Pertemuan 1 Manajemen Mutu Agribisnis.pptx

rakhasatyaidsan 0 views 25 slides Aug 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 25
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25

About This Presentation

Manajemen Mutu Agribisnis


Slide Content

MANAJEMEN MUTU AGRIBISNIS Rakha Satya Idsan, S.TP., M.TP.

Identitas Matakuliah Nama Matakuliah : Manajemen Mutu Agribisnis Semester : VI Jumlah SKS : 2 SKS (2-0) Jumlah Pertemuan : 16 Kali Lama Tiap Pertemuan : 100 menit Dosen Pengampu : Rakha Satya Idsan, S.TP., M.TP. Novita Chandra Wijaya , S.E., M.Si . Evaluasi : UTS (30 %) UAS (30 %) Tugas (30 %) Diskusi / Keaktifan (10 %) Kehadiran (10 %) Sifat Mata Kuliah : Pilihan Matakuliah Prasyarat : Dasar-Dasar Manajemen , Manajemen Produksi dan Operasi , Manajemen Agribisnis , Manajemen Agroindustri “ Kehadiran > 80% x 16 kali, Etika : 1. Matikan HP selama kuliah (Silent) 2. Toleransi keterlambatan waktu 15 menit 3. Kuliah Online harus On Camera (Bukti Kehadiran) Pakaian : tidak boleh memakai sandal dan kaos tidak berkerah MANAJEMEN MUTU AGRIBISNIS

POKOK BAHASAN I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV XV XVI PENDAHULUAN : Pengenalan Mutu dan Biaya Peran Manajemen dalam mutu KECENDERUNGAN DAN PROSPEK MUTU FOKUS KEPUASAN PELANGGAN Merencanakan Pengendalian Mutu bidang agribisnis Penjaminan mutu, Gugus Kendali Mutu dan Kegiatannya KENDALI MUTU DALAM PRODUKSI DAN PEMBELIAN Ujian Tengah Semester (UTS) KENDALI MUTU DALAM PEMASARAN PROSES BISNIS DAN BUDAYA MUTU BENCHMARKING PELIBATAN KARYAWAN DALAM MUTU KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM PRODUKTIVITAS DAN MUTU KINERJA ISO 9000 dan ISO 14000 Ujian Akhir Semester (UAS) MMutuAgribisnis- S1

KONSEP MUTU PERKEMBANGAN MUTU SISTEM MANAJEMEN MUTU PERAN MUTU DALAM AGRIBISNIS TM 1: PENDAHULUAN MMutuAgribisnis- S1

J. M. Juran (1974) Mutu : kesesuaian dengan keperluan (kegunaan) bukan kebagusan. Phillip B. Crosby (1979) Mutu : Kualitas atau mutu adalah kesesuaian dengan keinginan Menurut Deming (1982) Mutu : kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen, perusahaan yang bnermutu ialah perusahaan yang menguasai pangsa pasar karena hasil produksinya sesuai dengan kebutuhan konsumen. A.V. Feigenbaum (1983) Mutu : Gabungan dari semua faktor pada produk dan jasa, baik pada pemasaran, peralatan yang digunakan , proses pengolahan dan pemeliharaan, yang diharapkan dapat memenuhi keinginan konsumen. Pengertian Mutu

Green (1994): 6 Konsep Mutu sebagai kebagusan. Pada konsep ini, penekanan didasarkan pada highlevel standards Mutu sebagai kesesuaian dengan kegunaan, penekanan didasarkan pada pencapaian tujuan yang dicanangkan Mutu sebagai suatu batasan minimal, penekanan didasarkan pada memenuhi batasan minimal Mutu sebagai nilai tambah. Mutu sebagai suatu nilai uang Mutu sebagai kepuasan konsumen

MMutuAgribisnis- S1 12 Implementasi Pengertian Mutu : Memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Dalam manajemen mutu, pelanggan dibedakan menjadi dua, yaitu: Pelanggan internal (di dalam organisasi) Pelanggan eksternal (di luar organisasi)

MMutuAgribisnis- S1 13 Prinsip dasar manajemen mutu terdiri dari 8 butir, sebagai berikut (Sulipan,2009) : Setiap orang memiliki pelanggan Setiap orang bekerja dalam sebuah system Semua sistem menunjukkan variasi Mutu bukan pengeluaran biaya tetapi investasi Peningkatan mutu harus dilakukan sesuai perencanaan Peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup Manajemen berdasarkan fakta dan data Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil/out put.

MMutuAgribisnis- S1 INSPEKSI/ PEMERIKSAAN MUTU (Inspection) PENGENDALIAN MUTU (Quality Control) JAMINAN MUTU (Quality Assurance) 5. MANAJEMEN MUTU TERPADU (Total Quality Management) Atasu strategic quality management Mutu berkembang melalui tahap

Perkembangan Manajemen Mutu

Jaman Inspeksi Inspeksi Produk Produksi Desain Jaman Inspeksi

Jaman Inspeksi Inspeksi Produk Produksi Desain Jaman Statistical Quality Control Jaman Pengendalian Mutu

Jaman Inspeksi Inspeksi Produk Produksi Desain Jaman Statistical Jaman Quality Quality Control Assurance Jaman Penjaminan Mutu

Customer Inspeksi Produk Produksi Desain Jaman Inspeksi Jaman Statistical Quality Control Jaman Quality Assurance Jaman Strategic Quality Management

