, informasi, dan edukasi
sesuai dengan kebutuhan dan diregistrasi secara
nasional.
(2) Registrasi sebagaimana dimaksud pada a yat (1) harus
dijaga kerahasiaannya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pasal 32
(1) Pengobatan pasien HIV, AIDS, dan IMS harus
menggunakan regimen berbasis bukti dengan efektivitas
terbaik serta efek samping paling ringan.

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-22-
(2) Pengobatan pasien HIV harus menggunakan regimen ARV
yang langsung diberikan pada hari yang sama dengan
tegaknya diagnosis atau selambat-lambatnya pada hari
ketujuh setelah tegaknya diagnosis disertai penyampaian
komunikasi, informasi, dan edukasi kepatuhan minum
obat tanpa melihat stadium klinis, nilai CD4 (cluster
differentiation 4), dan hasil pemeriksaan penunjang
lainnya.
(3) Pemberian regimen ARV sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) berlangsung seumur hidup, dan dapat diberikan setiap
kali untuk jangka 1 (satu) bulan, 2 (dua) bulan, atau 3
(tiga) bulan.
(4) Pengobatan pasien HIV sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) bertujuan menurunkan jumlah virus ( viral load)
sampai tidak terdeteksi HIV dalam darah.
(5) Pengobatan pasien HIV yang disertai dengan gejala infeksi
oportunistik harus disertai dengan pemberian obat
terhadap gejala sesuai dengan mikroorganisme penyebab.
(6) Pengobatan pasien IMS harus menggunakan regimen
antibiotika dan/atau antivirus sesuai dengan penyebab
untuk menghilangkan gejala, menyembuhkan, dan
mengurangi risiko penularan IMS.
(7) Pengobatan HIV sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilakukan bersamaan dengan pengobatan IMS,
Tuberkulosis, pemberian terapi profilaksis dan terapi
infeksi oportunistik sesuai indikasi.

Pasal 33
(1) Perawatan dan dukungan HIV, AIDS, dan IMS
dilaksanakan:
a. berbasis fasilitas pelayanan kesehatan; dan/atau
b. berbasis masyarakat (Community Home Based Care).
(2) Perawatan dan dukungan HI V, AIDS, dan IMS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan
secara komprehensif melalui:
a. tata laksana, perawatan pal iatif, dan dukungan
untuk HIV dan AIDS; dan

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-23-
b. tata laksana IMS;
(3) Dukungan untuk HIV dan AIDS sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a, mencakup dukungan psikologis,
sosial ekonomi dan spiritual, dan/atau rehabilitasi sosial.
(4) Perawatan dan dukungan berbasis fasilitas pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
diberikan kepada pasien HIV dan AIDS yang memerlukan
perawatan dan dukungan di fasilitas pelayanan kesehatan
yang memiliki kemampuan.
(5) Perawatan dan dukungan berbasis masyarakat
(Community Home Based Care ) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b diberikan kepada pasien HIV dan
AIDS yang memilih perawatan di rumah.

BAB VII
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH
DAERAH

Pasal 34
Pemerintah Pusat bertanggung jawab:
a. menetapkan kebijakan Penanggulangan HIV, AIDS, dan
IMS;
b. menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan,
sumber daya manusia, obat dan ala t kesehatan,
perbekalan kesehatan, dan pendanaan yang diperlukan;
c. melakukan kerja sama dan membentuk jejaring kerja
dengan pemangku kepentingan terkait;
d. melakukan advokasi dan kerja sama lintas program dan
lintas sektor;
e. menyusun materi dalam media komunik asi, informasi,
dan edukasi program Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS
dan mendistribusikan ke daerah;
f. meningkatkan kemampuan teknis sumber daya manusia;
dan
g. melakukan penelitian, pengembangan, dan inovasi.

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-24-
Pasal 35
Pemerintah Daerah provinsi bertanggung jawab:
a. membuat dan melaksanakan kebijakan Penanggulangan
HIV, AIDS, dan IMS di wilayah daerah provinsi sesuai
kebijakan nasional;
b. melakukan kerja sama dan membentuk jejaring kerja
dengan pemangku kepentingan terkait;
c. melakukan bimbingan teknis dan pemantaua n dan
evaluasi pelaksanaan program Penanggulangan HIV,
AIDS, dan IMS kepada kabupaten/kota melalui Dinas
Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas, dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya;
d. menjamin akses masyarakat dalam memperoleh
pelayanan HIV, AIDS, dan IMS y ang komprehensif,
bermutu, efektif dan efisiensi di wilayahnya;
e. menyediakan dan mengembangkan media komunikasi,
informasi, dan edukasi program Penanggulangan HIV,
AIDS, dan IMS;
f. meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor
di tingkat daerah provinsi;
g. melaksanakan advokasi dan sosialisasi program
Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS kepada para
pemangku kepentingan di daerah kabupaten/kota dan
lintas sektor terkait;
h. meningkatkan kemampuan teknis sumber daya manusia;
dan
i. melakukan penelitian, pengembangan, dan inovasi.

Pasal 36
Pemerintah Daerah kabupaten/kota bertanggung jawab:
a. membuat dan melaksanakan kebijakan Penanggulangan
HIV, AIDS, dan IMS di wilayah daerah kabupaten/kota
sesuai kebijakan nasional dan kebijakan daerah provinsi;
b. melakukan kerja sama dan membentuk jejaring k erja
dengan pemangku kepentingan terkait;
c. meningkatkan kemampuan tenaga Puskesmas, rumah
sakit, klinik, dan kader;

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-25-
d. menjamin akses masyarakat dalam memperoleh
pelayanan HIV, AIDS, dan IMS yang komprehensif,
bermutu, efektif, dan efisien di wilayahnya;
e. menyediakan dan mengembangkan media komunikasi,
informasi, dan edukasi program Penanggulangan HIV,
AIDS, dan IMS;
f. melaksanakan advokasi dan sosialisasi program
Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS kepada para
pemangku kepentingan dan lintas sektor terkait; dan
g. melakukan bimbingan teknis, pemantauan, dan evaluasi
pelaksanaan Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS kepada
Puskesmas.

BAB VIII
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pasal 37
(1) Pengelola program pada dinas kesehatan dan fasilitas
pelayanan kesehatan yang melakukan kegiatan
Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS termasuk fasilitas
pelayanan kesehatan milik Tentara Nasional Indonesia,
Kepolisian Republik Indonesia, instansi lain serta milik
swasta wajib melakukan pencatatan.
(2) Hasil pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diolah untuk dilakukan pelaporan secara berjenjang
kepada dinas kesehatan kabupaten/kota, dinas kesehatan
provinsi, dan Kementerian Kesehatan.
(3) Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan ayat (3) dilakukan melalui sistem informasi
HIV, AIDS, dan IMS.
(4) Hasil pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dilakukan analisis untuk pengambilan
kebijakan dan tindak lanjut.

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-26-
BAB IX
PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 38
(1) Setiap warga masyarakat baik sebagai individu maupun
kelompok atau berh impun dalam institusi harus
berpartisipasi secara aktif untuk menanggulangi HIV,
AIDS, dan IMS sesuai kemampuan dan perannya masing -
masing.
(2) Kelompok atau institusi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi lembaga swadaya masyarakat, perguruan
tinggi, organisasi profesi, komunitas populasi kunci, dan
dunia usaha.

Pasal 39
(1) Partisipasi Masyarakat dalam upaya Penanggulangan HIV,
AIDS, dan IMS dilakukan dengan cara:
a. mempromosikan perilaku hidup bersih dan sehat;
b. meningkatkan ketahanan keluarga;
c. mencegah dan menghapuskan terjadinya stigmatisasi
dan diskriminasi terhadap orang terinfeksi HIV dan
keluarga, serta terhadap komunitas Populasi Kunci;
d. membantu melakukan pen emuan kasus dengan
penjangkauan;
e. membentuk dan mengembangkan kader kesehatan;
dan
f. mendorong individu yang berpotensi melakukan
perbuatan berisiko tertular HIV untuk memeriksakan
diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.
(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan berkordinasi dengan Puskesmas , Dinas
Kesehatan, dan/atau Kementerian Kesehatan.

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-27-
BAB X
PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN INOVASI

Pasal 40
(1) Dalam upaya percepatan pencapaian target mengakhiri
epidemi Eliminasi HIV, AIDS, dan IMS sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 didukung dengan penelitian ,
pengembangan dan inovasi terkait Penanggulangan HIV,
AIDS, dan IMS.
(2) Penelitian, pengembangan dan inovasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan masyarakat.
(3) Pelaksanaan penelitian, pengembangan dan inovasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan
bekerjasama dengan institusi dan/atau peneliti asing
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan.
(4) Hasil penelitian, pengembangan, dan inov asi yang
mendukung program Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS
harus disosialisasikan ke masyarakat secara berkala dan
dapat diakses publik secara mudah.

BAB XI
PEDOMAN PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY
VIRUS, ACQUIRED IMMUNO - DEFICIENCY SYNDROME , DAN
INFEKSI MENULAR SEKSUAL

Pasal 41
(1) Untuk terselenggaraanya Penanggulangan HIV, AIDS, dan
IMS secara optimal ditetapkan Pedoman Penanggulangan
HIV, AIDS, dan IMS.
(2) Pedoman Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat uraian
teknis mengenai:
a. Epidemiologi HIV, AIDS dan IMS
b. Target dan Strategi;
c. Promosi Kesehatan;

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-28-
d. Pencegahan Penularan;
e. Surveilans;
f. Penanganan Kasus;
g. Pencatatan dan Pelaporan;
h. Pemantauan dan Evaluasi; dan
i. Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi.
(3) Pedoman Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.

BAB XII
PENDANAAN

Pasal 42
Pendanaan Penanggu langan HIV, AIDS, dan IMS dapat
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan/atau sumber
lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan.

BAB XIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 43
(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap Penanggulangan
HIV, AIDS, dan IMS dilakukan oleh Menteri, gubernur,
dan/atau bupati/walikota sesuai kewenangan masing -
masing.
(2) Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri, gubernur ,
dan/atau bupati/walikota dapat melibatkan organisasi
profesi, instansi terkait, dan/atau masyarakat.
(3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diarahkan untuk:
a. meningkatkan cakupan, kualitas, dan akses
masyarakat pada pelayanan dalam Pe nanggulangan

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-29-
HIV, AIDS, dan IMS;
b. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS;
c. meningkatkan kom unikasi, koordinasi, dan
kolaborasi lintas program dan lintas sektor serta
untuk kesinambungan program; dan
d. mempertahankan keberla ngsungan program
Penanggulangan HIV, AIDS, dan IMS.
(4) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan melalui:
a. advokasi dan sosialisasi;
b. pelatihan;
c. bimbingan teknis; dan
d. pemantauan dan evaluasi.
(5) Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimak sud pada
ayat (4) huruf d dilakukan untuk mengukur pencapaian
target indikator Penanggulangan HIV, AIDS dan IMS.

BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 44
Seluruh pengelola program pada fasilitas pelayanan kesehatan,
dinas kesehatan kabupaten/kota, atau pada dinas kesehatan
provinsi, serta tenaga kesehatan atau pemangku kepentingan
lainnya harus menyesuaikan pelaksanaan Penanggulan gan
HIV, AIDS dan IMS dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri
ini paling lama 6 (enam) bulan sejak Peraturan Menteri ini
mulai berlaku.

BAB XV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 45
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku,
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013
tentang Penanggulangan HIV dan AIDS (Berita Negara

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-30-
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 654);
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2013
tentang Pedoman Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke
Anak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 978);
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2014
tentang Pedoman Pelaksanaan Konseling dan
Pemeriksaan HIV (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1713);
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 87 Tahun 2014
tentang Pedoman Pengobatan ARV ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 72);
e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2015
tentang Pelayanan Laboratorium Pemeriksa HIV dan
Infeksi Oportunistik sepanjang mengatur mengenai
pemeriksaan laboratorium HIV (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 436); dan
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 55 Tahun 2015
tentang Pengurangan Dampak Buruk pada Pengguna
Napza Suntik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1238),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 46
Peraturan Menteri ini mulai berla ku pada tanggal
diundangkan.

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-31-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.


Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Agustus 2022

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI G. SADIKIN

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 1 September 2022

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

YASONNA H. LAOLY

www.peraturan.go.id
InfeksiHumantmmunodeficienqj inis(HIVJdaninfeksi menular
seksualrlMSImasihmenjadlmasalah kesehatan masyarakat dl dunladan
Indonesia,dan meluashlnggamasalahsostal,ekonorm, dan budaya.Orang
aug tertnfekstHIV(ODHIV] sampat saatLDimaslbmengalamistigma,balk
dikeluarga,petugaskesehatan,danmasyarakarumum, Stigmaterjadl
karenakurangnyapengetahuandanadanyapernahamanyangkellru
terhadap HlVdanAcqulr;dlmmuno-Deficiencu Syndrom (AIDS).
Infeksi menular seksualmerupakansalah satu dl an amlimakategort
penyaklt terbanyakyangmenyebabkan orangdewasamencart dtnegara­
negara berpenghastlan menengah danrendah.PenyakitlMSmenebabkan
masaJabkesehatnn seksualdan reproduksi antaralainkemattanjanmdan
bay] barulahir (neonatal)akibatsifilis kongental,infertilitasakibat mfeksi
klamtdla [klamtdtosts] dan gonoreyang tidakdtoban,sertapengobatan
berkembangnya gonorerests en obaiantfbiotika,Dlsamplng rtu.IMSjuga
menjadibebananggaran nastonaldan rumah tangga.
A LatarBelakang
BABI
PENDAHULUAN
PEDOMANPENANO OULANGAN
HUMANIMMUl'Y'ODEFICIENCY VIRUS,ACQUIRED JA.1MUND-DEFICIENCY
SYNDROME,DAN lNFEKSIMENULAR SEKSUAL
IMMUNODEFICIENCY V IRUS,ACQUIRED
IMMUND-DEPICfENCY SYNDRO,fE,DA
INfEKSI MENULARS.EKS AL
PEDOMAN
HUMANPENANGOULANG
LAA>tPlRAN
PERATURAN MENTER! KESEHAT
REPUBUK INDONESIA
OMOR 23TAHUN2022
TENTANG2022, No.831
-32-

www.peraturan.go.id
Penanggulangan HIV,AIDS,danIMS memilildmanfaatkesehatan
masyarakat yangluas dan berkontnbust padakemajuan pencapaian
Tujuan Pembangunan astonal dan TujuanPembangunan Berkelanjutan
(fPBIatauSustainablDevelopmentGoals(SDGsItahun2030,terkan
dengan mengakhlrl kematlan yang dapatdlcegah dart anak berustadi
bawah 5 tahun,mememngi penyakit menular (SOG3.3),termasukHN,
AIDS,IMSdanmenediakan aksesuniversal untukperawatankesehatan
reproduksi (SOG3.7).
Pemerintah berkomitmen untuk mengakhir! epidemt AIDSpada tahun
2030, termasuk eliminasi penularanHIVdartibuke anak dan eltmmast
siflllskongenltal.Komitmentersebut dltandaldengan dikeJuarkannya
beberapa kebljakandanpeningkatan pendanaan,
Dalam upaya mengakhir epidemiAlDSpada tahun2030dan ellminasi
IMSbeberapa tantanganyangmaslh dJhadapl antara lain:
1.cakupanpenemuan kasusHN belummencapaitarget;
2.aksesdan eakupanOOHNpadapengobatan ARVdankeberlanjutan
pengobatan perlu ditlngkatkan;
3.akses OOHN pada pemertksaanviral loadHlV perludltlngkatkan/
drperluas;
4.aksesOOHN pada tempi peneegahanmedanInfeksi oportunJstik
perlu ditlngkatknn;
5.caJrupan pencegahanHTV danSilllisdartibu ke anak perlu
dltlngkatkan, khususnya akses deteksi dlnlHNdanSilllls,pengobatan
ARVbag! OOHIVhamil dan pencegahanbagtanaknya:
6.kurangnyapenyediaan lnfonnasi dan penerapan strategi komunlkasl
danedukasi untuk perubahanperflakupadapopuJasi kuncl,dan
didukung dengan penyedlaan akses masyarakat pada detekst dini!
skrtning [MSdanHIV.dan
7.stigma dan diskriminasi yang masih dlalarntOOHN.
Pemerintahmelakukan upayapercepatan Penanggulangan HIV,AIDS,
dan IMS,mulal dar! (1) penlngkatan aksesdanpenambahanjumlah
layanan pencegahan,tes,dan pengobatan HlVdanIMS terrnasuk
pemenuhan kebutuhan logtsttk obat dan non-obat,(2)eUminaslpenularan
infeksi HIV,sifllisdan bersamaan dengan hepatitis Bdart ibuke anak [trtpel
eliminasi,131pengembangan kapasltaslaboratorfum kesehatan untuk
pemeriksaan HI•AIDS,dan [MSsera (4)perbaikan danInovasltermasuk
penggunaan teknologi dalampenyediaandata dan tnformast serta2022, No.831
-33-

www.peraturan.qo.id
C.Sasaran
SasaranPedomanPenanggulangan HIV, AIDS,dan1MS sebagal
berikut:
1.Pemerintah Pusat,PemerintahDaerahprovins! dan Pemerintah
DaerahkabupatenJkota,sektor keseha an termasuk lintas program,
dan llntas sektor;
2.fasllitas pelayanankesehatandantenaga keseharanyang
menyediakan layananskrtntng,dlagnostik dan pengobatan HIV,AIDS,
dan LMS'
3.organtsastprofesldanakademlst:danJatau
4.Swasm. organtsasl kemasyarakatan/komunltas,masyarakat,dan
pemangku kepentingan lain,termasuk mitra latn ang melaksanakan
kegtatanPenanggulangan HlV.AIDSdanIMS.
B.lUjuan
PedomanPenanggulanganmv,AIDS,danrMSinldtsusunsebagal
acuan untukpenyelenggaraandanpelaksanaanPenanggulanganHIV
AIDS,dan [MS.
pemantauan pelaksanaan kegtatan penanggulangan .Karena dlperlukan
regulasi dan penyesuaian pedoman yang ada dengan rekomendast g lobal.
pendekatan kesehatan masyarakat dan perkembangan Ilmu kedokteran,
yang telahterbukti efektifuntukPenanggulanganHIV, AIDS,dan1MS,
maka drsusunlahPedomanPenanggulangan HIV, AlDS.dan1MSyanglebih
komprehnsff2022, No.831
-34-

www.peraturan.go.id
Orang 'ang hidup denganHIV rODHIV)diIndonesia padatahun2020
diperklrakan berjumJah 53.100orang.Jumlahinlmenurun dar! angka
sebelwnnya padatahun2016sebesar 643.443ODHN.lnfeksi barnHrVdi
Indonesia terus mengalwnl penurunan sejalan denganpenurunan Infeksi
barnHNglobal. Namundemiktan,penurunaninfeksl barulnJbelum
sebanyak yangdtharapkan.Padapopulasikuncl tertentu tLSLdanwarta]
terjadi peningkatan lnfekst bamHN.Sebaglnn besar kasus HIV ditemukan
pada"non-populastkuncl"yairukelompokang berislko tertnfeksi HlVdi
luar populasl kune!, meUputi pasangan seksual penasun,pasanganseksual
lald-laki btseksual, mantan pekerja seks,Ibu hamil, pruden TBC,paslen
IMS,pasten hepatitis,dan orangyangmenunJukkan gejala penurunan
kekebalan tubuh.
Secara nastonal,epideml H1V illlndonesla adalah epidemJ
terkonsentrast,HasU SUrvei TerpaduBlologIdan Perilaku (ST8P populasi
kunci tahun2018menunJukkanprevalenstHIVpada populasl kunci
umumnya maslh tinggi,diatas 10%.Tetjadi pergeseran pola penularan HlV
dl manapadaawal tahun 000penularan HN leblh sering karena
penggunaan [arum sunttk bersamaillkalangan Penasun,saatinJpenularan
melalut bubungan seksual merupakan earn penularan H1Vutama.
Epideml lilVillTanahPapua [Provinsi Papua dan Papua Barat]
merupakan epideml meluas tingkat rendah, dengan angka prevale nsi HN
pada populast umum sebesar 23 0 (ST8PTanah Papua, 2013).
KecenderunganprevalenslHIVlebiht1nggI 2,9%) terjadldiwtlayah
pegunungan dan populast suku Papua.sementaraelidatarnn rendah dan
perkotaan,prevalensl beradadibawah,3%.
A.SituaslEpldemiHN dan AIDS
BABD
EPIDEMIOLOGlHrV,AIDS, DANIMS2022, No.831
-35-

www.peraturan.qo.id
Infeksi menular seksual merupakan salah satu di antara lima kategort
penyakit terbanyak _nngmenyebabkanorang dewasa mencartdinegara­
negaraberpenghasilan menengabdan rendah,PenyakitIMSmenyebabkan
masalah kesebatanseksualdan reprodukst, antaralain kemattan janindan
bap bam lahir [neonatal]akibatsifiHskongenital,inferttlltasaktbatinfeksi
klamldia dangonoreyang tidakdiobatt,sertapengobatanberkembangnya
gonore reststen 000 antibioUka.01samping ttu, IMSJuga menjadl beban
anggaran nesional dan rumah tangga.
Secaraglobal, lebth dari 1 juta Infekstmenularseksual (IMS) aog
dapatdis mbuhkan terjadtsetlaphart,Menurutperkiman WHOsecara
globaltahun2016adasekitar376jurainfeksibam dartempatlMSyang
dapat disembuhkan,yaltu klamidla, gonore sifllis dan trikomoniasis.
Bebempa [enlsrMSsepertl stfllis, gonore,daninfeksiklamidadapat
mempermudahpenularanHlV.Risiko tertnfeksiH1Vdapat meningkatdua
htngga nga kali hpat pada paslenIMS. Lebih dan500 [utaorang memillki
infeksi genital dengan virus herpes simpleksHSV-latauHSV-2dan
sekitar300 jutawanltamemilikiinfekslhumQ/l papillomaoirus(H.PV)dan
dlperktrakan_60.000kematianterjadl karena kanker serviks setiap tahun
akfbatinfeksiHPV.
HasU estimasl [MSdiIndonesiapadatahun_020menunjukkan
prevalensigonoredan InfekslklamidlapadapopulasIkuncimencapai
hingga 30 kalilebihtinggl dlbandingkan padapopulastumurn.Namun
secaraumumterjndl penurunanprevaJenslslfilispadaWPS dan LSL,
sejalan dengan penurunan padaprevaJensl HlV,karena penlngkatan
penggunaan kondom dan upaya pencegahan fMSdanHIV lainnya,
Sememaratru,esttmast sifJlIskongenltal menunjukkan jumlah kasus dan
angka stftlts kongenltal dt Indonesia telah menurun, tetapi maslh10 kall
Iipatleblhtinggidaripada target globalelinunaslsl1:lliskongenital,yaltu <so
kasus per100.000kelahiran hidup.Pengendalian IMSbalk pada populasl
lcunc1 maupun padanonpopulasl kuncL, terutama ibu hamil, harus
diperkuat agartargeteltmlnasi IMSdapat tereapal.
Prevalensl sifllisaktifdl Tanah Papua dllaporkan sebesar 4,7"Atpada
laki-Iakt dan 4,2%pada perernpuan. 01 antara lakt-lakiyang tldak
slrkumsisl dltemukanprevalenstcukuptlngglyaltu ,8%jIka
dlbandlngkan dengan laki-Iaki yang disirkumslsi sebesar 1,l%.Hasll STBP
B. Situasl Epidemi IMS2022, No.831
-36-

