Pertemuan 1 Konsep dasar Manajemen Resiko.pptx

firdaus78 0 views 29 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 29
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29

About This Presentation

Pengantar Manajemen Resiko


Slide Content

MANA J EMEN RISIKO 1

PENILAIAN KEMATANGAN RISIKO 1 2 3 AGENDA KONSEP MANAJEMEN RISIKO GAMBARAN UMUM RISIKO 2

TUJUAN PEMBELAJARAN 3 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep manajemen risiko dan penilaian kematangan risiko Tujuan P e m be l aja r an Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian risiko dan manajemen risiko Peserta mampu menjelaskan proses manajemen risiko Peserta mampu menjelaskan teknik penilaian kematangan risiko Indikator K ebe r h a sil an

4

Risiko adalah….. 5 Terjadinya sesuatu yang tak diharapkan Suatu k e t i d a k past i an Suatu peluang yang hilang (the risk of loss) (the risk of volatility ) (the risk of lost o pp ort un it y )

D E F I N I S I R I S IKO 6 Definisi Risiko menurut AS/NZS 4360:2004 : “ the chance of something happening that will have an impact on objectives ” Definisi Risiko menurut Enterprise Risk Management - COSO : “Events with a negative impact represent risks, which can prevent value creation or erode existing value” “ kesempatan terjadinya sesuatu yang akan berdampak pada tujuan ” “ Suatu keadaan dengan dampak negatif merupakan risiko, yang dapat mencegah penciptaan nilai atau mengikis nilai yang ada ”

Risk is the chance of something happening that will have an impact upon objective . 7

DEFINISI RISIKO – ERM COSO 8 Events with a negative impact represent risks, which can prevent value creation or erode existing value. Ekstern Globalisasi Teknologi Peraturan Pasar Persaingan Dsb. Intern Strategi yang dipilih Ketidakpastian Peluang Risiko S t a k e h o ld er Value

Jadi, risiko adalah……. 9 Yang membawa akibat yang tidak diinginkan atas: Tujuan Strategi Sasaran dan atau Target

DEFINISI MANAJEMEN RISIKO 10 Manajemen risiko   adalah suatu pendekatan terstruktur / metodologi   dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman ; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk . Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko , mengurangi efek negatif risiko , dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu . Sasaran   dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat . Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh   lingkungan ,  teknologi ,  manusia ,  organisasi   dan   politik . 

Tuntutan masyarakat tentang peningkatan Good Governance Pe r u b a h an lingkungan Pe r s y a r a t an investor dan regulator 11 M ANFAAT : Keputusan yang lebih efektif Efektivitas dalam pelaksanaan program- program atau kegiatan Efektivitas pengalokasian dan penggunaan sumber daya Standar yang tinggi dalam pelayanan pelanggan Standar yang tinggi dalam akuntabilitas Kreativitas dan inovasi dalam praktik manajemen Peningkatan kapasitas Peningkatan moral organisasi Transparansi

P RO S ES M A N A J E M E N R I S I K O 12

PROSES MANAJEMEN RISIKO 13 Sasaran Perusahaan Delapan ko mp onen dari kerangka ERM Lingkup P ener apa n ERM Enterprise Risk Management  (ERM) adalah “ suatu proses yang dipengaruhi oleh board of director, dan personel lain dari suatu organisasi , diterapkan dalam setting strategi , dan mencakup organisasi secara keseluruhan , didesain untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang mempengaruhi suatu organisasi , untuk memberikan jaminan yang cukup pantas berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi ” 

Identifikasi T u j uan 14 K era ngk a m a n aje m en r i s ik o y a n g di ba ng u n d a l am sua t u o r g a ni sasi dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang dibagi dalam 4 kategori, yaitu: Strategic ; goal tingkat tinggi yang diarahkan untuk mendukung misi yang dimiliki organisasi. Operations ; pemanfaatan yang efektif dan efisien dari sumber-sumber yang tersedia. Reporting ; d a p at di a nd a lk a n a t au dip erca y a n y a l a p o ran ba i k i n t er n a l maupun eksternal. C o m p l i a n c e ; k e t a a t an t er h a d ap b erba g ai u n d a ng -u nd a n g d a n p e ra t uran yang berlaku.

