Pengertian
VARIABEL PENELITIAN
ContohContoh
Variabel penelitian
adalah segala sesuatu
yang dapat diukur atau
diamati dalam suatu
penelitian dan dapat
berubah-ubah.
Variabel berfungsi
sebagai elemen yang
akan dianalisis dalam
menjawab pertanyaan
penelitian. Dalam
sebuah penelitian,
variabel memiliki peran
penting karena
menjadi pusat dari
keseluruhan proses
penelitian.
Berat badan,
warna, hasil
belajar, metode
belajar, tinggi,
dll
Ada 10 orang
kepada mereka
ditanya tentang
usia berapa
usia saat ini.
Jawaban
masing-masing
orang ternyata
berbeda-beda
maka ini disebut
variabel.
Ciri-ciri Variabel Penelitian
Mempunyai variasi nilai, sehingga dapat membedakan antara satu objek dengan objek lain dalam satu populasi
Membedakan satu objek dengan objek lain. Misalnya populasi mahasiswa, mereka berbeda dalam usia, jenis kelamin, agama, motivasi belajar, prestasi belajar, pekerjaan orang tua, kecerdasan, bakat dan lain-lain
Harus dapat diukur. Variabel berbeda dengan konsep. Contoh: Belajar adalah konsep, hasil belajar adalah variabel. Siswa adalah konsep, jumlah siswa adalah variabel
Macam-macam Variabel
Berdasarkan Sifatnya: Variabel statis dan variabel dinamis
Berdasarkan hubungan antar variabel: Variabel bebas, v. terikat, v. kontrol, v. moderator, dan v. intervening.
Berdasarkan urgensi pembakuan instrumen: variabel faktual (terdapat dalam fakta dan tidak perlu lagi diuji viliditas dan reliabiltasnya, contoh: agama, jenis kelamin, pendidikan, dll) dan variabel konseptual (tersembunyi dalam konsep, contoh: prestasi belajar, minat, kecerdasan, dll).
Berdasarkan tipe skala pengukuran: Variabel nominal, var. ordinal, var. interval, dan variabel ratio.
Berdasarkan penampilan waktu pengukuran: var maksimalis (didorong untuk memaksimalkan tampilannya, contoh: prestasi belajar, kreativitas, bakat, dll) dan variabel tipikalis (didorong untuk melaporkan secara jujur, contoh: minat, sikap, motivasi, dll)
Variabel independen/bebas
ØVariabel Bebas (Independent variable) :Variabelyangmempengaruhivariabellain/menjadisebabatauberubahnyasuatuvariabellain.
ØVariabelbebasmerupakanvariabelyangfaktornyadiukur,dimanipulasi,ataudipiliholehpenelitiuntukmenentukanhubungannyadengansuatugejalayangdiobservasi.
ØJuga disebut dengan variabel prediktor, stimulus, eksougen.
Contoh:
“ModelPembelajaran”adalahvariablebebasyangdapatdilihatpengaruhnyaterhadap“prestasibelajar”.
•Hubungan Riwayat mengkonsumsi asam folat dan tablet
tambah darah dengan kejadian stunting
•V independent :
1.Riwayat mengkonsumsi asam folat
2.Riwayat mengkonsumsi tablet tambah darah
Variabel dependen :
Kejadian stunting
VARIABEL
DEPENDEN/TERGANTUNG
Variabel tergantung adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Variabel tergantung adalah variabel yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.
Pada contoh pengaruh pemijatan oksitosinterhadap jumlah perdarahan, maka variabel tergantungnya adalah ”jumlah perdarahan”.
Tentukan Variabel independen pada
Judul Berikut :
•Pengaruh Penekanan Gall Bladder 21 terhadap Peningkatan
Kontraksi Uterus
Kerangka Konsep
Penekanan Gall
Bladder 21Kontraksi Uterus
V. IndependenV.Dependen
Variabel Moderat (Moderate variable)
¨Variabel moderat merupakan variabel yang memperkuat atau memperlemah variabel bebas terhadap variabel terikat
¨Faktornya diperhitungkan atau dianalisis, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah variabel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan variabel tergantung.
¨Contoh: PengaruhModelPembelajaranpadakemampuanakademikterhadapKemampuanberpikirkreatifsiswaSMAdiKotaPadang.