www.peraturan.qo.id
LInfeksiHIVdanAJDS
InfekslHlV dan AIDSadalah penyakitlnfekslyangdlsebabkan
01hvirusHN,ang menyerang dan melemahkan sistem ke kebalan
tubuh. VirusHIVdapat ditularkan melaluir(i)hubungan seksual (anal
atau vagina)taupopeUndung(kondom),[ii]transfust darah dan
transplantasiorgandartorangyangterinfeksiHIV,1ft)penggunaan
jarumyangterkcntamlnast,dan(Iv)transmlsl vertikaldar!tbuyang
terinJeksiHTVkebaytnya selama kehamllan,persalman danmenyusui,
Acquired Immuno-Deficiencu Syndrome (AlDS)merupakanInfekslH1V
stadiumIanjut, yang terjadi apabllainfeksltUVtidak diobatidengan
obatARV.Orang yang mengalami AIDS mnjadi rentan terhadap
infeksi oportinistlkdan beberapajeniskanker.Infeksl oportunistik:
dapat disebabkan olehberbagal virus,bakterI, jamurdanparasitserta
dapatmenyerang berbagai organ. Tanpa obatARV,AJDSberakhir
dengan kemattan.
Adatlga fase perjalanan alamiahtnfekstHN sepertl ditunjukkan
pada Oambar 2.1.FaseI, dlkenal sebagal periode jendeJa dimana
tubuh sudah terinfeksiHJVnamunpadapernertksaandarahbelurn
ditemukan antibodi anti-HIV.Pada pertode Inlseseorangyang
tertnfeksiHlV dapatrnenularkan pada orang latn (sangat lnfekstus],
ditandai denganviralloadHIV sangattinggidan limfositTCD
menurun tajam,Fasefiu-like syndromC'·erjadl akibat serokonversl
dalam darah,saat replikasi virus terjadt sangathebat pada infeksi
primerHIV,Btasanya berlangsungsekitardua mlnggu sampai ttga
bulan sejak tnfeksi awal.
C.IuformasiDasarPenyakit
juga menunjukkan pertlaku seksual berisiko masibteras terjadlillTanah
Papua, seperti melakukan hubunganseksdengan pasanganndaktetap
pada satu tahunterakhlr,termasukdenganpasangan seksyangdlbertkan
imbalan.Penggunaan kondom pada hubungan sek:s komersial terakhir
padalald-laki mengalamtkenalkan signifikandari14,J%(STBP 2006~
menjadi 403%(STBP2013). namunbelumClumpmengendalikanepidernt.2022, No.831
-37-

www.peraturan.go.id
Fase [) merupakanmasaLatenyangblsa disertal gejala rtngan
atautanpagejaladantanda(asimtomatik).DltandaJ dengan nllalviral
loadmenurun danrelatif srabtl,namunCD4berangsur-angsur
menurun.'resdarahantibodi terhadapHIVmenunjukkan hasll reaktlf,
walaupungeJala penyakitbelum tlmbul.Padafase inlODHlV temp
dapatmenularkan HIVkepada oranglain.Masatanpagejala rata-rata
berlangsung selama 2-3 tahun;sedangkan masadengan gejala rtngan
dapat berlangsung selama5-8 tahun.
Fase Ill,masa AlDS merupakan IaseterminalinfekslHN dengan
kekebalan tubuhyangtelah menurun drasns,dengan nilaiviral load
makin tinggl dan CD4 sanga t rend.hsehinggamengakibatkan
Umbulnyaberbagal lnfeksl oportunisttk,berupaperadanganberbagal
mukosa,misalnya tnfeksttuberkulostst'rBC).herpes zoster(HZV},oral
hairy cell leukoplakia(OHL),kandldlaslsoral,Pneumocysticjirouecii
pneumoniaIPCP).Infekslcytomegalovirus(CMV).papularpruritic
ruption.(PPE)IdanMycobacterium auiwn complexMAC).
PerkembangandartinfekslHIVmenjadiAlDS,ditentukan oleh
jenls,virulensl virus, danfaktorhost(dayatahan tubuh].Ada tlgajenis
InfeksiHlV.yaitu:rapid. progressor,berlangsung 2-5 tahun;auerage
progresor,berlangsung7-15 tahun;danslow progrcssor,lebih dart15
tahun setelah Infeksl barn menjadi AIDS.
Perkembangan dan H TVmenjadlAlDSdapatdtcegah dengan
melakukan penernuan kasus sedtnl mungktn dan membe rtkan
pengobatanARVsesegera mungktn, dengan tujuan untuk
menurunkanjumlahvirusdatumdarah.Jumlah virustntmerupakan
Gambar 2.1RiwuyatPerjalananAlamiahlnfekstHTVdanAIDS
TI'iI'Iut)~1! let
).,
TB
HZV
OHl
OCKada,-HN-RNA
dimplasma
PPE2022, No.831
-38-

www.peraturan.qo.id
2.StfllisdanSifilisKongenital
Si.filis adalahinfekslmenularseksualyangdlsebabkan oleh
baktertspirochaeta,aituTreponema pallldum:Sifllis merupnkan
penyakit Infeksi sistemikyang dapatmen.erang seluruh organ tubuh.
Gejala slfllisdapat menyerupai berbagalmacarn penyakit,Slfllis dapat
dlobntl hingga sembuh.Tanpa pengobatan,pasien sifills yangtanpa
gejala dantandaklirus apapun dapat berlanjutrnenimbuUmn
komplikasl dan tetap menularkan,
Masa Inkubasi sifills btasanya berlangsung10-90 hart(rata-rata
21hart].Terdapat3(tlga)stadiumyaitustadiumprimersekunder,dan
terster.Oiantara stadium sekunderdan tersierterdapatperlodelaten,
tangtanpa gejala.Periodelatenterdiridartdunyaltulatendlni infeksl
terjadl kurangdart2iahun] dan sifilislaten lanjut (inIeksi telahterjadl
tahun atau lebth],Transmlsl[penularan]seksual umumnya te1jadl
saat stadium primer,stadium sekunder,ataupada pertodelatendlnl,
Si.filisdapat dfbedakan rnenjadl dua,yaltustfiljs yangdtdapatdan
sifllis kongenttal padabay! }'angdltularkandart lbu kepadajaniodi
dalamkandungan [transmisl vertikal]. Transmisislfilissecaravertlkal
dan ibuhamilkejanin terjadl pada ibudengan infeksisifilisyangtelah
berlangsung beberapa tahun sebelumnyataapadiobatl. Risiko
penularanslfllis dart ibu ke anak pada masa kehamllanlebth besar
dibandingkan rtsiko pada saat persallnan, karena baktert dapat
menembus barter d. rah plasenta,
Penularan dari ibukeJanin biasanya terjadi padammgguIce-Io
sampal minggu ke-28 kehamilan (trimester kedua], pada beberapa
kasusdapatterjadl pada minggu ke-9(trimester pertama kehamilan.
S!fllispada ibu hamil dapat men yebabkankeguguran,bay!lahir
prematur,bay! beratlahir rendah lahir man,kemattan neonatal(bay!
baru lahlr dansifiltskongenital.
kune! dalam proses transmisl.Semakint:inggiJumlah virus sernakin
besar kemungkinan terjadlnya trnnsmisL2022, No.831
-39-

www.peraturan.qo.id
4.lnfeksiKlamidia
Infeksiklamldta (klamidosis)dtsebabkan oleh bakteriChlamydia
trachomatis,terutama mengenai orang dev.'3S11muda yang aktif
seksual,Pada perernpuan dapat menyebabkan servisitisdanpadalakl­
Laki dapatmenyebabkanuretrlnsnonspesifik,Jugadapa mengenal
rekrumdan orofartngs.Infekst asimtomatik umum diJumpai padalaki­
lakidanperernpuan.
Infeksi klamidia tanpa pengobatan pada perempuan rnuda dapai
menyebabkankomplikasfpadasaluran reprodukst,berupa kehamilan
ektoplk, salpingitis danlnfertllitas.Pada LSL,tnfekstklamldla
menyebahkanlimfogranulomavenereumyangdisebabkan oleh
Chlamydia trachomatis.Pada ibuhamil, tnfeks!inJdihubungkan
dengankomplikaslpada neonatus, berupa Iahirprematur,bayidengan
beratbadanlahlrrendah IBBLR),konjungttvttts. infeksinasofartng
dan pneumoni
3.Gonore
Gonoredlsebabkan oleh bakteriNeisseria gonorrnoeae.Gejala
gonore tanpakomplikasipada laki-lakiberuparadang saluran kemlh
(uretritis),danjika tidak dlobattakanberlanjut menjadi eptdidtmrtts,
stnkturauretra,danmfertilitas.Gonore tanpakompllkasl pada
perempuan beruparadang servlks(serv:lsitis),dan pada umumnya
tanpa gejala atautidakkhas,sehinggasulitdtdtaguosts dantidak
diobatl,sehingga dapat terjadlkomplikasisertus,yaltupenynkit
radangpanggul,kehamilan ektoptk,daninfertilitas.Baylyang
dtlahtrkandanibu dengan Infekst gonore tanpa pengobatandapat
mengalarni konjungttvttisneonatorumyangdapatmenlmbulkan
kebutaan.Infeksi pada rektumdankerongkongnn (farmgs) sebagiao
besar astmtomatik,balkpadalakl-lakimaupunperempuan.
Gonoredapatdiobatlsampal sembuh, narnunpotensl terjadinya
resistenst yang nnggt kare naNeisseria gonorrhDeaememlliki
perubahanoepatpamkepekaan antlmikroba. Oleh karenattu,senap
negara sebalknya melakukan surveUans prevalenst gonore dan
survetlans gonore reststen antimlkroba secaraberkala setiap tiga
tahun,sebagalbagian dart sistemkewaspadaan dinl(early warning
system)dan program penggunaan antlbiotik rasjonal.2022, No.831
-40-

www.peraturan.go.id
o.InfeksiHumanPapilloma irus(HPV)
lnfekstHPVmerupakanInfekstvirusyangsertng terjadl pada
saluranreproduksi.Pada perempuan dan laki-laklyangaktifsecara
seksual dapatmengalami lnfeksl1mbahkankadangdapatberulang.
Penularanaug sertngterjadlmelalul kontak genital kulltkekulit.Ada
banyak tipe HPVnamuntldaksernua menimbulkan permasalahan.
5.nfeksiHerpes Simplex Virus(HSV)
Ada 2 jenis virus herpes simpleks.Vtrus herpes slmpleks tipe 1
(HSV-l)umumnya menimbulkanfnfekslpada mu1ut(herpeslabtalts),
namun dapatjuga mengenal gel1ialmelalui seks oral dan belakangan
semaktnbanyakmenimbulkanherpesgenital Irus herpes slmpleks
tlpe 2(HS-2, merupakan penyebabumum. ulIrusgenital dlbanyak
negara.BilaseseorangtertnfekstHSV-2,infekslakanberlangsung
seumurbidup.InfeksiHSV-2akan memudahkan tmnsmisiHIV
seseorangyangtelahtIinfeksi.HSV-2diperktrakan3kall lipat Iebth
mudah tertularHN,dan seseorangyangtelahtertnfekslHN danHSV
akan lebibmudah menularkan H1Vkepada orang lain.
Herpesgerutal slrntomatikmerupakankeadaan seurnurhidup
yangditandaidengankekarnbuhanstmtomank.Sebagian besarlnfeksi
padatahapawaltidakbergejala a auttdakkhassehingga orang yang
tertnfekstHSV-2sertngkalt tidak mengetahuidirfnyaelahtertnfekst.
Gambamn klinis khas herpes genital type Iimhanyaterjadi pada10-
5%tnfekslprimer.MesJdpun jalur penularanHSV-l danHS\-2
berbeda serta mengennibagtantubuh yang berbeda, namungejaladan
tandakllnis yang ditimbulkanseringkalltumpang tindlh.Episode
pertama infekslHSV-]genitaltidak dapatdibedakan dart InfekslHSV-
2,dan hanya dapat dlbedakan melalui pemeriksaanlaboratortum,
KonIirmasi perneriksaan laboratorium dapat dllakukan untuk
menyingkirkanpenyebabulkusgenitallainny
Sebagian b sarorangmengalnmi episodeasimomatik infeksl
HSV-2.Pada infekstHSV-2yangmenetap umumnya terjadlviral
sheddingintermiten dart mukosagemal,meskipun dalam keadaan
astm omatik.HSV-_ sermgkall ditularkan olehorang yangtldak
menyadarl dirtnya telah tertnfeksl ataudalarn kondlsl asImtomatik
saatterjadikontak seksual.2022, No.831
-41-

www.peraturan.qo.id
Infeksifnibiasanyn hilangtanpaintervensidan90"Alsemhuh
sempurna dalarn2tahun.
Beberapatipe HP tidakmenimbulknn kanker (khususnyattpe6
dan 11) ang dapat menlmbulkan kutHgenitaldan papilomatostspada
sistem pernapasan. Kutil genital sangat umum terjad.l dan
mempengnru.h.ihubungan seksual dan rumbuh pada kulit daerah
anogerutal,umumnya dl bagtan yang menga larnt trauma saat
berhubunganseks.Kutil pada saluran anuslebih sertng ditemukan
pada LSLyang melakukan hubungan seks ana-genital tanpa kondom,
atau praktik hubunganseksuallainyangmelibatkan penetrasi anus.
Kuill pertanus dapat ditemukan pactalaki-lakimaupun perempuan
dan dapat terjaditanpariwayalhubungan seks melaluJ anus.
Meskipunpada umumnya infeksi HPVdapat sembuh spontan namun
padawanrta,ada rtstko untuk menjad.l kronik dan berkembang
menjadilest pra-kanker serviks maupun kanker serviks.2022, No.831
-42-

www.peraturan.qo.id
2.Pada tahun2018,dtlakukan:
a.Pe.ncananganStnltegi.JalurCepat menjadI "STOP"sulub-remukcn­
Obati-Pertahankan] dan penyusunan strategi untuk mencapal "target
90-90-90"ang akan dlcapai pada tahun 2027;
b.Penerapankebtjakan Penatalaksanaan OrangdenganHlVAIDSuntuk
Eliminas IHIV AIDS tahun 2030 denga nSurat Edaran Dlrektur
Jendeml Penregahan dan Pengendallan PenyakitNomor
HK.02.0/1/1S6-f/2018.
3.Pada tahun 2019,
a,PenetapanPeraturanMentertKesehatan omor 4 Tabun 2019 tentang
Standar PelayananMtnJmum (SPM).dengansalahsatulndikatomya
adalahpelayanan kesehatan padaorang dengan rlslko tertnfekstvirus
yang melemahkandaya tahan tubuhmanusla;
b.P netapanKeputusan Menleri Kesehatan Republik Indonesia omor
HK.01.07/MEKES/90/2019 tentang Pedoman Nastonal Pelayanan
Kedokteran PNPK}Tata Laksana HlV ;dan
c.Penntuantndfkatordan target Pencegahan dan PengendaUan HN
AIDSdan lMS dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka
SejaJandengan Tujuan pembangunan Nasional dan Tujuan Pernbangunan
Berkelanjutan O'PB}atau SDG,Pemerintah berkomihnenakanmengakhlrlAIDS
tahun 2030~EndingAIDS1.Sebagai benrukkomitmentersebut,Kemenlerian
Kesehatanmenyusunstrategtpenanggulangan HIV AIDS,dan I S yang
mengacu pada Strategi Global dengan jalureepat dan menargetkan pencapaian
target"90-90-90"pada tahun2027.Targeti.nidiperbaharul pada tahun2021
menjadl"95-95-95"pada tahun2027.Target 95-95-95 mellputt: 95%ODHIV
mengetahutstatusHIV (95pertama],95"AtODHIVyangertnfekst HIV tetap
rnendapatkanterapI AR 195kedua) dan 95"A1ODHlVyangmendapat terapi ARV
mengalami supresi virus [95 ketlga).
Untuk mengakhiri epldemt AIDSdiIndonesia dllakukan denganproses
sebagn) berlkut:
1. Pada tahun 20 17 dltetapkan Peraruran MentenKesehatan Nomor 52Tahun
2017 tentang EUminasI PenularanHIVSifilIs,dan Hepa tis B dar! Ibu ke
Anak:
BABIn
TARGETDANSTRATEGl2022, No.831
-43-

www.peraturan.go.id
Dalam mengnkhiri AIDS tahun 2030 dan rnencapai three zero
dilakukanupaamengakhlrt epldeml HIV,AIDS,dan LMSdenganindikator
dan target pada tabeldibawahtnl,
Targetyangakan dlcapaladalahmengakhlrt AIDS tahun 2030 dengan
mencapaiThreeZeroyaitu:
1.menurunkan tnfeksi barn HIVsebesar 90%darttahun2010'
2.menurunkankemaan akibat AlDSjdan
3.menladakan stigma dandiskriminasl.
A.Target
Tujuan PenanggulanganHIV,AIDS,dan lMS adalah untuk:
1.menurunkanhlnggamenladakantnfekslbarnHIVdanIMS;
2.menurunkanhlngga rneniadakankecacatan dan kematlan~angdisebabkan
oleh keadaanyangberkaitan dengan AIDS dan lMS;
3.menghilangkan stigma dan diskrimlnasi terhadap orangyangterlnfeksi H1V
dan IMS;
4.mentngkatkanderajetkesehatan orangyangterinfeksiHIVdan[MS'dan
5. mengurangl darnpak sosialdanekonomiakibat HIV,AlDS dan IMS pada
tndtvidu, keluargadan masyarakat.
Menengah Nasional 202Q-202.f dan Rencanr StraLegis Kernentertan
Kesehatan tahun 2020-2024;
4.Padatahun 020dtkeluarkanRencanaAlesiasional RANIPencegahan
dan PengendaUanHlV AIDS dan PfMS tahun 0 0-2024,sebagalacuan
bag! PemerintahPusatdandaerahdaJammenyusun perencanaan kegtatan.
5. Pada tahun 2021 dilakukan penyesuaian dengan targe global fast track
untuk mencapatEndingAIDS2030.Targetfast trackglobalrnenjadt95-95-
95 untuk dicapai tahun 2025.Pemertntah mengadaptast targetfast track
global,yaltumencapai 95-95-95padatahun 2027.2022, No.831
-44-

www.peraturan.go.id
Rlnctan stra egi penanggulanganHTV,AIDS,danIMS dapat dillbat pada
gambardioowahlnl.
PenanggulanganHlV,AIDS,dan [MSdilaksanakan dengnn stmtegI:
1.promoslkesehatan;
2.pencegahan penularan;
3.survetlans;
penanganankasus,
B.strntegt
*Catatan:Dihitungdengan pemodelanSpectrumtahun 02Jberdasarkan
inputdataMaret 2021.
No lnd.ikator Target
1-Jumlahinfeksibam HIV(insiden)per100.000
pendudukberusla 15 tahunkeatasyangtidak
7~
tertnfeksl
2
orang yangtertnfeksiHIVditemukanck'1fi
95%
estimasiODmv
3
orangyangterlnfeksLHlV mendapatkan
95"th
pengobatan ARV
4
orangyangteIinfeksi HIVyangm slh mendapat
95%
pengobatan ARVdanvtrusnya tidak terdeteksl
;5
rnenurunnya lnfeksi baruHIV padabayt dan
<50
balitadart ibu per100.000kelahlran hidup.
-
Jumlnb lnfeksl barn sifilis[Instden]pada laki-laki
6per100.000penduduk usia15 tabunke atas 6
yang ttdak terinfeksi
JumlahinIeks.lbarnsifllis[msiden]pada
7per mpuan per100.000penduduk usia 15tahun 5
ke atasyang tidaklertnfeksi
8
Jumlahinfeksibarnsifilis kongenital per100.000
.:5.50
kelahiran hJdup
Tabel3.1 Indtkatordantarget mengakhiri epldemi HIV,AIDS dan IMS2022, No.831
-45-

www.peraturan.qo.id
Setiap strategt dfjabarkanlebihlanjut dengan proses bisnis,kegtatan,
dan luaran(outpul)sepertt pada 1abe13.2.
UntukrnencapalEndingAIDS2030melalulpencapaian target
mengnkhiri epidemlHIV.AIDS,dan{MS,terdapat 6 strategt akselerast
penanggulangan sebagalmana tercantumdalamRencana Aksl asional (RAN)
Penoegaban danPengendallanHN AIDSdanPIMSeliIndonesiaTahun2020-
2024,yangmelrputt:
I.Penguatankomltmendankernenertan/Iembaga,provtnsl,dan
kabupatenj'kota,
2.Peningkatan dan perluasan akses mas arakat padalayanan skrtntng,
diagnostikdan pengobatanHIVAIDS danPIMS yangkomprehenstf dan
bermutu,
3.lntensifikasikegtatan promosikesehatan peneegahan pe nularan,
survetlans,serta penanganankasusHIV,AIDS,danIMS,
4.Peuguatan,peutngkatan,danpengembangankemltmandanperanserta
lmtas sektor,swasta, orgarusastkemasyarakatan/komunitas,rnasyarakat
dan pemangkukepentinganterkait,
5.Peningkatan penelitiandan pengembangan serta inovast ang mendukung
program PenanggulanganHIV,AIDS dan [MS;dan
6.Penguatan tnanajemen program melalul morutortng, evaluast,dan tlndak
lanju
Oambar 3.1StrategtPenanggulanganHlV}\IDSdan1MS
PROMOSIKESEHATAN
PENANGANAN KASUSSURVEJLANS2022, No.831
-46-

