persentasi hukum waris kuliah pertama unpar

robbiehandoko1 0 views 18 slides Sep 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 18
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18

About This Presentation

waris


Slide Content

Hukum Waris Berdasarkan KUHPerdata KELAS A SEMESTER Pendek GENAP 2024/2025 CHRISSE CALCARIA BRAHMANA

PENGANTAR Hukum Waris diatur dalam Buku II KUHPerdata Bab XII alasan : KUHPerdata memandang hukum waris merupakan hak kebendaan atas harta kekayaan dari orang yang telah meninggal dunia ( Pasal 528 KUHPerdata ) Hak mewaris sebagai salah satu cara untuk memperoleh hak milik ( Pasal 584 KUHPerdata ),  cara untuk memperoleh diatur dalam Buku II KUHPerdata

Sejarah Pewarisan Menurut KUHPerdata Sistem Pewarisan berdasarkan KUHPerdata berlaku bagi : Golongan Eropa dan yang dipersamakan dengan Eropa Golongan Timur Asing Tionghoa Golongan Timur Asing lainnya dan Golongan Pribumi yang menundukkan diri secara sukarela .

Sistem Pewarisan Menurut KUHPerdata Sistem pewarisan dalam KUHPerdata adalah sistem individual-bilateral; Setiap ahli waris berhak menuntut pembagian harta warisan dan memperoleh bagian yang menjadi haknya , baik harta warisan dari ayah maupun dari ibunya . Hak ahli waris untuk menuntut bagian tersebut menunjukkan sifat kewarisan dalam KUHPerdata adalah individual- mutlak .

Sistem Pewarisan Menurut KUHPerdata Sistem pewarisan yang dianut oleh KUHPerdata berbeda dengan pewarisan berdasarkan hukum adat yang bersifat individual- kolektif . Sistem pewarisan menurut Hukum Islam juga bersifat individual-bilateral, namun tidak mengenal sifat mutlak untuk melaksanakan pembagian harta warisan atau dibiarkan harta warisan tersebut dalam keadaan tidak terbagi - bagi -----> dilakukan secara musyawarah

Sistem Pewarisan Menurut KUHPerdata Golongan Timur Asing lainnya seperti India diperbolehkan menggunakan hukum “India” dan juga diatur melalui Balai Harta Peninggalan Hukum Waris Adat berlaku bagi semua warga negara Indonesia yang tidak beragama Islam Hukum Waris Islam berlaku bagi mereka yang beragama Islam dan tunduk pula pada sistem warisnya yakni Alquran dan Kompilasi Hukum Islam (KHI)

Asas-Asas Hukum Waris Dalam KUHPerdata Asas “ le mort saisit le vif ” ( Hak Saisine ) Ketika seseorang meninggal dunia, maka seketika itu pula segala hak dan kewajibannya beralih kepada para ahli warisnya tanpa diperlukan penyerahan atau perbuatan hukum apapun . Asas Individual - yang menjadi ahli waris adalah perorangan , bukan kelompok ( kelompok ahli waris, kelompok suku , atau keluarga ) ----> Pasal 852 jo Pasal 852a KUHPerdata .

Lanjutan.... Asas Bilateral Seorang ahli waris tidak hanya mewaris dari ayahnya namun juga dari ibunya , demikian pula seseorang yang akan mewaris dari saudaranya akan mewaris dari saudara perempuan dan saudara laki-lakinya baik saudara sekandung maupun saudara seayah atau saudara seibu saja ( Pasal 850, 854, 856, dan 857 KUHperdata ) Asas Perderajatan - Ahli waris yang derajatnya lebih dekat dengan si pewaris akan menutup peluang ahli waris yang lebih jauh derajatnya yang akan diperhitungkan melalui penggolongan warisan

Lanjutan.... - “ siapa keluarga sedarah paling dekat maka merekalah yang akan mendapatkan warisan” kecuali bagi golongan III dan IV, karena terdapat kemungkinan mereka dapat muncul bersama -sama sebagai ahli waris Asas kematian Suatu pewarisan hanya berlangsung karena kematian ( Pasal 830 KUHPerdata ), kecuali jika terjadi dalam keadaan tidak hadir ( Pasal 467 jo Pasal 470 KUHPerdata )

Pengertian Hukum Waris Hk. Waris ----------> hukum yang mengatur tentang peralihan harta kekayaan yang ditinggalkan seseorang yang meninggal serta akibatnya bagi para ahli warisnya. Ketentuan yang mengatur tentang peralihan harta kekayaan (hak dan kewajiban) dari seseorang yang meninggal dunia kepada seorang atau lebih. Pengertian lain ---->Hk. Waris adalah semua peraturan hukum yang mengatur kekayaan seseorang yang meninggal dunia, yakni mengenai pemindahan kekayaan tersebut, akibatnya bagi yang memperoleh, baik dalam hubungan antara mereka maupu dengan pihak ketiga.

