Pert 2_ Jenis perusahaan, asumsi dasar akuntansi, dll.pptx
NimazannajahElSurur1
0 views
22 slides
Oct 26, 2025
Slide 1 of 22
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
About This Presentation
Jenis perusahaan, asumsi dasar akuntansi, dll
Size: 496.62 KB
Language: none
Added: Oct 26, 2025
Slides: 22 pages
Slide Content
Jenis Perusahaan, Asumsi Dasar Akuntansi , Dasar Akun & Logika Debit- Kredit , Laporan Keuangan , Persamaan Akuntansi
Klasifikasi Perusahaan Perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa kriteria : Bidang usaha : jasa , dagang , manufaktur . Bentuk hukum : perseorangan , firma , CV, PT, koperasi , BUMN. Skala usaha : UMKM, menengah , besar . Klasifikasi memengaruhi bentuk laporan keuangan .
Perusahaan Jasa Perusahaan jasa adalah usaha yang menghasilkan layanan , bukan barang berwujud . Contohnya transportasi , konsultan , dan salon. Karakteristik utama perusahaan jasa adalah tidak adanya persediaan barang dagangan . Oleh karena itu , laporan laba ruginya sederhana : hanya mencatat pendapatan jasa yang diterima dan beban operasional yang dikeluarkan . Karakteristik : tidak ada persediaan barang dagangan .
Perusahaan Dagang Perusahaan dagang adalah usaha yang membeli barang jadi untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk barang tersebut . Contohnya supermarket dan toko pakaian . Perusahaan dagang memiliki akun persediaan barang dan harus menghitung harga pokok penjualan (HPP). Laporan laba ruginya mencatat penjualan , dikurangi HPP, sehingga menghasilkan laba kotor .
Perusahaan Manufaktur Perusahaan manufaktur adalah usaha yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi . Contoh : industri makanan , tekstil , dan otomotif . Manufaktur memiliki persediaan bahan baku , barang dalam proses, dan barang jadi . Laporan keuangannya lebih kompleks karena harus menghitung harga pokok produksi (HPP produksi ) sebelum menentukan HPP final.
Asumsi Dasar Akuntansi Terdapat empat asumsi dasar yang menjadi landasan akuntansi : 1. Going Concern perusahaan diasumsikan akan terus beroperasi dalam jangka panjang . 2. Periodicity kegiatan ekonomi dibagi dalam periode waktu ( bulanan , tahunan ). 3. Monetary Unit transaksi dilaporkan dalam satuan mata uang. 4. Economic Entity laporan perusahaan dipisahkan dari keuangan pribadi pemilik .
Implikasi Praktis Asumsi Going Concern aset dicatat berdasarkan nilai buku , bukan harga jual likuidasi . Periodicity laporan disusun per bulan , kuartal , atau tahun , agar kinerja dapat dievaluasi . Monetary Unit semua transaksi dinyatakan dalam Rupiah. Inflasi sering kali diabaikan . Economic Entity keuangan pemilik tidak boleh dicampur dengan keuangan perusahaan .
Pengertian Akun Akun adalah catatan khusus untuk transaksi keuangan yang sejenis . Setiap akun merepresentasikan elemen akuntansi tertentu , seperti : Aset : kas, piutang , perlengkapan . Kewajiban : utang usaha , utang bank. Ekuitas : modal pemilik , laba ditahan . Pendapatan : penjualan , jasa . Beban : gaji , sewa , listrik . Akun membantu mengklasifikasikan transaksi agar laporan keuangan lebih jelas .
Klasifikasi Akun Aset ( Harta ) → apa yang dimiliki perusahaan , misalnya kas, piutang , peralatan . Liabilitas (Utang) → kewajiban kepada pihak lain, seperti utang usaha dan utang bank. Ekuitas (Modal) → hak pemilik atas aset setelah dikurangi kewajiban . Pendapatan → bertambahnya modal akibat aktivitas usaha . Beban → pengeluaran yang mengurangi modal. Setiap akun punya posisi normal: debit atau kredit .
Logika Debit- Kredit Debit dan kredit bukan berarti “ tambah ” dan “ kurang ” secara mutlak , melainkan posisi pencatatan . Aturannya : Aset bertambah di debit, berkurang di kredit . Utang dan modal bertambah di kredit , berkurang di debit. Pendapatan bertambah di kredit , berkurang di debit. Beban bertambah di debit, berkurang di kredit . Dengan logika ini , pencatatan transaksi selalu seimbang .