www.peraturan.qo.id
b.Penyusunantarget mengakhtrt eplderniHIV,AIDS,danlMS daerah
dengan mengacu pada target mengakhirl epidmililV AIDS,danIMS
nasional;
Kegiatan:
LMelakukanpenetapan status epidemtffiVdananalisis bebanlilV,
AIDS,danIMSdl setiap wtlayah;
2.Melakukan perhitungan dan penetapan targ et 5 tahunan
penanggulangan HIV,AIDS dan lMS berdasarkandatayangdapat
dipertanggungjawabkansecara ilm!ah;
3.Melalrukan penyusunan Iangkah-langkah kegtatan,anallsts
kebutuhan sumber daya,dan dukungan manajernen
penangguJangan HIV AIDS,dan IMS berdasarkan data;
ProsesBisnis
ProsesBisn is
a.PenyediaaoanggaranyangmemadaiuntukPenanggulanganHrv,AIDS,
danIMS;
Kegiatan:
1.Mengembangkankebijakan terkaitkomitmenpendanaandan
dukungan sumberdaya manusia kesehatandalam akselerasl
penanggulanganHIV,AIDS,danIMS;
2.Meningkatkanadvokasldankapasltas Pemerintah Daerah;
3.Menjamlnpembiayaan keburuhan loglstik pelayanankesehatan
masyarakatdanpendukuognya.terkaltobatARV.obatinfeksi
oportunlsttk,obat [MS,obat pencegahan'rBC obatpencegahanHIV,
kondom danpeJicin, ala suntik stem,pengtrtman spesimen dan
re~endjagncstik:
Melakukan p manfaatan sistem lnformasl dalam pe rencanaan,
pemantauan,danevaluasi.
Strategi 1:Penguatnn komltmen dart kementertan/Iembega, provinsi,dan
kabupatenj'kcta;
Tahel3.2Strategi Akselerast PennnggulangantiIV,AIDS danIMS2022, No.831
-47-

www.peraturan.qo.id
Proses Bisnis
d.Pemblnaan teknisdan supervisllayananHIV,AIDS,dan [hitS untuk
Fasilltas Pelayanan Kesehatan dllaksanakan secara berjenjang;
Kegiatan:
Melakukan upaya penjamlnan mutu layanan rnelalul keglatan
pembmaanleknisdan supervtsiyangdllaksanakansecarn rutindan
berjenjangdenganmelibatkan organisast profesi dan organisast
kemasyarakatan/ kornunltas.
Proses Bis.nis
c.Pelaksanaan sistern rujukanpastenHlV.AIDS.danThiSmengikutl alur
layanantnV,AIDS,dan [MS yang ditetapkan;
Kegiatan:
Penyusunan regulasl slstem rujukan untukdiagnosisdan pengobatan
dikabupaten/kctadanprovinsi, ermasuk aspek pembiayaannya.
Proses Bisnis
b.Opttmalisasl jejartnglayananHJV,AIDS,danIMSdiFastlitasPelayanan
Kesehatan milikpemerintahdanswasta;
Kegiatan:
Menguatkanjejartngpelayananbaik pemertntahmaupun swasta
Prose sBisnis
a.Penyediaanlayanan #ang berrnutu dalam penatalaksanaanHN.AIDS,
dan rMSyangdtselenggarakan olehFastlltas PelayananKesehatandl
wUayahna;
Kegiatan:
1.Mengopttrnalkanupaya penemuankasusHIV,AIDS,danIMS;
2.Mengoptimalkanupaynpenanganan kasusHIV AIDS,danIMS.
StmtegJ2:Perungkaandanperluasanaksesrnasyarakatpadalayanan
skrtnmg,dagnostik,dan pengobatanHIVrAIDS,danlMSyang
komprehensif dan bermutu;2022, No.831
-48-

www.peraturan.go.id
ProsesBi8ms
a.promostkesehatan;
Kegiaan:
1.MelaksanakanPromoslKesehatanHN,AIDS danlMSolehtenaga
promoslkesehatan danj'ataupengelolnprogram pada dlnas
kesehatan kabupatenjkota,dinaskesehatanprovinsidan
KementerianKesehatan.
2.rnelaksanakan promosl kesehatan dengan pemanfaatan media
oetakmediaelektronik,dantatap mukayangmemuatpesan
pencegahan dan pengendaltanHEY,AlDS,dan IMS terintegrasidan
diutamakan padapelnyanan:
a)Hepatitis;
b] kesehatanreproduksidankeluargaberencana:
clkesehatanibudan anak:
d)Tuberkulosts:
e)kesehatanremaja;dan
orehabilitasinapza
3.melaksanakanpromostkesehatandengan;
a) penyarnpalanKlEunukperubahan pertlakurnasyarakadalam
Penanggulangan HN,AIDS,danIMS;
b) penyampo.la.nlnformaslkepada masyarakat rnengenai layanan
HN,AIDS,dal1lMS yang sesual standar:dan
c]pellbatan tokoh masarakatdan tokohagama dalam
men ebarkan matertkomuntkast,lnformasl,dan edukasl
mengenalHIV,AIDSdanIMS,termasukinfluencermediasosial.
straegi3:Intenslfikas!kegiatanpromosl kesehtan,peneegahan
penularan, survellans,sertapenangamm kasusHN.AIDS.danIMS;2022, No.831
-49-

www.peraturan.go.id
h. pencegahanpenularan;
Keglatan:
Pencegahan penularanHIVdanfMSdlselenggarakan olehpengelola
program pada Iastlltas pe layanan kesehatan, dinas kesehatan
kabupatenj'kota, dlnas kesehatanprovtnst,KemenlerianKesehatan,
llnlas sektor,dan rnasyarakatdengan:
J.Mendorongpen~mpanperilakuamandanUdalebertsiko;
Melakukan konseling dalam rangka peruhahan pertlaku dan
pencegahanHrvdanIMS,rnengenall gejalaIMS,meneart
pengobatan HTVdan1MSyang benar,notifikasf pasangan., dan
mendorong pasanganpaslenIMSuntuk berobat:
3.Melaksanakan edukasi;
Melakukan penatalaksanaanIMS;
5.Mendorongpelaksanaanslrlrumsisllaki-laki secara sukarela
terutamadidaerahdengan epidemiHIV meluasdantidak
mempunyal tradisi atau budaynstrkumstsl;
6.Melakukan pemberian kekebalanHPVpada remaja;
7.Melakukan pengurangan dampak buruk bngi pengguna Napza
suntik;
8.MelaksanakanpenoegahanpenularanHIVdanslflltsdartibu ke
bayinyadimulal dart deteksldinI/smilingHlV dan silllis padaIbu
hamlltrimester pertama;
9.PernbertanARV profilaksiskepadaorangyangmemerlukan,
seperttbay!yangdilahirkandart OOHN,korban kekerasan
seksual, dan tenaga kesehatanyangmengalamlkecelakaan kerja;
10.Melaksanakan uji sartngdarahdonor, produkdarah,dan organ
tubuh;
1l.Melaksanakan penerapankewaspadaan standar Pencegahan dan
PengendaUanInfeksiillfastlltas pelayanan kesehatan:
Proses Bisnis2022, No.831
-50-

www.peraturan.qo.id
ProsesBisnis
c.Survetlans:
Keglatan:
1.;felaksanakanpenernuankasussecaraaktlfdenganr
a)Penjangkauanpopulast bertslkotertnfekstHlVAIDS dan lMS
untuk skrinlng;
b)MelanjutkansJainingdenganpemertksaanpenegakandiagnosis
bila dlperlukan;
c)otlfikasipasangan dan anakblologis;
d)Deteks!diniHIVpada baytyanglahtrdartODHN.
2.Melaksanakan penemuan kasus secara paslfdengan pemertksaan
penegakan diagnosispada orangyangdatangke fasilitasplavanan
kesehatanuntuk rnendapatkan pelayanankesehatan.Padawilayah
dengan epldemlHTVterkonsentrasi, penemuan kasus secara pasif
d.ltujukanpadakelompok berisikotertnfekstHIVyang datangke
fasyankes.Pada wilayahdenganepldemlHrvmeluas,penemuan
kasus secarapastfdllakukanpada semua orang 'ang datangke
fastlitaspelayanan kesehatan untuk mendapatkanpelnyanan
kesehatan,Khusus untuk ibuhamil,detekslHldansiflliswajih
dllakukan di seluruh[asWtas pelaranankesehatan;
3.Opttmallsastkegtatan Intensifikasi penemuan kasusHNdanIMSdl
setiapfasllltas pelayanankesehatan secaraterintegrasimelalui
skrinlngdandeteksid.in1ibu hamil,pasienTBe,paslenJMS,dan
WBP:
Pengolahandananallsts data epidemlologluntuk:mendapatkan
informasleptdemiologt:
5.Diseminasi informastkepadapengelola program terkait,lintas
sektor,pemangkukepentlngan,danmasyarakstuntuk
mendapatkan umpanbatik;
o.MelaksanaknnpengamatanHlV AIDS danlMSyangmencakup
pengumpuIandata,pengolahandata,analislsdata,dandlseminasl
informasijumlahkasus,preylenst, dan jumlah kematian HlVAIDS
danIMSmelaluf:
tilpencatatandanpelaporanrutin kasusHIVAIDS,dan lMS,dan
kematianterkaitIDS:
blsurvetlanssentinel HIVdanIMS;2022, No.831
-51-

www.peraturan.go.id
c) penenruan estlmasl populasl kunct antara lain dengan
pelaksanaan pernetaan dan Survei Terpadu BioJogis dan Perilaku
(S'fBP).
7.;1endapatkaninformasl prevalensl resistensl oba ARVdan gonore,
melalui:
a] surveilans reslstensl obat HN (HlV-DrugResistan)·
b) surveilans reststensl obai anti mikroba (gonore);
8.Menggunakan data dan tnformasluntuk pengambilan keputusand.i
se apnngkatanpelaksana;2022, No.831
-52-

www.peraturan.go.id
ProsesBisnis
a,Pemberitukanwadahkemitraan;
Kegiatan;
MemastlkanketerlfbatanPemangkuKepentingandalamperencanaan
danpenganggaran,serta pelaksanaankegtatan untuk akselerasl
penanggulanganHtV,AIDS danJMS di tlngkat pusa dandaerah,
Strntegt 4:Penguatan penlngkatan,danpengembangan kemttraan dan
peron serta lintas sektor,swastrorganisasf kemasyarakatan/ komunltas,
masynrakat dan pemangku kepentingan terkatt;
ProsesBisnis
d.penanganankasus:
Keglatan:
1.Penanganan ODHlVsesual dengan standar;
aMenentukanstadiumkllnisHlVdantalalaksanainfeksi
oportunistik sertapenaptsanIMS lamnyasesuai Indlkasl;
b)Mernbertkanprofilakstskotrlmoksasoldantempipencegahan
me
c}Memberikan pengobatanIMSdanme1akukan penaplsan
latnnya;
d]Melakukansk:rining kondisi kesehatan jlwa;
e]Melakukankomuntkasl,inIormasi, dan edukasl kepatuhan
minumobat;
~ Melakukannotiflkasipasangandananak;
g)Melakukaninformedconsentpenelusuranpasien;
hIMelakukan teskehamilandanperencanaankehamllan;
1)Memberlkanpengobatan ARV'dan
JlMelakukanpemantauanpengobatan.
2.Penyediaanakses pemertksaanHNdalamrangka pemantauan
pengobatanARV;dan
3.Pengobatan pasienIMSsesuai standar,2022, No.831
-53-

www.peraturan.go.id
b.Fasilitasl kajlandanpengernbangankebijakan untukmendukung
PenanggulanganHIV,AIDS,danThiS;
Kegiatan:
Mendukungkajlan dan pengernbangan kebljakan serta pemanfaatan
hastlrtsetuntuk mendukung percepatanmengakhirt epiderntHIV.
AIDS,danIMS.
ProsesBLsnls
Pross Blsnls
3.Pelaksanaan kajian dan pengembangan kebijakan dibtdang
PenanggulanganHlV,AIDS,danIMS;
Kegia an:
Melakukanadvokasiatau mobtllsastpendanaan untuk kajiandan
pengembangankebijakandibldangHIV,AIDS,danlMSdart berbagai
Lnstitusl dldalamdanluarnegert,
StrateR[5:PenlngkatankajiandanpengembangankebiJakanvang
mendukungprogram penanggulanganJiIV,ALDSdan [MS~
Pros sBlanls
b.Mendorong keterliba an lintas sektor, swasta, organisas i
kemas arakatanj'komunttas masyarakat dan pemangku kepenttngan
terkait dalam Penanggulangan HN, AIDS danlMS mula!dart
perencanaan. pendanaan, danpelaksanaan, serta pemantauandan
evaluasi dalam rangkaperungkatan sumber da ayangdibutuhkan.
Kegiatan:
Meningkatkanupaya pemberdayaan masyarakatuntuk pencegahan
danpengeudallanHlV,AIDSdanI1.1S.2022, No.831
-54-

www.peraturan.go.id
ProsesBisnis
b. Penguatan kapasttas sumberdayamanusiadalam pengelolaan program
PenanggulanganHTV,AIDS,danIMS;
Keg!an;
1.Perencanaan kebutuhan sesuai dengan Jenisjumlah,danstandar
kebutuhansertapengembangan danpenlngkatankemampuan
SDM.Pengembnngan danpentngkatan kemampuan SD M
PenanggulanganHIV,AlDS,danIMS dllakukan melalul pelatfban
danmentortng.Setiapprovtnsl dankabupatenj'kotaperlu
membentuklimpelatih danlimmentor,serta melakukan
mentoring secara berkala kefasynnkes.
2.Penyedlaan tenaga terianh dalam pengelolaan program
PenanggulanganHIV AIDS,danrMSdan penyediaan tennga
kesehatan di Fastlltas Pelaj anan Kesehatan;
3.Pemetaantenagakesehatan seoara rutin;dan
'l.Pereneanaandanpenganggamn kegiatan pelatihan bagi tennga
dalampengelolaan program PenangguJangan tuV,AIDS,danLMS
dan tenngakesehatanditlngkat kabupatenj'kota,
Pros sB15ms
a,Penguatan fungsi perencanaandan peman auan program;
KegIaan;
1.Melakukan pereneanaan pemantauan,dan anahstsketersedlaan
)ogistik HlV, AIDS,danIMSdlFastlitasPelayanan Kesebatan
Pemerintah Pusat, PemerintahDaerah,dannonpemertntah;dan
Membuat laporan tahunan kemajuan Penanggulangan HN,AIDS,
dan!MS.
StrategI 6:Penguatan manajemen program melalul pemantauan, evaJuasi,
dannndak lanjut2022, No.831
-55-

www.peraturan.go.id
PenanggulanganHrv,AIDS,dan1MSdllaksanakandengan pendekatan
stkluskehJdupan.Haltnlberartl dalam settap tahapan kehldupan adaLntervensl
yangdiJakukan untnk peneegahan danpengendalinnHrv,AIDS,danIMS.
Pros sBlanls
c.PenlngkatanmotivastdukunganPenanggulanganHJV, AIDS,danIMS.
Kegiaan:
1.Pemberianpenghargaankepada PemertntahDaerah dengan
kinerja terbalk dalarn PenanggulanganHIV,AIDS,dan1MS;
Pemberianpenghargaan kepada Fasllitas Pelayanan Kesehatan
dan kader kesehatan yangberkontribusi besar terhadap
PenangguJangan HIV,AIDS,dan lMS dl wilnahnya;dan
3.Pemberianpenghargaankepada Lembaganonpemerintah maupun
perseoranganyangberkontribuslbesar dalam pencapaian target
PenangguJanganHJV.AIDS,dan [MS.2022, No.831
-56-

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-57-

www.peraturan.go.id
B.Kemltraan
KemitraandalamPenanggulanganHIV,AIDS danLMSdHakukan bersama
dengan Institust pernertntah terkait, pemerinahdaerahpemangku
kepentmgan,penyedla layan an,organisasi kemasyarakatanj'komunitas,
organtsaslprofesidanakademiat,swasta, danmediamassa berdasarkan
kepentingnn.kejelasantujuan,kesetaraan,dan keterbukaan.Kemitraan
bertujuanmendorong agarpam mitraaktifmelakukanpromoslkeseharan,
ntukmencapai tujuan promosi kesehatan dan ersedianya layanan
komprehens1fyangberkesinambungan bag!ODHTVdanmasarakat,
dlperlukan mekantsrne koordinasi/kemitraan. Koordtnastj'kernltraan1nl
melibatkan semua pemangku kepentingan di tlngkat nasional,provinsi,dan
A"Advokasi
Advokasldalam Penanggulangan HIV,AIDS,danlMS bertujuan untuk:
1.Mendorongkomitmendanpemangku kebijakan yang ditandat adanya
pemturan atau produk bukum yangmendukung PenangguJangan HlV,
AIDS,danIMS.
2.Meningkatkan dan mempertahankankesinambungan pemblayaandan
sumberdayaJa.innya untuk PenangguJanganHNAIDSdan IMS.
Kegiatan Promosi}esehatan dalrun pencegahan dan pengendalian HIV ,
AIDS,dan LMS dilaksanakan dengan strategi advokasi ,kemitraan,dan
pemberdayaan masyarakat.
Tujuankeglatan promosi kesehatan dalam Penanggulangan HTV,AIDS dan
IMS adalah.
1.Masyarakat meIakukan upayapencegahan penularan H1VdanIMS
melalui gaya hidupdan p rtlaku sehat:
2.Masyarakal,yangmem1likipertlakubertstko,mengakseslayanan
PemeriksaanHIVdan skrlnlng1MS:
3.Orang denganHNmenjalanipengobatanARV secarapatuhdan
berkelanjutan: dan
4.Meniadakan stigmadandiskriminasi.
BAB IV
PROMOSI KESEHATAN2022, No.831
-58-

www.peraturan.qo.id
MasyarakatberperanaktifdalammenyebarluaskanInformaslyangbalkdan
benar entang PenangguIanganHTV,AIDS,danIMS,melalul media
komunikasiyang banyakdigunakan, seperti media sostal,Interne,audio­
visual/video,selalnmedia cetak sepertilernbar baltk,leaflet,poster,dan
medialaJnnya. Komunltas OOHNdankeluarganyadapat berperanan
langsung dalam keberlangsungan pengobatan OO HIV dan pencapaian
supreslvirus.Peningkatan peran sertaODmvdankelompok dukungan
sebaya secaraefektifdalamberbagalaspektermasuk pendamptnganODHN
layanan kesehatan berbasis mas.arakar/komuni asataupunfasyankes,
telah erbuktiefektifdandapamemperbalkt kua.litasIayanan bag! ODRIV
secara umum.Kemltraan dengan kamunitasOOH1Vjuga terns dltlngkatkan
C.Pemberdayaanmasyaraka
Pemerintah melakukan penggerakan potensi lokal/komunitasrangada
misalnyakomunltaspeker]a,pengguna media sostal,kelompoklbu-Ibu,para
gurusekolah dasar danmenengah,kelompokrema]a,WargaPeduliAIDS,
kelornpokkeagamaan.PemanfaatanUpayaKesehatanBerbasis Masyarakat
IUKBMdiwUayah setempntjuga dapatdiprttmbangkanmenjadl pendekatan
kepadamasyarakaterkait penyedlaan tnformastHIV.AJDS,dan lMS contoh;
desa/RWsiaga. Posyandu,Polindes.
Padatingkatprovinsidannastonalforumkoordinasijkemitraan dlarahkan
untukperencanaan,pelaksanaan,pemantauan danevaluasl keglatan
PenangguJanganHIV,AIDSdan1M3.Forumkoordinasl/kerultraanditingkat
kabupatenj'kotr dtarahkanagardapatmemfastlltasl jejartngkerja sam antar
Fasyankes Pemerlntah dansvasta,balk secara hortsontalmaupun vertikaJ.
KeberadaanKomfsiPenanggulangan AIDS jKPA)Knbupaten/Kota dapat
menjadi con ohforum koordlnasttersebut,
Farum kamunikasl.koordrnast,ataukernitraan dibuat dltingkatnastonal,
provtnsl,dankabuparenj'kotaForumkoordinasfjkemitraan dalam
PenanggulanganHlV AIDS,danISditingkatnnsionaJsactpedomanini
diterbitkan, mengacupad a PeraturanPresidennornor12tahun2016
tentangPerubahan AtasPeraturanPresidenNornor75Tahun 2006tentang
Komisi PenanggulanganAIDS asional .
kabupatenjkat.Kaardinasijkemitraan diperlukanJuga'untuk perencanaan
pelaksanaan,danpengelolaankegiatan.2022, No.831
-59-

www.peraturan.go.id
dalam bidang perencanaan,penyelenggaraanlayanan,pemantauandan
evaluasl.Kemitrnaninipenting dalammemperbaiktrujukandukungan
kepatuhan,serta mengurangi stigma dan diskrtrninasldi amarapemangku
kepentingan.2022, No.831
-60-

www.peraturan.go.id
B.Konseling
Pelaksanaan koosehng pada pasien dtla anan kesehatandtmaksudkan
untuk mernbantu upayaperubahanpertlaku dan pencegahan HIVdan £MS,
memotivasiorang dan pasangannya agarmelakukan Pemeriksaan H1V
dan/ntau (MS,melakukan pengobatan dengan patuh jika basil tesnya
posltlfdan melakukan pencegnhan H1V dan !MS ,sertatidak rnelakukan
pertlakubertsiko.Konsellngmerupakan eara komunikast antara
dokterjtenagakesehatandengan pasJen IMS dan ODHJV .Konseling
dllakukan olehtenaga kesehatan atautenaga non keseha an terlatih.
Pencegahan penularanHNdanIMSdilakukandengan penerapan pertlaku
bidupsehat,yaitumelaluiinervensipertlaku danintervensibiomedis yang
mellputi:
A.Penerapanpertlaku amandantidak berlsiko
Prlnsip umumyangdlgunakan untuk dalam pencegahan penularan HJV
dan[MSadalah:
•A atauAbstinence,artinya tidakmelakukanhubungan seksual sebelum
menikah arau tldakmeJa.k:u.kanhubungan seksual pada saat mengalami
IMS;
•BatauBefaithfu~artin a settahanya dengan sarupasanganseks[tidak
bergantt-gantl pasangan];
•Ca auCondom,artinyamenggunakan kondom denganbenaruntuk
mencegah penularanIMS danInfeksiHN melalulhubungan seksual;
dan
•Datau "noDrug'.artmvatidakmengonsumsl/menggunakannarkotfka,
psikotroptka,dan zat adlktiflalnnya.
Pencegahanpenularan HIV dan IMSmerupakanberbagal upaya atau
mtervensi untuk mencegahseseomngtertnfekslHEYdan/ntnu IMSyang
dlarahkan untuk rnencegah:
1.penularan melahn hubungan seksual;
2.penu1amn melalulhubungannODseksual:dan
3.penularan dart ibu ke anak,
BABV
PENCEOAHANPENULARAN2022, No.831
-61-