Variabel bebas: Model pembelajaran
Variabel terikat: Kemampuan berpikir kreatif
Variable moderat: Kemampuan akademik
Contoh lain:
Pengaruh motivasi belajar pada iklim kelas terhadap prestasi belajar siswa.
Pengaruh kebiasaan belajar pada inteligensi terhadap hasil belajar.
Hubungan Motivasi Belajar Siswa pada Lingkungan
Belajar Terhadap Prestasi Mahasiswa
Pengaruh Perbedaan Kadar Oksitosin Melalui Pemijatan
Oksitosin Terhadap Jumlah Perdarahan pada Ibu 2 Jam
Postpartum
Kerangka Konsep
Pemijatan OksitosinJumlah Perdarahan 2
Jam PP
Kadar Oksitosin
V. IndependenV. Dependen
V. Moderator
Variabel Kontrol (Control variable)
•Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya.
•Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan agar tidak berefek pada gejala yang sedang diteliti
•Contoh:
Pengaruh metode mengajar pada mata pelajaran
Biologi terhadap prestasi belajar
Variabel bebas: Metode Mengajar
Variabel terikat: prestasi belajar
Variabel kontrol: mata pelajaran biologi
Pengaruh metode mengajar pada mata pelajaran Biologi terhadap prestasi belajar
Metode MengajarPrestasi Belajar
Mata Pelajaran
Biologi
•Pengaruh birth ball terhadap penurunan nyeri persalinan pada
ibu primipara
Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Kinerja
Guru Berdasarkan Pengalaman Kerja
Variabel intervening (pengganggu)
Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat menjadi hubungan tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur
Variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara varaibel bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
Pendapatangaya hidupharapan hidup
budaya lingkungan hidup (var. Intervening)
HIPOTESIS PENELITIAN
Pernyataan sementara yang masih
lemah kebenarannya
Dugaan terhadap hubungan antara
dua variabel atau lebih
Jawaban atau dugaan sementara yang
harus diuji kebenarannya
Hipotesis Deskriptif yaitu hipotesis yang
tidak membandingkan dan menghubungkan
dengan variabel lain atau hipotesis yang
dirumuskan untuk menggambarkan suatu
fenomena, atau hipotesis yang dirumuskan
untuk menjawab permasalahan taksiran
Contoh :
Produktivitas Kerja Karyawan Tinggi
Literasi penggunaan media sosial rendah
HIPOTESIS DESKRIPTIF
Hipotesis Komparatif : hipotesis
yang dirumuskan untuk
memberikan jawaban pada
permasalahan yang bersifat
membedakan atau
membandingkan antara satu
dengan data lainnya
Contoh : Ada perbedaan
kemampuan berbahasa asing
antara lulusan SMA swasta
dengan lulusan SMA Negeri
HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis Asosiatif : hipotesis yang dirumuskan
untuk memberikan jawaban pada permasalahn
yang bersifat hubungan atau pengaruh.
HIPOTESIS Asosiatif
Rumuskan Hipotesis
Penelitian : Penelitian yang
dibuat dan dinyatakan dalam
bentuk kalimat
Contoh : Ada hubungan
antara gaya kepemimpinan
dengan kinerja pegawaiCara Merumuskan
Hipotesis
Penelitian
Rumuskan Hipotesis Operasional : mendefinisikan
hipotesis secara operasional beserta variabel-variabel
di dalamnya untuk dioperasionalisasikan
Contoh :
Ha (Hipotesis Kerja / alternatif) : anggapan dasar
penelitian terhadap suatu masalah yang sedang dikaji
dan bersifat tidak netral.
Ha : Ada hubungan antara gaya kepemimpinan dengan
kinerja pegawai
Ho (Hipotesis Null) : bersifat netral atau dapat juga
didefinisikan suatu pernyataan tentang parameter yang
bertentangan dengan keyakinan peneliti.
Ho : Tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan
dengan kinerja pegawai.
