Pertemuan 3 dan 4 manajemen operasi Peramalan.pptx

miakurniati3 0 views 40 slides Sep 18, 2025
Slide 1
Slide 1 of 40
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40

About This Presentation

Manajemen operasi peramalan


Slide Content

Metode Peramalan ( Forecasting Method ) Mia Kurniati , S.Stat.,M.M

D efinisi Peramalan ( Forecasting ) adalah suatu seni , ilmu , usaha untuk memprediksi kejadian masa depan menggunakan pengambilan data masa lalu untuk menentukan perencanaan strategi yang efektif dan efisien .

7 Langkah di dalam Sistem Peramalan Menetapkan tujuan peramalan Menentukan horizon waktu peramalan Memilih unsur yang akan diramalkan Membuat peramalan Memilih jenis model peramalan Mengumpulkan data Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan

Berdasarkan horizon waktu , peramalan dibagi 3, yaitu : 1. Peramalan jangka pendek 2. Peramalan jangka menengah 3. Peramalan jangka panjang

Peramalan Janka Pendek digunakan untuk merencanakan : Pembelian Penjadwalan kerja Jumlah tenaga kerja Tingkat produksi , dll . Jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari 3 bulan

Peramalan Jangka Menengah digunakan untuk merencanakan : Penjualan Anggaran produksi Anggaran kas Jangka waktu Bulanan hingga 3 tahun

Peramalan Jangka Panjang digunakan untuk merencanakan : Produk baru Pengembangan Pabrik Litbang Jangka waktu diatas 3 tahun

Economic Forecast Merencanakan indikator ekonomi yang berguna membantu organisasi untuk menyiapkan peramalan . ( inflasi ) Technological Forecast Peramalan jangka panjang yang memperhatikan tingkat kemajuan teknologi . Demand Forecast Meramalkan penjualan suatu perusahaan pada setiap periode dalam horizon waktu . JENIS PERAMALAN

Kualitatif PENDEKATAN PERAMALAN Kuantitatif

Juri dari opini eksekutif ( jury of executive opinion) Metode Delphi ( Delphi method) Komposit tenaga penjualan ( sales fore composite) Survei pasar konsumen ( consumer market survey) Metode Kualitatif

Jury of Executive Opinion Teknik peramalan yang meminta segolongan kecil manajer tingkat tinggi dan menghasilkan estimasi permintaan kelompok

Delphi Method Teknik peramalan yang menggunakan proses kelompok , dimana para pakar melakukan peramalan

Sales Force Composite Teknik peramalan berdasarkan prediksi tenaga penjualan terhadap besarnya penjualan yang memungkinkan dimasa yang akan datang

Consumer Market Demand Metode peramalan yang meminta input dari para konsumen mengenai rencana pembelian mereka di masa yang akan datang

Tersedia informasi tentang masa lalu . Informasi tersebut dapat di kuantitatifkan dalam bentuk data numerik . Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang . Persyaratan Penggunaan Metode Kuantitatif :

PERAMALAN KUANTITATIF NAIVE APPROACH MOVING AVERAGE EXPONENTIAL SMOOTHING TREND PROJECTION LINIER REGRESSION ANALYSIS Menggunakan sekumpulan data masa lalu untuk peramalan MODEL TIME SERIES Model Asosiatif ( Hubungan sebab akibat )

Pola horisontal (H) terjadi bilamana data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata yg konstan . Suatu produk yg penjualannya tdk meningkat atau menurun selama waktu tertentu termasuk jenis ini . Pola musiman (S) terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman ( misalnya kuartal tahun tertentu , bulanan , atau hari-hari pada minggu tertentu ). Penjualan dari produk seperti minuman ringan , es krim , dan bahan bakar pemanas ruang semuanya menunjukkan jenis pola ini . Dekomposisi Deret Waktu

Pola sikl u s (C) terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis . Contoh : Penjualan produk seperti mobil , baja , dan peralatan utama lainnya . Pola trend (T) terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Contoh : Penjualan banyak perusahaan , GNP dan berbagai indikator bisnis atau ekonomi lainnya .