www.peraturan.go.id
Kegiaian sknntng IMS dapat dilihat padatabel5,1
D.PenatalaksanaanIMS
Stmtegipengendaltan lMSuntuk eUminasiIMSmencakupkegtatan:
1.Penyedlaanakses pelayananIMSsesual standar.
2.MenurunkanpenularanIMSdengan cepa padapopulasikunci,
pasangan sertapelanggan pekerja seks.
Pendekatanstrategiinidldasarkan padadlnamikatransmisl IMS ang
menyebar dengan cepat melalui jaIingan seksual dengan sering/
banaknyapasangan seksual. PelangganmenularkanIMSkepada pekerja
seks,yang kemudlandapaimenularkanInfekslke peJanggannyayangLain
serta pasangantetapatauIstertnya,Wanlta bertslkorendah yang
mendapatkanIMS dartpasangan tetap dapatmenularkan infeksi ke
bayinya
C.E!Jduknsf
Edukasi pencegahan penularanHIVterutarna ditujukanuntuk
menlngkatkanpengetahuan danpemahaman, ser amendorongpenerapan
pertlaku seksual aman dan perubahanperllakuberislkc menjadi perUalru
seksual aman.E<:lukaslinidiberikankepadaPopulaslKunct, Populas!
Kbusus,danPopulaaiRentan.
Waria dalam PopulaslKunci meltpuntransgenderdan rranspuan.
Edukasl peneegahan penularan HIVdanlMS secara spesillk dengan
penggunaankondom dan peUctn disampaikan kepada kelompok berlsiko
sebagatberikut:
1.pasanganOOHN'
2.pekerja seks,pelanggandanpasangannya;
3.paslen fMSdanpasangannya;
-toLelaklSeks denganLelakf(LSL;
5.Wru:ia/transgender,
6.WargaBinaan Pemasyaraka tan(WBP)'dan
7.pengguna napza suntik dan pasangannya.
Edukas! penggunaan ala suntik:stertldtsampatkankepada penasun
sebagalpencegahanpenularanHN.2022, No.831
-62-

www.peraturan.go.id
Kegintan skrtntng dan detekslIMSdapaditlngkatkandenganmelibatkan
peran serta masyarakat,
Diagnosis IMS dapat dUakukan secara klinls dengan melihat tanda dan
gejala, serta secara etiologtsdenganpernertksaanlaboratoriumsederhana
metodeNAAT,molekuler,atau tes cepat, sesualdenganketersediaandJ
layanan,
SkriningIMSdan PengobatanPresumtif Berkala(PPBIpada populast kunci
dapatdilakukandiIasyankes atau saatdokling/mobileklinikd.ilokasi/
lokalisasi,PadaWPSdilokaJisasI/lokasldilakukanlata laksana
pendekatan slndrom padayangbergejala danskriningsifilis serta PPB tiap
3 bulan.orfasyankes,saatkunjunganpertama populastkunci, dllakukan
taralaksana pendekatan sindrom pada yang bergejala,pernbertanPPB,dan
skrining stfilis.Saatskrtrungtrtwulanan,dllakukanskrtnlngsHills
pendekatan sindrom pada yang bergejala,dan pembertanPPBtiap(.jbulan.
Bilakasusberat /ttdak ada perbatkan dalam minggu kasus perlu dlrujuk
ke fasyankes tingkat lanJut. Skema skrining danPPBpadapopulastkunci
adalah sebagaibertkui,
LaynnnnlMSPopulastMenurunkanpenularanlMS
IUmum (POpuillSIKuncf
Fasyankes l.Manajemen kasus 1.ManajemenkasusIS
[Pemerintah dan IMSbergejala bergejala dengan
swastat denganpendekatan pendekatan sindrom dan
slndrom dan laboratortum
laboratorium [sede rhana/NAA'T/
(sederhana/NAA1/ molekular jtka ada
molekular jike ada Indikasl]
lndikasi 2.SkrlnlngHIV,stflllsdan
2.Slerining StrutsHJV 1S lain padapopulast
dan Hepatitis B kunci tiap 3 bulan
pada ibu hamil 3.Tempi presumtif berkala
3.Notifikasl untuk gono re danklamidia
pasanganj'tempi pada WPS, LS L,dan waria
presumtifuntuk '1.otifikasipasanganj'terapl
pasangan. presumtifuntuk
pasangon.
Tabel5.1KegintllIlSkrtningdanDeteksl IMS2022, No.831
-63-

www.peraturan.go.id
O.Pengurangan Dampak Buruk Pada Pengguna Napza (PDB ~
Pengurangan dampak buruk pada pengguna Napzadilakukan melaluf:
a,pelaksanaan Layanan Mat Suntik Stertl (LASS) baglpengguna apza
suntik:
1".Pemberian Kekebalan
Vakslnast HPVdapatmencegah kanker servtks dan kutll kelamln, [MSnng
disebabkan olehhuman papillomauiru.sHPV).Pemberian kekebalan HP
dtanjurkan bag! anak perempuan dan lakl-lakl usia9tahun ke atas.Pada
saat Permenkesinidrterbltkan,kekebalan HPV diberikan pada anak
perempuanusia11-12tahunsebagai Imurusastprogram.
E. Slrkumsisi
Sirkumslslsecara sukarela dapat diternpkanditempat denganprevalenst
penularan HIV seeara heteroseksual tinggIdanprevalensislrkumslsi
rendah, atau dldaerahdenganepidemJHrvmeluas dan tidak mempunyaJ
tradlslataubud a asirkumsisL
Penatalaksanaan IMSdilaJru.kankepada seluruh:
a,PopulaslKunel;
b.Ibu hamll:dan
c.Orangyangdatang ke fasthtas pelayanan kesehatan d ngan gejaJa
[MS.
Oambar 5.1 Skrining lMS dan PPB Pada PopulasiKunci
_,
DclJingimoblle c!ru:c
·
Sindramikjka
befgejala
WPS' ·
PPB tlap:1 ldan
·
Skrlnfngliffilililiap 3
I:Uan
·
Sindrorrik jika
·
Sindromikjika
Semua populasi ~Ia bergeJIIa
runci(WPS,LSl, ·
PPB
·
PPB,J >5 bulan
·
Skriningsilirm danlmjungan
Warfa}"
·
Skrirulgsiffis
KunJungiinpenamalieCe:1t-lJplriwulanan
layanan
• Bllakasusberet atau tidak ada jXI1laikandalam 2minggu,pasien dlrujukJ~fssyankea
tingkatlanjut2022, No.831
-64-

www.peraturan.qo.id
Pelaksanaan LASSdengan konsellng perubahan perHaku dan dukungan
psikososialdtarahkanuntukmelakukanupaya promosikepada penasun
untuk berhenti menggunakan napza.Terhadap penasunyangbelum dapal
berhenn rnenggunakan napzaupaya promosi dllakukandengan:
a.mendoronguntuktidak rnenggunakan napza suntik;atau
b.mendorongpenggunaanalarsuntik stenl,
PelaksanaanLASSdengan konsellng perubahan perilakudandukungan
psikososialdilakukanmelalui kegtatan:
a.penjangkauandanpendamptngankepada penasun;
b.konsellngkepadapenastmuntukpenguranganrtslko;dan
c.penyedlaan paket pencegahan melalui alat sunttk steril.
Kegtatan penjangkauan,konseling,danpenyediaan alatsuntik stertl
bertujuan untuk:
a.mentngkatkan pengetahuandan kemampuan penasun mengenai
dampakburuk penggunaan napza;
b.mendekatkan penasun kepada layanan lain nj a dalam upaya
memngkatkan kualltas hidupfislk,mental,dansostaldartpenasun;
dan
c.menghentlkanpenggunaan jarurnsuntikhelms pakat yangberpotensl
menularkan HN,Hepatitis B,dan Hepatitis C.
PelaksanaanLASSdengan konseHngperubahanpertlaku serta dukungan
pstkososfal dIselenggarnkan oleh:
a.Puskesmas yang memillki layanan pengurangan dampak burukpada
penasun,yangditetapkan oleh KepaJa DtnasKesehatanKabupaten/
Kota setempat·dan
b.mendorong pengguna Napzasuntlk khususoya pecandu optat
menjalanitempirumaran metadonarsubsutusi opiat sesual dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c.mendorong pengguna apza suntikuntukmelakukan pencegahan
penularan seksual;
d.laynnanPemeriksaan H1Vdan pengobatan AR bagiyangpostttfHIV;
e.pemberianimunisasihepatitisB;
f.skrining Tuberkulosls dan pengobatannya:
g.skrining lMSdanpengobatannya; dan
h.skrinlngHepatitis Cdanpengobatannya.2022, No.831
-65-

www.peraturan.go.id
H.PencegahanPenularanHIV,Stfllis ,dan HepatitisB dart Ibu keAnak[PPlA)
Keglatan PPlA dilakukan untuk menoegah pen ularanHrV,sifllls,dan
hepa tis Bdartibu ke bayi/anaknya [transmlsl vertikal).P ncegahan
penularanHIVdan Sifilis dar! Ibu ke anak dilakukan bersamaandengan
skrinJngHepatitis B dan secara terpadu pada Pelayanan Kesehatan Masa
SebelumHamil, MasaHamil,P rsalinan,dan Mn:saSesudah Melahirkan,
b.lembaga swadaya mas arakat dan organisasi masyaraka lain yang
menyelenggarakankegiatnnpengurangan dampak buruk pada
penasun.
Lembagaswadayamasyarakardanorgarusastmasyarakatlain yang
menyelenggarakan kegtatan PDBNharus beker]a sama dengan Puskesmas.
Puskesmas wajib melaporkan pelaksanaan kerja sama kepada KepalaDinas
KesehatanKabupaten/Kota seternpatsesuat peraturan perundangan yang
berlaku.
Terapi suhstltusi optat dilaksanakan melalui Progmm Tempi Rumatan
Metadona dan tempi rumatan buprenorflna,Tempi ketergantungan napza
lainnya dilakukan melalul layanan:
a. detoksiflkasi dan tempi putus zat;
b.kondislgawatdarurat;
c.komorbldltasflsfkdan psfkiatrt;
d.rnwat [alan;dan
e.rehabllltasl rawamap.
Penyelenggaraan tempi substitusi opiotda dan terapl ketergantungan Napza.
lainnya dilaksanakan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Pernbertan imunisasihepatitis B skrining 1'ube rkulosis dan
pengobatann a,skrining lMS danpengobatann a,danskrin.ingHepatitis C
dan pengobatannya pada penasun d llaksanakansesualperaturan
perundanganyangberlaku,
Untuk mendukung pelaksanaan pengurangan dampak buruk pada
penasun,dapat dtlakukankegiatan sebagal bertkut:
a,penjangkauan dan pendamplngan;
b.pengernbangan rumah singgah untuk drop-irecentre;dan
c.pelaksanaan manaJemenkasus pada Penasun dengan HIV.
KeglatanpenJangkauandan pendamplngan bertujuan untuk me njangkau
penasunyangIebih hias dan pemanfaatan pelaksanaan pengurangan
dampak buruk padapenasunsecaraefektif.2022, No.831
-66-

www.peraturan.qo.id
Pencegahan penularan HIVdan Sifiligdart ibu ke anakdilakukanmelahn:
1.SlainingHIV dan sifilis pada setiap ibuhamtldanpasangannya yang
datangkefasilltas pelayanan kesehatan;
2.PernberlanobarARVkepadaibudanpasangannyayangtertnIeksi1-flV
danpemberianohatsilllis kepada ibuyangtennfeksi Sifilis.pasangan.
dan bayinya;
3.Pertolongan PersalinandilaJrukansesualtndlkast;
4.Pemberlanprofllaksts HIV dan proflJaksiskotrlmoksazolpada semua
bay! barulahtrdart ibuyangterinfeksi HIV;
5.Pemberian AS!kepada bay! dart ibu yang terlnfeksiHrVdtlakukan
sesualdengan standar dan ketentunn peraturan perun dang­
undangan,
Kegintnninidilakukan dalam pela anan antenatal terpadusesuaistandar
dandilanjutkandengantatalaksanaHN,sHillsdanHepatitisBsesuai
s andar,kepda lbuhamU atasindlkastdanbaytyang dllahlrkan balkdi
fasyankes pemerintah maupun swasta,menggunakan sarana/ prasarana
yang tersediadan tidak terpisah-ptsah serta dengan mekanlsme pelaporan
yangerintegrasl.
Penularan vertikalHIV,Sifills,danhepatitisB dapatterjadldanibukebay!
yangdikandungnya.Upayakesehatan masyarakaruntuk meneegah
penularan101dlmulatdenganskrtningpadaibu hrunilterhadapHl,Sifilis
danHepatitisB pada saat pemertksanantenatalANC)pertama pada
trimesterpertarn"Tes skrtning menggunakantes cepat (rapid tes]HIV, tes
cepatstfills ~TPrapid)dan tes cepatHBsAg.Tes cepat tntrelatifmurah
sederhana dan tanpa me rnerlukankeahlian khusus sehtngga dapat
dllakukanolehtenagakesehatan(pembertInyananlangsung].SkrtningHIV,
stfilisdan hepatitisBpadaibu harntl dllaksanakan secarabersarnaan dalam
paketpelayanan antenatalterpadu.Secara programnasional upaya
pengendalianterhadap ketiga penyakitinfeksirnenular langsunginidlsebut
ProgramPencegahan PenularanHIV,Silllis dan hepatitisBdari Ibu keAnak
WPlA).KebijakanPPIAdtintegrasikandalamlayananKIAdan dilaksanakan
sesuaipedoman/peraturanperundanganyangberlaku.
PeJayananKontmsepsi,danPelayananKesehatan Seksunl, dengan
pendekatan slkluskehidupan.Pemeriksaanmerupakanbagiandan
standar pelayanan antenatal.2022, No.831
-67-

www.peraturan.go.id
Bay! lahir dar!ODHNharus mendapatkanprofilakstsARV.
a.Pemberian profilaksis ARV dengan dosts sesuai usia gestast mula}
dibertkan pada usia 0-1 Jam setelah lahtr dan paling lambatusia 72
Jam.PembeJianARVpada bay!yanglahirdartODrnvbertujuan untuk
mencegah transmisiHIVyang terjadt terutama pada saat persaltnandan
menyusuL
]IPrinsippemberian profllaksis ARVpacta bay! lahirdanODHrvadalah
sebagai pencegahan pasca-pajanan IPPPIyang bertujuan untuk
menurunkan ristko infeksiHIVsetelah mendapat pajanan potenstal,
2) Bay! lahirdar!Ibu tertnfeksl HIV yang rnendapatkan pengganti ASl
JPASI)diberikan profilaksis zidovudin dengan dasis sesuai usia
gestasl selama 6minggu,Sedangkan ba lahir danibuODHIV
mendapatkan ASl,maka profilaksis yang dtbertkan adalah zidovudin
dan nevtraptn dengan dosts sesual usia gestasl selama 6 mlnggu
dengan syarat !bu harus dalam tempiARVkombinasl.
b.Pember:ian nutrisi pada bay!yanglahir dartODHlVmemerlulmn diskusi
dengan lbu terkait pemilihannya. Nutrisl untuk baytyanglahlr dart
ODHN adalah penggantisrWAS! untuk menghindarl transmisi HJV
leblh IanJUt.Susuformuladibertkanbtlasyaratacceptabte. feasible,
affordable,sustainable,and safe(AFASS)terpenuhl,Sedangkan alr susu
ibu untuk bayt dartODHrv hanyadapat diberikan apabtla syarat AFASS
Tata Laksana BayidariIbu terinfeksiJ-UVuntuk Penceqahan. Penularan. HIV
dari IbukeAnak
lbu hamil yang tertnfekstHrvbarns mendapatkan AR sesual standar tata
laksana HTV.
a,Proses persallnandipilibberdasarkanrisikopada Ibu dengan melihat
lliralwad.BilaODHlVhamll pada usia gestast (umur kehrunllan) 38
minggu,sudah dalam pengobatanARVteraturminimalselama 0 bulan
danjatauviral load<1000 kopl/ml,dapat dlpillhpersahnanper
vaginam kecuali ada lndlkasl obstetrtkun,
b.PadaODHIVharnil pada usia gestasi 38 mtnggu dalam pengobatanARV
dengannilaluiralload ~1000 kopi/mJatauyangvim/loadtidakdiketahul
dapat dlpilih persalinandenganbedahsesarelektif untukmengurong1
ristko transmisi vertfkal.
c.-Jlka ODrnvbelummendapalkanpengobatanARVmenjelang persalman
diperttmbangkan untuk bedah sesar.2022, No.831
-68-

www.peraturan.qo.id
*EFV tidakdigunakan pada anak-c3tahun
*"TOP'tidnkdigunakanpada anak<2tahun
Pembertan ARV profilaksis pra pajanan (PreExposureProphylaxis.PrEP)
pada kelompok berlslko merupakan upayapencegahan tambahan pada
orangyangmemilikirisikotinggitertular HTVdankontak seksual dengan
Altern.ill AZf3TC+LPVJr
ABC+- 3TC+LPVJr
ABC+3TC+EfVt
TDF*"*+':ITC/FTC+LPVJr
TDF*"*+3TC/FTC+EFV*
AZr3TC+EFV-Anak<.10tahunPillhan
IDFaTC" OTO
TDF+-3TCJFTC+LPVJr
TDF+aTCJFTC EFV
AZT3'TC+-OTO
AZT+3TC + LPVJr
AZT 3TC+EFV
Dewasadan Pllihan
remOJll?IGtahunAlternatif
Regimen
Tabel 5.2 Regimen Antiretrovtral untuk Profilaksls PaseaPajanan
LPemberian Proillaksis ARV
Pembertan obat ARVprofllaksis untuk peneegahanpenularanKIV terbagi
menjadi2(dualyaltuprofilakslspasca pajanan (PPP)danpencegahanpada
kelompok bertslko.ProflJaksispascapajanan adalah pembertan reglmen
obatARV dalamwaktu28-30hart untukmengurangi kemungkinan infeksl
HIVSf'elahseseornngterpajan saat bekerja{mlsalnyatertusuk[arum],atau
setelah kekerasan seksual,
Profllaksts pasea pajanan sebaiJrnya dibertkan pada kejadlan pajananyang
berisikopenularan HN sesegera mungkin dalarnwaktu72jam atau
kurang, idealnyn 4 jam setelah pajanan,lndlviduyangmenerimaPPPperlu
dipastikanstatusHN-nynegatif,sebelum PPP dimulai,danrnendapai
informaslkeuntungan,kerugian,dan perlumengonsumsl ARV teratur.
Regimen ARV untuk PPP dapat dllihat pada Tnbel 5.2berikut.
terhadap PASI ndak terpenuhl.Apabllnibumemillh membertknn air
susu lbu (ASI) malta AS]hams dibertkan eksklusif selama 6 bulan.
dengansyarat Ibu hams mendapatkan ARVkombinnsldananak
mendapatkan profilaksis ARV yangtepat, Pemberian nutrtslcampur
yaJtuAS]dansusuformulajmrxed feeding)harusdihindartkarena
menempatkanbay! pada risikoterinfeksiHTVyangleblhtinggi.2022, No.831
-69-

www.peraturan.go.id
K.PenernpanKewaspadaan Standar
Penerapankewaspadaanstandarmerupakanbagian dar!Pencegahan dan
Pengendalian lnfeksJ IPPI)diFasllitasPelayananKesehatan, yang bertujuan
untukmellndungt paslen,petugaskesehatanpengunjung yang rnenertma
pelayanankesehatan sertamasyarakat dalamlingkungannyadengan cam
memutus stklus penularan penyakit infeksL TermasukdaJam penerapan
kewaspadaan standar adalah penerapansafeyinjection[praktikmenyuntik
aman],
Kewaspadaan standar dan safety iniectian.dilaksanakan sesuai dengan
ketenruanperaturan perundang-undangan.
J.jiSartngDamhDonor danProduk Darnb
Ujlsartngdarah donordan produk darah dllaksanakan sesuaidengan
ketentuanperaturanperundang-undanganyangmengarurmengenai
transfusi darah.
Pendonordenganhasilujireaktifharusdlberitahudan di:rujuk ke
fasyankesuntukdilakukan pemeriksaandiagnostik, serta dltindaklanjun
sesual standar.
RegimenARV LamaPemberlan Pemantauan
SelamaberperiJakuTesH1V,kepatuhanminumobat
TDF+3TC/FTC
belislko dan efeksampmgARVsetiap3
bulan
Tabel5.3RegimenARVuntuk PrEP
ODHIV.SyaratutamapemberianPrEP bag]indlvldupenertmaadalahstatus
HIV negatifdanriwayat penapisan IMSdilakukansecararutin/ berkala,
PemberianPrEPpadakelompokbertstko harus disertai pemeriksaanHJV
berkala,penaptsanj'skrtntng 11.1Ssecara berkala,pemakaiankondom,
LASS,dan tempi subtituslopiatbagiyangrnemerlukan.RegimenARVyang
digunakanpadaPrEPdapadillhatpadaTabel5.3sebagal berlkut.2022, No.831
-70-

www.peraturan.qo.id
Kegiatan survetlans daL."UDPenanggulangan HIV,AIDS,danIMSbertujuan
untu1c
1.Memahamistatus epldemtHIV,perkembangankejadian HIV.AlOS dan
fMS.sertake arah mana epldemlH1V dan JMS berubah aau
berkembang.
2.Mengidentlftkasiberbagaikemungktnan kebijakan dan program untuk
mengendaUkan epidermHlVdan[MSsesual dengan hasll pengarnatan
surveilans,
3.Mengukur capalan Indikatorktnerjamasukan proses,luaran,hasil dan
dampakprogram pencegahan dan pengendallan HN AIDS,danJMS
secara berkala,
SurveilansHIV,AlDS,dan !MSdtselenggarakan melaluiproses
pengumpulan data,pengoJahan data,anallsls dan Interpretast data, dlseminasl
Inforrnastkepadapimplnan dan pihak-pihakterkaityangrnembutuhkandan
penggunaan data dan tnformasl.Secara nngkas anjuran kegtatan surveUans
berdasarkan status epiderntHIVsetempat dapatd.il:ihatpada tabel benkut.
BABVI
SURVEILANS2022, No.831
-71-