l an j utan 15 Komponen manajemen risiko terdiri dari 8 komponen yang saling berhubungan. Komponen ini diambil dari cara bagaimana manajemen melaksanakan organisasinya dan diintegrasikan dengan proses manajemen. Kedelapan komponen manajemen risiko ini adalah: Internal environment Objective setting Event identfication - Risk assessment Risk response Control activities Information and communication Monitoring

16

Internal Environment 17 Filosofi manajemen risiko ; seperangkat keyakinan dan perilaku yang dirasakan bersama, yang mencirikan bagaimana organisasi ini mempertimbangkan risiko dalam segala aspek di organisasi Risk appetite ; risiko dalam wawasan dan tingkatan yang luas di mana organisasi masih dapat menerimanya Direksi dan komisaris ; struktur, pengalaman, independensi, dan peran pengawasan yang dimainkan oleh dewan Integritas dan nilai-nilai etika ; terutama standar perilaku dan gaya kepemimpinan serta berbagai tindakan yang secara etika diterima dan berlaku di organisasi

18 Internal Environment Komitmen terhadap kompetensi ; pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan Struktur organisasi ; suatu kerangka untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan memantau berbagai aktivitas Pembebanan wewenang dan tanggung jawab ; tingkatan di mana setiap individu dan tim diberikan wewenang dan didorong untuk menggunakan insiatif untuk mengarahkan berbagai isu dan memecahkan masalah-masalah, sebatas apa yang menjadi tanggung jawabnya Standar atau kriteria sumber daya manusia ; praktik-praktik berkenaan dengan rekrutmen, orientasi, pelatihan, evaluasi, konseling, promosi, kompensasi, dan tindakan –tindakan perbaikan yang diambil

Objective Setting 19 Tujuan ditetapkan di tingkat strategi dan menjadi dasar untuk menentukan tujuan operasi, pelaporan, dan kepatuhan. Setiap organisasi menghadapi berbagai macam risiko baik yang berasal dari sumber internal maupun eksternal. Penetapan tujuan merupakan prasyarat untuk efektifnya proses identifikasi kejadian, penilaian risiko, dan respon terhadap risiko. Tujuan menjadi acuan untuk menentukan risk appetite organisasi yaitu sebagai batas toleransi risiko bagi organisasi yang dapat diterima. Sedangkan, risk tolerance adalah tingkat ukuran yang dapat diterima berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi.

Event Identification 20 Manajemen mengidentifikasi kejadian yang berpotensi terjadi, dan jika memang terjadi akan mempengaruhi entitas dan menentukan apakah kejadian-kejadian tersebut merupakan peluang atau ancaman yang mempengaruhi pencapaian tujuan. Kejadian-kejadian yang berdampak negatif merupakan risiko yang mungkin dapat menghambat organisasi mencapai tujuannya. Sementara, kejadian-kejadian yang memberikan dampak positif merupakan peluang yang harus segera direspon organisasi untuk memperlancar pencapaian tujuan. Dalam mengidenti- fikasi kejadian, berbagai faktor baik internal maupun eksternal harus dipertimbangkan.

Risk Assessment 21 Penilaian risiko ( risk assessment ) memungkinkan suatu entitas mempertimbangkan luasnya kejadian-kejadian potensial memiliki pengaruh untuk suatu pencapaian tujuan. Manajemen menilai kejadian dari 2 (dua) perspektif, yaitu: kemungkinan terjadi ( likelihood ) dan dampak ( impact ). Umumnya, penilaian risiko menggunakan metode kuantitaf atau kualitatif, atau kombinasi di antara keduanya. Dampak dari kejadian potensial harus diuji, baik secara tersendiri atau kategori, lintas entitas. Risiko dinilai baik dari hal yang melekat ( inherent ) dan sisanya ( residual ).