Pendekatan Naif (Naive Approach) Teknik peramalan yg mengasumsikan permintaan periode berikutnya sama dengan permintaan pada periode terakhir. Contoh : jika penjualan produk A bulan Januari adalah 78 unit. Kita meramalkan penjualan pd bulan februari akan sama yaitu sebanyak 78 unit juga.

Menggunakan rata-rata periode terakhir data untuk meramalkan periode berikutnya . Rumus : Keterangan : d t -1 = demand dlm periode n sebelumnya n = jumlah periode dlm rata2 bergerak Pembobotan Rata-rata bergerak : Rata-rata Bergerak

Moving Average dengan Pombobotan Bulan Penjualan Aktual Rata2 Bergerak dengan Pembobotan 3-Bulan Januari 20 Februari 30 Maret 45 April 35,8 { (3x45) + (2x30) + (1x20) / 6 = 35,8 Bobot yg diberikan Periode 3 Bulan lalu (Maret) 2 Dua bulan lalu (Februari) 1 Tiga bulan lalu (Januari) 6 Total bobot

Suatu teknik peramalan rata-rata bergerak dengan pembobotan di mana titik-titik data dibobotkan oleh fungsi eksponensial Keterangan : F t = peramalan baru F t-1 = peramalan sebelumnya α = konstanta penghalusan (pembobotan) (0< α< 1) A t-1 = permintaan aktual periode lalu F t = F t-1 + α ( A t-1 – F t-1 ) Penghalusan Eksponensial α biasanya ditentukan dengan trial error, tapi bisa dengan rumus : α =2/(n+1)

Selama 8 kuartal terakhir , Perusahaan X membongkar muat sejumlah besar biji-bijian dari kapal . Manajer operasi pelabu-han ingin menguji penggunaan penghalus -an eksponensial utk melihat seberapa baik teknik ini bekerja dlm memprediksi tonase biji-bijian yg dibongkar / muat . Ia menebak peramalan bongkar / muat biji-bijian pada kuartal pertama adalah 175 ton. Dua nilai yg diuji α =0,1 dan α =0,5. Kuartal Tonase Bongkar / Muat Peramalan yg dibulatkan dgn α =0,1 Peramalan yg dibulatkan dgn α =0,5 1 180 175 175 2 168 175+0,1(180-175)=175,50 177,50 3 159 175,50+0,1(168-175,50)=174,75 172,75 4 175 174,75+0,1(159-174,75)=173,18 165,88 5 190 173,18+0,1(175-173,18)=173,36 170,44 6 205 173,36+0,1(190-173,36)=175,02 180,22 7 180 175,02+0,1(205-175,02)=178,02 192,61 8 182 178,02+0,1(180-178,02)=178,22 186,30 9 ? 178,22+0,1(182-178,22)=178,59 184,15

Forecasting Errors & Tracking Signals 3 metode perhitungan kesalahan peramalan :

Perhitungan MAD : Kuartal Tonase B/M Aktual Peramalan α = 0,1 Deviasi Absolut α =0,1 Peramalan α = 0,5 Deviasi Absolut α =0,5 1 180 175 5,00 175 5,00 2 168 175,50 7,50 177,50 9,50 3 159 174,75 15,75 172,75 13,75 4 175 173,18 1,82 165,88 9,12 5 190 173,36 16,64 170,44 19,56 6 205 175,02 29,98 180,22 24,78 7 180 178,02 1,98 192,61 12,61 8 182 178,22 3,78 186,30 4,30 Jumlah Deviasi Absolut 82,45 98,62 MAD 10,31 12,33

Kesalahan Kuadrat Rata-rata (MSE) Kuartal Tonase B/M Aktual Peramalan α =01 ( Kesalahan ) 2 1 180 175 5 2 = 25 2 168 175,50 (-7,5) 2 =56,25 3 159 174,75 248,06 4 175 173,18 3,33 5 190 173,36 276,89 6 205 175,02 898,70 7 180 178,02 3,92 8 182 178,22 14,31 Jumlah Kesalahan dikuadratkan = 1.526,46 MSE=( Jumlah Kesalahan dikuadratkan )/n = 190,80

