Penjelasan mengenai ekpor dan impor dalam bidang perpajakan
Size: 62.28 KB
Language: none
Added: Sep 20, 2025
Slides: 8 pages
Slide Content
DASAR HUKUM
Pasal 4 huruf b dan f UU
PPN 1984;
Pasal 3 PP Nomor 143
Tahun 2000
KMK 539/KMK.04/1990
tanggal 14 Mei 1990;
PPN DIKENAKAN ATAS
1.Impor BKP
Semua orang/badan yang mengimpor BKP
dibebani kewajiban membayar PPN
2.Ekspor BKP yang dilakukan oleh PKP
Eksporti dikenakan PPN ketika :
- yang diekspor adalah BKP
- dalam kegiatan usaha/pekerjaan
- eksportir adalah PKP
OBYEK PPN DALAM
KEGIATAN EKSPOR
Ekspor oleh dan untuk kepentingan
eksportir (selaku pemilik barang dan
pemilik kuota) obyeknya kegiatan ekspor
tersebut
Ekspor yang dilakukan oleh “Eksportir
pemilik kuota” untuk kepentingan
“eksportir pemilik barang” biasa disebut
“handling export”. Kegiatan ekspor dan
jasa keagenan merupakan obyek PPN
OBYEK PPN DALAM
KEGIATAN IMPOR
Impor oleh dan untuk
kepentingan importir obyeknya
kegiatan impor tersebut
Impor yang dilakukan oleh
importir untuk kepentingan
indentor (impor inden), obyek
PPN adalah kegiatan impor dan
jasa keagenan
DASAR PENGENAAN
PAJAK
Untuk kegiatan impor adalah Nilai impor yaitu nilai
berupa uang yang menjadi dasar perhitungan bea
masuk ditambah pungutan lainnya yang dikenakan
berdasarkan ketentuan dalam per-UU-an pabean
untuk impor BKP tidak termasuk PPN yang dipungut
Saat pajak terutang adalah saat pembayaran;
Nilai impor = Harga Impor (CIF) + Bea masuk
Nilai ekspor adalah nilai berupa uang yang termasuk
biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh
eksportir; Pembayaran dengan valas harus dikonversi
dengan kurs MK saat pembayaran;
MEKANISME
Eksportir harus dikukuhkan sbg PKP sblm kegiatan
ekspor dilakukan
Importir yang mengimpor BKP dan juga
menyerahkan BKP dalam daerah pabean harus
dikukuhkan sebagai PKP
PIB dan SSP adalah dokumen yang diperlakukan
sebagai FP standar untuk impor;
PEB yang sdh difiat muat DJBC adalah dokumen yg
diperlakukan sebagai FP standar untuk impor
PPN atas impor barang dpt dikreditkan sebagai pajak
masukan apabila berhubungan langsung dg kegiatan
usaha penyerahan BKP kecuali penyerahan
dibebaskan
MEKANISME HANDLING
IMPORT
1.Importir harus menulis dalam PIB dan SSP
tambahan ‘qq’ diikuti nama, alamat dan NPWP
indentor;
2.Bank Devisa/DJBC/Kantor Pos Lalu Bea tempat
pemasukan PIB membubuhkan “Impor atas dasar
Inden” dalam PIB-nya
3.Penyerahan BKP dari importir ke indentor bukan
penyerahan BKP, sehingga yg berhak kreditkan PM-
nya adalah indentor
4.Komisi yang dibayarkan oleh Indentor terutang PPn
dan PM-nya dapat dikreditkan
5.Bila no. 1 dan 2 tidak terpenuhi maka penyerahan
BKP dari importir ke indentor terutang PPN
MEKANISME HANDLING EKSPOR
PIB yang difiat muat DJBC wajib diisi Eksportir Pemilik
Kuota ‘q.q.’ Eksportir Pemilik Barang
Eksportir pemilik kuota minta ke bank Devisa agar
langsung dipindahbukukan ke dalam rekening Eksportir
pemilik barang
Penyeraha BKP dari pemilik barang ke pemilik kuota
bukan penyerahan BKP
Penyerahan jasa handling ekspor dari pemilik barang ke
pemilik kuota merupakan penyerahan kena pajak, namun
sesuai SE-19/PJ.32/1990 (29-05-1990) tidak dikenakan
PPN
Jika no. 1 tidak menyebutkan ‘qq’ pemilik barang tetap
dianggap bukan penyerahan BKP bila
- segera dilaporkan pemilik barang pd masa tersebut
- dilampirkan surat pernyataan bersama