www.peraturan.qo.id
PenemuankasusHN,AIDS,dan lMS dllakukan secaraaktifdanpaslf,
Penernuan kasussecaraaktifdilakukanantaralainmelalui kegiatan
penjangkauan populaslberisiko,skrining dan testing,sertanotillkasi
pasangan dan anak balk OOtHVmaupun pasien1MS.Penemuan kasus
dlpasttkan dengan penegakandiagnosisberdasarkanpemertksaan
A.Penemuan Kasus
KegintnnSurvetlarrs Pelaksanaan
Penanggung
..1nwabPelaksana
1.Surveilansrutin: Semua provinsl, Pusat,Provinst,
a.Pelaporan kasusHIV kabupatendankota Kabupaten/Kota
b.PelaporankasusAIDS
[infekslHIVlanjut
c.Pelaporankemanan AIDS
d.Pelaporan kasus IMS
e.PelaporanPPlAHN, Sifilis,
danHepatitisBI
2.SUrveilanssentinel(perJocl.l1qDlwllaahyang Pusat,Provinai,
a.Surveilans sentinelHIV dJtentukan Kabupaten/Kota
dansifllispactapopulasl berdnsarkan populasi
kunci dankejadian tertentu
b.Survellans sentinel di
layananlMS
3.EstlInaslpopulaslkuncjdan •01wiJayahyang Pusat Provlnsi ,
proyeksl OOHN ditentukan Kabupaten/KDta
•Penllalan awaldi seluruh berdasarkan
wtlayah populasidan
•Penllalanmendalarndi kejadlan tertentu
ternpatperUakurtstko •Setiap2-3 tahun
tinggiyangterbesar
dttemukan
4.SurveilnnsreslstenstobatARV•Ofwilayah yang Pusat
dan anttmlkroba,termasuk ditentukan
obatIMS berdasarkan
populasidan
kejadlantertentu
•Setlap2-3 tahun
5.SurveiTerpaduBiologidan •D1wllayahyng Pusat
PerUaku(STBP) dttentu.kan
berdasarkan
populasldan
kejadian tertentu
•Setiap3-5tahun
Tabel 0.1KeglalanSurveilnnsHJVAIDS danIMSdtIndonesia2022, No.831
-72-

www.peraturan.go.id
laboratortum.Penemuan kasus konfirmastharus dllanjutkandengan
penanganankasus sesual standar,
1.PenemuanKasusHJVdanAIDS
Penjangkauanclapatdilakuknnolehpetugaskesehatan kader
kesehatan denganpengawasan petugas kesehatan,dankornunltas
penjangkau.Penjangkauan dapat dllakukan dengan men datangl
kelompokberisfkoterinfeksiHIV.
DeteksidJnIatau skrtnlngHIVdifasyankes dilakukan sebagal baglan
dan pelayunankesehatan sesuai SPMKabupaten/Kota Bidang
Kesehatan,terhadapsernuaibuharml,pasienTBC,pastenIMS
penJaJa seks,LSL,transgenderjwarta, penasun,dan WBP.Selalnita,
deteksidin]dilakukanpadapasangan dan anak biologisODHJV
pasien hepatitisBdan hepatitisC,penggunaapza selainsuntik.
paslen dengan gejala penurunan kekebalan tubuh dananakdengan
malnutrisi.
Pada wHayahepidemf HTVmeluas deteksldIniHIVdllakukanterhadap
sernua pasten yang datangke Iasyankes.
Selain dlfasyankes,skrfning dapatdilakukanberbasls masyarakat
dengan skrtntngHIV secara mandirl.
2.PemeriksaanHIV
PenemuankasusHIV dtlakukandengan pemeriksaan laboratorium
serologt danvtrologt.Speslmen untuk pemertksaan H1Vdapat
menggunakan serum,plasma, atauwhole blood:
a.PemertksaanSerologis
Metodepemeriksaan serologts angdigunakanadalah:
1) Rapid diagnostic test(RIYr)
2EnzymeunmwToassay(EIA)
Secara umum metodepernertksaanrapid test[tes cepat) dan ElA
adalah untuk mendeteksi antigen danj atau anIbodt,Alai
diagnostfkyangdigunakan untuk pemertksaan serologishams
mempunyaJ sensitivitasmlnlmal99°At[untukreagen ke-I] dan
spestflsttas mtnimal98%funtuk reagenke-z]dan spesiflsttas
minlmal9CJOAt[untukreagen ke-3) dengankesalahan baca <5%.2022, No.831
-73-

www.peraturan.qo.id
b.Pemertksaan Vlrologts
Pemeriksaanvirologisdilakukandenganpemerlksaan DNA HN
dan RNA HlV .Pemeriksaan vtrologts cUgunakan untuk.
mendlagnostsHIV pada:
IJ Bay!dan anakcUbawah18 bulan;
2 Pasien pada kasus terminal,dengan hasll pernertksaan nntibodJ
yangnegatif walaupun gejala kllrus sangat mendukung; dan
3 Konfinnasi hasll Inkonkluslf atau konflrmast untuk duahasiJ
laboratortumyangberbeda,
Pernertksaan HIV pada ba_dapatdilakuka.n dengan mengirimkan
spestmendarahbay! menggunakan tetes darah kering(dried blood
spotatauDBS)kelaboratortumyangdltetapkan.
Pelaksanaan pemertksaan HIV secara rtngkas dapatdilihat pada
gam bar bertkuL2022, No.831
-74-

www.peraturan.go.id
Garnbar6.1 Bagan AlirLa"anan PemerlksaanHIV
KI!IDmpak orang/p:>&1=yangd'll!ll
HN:
LSL. .."";11.WPS/PPS dIIn
peJ.anBB'>".peruurun.WOP
roohanrll.
P"JU'!nTac.
Pi,uunSatou denBJIDkelulum
[,.{S,
Plulenbep"til..9danC,
P",..endenpueJllln prcnllTUDDJ1
krkebWAnl-ut.uhIgejala101.
Pa:s.=!J?11OOl-fN.
AIUII<cbriIbuHlVpo.ilif.
Omnstus dari ana HlV po5itJf,.
D. claerah epldemlmeJuas:
!lelDU3 Orrul&yang d:I1anke
r"",yanke ..
lndiYtdu Iarnyang
membutublam.
PaaiC!l1dirawaljalan dan
rawatmapdifasyankes2022, No.831
-75-

www.peraturan.qo.id
PemeriksaanHNuntukskrtning dapatdilakukan:
a.berbasis fasyankes,
Skrinlng HlV berbasisfasyankesdilakukaneliIasyankes
seperti puskesmas,rumabsakit, klinik,praktik dokter atau
bidan swasta, olehtenagakesehatan.
b.berbastskomurutas
Skrining HIV berbasts komunitasdilakulm.neliluar
fasyankes oleh.:
I]tenagakesehatan:
_Itnaganon-kesehatan. sepertl kader kesehatan,
petugas penjangkau,atau p ndulrungsebaya;
3)Indlvtdu secaramandirt [skrtningH1Vmandiri.
Gambar 6.2 Bagan AlirPemertksaanHIV Untuk Skr!nlng.
~ne8atif.
arijrukanteeuJang
jikadiperlundan
"k~..,..yanllll
pen("CgnMIl
2.1PernertksaanHNuntukSkrining2022, No.831
-76-

www.peraturan.go.id
Gambar 6.3BaganAllrPemertksaanHIV untukDiagnosisdengan
pemeriksaan serclogtspada usia2:18 bulan
Kctrrangan;
R - haaIIpemerijcseanreaktitf+;NR -hasilpemerlksaannon-reaktifj-
n..",jJRI.,lm'!';(R),
1,"'p()l'k,UlHN
TnkcfI1klL1Sil;
Lakukan
eriksoanllJV
l)l"Tlg14hl1r;
k"TIlI"jia"
1T..,,;lRI
u1(1111\(NRl,
Lapoekan
HEYNCF(stif
IT.. "ilRl(R~,
R~{R),R~R»
Lapo1'I,(;''1rl
1l1V1'ositif
Haail Rl(R),
Klil-!.j.R3(N~),
Laporkan liN
Inkonklusaf
Lakukan
pemerikaaanHIV
ulang'111~1
kemudian
Haail~N'JU
ReuktiH['lf~,
LaporkariHrV
Ncgatll
a DiagnosisHIV dengan pemertksaan serologis padausia~18
bulan
Penegrkan dJagnosisHlV dengan pemertksaan serologts pada
usia~18bulandilakukansesual hagan alir berikut ini.
_.2PernertksaanHNuntukPenegakan Diagnosis
PenegakandiagnosisHIV dilakukan dengan menggunakan
pemertksaanserologtsatau vtrologis.HastlpemertksaanHTV
dikatakanpositlfapablla:
1] tlga basil pemertksaanserologis dengan tlga metode atau
reagen berbeda menunjukan hasll reaktif.
2)pemeriksaanvtrologts kuantitatifatau kualitatlftercleteksl
tDV2022, No.831
-77-

www.peraturan.qo.id
Semua basil pemertksaan serologisiflliserp!reaknf,balk R1
Tpreaktifmaupun Rl ulang TP reaktif, paslen hams
dfbertkan tempi dan Ianjutkan dengan pemertksaan non ­
treponema! [pemertksaan rapid plasma reagin.RPR).JikaRl
dan Rl ulang hastl TPOODreaktif laporkansilllisnegartt.
Dualrapidtidakclisarankan untuk ODHlV hamil yang sudah
mendapat pengobatan ARV ,ibuharnllpositlf stftlisyang
ElA HrV.
Gambar 6. Bagan AlirDiagnosis HIV dan Sifllis dengan
Pemerlksaan SemlogisDual Rapid TestHIV Dan Sifllis Pada sta
~18 Bulan
Keterangan:
R1 adalabdualrapidtestHNdansifilis;R2 dan R3 adalab rapid tea a tau
I,.,. liM ....,
j)lItu..adl£Mha HlV
ulo.li.4I1••,..
DIDUd.!""
b. Diagnosis HIV dengan pemertksaan serologls menggunakan
dual rapidtestHIVdanSifl)is
Penegakan diagnosis HIV dengan pemeriksaan serologts
menggunakandual rapid testHIV dan Sifllis[treponernal,TPJ
dilakukan sesual baganalirbertkutini.2022, No.831
-78-

www.peraturan.qo.id
Pemeriksaan virologis pada bayijanak berusta<18 bulan
yangdirekomendaslkan adalahPCRD HN,tempibila
tldak tersedla atau sulit diaksesdapat dlgunakan PCR RNA
H1Vviralload).JikabayiJanak menunJukkangeJalaldinis
dicurigaI Hl•pemeriksaan vtrologtsdapaldllakukan
sesegemmungkin(usia4-6mJngguj.
DiagnosisffiVdapatditegakkansetelabdllakukan
pemertksaan ulangdengan spesimenbarn pada kunjungan
bertkutnya.BiJa hasil pengulangandiskordan,lakukan
penelaahan k:linis.
PemerlksaanpeRDNA H1Vpada bayi yangmendapaASl
dilakukansetelahAS}dlhentikanminimal 6minggu sebelum
pemerfksaan,RislkopenularanHIVdan lbukebaylletap ada
selama bay! mendapatAS!.
Pemeriksaan antibodtpadabayiyangmendapat AS}
dilaJrukan setelah ASidihentikanmInimal3bulan.
Garnbar 6.5BaganAlirDeteksiDtniHIpadaBayilAnakusia<18
BulanEarlyInfant Diagnosis,Em)
sudah mendapatpengobatanselama hamtl,danes'ulang
untukpendapatkedua(second opmion).
CoDiagnosis HN denganpemeriksaan vtrologts pacta anak
berusia<18bulan
Penegakan diagnosisHIVdenganpemeriksaanvimlogispada
anak usia<18 bulandllakukan s suaihagan allr berlkutJnL2022, No.831
-79-

www.peraturan.qo.id
Dl:agnosispresumttftnfekst H1Vditegakkanapablla:
Pemeriksoanserologismvreaktif[seroposltff] DAN
Terdapat dua gejala dart:
•Oral thrush
•Pneumonia berat
•Sepsis berat
ATAU
Terdapat penyakit/kondisiangmngarah padaAlDS:
Pneumonia pneumositis,meningitis krtptokokus pneumonia.gizi
buruk, kandidosis esofageal,sarkomakapost,amuTBeekstrnpam
Petunjuklain yang mendukung adan aInfeksiHIV pada anakHN
seropositif,term.sulc
•Kematian ibu terkait tnfekstHJV
•Penyakit pada IbuterkaitHN
•CD4<20"AI
Tabe16.2DiagnosisHIVpresumnfpadahapdananak<18 bulan
Oambar 0.6 Bagan AUrDiagnosisHIV PadaBay;dan Anak<)8
Bulan DenganPemerlksaan Serologts[btla pemertksaan vtrologts
ttdaktersedla]
I'ositif
Pemertksaan antibodl juga dapat di Jakukan untuk
penegakan diagnosisInfekstHIVpadaanakberusia<18
bulanyangdlduga terpajanHJVpactaIastlltaskesebatan
yangtidakmemiliki akses pernertksaan vtrologis.Pacta
keadaaninJpenegakan diagnosisdapatdilakukan secara
presumtifmengikutibaganallrberikuL2022, No.831
-80-

www.peraturan.qo.id
Pernertksaanlaboratorlum memerlukan ketersedlaan sum ber
dayaantaralain,sumberdnyamanusia, alardanbahan medis
hablspakai.KetersedtaanSDMdittapdaerah beragam,Pada
situasiillmana SDM tidak tersediadanada.lcebutuhan untuk
rnelaksanakanprogram.Pemerintahdan rnanajernenfasyankes
melakukan pemenuhan sumber daya,antaralaindengan
penlngkatan kapasltaspe ugas.Pengembangandanperungkatan
kemampuanSDMPenanggulanganHIV,AIDS,dan IMSdilakukan
melalulpelatlbandanmentortng,
2.3Pemerlksaannrvulang
PemertksaanffiVulang dilakukanpadawnktu dan sampel ang
berbeda dengan pemertksaan sebelunmya.Pmertksaan HlV
ulangdilakukanpadaseseorangdengan hastlpernertksaan:
a.HIV-mkonklusif,pemeriksaanHIVulangdilakukan14hart
kemudian,sesuai hagan alir pemeriksaanHlVfLihatOambar
6.3 dan 6.41
b.HI-neganf, pada individu dengan rtsfko pajanantinggi,
pemertksaan HIV ulang dilakukan dengan
mempertimbangkan pertodejendela untukmengaotlsipasi
kemungkinan infeksiakutpada pertode ang terlalud!nJ
untuk melakukan pemertksaandiagnostik.Meski demikian
pemertksaan ulang hanyaperlu dilakukanpadaindividu
denganHlVnegatif yangbaru saja mendapataiau sedang
memilikirfslkotinggi.
PemertksaanulangHlVpada kelompokPopulasiKunci dilakukan
setiap 3buJanatau mlnimal samkalldalam setahun.
Penegakandlagnosts infeksiHrvsecara presumtif harus
se-gemdikoofinnasl seeepatnya denganpemertksaan
serologtsseelahanakberusia 18 bulan.
KonflrmasistatusH1Vpada anakdilakukandengan
pemertksaanu1angdenganpemertksaanserologispada
keadaananakberusta18 bulanataupadaanakberusia>18
bulan dan sudahberhentiAS13bulan.2022, No.831
-81-

www.peraturan.qo.id
Padadaerahataufasilltasdengansumberdaya erbatas,dapat
dilakukanpendelegaslan atau pengalihanrugas (tasksharingatau
task shifting)kepadatenaga kesehatanyangada,sarnbtl
melakukan upayapernenuhansumber daya manusia.Misalnya,
jika ttdaktersedia tennga Inbora ortum,makaperawatdapat
dlJatihuntuk rnenjalankanfungstpemertksaanlahoratortum.
B.PengamatanEpidemlologl
1.Pengumpulandata
Pengumpulan datad1In.kukansecaraaktlfdanpasif.
a.Pengumpulan data secara aktiJdllakukan pada kegiatan
penernuan kasusantaralaindengan penjangkauan populasl
berislko,skrinlngdantesting,survetlans sentinelIbuharnll,dan
STEP.
b.Pengumpulan data secara pasif dJlakukan melaluikegtatan
pencatatandanpelaporanpelayananmv,AIDS,danlMSdl
fasilitas pelayanan kesehatan.
Selain data yang dlperoleh secaraaktifdanpaslf, Informasi terkalt yang
dimanfaatkan sebagatsumber datadiperolehdanberbagai sumber
antaralainbasil survel,data demografi,dan sebagainya,
2.Pengolahandata
Setelabterkumpul data, dilakukan pengolahan data berdasarkan
orang.tempadanwaktu,dengan memperhatfkan Interkonekslantar
ststemInforrrtasl.
3.Analisls daninerpretasidata
Surveii'lDsmvAIDS,danIMS antara lain menghastlkandatahasil
analisis kaskadelayananHlV dan 1MS aug dlperolehsecara
berjenjangdart fasyankes,kahupatenjkota,danprovtnsl.
Analisis kaskade berfungsluntukmengetahuikinerjadlttngkat
nasionaldandaerahmenurutkarakteristiktertentu,sepertlumur,
jeniskelamln,populasl, atau wila ahgeografis.Memantau tndikator
kaskade I yanandartwaktukewaktudapat menjadl earn yang
berguna untuk merulaldampakdart upaya intervensi baru atauupaya
tambahan untukmentngkatkandampak PenanggulanganHIV,AIDS,
dan IMS.AnalisiskaskadeyangdlIakukan antaralain;
a.kaskadeJayanantesdan pengobatan;
b.kaskadePPIA;
c.ImskadeTB-HIV;2022, No.831
-82-

www.peraturan.qo.id
d.kaskadeIMS;dan
e.kaskadenotlflkasipasangandan anak.
4.Diseminasltnformasl
Diseminasi tnformasi dapatdisampalkan dalam bentuk laporan
berkala,forum perternuan,termasuk puhlikastIlmiah,Diseminasl
tnformastdllakukandenganmemanfaatkan saranateknolog!informasl
yangrnudah diakses.Dlsemlnasl Informasiharusdirenca.nakan
denganbalk untukmemastikanhasll survetlans diketahul dan
dimanlaatkan olehpemangku kepennngantrkait penanggulangan
HIV,AIDS,danIMS.
5.Penggunaandata dantnformast
Data daninfonnasl hasilSurveilansmvAIDSdanIMSdigunakan
untuk pengambtlankeputusandan kebijakanberbasls bulttidalam
perencanaankegiatan,penentuan prtorttas,serta perbaikandan
akuntbUitas.2022, No.831
-83-

www.peraturan.go.id
Tuberkulnsts merupakan kolnfeksl terbanyak dan penyebab kemattan utama
OOHIV.RisikoOOHNmengalamlTBedapat mencapal 29 kali.Setiap 1 dart
5 kematian terkait AIDS, sedangkan 1 dar! kematianmeterkaltHrv.
Faktorutama dJ balik kematianmcdi antara orang dengan HN adalah
dJagnosisyangterlrunbat. RlsikokejadianTBediperklrakan antara 10-27kall
lebih besar padaODHIVdibandingkan mereka yang tidak tertnfekslHtV.
SkrlningTBCpadaom-nv,pemberton 1'Pr, dan pengobatan'TBepada ODHIV
dapat mencegah kematinn.Gambar 7.1menunjukkanringkasanalur skrinJng
TBepacta ODHIVdan ratalaksana KoinfekslTB-HlV.
Selain ltu kekebalan tubub yang telah menurun drastts padaODHNdapat
mengakibatkan timbulnya berbagal infeksl oportunistik.
'ratalaksana kolnfeksi dan lnfeksl oportunlstlk dapat dilihat pada Pedoman
asional PeJayanan Kedoktemn tpNPK)Tata Laksana HN.
Penentuan stadium klmls HIVdantalalaksana lnfeksi oportunlstlk: serta
penapisan rMSlalnnya sesuai indikasl:
1.Penentuan stadium klinis HTVdilakukan untukmenenrukan rencana
pengobatandantata laksana tnfeksloporhmlstik(10),antara lainmc,
meningitis krtptokokus, meningitisTBC,IMS seperti stfilts,kutil
anogerutnl, herpes gennla, dan inieksi HPV,dankandidiasis oral.
2.PenapisanIMSpadaODHNdilakukansesualdengan fisikoIMS.Pada
populasi kunci,penaplsan lMSdllakukan setiap3bulan.Penapisan
IMS dllanjutkandenganpenatalaksanaanj'pengobatan[MS.Tata
laksana IMS merujuk pada buku Petunjuk Teknis'rataLaksanalMS.
SemuaODmv harus dlpastikan dapatmengaksesperawatan dan
dukungan.Padalayanan perawatan,dukungan dan pengobatanHIVIPDP,
petugas waJibmelakukan kegtatan berikut iniyangmerupakan satu kesatuan
standar pela anan,yangmeltpun langkah-Iangkah dan komponen sebagai
berilrut.
BABVll
PENANGANANKASUS2022, No.831
-84-

www.peraturan.go.id
B.ProfilaksisKotrtmoksazoldanTempiPencegahanme
1.Profilaksis Kotrimoksazol
Obat kotrimoksazol dibertkan untuk pencegahan beberapa penyakit
lnfeksi oportunJstik,yaltuPnemonitis jirovecii(PCP),Toxoplasmosis,
Salmonelosls,lsosporabell;dan malaria baglpasienyang tinggalcU
daerah endemls malaria.
Kotrtrnoksazol dibertkan pada sernua pastenHrvdengan stadrum khrus
3dandanj'ataujlka nilaiCD4<200sel/mmJ[paslen AIDSI,dengan
dosislx960mg/han dlbertkan sampal dengan CD4>200dnakali
berturut-turutdengan interval6bulanatauselama2tahun pada
tempat yang tidak mempunyai pemertksaan eo.ProfUaksis
kotrtmoksazol dlbertkan seeara rutin pada ODHIV denganTBCaktif
tanpa rnellhat jumlahCD4.ApnbilapengobatanOATselesai dan nllai
CD4 >200sel/pL,maka pembertan kotrtmoksazol dapat dthentfkan,
tetapt apabila CD4<.200 sel/}JL,makakotrtmoksazoldapatdlteruskan
dengan dosis yang sarna,
Profilaksiskotrtmoksazol dibertkan kepada seluruhbayllahtr dart ibu
tertnfeksl HIVsejakusia6mtnggusampal terbuktitidakterlnfeksi HN
dengan pemertksaan dJagnostikyazgsesuaidengan usia.
2.TempiPencegahan Tuberkulosis
TempiPencegabanTaCjTPT) dJbertkan pada sernua ODHIV tanpa
tanda TBC akt:i.( termasukibuhamil,anak, dan orang dengan HN
yang telahmenyelesaikanpengobatanTBC(TPTsekunder].Untuk
anak berusla<12bulan selaintidak ditemukan tnndaTaeaktifharus
ditemukan rtwayatkontak dengan pasienmcIlkti£2022, No.831
-85-

www.peraturan.go.id
• Obatirutidakdtrekomend.aaUcanpenggunaannyB p da anakberusl<2tahundanibu
hamil karena hingga sal ini belum adadetterkait keomanan serta furmakakinetik
danrifs~ntine.
6H 3HP*
L1soniazidflNH]settaphari J.Pemberian Isoniazid (lNH)danRira~ntine
setama6 bulan II bulan - 30 etispmingguadama3bulan
ha.ri pengobatan 2.DasisINHadalah15mg/kgBB/minggu
2.DosisINH adaIah10 Imaksimal 900mg/minggu
mg/kgBB/hari Imaksimal300 3.Dosis Rifapentine adalah25mg/kgBB/
mg/haril ntinggu [ma.kairnal900rng]
Umur<10tahun:10 mg/kg BB _Diberikan setiapmingguselama12 minggu
UmuT~10 tahun:5mg/kg BB dengan total1_dosis
3.Obat dikonsumsl satu kali 5.Diben""ks.nvitaminB6 25 mg tiappemberian
sehart,sebaiknya padawktu INHdanrifapentfn
yangsarnaIpagi,siang,sore 6.Belum dlrekomendastkan untuk wanita
atau malamsa.aperurkosong hamil
11jam sebelurn makan tau 2 7.Wanitayang menggunakan konlrasepsi
jam aetelah makan hormonal hD.!"W>dlsarankan untuk
4.DllierikanVitaminB6 25 mgt menggunakan me ode kontrasepsi
hadstau 50 mgsetangsehart penghalang tambaban sepern kondom ,kap
stau::!han sekali servtks,contraceptiue spong ,diaCragmo
untukrnencegahkehamilsn
8.Tidakdiminumberaamaan derigan
neviTapineINVP)
9.Dapat dJ'benkan beraamaan dengan
makanankecualI buah-buahan staudalam
keadaanIsmbungkosong
.
Tabel 7.1 Pilihan paduanTPT yang direkomendasikan.2022, No.831
-86-