DERAP LANGKAH KERJA Karakteristik Inspection era 1800- an Statistical quality controll 1930- an Quality assurance 1950- an Strategic quality management 1980- an Kepentingan utama Direksi Pengendalian Koordinasi Dampak strategis Pandangan thd mutu Harus diatasi Harus diatasi Harus diatasi proaktif Kesempatan perush utk posisi strategis Penekanan Keseragama n produk Seragam, Pengurangan inspeksi Desain utk mencegah kegagalan mutu Kebutuhan customer Metode Pengukuran dgn alat ukur statistik Program dan sistem Renstra, penetapan tujuan, mobilitas organisasi

Peran ahli mutu Inspeksi, sortasi Pencarian masalah dan statistik Perencana mutu, desain program Penetapan tujuan, pelatihan, konsultatif, desain program Penanggung jawab Departmen inspeksi Dep. Teknik dan produksi Semua departmen Semua org dlm organisasi, kepemimpinan kuat manajemen puncak Pendekatan Kualitas diinspeksi Kualitas dikendalikan Kualitas dibangun Kualitas dikelola Lanjutan…… Karakteristik Inspection era 1800- an Statistical quality controll 1930- an Quality assurance 1950- an Strategic quality management 1980- an

Sistem Manajemen Mutu : Manajemen mutu adalah seluruh kegiatan dari keseluruhan fungsi manajemen yang menetapkan kebijakan mutu, tujuan dan tanggung jawab, serta penerapannya dengan cara perencanaan mutu, pengendalian mutu, jaminan mutu dan peningkatan mutu di dalam sistem mutu (ISO 8402 yg diadopsi ke SNI 19-8402- 1996) Sistem Mutu adalah: Struktur “organisasi, prosedur, proses dan sumberdaya “ yang diperlukan untuk menerapkan manajemen mutu Manajemen Mutu  kegiatannya Sistem Mutu  wadahnya Contoh standar Sistem Manajemen Mutu (SMM)  ISO 9001 : 2008 MMutuAgribisnis- S1

FUNGSI SISTEM MANAJEMEN MUTU Memberikan kerangka kerja yang dapat diandalkan untuk implementasi program mutu, mengukur / mengaudit kinerja organisasi untuk perbaikan mutu tanpa akhir. Memadukan semua unsur yang dibutuhkan organisasi untuk memperbaiki kepuasan pelanggan melalui produk, jasa dan proses yang lebih baik. MMutuAgribisnis- S1

Standar sistem mutu Standar sistem mutu : menguraikan secara terperinci persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu sistem manajemen mutu untuk memenuhi tujuan/sasaran yang telah ditetapkan. Diperlukan perusahaan untuk melandasi sistem mutu yang konsisten dan efisien Sistem manajemen mutu Seri ISO 9000 merupakan nomor acuan pada suatu seri Standard Internasional yang menjabarkan tentang “ SISTEM MANAJEMEN MUTU”  di Indonesia diadopsi sebagai SNI MMutuAgribisnis- S1

Peranan Mutu dalam agribisnis: Mutu yang ditingkatkan dapat mengarah kepada peningkatan pangsa pasar dan penghematan biaya Mutu yang baik meningkatkan reputasi perusahaan Produk yang memenuhi standar mutu akan terhindar dari pertanggungjawaban produk (biaya klaim, biaya hukum) Dilihat dari implikasi internasional, produk yang bermutu rendah dapat merusak citra perusahaan maupun bangsa  berimplikasi negatif terhadap Neraca Pembayaran ( Balance of Payment ) MMutuAgribisnis- S1

MUTU DAN PASAR PRODUK AGRIBISNIS MMutuAgribisnis- S1 Mutu semakin menjadi kebutuhan & produk semakin banyak pilihan Mutu masih cenderung terabaikan Konsistensi mutu & Kebutuhan Jaminan mutu dengan standarisasi LOKAL NASIONAL GLOBAL

N0 Komponen Mutu Satuan Mutu I Mutu II Mutu III Mutu IV Mutu V 1 Derajat sosoh (min) (%) 100 100 95 95 85 2 Kadar air (maks) (%) 14 14 14 14 15 3 Butir Kepala (Maks) (%) 95 89 78 73 60 4 Butir Patah (maks) (%) 5 10 20 25 35 5 Butir Menir (maks) (%) 1 2 2 5 6 Butir Merah (maks) (%) 1 2 3 3 7 Butir Kuning /Rusak (maks) (%) 1 2 3 5 8 Butir Mengapur (maks) (%) 1 2 3 5 9 Benda Asing (maks) (%) 0,02 0,02 0,05 0,20 10 Butir Gabah (maks) Butir/100gr 1 1 2 3 SYARAT MUTU BERAS SNI 6128:2008 MMutuAgribisnis- S1

Syarat Mutu Kopi Berdasar jenis: kopi arabika dan robusta Berdasar bentuk: bubuk kopi, biji kopi (mentah dan panggang) Berdasar proses biji kopi : olahan basah dan olahan kering Berdasar nilai cacat biji, masing- masing terbagi 6 kelas mutu Persyaratan umum: Kadar air maks 13 % kotoran/benda asing maks 0,5 % bebas serangga hidup, biji busuk dan biji berkapang MMutuAgribisnis- S1

Syarat Mutu Biji Kakao Berdasar jenis: ada 2 yaitu mulia (fine cocoa) bermutu baik dan lindak (bulk cocoa) bermutu sedang. Berdasar proses, masing- masing jenis terbagi 2 kelas mutu terdiri mutu 1 (dicuci) dan 2 (tidak dicuci) Berdasar ukuran biji: AA-A-B- C dan sangat kecil Persyaratan umum ttg mutu kakao: kadar air maks 7,5 % biji tidak berbau asap bebas dari serangga hidup pecahan biji maks 3 % biji terfermentasi MMutuAgribisnis- S1

THANK YOU.
Tags