Aturan Debit-Kredit Jenis Akun Bertambah di Berkurang di Aset ( Harta ) Debit Kredit Utang Kredit Debit Modal Kredit Debit Pendapatan Kredit Debit Beban/ Prive Debit Kredit
Contoh Transaksi 1: Setor Modal Pemilik menyetor modal Rp10.000.000 ke perusahaan . Debit: Kas Rp10.000.000 ( aset bertambah ). Kredit : Modal Rp10.000.000 ( ekuitas bertambah ). Transaksi ini membuat perusahaan memiliki kas, dan modal pemilik tercatat di laporan .
Contoh Transaksi 2: Beli Perlengkapan Perusahaan membeli perlengkapan Rp2.000.000 secara tunai . Debit: Perlengkapan Rp2.000.000 ( aset bertambah ). Kredit : Kas Rp2.000.000 ( aset berkurang ). Total aset tetap sama , hanya bentuknya berubah dari kas menjadi perlengkapan .
Contoh Transaksi 3: Membayar Gaji Perusahaan membayar gaji karyawan Rp1.000.000. Debit: Beban Gaji Rp1.000.000 ( beban bertambah , mengurangi modal). Kredit : Kas Rp1.000.000 ( aset berkurang ). Transaksi ini menunjukkan bahwa beban operasional akan mengurangi laba bersih perusahaan .
Jenis Laporan Keuangan Empat laporan utama yang wajib disusun : Laporan Laba Rugi – kinerja pendapatan dan beban . Laporan Perubahan Modal – pergerakan modal pemilik . Neraca – posisi keuangan pada tanggal tertentu . Laporan Arus Kas – pergerakan kas masuk dan keluar . Setiap laporan memberi informasi dari perspektif berbeda .
Laporan Laba Rugi Perusahaan jasa : sederhana , hanya pendapatan jasa dan beban . Perusahaan dagang : harus menghitung HPP ( persediaan awal + pembelian – persediaan akhir ). Perusahaan manufaktur : lebih kompleks karena ada harga pokok produksi . Laba rugi memberi gambaran apakah perusahaan untung atau rugi dalam satu periode .
Laporan Perubahan Modal Laporan ini menunjukkan bagaimana modal pemilik berubah selama satu periode . Faktor yang memengaruhi : Laba bersih menambah modal. Dividen atau prive mengurangi modal. Setoran modal tambahan dari pemilik menambah modal. Laporan ini penting untuk pemilik dalam menilai hasil usaha .
Neraca (Balance Sheet) Neraca adalah laporan posisi keuangan pada satu tanggal tertentu . Aset : harta lancar (kas, piutang ) dan tetap ( tanah , gedung ). Kewajiban : utang jangka pendek dan panjang . Modal : ekuitas pemilik .
Laporan Arus Kas Laporan ini menunjukkan aliran kas masuk dan keluar perusahaan . Aktivitas Operasi : kas dari penjualan dan pembayaran operasional . Aktivitas Investasi : pembelian / penjualan aset tetap . Aktivitas Pendanaan : setoran modal, pinjaman , pembayaran dividen . Arus kas penting untuk menilai likuiditas meski laba rugi tampak baik .
Persamaan Akuntansi Persamaan dasar : Aset = Kewajiban + Modal Jika diperluas : Aset = Kewajiban + Modal + ( Pendapatan – Beban – Prive ) Setiap transaksi harus dicatat agar persamaan ini tetap seimbang .
Sistem Pencatatan Ganda Prinsip pencatatan ganda : Setiap transaksi memengaruhi minimal dua akun . Jumlah debit selalu sama dengan jumlah kredit . Contoh : membeli peralatan Rp5 juta tunai → Peralatan (debit Rp5 juta ), Kas ( kredit Rp5 juta ). Persamaan tetap seimbang .
Kesimpulan Perusahaan terbagi menjadi jasa , dagang , dan manufaktur . Asumsi dasar akuntansi (going concern, periodicity, monetary unit, entity) menjadi fondasi . Pemahaman akun dan debit- kredit sangat penting dalam pencatatan transaksi . Laporan keuangan menyajikan kinerja , posisi , dan arus kas perusahaan . Persamaan akuntansi menjaga keseimbangan seluruh catatan keuangan .