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-87-

www.peraturan.qo.id
Skrining/deteksi dinl hepatitis C pada ODHJVdilnkukandengan
pemeriksaanantl-HCV.Pernertksaananti-HCVyangposttif dllanjutkan
dengan pemerlksaan RNAVHC untukmenentukan status kronlsdan
Indikaslpengobatan.Pengobatan dlb rikanpada pasten HIVdenganRNA
VHCpositif.
Penapisan(skrlning)mcpadaOOHlVdllakukan dengan 2 cara,yaitu:
1)berdasarkangeJaladantanda sebagal bertkut:batuk,demamhilang
tlmbul lebih dart1bulan.keringat malam tanpa aktrviras penurunan
beratbadantanpa penyebabyangjelas,danpembesarankelenjargetah
bentng denganukum.nlebth dart em.Halinidilakukansegerasetelah
seseorangterdtagnoslsHIVdan setiapkunjungan berikutna:dan
2Pemeriksaanfototoraks(chestX-rayl.Pemeriksaaninidilakukan jika
tersedla Iastlitas pemertksaandanhan a sekallpada kunjungan
pertama.
Gambar 7.2BaganAllrSkrtnlngTBC pada ODffiV
C.Pengobatan1MSdanpenaplsanlainnya
PengobatanIMSsesual standardibertkansesuallndikasi.PengobatanlMS
bertujuan juga untukmemutus rantal penularanIM5.Tata Inksana 1M5
merujukpadapetunjukteknis terkait,
Penapisanlain, yaitupengkajtan gejalaJstatusTBC,danhepatitisCJuga
dtlakukanpadaODHlV.KoinfeksiHNdenganTBC,virusHepatitisB(VHB)
danvirusHepatitisCjVHqmeningkatkanrtsiko kernatianpadaODHf•
Karenaltu,semuaODHIVharusdiskriningTBC,hepatitisBdan hepatitis
C.2022, No.831
-88-

www.peraturan.go.id
G.tnformed ConsentPenelusuran Pasien
Pengobatan HIVmerupakan pengobatan seumur hidup dan memer lukan
kepatuhan mJnum obat,
F.Notifikasi Pasangan danAnak
Notillkasl pasangan dan anak dilaIrukan dengan pendekatan:
1.Rujukan pasien
2.Rujukan petugas
3.Rujukan kontrak
Rujukanganda
E.Komunikasi,tnforrnast,dan edukastkepatuhan minum obat
Pemberian komunikasi, tnformast, danedukasikepatuhan minum obat
atau dikenaldengan konsellng meltputl:
1.Kesiapan dan kendala ang dlhadapl pasten untuk memulai
pengoba anARV,
2.Keunttmgan memulai pengobatan ARV lebih din) untuk: menekan
virus, pulihnyadayatahan tubuh perbaikan kondtsikJinis,mencegah
penularan
3.JDisobat ARVyang dlhertkan,dostsdan jadwalpemberian,
Kemungkinan efek sampingyangsifatnya sementara dan dapat
dtobatl sertaadanya obat penggantljikatlmbul efek samplng,
S.nteraksidengan obatlain,
6.Perlunya kontrol ulang untuk pernantauan respon tempi dan efek
samplng.
D.SkriningKondis!KesebatanJ1W3
Gangguanjlwa dan infeksi H1Vmerupakan dua halyang salingberkaitan,
Penderita gangguan jlwa rentanterhadap pertlaku berlsikoyangrnerupakan
mararantat penularan HIV.Sebalilmya, orang dengan HN rentan dan
mudah rnengalami gangguan jh a sebagai akibatstres psfkosostal yang
mungkindinJam.ipasca-dlagnostsHIV.lnfeksl HIV pada susunan saraf
pusat danpengobatan ARV dapat menyebabkangangguankognitiI dan
menimbulkangeJala gangguan jiwa lain,
ODHIV dengan masalah kesehatan jh a mempengaruhi kepatuhan
terhadap pengobatan dan pencegahan pertlaku berisiko.2022, No.831
-89-

www.peraturan.go.id
1.PengobatanARV
PengobatanARVdlberikan pada semua ODHN tanpa melibat stadium
klinisdannilalCD.Memulaipengobatau ARVdiu!telah terbukti
meogurangl morbtdttas, mortalitas,danpenularanHIV.Pilibanregimen
pengobatan ARVtergantung dart usia pasien (lihntTabel7.2,7.3,dan 7.4).
1.Pada OOHlVyangdatang tanpa gejala tnfekstoportunisttk,ARV
diberikan padabar!ytll1gsama dengan atau selambat-lambatnya pada
har!ketujuh setelah egaknya diagnosJs.
2.Pada ODHIVyang sudah slap untuk memulat ARV,dapat dltawarkan
untuk: memulaiARVpadahartyangsama,terutama padalbuhamil.
Qambar 7.3 BaganAlirTindak:Lanjut Pasea DiagnosisHfV
.p-
,,_J.......
-..
•,.,....,wrtw
----.....
....",_
_,.._
"'...,
T8C. ."" II'll
MlBl"..""lie:
(\IHQ
•Sk;1nlnl1""
keseha_p.a
•IIJH<!S"lU'­
mroumabot
._1 ,,""_
lIonano
•irrJDmU"'mruznt
"",,,,"n....~aslsl
•t..hh
~ ... crnaan

--
._
TFT
~.IM5
.~
H.'reskehamilandanPerencanaanKehamilan
PasanganOOHNlaki-Iaktdanperempuanusia suburdanyangberencana
hamlldibertkan Informasi meltputt rencanakehamilan,persaltnan,pllthan
nutrtsr,pernbertanARV profilaksisbagi bayi,pembertonkotrimoksazol
profllaksts,dan reneana untukmemastfkan bayitidak tertular.
Petugas perlu menjelaskan halini kepada pasiendan memintapersetujuan
ertulis paslen bahwa dapatdilakukantindakanpenelusuran bila
dibutuhkan.2022, No.831
-90-

www.peraturan.go.id
Usia Pilih.anutama Alternntlf
Umur3-10AZT+3TC+EFV ABC+3TC +EFV
tahun ABC+3TC IYrO
AZf3TC+DTG
TDF 3TC[atauFTC) EFV
TOil' 3TC [atau FfC)+OTO
Tabel7.3PilihanregimenAntiretrovirallini pertama untuk anak berusla 3-
10tahun
PadaOOHl ang sudah menggunakanregimen ARVsebelwnnyadengan
hastlvirus tersupresi dan dapatmenoleransl efeksnmping, regimen ARVtetap
dtpertahankan,
KondisI RegimenPilihanRegimen Alternatlf
A..SemuaODHNdewasa TDF+31'C+DTG TDF+3TC.J.EFVfiOO
danrem. Inyang TDF+3TCEFV400
memulaitempiARV
B.KoinfekstTBC TDF+3TC+EF60oTDI'...3TC+DTGdengan
penambahan1tabletOTG
50 mg denganJarak12 jam
Tabel7.2PilihanregimenAntiretrovimllini pertarnauntukdewasa dan
remajayangakan memulai terapl
3.Pada pasienkoinIeksi HI denganmc,pengobatanTBC dlmulai
terlebih dahulu,kemudlandilanJutkandenganpengobatanARV
sesegeramungldn dalam_minggu pertamapengobatanmctanpa
memandangnilaiCO.Kecuallpada TBCmeningitis.pengobatanARV
harus ditundaminimalsetelahminggu(dandimulai dalarn Bminggu
setelahpengobatanTaC.
4.Dalarn keadaaninfekslHIVdisertaJ tnfekst toksoplasmosts,
pengobatan ARV diberikan setelah 2rnJnggusejakpemberian
pengobatantoksoplasmosis.SedangkaninfeksI HNyangdlsertal
lnfeksi kriptokokuspengobatanRVdiberikansetelah -6 minggu
sejak pemberiantempekrlptokokus.2022, No.831
-91-

www.peraturan.go.id
J.Pemantauan PengobatanARV
Standar emas untuk memantau keberhasilan pengobatan ARadalah
pemertksaanjumlah v irus atauviralloadR A HIV IVL).Karenallu
pemeriksaanutral loadharus dilakukan terhadap semua paslenyang
menertma pengobatan ARV.Keberhasllan pengobatan dltandai dengan
tldak terdetekst viruspada pemertksaanviral toadmengikuti standarnilai
cut offsettapmesin pemertksaan viral load.Pernertksaanviral load
dilakukan pada bulan ke-o,ke-Lz,dan selanjutnya tnlnlmal setlapJtahun.
PemeriksaanuiralloadHlV untukpemamnuan pengobatanARVdantindak
lanjutn_a dapar dilihat pada gambarbertkut,
Pilihan regtmenARllnlpertamauntuk dewasa, remaja dan anak
mengikutl perkembangan s sua! dengan buktt -bukn tlmlah dan
rekomendasiterbaru,
PadapasienTBdan mendapat rtfumpistn,maka DTG dlbertkan dosis ganda
yaitumenamhahkan dosis tambahan dengan jarak12Jam.
Pada paslen TB dan men dapat rtfampisin,maka LP (r dlberkan dosts
gandadartdosts seharusn ayangdibagt dalam 2 dosls.
*LP(Tuntuk bayiusia kronologts~2minggudanusiagestast~4_minggu
-01Guntukbay!usia kronologis _ minggu dan BB~3 kg
Usia Pilihan utama Alternattf
Umur< 3 (ABCatauAZT)+3TC+LPV('"(ABCatauAZ11+3TC+D'f0**
tahun (ABCatauAZ11 3TCNVP
(untuk bay! <2-4 mlnggu,
se elabmencapalusia2:2-4
minggu dapatswiichke
LPVIr atauD1'O
Tabel7.4Pilihanregimen Antiretrovimllim pertama untuk anak berusta
kurang dart 3 tahun
SLPV[runtukbayiusiakronologts2:2minggudanusia gestasl~42mlnggu
-D10untuk bay! usia kronologis _ mlnggu danBB~3kg2022, No.831
-92-

www.peraturan.go.id
1.Pemantauan gfekSamping Obat dan Substltusl ARV
Pemantauan efek samptng obat dllaku.kan dengan cara anamnesis
pemeriksaan fisik danpemeriksaan laboratorium.Kunjunganklinik
untuk pemantauanefek samplngobatdtmulalpadamingguke-_
setelahpmberianARV,dllanjutkan 1 bulan,3 bulankemudiandan
selanjutnya tlap3bulan atauJika diperlukan.
Efeksamptngang dapat dlkenalt melalul anamnests dan pemeriksaan
fisik adalah reaksi alergt gangguan neuropstktatrt.Padaefeksamptng
blpersenstttvttas atau alergt,demam dapatsebagal penandatimbuJnya
reakst ruergiselam karena sebab lain.Jikaterjadl demam pasten
dimlntadatangke kllnik untukdJkaji,Jikaterbukti r akslalergtmaka
dllakukansubstitust.
Gambar 7.4 BaganAlirPemeriksaanviral.IoodHIV,untukpemanauan
pengobatanARV
a,Pcrtimbangkan pengguriaan DTG aerelah pemertkaaan VLyangpertama pad
ODHrv yang sudah lama rnenggunakanobtARV.
b.Stka tidak rersedia DTG,per'baIkiadherena dsnpertimbangkanpemerfkaaan
Vyangkedua.
c.Pernertkaaen VLpertu dipriorila&ksn,jika memungkinkan dengan
menggunakan tea.powofCClT'eyangdapal membe:rikan basil dihanyang
sarna..
d.Pertimbangkanswihbagi paaien dengan NRTI.sertaberdaaarkan
pcrtimbangan kUniadanbdak adamasatah kepatuhan.
Konsc=lingkeparuhan pengobaran hams dilakukan pada senap lrunjungan untuk
memastikan suprest VLrnenjadlprtorttassetema pengobatan.
Kc:tc:rangan:
Lakukankonselingkeparuhanpengobatan;
UlangiVLaetelah 3bulan
.Jikudenglln
NNRTl, .!IuRtd.
krreg=en
pengobUtn ANY
y.tng ..""un>2022, No.831
-93-

www.peraturan.go.id
Prtnsippenanganan efek samplng akibatpengobatanARV adalah
sebagal bertkut:
a) Tentukanberatnya tokslsttas
b) Evaluasi obatyangdlmlnurn bersarnaan, dan tentukan apakah
tokslsitasterjadikarenasatuatau lebth] obatARVatau karena
obatlainnya
c)PertimbanglmnprosespenyakitLain(sepertihepatitisvirusatau
sumbatan saluran empedu (duktus biller)Jika timbul Ikterus]
d) Penanganan efek samping bergantungpada beratnyareaksi.
Penanganan secara umumadalah:
P)Deraja: 4,reaksiyangmengancamjiwa:segerahentikan
sernua obatARVbert teraplsuportifdan stmtomans:bertkan
lag!oba ARV denganpaduanyangsudah dimodifikasl
Wru..rru Toksisilas
OaJam beberapa
·
Gcjala gastrointeatinal adalah mual. muntah dan dtare.Efek
m.inggu pertama ssmping ini bcrsiIat self.J.imitingdan hanya memburuhkan
terapi simtomatik
·
ReakaiaJcJlPscpc:rti demrun,ruamdantoksIaitashad
umumnya terjadi akibat obat NRTI,namun dapat juga oleb
oba NRTIseperttABCdanPI
·
Gangguan ncurnpsikiatriaeperrigangguan konsenrrest.
gangguan liduT,depresi,anxiC'tas,gsngguan psikotik karen
EFV
Dsri 4minggu
·
Suprcsi!fUfllSUIDrulang yang diinduksi obat, seperti aneml
dan dan neutropenia dapat teljlldi pada penggunaan AZT
scsudabnya·
Penyebab anemiaLainnyahBTUlidicvaluasfdan diobati
·
Anemia ringan aatmtcmattk dapal terjadi
6-18 bulan·
Disfun~imilokondria terutamalcrjadiaimobatNRTl,
termaauk astdostslaktal,toksisitashati,pankreettus,
ncuropati pertfer,lipoatrofi dan miopati
·
Kclainan metabolik umumny terjadi skibatPI,lennwruJe:
hipertipldernla, akumulasi lernak,reseatanaiinsulin, di betes
dan osteopenia
Setelah 1 tahun EvaJuasiapakah tC'rjadi disfungsitubularginjaldikaitkan
dengan TOF
Tahe! 7.5 Waktuterjadmya tokstsitas oba AR
Efeksam ping (toksisitas) ARV dapat terjadi daIambeberapaminggu
pertama setelah dimulal pengobatannamun, efeksamping lainnya
btsajugamuncuJ pada pemakalanpengobatanlamasepertipada tabel
dibawah inL2022, No.831
-94-

www.peraturan.qo.id
ARV 'ripetok~sitaB Faktor risiko Pillhan substituai
!'OF Olsfungsi tubulus SUdahadapenyakitDewasa=ATfatau
renalis glnjalsebelumnya TOF dtsesualkan
Sindrom Fanoonl Usia lanjut do sisrenal
IMT<18,5atauBB Anak=AZt atau
<50kgpadadewasa ABC
OMtakterkontrol
Hlpertensitak
terkontrol
Penggunaan
bersama obat
nefrotoksiklain atau
boosted PI
Menurunnya Riwayal
densitasmineral osteomalasla dan
tulang frakturpatologis
Tabel7.6 Tokstsitas lin! ke-IARV dan obat substttuslyangdlanjurkan
Subtltusi adalah mengganttsalah satuobntARV lini pertama,
Penggantian obat ARVlin!ke-Idanobasubstitus!yangdtanjurkan
dapat dilthatpadaTabel7.6 di bawahini.
Kehanynkan reaksl tokslsttas AR tidak beratdan dapatdlatasl
dengan member! tem pi suportif. Efek samping minor dapa t
menyebabkan Offingdengan HlVtidakparuhminum obat,karenaitu
tenagakesehatan hamsterns melakukanKlEselama pemberian
pengobatanARV.
contoh:substttusl1 ARV untuk obatyangmenyebnbkan
tokssitas) setelahkondistpasten/orangdenganHrvstablL
() Deraja3 reaksiberat:gantl obatyangdtcurtgaltanpa
menghennkan pembertan semua obat ARV.
3)Deraja2,reakst sedang:beberapa reakst [ltpodlstrofldan
neuropatlperifer] memerlukan penggannan oba t.Untuk
reakstlain,pertlmbangkan untuk tetap me lanjutkan
pengobatan;Jika tidak ada perubahan dengan tempi
simtomatis,pertimbangkan untuk menggantl 1 jenis obat
ARV.
()Derajat1,reakslrtngan:tldakmernerlukan penggantian
terapi.2022, No.831
-95-

www.peraturan.qo.id
ARV Tipe tokai.sitas Fakt4rrisiko Pi1i.han.ubstituai
Faktor risiko
osteoporosis atau
bone-losslainnya
Deflslens!vitamInD
Asidosislaktatatau Penggunaan
hepatomegah nukleostda analog
dengan steatosisyanglama
Obesitas
Penyaktt hati
Eksaserbasi JikaTDFdihentikan Ounakan alternatif
hepatitls B(hepatickarena tokststtasobat hepatitis
flares) lalnnya pada ko- lainnya sepern
infeksi hepatitis B entecavir
AZT Anemia atau Anemia atau Dewasa (sbglint 2}:
neutropenia berat neutropenia sebelum AZTdosis rendah
muraltempi 2:<250
.Jumtah CD:S200 ABC,atau rujuk ke
sel/l1L(dewasa) layanan 1 bih tinggi
lntoleransi saluran Ana1cABCatau TDF
cerna berat (TDFjikausia>3
tahun]
AstdostslaktatatauIMT>25 atau BB >
hepatomegali 75 kg (dewasn)
dengan steatosis Penggunaan
Mlopati,llpontroii nukleostdaanalog
atau lipodistrofiyanglama
EFV Tokslsttas SSP sudah ada Pertimbangkan
persisten sepertigangguan mental penggunaan EFV
mimpl buruk, atau depresl dosts rendah (400
deprest, sebelumnya mgJhan}
kebtngungan, Penggunaan siang Jika pasien tidak
halustnast psjkosts]hart dapat menoleransl
Kejang Riwaynt kejang EFV .gunakan OTO
Hepatolokslsilas Sudahada penyakit
liver sebelumnyn
Ko-infeksi VHBdan
VHC
Penggunaan
bersarna obat
hepatotokslk lain
Hipersensitivitns Faktor rtstko tidak
oba Oinekomastladiketahul
pndaprla
NVP Hepatotoksisitlls Sudab adapenyaldtSubstitusi dengan
liver sebelumnya EFVOOO2022, No.831
-96-

www.peraturan.qo.id
ARV Tipe tokai.sitas Fakt4rrisiko Pi1i.han.ubstituai
Ko-infeksi VHB dan atauEf?V1oo,
VHC gunakanEFVDO,
Penggunaan Jikatidakdapat
bersama obat JugagunakanDTO
hepatotoksik lain
jumlab CD4 baseline
tlnggi.
CD4 >250sel/pI.
pada perempuan
CD> 00 sel/J.1L
pada prta
Hlpersen sitlvilas Faktor rlslko tidak
obat diketabui
DTG Oangguan Usiatua, Umumnya ringan
neuropsiklatrt penggunaan dan rnembaik
Oastroin testinal bersamaABC , kemudian
perernpuan Tempi sirntomatik
Hepatotoksisitas Ko-tnfeksl VHC dan
VHB
Hlpersensitlvi tasBelum dfketahul Substitusi dengan
obat EFVfliniI]atau
LPVIr(Uni2)
Penambahan berat TIdak disubstltust,
badan tatalaksanagizidan
latlhan jasmani
LPV/rDtare stm to matik
Sindcom metahollk,
TattUaksanag~idan
dislipldemia
Tidak diketahui latihan jasmanl ,
slmtomatik:
Llpoatrofl Rujuk
Oangguan konduksl
EKO abnormal (PR
jaotung
dan QT Interval
Penggunaan Stop obat lain yang
prolonga tion,
bersama obatyang memperpanjang
torsade de polnies
dapat IntervalPR
memperpanjang
interval PR lalnnya
Sind rom
pemanjangan
Interval QT
Stop obat lain yang
Pemanjangan kongenital
Interval Q1' Hlpakalemia
mernperpanjang
Penggunaan
Interval PR
bersarna obatyang
dapat2022, No.831
-97-