Cara Merumuskan
Hipotesis
Penelitian
Desain Penelitian
Untuk mendeskripsikan dan menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada baik bersifat
alamiah, maupun rekayasa manusia, yang lebih
memperlihatkan mengenai karakteristik, kualitas,
berkaitan antar kegiatan. Lebih tepatnya
menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya
Kualitatif
Penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas
hubungan-hubungannya
Kuantitatif
Pengertian Desain Peneleitian
•Desain penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan
oleh peneliti untuk mengarahkan pelaksanaan penelitian.
Desain ini mencakup keseluruhan proses mulai dari perumusan
masalah penelitian, pengumpulan data, analisis data, hingga
pelaporan hasil. Desain penelitian membantu memastikan
bahwa hasil penelitian valid, reliabel, dan sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan.
Tujuan Desain Penelitian:
•Menetapkan Struktur Penelitian: Untuk menentukan
bagaimana setiap elemen penelitian terintegrasi satu sama lain.
•Menjaga Validitas dan Reliabilitas: Untuk memastikan bahwa
penelitian dilakukan dengan cara yang konsisten dan dapat
diandalkan.
•Mengatur Proses Pengumpulan Data: Desain membantu
menentukan metode yang tepat untuk pengumpulan data.
•Membantu Pengambilan Keputusan: Desain yang tepat
membantu peneliti membuat keputusan yang tepat dalam
menjawab pertanyaan penelitian.
Jenis-Jenis Desain Penelitian:
1. Penelitian Eksperimental:
•Tujuan: Menyelidiki hubungan sebab-akibat dengan
mengendalikan satu atau lebih variabel.
•Ciri Khas: Adanya kelompok eksperimen dan kontrol, serta
manipulasi variabel independen.
•Contoh: Pengujian efektivitas obat baru dengan
membandingkan hasil pada kelompok yang menerima obat dan
kelompok yang menerima plasebo.
EKSPERIMEN
Penelitian dalam bentuk pengamatan atau
observasi terhadap hubungan kausal antara
munculnya suatu akibat (variabel terikat) dan
sebab (variabel bebas) tertentu, melalui suatu
upaya sengaja yang dilakukan oleh peneliti.
Contoh : Pengaruh Pemijatan oksitosin terhadap
jumlah perdarahan pada ibu postpartum
.
Eksperimen dapat menunjukkan
kausalita (sebab akibat)
1. Pre-Experimental
Designs(Desain Pra-
Eksperimen)
Jenis Penelitian Eksperimen
Design Pra
eksperimen
2. True
Experimental
Design
3. Quasi Experimental
Design)
Disebut pra-eksperimen
karena jenis ini belum
dapat bisa dikatakan
eksperimen sungguh-
sungguh (Sugiyono,
2017, hlm. 109).
Mengapa? Karena masih
terdapat variabel luar
yang ikut berpengaruh
terhadap terbentuknya
variabel dependen dan
dilewatkan dalam bentuk
ini. Hal tersebut terjadi
karena tidak adanya
variabel kontrol, dan
sampel tidak dipilih
secara acak.
eksperimen benar-
benar dilaksanakan.
Peneliti dapat
mengontrol semua
variabel luar yang
mempengaruhi
jalannya eksperimen,
dengan demikian
validitas internal atau
kualitas pelaksanaan
rancangan penelitian
dapat diandalkan
(Sugiyono, 2017, hlm.
112). Desain ini dibagi
menjadi Posttest-Only
Control Design, dan
Pretest-posttest
Control Group design.
Desain ini memiliki
kelompok kontrol, tetapi
tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-
variabel luar yang
mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen
(Sugiyono, 2017, hlm.
114). Misalnya dalam
suatu kegiatan
administrasi atau
manajemen, sering tidak
mungkin menggunakan
sebagian karyawan
untuk eksperimen dan
sebagian tidak.
Sebagian menggunakan
prosedur kerja baru,
sebagian tidak.
Bentuk pre-
experimental design
meliputi: 1) One-shot
Case Study; 2) One-
group Pretest-
posttest design; 3)
One Group pretest-
posttest design, dan
4) Intact-group
comparison. Masing-
masing varian
melibatkan ada atau
tidak adanya variabel
kontrol dan
pemilihan sampel
random dalam
rancangannya.
Pengaruh Pemijatan Oksitosin terhadap
kadar oksitosin endogen
IntervensiKontrol
Nilai rata-
rata kadar
oksitosin
400400
Contoh Eksperimen
Penelitian Deskriptif:
•Tujuan: Menggambarkan fenomena secara sistematis, faktual,
dan akurat.