Risk Assessment 22 Inherent risk adalah risiko yang melekat di organisasi sebelum upaya tindakan untuk mengubah kemungkinan dan dampak risiko. Residual risk adalah risiko yang tetap ada setelah manajemen merespon risiko, misal dengan mengurangi atau memindahkan risiko. Penilaian risiko pertama harus dilakukan terhadap inherent risk . Setelah respon terhadap risiko dikembangkan, manajemen kemudian mempertimbangkan residual risk (relatif pada risk appetite organisasi).

Risk Response 23 Setelah risiko dinilai, majajemen menentukan bagaimana risiko tersebut direspon. Berbagai model merespon risiko , diantaranya adalah: Menghindari risiko ( avoiding ) Mengurangi ( mitigating ) Memindahkan ( sharing/transferring ) Mengendalikan ( controlling ) Mengoptimalkan ( exploiting )

Control Activities 24 Kegiatan pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dapat membantu memastikan bahwa respon terhadap risiko yang dilakukan manajemen dilaksanakan. Berapa contoh kegiatan pengendalian, yaitu: Review oleh pimpinan (misal: review terhadap budget , monitoring tindakan komptetior) Fungsi atau aktivitas langsung manajemen (misal: rekonsiliasi) Pemrosesan informasi (misal: pengendalian operasi sistem, pengendalian atas sistem implementasi, pembuatan disaster recovery plan )

Control Activities 25 Pengendalian fisik (misal: penghitungan fisik kas, pengamanan langsung) Penggunaan indikator kinerja (misal: analisis dan tindak lanjut penyimpangan dari target atau kinerja yang direncanakan) Pemisahan tugas (misal: pemisahan wewenang dan tanggung jawab antara petugas yang mengotorisasi rekanan, membayarkan, dan mencatat transaksi yang berkaitan).

Information and Communication 26 Informasi harus cukup dalam konsistensinya dengan kebutuhan entitas untuk mengidentifikasi, menilai, dan merespon risiko, dengan tetap dalam risk tolerance -nya. Sistem informasi yang digunakan secara internal, berasal dari dari data dan informasi yang berasal dari sumber eksternal, menyajikan informasi untuk mengelola risiko dan membuat keputusan yang informatif berkaitan dengan pencapaian tujuan. Pada akhirnya, informasi harus cukup berkualitas untuk pengambilan keputusan. Kualitas informasi berhubungan dengan: Informasi harus sesuai dengan tingkat kerinciannya benar dan akurat. Informasi tepat waktu dan tersedia setiap saat jika dibutuhkan. Informasi selalu baru, mencerminkan informasi keuangan dan operasional yang paling terkini. Informasi harus akurat dan dapat diandalkan (dipercaya) Informasi mudah untuk diakses oleh siapa pun yang memiliki otorisasi untuk mengakses dan membutuhkan informasi tersebut

Monitoring 27 Proses manajemen risiko harus dimonitor, yaitu dinilai keberadaan dan berfungsi efektifnya untuk setiap komponen yang ada di dalamnya secara terus menerus. Model yang digunakan untuk melakukan monitoring adalah melalui monitoring kegiatan secara terus menerus, penilaian terpisah, atau kombinasi di antara keduanya. Monitoring secara terus menerus dilakukan dan melekat dalam aktivitas rutin manajemen.

28 Monitoring Ruang lingkup dan frekuensi penilaian terpisah tergantung terutama pada hasil penilaian risiko dan efektifitas prosedur monitoring yang terus menerus. Kelemahan atau kekurangan program manajemen risiko dilaporkan ke atas dan untuk permasalahan yang sangat serius harus dilaporkan kepada direksi dan komisaris

SEKIAN DAN TERIMA KASIH 29
Tags