www.peraturan.go.id
GAGAL VJROLOGIS
ViralLoad>1000kopijmLberdasarkan pemeriksaan 2kaliberurutan
dengan interval 3 bulan, dengan duJrunganadherenceygbaik setelah
pemertksaanVLpertama,setelahpaling sediklt lniasisiART 6bulan
GAGAL IMUNOLOOI S
Dewasa dan. RemtljlJ Anok-anak:
JumlahCD4 ~250sel/~ <5tahun:CD4perststen<200sel/mmJ
setelahgaga!klmtsatauCD4
~5tahun:CDpersisten<100 sel/mm3
persisten<100seljmm3
GAGAL KLlNIS
oeuxisadanRefTUljlJ Artak-anak
Munc:ulnya10baru atau Munculnya10baru atau berulang
berulangyangmengmdiknsl-kan ang mengindikasikan deflslensiImun
defisiensl imun berat setelab 6 bera atau lanJut se elah 6bulan
bulan pengobatanyangefektif pengobatan yang efeknf
Tabel7.7 KriteriaGagalTempi
2.PenggnntlanregimenARV
Penggantlan regimenARV(SwitchkeItniselanjutn a dilakukan jtka
virus adaktersupresldenganpembertanobatARV atau terjadi
kegagalan pengobatan (gagal erapl) dengan syamtpengobatan ARV
telah berlangsung selama 6bulan dankepatuhan mlnumobat yang
tinggi.Penyebab utama kegagalan pengobatan adalah pasien ndak
minum obatdanadanyaLnteraksiobat,Ada 3 kriteria gagal tempi,
yaitugaga]terapisecantvtrologts,gaga!terapisecara imunologis,dan
gaga! tempisecarakllnls(UhatTabel 7.7).
RegimenIInikeduapadaremaja dewasa,dananak dapat dilihat pada
Tabe17.8 dan TabeI7.9.
ARV Tipe tokai.sitas Faktorrisiko Pi1i.han.ubstituai
memperpenjang
intervalQ1'lainnya
Sudah ada penyakit
hatl sebelumnya
Ko-lnfekslVHBdan
Hepa otokstsltas¥He Rujuk
Penggunaan
bersama obat
hepatotoksiklatnnya2022, No.831
-98-

www.peraturan.qo.id
3.PemantauanSlndrom Pulihlmun
SindromPulihlmun(SPI)atauImmuneReconstitution Inflammatory
Syndrom(IRIS)adalahsuaru perburukankondlsl klinlsakibatproses
tnflamastterhadap antigen balk hidup atau matisetelahpemberian
ohatARVdan puJIhnysa sistemImun.insidenkejadian SPI
berdasarkan hasil meta analtsta sekttar 16%.Faktorrangberperan
tlmbulnyaSPIadalahnilalC04padawaktumemulai pengobatanARV,
semakinrendahnilaiCD-+yangbiasanyadldapatpadapaslenstadium
4semaklntinggikemungkinan terjadi SPI.
SPI terbagtmenjadi 2yaituunmasking danparadoxical.SPIunmasking
tetjadiJikasebelumpembertanARV.penyakitnfekstoportuntstik
tidalditemukanatau tldak terdJagnosis sertatldakmendapatkan
pengoba anyangtepat.SPIparadoxicalterjadijikaditemukan 10 dan
telah mendapatkan pengobaranyang tepat,
Usia RegimenUni1 Lini2 Uni2
Pilihan Utama Altrrnatif
Umur<3 ABC [atau AZT)+3TC+LPVjrAZT[atau ABCj+3TCDTG -
tahun
ABC [atau AZT)+3TC+DTGAZTfstau ABCj+3TCLPVjr -
3,,10 ABC [atau AZT)+3TC+EFV AZTfstau ABCj+3TC DTG AZT Istau ABCt+3'l'C+LPVjr
tabun
ABC [atau AZT)+3'J1C+DTGAZTfstau ABQ+3TCLPVjr AZTIstau ABCt+3TC+EFV
TDF3TC [stauFTC)+EFV An[arau ABq+3TC+DTG AZTItau ABC}+3TC+LPVjr
TDF+3TC atauFlC)+DTG AZTfau ABC)+3TCLPV[t:
AZTItau ABCI+3TC+EFV
Tabel 7.9RegimenARVlinikeduayangdlgunakan untukanak
penambahan1tabletoro50mgdenganjarak1_jam Jika digunakan
bersama rtfampisin
**dosisgaminLPIrjlka digunakan bersamarifampisln
JikaARVurn1 Virus
Pillhan ARV Ilnl 2
menggunakan hepatitisB
AZT~3TC/FTC+EFV/NVPPositif atau TOF+31'C+DTO'
negatif TDF+3TCIFTC+LPV/r-
TOF+3TC/FTC+EFV/NVP egatlf AZ:f3tC+DTO'
AZ:f4-3TC+LPVIT"
Positif TO F+AZT+3TC+DTO'
TOF+AZT+3TC+L-PVtr:
TOF+3TC+DTO Negatlf AZ1'+3tC+LPVIr'
PositiI TD F+AZf+3TC"'LPV[t"
• I?
Tahel7.8RegimenARVllnlkedua untuk dewasa dan remaja2022, No.831
-99-

www.peraturan.go.id
5.Penghentian PengobatanjStop
Penghentian pengo bat n dilakukan dengan alasan toksisitas atau efek
samptng yang berat, adherensyangburuk., masukrumahsakit,dan
kepurusan pasten. Obat golongan NNRTI memillki ~ aktuparuh yang
panjang,sehingga jlkainginmenghentikan ART yang berisl
2NRTI+NNR'fI,maka NNRTI dihentikan lebih dahulu, dan setelah 1
minggukemudian2NRTI dapat dlhentikan,
4.nteraksl OOOt
Pasien dengan HN atau AIDS sertng mengalami keadaan atau infeksi
lain 'ang memerlukan tempi dengan oba t-obatan atauzatlain
bersamaan dengan obat ARV nyn .Hal yang sering terjadi dan
terlupakan adalah bah, a ada kemungkinan terjadinya Interakst antar
obat atau zatyangdigunakan yang bisa membertkan efek berupa
perubahan kadar maslng-maslng obat atau za dalamdarah.
Secara deflnlst,lnteraksi obat adaJab perubaban (dalam kadar atau
lamanya]akstsatu obat oleh karena adaoyazailain (tennasuk oba
makanan dan alkohol) sebelurn atau bersamaan dengan obat tersebut.
Interaksl obat dapat memberikan dampak buruk berupa kegagalan
pengobatan karena dosis terapeutik yang subo ptimal danatau
sebahknya dapat terjadl e fekyang menguntungkan.
Lopinavir/rltonavtr merupakan contoh Interaksl obat yang
menguntungkan dimana rionavtr dlgunakan untuk memperbaiki
profiledanlopinavtr.Secarn urnum,internksi obat terjadi mulaidan
tahap absorpsl,metabollsmedihat!olehsltakrom P450,ikatan protein
dan eksrest,
Manlfestaat SPI tergantung antigen [infekstus atau rion-Infekstus] yang
menjadi pemicu.Pada waktu menegakkan diagnosis SPIperlu
dlcantumkan antigen penyebab sepertl IRIS TBC,IRJS PCP,dsb.
Faktor rtstko tirobuLnya SPIadalah rendahnya nilai CD4,tingginya
viremia cepatnya penurunan jumJah virus dalamdarabdanadanya
antigen pemlcu.
Tata IaksanaJikatimbul Sindram Pulih Imun adalah Jangan
menghentikan pengobatan ARV, dan pengobatan Infest oportunisIk
yang ada atauhamtimbuLJikaperlu dapar dltambah steroid jangka
pendek,yarturnetil prednlsolon 0,5-1mg/kgBB/han.2022, No.831
-100
-

www.peraturan.go.id
o.Pembertan AntiretroviraJuntuk. beberapabulan
Untuk meninglmtkan kepatuhankonsumsiobatARV,orangdengan
HIV yangtelah stabU dapat diberikan obat ARsettap knll untuk
jangkalebih dart 1bulan.maksimum3bulan.Kriteriaorangdengan
HN stabil dalam ARVadalah telah mengkonsumsiobatARVselama 6
bulanataulebth,dengankepatuhanyangbalk,tidak sedangsaklt,dan
memtllkiviral loadHIV IHIV-RAI tidakterdeteksidalarn 6 bulan
terakhir,Jikatidak ada hasilpemeriksaanL:pemeriksaan CD4>200
sel/mma(padaanak 3-5 tahun CD4>350sellmm-atau ada knaikan
berat badan.tidakadagejaladaninfeksilain bersamaan,
Paslen HIVdalam pengobatan ARVyangstabll dapat diruJuk ballk ke
FKTP.2022, No.831
-
101
-

www.peraturan.qo.id2022, No.831
-102
-

www.peraturan.go.id
Fonnulir J enisData laparan
FormulirTes HIV Data Pemeriksaan resLaporan Tes HIV
Hrv
FormulirIMS Data PemeriksaanIMSLaporanlMS
Formulir Permintaan Data Pemeriksaan Reglster Lab
danHasil Pemertksaan Labomtortum HIVdan
LabomtoriumHJVdanIMS
IMS
FonnuUr Notlfikasf Data Pasangan dan Laporan Notlfikasi
Pasangan danAnak ADak Biologis ODHrv Pasangan
Formulir PPlA Data Pe ncegahan Laporan P PlA
Penularan HIVdart
Ibu keAnak
lkhtisarPerawatan Data Perawatan, Laporan Bulanan
PastenHN PengohatanMVdan Pengohatan HNAIDS
Pemantauan LBPHA) Register Pra
Pengobatan ARV AR'r dan ART Laporan
AnahstsRekap Kohort
(ARK).LapornnTest
and Treat
Tahel 8.1 Formulirjenlsdata yangdikumpulkan,dan formallaporanyang
digunakandalamPenanggulanganHN,AIDSdan!MS.
A.PencataandanPelapomn
Data penanggulanganJ-ITVAIDS,dan IMS diperoleh dart pencatatan
danpelaporanpelaksanaan penanggulanganHrv,AIDS,danIMS dengan
menggunakan format rangditentukan.Pencatatandanpelaporon
rnenggunakan Sistem lnformasl HlV AIDS danIMS (SlliA) Kementerian
Keseha:an.Datayangdlcatat adalah datahasllkegtatan peJayananyang
dlperlukan untuk mernantaudanmengukurkeberhastlanprogram sesual
indikatoryang telahditetapkan.
FormulIrpencatatanyangdlgunakan,[enisdata danlaporanyang
akan dihastlkandapatdillhatpadaTabel8.1berikuttnt,Pencatatan yang
dllakukansecaraonllrialummenghasllkan datareal time.
BAB VIII
PENCATATAN DAN PELAPORAN2022, No.831
-
103
-

www.peraturan.qo.id
Pencatatan dalamPenanggu.langanHTVAIDS,danIMS dl fasyankes
rneliputi:
1.DatapemertksaanHTVdan!1.-fSdartFonnullrPermlntaandanHastl
Pemeriksaan LaborntoriumHlVdanIMS, meliputi lnformasilayanan
pengirimmformasi paslen,lnformasisarnpel,danhasil pemeriksaan
laboratortum,yangmeliputitesHN,ElD,SiflUs,CD4 daniralload
2.DatapernertksaanHWdartFormullr 'resHlVbertsiinformasl data
klien,pasangan klien,haslltesH1V,dan datakonselingpasca tes
3.Data pemertksaanIMS dartformullrIMSbertsl tnformasldata kUen,
data lrunjungan,Anamnesa, pemeriksaan fislk pernenksaan
Jaboratorium,diagnosfspengobatan,dankonsellng
4.DataPasangan danAnakB!ologisODHNdar!formullr notIflkasi
pasangandananak hens! informasi penawaran notifikaslpasangan
tnformast pasten Indeksdantes Indeks,skrlningkekerasan,npe
rujukan,hastl ruJukan,basiltes,dan memulai pengobatnn
5.DataPencegahan Penularan HIVdan sUlUs dartIbnke Anak dart
fonnulirPP[Abertsl infonnasi data khen (ibu hamll],data kunjungan,
data pemeriksaandan pengobatan bay! dar!ibn positif HIVdanposltif
sifills
6.DataPerawatan danPengobatanARVdartIkhnsarPerax atanPasten
HIVbertstInformastj'data Indtvidu,Terapi ARV,Pemerlksaan
labora ortum pengobatanme.otitlkasipasanganIayanan PPIA.
tmdaklanjut(fonow up)peravtatandukungan, pengobatanHIV dan
pernantauantempiARV
7.PencatatanIMS dflakukan berdasarkan diagnosis melalulpendekatan
sindromdanetiologls, angminimalmencakup:
a.Tiga stndrom[MS,rattu:
1)slndrom ulkusgenital pada prta,
2}sindromulkus gen.ltalpadawanita,dan
Formullr Jenis Data Laporan
KartuPaslenHIV Identitas Pasiendan
DataPerawatandan
Pengobatan ARV
Formullr Rujukan Data R ujukKeJuar
Pasien HIV d anRujuk Masuk
Formulir Logistik Da taARV danNOD Laporanketersedian
ARV logtstfkARVdanNon
ARV2022, No.831
-104
-

www.peraturan.go.id
B.Perno S tiap Tingkatandalam Pencatatan danPelaporan
1.Fasyank:es
a.Meneatatdata kegtaranlaynnanHIVdan 1MS padaformuliryang
standar.
b.Melakukaninputdata layananHlVdanIMS di SIHA secaraonline.
c.Melakukaninputdatapenggunaan logisttkHN dan1MS.
Gambar 8.1 Bagan AlirPelaporanPenanggulanganHJV.AlDS,dan1MS
secaraberJenjang dart Fas ankesLayanan)ke Kementerian Kesehatan
KeteraMt':iln•
- Melor
-•..Ulllpanb .. 11
UNIT LAYANAN
LAINNYA
UNITlAYAN'AN
HIV
MITRA
T!RI<AIT
3) slndromdubtubuhuretrapria,
b.Diagnosis berdasarkan pemeriksaanlabora ortumyaitu:
1) Sifilisdini dan silllislan]u,
2)Conore.
c.Kasus stfllis kongenttal,
Pelaporanrnerupakanlanjutan dart pencatatan.Data dl fasllltas
pelayanankesehatan dilaporkan secara beljenjangkeDlnasKesehatan
Kabupaten/Kota, DlnasKesehatanProvinsi danKementerianKesehatan
rnelalui Dlrektornt Jenderal Pencegahan danPengendalian Penyakit (Ditjen
P2P).Pelaporan dlla.kukan setiap bulan secara rutin dandikirimkan secara
dIgital menggunakanformat pelaporan standarangditetapkanoleh
KementenanKesehatan menggunakan apltkasiSfrIA.2022, No.831
-
105
-

www.peraturan.go.id
3.Provinsi
a.Melakukaninpudatapengtrtmanlogistik oba dan non-obatHN
AJDS, dan IMSkeDlnas Kabupaten/Kota
b.Melakukan inputdatapenertmaan logisttk obat dan non-obatHlV,
AJDS,danIMS dartPusat(DirektoralJendralKefarmaslandan
AlatKesehatan,Kemenkes)
c.Melakukan inputdata penolakanj'persetujuan usulan
permlntannlogistik obatdan non-obatHIV,AIDS,dan1MS dar!
Dlnas Kabupaten/Kota
d.Menglrimkan daftar fasyankes barn beserta daftar akun
pngguna (uset)-nya sesual formullr pengajuanusr dan kode
fasyankeske Pusa
e.Melakukan anahsa data sesuai denganwtlayahdan mdtka or
yangdiperlukan
f.Memberikan umpan balik terhadapcapalan kabupaten/kota,
Kahupatenj'kota
a.Melakukaninputdatapengirimanlogtstik oba dannon-obatlilV,
AJDS dan [MS kefasyankes.
b.Melukukaninputdata penertmaan logisttkobatdannon-obtmv,
AlDSdan[MSdanProvirisl
c.Melakukan inputdata penolakanj'persetujuan usulan
permintnanlogistikobatdannon-obatillV. AIDS,dan1MSdart
fasyankes.
d.Melakukan analisa data sesuai dengan wilayahdan indikator
yangdtperlukan.
e.Membertkan umpan balik te rhadap capalan tndikator dt
fasyankes secara rutin.
d.Melaksanakan manaJemen data secara elektronlk sehlngga data
dapadltelusurtdengan mudah dan cepa serta dapa
mengurangl dupllkasi.
e.Un.itlayanan melakukan anallsls data dengan eepat dan tepa!
karenadtlakukan dengan menggunakon perangkatkornputer
yang telahdiprogramsesualdengankebutuhan.
f.Unitlayananmelakukan eflstenst waktu, tenaga danbtayadalam
pengirtman laporankarenadilakukan denganfasilitas Internet
melalui SIMAsecaraonline.2022, No.831
-106
-

www.peraturan.go.id
4.Pusat
a.Sebagalcallcen er-permasalahan dalarn penggunaan SrHA.
b.Melakukan analisa data sesual denganwilayahdan indlkator
yangdlperlukan.
c.Membuatlaporan perkembangan Penanggulangan HlV.AIDS,
danIMS dlIndonesia secarc berkala.2022, No.831
-
107
-

www.peraturan.qo.id
B.lndlkator
Setiapprogram memlliki beberapa tndlkator,yangumumnyaterbagl
dalam5kelompokyaitu
1.indikator masukan;
2.indikatorproses;
3.indlkator luaran;
4.Indlkatorhastl.dan
5.indikator dampak.
TujuanPenanggulanganHIV AIDS,dan fMSdlgambarkan oleh
indlkator hasil dandampak,dan dlukurpadasaatevaluast,KemaJuan
kegtatan untuk mencapal tujuan tergambar pada Indikato rmasukan,
proses danluaran,dandiukurpadasaatpemantauan.
1.lndikator masukanadalahindikator tentangtatakelola, pembtayaan,
sarona [misalnyajumlah infrastruktur,Iaskes,laboratortum,
perlengkapan kantor,ststem informnsi, teknologi Informasi dan
komunikasI).tenagakesehatan [jurnlah tenaga profesl dan ahll
kesehatan],kelompok sasaran (mlsa1nyajumlabpopulasl kunci,
ODHlV)danstok barang(misalnya jurnlah reagen,obat,kondom,
pellcln,alarsuntikstertll.Tndikatorirumengukur pemenuhan sumber
dayayangmerupakan komponen p enttng agardapat dilalrukan
A.PemantauandanEvaluasi
Pemantauan dan evaluaslPenanggulangan HN,AIDS,dan 1MS
merupakan salah satu fungsi manajemen untuk mengawastkemajuan dan
menllai keberhasilan pelaksanaan Penanggulangan HIV AIDS,danIMS.
Pemantauan dan evaluasl Penanggulangan HN,AIDS,dan IMS dilakukan
unruk mengukur peneapalan tujuan,indikatordantargetyangtelah
dltetapkan.
Untukpemantauan program,Informasi yangtersedia dlgunakan
untukmenilai kemaJuannegaramenujutarget mengakhiti epidemlHN
AIDS,dan1MStahun2030,yaitu 95--95-95".Hal inlberartl 95°"f,orang
dengan HN-positlf mengetahui status mereka; 95%orangyangmengetnhuJ
statusHW-posltlf merekadalampengobatan;dan95%dart mereka yang
rnasih menjalanipengobatan berhasllmenekanjurnlah vtrusHN.
BAB IX
PEMANTAUAND !!:VAL AS!2022, No.831
-108
-

www.peraturan.qo.id
IrKeJDmpok-;- Sumber~
'"'Instrumm.vangr
-,
Lndikator
d~·
Frekuensi
Indikator ,
Masukan
·
Tenaga
·
Laparaa
·
Formulir
·
Semester
·
Sarana BerkaJa Lapo ran
·
Talrunan
·
Dana
Proses
·
Pelatihan
·
Laparan
·
Formulir
·
Pclat.iban
c=-nagtl BerkaJa Laporan Semeste r
·
Penyediaan
·
Tahunan
barang
·
Perternuan
koordinaal
Luamn
·
Capaian
·
Laparan
·
Formuhr
·
BuJanan
kegiatan &rkala LaporanSlHA
pl!nce.gJiban lSI HAl·
Formulir
·
CapaianTes LaporanLain
·
Capaian
Pengobetan
HasD
·
Perubahan
·
Survei
·
Kuesioner
·
J-5tahunan
perilaku Penlaku, STBP
·
Tahunon
·
Supresi VIrUS STBP
·
Farmulir
·
Laporan Lap oranLab
Berkale
DBmpak
·
Kesakitsn
·
Survci
·
Kuesioner
·
3-5 tshunan
(insJdens. PTalensi, survclSTBP
·
Tahunan
prevalens] STBP
·
Fonn Laparan
·
Kematlan
·
Survci Labora torium
Kesehata.n
·
Apl.iJtasj
·
Elitimasi Pemodelan
Pemodelan
l'abeI9.1lndikator dan SUmber Data
perencanaan kebutuhnn sesual dengan jenls,Jumlahdan standar
kebutuhan untukpelaksanaanPenanggulangan HlV AIDS,danrMS.
2.lndilmtorproses adalahindikator tentang kegia anperslapan[rapat)
penyedtaan tennga [pelatihan],pen edlaan barang (proses pengadaan,
rantal pasokan danlogistik]untuk pelaksanaan kegtatan.
3.lndikator hiaranadaJahhasilkegiatan atauintervensl pelayanan
[mlsalnyn hasil pemertksaan,pengobatanl,kegiatan peneegahan
(rntsalnya hasil penyuluhan,jumlah kondomdan jumlah alar sunnk
stertJyang terdtstrtbusl).
4.Indikatorbastlakhiradalah hasll Intervenstdan perubahan perUaku
(mtsalnya angkapenggunaankondom atau alat suntik stertll
pemanfatanlayanan perflaku penyediala anankesehatan, hasll
kilnis(supresl virus),prevalensl pertlaku berisiko dan faktorrtslko
kualitashidup.
5.lndikatordampakadalahhasil perubahanderajat kesehatan
misaln a morblditas,berupa prevalensl atau insldensHrvdanIMS
mortalitasAIDS.dan situas! norma so slal ~misalnyatingkat
dtskrimtnasl].2022, No.831
-
109
-