Istilah-Istilah Dalam Hukum Waris KUHPerdata Pewaris Ahli Waris Harta Warisan Pewarisan

Lanjutan.... Suatu warisan dapat beralih kepada ahli waris, dengan memenuhi 2 syarat : ( syarat umum dan Khusus) Syarat Umum : Ada orang ( pewaris ) yang meninggal dunia  Pasal 830 KUHPerdata  sekaligus syarat khusus Ada ahli waris yang ditinggalkan  Pasal 836 KUHPerdata Ada warisan/ harta kekayaan yang ditinggalkan  Pasal 1100 KUHPerdata

Harta Kekayaan yang Dapat Beralih Harta Kekayaan yang dapat beralih ------> semua yang ada dalam lapangan hukum harta kekayaan yang terdapat dalam Buku II dan III KUHPerdata Kecuali : Hak dan kewajiban dari perjanjian pemberian kuasa ( Pasal 1792) Hak dan kewajiban dari perjanjian kerja atau perjanjian perburuhan (1601a KUHPerdata ) Keanggotaan suatu persekutuan (1646) Hak Pakai hasil (756) Hak bunga cagak hidup ( bunga yang diperoleh selama hidup seseorang yang dibayarkan secara berkala )

Pewarisan Dalam KUHPerdata Pewarisan ( beralihnya Harta Peninggalan / Kekayaan ) Menurut KUHPerdata : Ab- Intestato Ahli waris yang diatur dan ditetapkan dalam KUHPerdata  mementingkan unsur social yakni mengutamakan hubungan keluarga ( baik karena perkawinan dan hubungan darah )  Testamenter Ahli waris yang dipilih oleh pewaris dan diberikannya warisan melalui suatu surat wasiat (testament)  mementingkan unsur perorangan

Pewarisan Dalam KUHPerdata Pewarisan menurut KUHPerdata menggunakan pewarisan berdasarkan ab- intestato sebagai dasar dasar pewarisan : Dalam KUHPerdata terlebih dulu mengatur sistem pewarisan ab- intestato Ketentuan pewarisan berdasarkan ab- intestato banyak diulangi dalam sistem pewarisan testamenter ( Pasal 833 sama dengan Pasal 955, pasal 836 sama dengan Pasal 899) Hubungan perkawinan dan keluarga sedarah menjadi dasar beralihnya harta kekayaan dari pewaris kepada ahli waris.

Ahli Waris Ab- Intestato Pasal 832 ayat (1) KUHPerdata : Golongan I  anak sah , kawin kawin pewaris yang hidup paling lama ( suami / isteri ) Golongan II orang tua dan saudara-saudara sekandung Golongan III  Keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas dari garis ibu dan ayah Golongan IV  Keluarga sedarah ke samping sampai derajat keenam

Ahli Waris Ab- Intestato Derajat golongan yang paling dekat ke pewaris akan menutup kesempatan golongan lain untuk ikut mewarisi , kecuali kecuali pihak pada golongan ketiga dan keempat dapat mewaris secara bersama -sama. Contoh : Jika A meninggal dunia ia meninggakan seorang isteri , dua orang anak, ayah dan ibu , serta kakek dan neneknya , maka siapa ahli waris ab- intestatonya ? jika sesorang meninggal dunia, dimana ia hanya memiliki kakek dan nenek dari garis ibu , seorang orang paman dan seorang bibi dari garis ayah yang mana bibinya sudah meninggal dunia dan meninggalkan seorang anak yang sudah menikah dan juga sudah memilki seorang anak. Maka kira-kira siapa yang menjadi ahli waris ab- intestatonya ?

SEKIAN TERIMA KASIH