•Ciri Khas: Fokus pada pengumpulan informasi tentang
keadaan atau fenomena yang ada.
•Contoh: Studi tentang prevalensi penyakit di suatu wilayah
dalam periode waktu tertentu.
Penelitian Kausal-Komparatif:
•Tujuan: Mengidentifikasi hubungan sebab-akibat dengan
membandingkan dua atau lebih kelompok yang berbeda.
•Ciri Khas: Peneliti tidak melakukan manipulasi, tetapi
membandingkan kelompok yang sudah ada berdasarkan
variabel tertentu.
•Contoh: Membandingkan tingkat stres antara pekerja shift
malam dan pekerja shift siang.
Penelitian Korelasional:
•Tujuan: Meneliti hubungan antara dua variabel atau lebih untuk
melihat apakah ada hubungan statistik di antara variabel
tersebut.
•Ciri Khas: Tidak ada manipulasi variabel, hanya pengukuran
tingkat hubungan.
•Contoh: Meneliti hubungan antara tingkat aktivitas fisik dan
indeks massa tubuh (BMI).
Penelitian Kualitatif:
•Tujuan: Mengeksplorasi fenomena yang kompleks dan tidak
dapat diukur secara numerik.
•Ciri Khas: Data dikumpulkan dalam bentuk narasi, wawancara,
observasi mendalam, atau analisis dokumen.
•Contoh: Studi etnografi tentang praktik perawatan kesehatan
tradisional di komunitas pedesaan.
Penelitian Campuran (Mixed Methods):
•Tujuan: Menggabungkan elemen penelitian kualitatif dan
kuantitatif dalam satu penelitian untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam.
•Ciri Khas: Menggunakan metode kualitatif untuk eksplorasi dan
kuantitatif untuk pengukuran.
•Contoh: Menggunakan wawancara kualitatif untuk memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental, lalu
mengukur prevalensi faktor tersebut dengan survei kuantitatif.
Langkah-Langkah Dalam Merancang
Desain Penelitian:
1. Identifikasi Masalah Penelitian:
•Menentukan topik atau masalah yang akan diteliti.
•Perumusan pertanyaan penelitian yang spesifik dan relevan.
2. Penentuan Tujuan Penelitian:
•Menentukan apa yang ingin dicapai dengan penelitian.
•Memastikan tujuan tersebut dapat diukur dan dicapai melalui
penelitian.
Lanjutan….
3. Pengumpulan Data:
•Memilih metode pengumpulan data yang sesuai dengan desain
penelitian (misalnya, survei, wawancara, eksperimen).
•Memastikan data yang dikumpulkan relevan dan cukup untuk
menjawab pertanyaan penelitian.
4. Analisis Data:
•Menentukan metode analisis data, apakah menggunakan
metode kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya.
•Memastikan analisis sesuai dengan tujuan dan desain
penelitian.
Lanjutan…
5. Pelaporan Hasil:
•Menyusun hasil penelitian dalam bentuk laporan yang
sistematis.
•Menginterpretasikan hasil sesuai dengan tujuan penelitian dan
memberikan rekomendasi berdasarkan temuan.
Kesalahan Umum dalam Desain
Penelitian:
•Kesalahan Sampling: Menggunakan sampel yang tidak
representatif dari populasi target.
•Bias Peneliti: Terlalu banyak keterlibatan atau intervensi
peneliti yang mempengaruhi hasil.
•Pengukuran Tidak Valid: Instrumen yang digunakan untuk
pengumpulan data tidak mengukur apa yang seharusnya
diukur.
•Analisis Data yang Tidak Tepat: Menggunakan metode
analisis yang tidak sesuai dengan jenis data atau tujuan
penelitian.
Manfaat Desain Penelitian yang Baik:
•Memastikan bahwa pertanyaan penelitian dijawab dengan cara
yang valid dan reliabel.
•Mengurangi bias dalam pengumpulan dan analisis data.
•Memungkinkan penelitian untuk diulang atau direplikasi oleh
peneliti lain.
•Mempermudah interpretasi hasil penelitian dan penerapannya
dalam konteks praktis.