www.peraturan.go.id
NolodikatDr
Ikfmisi Cara
DeakripsJ ~rDa:
OjX"raaionai ~kngJUtung
ELlnsiden JumJahinreklii Jumlab lnsidensHIV Angkainsidc:ns
HIV bnruHIVyang infeksibn.rurnerupakan HIinididapatkan
(per1000t~tjadipads HIVysng indikaDryang dan pemodelan
pc:nduduk populasi berusia J5terjad! pads rnenggambarkan AsianEpidemu:
berusta tahun ke staSpadapopulas; besaran transmtstModelAE.MI.yang
15tabun kurun wnktu berussa15 penyakitdi mcn!Jg1.lJ\B.kan
keetaS tertenru, tahunke populasi.Semakm data kasusHIY,
ytUlgtidek ataB pade turunmsidens, cakupanODHIV
terinfeks!Angkaini kurunwaktu akan semakln masihmenjalani
HIV) menggnmbarkan I tahun, k«-i1pula pengobatan ARV
jumJab lnfeksibarudibagi pc:namba hon da riIporan seriap
yang terjadidi jumlab OOHNatau kasus tahun,dan basD
populasi.baikpadapcnduduk HIV STBPterbaru.
orang yang beruala15
rnenyedaritertulartahun ke Pemodelan
maupunyantidakataByan d iJokukan setiap
menyadarinya., dantidal< Lahun sckali.Data
tidakhanyayang LCrinfeksi insidc:n hanyB
datanglee HlY, pada diperoleh tiap
petayanan kunmwaktu Lahun ,tidakdapal
kesehtandan yangsama, per bulan atau per
dilaporlmnke dikali1000 triwulan.
program..
blnsiden InCek$ibaru sifiJjaJumlab lnsidena sifilla Pc:modclandengan
Sifili&: yangterjadi pnda infeks!bn.rumenggambs:rkanmenggunakan
[per1.000populasi berusiaJ5sifilisyan.g besarantrnsrnls!InstrumenSITE.
pcnduduktahnn keataspadateljadipadapenyakit di (Syp1u1is
bc:rusiaperiodewaktu populaai popctasa,Scmakin mten.'ention
15 tahun tertenru, 1xrusia15 turun insiden TOlLmU
ke81a5 tahun ke diharapkan EhmmutiDn•yang
yang tidakAngkaini staspads penutarankeibu mc:ngguna.ks.n
LCrinfelaii)menggambarkan kurunwakln ham"danbayi data cakupan tea
jumLah infcksibaruI tahun, jugaa.kan s ifilis,kasus sifilia,
yang terjadidi di~gi menurun, dan pcngobata.D
populasi, baikpada jumlab sifiJ.isbaik pada
orang yang penduduk populasi kunci
menyadaritertularberussa15 maupun bukan
maupun yang tidaktahunkc populasi kunci.
menyadsrinya,danatas\'8Jl aerta naaDSTBP
tidakhsnya yangtxlak
dalangkr trnnkksi PemodeJan
pclnyanan siHlis,pads dilakukanaetiap
kc:schalaDdan kunmwaklu tabun selcalL
dilaporkao kt' yang sarna,
program. dikall1000
1.Indikator dampak
Indlkatoryangdigunakan untuk pemantauan dan evaluast
dlsesuaikandengan tuJuan dan targetJsasamnantaraPenanggulangan
HIV,AIDS,dan IMS yangtelah d uralkan pada BabIIITarget dan Strategi.
Bertkut adalah penjelasan mdtkator dampak, indikntor hasil
mdlkatoroutput,serta Indlkator SPMyangdigunakan untuk menguk:ur
keberhasilanPenanggulanganHIV. AIDSdanIMS.2022, No.831
-110
-

www.peraturan.go.id
Indikaior
Definjsj Cara
Deakrpia!
Sumbcr
0
Operasronal Mcngtut:ung Data
a.Persentaae Persentase JumlahODHN Supres! viruspadaLBPHA,
ODHN ODHfVyang yangmenjalan; OD HN ARK
mengalami sc:dan pengo batan menunjukkan lSTHAI
supreal mc::njalani ARV rn.i.nima)6kc:lxrhaailan
virusllliralterapi obat buJanyang terapl ARVserta
load<50 ARVyang d iperiksaviralmenunjukkan
kopi/m1 diperil<Baviralloaddengan kepatuban
load-nyascti phasil<50 pengobotan dan
tahun. bukan kopi/mlpada nBlkornenudarkan
kumulatif kurunwaktu HlV .uiralload<50
rertenrudlbagi kopi/m1
jumlah OOHlV mcnunjukkaD
yangmcnjaJani keberhaaitan
pengobatan tcrapi .ODHfV
ARVpada denganuiralIoad'
kurunwaktu <50kopi/ml
yangaama dlanggapviruanya
dikali100% terauprest.
b.Peraerrtase JumlahOD HN JurnJah ODl-iIV Indikatorini LBPHA.
ODH] yang sedang yan gaedang mengulcur ARK
daIam mc::njalani menjalanl tc:mpi kemajuan dalarn ISlHAI
pengobatan terapi obat obatARVreruspemberianARV
ARVion ARVterua me ner'us dibsgipadsODHN.
AR11
mener'us,baikjumlah OOHlV Pe.ngobatan ARV
padaODHJV yang tabu rerbukti
yangbaru attua HlV-nya mc:nurunkan
memutai terpidiks.J.iJooss kesald tondan
pada tahun kemauanpads
~Tjalan ODHrVdan
maupun rnencegah
ODH'fVyang pc:nuJaran pads
mc:mulai terapi oran glain.
daritahun-
tabun
sebelumrrva,
c.Persen taseProporsl -Jurnlah Angkaini Lspomn
penggunaanpopula<sikuncipopul81kuncl menggambarkarr STB P.
kondom yang mc:n ggunakan cpaian kegiatan SSH
sc:ks mc:nggunakan kondom pads p romoai
terakhir kondomlatau hubungan kesehetan,
pada penggunaan aeksua] tc:rakhirpernberdayaan
populasi kondorn aecaradlbagijumJah m ayarakat , dan
trunci koneiaten popuJaa ikunci pencegahan IMS
pads seks dikaI.i1OO'!"'_ dan HIV,yaitu
tc:rakhir perubahan
pcrilaku
menggunakan
kondom dslam
hubungaosekaual
berisikodan
rnengukurcapaian
krgitan
penceganan
pcnuJaranaekaua!
padapopuJaai
kunci.
Indikator h.silloutcome)2022, No.831
-
111
-

www.peraturan.go.id
Laporan
PPlA
(SIHAl.
Kohort
Ibu dan
Bayi
Laporan
PPLA,
LBPHA
(SIHA),
Kohort
Ibu
Laporan
PPIA.
Laporan
TeaH1V
(SlHA).
Kartu
dan
Kohort
Ibu
LBPHA
(SIHA)
Angkairu
me-nggambark
an lcinefja
PPIA.
Angkalru
me-nggambark
an kiuefj
PPIA.
Angkaini
menggambark
ankincfja
PPIA.
AngkaIni
menggambark
an kinefja
peleyanan
dalam
manajemen
(tatalakss.nal
kaausHTV.
Jumlahbay!IshiI
danOOHTVyang
mcndapatARV
profiJaksis<72 jam
pad kurun wnk:tu
tertenrudibagi
jumlahbayila.hirdart
OOHIV pada kurun
jumlahODHIVhamil
yangbarumulas
pengobaianARpad
kurunwaktutertenru
dibagiJumlahOOHlV
harnilpads kurun
waJctuyang sama
diksli100%.
JumLahibu hamil
yangditeHTV pad
kurunwaktutertenru
dibllgi jumlah ibu
hamilpads kurun
waktuyangsarna
diksli100
Jumlah OOHIVbru
yngmcmulai
pengobatanARpada
kurun waktutertenru
dibgi jumlah orang
yangbanididiagnosis
pada kurun waktu
yangsarnadikali
100%.
Persentasebayi
Whirdari
OOHTVyang
mendpaUca.n
profilaksiaARV
<7_jam
Peraernnse
ODHNhsmil
yangbaru
rnemutai
pengobatan
ARV
Peracn ase ibu
ham.ll angdites
HlV
Persentase
OOHIbaru
yangmemulai
pengobatan
AR
f.Ckupan
pernbertan
ARV
profi1akals
padsbayi
e.Ckupan
pengobaran
ARVpadaibu
bamil
d.
Ckupan
pengobaran
ARV
c.
b.Cakupan
periemuan
kasusHIV
Cakupn tes
HTV
a.
Indikator
Laporan
teaHTV
SmA)
Laporan
teaHlV
(SIHAI
Sumbcr
Data
Angkaini
mengukur
capalan
kinefjs dslam
penerrruan
kaauaHIV
dandapa
dihitung
merrurut
aeuap
populasi
aasaran.
Angka ini
rnengukur
kinerja
Pen nggulang
anHTV.AIDS.
dsnIMS.
Deslcrlpsi
Jumlahorang yang
barudjdiagnosisHTV
pada kurunwaktu
tertenrudibagi
JumlahC'Stimasl
OOHIVpadskurun
waktu yang sarna
dlkali 100%.
Jumlahorangyang
diteeHIpadakun.m
waktutertentudibagi
jumlah sasaran tea
padakurunwaktu
yangsarnadikaJi
100%;dihltung
berdaaarkan maaing­
ma.singkelompok
popuiasidantotaL
Caramenghitung
Peraeruase
OTBllg
did:iagn~isHTV
Pasentase
orangyangdites
HIV
Odinisi
OpemsionaJ
Caktrpan lrs
HIVpadsibu
hamil
o
3.lndikatoroutput2022, No.831
-112
-

www.peraturan.go.id
Angkain! SlHA
menggambark
anupaya
pencegahan
kematian
terkaitTBC
pads.OOHJV.
Jumlab ODHIVyang
baru danlama
didisgnosisHlV
ImwmkPOp)yang
memulai TPTpads
kurunwektuer entu
dibagi deriganjumlsh
ODHIVbarudan
lama yang dllaporkan
rukliran5eidengan
Peraeruase
pemberian
terapi
pencegahan
TBC4TPf)pado
ODHJVbaru
dan lamayang
rnemermhi
syaratTPT
LPersentase
pernberian
TPTpads
ODHN
Angkain! SIHA
menggambark
an upaya
pencegahan
kematian
terkaitTBC
pads.OOHJ
JumLahODHIVbaru
yang diskriningTBC
pada kurun waktu
iertenruditragi
jumlahOOHIV baru
pada kurun waktu
yangsamadikali
100%.
Peraeruase
ODHNbaru
yang disJoining
mcataudikaji
statusTBC
k.Persenrase
akriningmc
diantara
ODHN
Lap<rran
IMS
SlHA)
Angkain!
menggambark
an cakupan
~ngobB.tan
paaien sifilis.
Jumlahpaaien sifilis
yangdiobatipado
kurun wsktu tertenru
rubgijumlBh pasten
slliisyang
dtdisgnosispada
kurunwaktuyang
samadikali100%.
Persentase
paierisifilia
yangdiobati
j.
Laporan
IMS
(SlHAl·
Kohort
Bay;
Angka lni
menggambark
an kineIja
PPlA.
Jumlah bay; IshiI"
darlibuSifilisyang
mendptkanBPG
pads kurun waktu
tertenrudibagi
jurn1ahbay;lahir dri
ibu&ifiliBpada kurun
waktuyangsarna
dtkali10CY'/o.
Persemeaebay!
Lahirdariibu
simis yang
mendpatkan
proIilaksisBPG
Clrupan
pembertan
profitakats
BPGpada
bay!Jahirdan
ibudengan
sifilis
L
Laporan
IMS
StHA),
Kohort
Ibu
Angkain!
menggambark
ankinerja
PP!Adan
cakupan
pengobetnn
sifilispada
ibuhamil
untuk
mencegah
sililis
kon~nital.
Jumlabfuu hamil
sumsdiobtiadekuat
(minimal1dosis
Benzatin Penicillin-G
2.jutslUIpada
kurunwaktutertenru
dibagijumlahibu
hamildcngan basil
leaserologiaiillis
(TSS)positiIpda
kurunwaktuyang
sarnadikBli 100%.
Persentaseibu
hamfi sOOia
yang diobati
adekual
(minimal1
doslsBenzatin
Penicilbn-G2.
jute.lUI
Cakupan
pengobatan
silliispada
Ibu hawil
h
Laporan
IMS
(S!HAI.
Koho
Ibu
Angkaini
menggambark
ankinerj
PPlA.
Jumlab Ihu hamil
yang rules serologi
sifilis padakurun
waktuterterituruba.gi
jumlah ibu hBffiJl
padakurunwaktu
yangaamadikali
100%;
Setiapibuhamil
dihitung1katidalam
satumasakehamilao.
Pereentasetbu
hamilangdttes
sc:rologi s.ifiJia
Cakupan
skrlnin,g sifilia
padaibu
hamil
g.
waktuyang sarna
dikali100%.
Indikator
Sumbcr
Data
Deakrtpai
Definlsi
Operasional
Persenrase
paaiensHills
yang diobati
a2022, No.831
-
113
-

www.peraturan.go.id
4.IndikatorSPMBidangKesehatanKabupaten/Kota
Setiaporang dengan risiko teri.nfeksiffiVmendapatkan
pelaanan kesehatansesuaistandar.Pernertntahdaerah
Kabupatenj'Kota waJih memberikan pelayanankesehatan sesual
standarkepadasettaporangdenganrisikotertnfekslvirusyang
melemahkandayatnhanrubuhmanusia (HIV)eliwila_ahkerjanya
dalamkurunwaktusatutahun,
Mekarusme Pelayanan:
a.Penetapan sasaranHN dltetapkan oleh IepalaDaerah
berdasarkanorangyangbertstkotertnfekstHlV(paslenTBC,
pruden )MS, pekerja seks,LSL,wnrta,penasun,WBP,danibu
hamill,
b.Edukaslperilakuberistko dan pencegahanpenularan,
c.Skrining dilakukan denganpernertksaan tes cepatHNminimal1
kalidalam setahun.
Indikator
Ddinisi
Carsmengnttung Deakrrpai
Sumbcr
0
Operaaionat Data
ODH1Vdengan TBC
ktif,uspck THC,
kontraindikasi obat
TPTdan sudah
pernahmc:ndapatlcan
TPTdalam5 tahun
terakturjtidakada
gejalajtBndamc
pada kw-unwakru
yang sarnam1taU
100%.
m,Persentase Persemase JumlahODmv baru Angka Ini SIHA
ODHNyang ODHJVba!"u danlam yang menggamberk
menyetesal- dan lama yang me nreleeaikanTPT an upaya
kanTPT menyeles.aikan pada kurunwaktu ~cegahan
tempi terterirudibagi kcmatian
penC'Cgtlhan jumlahODHIVbaru lerkait TBC
TBCjTPfldi danlamyang pada OD HIV.
antra ODHIV mend patkan TPT
barudanlama pads kurun wakru
}'BIlK yangssma dikaJj
mendpatkan 100%.
TPr
n.Persentase Persenraae Jumlah paaien Angka ini SITE,
ODHlVysng ODHIVyang koinIclcai TB-HIV menggambark SIHA
trrkonfirmasi terkonJirm.asi yang mendapatoba; an upaya
TBCdan TBC dan ARVdan OATpada penceganan
mend patkan mendpatkan kurun wakru tertenru kernarian
pengobatan pc:ngobatan dibagi jwn1ab pasirn terlmtTBC
TBC T BCdanARV koinfrksi TB-HIV padaODHlV .
pada kurunwaktu
yang sarna dikall
1002022, No.831
-114
-

www.peraturan.go.id
C.Analisls lndikator
PenanggulanganHIV,AIDSdanIMSmenggunakananallals kaskade
untuk rnengidentifikasl,rnengukur,danmemvlsualisasikan besaran
kesenjangan{gap!dalamlayanunHJVsepanjang rangkaian diagnosis
perawatan,danpengobatan HN seumurhidup yang berkestnambungan.
Kesenjangan pada kaskade layanan HTVdapat diketnhuidandianalisis
sehlngga dapat dltentukan strategt untuk mengatastnya, Perkembangan
pencapatantarget PenanggulanganHrv,AIDS,dan IMS dapat dipantau
terns melaJuipenga.matandataini.
Terhadap indikator Penanggulangan HIV,AIDS dan lMS dilakukan
aruilisis untuk mendapatkanhastlpencapaian keberhastlan program yang
dllihat berdasarkanjurnlah kabupaten/kota dan provinsi yang mencapal
target,serta jumlah kabupa en/kota dan provinsiyangmasth memiliki
bebantlnggi.Apabiladarthasil analisis,masih belum mencapal
keberhasilan maka dlsusun rencana lindalelanjut untuk perbaikan.
Secarasingkat mdlkator kegiatan Penanggulangan HN AIDS dan
IMSdapat dillhat pada Tabel 9..
sesuai standar
Jumlah orang dengan rtstko
tertnfeksi HIVdiImb/kotadalam
kurunwaktusatu tahunyang
Jumlah orang dengan fis iko
tertnfekstHNyang mendapatkan
pelayanan sesuai st ndar dalam
kurunwaktusatu tabun
Persentase
orang dengan
fisikotertnfekst
HN
rnendapatkan
pelayanan
deteksidin!HJV
x100%
CapaianKinerjndihitung sebagai berikut:
a.DefinisiOperaslonal
Capaian ktnerjaPmerintah Kabupaten/Kotn dalam memberikan
pelayanan sesuai standar bag!orang dengan rtslko terlnfeksl HIV
dinilai dartpersentase orangdengan ristkotertnfeksl H1Vyang
mendapatkan pela anan HIVsesual standareliwflayahkerjanya
dalam kurunwaktusatu tahun.
b.Rumus Perhitungan Kinerja
d.Melakukan rujukanjikadtperlukan,2022, No.831
-
115
-

www.peraturan.go.id
Pcmanfeatan indiklltor
IndikalOr
Sumber
Waktu
Faa-
Kabl Pro-
data yan-
Kota vinsi
Puaal
keIi
1,Indlkator Darnpak
B..InstdensHIV Estimasi 4tabunan -- - -oJ
b.Instdeus Sifil.is Estim.asi4tahunan -- -
"2.Indikator Hasi1
B..CakupanOOHIV S mA Tahunan 'I
I,,'
"merrgalemi sarpreai
virus
b.Cakupan OOHIV SlHA Tahunan -J ..J
,
"dalampengobatan
ARV(onARTI
c.Cakupan penggunaan STBPI 3-5 - ,I ~ -oJ
kondomlieksrerakhir SSH tahunan
padapopulaslkunci
3.lndikatorOuiput.
a.Cakupan teamv SlHA BuJanan
"
,I
"
V
b.Cakupan penernuan SlHA BuJanan 'I' I
"
~.
kaauaHIV
c.Cakupan pengobatan SlHA BuJanan -J'
"
"I
"ARV
d.Cakupantea.HlV SlHA BuJanan
"
,I 'I' V
pada Ibu hamil
e.C kupan pengobetan SmA Bulans.n \'
,I,
"ARVpadsibuhamil
LCakupan pemberian S IHA BuJanan
"
,I
"
V
RVprofilaksispads
bayi
g.Cakupanrea sifilis SlHA BuJanan -J'
,
"I'
"pads ibu hamil
11.Cakupanpengobatan SIHA Bulanan
"
-oJ
""aitllia padaibu bamll
1.Cakupan profi.la.ksisSIHA Bulanan
"
,I
"
I
BPG poda bayi[ahiT
dariibu sililis

Perseruase paaien SIHA BuJanan
"
1
"
V
sililis yang diobati
k.Persentase skrining SlHA BuJanan \1 "I
""
(kajistatus) TBCdi
antara OOHTV
1.Persentase pemberian SmA Bulanan
"
,I ~ -oJ
TPT pods ODHIV
m,Persentase SIHA BuJanan
"
-v
"
V
penyetesaianTPf
padaODHTV
n,Persernase OOHIV SIHA. BuJanan
""
"I'
"yangterkonfirmas! SITB
THC dan
meridapatkan
pcngobatanme
Tabel9.21ndikatorPenanggulanganHIV,AIDS,dan [MS2022, No.831
-116
-

www.peraturan.go.id
PC'ltlanfAAtan mdikaloT
lndikatOT
Sumba
Waktu
Faa-
Kabl Pro-
data ysn- Puaat
Kotavinai
Ia:s
4.IndikaloT SPM
-Persernase orang SIHA BuJanan. 'Y
,
'I'
""
dengan risiko Thunan
rertnfekstKJV
mc:ndapatkan
pc:layanan derekaidim
H1Yseaual standar2022, No.831
-
117
-

www.peraturan.qo.id
Penelitian dan pengembangan HIVAIDS danIMSdllakulmndalam bentuk
kajiankebijakan.rlsetoperaslonal, rtsetblomecUsdannsetkltnls.Sasaranriset
operasionalHIV, AIDSdanIMSadalahpengujian teknologI dan tntervensl
pendekatan kesehatan masyaraka t,Hastlpenehtianang terkait
PenanggulanganHlV, AIDS,danIMSdisarnpalkan kepadaKementerian
Kesehatan,
Manfaat kajtankebijakandan rtsetoperasional bagtPenanggulanganHrv,
AIDS,dan[MS adalah;
1.Melalrukanevaluastuntukperbalkanklnerjadandampak program.
2.Menilai keprakttsandankemungklnan dtterapkan [leastbility),efektlvi as
dan dampakdartsuatu intervensJataustrategibaru,
3.Merumuskan ataumengevafuastkebljakan untuk tntervensl tertentu,
Penetapan prtorttas rtsetoperastonalmempertlmbangknn:
1.Daya ungkit
2.Relevansi dengan tujuan penanggulangan danpriorltasnastonal
3.Efisjensl
BABX
PEEU1'IAN,PENGEMBANGAN,DANINOVASl2022, No.831
-118
-

www.peraturan.qo.id
BUDIG.SADIIGN
td
METERl KESEHATA
REP BUK INDONESIA
P doman Penanggulangan HIV,AIDS,danIMSlnt menjadl acuan bagi
seluruh pemangku kepentingan termasuk masyamkat dan swasta dalam
menjalankanpenanggulanganHIV, AIDS,danrMS untukmencapal target
mengakhiri epidemi HN,AIDS,danIMS di wllayah mastng-rnastng.Dalam
mencapairnengakhlrt epldeml HlV,AIDS,danIMS terdapatbanyak tantangan
yanghams dlhadapi oleh pemertntah daerah dan pemerintah antara lain untuk
menJaga konsistensi komitmeo dalam pen.ediaan sumber daya dan menJaga
kualitas sumber daya.Oleh karena ltu,dibutuhkankomltmen bersama agar
target mengakhiri eptdemiHIV AIDS,dan[MSpadatahun 2030 dlIndonesia
dapattercapai dan kegiatan penanggulanganHN,AJDSdan1MSdapat
dilaksanakan secara terpndu dan berkestnambungan.
BABXl
PENUTUP2022, No.831
-
119
-
Tags