Kesalahan Persen Mutlak Rata-rata (MAPE) Kuartal Tonase B/M Aktual Peramalan α =01 MAPE 100 ( Kesalahan / Aktual ) 1 180 175 (5/180)(100)=0,0278 2 168 175,50 0,0446 3 159 174,75 0,0990 4 175 173,18 0,0105 5 190 173,36 0,0876 6 205 175,02 0,1462 7 180 178,02 0,0110 8 182 178,22 0,0208 Jumlah kesalahan = 0,4475 MAPE=(Jumlah Kesalahan)/n = 0,0559

TREND PROJECTION Trend Projection ( proyeksi tren ) merupakan metode peramalan yang menyesuaikan sebuah garis tren pada sekumpulan data masa lalu , dan kemudian diproyeksikan dalam garis untuk meramalkan masa depan a = b = Y = Variabel Terikat (penjualan) X = Variabel Bebas (waktu) a = Konstanta b = Koefisien Tren n = Jumlah data (pengamatan)

Perkembangan Penjualan PT.X Tahun Volume Penjualan (ton) 2003 2.847 2004 3.685 2005 4.065 2006 5.789 2007 7.639 2008 ? 2009 ?

Th Penjualan X Y XY X ² 2003 2.874 1 2.847 2.847 1 2004 3.685 2 3.685 7.370 4 2005 4.065 3 4.065 12.195 9 2006 5.789 4 5.789 23.156 16 2007 7.639 5 7.639 38.195 25 TOTAL( ) 15 24025 83763 55 a = Y/n = 24.052 / 5 = 4.810 b = XY/  X ² = 83.763 / 55 = 1523 Y = 4.810 + 1523 X Y2008 = 4.810 + 1523 (3) =9379 Y2009= 4.810 + 1523 (4) =10902

SIMPLE LINEAR REGRESSION Model matematis garis lurus yang menjelaskan hubungan fungsional antara satu variabel terikat ( dependent variable) b = Y = Variabel Terikat X = Variabel Bebas ( bukan waktu ) a = Konstanta b = Koefisien regresi n = Jumlah data ( pengamatan )

Case: Perusahaan Konstruksi Nodel , West Bloomfield Perusahaan Konstruksi Nodel merenovasi sejumlah rumah tua di West Bloomfield, Michigan. Sejalan dengan waktu , perusahaan mendapati bahwa biaya pekerjaan renovasinya tergantung pada tingkat penghasilan penduduk yaitu upah lokal di West Bloomfield. Tabel berikut ini menunjukkan penjualan Nodel dan upah lokal selama masa 6 tahun Years Penjualan upah 2002 20 1 2003 30 3 2004 25 4 2005 20 2 2006 20 1 2007 35 7 Jika kantor perdagangan lokal memperkirakan upah wilayah West Bloomfield tahun 2008 adalah 6, Tentukan perkiraan penjualan Nodel tahun 2008?

Years (Y) (X) X ² XY 2002 20 1 1 20 2003 30 3 9 90 2004 25 4 16 100 2005 20 2 4 40 2006 20 1 1 20 2007 35 7 49 245 Y=150 X=18  X ² =80 XY=515 b = = = 2,5

1 2 3 4 5 6 7 10 20 30 40 Garis Regresi Y= 17,5 + 2,5 X a= 17,5 WAGES SALES 32,5

Untuk menghitung keakuratan regresi yang diperkirakan , harus dihitung Kesalahan Standar Estimasi ( Standard error of the estimate ). Perhitungan ini disebut Deviasi Standar Regresi (Standard Deviation of the Regression)

Case: Perusahaan Konstruksi Nodel Maka kesalahan standar estimasi adalah 3,06 dalam Penjualan (Sales)

KOEFISIEN KORELASI Suatu teknik statistik untuk menentukan kekuatan hubungan antara dua variabel

KOEFISIEN KORELASI

Case: Nodel
Tags